Anda di halaman 1dari 163

UJIAN PRAKTIK BAHASA INDONESIA

ASPEK KEBAHASAAN KARYA TULIS ILMIAH DAN ASPEK


KESUSASTRAAN NOVEL

DISUSUN OLEH :

Nama : Nadya Eka Pratiwi

Kelas : XI MIPA 3

No.Ab : 16

SMA NEGERI 1 KLATEN

2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan izin dan kekuatan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi
Ujian Praktik pada tahun ajaran 2018/2019.
Disini saya juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan saya kekuatan, anugerah serta nikmat
yang tak terhingga sehingga saya bisa mengerjakan tugas ini dengan sekuat
tenaga.
2. Orang tua yang selalu memberikan dukungan, do’a, serta mengerahkan uang
yang tak terhingga demi kelancaran sekolah saya.
3. Bapak Kawit Sudiyono sebagai Kepala Sekolah SMA N 1 Klaten yang telah
memberikan dan menyediakan sarana prasarana di sekolah sehingga sangat
membantu dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini
4. Ibu Darmini selaku Ketua Perpustakaan SMA N 1 Klaten yang telah
menyediakan literatur-literatur untuk menambah materi dari karya tulis ilmiah
ini.
5. Ibu Sri Neni Widyastuti selaku pembimbing dan guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang telah bersedia berbagi ilmu dan membimbing proses
penyusunan karya tulis ilmiah.
6. Bapak Surantiyana sebagai wali kelas XII IPA 3 yang telah memberikan
motivasi bagi saya dan teman saya untuk semangat beribadah, belajar,
berusaha, serta semangat dalam menggapai mimpi.
7. Teman-teman XII IPA 3 yang memberikan semnagat untuk segera
menyelesaikan tugas ini dan mendesainkan cover sedemikian rupa sehingga
membantu nilai keindahan pada karya tulis ilmiah ini serta semua pihak yang
tidak sempat saya sebutukan satu per satu.

ii
Usaha maksimal telah saya berikan demi tersusunnya karya tulis ilmiah
ini. Beberapa kesalahan dan kekurangan tetap muncul dalam karya tulis ilmiah ini
disebabkan kekurangan penulis sebagai manusia. Kritik dari saran niscaya
dibutuhkan dalam peyusunan karya ilmiah ini demi kebaikan di masa mendatang.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bgai pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Klaten, 29 Desember 2018

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................
i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
KARYA SASTRA KEBAHASAAN
A.Pengertian Karya Tulis Ilmiah .....................................................................2
B. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah..........................................................................4
C. Ciri Kebahasaan Karya Tulis Ilmiah............................................................6
D. Syarat-syarat Karya Tulis Ilmiah.................................................................8
E. Sifat Karya Tulis Ilmiah...............................................................................9
F. Struktur Karya Tulis Ilmiah........................................................................10
G. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah...................................................................53
H. Tujuan Karya Tulis Ilmiah.........................................................................55
I. Manfaat Karya Tulis Ilmiah.........................................................................55
I. Tahapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah........................................................56
J. Perbedaan Karya tulis Ilmiah dan Non Ilmiah............................................58
K. Contoh dan Analisis Karya Tulis Ilmiah....................................................60

KARYA SASTRA KESUSASTRAAN


A.Pengertian Novel.......................................................................................124
B. Ciri-ciri Novel..........................................................................................125
C. Syarat-syarat Novel yang Baik.................................................................126
D. Struktur Novel..........................................................................................126
E. Ciri Kebahasaan Novel.............................................................................127
F. Unsur-unsur Novel....................................................................................129
G. Jenis-jenis Novel......................................................................................138
H. Fungsi Novel............................................................................................139

iv
I. Perbedaan Novel dengan Cerpen dan Roman...........................................140
J. Contoh dan Analisis Novel........................................................................141
DAFTAR BUKU LITERASI...............................................................................152
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................153

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Makna Denotasi dan Konotasi...................................................................

8
Tabel 1.2 Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif.........................................................

32
Table 1.3 Perbedaan Cerpen, Drama, dan Novel.......................................................

140

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir Penelitian..................................................................

100

v
Gamabr 1.2 Lokasi Pantai Baru.................................................................................

102
Gambar 1.3 Lokasi Parangtritis .................................................................................

103
Gambar 1.4 Lokasi Sand Dunes.................................................................................

104

vi
ASPEK KEBAHASAAN
KARYA TULIS ILMIAH

A. PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH

Karya tulis ilmiah menjadi hal yang sangat popular dikalangan


mahasiswa dan dalam dunia pendidikan nasional. Pasalnya, Indonesia
mulai menyadari bahwa karya tulis ilmiah memiliki fungsi besar untuk
mengetahui kerangka pemikiran seseorang di sebuah bidang, baik sains,
social, Bahasa ataupun di bidang-bidang lainnya yang mengacu pada
keformalan.

Berikut ini pengertian karya tulis ilmiah menurut para ahli :

1. KBBI

Menurut KBBI karya tulis ilmiah adalah sebuah hasil pekerjaan atau
rekayasa dari sebuah ciptaan atau pemikiran. Karya ilmiah diangggap
sebagai sebuah perbuatan, atau rekayasa bersifat ilmu pengetahuan
yang dapat bermanfaat untuk kepentingan keilmuan.

2. Brotowidjoyo

Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah merupakan karangan ilmu


pengetahuan yang menampilkan fakta dan dibuat dengan metodologi
penulisan yang baik dan benar.

3. Eko Susilo M

Menurut Eko Susilo M, karya ilmiah merupakan suatu tulisan atau


karangan yang didapatkan sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari dari berbagai hasil pengamatan, penelitian, dan peninjauan
terhadap ilmu bidang ilmu tertentu, yang disusun dengan
menggunakan metode tertentu dengan memperhatikan sistematika
penulisan yang baik dan santun, serta dapat dipertanggungjawabkan
keilmiahannya.

4. Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi

Menurut Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi, karya ilmiah
adalah serangkaian kegiatan penulisan yang berlandaskan pada hasil
penelitian yang disusun secara sistematis mengikuti metodologi ilmiah

2
yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban ilmiah dari suatu
permasalahan.

5. Hery Firman

Menurut Hery Firman, karya ilmiah merupakan laporan berupa tulisan


yang dipublikasikna araupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun
penelitian yang telah dilakukan yang dalam penulisannya
memperhatikan kaidah dan etika keilmuan yang berlaku di masyarakat
keilmuan.

Dari berbagai pengertian di atas dapat kita ambil kesimpulan


mengenai pengertian karya ilmiah, yaitu : tulisan yang dibuat oleh
seseorang atau sekelompok orang dari hasil penelitian, pengamatan dengan
menggunakan metode tertentu yang teratur sistematis serta dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Hasil penulisan karya tulis ilmiah harus bersifat sistematis artinya


disusun dalam suatu urutan yang teratur. Selain itu, karya ilmiah juga
harus disusun secara logis dan benar. Oleh karena itu, seorang penulis
harus memiliki landasan teori yang kuat.

Penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi kaidah antara lain :

 Penyebutan sumber tulisan yang jelas,

 Memenuhi kaidah penulisan yang berkaitan dengan Teknik kutip


mengutip penulisan kata, frasa, dan kalimat yang sesuai dengan kaidah
Bahasa yang baik dan benar.

B. CIRI-CIRI KARYA TULIS ILMIAH

Dalam karya tulis ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utama,
yaitu :

 Struktur Sajian

3
Struktur sajian terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti
(pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan
pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab
atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.

 Komponen dan substansi

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun


semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup,
dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dala jurnal
mempersyaratkan adanya absrak.

 Sikap penulis

Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif yang disampaikan


dengan menggunakan gaya bahasa impersonal dengan banyak
menggunakan bentuk pasif tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.

 Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata/istilah dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.

Selain ciri-ciri di atas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri lainnya,


antara lain :

- Kejelasan

Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan


maksudnya tepat dan jernih.

4
- Kelogisan

Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.

- Kelugasan

Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.

- Keobjektifan

Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.

- Kesistematisan

Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang


memperlihatkan keseimbangan.

Karena karya tulis ilmiah bersifat formal, maka mengacu pada hal-hal
sebagai berikut:

o Karya tulis ilmiah ditulis menggunakan rumusan teori sebagai dasar


pikiran,

o Karya tulis ilmiah haruslah memuat pembahasan atau keterangan yang


jelas dan tidak mengandung miss interpretasi di pembacanya,

o Karya tulis ilmiah harus memuat kerangka rumusan atau skema tulisan
agar mudah dipahami dan tidak keluar konteks,

o Karya tulis ilmiah bersifat institusi formal dengan objektifitas yang


tinggi, memuat hal-hal yang fakta bukan sekedar opini atau isapan
jempol semata sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

C. CIRI-CIRI KEBAHASAAN KARYA TULIS ILMIAH

Karya tulis ilmiah menggunakan bahasa keilmuan yaitu ragam


bahasa yang menggunakan istilah-istilah keilmuan yang khusus dan hanya
dapat dipahami oleh pakar pada bidang tertentu.

Berikut ciri kebahasaan karya tulis ilmiah :

5
 Reproduktif

Artinya ialah suatu karya ilmiah tersebut ditulis oleh peneliti harus
diterima dan dimaknai oleh para pembacanya sesuai dengan makna
yang ingin disampaikan olehh penulisnya.

 Tidak Ambigu

Artinya suatu karya ilmiah haruslah dikarang berdasarkan kaidah


bahasa yang baik dan benar. Penulis harus menguasai materi atau
harus mampu untuk menyusun kalimat dengan subjek dan predikat
yang jelas.

 Tidak Emosi

Artinya karya tulis ilmiah harus disusun tidak dengan melibatkan


aspek perasaan penulisnya. Hal-hal yang diungkapkan harus rasional
tanpa diberi tambahan pada subjektifitas penulisnya.

 Penggunaan Bahasa Baku

Artinya karya tulis ilmiah harus memuat kaidah berbahasa yang baik
dalam ejaan, kata, kalimat dan paragrafnya.

 Penggunaan Kaidah Keilmuan

Artinya suatu karya ilmiah harus memuat atau menggunakna istilah-


istilah dalam bidang keilmuan tertentu sesuai dengan bidang
penulisnya. Ini menjadi bukti bahwasanya penulis menguasai apa
yang ditulisnya.

 Bersifat Dekoratif dan Rasional

Artinya penulis dalam karyanya harus menggunakan istilah atau kata


yang hanya memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus
menonjokan keruntutan pikiran yang logis, lancar, dan kecermatan
penulisannya.

6
 Terdapat Kohesi dan Bersifat Straight Forward

Artinya harus ada kohesi atau kebergantungan antar kalimatnya pada


setiap paragraf dalam setiap bab. Bersifat straight forward artinya
langsung ke sasaran. Tulisan ilmiah tidak berbelit-belit, tetapi
langsung ke penjelasan.

 Menggunakan Kalimat Efektif

Artinya kalimat itu padat berisi, tidak bertele-tele, sehingga makna


yang ingin disampaikan kepada pembaca tepat mengenai sasaran.

Termasuk di dalamnya makna denotasi yaitu makna kata yang tidak


mengalami perubahan, sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi
disebut juga makna lugas. Kata itu tidak mengalami penambahan-
penambahan makna.
Adapun makna konotasi adalah makna yang telah mengalami
penambahan. Tambahan-tambahan itu berdasarkan perasaan atau
pikiran seseorang terhadap suatu hal.

7
(Tabel 1.1)

D. SYARAT-SYARAT KARYA ILMIAH

Karya tulis iliah setidaknya harus memenuhi persyaratan-persyaratan


sebagai berikut :

 Permasalahan yang dikaji berada pada khasanah keilmuan,

 Tersajikan dengan jelas, argumentasi konseptual teoritik dan hal yang


dipermasalahkan,

 Tersajikan adanya fakta spesifik dari hal yang dipermasalahkan,

8
 Ada diskusi dan kesimpulan terhadap hal yang dipermasalahkan.

Selain syarat diatas juga terdapat syarat lain, yaitu :

 Komunikasi,
 Kata dan kalimat yang disusun penulis hendaknya bersifat denotative,
 Bernalar,
 Ekonomis,
 Berdasarkan landasan teoritis yang kuat,
 Tulisan harus relevan dengan displin ilmu tertentu,
 Memiliki sumber penopang mutakhir,
 Bertanggung jawab.

E. SIFAT KARYA ILMIAH

Karya ilmiah harus mengandung sifat sebagai berikut :

 Lugas dan Tidak Emosional

Artinya hanya mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran


sendiri-sendiri (interpretasi yang lain).

 Logis

Artinya disusun berdasarkan urutan yang konsisten.

 Efektif

Artinya suatu kebulatan pikiran, ada penekanan ada pengembangan.

 Efisien

Artinya hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan


mudah dipahami.

9
F. STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH

Dalam pengerjaannya, karya tulis ilmiah terdapat 3 bagian penting,


yaitu : bagian pendahuluan, bagian inti, dan bagian penutup.

1. Pendahuluan

Sebelum masuk ke bagian pendahuluan, ada beberapa bagian lain


yang diperhatikan juga, yaitu :

I. HALAMAN JUDUL

Halaman judul pada karya tulis ilmiah adalah halaman yang


sama isinya dengan sampul. Ada empat bagian yang tertulis pada
keduanya, yaitu :

 Judul karya tulis,

 Maksud penulisan,

 Nama penulis,

 Nama Lembaga dan tahun pembuatan.

Judul karya tulis ditulis pada seperempat halaman bagian


paling atas, maksud penulisan ditulis pada seperempat halaman
bagian kedua dari atas, nama penulis ditulis pada seperempat
halaman bagian ketiga dari atas, dan nama lembaga ditulis pada
seperempat halaman bagian paling bawah.

II. HALAMAN PENGESAHAN

 Fungsi Lembar Pengesahan

Lembar pengesahan merupakan bukti asli bahwa karya tulis


ilmiah atau penelitian yang dibuat telah mendapatkan persetujuan
dari pihak yang terlibat. Lembar pengesahan memiliki fungsi
terkait dengan legalitas karya. Tanpa lembar pengesahan, karya
yang diajukan bisa dianggap tidak memiliki dasar

10
pertanggungjawaban. Maka dari itu, karya tulis ilmiah harus
dilengkapi dengan lembar pengesahan.

 Format dan Sitematika Lembar Pengesahan

Lembar pengesahan diletakkan pada karya tulis ilmiah


setelah lembar judul penelitian dan sebelum lembar orisinalitas.
Berikut adalah format dan sistematika lembar pengesahan :

- Judul Makalah,

- Nama Peneliti,

- NIM/NIS/dll,

- Kelas/Jurusan,

- E-mail Peneliti,

- Asal Sekolah/Instansi/Lembaga,

- Alamat sekolah/Instansi/Lembaga,

- Nama pembimbing dan Mentor penelitian,

- Pernyataan Substansi,

- Tanda tangan : Kepala Sekolah/Kepala Jurusan, Ketua Peneliti,


Guru/Dosen Pembimbing.

*Catatan : Pada tanda tangan Kepala Sekolah/Kepala Jurusan harus


ada cap sekolah atau universitas.

III. KATA PENGANTAR

Kata pengantar berisi ucapan rasa syukur dan terima kasih


serta sambutan dari penulis terhadap karya tulis yang telah
dibuatnya pada umumnya terdapat kalimat pengharapan dan juga
penjelasan terkait tema dan isi makalah yang dibuat. Selain itu,
adanya kata pengantar juga mewujudkan rasa hormat seorang

11
penulis terhadap pembacanya. Dalam merangkai kalimat pengantar
tentunya harus menggunakan bahasa baku dan kalimat efektif serta
mudah dimengerti oleh pembaca.

Kata pengantar berfungsi mengantarkan pembaca kepada


isi atau uraian-uraian yang terdapat dalam suatu karya ilmiah. Kata
pengantar juga berisi gambaran umum tentang suatu bahasan.
Bahkan, kata pengantar juga dilengkapi dengan uraian yang dapat
membangkitkan minat orang lain untuk membaca karya ilmiah.

Kata pengantar ditulis pada halaman tersendiri, artinya


tidak bersatu dengan bagian lain. Pada akhir kata pengantar, di
sebelah kanan bawah, dicantumkan tempat dan tanggal serta nama
penyusun.

 Unsur Kata Pengantar

Dalam kata pengantar harus mengandung beberapa unsur, yang


diantaranya :

- Berisi ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

- Penjelasan mengenai adanya tugas penulisan karya ilmiah,

- Penjelasan tentang pelaksanaan penulisan karya ilmiah,

- Penjelasan adanya bantuan, bimbingan dan arahan dari pihak-


pihak yang dianggap membantu. Seperti kepada seseorang,
sekelompok orang atau organisasi/Lembaga,

- Ucapan terima kasih kepada seseorang/Lembaga yang


membantu.

IV. DAFTAR ISI

Daftar isi berfungsi sebagai pencantuman urutan isi


karangan. Isi karangan disusun berdasarkan bab yang terdapat di
dalam karangan tersebut disertai urutan halamannya yang benar.

12
V. DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR (jika ada)

Menurut standar penulisan American Psychological


Association (APA) table dapat membantu anda menyajikan
sejumlah besar bahan efisien. Tata letak tabel harus logis dan
mudah bagi pembaca untuk memahami.

Tabel dalam sutau karya ilmiah juga memberikan ringkasan


data-data penelitian yang penting. Data lengkapnya dapat disajikan
pada lampiran.

Tujuan tabel dan gambar dalam sebuah dokumen adalah


untuk meningkatkan pembaca memahami informasi dalam
dokumen.

 Ketetuan penulisan daftar


tabel

Ketentuan pembuatan tabel dan gambar adalah sebagai berikut :

- Gambar, grafik, dan diagram diberi nama gambar

- Tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang paling


banyak membahasnya. Tabel dan gambar harus dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat berdiri sendiri agar dapat
dimengerti oleh pembaca tanpa harus membaca keterangan
dalam teks.

- Bila tabel ditulis dalam posisi landscape, sisi atas tabel adalah
sisi yang dijilid

- Tabel dan gambar selalu simetris di tengah (center) terhadap


halaman.

- Nomor tabel dan gambar harus menyertakan nomor bab dimana


tabel dan gambar tersebut berada.

13
 Penulisan judul gambar dan
tabel

- Tabel : judul ditulis diatas tabel, rata kiri atau simetris di tengah
(center) terhadap tabel yang bersangkutan. Judul tabel ditulis
langsung mengikuti nomor tabelnya

- Gambar : judul ditulis dibawah gambar berjarak 1,5 spasi,


simetris (center) terhadap gambar yang bersangkutan. Judul
gambar ditulis langsung mengikuti nomor gambarnya.

 Penulisan sumber gambar


dan tabel

- Tabel : sumber tabel (bila bukan hasil olahan sendiri) dapat


ditulis di bagian atas atau bawah tabel berjarak 1,5 spasi.
Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan (telah
diolah kembali)

- Gambar : sumber gambar (bila bukan hasil olahan sendiri) harus


ditulis di bagian bawah gambar berjarak 1,5 spasi. Sumber yang
sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan (telah diolah
kembali)

- Peletakan tabel atau gambar, berjarak tiga spasi setelah teks.


Penulisan teks setelah tabel atau gambar dilanjutkan dengan
jarak satu setengah spasi dari baris terakhir judul gambar

- Apabila judul gambar atau tabel melebihi satu bars, maka


penulisan judul dapat disusun simetris di tengah (center) dan
diketik dengan satu spasi.

- Jika tabel dan gambar terlalu panjang maka dapat diputus dan
dilanjtkan dengan mengetikkan nomornya dan keterangan
“sambungan” dalam tanda kurung.

14
- Jika tabel dan gambar terlalu lebar, terdapat beberapa ketentuan
sebagai berikut :

 Ditempatkan secara memanjang di halaman tersendiri,

 Ditempatkan pada kertas lebar kemudian dilipat agar tidak


melebihi format kertas,

 Diperkecil ukurannya sesuai format Tugas Akhir, tetapi


ukuran huruf yang tercantum didalamnya tidak boleh lebih
kecil dari 8 poin (ukuran sebenarnya).

VI. ABSTRAK

Abstrak merupakan sebuah ringkasan isi dari sebuah karya


tulis ilmiah yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca agar
dapat dengan mudah dan cepat untuk melihat tujuan dari
penulisannya.

Penulisan sebuah abstrak harusnya memperhatikan :

 Struktur paragraf

Sebuah abstrak ditulis dalam satu paragraf yang menerangkan


keseluruhan isi tulisan secara singkat dan jelas.

 Jumah kata

Idealnya sebuah paragraf terdiri dari 150 sampai dengan 200


kata. Namun, pertimbangan jumlah kata yang paling tepat
dalam penulisan skripsi, tesis, ataupun disertasi biasanya
bergantung pada pertimbangan pandangan pembimbing
(supervisor) yang mendampingi seorang mahasiswa dalam
penulisannya.

 Isi paragraf

15
Pada saat pembimbingan, seorang supervisor mengedepankan 4
bagian empiris dari sebuah abstrak, yaitu

Pertama, indentifikasi fokus penelitian dijelaskan secara


singkat agar pembaca memahami apa yang diamati oleh
seorang peneliti di dalam penelitiannya.

Kedua, penulis perlu menggambarkan secara jelas metode


penelitian dalam penulisan karya ilmiah.

Ketiga, selanjutnya penulis akan menjelaskan hasil temuannya


kepada pembaca.

Keempat, perlunya bagian kesimpulan untuk menyisipkan


rekomendasi penelitian namun tanpa pembahasan atau uraian
yang Panjang.

Lalu pada bagian pendahuluan berisikan informasi terkait


terkait karya ilmiah yang dilakukan. Ada banyak poin penting yang
dipaparkan dalam pendahuluan, yaitu :

 Latar Belakang

Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yag


menyebabkan perlunya dilakukan penelitian terhadap sesuatu
masalah. Pada bagian ini dikemukakan ;

- Pentingnya masalah-masalah yang akan dibahas

- Manfaat praktis hasil bahasan

Dalam bagian latar belakang ini diharapkan penulis


menuliskan sebab-sebab ia memilih judul atau permasalahan
tersebut. Alasan-alasan yang dapat dikemukakan antara lain :

- Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu


pelaksaan kerja yang lebih efektif,

16
- Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan
mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian serta
tujuan penelitian menjadi fokus penelitian.

Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan


dalam latar belakang masalah penelitian memuat hal-hal
berikut :

- Penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau


pertanyaan penelitian yang diteliti itu penting dan menarik
untuk diteliti,

- Kedudukan masalah yang diteliti dalam konteks


permasalahan yang lebih luas dengan memperhatikan
perkembangan bidang yang diikuti.

 Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah sebuah pertanyaan yang dicari


jawabannya dengan mengumpulkan data dalam bentuk
berbagai rumusan masalah berdasarkan penelitian tingkat
eksplanasi (Sugiyono)

a. Fungsi perumusan masalah dalam penelitian yaitu :

- Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian diadakan


atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab
kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.

- Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu


penelitian

- Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan


harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa
tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti.

17
- Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka
para peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam
menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan
sampel penelitian

b. Tiga Kriteia Rumusan Masalah

Pertama, pada perumusan masalah kriteria bentuknya


berupa kalimat tanya, baik itu yang perlu jawaban
eksplanatoris ataupun jawaban deskriptif. Eksplanatoris
adalah menghubungkan dua atau lebih gejala ataupun
fenomena dalam kehidupan manusia.

Kedua, berhubungan atau bermanfaat untuk berusaha


membuat dan mnegembangkan teori di dalam makna
pemecahan yang jelas, nantinya akan diarahkan
memberikan teoritik yang bermutu, baik itu untuk membuat
teori baru atau mengembangkan sebuah teori lama.

Ketiga, untuk membuat sebuah rumusan masalah yang


bagus, sebaiknya dirumuskan di dalam sebuah konteks
yang benar dan actual.

c. Cara untuk membuat rumusan masalah

Berikut ini merupakan langkah yang perlu


dilakuakn untuk membuat rumusan masalah karya ilmiah :

- Tentukan tipe karya ilmiah yang akna dibuat,

- Persiapkan sumber referensi dari berbagai sumber,

- Memperluas atau menyempitkan topik,

- Bangun permasalah dari topik,

- Uji So What.

18
 Batasan Masalah

Batasan masalah berisi mengenai batasan-batasan


permasalahan yang ingin dibahas sehingga cakupan bahasan
tidak meluas dan tetap relevan.

 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah kalimat yang menunjukkan


indikasi kearah mana penelitian dilakukan atau data apa yang
akan di capai dari penelitian itu. Bentuk kalimat dari tujuan
penelitan adalah sebuah penrnyataan yang konkret.

Sementara beberapa ahli mengatakan bahwa tujuan


penelitian itu dapat dibedakan menjadi :

- Eksploratif, yaitu penelitian bertujuan untuk menemukan


suatu engetahuan baru yang belum pernah ada.

- Verifikatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji


suatu teori yang sudah ada.

- Development, yitu penelitian yang memiliki tujuan untuk


mengembangkan penelitian yang sudah ada.

Ada juga yang membagi tujuan penelitian menjadi


umum dan khusus, berikut penjelasannya :

- Tujuan umum adalah tujuan penelitian secara keseluruhan


dari yang ingin dicapai dalam penelitian itu sendiri

- Tujuan khusus adalah tujuan yang lebih spesifik. Biasanya


menggunakan kata-kata operasional dan merupakan
penjabaran dari tujuan umum

Dalam membuat tujuan penelitian pun terdapat


beberapa cara :

19
- Untuk membuat tujuan penelitian kita harus kembali
melihat rumusan masalah

- Mencari kata operasional yang tepat untuk menjawab


rumusan masalah yang ada.

 Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan sesuatu yang dianggap


benar untuk pengutaraan pendapat dan kebenarannya masih
perlu dibuktikan dalam penelitian.

 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berisikan uraian manfaat yang


dihasilkan dari dilaksanakannya penelitian itu. Manfaat
penelitian dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis ini berlatar dari tujuan penelitian


varifikatif untuk mengecek teori yang sudah ada. Manfaat
teoritis ini muncul berdasarkan ketidakpuasan atau
keraguan terhadap teori yang sudah ada.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis adalah manfaat yang berguna untuk


memecahakan masalah praktis. Biasanya manfaat praktis
tidak hanya untuk satu subjek melainkan bisa lebih dari
satu.

2. Bagian Inti Pembahasan

Pada bagian inti dalam penelitian karya ilmiah memaparkan hal-hal


yang dilakukan dengan mengambil studi kasus pada bagian
pendahuluan. Dalam bagian inti menguraikan suatu hal yang terkait
dengan landasan teori yang mendukung penelitiana. Pengambilan

20
landasan teori bisa diambil dari para ahli yang melakukan penelitian di
bidang studinya.

Kemudian, pada bagian inti memberikan pokok-pokok pelaksanan


penelitian. Apakah penelitian menggunakan rumus khusus atau berupa
kuesioner berupa studi lapangan.

a. BAB II KAJIAN USTAKA/TINJAUAN PUSTAKA

Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis


referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis,
skripsi, hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya
yang dikutip di dalam penulisan proposal. Semua referensi yang
tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalamnya. Referensi
ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama akhir/keluarga
penulis pertama dan tahun penerbitan (yang terbaru ditulis lebih
dahulu).

Dalam Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau


gagasan dan konsep-konsep yang dihubungkan satu sama lain
melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan
konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari gagasan
peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah kumpulan
pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai
literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian
kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis dalam
penelitian

Kajian pustaka dimaksudkan untuk meringkas,


menganalisis, dan menafsirkan konsep dan teori yang berkaitan
dengan sebuah proyek.

 Cara dan langkah-langkah menyusun kajian pustaka

21
Menurut Ratna dalam Prastowo (2012:83) kajian pustaka
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

- Sesuai dengan tahun penelitian

Cara penyajian ini disajikan secara kronologis dengan


pertimbangan bahwa aspek kesejarahan memiliki makna tertentu
dalam menentukan objektivitas penelitian seperti dilakukan
dalam berbagai persepsi masyarakat.

- Sesuai dengan relevansi dan kedekatan dengan objek

Cara kedua dilakukan dengan pertimbangan relevan


kedekatan penelitian dengan penelitian yang sudah pernah
dilakukan.

 Berdasarkan pemaparannya penyajian kajian pustaka dibedakan


menjadi dua, yaitu :

- Penyajian kajian pustaka secara deskriptif

Penyajian ini hanya menguraikan tanpa menyebutkan


persamaan dan perbedaannya dengan pertimbangan bahwa
analisis akan diuraikan pada bab berikutnya.

- Penyajian kajian pustaka secara deskriptif dengan analisis

Penyajian ini selain berbentuk deskripsi juga disertai


dengana penjelasan tentang perbedaan dan persamaannya.

 Penyusunan kajian pustaka meliputi beberapa langkah sebagai


berikut :

- Membaca karya ilmiah hasil penelitian sebelumnya yangn


terkait,

- Mencatat hasil intrepretasi terhadap bahan-bahan bacaan,

22
- Menyusun kajian pustaka berdasarkan hasil analisis terhadap
karya ilmiah sebelumnya yang relevan.

 Berikut ini adalah langkah-langkah melakukan kajian pustaka


menurut Ary dan Creswell dalam Prastowo (2012:92) sebagai
berikut :

- Mulailah dengan mengidentifikasi kata kunci topik penelitian


untuk mencari materi, referensi dan bahan pustaka yang terkait,

- Membaca abstrak,

- Membuat catatan hasil bacaan dengan cara membuat peta


literatur urutan dan keterkaitan topik penelitian dan referensi
bibliografi secara lengkap,

- Membuat ringkasan literature secara lengkap berdasarkan peta


literatre sesuai dengan urutan dan keterkaitan topik dari setiap
variable penelitian,

- Membuat kajian pustaka dengan menyusunnya secara tematis


berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep penting yang berkaita
dengan topik dan variable penelitian,

- Pada akhir kajian pustaka, kemudian pandangan umum tentang


topik penelitian yang dilakkukan berdasarkan literature yang ada
dan jelaskan orisinalitas dan pentingnya topik penelitian yang
akan dilakukan di banding dengan literature yang sudah ada.

 Kriteria pemilihan sumber pustaka

Kriteria pemilihan sumber pustaka mencakup :

- Kejelasan (clarity)

Sumber pustaka harus mudah dipahami atau dimengerti oleh


peneliti.

23
- Empiris (empiricalness)

Sumber pustaka itu berdasarkan pada kenyataan bukan hasil


imajinasi.

- Terorganisasi (organization)

Isi dari sumber pustaka harus terorganisasi dengan baik sehingga


memudahkan peneliti mencari informasi.

- Kemutakhiran (recency)

Sumber pustaka harus berdasarkan perkembangan terbaru


dalambidangnya (up to date).

- Ketetapan (adequacy)

Isi dari sumber pustaka sesuai dengan penelitian yang


dilkasanakan.

 Sumber Kajian Pustaka

Menurut Nazir (2005:106,110) beberapa jenis sumber


kajian pustaka adalah sebagai berikut :

- Buku teks

Buku teks adalah tulisan ilmiah yang dijilid rapi yang


diterbitkan dengan interval yang tidak tentu dan biasanya
digunakan sebagai buku wajib dalam mata kuliah tertentu.

- Jurnal

Jurnal adalah majalah ilmiah yang berisi tulisan ilmiah atau


hasil-hasil seminar yang diterbitkan oleh himpunan profesi

24
ilmiah. Jurnal yang berisi ringkasan-ringkasan artikel dinamakan
abstract jornal.

- Periodical

Periodical adalah majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala


yang berisi hasil penelitian yang dikerjakan.

- Yearbook

Yearbook adalah buku mengenai fakta-fakta dan statistik


setahun yang diterbitkan tiap tahun oleh lembaga pemerintah
atau swasta.

- Bulletin

Bulletin adalah tulisan ilmiah pendek yang diterbitkan secara


berkala dan berisi catatan ilmiah ataupun petunnjuk ilmiah
tentang satu kegiatan operasional.

- Skripsi, tesis, dan disertasi

Skripsi, tesis, dan disertasi adalah karya tulis ilmiah yang


disyaratkan untuk lulus Pendidikan jenjangS-1, S-2, S-3.

- Manual

Manual adalah buku petunjuk tentang mengerjakan atau


melakukan sesuatu secara terperinci.

- Handbook

Handbook adalah buku kecil yang biasanya berisi petunjuk-


petunjuk tentang suatu masalah tertentu ataupun suatu fenomena
yang bersifat umum

- Bibliografi

25
Bibliografi adalah buku yang berisi judul-judul artikel yang
membahas bidang ilmu tertentu.

- Circular

Circular adalah tulisan ilmiah pendek dan praktis yang


diterbitkan dengan interval tidak tentu.

 Tujuan dan manfaat kajian pustaka

Tujuan utama kajian pustaka adalah untuk


mengorganisasikan penemuan-penemuan peneliti yang pernah ada.
Namun, secara lebih rinci tujuan kajian pustaka dapat dijelaskan
sebagai berikut :

- Menentukan dan membatasi permasalahan penelitian,

- Meletakkan penelitian pada perspektif sejarah dan asosiasional,

- Menghindari replikasi yang tidak disengaja dan tidak perlu,

- Menghubungkan penemuan dengan pengetahuan yang ada


danusulan suntuk penelitian lebih lanjut.

Menurut Ratna dalam Prastowo (2012:85) ada empat


manfaat dari kajian pustaka yaitu :

- Dapat menghindarkan peneliti dari terjadinya peniruan, plagiasi,


dan penipuan dalam berbagai bentuk,

- Sebgaia tanggung jawab moral, kejujuran bagi seorang ilmuwan


untuk menghargai pendapat orang lain,

- Menunjukkan bahwa masalah yang diteliti memang kaya makna


sehingga layak untuk dibicarakan kembali,

26
- Menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan memang berbeda,
sekaligus menunjukkan bahwa dalam penelitian yang sedang
dilakukan akan ditunjukkan hal-hal baru yang berbeda dengan
penlitian lain.

Pada penelitian kuantitatif kajian pustaka berfungsi


sebagai pengetahuan awal atau dasar teori yang digunakan
dalam mengonstruk variable yang ada dalam penelitian.

 Fungsi kajian pustaka

Alasan yang melatarbelakangi adanya tinjauan pustaka


dalam tulisan ilmiah sebagaimana yang ditayangkan oleh Deakin
University Library :

- Untuk menunjukkan adanya celah-celah kosong dalam literatur


yang perlu diisi melalui penelitian,

- Untuk mencegah agar tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu


dalam penelitian,

- Untuk mengetahui dari mana kita bisa mulai penelitian,

- Untuk mengetahui siapa saja yang telah melakukan penelitian


dan publikasi dalam bidang ilmu masing-masing,

- Untuk meningkatkan pemahaman kita tentang topik yag sedang


geluti.

 Macam-macam kajian pustaka

Kajian pustaka dibedakan menjadi beberapa macam :

a. Klasifikasi menurut bentuk dibedakan atas:

- Sumber tertulis (printed materials yang biasanya disebut:


dokumen): antara lain buku harian, surat kabar, majalah,
buku notulen rapat, buku inventaris, ijazah, buku-buku

27
pengetahuan, surat-surat keputusan dan lain-lain yang secara
umum dapat dibedakan atas bahan-bahan yang ditulis tangan
dan yang dicetak atau diterbitkan oleh penerbit, baik yang
dipublikasikan secara umum maupun tidak.

- Sumber bahan yang tidak tertulis (non printed materials):


adalah segala bentuk sumber bukan tulisan antara lain
rekaman suara, benda-benda hasil peningalan purbakala
(relief, manuskrip, prasasti dan sebagainya) film, slide, dan
lain-lainnya.

b. Klasifikasi menurut isi dibedakan atas:

- Sumber Primer adalah sumber bahan atau dokumen yang


dikemukakan atau digambarkan sendiri oleh orang atau pihak
yang hadir pada waktu kejadian yang digambarkan tersebut
berlangsung, sehingga mereka dapat dijadikan saksi.

- Sumber Sekunder adalah sumber bahan kajian yang


digambarkan oleh bukan orang yang yang ikut mengalami atau
yang hadir pada waktu kejadian berlangsung.

Selain klasifikasi diatas, terdapat juga kajian pustaka seperti :

 Kuantitatif

Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji


teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan
masalah yang di teliti yang dipaparkan dalam Bab Kajian
Pustaka. Kajian Pustaka di sini memuat dua hal pokok, yaitu:

a. Deskripsi teoritis tentang objek(variabel) yang di teliti,


b. Kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa
argumentasi atas hipotesis yang diajukan.

 Kualitatif

28
Dalam penelitian kualitatif, kajian pustaka ( literature
review) merupakan bagian yang sangat penting. Berbeda
dengan penelitian kuantitatif, tujuan pokok melakukan kajian
pustaka dalam penelitian kualitatif bukan untuk
mengemukakan teori yang relevan yang kemudian
dideduksikan pada gejala yang hendak diteliti untuk kemudian
peneliti membangun hipotesis dan mengupayakan
operasionalisasi konsep serta kemudian pengukuran-
pengukuran, melainkan untuk melakukan jelajahan literatur
guna menemukan beberapa hal, misalnya gambaran
bagaimana penelitian dengan topik yang sama atau mirip telah
dilakukan oleh peneliti lain, penggunaan konsep-konsep
tertentu oleh peneliti lain yang mungkin juga akan digunakan
atau setidaknya dianggap relevan dan temuan-temuan empirik
oleh peneliti lain yang mungkin dapat dirujuk

 Kegunaan Kajian Pustaka

Dalam penjelasan yang hampir serupa, Castetter dan Heisler


(dalam Djunaedi, 2000) menerangkan bahwa kajian pustaka
mempunyai enam kegunaan, yaitu:

1). Mengkaji sejarah permasalahan;

2). Membantu pemilihan prosedur penelitian;

3). Mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan;

4). Mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu;

5). Menghindari duplikasi penelitian; dan

6). Menunjang perumusan permasalahan.

 Kaitan kajian pustaka dengan daftar pustaka

29
Pengacuan pustaka dalam kajian pustaka dapat dilakukan
dengan cara yang bermacam-macam, antara lain: penulisan catatan
kaki, dan penulisan nama pengarang dan tahun saja.

Penyebutan judul buku, yang seringkali tidak hanya sekali,


tidak efisien dan menyaingi tugas daftar pustaka. Dalam tulisan ini,
cara peninjauan seperti itu tidak disarankan.

b. BAB III METODE PENELITIAN

Kata metodologi (metodologi penelitian) dalam Bahasa


Inggris berasal dari dua kata yakni method dan logical. “Method”
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti cara teratur yangn
digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki.

“Logical” berarti sesuai dengan logika, benar menurut


penalaran dan masuk akal. Sedangkan penelitian dalam Bahasa
Inggris yaitu Research. “Re” berarti kembali dan “Search” berarti
pencarian. Jika digabungkan maka metodologi penelitian berarti
pencarian kembali. Sehingga metodologi merupakan prosedur yang
dipakai dalam melakukan suatu penelitian, dapat mengenai
langkah-langkah kerja atau urutan.

 Karakteristik Penelitian

1. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang


dapat menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan atau dapat
memecahkan suatu permasalahan yang terdapat dalam batasan
masalah.

2. Metodologi penelitian adalah pengetahuan yang mengkaji


ketentuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam
penelitian.

30
3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode
yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah

 Proses Penelitian

1. Masalah dalam penelitian mencakup: penemuan masalah dan


pemecahan masalah tahap:identifikasi bidang permasalahan,
pemilihan atau pemilihan pokok masalah dan perumusan
masalah kajian teoretis menyusun kerangka teoretis yang
menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan
penelitian.

2. Pengujian fakta (data) mencakup: pemilihan, pengumpulan


dan analisis fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti
data: sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan
(Observasi) atau survei. kesimpulan merupakan hasil
penelitian yang memberi feed back pada masalah atau
pertanyaan penelitian.

 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan keranagka berpikir yang


menjelaskan bagaiman cara pandang peneliti terhadap fakta
kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori.

Secara umum, paradigma penelitian diklasifikasikan dalam


2 kelompok yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif
(Indiantoro & Supomo, 1992:12 – 13). Masing-masing paradigma
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, sehingga untuk
menentukan pendekatan atau paradigma yang akan digunakan
tergantung pada beberapa hal :

31
1. Jika ingin melakukan suatu penelitian yang lebih rinci yang
menekankna pada aspek detail yang kritis dan menggunakna
cara studi kasus maka pedekataan yang sebaiknya dipakai
adalah paradigma kualitatif. Jika penelitian yang dilakukan
untuk mendapat kesimpulan umum dan hasil penelitian
didasarkan pada pengujian secara empiris, maka sebaiknya
digunakan paradigma kuantitatif.

2. Jika penelitian ingin menjawab pertanyaan yang penerapannya


luas dengan obyek penelitian yang banyak, maka paradigma
kuantitatif yang lebih tepat, dan jika penelitian ingin menjawab
pertayaan yang mendalam dan detail khusus untuk satu obyek
penelitian saja, maka pendekatan naturalis lebih baik
digunakan.

Penggabungan paradigma tersebut dikenal dengan istilah


triangulation.

Paradigma penelitian secara ekstrim dibagi menjadi dua,


yaitu :

a. Paradigma kuantitatif

Paradigma ini menekankan pada pengujian teori-teori melalui


pengukuran variable-variabel penelitian dengan angka dan
melakukan analisis data dengann prosedur statistik.

b. Paradigma kualitatif

Penelitian ini menekankan pada pemahaman mengenai


masalah-masalah dalam kehidupan social berdasarkan kondisi
realitas atau natural setting yang holistic, komplek, dan rinci.

Paradigma Kuantitatif Paradigma Kualitatif

Paradigma tradisional, positivis, Pendekatan konstruktifis,


eksperimental, empiris. naturalistis (interpretatif), atau

32
perspektif postmodern.

Menekankan pada pengujian Menekankan pada pemahaman


teori-teori melalui pengukuran mengenai masalah-masalah
variabel penelitian dengan angka dalam kehidupan sosial
dan melakukan analisis data berdasarkan kondisi realitas
dengan prosedur statistic

Realitas bersifat objektif dan Realitas bersifat subjektif dan


berdimensi tunggal berdimensi banyak

Peneliti independen terhadap Peneliti berinteraksi dengan


fakta yang diteliti. fakta yang diteliti.

Bebas nilai dan tidak bias. Tidak bebas nilai dan bias

Pendekatan deduktif. Pendekatan induktif

Pengujian teori dan analisis Penyusunan teori dengan


kuantitatif. analisis kualitatif

(Tabel 1.2)

Perbedaan antara Paradigma Kuantitatif dengan Paradigma


Kualitatif tersebut di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Hubungan peneliti dengan fakta yang diteliti menurut


paradigma kuantitatif diasumsikan bersifat independen
sehingga peneliti dapat menguji realitas fakta secara objektif,
terbatas pada dimensi tunggal, bebeas nilai. Sebaliknya
menurut asumsi paradigma kualitatif, penelitian berinteraksi
dengan fakta yang diteliti sehingga lebih bersifat subjektif,
tidak bebas nilai,

2. Proses penelitian paradigma kuantitatif menggunakan


pendekatan deduktif, sedangkan pada penelitian paradigma
kualitatif menggunakan pendekatan induktif.

33
3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori dengan
analisis kuantitatif dibandingkan pendekatan kualitatif yang
memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui
pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif.

 Jenis Penelitian

1. Menurut Sugiyono

Menurut Sugiyono (2003: 11) penelitian berdasarkan


tingkat eksplanasinya (tingkat kejelasan) dapat digolongkan
sebagai berikut:

 Penelitian diskriptif

Penelitian diskriptif adalah penelitian yang


dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik
satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang
lain.

 Penelitian komparatif

Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang


bersifat membandingkan.

 Penelitian asosiatif

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang


bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga
hubungan antara dua variabel atau lebih.

Menurut Sugiyono, (2003:14) terdapat beberapa jenis


penelitian antara lain:

34
1. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh
data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan.

2. Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang


berbentuk kata, skema, dan gambar.

Berikut ditambahkan tentang karakteristik penelitian


kualitatif menurut Sukmadinata (2009: 95), yaitu:

1. Kajian naturalistik, melihat situasi nyata yang berubah


secara alamiah, terbuka, tidak ada rekayasa
pengontrolan variabel.

2. Analisis induktif, mengungkapkan data khusus, detail,


untuk menemukan kategori, dimensi, hubungan penting
dan asli, dengan pertanyaan terbuka.

3. Holistik, totalitas fenomena dipahami sebagai sistem


yang kompleks, keterkaitan menyeluruh tak dipotong
padahal terpisah, sebab-akibat,

4. Data kualitatif, deskripsi rinci-dalam, persepsi-


pengalaman orang.

5. Hubungan dan persepsi pribadi, hubungan akrab


peneliti-informan, persepsi dan pengalaman pribadi
peneliti penting untuk pemahaman fenomena-
fenomena.

6. Dinamis, perubahan terjadi terus, lihat proses desain


fleksibel.

7. Orientasi keunikan, tiap situasi khas, pahami sifat


khusus dan dalam konteks sosial-historis, analisis
silang kasus, hubungan waktu-tempat.

8. Empati netral, subjektif murni, tidak dibuat-buat.

35
2. Menurut Arikunto (2002:6-9)
Arikunto merinci ragam atau jenis penelitian menurut
berbagai kategorinya itu sebagai berikut:
 Penelitian Ditinjau dari Tujuan
Penelitian ditinjau dari tujuan meliputi penelitian
eksplanatif, penelitian pengembangan dan penelitian
verifikasi.

 Penelitian Ditinjau dari Pendekatan

Penelitian ditinjau dari pendekatan meliputi


pendekatan longitudinal (pende-katan bujur) dan
pendekatan cross section (pendekatan silang).Penelitian
dengan pendekatan longitudinal (pendekatan bujur) adalah
penelitian yang meneliti perkembangan sesuatu aspek atau
sesuatu hal dalam seluruh periode waktu, atau tahapan
perkembangan yang cukup panjang. Penelitian dengan
pendekatan cross section adalah penelitian dalam satu
tahapan atau satu periode waktu, hanya meneliti
perkembangan dalam tahapan-tahapan tertentu saja.
 Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu
Penelitian ditinjau dari bidang ilmu disesuaikan
dengan jenis spesialisasi dan interest. Ragam penelitian ini
antara lain penelitian di bidang pendidikan, kedokteran,
perbankan, keolahragaan, ruang angkasa, pertanian, dan
sebagainya.

 Penelitian Ditinjau dari Tempatnya

36
Penelitian ditinjau dari tempatnya meliputi
penelitian di laboraturium, penelitian di perpustakaan dan
penelitian di lapangan (kancah).

 Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel

Penelitian ditinjau dari hadirnya variabel meliputi


penelitian variabel masa lalu, sekarang dan penelitian
variabel masa yang akan datang.

3. Menurut Sugiono (2004)


Berbeda dengan Arikunto, Sugiono (2004) membagi
ragam atau jenis penelitian berdasarkan tujuan, metode, tingkat
eksplanasi, jenis data & analisis. Berikut penjelasannya:
 Penelitian Ditinjau dari Tujuan
Penelitian ditinjau dari tujuan meliputi penelitian
murni dan penelitian terapan.

Penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang


bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya
belum pernah diketahui.

Penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan


untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan yang
praktis.Penelitian terapan menguji manfaat teori-teoeri ilmiah,
mengetahui hubungan empiris dan analitis dalam bidang-
bidang tertentu.

 Penelitian Ditinjau dari Metode.

Penelitian ditinjau dari metode, beragam jenisnya, yaitu


meliputi:

a. Penelitian Survey

37
Penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi datanya dari sampel yang diambil
dari populasi tersebut.
b. Penelitian Expost Facto
Penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang terjadi dan kemudian merunut kebelakang
untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan
timbulnya kejadian tersebut.Penelitian ini meneliti
hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau
diberi perlakuan.

c. Penelitian Eksperimen

Penelitian ekperimen adalah penelitian yang


berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap
variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat.

4. Tuckman (1982)

Berbeda dengan Tuckman, Sukmadinata (2009) dalam


bukunya menyatakan bahwa penelitian eksperimen berdasarkan
variasinya terdiri dari penelitian ekperimen murni (true
experimental), eksperimen kuasi (quasi experimental),
eksperimen lemah (weak experimental) dan eksperimen subjek
tunggal (single subject experimental).

 Eksperimen murni (true experimental),

Eksperimen murni merupakan metode eksperimen


yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat
eksperimen. Dalam eksperimen murni, kecuali variabel
independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel

38
dependen, semua variabel dikontrol atau disamakan
karakteristiknya (dicari yang sama).

 Eksperimen Kuasi (quasi experimental)

Sedangkan pada eksperimen semu (quasi


experimental) pengontrolan variabel hanya dilakukan
terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang
paling dominan.

 Eksperimen Lemah (Weak Experimental)

Eksperimen lemah merupakan metode penelitian


eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti
eksperimen, tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama
sekali. Eksperimen ini sangat lemah kadar validitasnya.
 Eksperimen Subjek Tunggal (Single Subject Experimental).
Eksperimen subjek tunggal merupakan eksperimen
yang dilakukan terhadap subjek tunggal.
Dalam pelaksanaan eksperimen subjek tunggal, variasi
bentuk eksperimen murni, kuasi dan lemah belaku.
5. Penelitian Naturalistik
Penelitian naturalistik merupakan metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah.
Peneliti berperan sebagai instrumen kunci. Teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi. Analisis data
bersifat induktif dan hasil penelitian ini lebih menekankan
makna daripada generalisasi.

6. Penelitian Evaluasi (Penilaian Program)

39
Penelitian evaluasi difokuskan pada suatu kegiatan
dalam satu unit (site) tertentu. Penelitian evaluasi adalah suatu
proses yang dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan
dengan terlebih dahulu mempertimbnagkan nilai-nilai positif
dan keuntungan suatu program.. Penelitian ini dapat menilai
manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari sesuatu
kegaitan dalam satu unit.

Ada dua macam penelitian evaluasi yaitu, :


 Policy Research
Policy research adalah suatu proses penelitian yang
dilakukan pada atau analisis terhadap masalah-masalah
sosial yang mendasar sehingga temuannya dapat
direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk
bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.

 Action Research

Penelitian tindakan atau action research adalah


penelitian yang diarahkan pada usaha mengadakan
pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien,
sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktivitas
lembaga dapat meningkat. Fokus pada penelitian ini adalah
perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan.
Penelitian tindakan juga biasa dilakukan dengan meminta
bantuan seorang konsultan atau pakar dari luar.

7. Penelitian Sejarah
Penelitian ini berkenaan dengan analisis yang logis
terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang kapan

40
kejadian berlangsung, siapa pelakunya, dan bagaimana
prosesnya.

Kekhususan penelitian sejarah adalah:

 Data yang dikumpulkan diambil dari hasil observasi orang


lain,

 Penelitian dilakukan dnegan tertib, sistematis, objektif,


tuntas,

 Data yang dikumpulkan dari sumber primer yaitu peneliti


sendiri langsung melakukan observasi atas peristiwa-
peristiwa yang dilaporkan,disebut data primer. Data yang
diambil dari sumber sekunder yaitu data yang dilaporkan
adalah hasil observasi orang lain, data disebut data
sekunder,

 Data yang berbobot adalah data yang diuji secara eksternal


dan internal. Pengujian kesternal memeriksa otentiknya
data. Pengujian internal memeriksa berhubungan dengan
data. Pengujian inilah yang membuat penelitian itu tertib.

8. Menurut Suryabrata (1983)


Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, Suryabrata (1983)
mengemukakan sejumlah metode penelitian yaitu sebagai
berikut :

a. Penelitian Historis yang bertujuan untuk membuat


rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif.

41
b. Penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk membuat
deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.

c. Penelitian Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki


pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai
fungsi waktu.

d. Penelitian Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk


mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang
dan interaksi lingkungan suatu obyek

e. Penelitian Korelasional yang bertujuan untuk mengkaji


tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi
faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.

f. Penelitian Eksperimental suguhan yang bertujuan untuk


menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan
melakukan kontrol/kendali.

g. Penelitian Eksperimental semu yang bertujuan untuk


mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam
keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi
dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan
pengendalian.

h. Penelitian Kausal-komparatif yang bertujuan untuk


menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi
tidak dengan jalan eksperimen tetapi dilakukan dengan
pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi
penyebab, sebagai pembanding.

i. Penelitian Tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan


keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan
langsung serta dikaji hasilnya.

9. Penelitian Bisnis

42
Penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan
dan analisis data yang sistematis dan objektif untuk membantu
pembuatan keputusan dalam suatu bidang bisnis.

Klasifikasi penelitian bisnis :

 Berdasarkan Tujuan Penelitian

1. Penelitian dasar (pengembangan & evaluasi konsep-


konsep dasar)

a. Deduktif : menguji hipotesis melalui validasi teori

b. Induktif : mengembangkan teori atau hipotesis melalui


pengungkapan fakta

2. Penelitian terapan (pemecahan masalah-masalah praktis)

a. Penelitian evaluasi

b. Penelitian dan pengembangan

c. Penelitian aksi

 Berdasarkan Jenis Data

1. Peelitian Opini (Opinion Research)

2. Penelitian Empiris (Empirical Research)

3. Penelitian Arsip (Archieval Research)

 Waktu dan tempat penelitian

Periode penelitian disebutkan dengan jelas, diawali dengan


kapan dimulainya penelitian sampai dengan target selesainya
penelitian yang akan dilakukan.

Lokasi penelitian diisi dengan identifiasi karakteristik


lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti
memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan dengan
jelas, jika perlu disertakan peta lokasi, struktur organisasi, dan

43
suasana akerja sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada
kemenarikan dan keunikannya.

 Populasi dan sampel

Populasi seperti dikatakan Suharsimi (1993) adalah


keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Menurut Suharsimin (1993), sampel adalah sebagian atau


wakil populasi yang diteliti.

Pada umumnya, masalah sampling timbul apabila peneliti


bermaksud untuk :

o Mereduksi obyek penyelidikannya dengan mengambi sebagian


obyek gejala atau kejadian yang dmaksudkan saja.

o Peneliti ingin mengadakan generalisasi dari hasil


penyelidikannya. Generalisasi berarti mengesahkan kesimpulan-
kesimpulan kepada obyek-obyek gejala atau kejadian-kejadian
yang lebih luas daripada obyek-obyek gejala maupun kejadian-
kejadian yang diselidiki.

 Petunjuk mengambil sampel

a. Daerah generalisasi

Menentukan terlebih dahulu luas populasi sebagai


daerah generalisasi. Selanjutnya barulah mennetukan
sampel dari daerah penelitian itu.

b. Penegasan sifat-sifat dan batas-batas populasi

Bila luas darah generalisasinya telah ditetapakan,


haruslah segera diikuti dengan penegasan tentang sifat-sifat

44
populasinya. Penegasan ini sangat penting bila
menginginkan adanya validitas dan reliabilitas penelitian.

c. Sumber-sumber informasi tentang populasi

Untuk mengetahui ciri-ciri populasi secara rinci


dapat diperoleh bermacam-macam sumber informasi
seputar populasi yang dituju.

d. Menetapkan besar kecilnya sampel

Dalam konteks ini, penelitian pada dasar tidak


membatasi besar atau kecilnya sampel yang harus diambil.

 Teknik-teknik sampling

1. Teknik random sampling (probability sampling)

Yaitu pengambilan sampling secara acak. Atau


Teknik pengambilan sampel semua individu semua
populasi. Pelaksaan Teknik ini dapat berupa :

- Undian

- Ordinal

Yaitu dengan memilih nomor-nomor genap atau


gasal atau kelipatan tertentu ,elalui pembuatan daftar yang
berisi semua subyek, obyek peristiwa atau kelompok yang
akan diselidiki, lengkap dengan nomor urutnya.

45
- Randomisasi dari tabel bilangan random

Cara ini menuntun peneliti untuk memilih anggota


sampel dengan langkah menjatuhkan pensil secara
sembarang pada petak-petak tabel yang berisi nomor-
nomor hingga diperoleh secbanyak anggota yang
dibutuhkan.

2. Teknik non random sampling (non probability sampling)

Yaitu cara pengambilan sampel yang tidak


memberi semua anggota populasi kesempatan untuk
dipilih menjadi sampel.

3. Teknik pengumpulan data

Ada beberapa metode pengumpulan data yaitu


metode observasi (pengamatan), metode kuisioner
(angket), metode interview (wawancara), dan metode
dokumentasi.

a. Metode observasi (pengamatan)

1. Pengertian dan ciri-ciri

Pengamatan adalah alat pengumpulan data


yang dilakukan dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
diselidiki.

2. Ciri-ciri metode observasi


adalah :

46
- Mempunyai arah yang khusus, sistematik, dan
bersifat kuantitatif,

- Diikuti pencatatan segera dan hasilnya data


dicek dan dibuktikan,

- Petunjuk untuk mengadakan pengamatan,

- Memililki pengetahuan terhadap apa yang akan


diobservasi dan berlaku sangat cermat dan
kritis,

- Menyelidiki tujuan penelitian.

 Responden penelitian

Responden dalam kamus besar bahasa indonesia adalah


yang dituntut, juru jawab, atau perhatian. Jadi responden
penelitian dapat didefinisikan sebagai seseorang yang diminta
untuk memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan
tidak langsung, lisan atau tertulis ataupun berupa perbuatan
yang diajukan oleh peneliti.

Responden dari kata asal “respon” atau penanggap,


yaitu orang yang menanggapi.

Dalam penelitian ini terdapat 2 informan, yaitu :

a. Informan kunci, yaitu orang-orang yang sangat memahami


permasalahan yang diteliti.

b. Informan non kunci, yaitu orang yang dianggap mengetahui


permasalahan yang diteliti

47
 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan mengatur


wawancara dan catatan yang diperoleh di lapangan serta bahan-
bahan lain yang telah dihimpun sseingga dapat merumuskan
hasil dari apa yang telah ditentukan.

Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan


Teknik analisis data kualitatif, dengan analisis secara intensif
terhadap data yang telah diperoleh di lapangan berupa kata-
kata.

Adapun langkah yang peneliti gunakan dalam


mneganalisa data sesuai dengna pendapat yang dikembangkan
oleh Miles dan Huberman (Sugiono,2005). Analisis dilakukan
melaui prosedur dan tahapan-tahapan berikut :

a. Pengumpulan data

Dalam penelitian kualitatif, proses pengumpulan


data bergerak dari lapangan/ranah empiris dalam upaya
mmebangun teori dari data. Proses pengumpulan data ini
diawali dengan memasuki lokasi penelitian.

b. Reduksi data

Reduksi data merupakan pemilihan data dan


pemusaran perhatian kepada data-data yang betul-betul
dibutuhkan sebagai data utama dan juga data yang sifatnya
hanya pelengkap saja.

c. Klasifikasi data

48
Data yang telah terkumpul dikelompokkan sesuai
dengan tujuan penelitian.

d. Penyajian data

Penyajian data dimaksudkan agar memudahkan bagi


penliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau
bgaian-bagian tertentu dari penelitian.

e. Penarikan kesimpulan

Setelah melakukan penyajian data maka kesimpulan


awal dapat dilakukan penarikan kesimpulan yang dilakukan
selama penelitian berlangsung.

3. Bagian Penutup

Pada bagian penutup ini memaparkan kesimpulan akhir dari


penelitian karya tulis ilmiah yan dilakukan. Pada bagian ini juga
memberikan penjelasan terkait saran dan harapan kedepannya untuk
karya tulis tersebut agar dapat menjadi landasan teori berikutnya saat
membuat karya tulis ilmiah yang mengangkat tema yang sama walau
dengan tempat yang berbeda.

a. BAB 1V PEMBAHASAN

b. BAB V PENUTUP

 Simpulan

Rangkuman atas semua yang telah ditulis dalam suatu


karya tulis ilmiah. Rangkuman bersifat sistematis untuk menarik
simpulan yang bersifat umum dari variable yang diteliti.

 Saran

 Daftar Pustaka

49
Daftar pustaka atau sering juga disebut referensi ialah
tulisan yang terdapat pada setiap akhir sebuha tulisan/karya
ilmiah yang bertujuan untuk sumber ataupun rujukan seorang
penulis yang didalamnya berisi nama penulis, judul tulisan,
penerbit, identitas penerbit dan juga tahun terbit.

Tujuan Penulisan Daftar Pustaka adalah :

1. Membantu pembaca dalam menelusur secara detail topik


terkait dengan membaca sumber lain yang ada di daftar
pustaka.
2. Sebagai bentuk apresiasi atau menghargai penulis terhadap
karya atau tulisan orang lain yang dijadikan sebagai sumber
referensi atau masukan dalam menyusun suatu tulisan.

3. Menunjukan sebuah tulisan tidak dibuat dengan asal-asalan.


Melainkan ditulis berdasarkan sumber-sumber yang
terpercaya dibidang keahlian masing-masing.

4. Untuk mengantisipasi adanya tuduhan plagiasi intelektual.

5. Sebagai ciri khas dan kelaziman karya tulis ilmiah.

6. Mengetahui kota atau tempat terbit.

7. Membangun kepercayaan pembaca.

Cara Menulis Daftar Pustaka Secara Umum sebagai


berikut :

1. Struktur penulisan dalam daftar pustaka harus diawali


dengan Nama Penulis, Tahun Terbit, Judul , Kota Penerbit
dan yang terakhir adalah Nama Penerbit.

50
2. Setelah penulisan Nama, Tahun , Judul dan Penerbit akhiri
dengan menggunakan tanda titik (.) dan setelah Nama Kota
Penerbit diakhiri dengan titik dua (:).

3. Jika nama pengarang mempunyai 2 suku kata atau lebih.


Maka dalam penulisan namanya dibalik dengan syarat
antara kata pertama dan kedua di beri tanda koma (,).
Contoh: nama pengarang adalah Abdul Khadir maka di
daftar pustaka ditulis: Khadir, Abdul.

4. Jika nama penulis terdiri dari 3 suku kata atau lebih. Maka
nama yang terakhir diletakan didepan dan diikuti tanda
koma (,). Contoh: Yudhoyono, Susilo Bambang.

5. Jika pengarangnya ada 2 orang, maka hanya nama


pengarang yang pertama yang dibalik , lalu antara nama
pengarang yang pertama dan kedua di beri kata ‘dan’.

6. Susunan penulisan daftar pustaka harus berurutan dari A-Z


sesuai dengan huruf di awal dari Nama Penulis.

7. Untuk penulisan nama, gelar akademis, gelar keagamaan,


dan sebagainya tidak dicantumkan. Contoh: Dian Sastro, M.
Pd cukup ditulis: Sastro, Dian.

8. Cara penulisan daftar pustaka dibedakan tiap sumbernya,


misal dari internet, buku, jurnal atau yang lainya.

Contoh :

o Khadir, Abdul. 2005. Kisah Orang Mualaf. Surabaya:


Gramedia.
o Husein, Hasan. dkk. 2007. Kumpulan Doa-Doa. Edisi
Kedua. Jakarta.

 Lampiran

51
Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam
penelitian dan dalam penulisan hasil-hasilnya menjadi suatu
karya tulis ilmiah dan analisis data yang tidak dicantumkan
dalam naskah. Setiap lampiran diberi nomor urut

Sehingga struktur karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut :

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (jika ada)
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
ABSTRAK
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
B. Kerangka Berfikir
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data

52
E. Alat
F. Langkah Kerja
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
C. Penerapan Hasil Penelitian Bagi Kehidupan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Daftar Pertanyaan

G. JENIS-JENIS KARYA ILMIAH

 Artikel

Artikel adalah tulisan yang berisi pendapat subjektif yang


penulisannya tentang suatu masalah atau peristiwa. Dalam konteks
ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam
jurnal atau buku yang berisikan artikel. Artikel ilmiah diangkat dari
hasil pemikiran dan kajian pustaka ataupun hasil pengembangan sebuah
proyek.

Sistematika artikel :

- Judul,
- Nama Penulis – tanpa gelar akademik,

- Abstrak – ringkasan tulisan, gambaran umum isi artikel

- Kata kunci – 3-5 keywords,

- Pendahuluan – latar belakang masalah dan rumusan singkat (1-2


kalimat) pokok bahasan dan tujuan,

53
- Kerangka teori (kajian teori) – dasar teori yang menjadi acuan,

- Pembahasan – kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan,


dan pendirian atau sikap penulis,

- Penutup – simpulan dan saran,

- Daftar pustaka,

 Makalah

Makalah adalah karya ilmiah yang menyajikan sebuah


masalah yang penyelesaiannya mengandalkan bermacam-macam data
yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga
objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan dalam
sebuah kegiatan seminar.

 Skripsi

Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk


mendapatkan gelar sarjana (S1)-nya. Skripsi memuat tulisan berisi
pendapat penulis dengan mengacu atau berdasarkan teori yang telah ada
sebelumnya.

 Kertas Kerja

Kertas kerja atau Work paper pada dasarnya sama dengan makalah,
namun dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri
oleh ilmuwan.

 Paper

Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan


mahasiswa dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya

54
sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1, S2 dan atau S3.
Sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan makalah,
tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi yang
bersangkutan.

 Tesis

Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan


program studi S2 atau Pascasarjana yang bersifat lebih mendalam
dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru
yang didapat dari penelitian yang dilakukan individu yang
bersangkutan.

 Disertasi

Disertasi atau Ph.D thesis diperuntukkan bagi mahasiswa program


S3 atau meraih gelar Doktor/Dr. yang mengemukakan analisis yang
dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan dengan data dan fakta yang
sahih atau valid dengan analisis yang terinci. Disertasi berisi suatu
temuan penulis sendiri yang berupa temuan orisinal.

 Artikel ilmiah popular

Artikel ilmiah popular adalah artikel ilmiah yang ditulis dengan


gaya bahasa popular untuk dimuat di media massa.

H. TUJUAN KARYA TULIS ILMIAH

 Sebagai wahana untuk melatih ide tersurat atau hasil penelitian dalam
bentuk karya ilmiah yang sistematis dan metodologis.

 Makalah ilmiah yang telah ditulis, harapannya akan menjadi wahana


transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.

55
 Foster etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya
konsumen pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi produsen
(produsen) berpikir dan menulis di bidang ilmu pengetahuan.

 Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh


siswa. Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah, dan
itu bisa dilihat dalam bentuk karya ilmiah bersangkutan yang dibuat
oleh siswa setelah mendapat pengetahuan.

 Selain itu juga untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan


penelitian.

I. MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH

 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.

 Penulis mendapat kesempatan berlatih mengintegrasikan hasil bacaan


dengan gagasan sendiri.

 Mengembangkan pemikiran menjadi lebih matang.

 Mengakrabkan penulis dengan kegiatan perpustakaan, seperti


menggunakan katalog dalam mencari buku yang diperlukan.

 Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan


fakta dan data secara jelas dan sistematis.

 Dengan menulis karya ilmiah, penulis akan merasakan kepuasan


intelektual, yaitu satu kepuasan yang berkaitan dengan kemampuan
untuk menyajikan satu pengetahuan.

 Dengan menulis karya ilmiah, penulis ikut menyumbang bagi perluasan


cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

 Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian


selanjutnya.

56
J. TAHAPAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Adapun tahapan dalam karya tulis ilmiah adalah :

A. Tahap Persiapan
Di dalam tahap ini ada beberapa tahap yaitu :

1. Menemukan masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas


dalam penelitian (didukung oleh latar belakang, identifikasi masalah,
batasan, dan rumusan masalah).
Dalam pemilihan masalah/topik juga mempertimbangkan beberapa hal :

 Harus topik yang paling menarik perhatian.


 Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas.
 Memiliki data dan fakta yang obyektif.
 Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit.
 Harus memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan
referensi.
Dalam pembatasan topik/penentuan judul harus memperhatikan
beberapa hal berikut :

 Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.


 Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah /
setelah penulisan karya ilmiah selesai. Penentuan judul karya
ilmiah : pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H yaitu What
(apa), Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana) dan How
(bagaimana).

2. Mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis


3. Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas
penelitian yang akan dilakukan.

57
4. Metodologi (mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam
pengambilan data, teknik pengukuran, dan teknik analisis data)
Adapun Tahap Pengumpulan data :

 Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi.


 Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui
masalah.
 Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti.
Percobaan di laboratorium/ pengujian di lapangan.

B. Tahap Penulisan
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan
ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah
penulisan selesai.

C. Tahap Penyuntingan
Tahap penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan dianggap
selesai. Tahap penyuntingan ini bertujuan untuk :
 Melengkapi yang kurang.
 Membuang yang kurang relevan.
 Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih
(overlapping).
 Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam
penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan
paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan.
Di samping itu penyajian juga merupakan tahapan penyuntingan.
Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan:

 Segi kerapian dan kebersihan.

58
 Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya
halaman muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar
grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain.
 Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya
standar penulisan kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka &
penggunaan Bahasa Indonesia sesuai EYD.

K. PERBEDAAN KARYA ILMIAH DENGAN NON ILMIAH


Karya ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan
yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya/keilmiahannya
Karya tulis non-ilmiah adalah karya tulis atau karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari – hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum
dan biasanya menggunakan gaya bahasa popular atau bahasa yang
digunakan sehari – hari.

Perbedaan Karya Tulis Ilmiah dan Karya Tulis Non Ilmiah


 Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian
(faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara
fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan
pengamatan atau empiris.
 Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam
pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses
pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.

59
 Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah.

Karya nonilmiah bersifat, antara lain :


1. Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak
sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
2. Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk
meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan
cukup informative
3. Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan
subjektif
4. Jika kritik ada kalanya tanpa dukungan bukti.

L. CONTOH DAN ANALISIS KARYA TULIS ILMIAH

CONTOH 1 :

KARYA TULIS ILMIAH

“ PENTINGNYA KEDISIPLINAN SISWA DI SMPN 7 BOJONEGORO”

DI SUSUN OLEH KELOMPOK :

DINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 7 BOJONEGORO

60
Tahun ajaran 2015/2016

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Kedisiplinan Siswa Di SMP Negeri 7


Bojonegoro” ini telah disahkan dan disetujui sebagai tugas Bahasa Indonesia
Semester II Tahun Pelajaran 2015 / 2016 pada:

Hari :

Tanggal :

Oleh :

Mengetahui

KEPALA SEKOLAH GURU PEMBIMBING

61
Drs. AHMADI, M.Pd. Dra. Supawati

NIP.19640525 1992031009 NIP. 19660118 199512 2 005

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kami susun tidak hanya untuk memenuhi Tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2015 / 2016, tetapi juga sebagai sarana untuk
meningkatkan kedisiplinan dan ketertiban. Untuk itu Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “ KEDISIPLINAN SISWA DI SMPN 7 BOJONEGORO “ kami
persembahkan untuk :

1. Bapak Drs. Ahmadi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMPN 7


BOJONEGORO yang telah memberi motivasi kepada kami.

2. Ibu Dra. Supawati, selaku pembimbing kami yang selalu membimbing


kami sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

3. Ibu khoiriyah, S.Pd, selaku wali kelas IX-F yang telah memberi dukungan
kepada kami.

62
4. Orang tua kami yang selalu memberikan semangat dan restunya, telah
memberikan segalanya, terima kasih yang tak terhingga.

5. Teman – teman kelas IX-F yang telah banyak membantu dan menghibur
kami selama ini.

ABSTRAK

Kedisiplinan merupakan hal yang tidak asing lagi di sekitar kita karena
dimana dan kapan pun kita dituntut untuk berperilaku yang disiplin dan
bertanggung jawab. Tidak hanya itu kita juga pasti sering diingatkan oleh orang
tua, guru, atau teman kita sendiri. Karena disiplin akan mengantarkan kita menjadi
insan yang sukses dan berguna, baik untuk orang banyak maupun diri kita sendiri.
Walau demikian anak muda zaman sekarang sudah jarang yang memperdulikan
apa itu kedisiplinan dan sering berbuat sesuka hati tanpa memikirkan apa yang
akan terjadi setelah tindakannya tersebut. Walaupun sudah ada peringatan dari
bapak/ibu guru mereka akan tetap mengulanginya lagi. Itu semua dikarenakan
kebiasaan sehari-hari anak tersebut yang sudah melekat sangat erat yang mungkin
tidak dapat dihilangkan. Oleh karena itu anak harus di didik sejak dini untuk dapat
menanamkan sifat disiplin, ini merupakan tugas orang tua untuk mendidik
anaknya agar dapat berprilaku disiplin dan bertanggung jawab. Anak juga harus

63
menyadari pentingnya kedisiplinan dan dapat merubah sikapnya menjadi lebih
baik.

Kata Kunci :Kedisiplinan

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul
“Pentingnya Kedisplinan di SMPN 7 Bojonegoro”. Karya Tulis Ilmiah ini
diajukan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia.

Karya Tulis Ilmiah ini berisi tentang pentingnya kedisplinan, nilai-nilai


moral, dan etika dalam kehidupan sehari-hari serta untuk kehidupan
bermasyarakat khususnya untuk para remaja yang kini telah banyak
menyepelekan nilai-nilai kedisiplinan, moral, dan etika. Kami ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya
tulis ini

64
Demikian, apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
kami selaku penyusun dengan terbuka menerima kritik dan saran dari guru
pembimbing, teman-teman, serta para pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih.

Bojonegoro, Januari 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Halaman Pengesahan ii

Halaman Persembahan iii

Motto iv

Abstrak v

Kata Pengantar vi

Daftar Isi vii

65
BAB. I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 2

1.3. Tujuan Penelitian 2

1.4. Manfaat Penelitian 2

1.5. Hipotesa 3

BAB. II KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian Kedisiplinan 4

2.2. Upaya Meningkatkan Kedisiplinan 6

2.3. Manfaat Adanya Kedisiplinan 6

2.4. Faktor Penyebab Lunturnya Kedisiplinan 7

2.5. Cara Mengatasi Lunturnya Kedisiplinan 8

2.6. Akibat Yang Ditimbulkan Oleh Ketidak Disiplinan 8

BAB. III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian 9

3.2. Teknik Penyimpulan Data 10

3.3. Teknik Analisa Data 11

66
3.4. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan 11

3.5. Populasi Dan Sampel 11

3.6 Sumber Data 11

BAB. IV PEMBAHASAN

4.1. Penyebaran Angket 12

4.2. Membuat Diagram Atau Gambar Dari Jawaban Angket 13

4.3 Menganalisis Setiap Pertanyaan 16

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 18

V PENUTUP

5.1. Kesimpulan 19

5.2. Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 21

LAMPIRAN 22

67
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan


lepasdari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan
setiapsiswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib
yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai
aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa.
Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya
mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha
sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat

68
mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib
yang berlaku di sekolah.Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule)
tersebut, seperti aturan tentang standar berpakaian (standards of clothing),
ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin
sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai
konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski menjadi kontroversi dalam
menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan
perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis
(psychologicalmaltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan
Pamela A.Snock dalam bukunya ³Dangerous School´ (1999).

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah pengertian kedisiplinan ?

2. Apa manfaat adanya kedisiplinan di SMP Negeri 7 BOJONEGORO ?

3. Apakah faktor penyebab terhambatnya penerapan disiplin di sekolah ?

4. Apakah akibat yang ditimbulkan oleh ketidak disiplinan ?

5. Bagaimana cara mengatasi lunturnya kedisiplinan?

6. Bagaimana upaya – upaya sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan


siswa?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah:

1. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran.

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin siswa terhadap perkembangan


prestasi dan tingkah laku dimasyarakatatau pun di sekolah.

3. Ikut serta dalam upaya mengembangkan penanaman disiplin pada diri siswa.

69
4. Bekal bagi siswa agar lebih disiplin dan tertib ketika terjun di masyarakat.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penyusunan karya ilmiah ini adalah mengetahui seberapa


besar penerapan disiplin yang dilaksanakan oleh siswa di SMP NEGERI 7
BOJONEGORO. Selain di sekolah kita juga bisa menerapkan kedisiplinan
dimasyarakat baik dalam individual maupun kelompok. Dan seberapa besar upaya
warga sekolah, khususnya Guru dalam usaha meningkatkannya. Karena dengan
disiplin kita dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan
berguna bagi semua pihak.

1.5 HIPOTESA

Pada dasarnya kedisiplinan itu sangat penting, bukan hanya bagi siswa,
tetapi juga bagi seluruh masyarakat, karena kedisiplinan tidak hanya berlaku pada
lingkungan saja, tetapi di lingkungan sekolah pun juga perlu diterapkan.

Kedisiplinan itu sendiri sebenarnya sangat berpengaruh bagi peningkatan prestasi


siswa di sekolah, karena dengan disiplin siswa bisa melatih kemandiriannya untuk
meraih sukses dimasa yang akan datang. Selain itu disiplin juga membantu siswa
untuk mengurangi pelanggaran tatatertib yang berlaku d isekolah. Disiplin juga
dapat membentuk kepribadian yang teratur,tertib, dan patuh peraturan. Agar tidak
ada penyimpangan dan pelanggaran norma.

Disiplin juga membantu orang supaya tidak ada pelanggaran hukum, tidak
terjadi kematian akibat tidak disiplin lalu lintas dan tidak ada lagi aliran sesat
karena tidak disiplin agama .

70
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Makna Kedisiplinan

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini
timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata
disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama,
disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada
pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan
mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.Secara umum ada dua
pengertian kata “disiplin” yaitu :

71
1.1.1. Pengertian umum disiplin yang pertama adalah “kontrol dengan
memaksakan kepatuhan atau perilaku yang tertib” . Jika sang guru berpikir
dengan cara ini, yang dimaksudkannya adalah bahwa siswa dan siswi memerlukan
seseorang untuk mengarahkan, mengendalikan, dan membatasi perilaku siswa dan
siswi.

1.1.2. Pengertian umum yang kedua adalah “latihan yang mengkoreksi dan
menguatkan”. Implikasinya disini adalah bahwa tujuannya yaitu “disiplin
diri” dimana tujuan latihannya adalah untuk memampukan seseorang untuk
mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri. Sehingga jika hal ini yang
dimaksudkan oleh sang guru, maka dimaksudkan agar siswa dan siswi sebaiknya
mendapatkan pengalaman yang meningkatkan kemampuan pengendalian diri dan
menjadikannya seseorang yang lebih dapat mengarahkan dirinya.

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui


proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai – nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Kedisiplinan dalam proses
pendidikan sangat diperlukan karena bukan hanya untuk menjaga kondisi suasana
belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga untuk menciptakan
pribadi yang kuat bagi setiap siswa dan siswi.

I.1.3 Bentuk-bentuk Kedisiplinan di Sekolah

Kedisiplinan pada siswa merupakan aspek utama dan esensial


pada pendidikan dalam keluarga yang diemban oleh orang tua, karena mereka
bertanggung jawab secara kodrati dalam meletakkan dasar-dasarnya pada anak.
Berarti, nilai-nilai kepatuhan telah menjadi bagian dari perilaku dalam
kehidupannya. Kedisiplinan siswa jelas akan mempengaruhi perilaku lainnya di
lingkungan manapun baik di lingkungan rumah, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, kedisiplinan anak (siswa) mencakup:

72
(1) Kedisiplinan di rumah dan lingkungan masyarakat, seperti ketaqwaan terhadap
tuhan yang maha Esa, melakukan kegiatan secara teratur, melakukan tugas-tugas
pekerjaan rumah tangga (membantu orang tua), menyiapkan dan membenahi
keperluan belajarnya, mematuhi tata tertib di rumah, dan mempunyai kepedulian
terhadap lingkungan;

(2) Kedisiplinan di lingkungan sekolah di mana anak sedang melakukan kegiatan


belajarnya. Dalam Tata Tertib Sekolah antara lain disebutkan oleh Soemarmo
(1998:67), bahwa sekolah adalah sumber disiplin dan tempat berdisiplin untuk
mencapai ilmu pengetahuan yang dicita-citakan. Di dalam tata tertib tersebut
diatur mengenai hak dan kewajiban siswa, larangan, dan sanksi-sanksi.

Dalam tata tertib sekolah disebutkan bahwa siswa mempunyai kewajiban:

(1) harus bersikap sopan dan santun, menghormati Ibu dan Bapak Guru, pegawai
dan petugas sekolah baik di sekolah maupun di luar sekolah;

(2) harus bersikap sopan dan santun, menghormati sesama pelajar, baik di dalam
sekolah maupun di luar sekolah;

(3) Menggunakan atribut sekolah sekolah;

(4) Hadir tepat waktu;

(5) patuh kepada nasihat dan petunjuk orang tua dan guru;

(6) tidak dibenarkan untuk meninggalkan kelas sekolah kecuali mendapat ijin
khusus dari guru kelas danKepala Sekolah,; dan sebagainya. Kedisiplinan di
lingkungan masyarakat, bisa berupa ketaatan terhadaprambu-rambu lalu lintas,
kehati-hatian dalam menggunakan milik orang lain, dan kesopanan dalam
bertamu.

73
Uraian tersebut adalah suatu kejelasan bahwa kedisiplinan itu sebagai
bekal bagi anak untuk mengarungi kehidupannya demi masa depan anak. Karena
itu kedisiplinan pada siswa penting untuk dipersiapkan dan dibina semenjak dini.
Untuk itu diperlukan kerjasama antar orang tua dengan sekolah karena adanya
faktor-faktor dalam kedisiplinan yang perlu mendapat perhatian bersama. Jenis
perilaku disiplin yang menyatu dalam segala aspek kepribadian adalah taqwa,
patuh, sadar, rasional, mental, teladan, berani, dan kejujuran (Lemhanas, 1997:
14). Untuk mewujudkan kedisiplinan ini, kriteria atau kualitas tersebut harus
secara terus menerus didukung oleh aspirasi dari kehendak berbuat dari para
pelakunya. Karena kedisiplinan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus
ditumbuhkan dari perbuatan dari para pelaku, untuk itu diperlukan suatu latihan
atau pelajaran tertentu agar diperoleh seseorang yang mempunyai kedisiplinan
yang baik dan mandiri, sehingga dapat mengatur dan mengendalikan dirinya agar
melakukan perbuatan yang secara sosial dapat
diterima lingkungannya, dan menghindari apa yang dilarangnya. Kedisiplinan
seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya,
terutama lingkungan sosial. Olah karena itu, pembentukan kedisiplinan tunduk
pada proses belajar (Lemhanas, 1997: 15). Karena itu, penting sekali kedisiplinan
pada siswa senantiasa ditumbuhkembangkan demi menapaki kehidupan anak
(siswa) tersebut pada masa-masa mendatang.

2.2 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa

Memang penting untuk dilakukan/ karena sekolah merupakan tempat bagi


generasi calon pemimpin bangsa menimba ilmu pengetahuan dan berinteraksi
dalam dunia keilmuan. Disadari atau tidak oleh siswa,sekolah menjadi salah satu
tepat pendaraan bagi mereka untuk belajar tentang banyak hal agar kelak menjadi
orang yang eksis dan sukses. Disiplin menjadi salah satu faktor yang dapat
membantu seseorang meraih sukses, tidak terkecuali disiplin siswa.

2.3 Manfaat Adanya Kedisiplinan di SMP Negeri 7 BOJONEGORO

74
Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan
teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat mengerti bahwa
kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat
membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi
semua pihak. Atau mungkin juga dapat menguntungkan pihak- pihak lain yang
berada di sekitarnya.Dengan disiplin , kita juga bisa menjadi pribadi yang lebih
penyabar, sopan , santun. Apalagi jika kita sebagi orang islam , disilplin sangat
menguntungka, karena dapat memudahkan kita untuk mengikuti aturan- aturan
agama.

Kita juga bisa menjadi oarang yang sukses bila terbiasa hidup berdisiplin.
Karena ada orang yang mengatakan, bila anda disiplin anda akan menjadi orang
yang sukses dan banyak orang yang telah mencobanya.

2.4 Faktor Penyebab lunturnya kedisiplinan

Ada beberapa faktor yang memperngaruhi kedisiplinan.

 Diri sendiri.

Kita harus memiliki keinginan dan niat untuk merubah sikap malas kita menjadi
lebih baik lagi dan bisa menerapkan nilai-nilai kedisiplinan. Karena jika kita tidak
memiliki keinginan tersebut, kita tidak akan bisa melakukan semua itu.

 Keluarga

Pihak keluarga dalam penerapan kedisiplinan juga mempunyai peran penting ,


karena keluarga pun berhak untuk mengawasi anak-anaknya untuk memilih

75
pergaulan. Keluarga juga harus memantau perkembangan ank- anaknya yang
sudah mulai beranjak dewasa.

 Lingkungan

Pergaulan di lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh terhadap anak-anak


remaja.Apalagi anak-anak yang baru menginjak masa remaja. Masa- masa remaja
dapat mebuat kita salah tingkah, karena kita berfikir kita sudah lebih dewasa dari
sebelumnya. Serta kita harus berusaha untuk bisa mengembangkan potensi, serta
memilih pergaulan yang baik.

 Teman

Teman juga dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Siswa dapat menjadi
anak yang baik atau menurut kepada peraturan yang telah di tetapkan dengan
bantuan teman- teman yang ada di sekitarnya. Kita sebagai siswa juga harus bisa
memilih teman bergaul. Bukan berarti yang kaya dengan yang kaya dan yang
miskin dengan yang miskin, namun kita harus bisa memilih teman yang nantinya
bisa membawa kita ke jalan yang baik serta tidak mengajak kita melanggar tat
tertib yang telah ada.

2.5 Cara Mengatasi Lunturnya Kedisiplinan

Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkan dari dalam diri siswa dan
siswi. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang
dilakukan oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia.Berikut ini adalah
pelaksanaan kedisiplinan di lingkungan sekolah.

a) Datang ke sekolah tepat waktu

b) Rajin belajar

76
c) Mentaati peraturan sekolah

d) Mengikuti uapacara dengan tertib

e) Mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu

f) Melakukan tugas piket sesuai jadwalnya

g) Memotong rambut jika kelihatan panjang

h) Selalu berdo’a sebelum memulai pelajaran dan masih banyak lagi.

2.6 Akibat Yang Ditimbulkan Oleh Ketidak Disiplinan

Adapun yang ditimbulkan oleh ketidak disiplinan adalah membuat siswa


menjadi tidak lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta
siswa juga tidak dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi
masa depannya kelak, kerena tidak dapat membangun kepribadian siswa yang
kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi semua pihak.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

2.1.1 PENELITIAN DESKRIPSI

Penelitian deskripsi adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya


untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan
untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial,
dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah
dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.

77
Dalam penelitian ini, penelitian telah memiliki definisi jelas tentang subjek
penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi
yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran
akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau
hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau
numerik, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan
seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan
seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat
kontradiktif mengenai subjek penelitian.

2.1.2 PENELITIAN KUANTITATIF

Penelitian kuanlitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis


terhadap bagian- bagian dan fenomena serta hubungan- hubungannya. Tujuan
penelitian kuanlitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori, dan hepotesis yang dikaitkan dengan fenomena alam.
Penelitian kuanlitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk
menyajikan suatu fakta, atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukan
hubungan antar variabel. Dan ada pula sifat yang mengembangkan
konsep,mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu
dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial. Pendekatan ini juga digunakan
sebagai cara untuk meneliti beraspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif
sering digunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan
penelitian kuantitatif. Metode yang sering digunakan adalah eksperimental,
deskripsi, survei, dan menemukan korelasional.penelitian kuantitatif menyajikan
proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang
lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian kuantitatif,
proposalnya lebih singkat dan tidak banyak kajian literatur, pendekatan dijabarkan
secara umum, dan biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesis.

3.2 Teknik Penyimpulan Data

78
Angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap
yang harus dijawab oleh respoden tentang pribadinya atau hal-hal yang
diketahuinya. Melalui angket,hal-hal tentang responden dapat diketahui.
Misalnya,tentang keadaa atau data dirierupa pertanyaan-pertanyaan tentang
respoden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirumuskan sedemikia rupa seperti
pengalaman,sikap minat,kebiasaan belajar,dan lain sebagainya. Isi angket dapat
dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh jawaban yang objektif.
Juga perlu dijalin kerja sama antar pemberi angket dan responden melalui
pengantar angket yang simpatik, sehingga responden terdorong berkerja sama dan
rela mengisinya secara jujur. Pada pokoknya angket dibagi 2 yaituaran
a,berdasarkan menjawab pertanyaan dan bagaimanan jawaban diberikan.

3.3 Teknik Analisa Data

a) Penyebaran angket

b) Membuat tabel dari jawaban angket

c) Membuat diagram atau gambar dari jawaban angket

d) Menganalisis setiap pertanyaan

3.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

a) Tempat

SMP NEGERI 7 BOJONEGORO dan PERPUSTAKAAN UMUM

b) Waktu

28 Januari – 17 Februari 2015

3.5 Populasi dan Sampel

79
3.2.1 Populasi : Siswa SMPN 7 BOJONEGORO

3.2.2 Sampel : Siswa kelas 7 dan 8 SMPN 7 BOJONEGORO

3.6 Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu yang
diperoleh dari hasil angket/lembar pengisian soal dan media Internet.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Penyebaran Angket

Angket adalah suatu daftar pernyataan tertulis yang terinci dan lengkap
yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang
diketahuinya. Melalui angket, hal-hal tentang diri responden dapat diketahui.
Misalnya, tentang keadaan atau data dirinya seperti pengalaman, sikap, minat,
kebiasaan belajar, dan lain sebagainya. Isi angket dapat berupa pertanyaan-
pertanyaan tentang responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirumuskan
sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh jawaban yang obyektif. Juga perlu

80
dijalin kerja sama antara pemberi angkaet dan responden melalui pengantar
angket yang simpatik, sehingga responden terdorong bekerja sama dan rela
mengisinya secara jujur. Pada pokoknya angket menjadi 2 yaitu berdasarkan cara
menjawab pertanyaa dan bagaiman jawban diberikan.

4.2 Membuat diagram atau gambar dari jawaban angket

1. Pemahaman siswa tentang disiplin, dengan hasil : dari penelitian 90 %


siswa memahami arti dari disiplin sememtara sisanya kurang
memahaminya.

2. Sudahkah siswa menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari dari


hasil penelitian dan di dapat:

3. Pernahkah siswa terlambat masuk ke sekolah dari hasil :

4. Alasan siswa terlambat dari hasil:

5. Pernahkah siswa bolos sekolah, hasil

6. Alasan jika bolos, hasil :

7. Pernahkah siswa ditegur langsung oleh guru saat melakukan tindakan yang
dinilai kurang disiplin.

Hasil : 30% menjawab sering, 50% menjawab pernah, sisanya belum pernah.

1. Pernahkah pihak sekolah mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan


disiplin,

Hasil : berarti pihak sekolah selalu mengingatkansiswa tentang pentingnya


kedisiplinan.

1. Bagaimana cara sekolah mengingatkan siswa pada kedisiplinan,

Hasil : adanya hasil yang hampir seragam, yaitu sekolah mengingatkan


siswadengan pemberian amanat Pembina upacara pada saat upacara dan

81
pelaksanaan penyuluhan langsung, serta penerapan peraturan yang
langsung ditindak lanjutioleh kesiswaan.

4.3 Menganalisis setiap pertanyaan

1. Pemahaman siswa tentang disiplin. Hasil : dari penelitian 90 % siswa


memahami arti dari disiplin sememtara sisanya kurang memahaminya.

2. Sudahkah siswa menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari dari


hasil penelitian di dapat:

 Sudah menerapkannya 60 %

 Sedikit/ kadang-kadang 30 %

 Belum 10%

1. Pernahkah siswa terlambat masuk ke sekolah dari hasil :

 (75%) pernah terlambat datang ke sekolah.

 (25%) tidak pernah terlambat datang ke sekolah.

1. Alasan siswa terlambat dari hasil :

 (40%) jarak yang jauh antara rumah dan sekolah

 (40%) bangun

 (20%) sengaja

1. Pernahkah siswa bolos sekolah dari hasil :

 (90%) responden menjawab ya,

 (10%) sisanya tidak.

1. Alasan jika bolos dari sekolah hasil :

82
 (30 %) menjawab karena iseng,

 (40 %) menghindari salah satu mata pelajaran

 (30%) sisanya menjawab hanya mengikuti ajakan teman.

1. Pernahkah siswa ditegur langsung oleh guru saat melakukan tindakan yang
dinilai kurang disiplin.Hasil :

 (30%) menjawab sering

 (50%) menjawab pernah / jarang

 (20%) belum pernah

1. Pernahkah pihak sekolah mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan


disiplin, Hasil :

 (100%) semua siswa menjawab pernah,berarti pihak sekolah selalu


mengingatkan siswa tentang pentingnya kedisiplinan.

1. Bagaimana cara sekolah mengingatkan siswa pada kedisiplinan, Hasil :


adanya hasil yang hampir seragam, yaitu sekolah mengingatkan siswa
dengan pemberian amanat Pembina upacara pada saat upacara dan
pelaksanaan penyuluhan langsung, serta penerapan peraturan yang
langsung ditindak lanjutioleh kesiswaan.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian, kita dapat mengetahui bahwa tingkat kedisiplinan


setiap siswa ternyata berbeda-beda, perlu usaha yang lebih serius dari pihak
sekolah dalam upaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap kedisiplinan.
Bukan hanya dengan peraturan yang terkesan mengikat siswa, kedisiplinan bisa
tumbuh bila siswa seringdiberikan penyuluhan dan pengarahan, ±pengarahan oleh
berbagai pihak terutamalingkungan sekolah.Beberapa siswa terbukti mempunyai

83
tingkat kedisiplinan yang baik, itu berarti faktor utama dalam pelaksanaan disiplin
adalah adanya kesadaran, bukanhanya sebuah aturan.Tinggal bagaimana pihak
sekolah selaku pembimbing dan pelaksana pendidikan di sekolah, mensiasati
permasalahan ini.

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

5.1Kesimpulan

Dengan demikian, telah kita simpulkan bahwa disiplin di sekolah itu


sangat diperlukan. Karena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat berguna sebagai
tolak ukur mampu atau tidaknya seseorang dalam mentaati aturan yang sangat
penting bagi stabilitas kegiatan belajar mengajar. Selain itu sikap disiplin sangat

84
diperlukan untuk masa depan bagi pengembangan watak dan pribadi seseorang,
sehingga menjadi tangguh dan dapat diandalkan bagi seluruh pihak.

Dengan kata lain, perbuatan siswa selalu berada dalam koridor disiplin dan
tata tertib sekolah. Bila demikian, akan tumbuh rasa kedisiplinan siswa untuk
selalu mengikuti tiap-tiap peraturan yang berlaku di sekolah. Mematuhi semua
peraturan yang berlaku di sekolah merupakan suatu kewajiban bagi setiap siswa.

Masalah kedisiplinan siswa menjadi sangat berarti bagi kemajuan sekolah.


Di sekolah yang tertib akan selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik.
Sebaliknya, pada sekolah yang tidak tertib kondisinya akan jauh berbeda.
Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi sudah dianggap barang biasa dan untuk
memperbaiki keadaan yang demikian tidaklah mudah. Hal ini diperlukan kerja
keras dari berbagai pihak untuk mengubahnya, sehingga berbagai jenis
pelanggaran terhadap disiplin dan tata tertib sekolah tersebut perlu dicegah dan
ditangkal.

5.2 Saran

Dari penjelasan tentang kedisiplinan siswa di SMP Negeri 7


BOJONEGORO, kami memberikan saran kepada beberapa pihak, antara lain :

1. Sekolah

 Seharusnya pihak sekolah bisa lebih meningkatkan kedisiplinan yang


ada di sekolah supaya para siswa tidak melanggar lagi tata tertib yang
sudah diterapkan oleh sekolah.

 Seharusnya pihak sekolah menindak tegas kepada siswa yang


melanggar tata tertib.

1. Guru Pembimbing ( Guru Tata Tertib )

85
 Seharusnya guru pembimbing yang ada disekolah bisa lebih
meningkatkan ketegasan agar para siswa juga mempunyai rasa takut
untuk melanggarnya dan tidak mengulanginya lagi.

 Menasehati dan menegur siswa yang sangat sering melanggar tata


tertib

3. Guru Bimbingan Konseling ( BK/BP )

 Sebaiknya guru BK lebih memperhatikan siswa yang terlalu sering


melanggar tata tertib yang sudah diterapkan oleh pihak sekolah,
dengan memanggil dan memeproses siswa tersebut, dan ada baiknya
diberi sanksi yang dapat membuat siswa tidak mengulangi pelanggaran
itu kembali.

Kedisiplinan sendiri pastinya juga perlu dipelajari lagi, karena kedisiplinan


awal dari kesuksesan yang akan kita capai.

DAFTAR PUSTAKA:

http://kangkunkun.blogspot.co,id/2013/09pengertian-disiplin-dan-
meningkatkan.html?m=1

http://afa-belajar.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-dan-bentuk-kedisiplinan-
di.html

86
http://sepatuunyu.blogspot.co.id/2013/05/karya-tulis-ilmiah-kedisiplinan-
siswa.html

http://bungsuputra19.blogspot.co.id/2013/12/kurangnya-kedisiplinan-pada-
siswasiswi.html

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ASP/article/view/9002

LAMPIRAN

Lampiran angket mengenai kedisiplinan siswa di SMP N 7 BOJONEGORO

1. Sudahkah siswa menerapkan kedisiplinan ,sehari-hari ?

a. sudah b. kadang-kadang c. belum

87
2. Pernahkah kalian terlambat masuk sekolah ?

a. Ya b. Tidak

3. Apa alasan kalian terlambat masuk sekolah ?

a. Jarak sekolah b. Bangun kesiangan c. Sengaja

4. Pernah kah kalian bolos sekolah ?

a. Ya b. Tidak

5. Apa faktor yang membuat kalian bolos sekolah ?

a. Iseng b. Ikut teman c. Menghindari suatu mapel

6. Pernakah kalian ditegur guru saat melakukan tindakan yang kurang


disiplin ?

a. sering b. Pernah / jarang c. Belum pernah

7. Apakah pihak sekolah mengingatkan tentang kedisiplinan ?

a. Pernah b. Tidak

CONTOH 2 BESERTA ANALISIS :

INTERAKSI SOSIAL
ANTAR PEDAGANG DI PANTAI BARU

88
DISUSUN OLEH :
1. Ammar Bielbark Khatami (19693 / X IPA 7)
2. Nadya Eka Pratiwi (19709 / X IPA 7)
3. Salsabila Ramadhani Putri (19717 / X IPA 7)

SMA NEGERI 1 KLATEN


2016/2017

HALAMAN PENGESAHAN
KARYA ILMIAH STUDY EXCURTION
Berjudul

89
Bentuk Interaksi Antar Pedagang di Daerah Pantai Baru
Disusun oleh :

1. Ammar Bielbark Khatami (19693 / X IPA 7)


2. Nadya Eka Pratiwi (19709 / X IPA 7)
3. Salsabila Ramadhani Putri (19717 / X IPA 7)

Telah disetujui dan disahkan pada,


Hari :
Tanggal :

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Titik Nur Aini, S.Sos Dra. Suprapti


NIP. 19730201 201410 2 001 NIP. 19600814 198503 2 009

Mengesahkan,
Kepala Sekolah

Drs. Kawit Sudiyono, M.Pd


NIP. 19620205 198903 1 009

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala

karena berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya laporan kegiatan Study

Excurtion ini selesai tepat pada waktunya.

90
Laporan ini memuat hasil penelitian mengenai bentuk interaksi antar

pedagang pada kegiatan Study Excurtion yang telah dilaksanakan pada hari Senin,

20 Maret 2017 di Pantai Baru, Yogyakarta

Kami menyadari bahwa laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan

dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Kawit Sudiyono, M.Pd. selaku Kepala SMA N 1 Klaten


2. Ibu Titik Nur Aini, S.Sos. selaku guru pembimbing 1
3. Ibu Dra. Suprapti selaku guru pembimbing 2
4. Bapak Drs. Miyadi selaku wali kelas X IPA 7
5. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberi semangat.
6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari

pembaca.

Klaten, 5 April 2017

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
MOTTO .................................................................................................................. 1
ABSTRAK ............................................................................................................. 2
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 3

91
A. Latar Belakang .................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 6
A. Kajian Pustaka .................................................................................... 6
B. Kerangka Berfikir ............................................................................... 8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 9
A. Metode Penelitian ............................................................................... 9
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 9
C. Sumber Data ......................................................................................13
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................13
E. Alat .....................................................................................................13
F. Langkah Kerja ....................................................................................14
BAB IV PEMBAHASAN .....................................................................................15
A. Hasil Penelitian ..................................................................................15
B. Pembahasan .......................................................................................16
C. Penerapan Hasil Penelitian Bagi Kehidupan .....................................19
BAB V PENUTUP ................................................................................................20
A. Kesimpulan ........................................................................................20
B. Saran-saran ........................................................................................20
Daftar Pustaka .......................................................................................................22
Lampiran................................................................................................................23

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Berfikir Penelitian ....................................................................


9
Gambar 2 Lokasi Pantai Baru ...................................................................................
11
Gambar 3 Lokasi Parangtritis Geomaritime Science Park .......................................
12
Gambar 4 Lokasi Sand Dunes Yogyakarta ...............................................................
13

92
MOTTO

93
1. "Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka

terinspirasi. Namun, mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka

bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi."

(Ernest Newman)

2. "Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil. Kita baru

yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik."

(Evelyn Underhill)

3. "Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan

hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah

mereka menyukainya atau tidak."

(Aldus Huxley)

ABSTRAK

94
Ammar Bielbark Khatami. No Induk : 19693, Nadya Eka Pratiwi. No Induk :
19709, Salsabila Ramadhani Putri. No Induk : 19717 Bentuk Interaksi Antar
Pedagang di Daerah Pantai Baru. Laporan Penelitian. Kelas X IPA 7, SMA
NEGERI 1 KLATEN.
Penelitian ini berlatar belakang pada pola interaksi dan komunikasi para
pedagang di daerah Pantai Baru. Komunikasi yang terjalin antar pedagang dirasa
cukup baik. Pada dasarnya setiap manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan. Oleh karena itu, di dalam kehidupan manusia tidak akan dapat
hidup sendiri, manusia membutuhkan manusia lainnya untuk memudahkan
kelangsungan hidupnya.
Interaksi sosial yang terjadi di antara para pedagang di Pantai Baru
menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Kegiatan ini pun bertujuan untuk memberikan suatu informasi yang diharapkan
dapat membantu semua pihak pada khususnya dan para pembeli serta warga pada
umumnya dalam berinteraksi dengan pedagang di daerah Pantai Baru.
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan pengamatan ini adalah
‘’Bagaimana interaksi dan tindakan sosial yang dilakukan antar pedagang di
daerah Pantai Baru ?’’. Oleh karena itu, obyek dalam penelitian ini adalah
pedagang yang berjualan di sekitar Pantai Baru.
Dalam memperoleh data yang diperlukan, digunakan metode
pengumpulan data, survey (pengamatan langsung), wawancara, analisis.
Kajian ini termasuk dalam pengamatan survey karena memperoleh
informasi yang sama atau sejenisnya dari beberapa orang dengan angket atau
questioner. Kajian ini juga termasuk ke dalam penelitian observasi karena
memperoleh informasi secara langsung dari tingkah laku orang yang diamati.
Hasil penelitian diwujudkan dalam bentuk kualitatif dengan mengolah kata
sedemikian rupa untuk mendeskripsikan obyek yang diamati.
Dari hasil analisis dan hasil pengamatan langsung menunjukkan bahwa
interaksi sosial yang terjadi oleh para pedagang menunjukkan bahwa mereka
saling membutuhkan satu sama lain.

Kata kunci : interaksi, pedagang di daerah Pantai Baru

BAB I

PENDAHULUAN

95
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan perbandingan luas lautan

dan luas daratan 3 : 2. Hal tersebut memengaruhi jumlah pantai di Indonesia,

sehingga terdapat bermacam-macam pantai di berbagai daerah di Indonesia.

Salah satu daerah yang memiliki beragam pantai ialah Daerah Istimewa

Yogyakarta. Pesisir Pantai Selatan Yogyakarta mempunyai kondisi alam yang

unik, yang menyebabkan masyarakat sekitar mempunyai mata pencaharian

dan budaya yang beragam dan tidak dimiliki masyarakat lain. Kondisi

tersebut merupakan salah satu yang melatarbelakangi terbentuknya interaksi

sosial di pesisir Pantai Selatan Yogyakarta. Hal tersebut menjadi fokus

penulis dalam melakukan penelitian dan kali ini penulis akan membahas

interaksi sosial antar pedagang Pantai Selatan Yogyakarta, khususnya

pedagang di Pantai Baru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pokok permasalahan

yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Apakah terjadi interaksi sosial antar pedagang di daerah Pantai Baru?

2. Bagaimana proses komunikasi yang dilakukan oleh para pedagang di

daerah Pantai Baru ?

3. Apa jenis kerjasama yang terjalin diantara para pedagang tersebut ?

C. Tujuan Penelitian

96
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui interaksi sosial yang terdapat di Pantai Baru


2. Mengetahui proses komunikasi yang terjadi diantara para pedagang di

daerah Pantai Baru.


3. Mengetahui jenis kerjasama yang terjalin diantara para pedagang di

daerah Pantai Baru.

D. Manfaat Penelitan

1. Bagi penulis

a. Mendapatkan informasi tentang kehidupan masyarakat di daerah

Pantai Baru, khususnya tentang interaksi sosial yang ada.


b. Menambah kepekaan sosial terhadap kehidupan sekitar.
c. Mengasah kemampuan berfikir penulis untuk lebih kritis t

erhadap kondisi lingkungan.

2. Bagi pembaca

a. Mendapatkan informasi tentang interaksi sosial antara para

pedagang di Pantai Baru.

b. Mengetahui keadaan sosial yang terdapat di daerah Pantai Baru.

97
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah suatu proses di mana individu memperhatikan dan

merespon individu lainnya, sehingga mendapat balasan tingkah laku

tertentu. Reaksi yang terjadi ini berarti bahwa individu memperhatikan

98
orang yang memberikan stimulus, sehingga terjadilah suatu hubungan yang

disebut interaksi sosial.

Menurut Shaw, interaksi sosial adalah suatu pertukaran antarpribadi

yang masing-masing menunjukkan perilakunya satu sama lain dan masing-

masing perilaku memengaruhi satu sama lain.

Menurut Thibaut dan Kelley, interaksi sosial adalah peristiwa saling

memengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama,

mereka menciptakan suatu hasil atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi

dalam kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi

individu lain.

Menurut Wikipedia, interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari

hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial

yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan

norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan

baik jika aturan-aturan dan nilai-nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik.

Jika tidak ada kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu

sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.

2. Syarat Interaksi Sosial

Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak

memenuhi dua syarat (Sukanto, 2005) yaitu: adanya kontak sosial dan

adanya komunikasi.

99
Kontak sosial yang dilakukan tidak hanya dengan bersentuhan fisik.

Dengan perkembangan teknologi, manusia dapat berhubungan tanpa

bersentuhan misalnya melalui telepon, telegraf dan lain-lain.

Sedangkan komunikasi dapat diartikan jika seseorang dapat memberi

arti pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan

oleh orang tersebut.

3. Bentuk Interaksi Sosial

a. Kerja sama (cooperation)

Kerja sama yang dimaksudkan adalah suatu usaha bersama antar individu

atau antar kelompok manusia untuk mencapai tujuan yang akan dicapai

bersama.

b. Akomodasi (accomodation)

Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan

tanpa menghancurkan pihak lawan, sehingga lawan tidak kehilangan

kepribadiannya. Tujuan akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi

yang dihadapinya.

c. Asimilasi (assimilation)

Asimilasi merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya

usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antar individu atau antar

kelompok dengan memperhatikan kepentingan bersama.

B. Kerangka Berfikir

PEDAGANG PEDAGANG

INTERAKSI SOSIAL
100

KERJASAMA
ASOSIATIF PERSAINGAN
DISOSIATIF
Gambar 1 Kerangka Berfikir Penelitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode

kualitatif adalah metode yang menghasilkan data verbal yaitu teori. Metode

101
ini digunakan apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka

atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian kualitatif ini sering

kali disebut dengan naturalistik karena masalah atau peristiwa yang diteliti

terjadi secara natural.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Study Excurtion ini dilaksanakan pada hari Senin, 20 Maret

2017. Terdapat tiga objek yang dikunjungi. Objek pertama yaitu Pantai

Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Objek

yang kedua yaitu Parangtritis Geomaritime Science Park, Jalan

Parangtritis, Parangtritis, Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Objek yang ketiga yaitu Sand Dunes Yogyakarta Indonesia, Pantai

Parangkusumo, Parangtritis, Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Deskripsi Objek Pengamatan

a. Pantai Baru

Gambar 2 Lokasi Pantai Baru

102
Pantai Baru termasuk dalam wilayah :

Dusun : Ngentak

Kelurahan : Poncosari

Kecamatan : Srandakan

Kabupaten : Bantul

Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta

Pantai Baru terletak di deretan Pantai Kuwaru dan Pantai Goa

Cemara. Panjang Pantai Baru mencapai 4.000 m. Setiap tahunnya,

Pantai Baru digunakan untuk Kompetisi Roket Nasional. Selain itu,

Pantai Baru memiliki keunikan yaitu memiliki PLTH (Pembangkit

Listrik Tenaga Hybrid) yang tidak ada di pantai lain.

b. Parangtritis Geomaritime Science Park

103
Gambar 3 Lokasi Parangtritis Geomaritime Science Park

Parangtritis Geomaritime Science Park terletak di wilayah :

Dusun : Depok

Kelurahan : Parangtritis

Kecamatan : Kretek

Kabupaten : Bantul

Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta

Luas laboratorium ini mencapai 2 hektar. Laboratorium ini

terdiri dari 6 bangunan utama yaitu : 1 bangunan untuk kantor, 1

bangunan yang berbentuk piramid untuk ruang pertemuan, 1

bangunan museum tentang segala jenis pasir dan bebatuan, 1

bangunan yang disebut dengan lorong pengetahuan yang

menghubungkan antara bangunan piramid dan museum, 1 kantin

dan 1 mess.

c. Sand Dunes Yogyakarta Indonesia

104
Gambar 4 Lokasi Sand Dunes Yogyakarta

Sand Dunes termasuk dalam wilayah :

Kelurahan : Parangtritis

Kecamatan : Kretek

Kabupaten : Bantul

Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta

Gumuk pasir ini terletak di antara Pantai Depok dan Pantai

Parangtritis. Gumuk pasir ini terjadi karena aktivitas vulkanik

Gunung Merapi. Material vulkanik Gunung Merapi terbawa oleh

Sungai Opak hingga ke lautan. Material-material itu terombang-

ambing oleh ombak sehingga menjadi debu-debu yang sampai ke

tepi pantai. Debu-debu itu terbawa oleh angin dan terhalang oleh

tebing sehingga membentuk gumuk pasir.

C. Sumber Data

105
Narasumber dalam penelitian ini adalah seorang bapak yang berprofesi

menjadi pedagang bakso keliling di Pantai Baru, Bantul, Yogyakarta

bernama Bapak Tikno.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain dengan

menggunakan metode wawancara. Wawancara merupakan percakapan dan

tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara

ini dilakukan sebagai bentuk pengumpulan data penelitian ini.

E. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Alat tulis

2. Alat perekam (handphone)

F. Langkah Kerja

1. Menyiapkan daftar pertanyaan untuk mewawancarai narasumber

2. Mencari narasumber di daerah pesisir Pantai Baru

3. Proses wawancara

4. Mencatat dan merekam seluruh informasi dari narasumber

BAB IV

106
PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Menurut hasil wawancara dengan seorang pedagang bernama Bapak

Tikno, terjadi interaksi sosial antar pedagang di Pantai Baru. Interaksi

sosial terjalin dengan baik karena dipengaruhi oleh faktor kenyamanan.

Proses komunikasi yang dilakukan oleh para pedagang di Pantai Baru

sangat baik sehingga tidak ada persaingan diantara para pedagang. Mereka

menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan-kepentingan yang sama

dan pada saat yang bersamaan mereka akan saling membutuhkan. Oleh

karena itu, mereka menjalin suatu kerjasama untuk mempermudah dalam

mencapai kepentingan dan mewujudkan tujuan mereka masing-masing.

Kerjasama yang terjalin diantara para pedagang di daerah Pantai Baru

termasuk dalam kerjasama tradisional (traditional cooperation) dan

kerjasama kontrak (contractual cooperation). Kerjasama tradisional adalah

bentuk kerjasama sebagai bagian dari suatu sistem. Sedangkan kerjasama

kontrak adalah suatu bentuk kerjasama yang terjadi atas dasar kesepakatan

bersama atau atas dasar tertentu.

Dalam interaksi sosial yang berlangsung di antara para pedagang di

Pantai Baru tidak ditemukan adanya kelompok pedagang. Mereka berdagang

sesuai kerjasama dan kesepakatan yang terjalin tanpa membentuk suatu

kelompok sosial terutama kelompok pedagang.

B. Pembahasan

107
Interaksi sosial adalah suatu proses di mana individu memperhatikan dan

merespon individu lainnya, sehingga mendapat balasan tingkah laku tertentu.

Reaksi yang terjadi ini berarti bahwa individu memperhatikan orang yang

memberikan stimulus, sehingga terjadilah suatu hubungan yang disebut

interaksi sosial.

Keragaman alam pesisir Pantai Selatan membuat keunikan tersendiri bagi

masyarakat sosial dan membuat banyak interaksi sosial. Contohnya adalah

interaksi sosial yang terjadi diantara para pedagang di Pantai Baru. Interaksi

sosial dapat terjalin dengan baik jika didukung dengan faktor kenyamanan.

Faktor kenyamanan yang dimaksud adalah tingkat kenyamanan seseorang

untuk menjalin suatu interaksi dengan orang lain ataupun menyesuaikan

dengan keadaan di suatu tempat tanpa ada rasa canggung, malu maupun

resah.

Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial dan adanya

komunikasi. Kontak sosial yang dilakukan tidak hanya dengan bersentuhan

fisik, tetapi juga dapat melalui perantara, misalnya telepon, telegraf, dan lain-

lain. Sedangkan komunikasi dapat diartikan jika seseorang dapat memberi arti

pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh

orang tersebut.

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, proses komunikasi yang

terjalin di antara para pedagang di Pantai Baru sangatlah baik. Komunikasi

yang terjadi di antara para pedagang dilakukan dengan menggunakan bahasa

setempat. Sedangkan komunikasi dengan para pengunjung menggunakan

108
Bahasa Indonesia untuk menghindari adanya ketidakpahaman serta

kesalahpahaman dan menambah suatu keakraban.

Dalam proses komunikasi tersebut, terbentuk kerjasama di antara para

pedagang. Mereka menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-

kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mereka akan saling

membutuhkan. Oleh karena itu, mereka menjalin suatu kerjasama untuk

mempermudah dalam mencapai kepentingan dan mewujudkan tujuan mereka

masing-masing.

Kerjasama yang dimaksudkan adalah suatu usaha bersama antar individu

atau antar kelompok manusia untuk mencapai tujuan yang akan dicapai

bersama. Kerjasama yang terjalin diantara para pedagang di daerah Pantai

Baru termasuk dalam kerjasama tradisional (traditional cooperation) dan

kerjasama kontrak (contractual cooperation). Kerjasama tradisional adalah

bentuk kerjasama sebagai bagian dari suatu sistem. Sedangkan kerjasama

kontrak adalah suatu bentuk kerjasama yang terjadi atas dasar kesepakatan

bersama atau atas dasar tertentu.

Kerjasama yang terjadi termasuk ke dalam kerjasama tradisional

dikarenakan para pedagang di Pantai Baru menaati suatu sistem sosial yang

ada untuk menghindari adanya persaingan di antara para pedagang.

Sedangkan termasuk ke dalam kerjasama kontrak dikarenakan para pedagang

di Pantai Baru menjalin suatu kesepakatan untuk tidak berebut pembeli dan

tidak menghujat pedagang lainnya karena adanya perasaan iri kepada

109
pedagang yang lain. Selain itu, mereka menjalin suatu kerjasama untuk

menghindari adanya suatu persaingan yang tidak sehat di antara para

pedagang di daerah Pantai Baru.

Dalam interaksi sosial yang berlangsung di antara para pedagang di

Pantai Baru tidak ditemukan adanya kelompok pedagang. Mereka berdagang

sesuai kerjasama dan kesepakatan yang terjalin tanpa membentuk suatu

kelompok sosial terutama kelompok pedagang.

C. Penerapan Hasil Penelitian Bagi Kehidupan

1. Mempromosikan daerah pesisir Pantai Selatan Yogyakarta dalam

bidang pariwisata (strategi pariwisata/tourism).

2. Menerapkan suatu kerjasama untuk menghindari adanya persaingan

dalam interaksi sosial yang terjadi.

BAB V

110
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat interaksi sosial di antara para pedagang di daerah Pantai Baru.

2. Proses komunikasi antara para pedagang terjalin dengan baik. Mereka

menggunakan bahasa setempat untuk berkomunikasi satu sama lain.

Sedangkan dengan para pengunjung, mereka menggunakan Bahasa

Indonesia untuk menghindari adanya ketidakpahaman dan

kesalahpahaman.

3. Terdapat suatu kerjasama di antara para pedagang dengan tujuan

menghindari persaingan yang tidak sehat dan mempermudah dalam

mencapai kepentingan dan tujuan mereka masing-masing.

B. Saran-saran

1. Bagi para pedagang di Pantai Baru :

a. Tetap menjaga keramahtamahan kepada para pengunjung Pantai Baru


b. Tetap menjalin kerjasama di antara pedagang agar tidak terjadi

pertengkaran maupun persaingan yang tidak sehat.


2. Bagi masyarakat Pantai Baru :
a. Bagi masyarakat sebaiknya mencantumkan norma-norma untuk

mengatur para pedagang dan pengunjung yang datang.


b. Lebih menambah keakraban dengan para pengunjung yang berkunjung

ke Pantai Baru.

111
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial
http://pgsp.big.go.id/laboratorium-geospasial-pesisir-parangtritis/

112
LAMPIRAN

A.Daftar Pertanyaan Wawancara

Pedagang :

Pertanyaan :

1. Menurut Bapak, bagaimana interaksi sosial atau hubungan yang

terjadi diantara para pedagang di daerah Pantai Baru ?

113
2. Bagaimana hubungan antara pedagang dengan pembeli ? Apakah

terjalin dengan baik ?


3. Apa strategi Bapak dalam menjual dagangan kepada para

pembeli ?
4. Apakah terjalin kerjasama antara para pedagang di daerah Pantai

Baru ?
5. Apakah terjalin kerjasama antara para pedagang dengan pihak

pengelola Pantai Baru ?


6. Apakah pernah terjadi pertentangan atau pertengkaran antara para

pedagang di Pantai Baru ?


7. Bagaimana sikap Bapak jika ada pembeli yang komplain terhadap

dagangan yang Bapak jual ?


8. Apakah terdapat kelompok pedagang di daerah Pantai Baru ?

Jawaban :

1. Interaksi sosial atau hubungan yang terjadi di antara para pedagang di Pantai

Baru ini cukup baik. Jarang sekali ditemukan pertengkaran di antara para

pedagang.
2. Pedagang selalu bersikap baik kepada para pembeli. Hal itu bertujuan agar

pembeli nyaman dalam melakukan jual beli.


3. Strategi saya dengan selalu senyum dan ramah kepada pembeli. Pastinya jujur.
4. Ya. Kerjasama dilakukan agar tidak ada persaingan yang tidak sehat seperti

pertentangan atau pertengkaran. Selain itu, kerjasama juga bertujuan untuk

mewujudkan tujuan dari masing-masing pedagang.


5. Ya. Kerjasama yang terjalin seperti, pihak pengelola Pamtai Baru memberikan

informasi kepada para pedagang tentang jadwal kunjungan pengunjung.

114
Sehingga, antara pedagang dengan pihak pengelola Pantai Baru saling

bekerjasama dan mendapatkan rezeki masing-masing.


6. Tidak. Kerjasama yang terjalin di antara para pedagang lah yang menjadikan

tidak adanya pertentangan atau pertengkaran. Rezeki telah diatur oleh yang

Maha Kuasa, tinggal kita yang menjalaninya dan mengatur dengan sebaik-

baiknya.
7. Memastikan terlebih dahulu. Kalaupun benar terdapat barang yang tidak sesuai

dengan yang pembeli inginkan, maka saya selaku penjual meminta maaf

kepada pembeli karena telah membuat kecewa dan menjual barang yang tidak

layak jual.
8. Tidak terdapat kelompok pedagang di Pantai Baru. Kita hanya menjalin suatu

kerjasama tanpa membentuk kelompok.

115
Analisis struktur karya tulis ilmiah dari karya tersebut :

STRUKTUR KETERANGAN
Halaman Judul Halaman judul pada contoh karya tulis
ilmiah tersebut adalah “Interaksi Sosial
Antar Pedagang di Pantai Baru”
Halaman Pengesahan Halaman pengesahan pada contoh karya
tulis ilmiah tersebut tertera dengan
diketahui oleh kepala sekolah serta guru
pembimbing.
Kata pengantar “Puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala

karena berkat limpahan rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya laporan

kegiatan Study Excurtion ini selesai

tepat pada waktunya.

Laporan ini memuat hasil

116
penelitian mengenai bentuk interaksi

antar pedagang pada kegiatan Study

Excurtion yang telah dilaksanakan pada

hari Senin, 20 Maret 2017 di Pantai

Baru, Yogyakarta…”
Daftar isi Daftar isi tertera dengan jelas dan
sistematis
Daftar tabel Daftar tabel tercantum dengan jelas
pada karya tulis ilmiah tersebut.
Daftar gambar Daftar gambar tercantum dengan jelas
pada karya tulis ilmiah tersebut.
Abstrak Abstrak pada contoh karya tulis ilmiah
tersebut menuliskan ringkasan pada
penelitian yang telaha dilaksanakan
dengan kata kunci interaksi dan
pedagang di daerah Pantai Baru
BAB 1 Pendahuluan “Indonesia merupakan negara
kepulauan dengan perbandingan luas
- Latar belakang
lautan dan luas daratan 3 : 2. Hal
tersebut memengaruhi jumlah pantai di
Indonesia, sehingga terdapat bermacam-
macam pantai di berbagai daerah di
Indonesia. Salah satu daerah yang
memiliki beragam pantai ialah Daerah
Istimewa Yogyakarta…”
- Rumusan masalah Terdapat 3 rumusan masalah, yaitu :

1. Apakah terjadi interaksi

sosial antar pedagang di daerah

117
Pantai Baru?

2. Bagaimana proses komunikasi yang

dilakukan oleh para pedagang di

daerah Pantai Baru ?

3. Apa jenis kerjasama yang terjalin

diantara para pedagang tersebut ?

- Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Mengetahui interaksi sosial yang

terdapat di Pantai Baru


2. Mengetahui proses komunikasi yang

terjadi diantara para pedagang di

daerah Pantai Baru.


3. Mengetahui jenis kerjasama yang

terjalin diantara para pedagang di

daerah Pantai Baru.

- Manfaat Penelitian Bagi penulis

a. Mendapatkan informasi tentang

kehidupan masyarakat di daerah

Pantai Baru, khususnya tentang

interaksi sosial yang ada.


b. Menambah kepekaan sosial terhadap

118
kehidupan sekitar.
c. Mengasah kemampuan berfikir

penulis untuk lebih kritis terhadap

kondisi lingkungan.

Bagi pembaca

a. Mendapatkan informasi tentang

interaksi sosial antara para pedagang

di Pantai Baru.

b. Mengetahui keadaan sosial yang

terdapat di daerah Pantai Baru.


BAB II Landasan Teori Kajian teori pada contoh karya tulis
ilmiah diatas berisi tentang teori-teori
- Kajian pustaka
dan konsep-konsep yang berkaitan
dengan topik yang akan diteliti sebagai
dasar dalam melangkah pada tahap
penelitian selanjutnya.
- Kerangka berfikir Kerangka berfikir ada karya ilmiah
diatas merupakan suatu bagan berisi
gambaran dari tahapan penelitian yang
dilkaukan.
BAB III METODOLOGI Metode penelitian ini menggunakan
PENELITIAN
penelitian kualitatif. Metode kualitatif
- Metode Penelitian adalah metode yang menghasilkan data

verbal yaitu teori. Metode ini digunakan

apabila data hasil penelitian tidak dapat

119
diukur dengan angka atau dengan

ukuran lain yang bersifat eksak.

Penelitian kualitatif ini sering kali

disebut dengan naturalistik karena

masalah atau peristiwa yang diteliti

terjadi secara natural.


- Tempat dan waktu penelitian Kegiatan Study Excurtion ini

dilaksanakan pada hari Senin, 20 Maret

2017. Terdapat tiga objek yang

dikunjungi. Objek pertama yaitu Pantai

Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul,

Daerah Istimewa Yogyakarta. Objek

yang kedua yaitu Parangtritis

Geomaritime Science Park, Jalan

Parangtritis, Parangtritis, Kretek,

Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Objek yang ketiga yaitu Sand Dunes

Yogyakarta Indonesia, Pantai

Parangkusumo, Parangtritis, Kretek,

Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.


- Sumber data Narasumber dalam penelitian ini adalah
seorang bapak yang berprofesi menjadi
pedagang bakso keliling di Pantai Baru,
Bantul, Yogyakarta bernama Bapak
Tikno

120
- Teknik pengumpulan data Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini antara lain dengan

menggunakan metode wawancara.

Wawancara merupakan percakapan dan

tanya jawab yang diarahkan untuk

mencapai tujuan tertentu. Wawancara

ini dilakukan sebagai bentuk

pengumpulan data penelitian ini.


- Alat Alat yang digunakan dalam penelitian

adalah sebagai berikut :

1. Alat tulis

2. Alat perekam (handphone)


- Langkah kerja 1. Menyiapkan daftar pertanyaan untuk

mewawancarai narasumber

2. Mencari narasumber di daerah

pesisir Pantai Baru

3. Proses wawancara

4. Mencatat dan merekam seluruh

informasi dari narasumber


BAB IV Pembahasan Hasil penelitian menjelaskan tahapan
akhir dan hasil dari penelitian yang
- Hasil penelitian
telaha dilakukan secara garis besar.
- Pembahasan Pembahasan diawali dengan pengertian
interaksi social. Lalu, peneliti
membahas hasil penelitian dengan
metode deskriptif.

121
- Penerapan hasil penelitian bagi 1. Mempromosikan daerah pesisir
kehidupan
Pantai Selatan Yogyakarta dalam

bidang pariwisata (strategi

pariwisata/tourism).

2. Menerapkan suatu kerjasama untuk

menghindari adanya persaingan

dalam interaksi sosial yang terjadi.


BAB V PENUTUP Kesimpulan berisi jawaban dari tujuan
penelitian dimana penelitian ini
- Kesimpulan
menjelaskan tentang interaksi,
komunikasi serta kerjasama yang
terjalin di antara sesama pedagang di
Pantai Baru, Yogyakarta.
- Saran Pada penelitian ini, saran ditujukan bagi
pedagang dan masyarakat di sekitar
Pantai Baru supaya keadaan di antara
para pedagang serta masyarakat terjalin
dengan baik.
Daftar Pustaka Daftar Pustaka diambil dari sumber
yang terpercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan.

122
ASPEK KESUSASTRAAN
NOVEL
A. PENGERTIAN NOVEL
Novel merupakan suatu bentu karya sastra yang berbentuk prosa
yang memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kata novel berasa dari
bahasa Italia yaitu “novella” yang berarti sebuah kisah atau cerita.
Penulis yang menulis sebuah novel disebut sebagai novelis. Isi
novel lebih panjang dan lebih kompleks dari isi cerpen, serta tidak
mempunyai batasan struktural adan sajak. Sebuah novel biasanya
menceritakan atau menggambarkan tentang kehidupan manusia yang
berinteraksi dengan lingkungan dan juga sesamanya.
Di dalam sebuah novel, biasanya pengarang berusaha semaksimal
munngkin untuk memberikan arahan kepada pembaca untuk mengetahui
pesan tersembunyi seperti gambaran realita kehidupan melalui sebuah
cerita yang terkandung di dalam novel tersebut
Berikut beberapa pengertian novel, yaitu :

1. Menurut KBBI

Menurut KBBI, novel merupakan karangan prosa yang panjang


mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di
sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku

2. Drs. Jakob Sumardjo


Novel merupakan suatu bentuk sastra yang sangat populer di
dunia, Bentuk sastra yang satu ini paling banyak beredar dan dicetak
karena daya komunitasnya yang sangat luas di dalam masyarakat.
3. Drs, Rostamaji, M.Pd
Novel merupakan sebuah karya sastra yang mempunyai dua
unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang mana keduanya
saling berkaitan dengan karena saling berpengaruh dalam sebuah karya
sastra.
4. Paulus Tukam, S.Pd
Novel merupakan karya sastra yang berbentuk prosa dan
memiliki unsur-unsur intrinsik di dalamnya.

124
Dari beberapa pengertian di atas dapat kita ambil kesimpulan
bahwa novel merupakan suatu karangan prosa yang memiliki unsur
intrinsic dan ekstrinsik dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku.

B. CIRI-CIRI NOVEL
Pada umumnya, novel memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Novel memiliki jumlah kata lebih dari 35.000 kata.
 Novel terdiri dari setidaknya 100 halaman.
 Durasi utnuk membaca novel setidaknya 2 jam atau 120 menit.
 Ceritanya lebih dari satu impresi, efek, dan emosi.
 Alur cerita dalam novel cukup kompleks.
 Seleksi cerita dalam novel lebih luas.
 Cerita dalam novel lebih panjang, akan tetapi banyak kalimat yang di
ulang-ulang.
 Novel ditulis dengan narasi kemudian di dukung dengan deskripsi
untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang ada di dalamnya.
Selain itu, terdapat juga ciri-ciri novel pada tahun 20-30-an :
 Mempunyai tema masalah adat dan kawin paksa.
 Umumnya berisi kritikan terhadap adat tempo dulu.
 Tokoh yang diceritakan dari muda sampai meninggal dunia.
 Memiliki bahasa yang kaku dan statis.
 Bahasanya yang santun.
 Memiliki konflik disebabkan oleh perselisihan dalam memilih nilai
kehidupan.
 Menggunakan kata-kata yang berlebihan.
Lalu, terdapat juga ciri-ciri novel remaja :
 Kebanyakan bertemakan tentang pertemanan atau persahabatan serta
percintaan.
 Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang digunakan oleh
remaja.
 Ciri-ciri yang selanjutnya adalah sama dengan novel umum

125
C. SYARAT-SYARAT NOVEL YANG BAIK
1. Mengungkapkan Hal-Hal Baru
2. Benar dan Lengkap
3. Merupakan Pendapat/Ide Orisinil
4. Isinya Mengunggah
5. Temanya Istimewa
6. Mengundang Kejutan
7. Menyangkut Peristiwa Besar
8. Mengenai Orang Ternama
9. Bahasanya Bagus
10. Penulisannya Top
11. Terpublikasi melalui media yang tepat.

D. STRUKTUR NOVEL
` Berikut adalah penjelasan mengenai struktur novel :
 Abstrak, merupakan bagian ringkasan isi cerita yang biasanya dapat
ditemukan pada bagian awal cerita dalam novel.
 Orientasi, merupakan bagian penjelasan mengenai latar waktu dan
suasana. Seperti terjadinya cerita, terkadang juga berupa pembahasan
penokohan atau perwatakan.
 Komplikasi, merupakan urutan kejadian yang dihubungkan oleh sebab
akibat, dimana setiap peristiwa terjadi karena adanya sebab dan
mengakibatkan munculnya peristiwa yang lainnya.
 Evaluasi, merupakan bagian dimana konflik yang terjadi pada tahap
komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu.
 Resolusi, merupakan bagian dalam novel yang memunculkan solusi
atas konflik yang sedang terjadi.
 Koda, merupakan bagian akhir atau penutup cerita dalam novel

126
E. CIRI KEBAHASAAN NOVEL
1. Kalimat Komplek Pada Teks

Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari


satu aksi, peristiwa, atau keadaan , sehingga mempunyai lebih dari satu
verba utama dalam lebih dari satu struktur. Di dalam teks cerita fiksi
dalam novel ditandai dengan adanya kalimat kompleks (kalimat
majemuk), lebih baik kalimat majemuk setara maupun kalimat
majemuk bertingkat.

2. Kata rujukan

Kata rujukan adalah kata yang merujuk pada kata lain yang telah
diungkapkan sebelumnya. Kata rujukan dibedakan menjadi beberapa:
a) Rujukan benda atau hal.

b) Rujukan tempat.

c) Rujukan personil/orang atau yang diperlakukan seperti orang.

3. Kata penghubung

Konjungsi disebut juga kata penghubung atau kata sambung.


Dengan kata lain, konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung
antar kata, antar frasa, antar klausa, dan antar kalimat.

Konjungsi terbagi menjadi yaitu :

a) Konjungsi koordinatif

yaitu kata yang menggabungkan kata atau klausa yang


berstatus sama, misalnya kata dan, tetapi, atau, bahkan, tambahan,
namun, dan lain-lain. Contoh: Aku ingin berangkat sekolah, tetapi
hujan belum reda.

127
b) Konjungsi subordinatif

yaitu konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat


(klausa) yang kedudukannya tidak sederajat. Contoh: Penghubung
subordinatif atributif: yang. Penghubung subordinatif tujuan: agar,
supaya, biar.

4. Gaya bahasa

Gaya bahasa adalah penggunaan atau pemilihan kata yang


digunakan dalam penulisan teks cerita fiksi dalam novel. Penggunaan
gaya bahasa biasanya menggunakan bahasa yang bermajas metafora,
personifikasi dan perumpamaan.

Selain ciri di atas juga terdapat ciri kebahasaan sebagai berikut :

 Berusaha untuk menghidupkan perasaan atau menggugah emosional


pembaca.
 Biasanya berbentuk tulisan karya ilmiah dan ilmiah populer, laporan,
artikel,skripsi, makalah dan lain sebagainya.
 Dipengaruhi oleh subjektivitas penulisnya.
 Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf objektivitas yang tinggi,
berusaha untuk menarik dan menggugah pikiran pembaca.
 Bahasa bermakna denotatif (makna sebenarnya) juga konotatif,
asosiatif (makna tidak sebenarnya), ekspresif (memberi bayangan
suasana pribadi penulis), sugestif (memengaruhi pembaca), dan
plastif (menggugah perasaan pembaca).
 Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertiannya yang
sudah terbatas dan tidak bermakna ganda.
 Melibatkan gaya bahasa sindiran atau ironi.
 Melibatkan gaya bahasa sinisme, sindiran lebih kasar dari ironi
untuk mencemooh.

128
 Melibatkan gaya bahasa sarkasme, sindiran yang sangat tajam dan
kasar bahkan sampai menyakitkan hati seseorang yang
menerimanya.

F. UNSUR-UNSUR NOVEL
1. Unsur Intrinsik Novel

Berikut ini adalah penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik


yang terdapat pada novel :
1. Tema
Tema merupakan pokok-pokok permasalahan yang terdapat
dalam sebuah cerita dalam novel yang terlah dibuat oleh pengarang.

2. Penokohan
Penokohan merupakan pemberian watak atau karakter
kepada setiap pelaku dalam sebuah cerita. Para tokoh bisa diketahui
karakternya dari ciri fisik, lingkungan tempat tinggal, dan cara
bertindaknya.
Ada dua cara menggambarkan watak tokoh dalam
cerita novel yaitu :
a) Analitik/langsung, yaitu pengarang langsung menggambarkan
keadaan atau pelukisan bentuk fisik seorang tokoh, seperti
bagaiman bentuk wajah, hidung, mata, rambut, dan sebagainya
b) Dramatik/tidak langsung, yaitu pengarang mengungkapkan
watak tokoh dengan hal-hal yang berhubungan dengan tokoh.
Seperti :
- Melalui bentuk fisik secara lahir
- Melalui jalan pikiran tokoh
- Melalui tindakan tokoh
- Melalui lingkungan tokoh
- Melalui dialog antartokoh

129
Tokoh dalam cerita ada tiga macam yaitu protagonis (tokoh
yang baik), antagonis (tokoh yang jahat), dan triagonis (tokoh
penengah)

3. Alur
Alur merupakan rangkaian-rangkaian peristiwa yang
membentuk jalannya suatu cerita dalam novel. Alur dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu alur maju dan alur mundur.
Alur maju merupakan peristiwa yang bergerak secara
bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita.
Alur mundur merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi
karena ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.
Tahap alur meliputi pengenalan, penampilan masalah,
pemunculan konflik, puncak ketegangan, peleraian, dan
penyelesaian.

4. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan alat utama pengarang untuk
menjelaskan atau menggambarkan serta menghidupkan cerita secara
estetika. Jenis-jenis gaya bahasa antara lainnya adalah :
1). Majas Personifikasi
Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan
benda-benda mati seperti seolah-olah memiliki sifat manusia.
Berikut contoh kalimat majas personifikasi

 Suara sirine ambulan meraung-raung membangunkan warga


yang tengah tertidur
 Dedaunan melambai-lambai tertiup angin
 Peluit sang wasit menjerit panjang pertanda berakhirnya
pertandingan

130
2). Majas Metafora
Majas metafora ialah majas yang digunakan sebagai bentuk
kata kiasan untuk mengungkapkan sesuatu. Berikut contoh kalimat
majas metafora :

 Perasaanku sejernih embun pagi


 Dia adalah lelaki terkutuk
 Di desa ini bersih dari sampah masyarakat
3). Majas Simbolik
Majas simbolik berarti majas yang digunakan untuk
melukiskan sesuatu dengan menggunakan binatang, benda atau
tumbuhan sebagai simbol. Umumnya simbol yang dipakai dalam
majas ini sudah dengan mudah dipahami banyak orang. Berikut
contoh kalimat majas simbolik.

 Pemerintah tidak mau dijadikan kambing hitam atas aksi demo 4


november kemarin
 Penyebab utama demo 4 november tidak dimeja hijaukan oleh
pemerintah.
 Memang kelakuan para hidung belang yang pandai memelintir
kata untuk menipu.
4). Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang digunakan untuk
menjelaskan maksud tertentu secara tidak langsung (non harfiah)
namun masih saling berkaitan. Majas ini menjelaskan suatu hal
secara tersirat menggunakan perbandingan hal lain. Mirip dengan
majas metafora tetapi membandingkan secara keseluruhan / utuh.
Berikut majas alegori dan contoh kalimatnya

 Berumah tangga itu diumpamakan seperti mengarungi samudra


dengan bahtera, terkadang dijumpai indahnya panorama yang

131
begitu mempesona tapi tidak jarang terkena hantaman ombak
dan badai menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
 Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata
setiap manusia yang memandangnya. Sangat menakjubkan dan
begitu indah. Tapi lambat laun ia akan menguning kering yang
pada akhirnya musnah
 Otak manusia laksana mata pisau, semakin dipakai semakin
tajam dan membuatnya semakin disegani manusia. Namun jika
dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun akan tumpul,
mengarat dan tidak lagi menyilaukan.
5). Majas Simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan secara
eksplisit (jelas) antara dua hal dengan menggunakan kata
penghubung,layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan lain
sebagainya. Berikut contoh kalimat majas simile.

 Senyumanmu sungguh indah bagaikan bunga-bunga yang


bermekaran
 Wanita itu begitu cantik bak bidadari yang baru turun dari
khayangan
 Pendengaran anak itu sangat tajam seperti pendengaran kelinci.
6). Majas Metonimia
Majas metonimia yaitu majas yang digunakan untuk
menyebutkan satu kata dengan kata lainnya yang masih
berhubungan erat. Penjelasan mudahnya seperti menggunakan
merk atau nama khusus suatu benda sebagai pengganti benda lain
yang lebih umum. Berikut contoh kalimat majas metonimia :

 Perjalanan solo ke jakarta menggunakan garuda akan terasa


lebih cepat (pesawat terbang)
 Abang OB membawakan 5 gelas aqua untuk para tamu yang
sedang menunggu (air minum)

132
 Rojolele makin hari semakin mahal padahal upah buruh tak
kunjung naik (beras)
7). Majas Sinekdoke
Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan
bagian untuk menggantikan keseluruhan atau sebaliknya
menyebutkan keseluruhan untuk suatu bagian. Terdapat dua jenis
majas ini, yaitu majas sinekdoke pars pro toto dan sinekdoke totem
pro parte. berikut penjelasan dan contoh kalimatnya

a.) Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang
menyatakan suatu bagian untuk keseluruhan. contoh
kalimatnya yaitu
 Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa
masuk ke bioskop tersebut
 Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.
c) Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas
sebelumnya. menggambarkan keseluruhan untuk suatu bagian
hal. berikut contoh kalimatnya.
 Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam,
Indonesia sukses bisa memenangi laga bergengsi tersebut.
 Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON
tahun ini.
8) Majas Paradoks
Majas paradoks yaitu gaya bahasa yang menyajikan
pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang ada. Diantara
sekian majas, majas paradoks cukup sering dijumpai dalam sebuah
roman atau novel. Berikut beberapa contoh kalimat majas
paradoks.

 Entahlah, dia selalu merasa sendirian ditengah kebisingan kota


jakarta ini.

133
 Ketegangan membuat semua orang kepanasan di ruang ber AC
ini
 Ditengah keributan yang ditimbulkan provokator selalu ada
orang yang tetap tenang berkepala dingin.
9) Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang menyajikan pasangan
kata berlawanan makna. Pasangan kata ini disajikan secara
berurutan. Berikut contoh kalimat majas antitesis.

 Malam ini baik tua muda, orang dewasa maupun anak -anak
semuanya larut dalam suasana gembira menyambut 17 Agustus
 Jaminan masuk surga bukan karena miskin kaya
 Besar kecil penghasilan kita jangan lupa untuk tetap bersedekah.
10) Majas Litotes
Majas litotes adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang
dikecilkan atau direndahkan daripada kenyataannya. Tujuan
penggunaan majas ini adalah cara untuk merendahkan diri
dihadapan pembaca atau pendengarnya. berikut ini contoh kalimat
dengan majas litotes.

 Mampirlah sebentar di gubuk kami ini


 Makanlah seadanya, sekedar penghilang lapar
 Tolong terimalah pemberian yang tidak berharga ini
11) Majas Hiperbola
Majas Hiperbola adalah gaya bahasa dengan ungkapan
yang melebih-lebihkan dari kenyataan aslinya. Majas ini membuat
akan meninggalkan kesan kuat pada pembaca dan pendengarnya
sehingga dapat menarik perhatian. Berikut ini contoh kalimat
majas hiperbola

 Ini adalah daftar karya-karya anak negeri yang mampu


mengguncang dunia

134
 Suara deru langkah para prajurit mengalahkan kebisingan suara
kereta api ini.
 Andi berlari pulang secepat kilat ketika mendengar kabar
ayahnya pulang dari Australia.
12) Majas Pleonasme
Majas Pleonasme adalah majas yang digunakan dengan
menyatakan suatu hal yang sudah jelas tetapi tetap di beri
tambahan kata lain untuk mempertegas maksudnya. Contoh
kalimat majas pleonasme

 Lekas turun ke bawah, jika kau masih ingin mendapatkan jatah


makan (turun ke bawah)
 Para pelajar yang tengah melakukan tawuran langsung mundur
kebelakang ketika polisi datang (mundur ke belakang)
 Mendadak kelas menjadi sunyi senyap, saat mendengar langkah
guru mendekat.
13) Majas Repetisi
Majas Repetisi adalah majas pengulangan suatu kata dalam
beberapa frasa dengan tujuan menegaskan suatu maksud. Berikut
contoh kalimat majas repetisi.

 Dialah satu-satunya yang ku nanti, satu-satunya yang ku tunggu,


satu-satunya yang kuharap datang untuk menghiburku
 Cinta itu seru, cinta itu asik, cinta itu rumit tapi cinta juga bisa
memabukkan jadi berhati hatilah jika sudah mengenal cinta
 Main game, main game, main game hanya itu saja yang kamu
lakukan sehari hari. Sana keluar cari angin biar sehat.
14) Majas Retorik
Majas retorika adalah gaya bahasa yang berupa kalimaat
tanya tetapi sebetulnya tak perlu untuk dijawab. Majas ini
berfungsi untuk penegasan sekaligus Sindiran. Berikut contoh
kalimat menggunakan majas retorik

135
 Sholat jum’at dilakukan hari apa?
 Apa ini orang yang selalu kamu sebut sebut itu?
 Waktu kemarin jatuh dari atap apakah itu sakit?
15) Majas Klimaks
Majas Klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih
dari dua hal secara berurutan dengan tingkatan semakin lama
semakin meningkat. Berikut ini contoh kalimat menggunakan
majas klimaks.

 Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang
dewasa hingga orang tua ikut turun ke jalan melakukan aksi
demo menuntut seorang penista agama yang notabene seorang
gubernur
 Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden
harusnya dipilih berdasar kemampuannya.
 Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh
masyarakat sampai para ulama memberikan pernyataan atas apa
yang dikatakan sang gubernur.
16) Majas Antiklimaks
Majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan
lebih dari 2 hal secara berturut-turut dengan tingkatan yang
semakin lama semakin menurun. berikut contoh kalimat majas
antiklimaks

 Setiap senin, kepala sekolah, guru, staf dan para siswa di SMK
N 2 Surakarta rutin melakukan upacara bendera di pagi hari
 Tersedia ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai yang
terkecil S
 Segenap jajaran dari yang paling atas, kepala sekolah, guru, wali
murid, siswa hadir di perpisahan minggu kemarin.

136
17) Majas Ironi
Majas ironi yaitu majas yang digunakan dengan
menyatakan sesuatu hal secara bertentangan dengan kenyataan.
Majas ini ketika diungkapkan terdengar seperti pujian tetapi
sebetulnya bermakna negatif/sindiran. Berikut contoh kalimat
majas ironi

 Bau badanmu harum sekali, sampai sampai aku tak tahan.


 Wah tulisanmu terlalu indah hinga tidak ada seorangpun bisa
membacanya kecuali dia
 Dia memang anak yang rajin, tugas dari guru menggunung tak
tersentuh
18) Majas Sarkasme
Majas sarkasme adalah majas sindiran yang disampaikan
dengan konotasi paling kasar. majas ini lazimnya hanya diucapkan
oleh orang yang sedang marah besar. Berikut contoh kalimat
bermajas sarkasme

 Sikapmu membuatku muntah. Pergi Kau!


 Dasar Bodoh! kerja beginian saja kau tak becus!
 Kau lelaki kere! menyesal aku pernah mengenalmu!
5. Latar atau Setting
Latar merupakan penggambaran terjadinya suatu peristiwa
dalam sebuah cerita meliputi waktu, tempat, dan suasananya.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan penempatan diri pengarang dan
juga cara pengarang dalam melihat berbagai macam kejadian atau
peristiwa dalam cerita yang di paparkannya kepada para pembaca.
7. Amanat
Amanat merupakan pesan yang disampaikan, yang terdapat
dalam cerita dalam sebuah novel.

137
2. Unsur Ekstrinsik Novel
Selain unsur intrinsik, novel juga memiliki unsur ekstrinsik.
Berikut ini adalah penjelasannya :
1. Sejarah atau Biografi Pengarang
Biasanya sejarah atau biografi pengarang sangat berpengaruh
pada jalan cerita yang terdapat dalam novel.
2. Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi secara tidak langsung maupun langsung
akan berpengaruh kepada hasil karya novel.
3. Nilai-Nilai dalam Cerita
Dalam sebuah karya sastra mengandung nilai-nilai yang
dapat disisipkan oleh pengarangnya. Nilai-nilai itu antara lainnya
adalah :
 Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak atau
kepribadian seseorang. Entah itu baik ataupun buruk.
 Nilai sosial, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma-norma yang
terdapat dalam kehidupan bermasyarakat.
 Nilai budaya, yaitu konsep masalah dasar yang sangat penting dan
mempunyai nilai dalam kehidupan manusia.
 Nilai estetika, yaitu nilai yang berkaitan dengan seni dan estetika
dalam sebuah karya sastra
 Nilai agama, yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan pada nilai
agama

G. JENIS-JENIS NOVEL
a.) Jenis Jenis Novel Berdasarkan Nyata atau Tidaknya Kejadian :
 Novel Fiksi, merupakan novel yang tidak nyata atau tidak terjadi
dalam kehidupan nyata.
 Novel Non Fiksi, merupakan novel yang pernah terjadi dalam
kehidupan nyata.

138
b.) Jenis Jenis Novel Berdasarkan Genre Ceritanya :
 Novel Romantis, merupakan novel yang menceritakan kisah atau
cerita tentang kasih sayang atau cinta.
 Novel Horror, merupakan novel yang menceritakan kisah atau
cerita tentang hal yang sangat menyeramkan dan menakutkan.
 Novel Komedi, merupakan novel yang menceritakan kisah atau
cerita tentang hal yang lucu.
 Novel Inspiratif, merupakan sebuah novel yang menceritakan kisah
atau cerita inspiratif.
c.) Jenis Jenis Novel Berdasarkan Isi dan Tokoh :
 Novel Teenlit, merupakan novel yang berisi tentang remaja.
 Novel Songlit, merupakan novel yang diambil dari sebuah lagu.
 Novel Chicklit, merupakan novel yang berisi tentang perempuan
muda.
 Novel Dewasa, merupakan novel yang berisi tentang cerita orang
dewasa.

H. FUNGSI NOVEL
Fungsi karya sastra khususnya novel sebagai berikut:
1. Sebagai alat penting bagi pemikir dalam menggerakkan pembaca dalam
sebuah kenyataan dan menolongnya untuk mengambil suatu keputusan
jika terdapat suatu masalah.
2. Sebagai pengimbang sains dan juga teknologi

3. Sebagai alat yang dapat meneruskan tradisi suatu bangsa dalam arti
yang positif, bagi masyarakat sezamannya dan masyarakat yang akan
datang, antara lain: kepercayaan, cara berpikir, kebiasaan, pengalaman
sejarahnya, rasa keindahan, bahasa serta juga bentuk-bentuk
kebudayaan.

4. Sebagai sesuatu yang dimana terdapat nilai-nilai kemanusiaan yang


mendapat tempat yang sewajarnya, dipertahankan dan disebarluaskan,

139
khususnya di tengah-tengah kehidupan modern yang ditandai dengan
menggebu-gebunya kemajuan sains dan juga teknologi.

Selain itu, Agustien S., Sri Mulyani dan juga Silistino berpendapat bahwa
fungsi sastra khususnya novel adalah sebagai berikut..
1. Fungsi rekreatif, yang dapat memberikan hiburan dalam menyenangkan
bagi pembacanya.
2. Fungsi didaktif, yakni mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya
dengan adanya nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung di
dalamnya.

3. Fungsi estetis, yakni mampu memberikan keindahan bagi pembacanya.

4. Fungsi moralitas, mampu memberikan pengetahuan kepada


pembacanya sehingga dapat mengetahui moral yang baik dan juga
buruk.

5. Fungsi religius, yang memiliki kandungan ajaran agama yang diteladani


bagi para pembaca sastra.

I. PERBEDAAN NOVEL DENGAN CERPEN, ROMAN DAN DRAMA

Unsur Cerpen Novel Roman

Alur Sederhana Kompleks Kompleks

Karakter tokoh Karakter tokoh


Karakter tokoh diceritakan sampai diceritakan sampai
Penokohan diceritakan tidak mendetail, namun mendetail, bahkan
secara mendetail hanya sebagian besar hingga meninggal
saja dunia

Konflik sangat
Konflik tidak lengkap (batin dan
Konflik sangat lengkap
Konflik lengkap, hanya batin fisik) bahkan
(batin dan fisik)
atau fisik diceritakan secara
tragis

Cerita Sederhana, hanya Kompleks, hampir Sangat kompleks,


sebagian hidup seluruh perjalan hidup bahkan mulai lahir

140
sampai kematian
tokoh tokoh diceritakan
tokoh diceritakan
Tabel 1.3

J. CONTOH DAN ANALISIS CERPEN

CONTOH 1 :

FIRST DAY

Senin. Hari paling sibuk bagi setiap orang. Pergi kantor pulang kantor.
Berangkat sekolah pulang sekolah. Jalan macet. Asap tebal. Rutinitas harian yang
harus dilewati.

Aku, Virginia Bella Syafa Aghnia. Biasa dipanggil Bella. Seorang


Mahasiswa Kedokteran dari salah satu Universitas di Jakarta.

Hari itu, Senin, hari pertama di minggu kedua bulan September aku
berangkat kuliah. Seperti biasa, aku hanya berjalan kaki karena jarak kampus
dengan kos lumayan dekat.

Pukul 08.00 WIB kuliah pun dimulai. Semua mahasiswa mulai masuk ke
dalam ruangan dan menempati tempat duduk masing-masing. Semua terlihat
serius mendengarkan penjelasan dosen. Begitu pun denganku.

Akhirnya jam kuliah berakhir. Aku dengan cepat keluar dari ruangan dan
segera bergegas untuk menemui Riska di salah satu cafe tempat aku dan Riska
biasa bertemu. Riska adalah teman kecilku yang sekarang pun menjadi mahasiswa
kedokteran di salah satu Universitas dekat tempat kuliahku. Tanpa sadar, tiba-tiba
ada seseorang yang menabrakku dari belakang.

“Oh maaf. Gue buru-buru dan terlalu fokus ke Hp jadi gak liat kalau ada
orang di depan gue”, katanya.

“Iya gak papa. Maaf gue juga gak bisa lama soalnya ada janji juga sama
temen. Lain kali hati-hati”, aku pun langsung pergi tanpa tahu siapa namanya dan
lupa mengucapkan terima kasih.

141
Sesampainya di cafe, ternyata Riska sudah datang dan menunggu dengan
ditemani segelas coklat blanded di atas mejanya.

“Lama banget sih lo, kemana aja hah ?!”

“Iya iya maafin gue. Gue tadi sempet tabrakan sama orang di jalan. Tapi
gak papa. Gue langung buru-buru ke sini”

“Uuuu dasar moloran lo. Nanti temen gue juga mau ada yang kesini. Gak
papa kan ?”, tanya Riska.

“Biarin yee.. Iye gak papa”

Sambil menunggu teman Riska datang, aku pun memesan avocado juice.
Tak lama kemudian, teman Riska pun datang.

“Hai Ris. Maaf nunggu lama, tadi ada yang ketinggalan di rumah jadi gue
balik ke rumah dulu”, katanya.

Dengan tampak kaget, ternyata orang yang dimaksud Riska adalah orang
yang yang nabrak aku di jalan. Aku hanya diam dan pura-pura tidak tahu.

“Loh, lo yang tadi gue tabrak di jalan kan ? Kenalin gue Barra. Gue teman
kampusnya Riska. Gue bener-bener ga liat lo dan terlalu fokus ke Hp gue buat
bales chat dari dia nih”, sambil nunjuk ke Riska.

“Iya. Gue juga tadi belum sempet bilang terima kasih ke lo karena lo juga
udah bantuin gue ngambilin buku gue yang jatuh tadi. Kenalin juga nama gue
Bella.”

“Oke sama-sama.”

“Oh ternyata kalian udah saling kenal karena tabrakan di jalan tadi. Oke
deh”, sahut Riska.

Waktu pun beranjak sore. Matahari mulai lelah setelah sehari penuh
memperlihatkan cahayanya untuk kesibukan di dunia. Akhirnya kami pun pulang
setelah berbincang-bincang mengenai masalah kampus.

142
“Udah sore nih. Pulang yuk. Lo bareng Barra aja ya. Gue masih ada urusan
di luar”, ajak Riska kepada ku.

“Iya gak papa, gue kosong kok. Gak terlalu buru-buru juga. Nanti lo
tunjukin alamatnya. Gimana ?”, ajak Barra.

“Udah iyain aja. Gitu aja susah banaget sih. Gausah gengsi deh Bel.”, kata
Riska yang selalu mengejek setiap kali aku dekat dengan cowok.

“Em yaudah deh”, jawabku.

Di jalan aku hanya diam. Aku bingung harus memulai percakapan dengan
bertanya apa. Aku merasa canggung mungkin karena baru pertama kenal.

Tiba-tiba Barra memulai percakapan

“Lo anak Kedokteran ya ? Waw, pinter dan rajin lo ya. Udah keliatan
banget auranya”

“Haha apaan sih. Enggaklah biasa aja. Gue juga males-malesan kok
orangnya.”

Dengan rasa cangggung aku pun tetap menjawab pertanyaan Barra walau
terkadang agak malu.

“Rumah lo yang mana ?”

“Tuh yang deket pos ronda. Depan dikit.”

“Oke, sip. Maafin kejadian siang tadi ya. Sebelumnya, gue boleh minta
nomor Hp lo gak ? Ya kali aja nanti ada hal penting tentang kesehatan gitu yang
gue bisa tanyain ke lo.”

“Boleh aja. Sini Hp lo”, sambil mengetik nomor Hp aku di Hp Barra

“Nih nomornya udah gue save. Nama kontaknya Bella ya. Kalau ada apa-
apa gue siap bantu kok. Sekali lagi makasih. Gue turun ya. Bye”

“Oke sama-sama”

143
Aku pun langsung masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke kamar.
Berbaring setelah seharian suntuk kuliah dan jalan sama teman. Tiba-tiba ada
pesan masuk. Saat ku buka...

From : Barra

To : Bella

Hai. Ini gue Barra. Makasih lo udah mau nerima

tumpangan gue. Lupain kejadian tadi siang ya.

Good Night Bella 

Tanpa sadar, aku senyum-senyum sendiri dengan Hp masih ada di tangan.


Walaupun capek tapi senang juga hari ini.

CONTOH 2 DAN ANALISIS :

CINTA ITU SOAL KETULUSAN


Dion dan Rani merupakan sahabat semasa kecil. Mereka berdua
menghabiskan banyak waktu untuk bermain bersama.Tapi ternyata benar
kata pepatah tidak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan
wanita kecuali didalamnya terbesit rasa cinta walaupun cinta yang
bertepuk sebelah tangan.Memang hanya Dion yang merasakan cinta itu,
tapi mereka berdua tetap menjalani semua yang mereka biasa lakukan
seperti apa adanya.
Seiring berjalannya waktu mereka masuk kesebuah Sekolah
Menengah Atas dan ternyata Dion dan Rani menjadi teman sekelas.
Hingga suatu hari Rani menemukan seorang lelaki bernama Fian yang
mampu membuatnya jatuh hati. Setiap hari Rani lebih banyak meluangkan
waktunya untuk Fian tanpa menghiraukan Dion yang mulai sakit hati
karena sahabatnya, bahkan cintanya direbut begitu saja. Setelah 5 bulan
Fian dan Rani menjadi sangatdekat walaupun hubungan mereka tidak
memiliki status dan sebuah kejadian yang tak diinginkan terjadi. Fian
terjebak 2 cinta.Dia mencintai Rani teman dekatnya saatini dan Anisa cinta

144
pertamanya yang datang kembali. Kali ini Fian sangat dilemma, dia
mencintai Rani namun tidak bisa melupakan Anisa. Hingga akhirnya
setelah beberapa minggu Fian berpikir ia pun menjatuhkan pilihannya
kepada Anisa. Karena dalam hati Fian “untuk apa aku mencintai wanita
lain jika cinta lama ku masih tidak bisa aku lupakan”.
Rani sangat sedih saat mengetahui keputusan Fian. Ia merasakan
kekecewaan yang amat sangat mendalam. Diapun berlari memeluk Dion
yang ia anggap sahabat. Rani menangis dengan kencang dalam dekapan
sahabat laki-lakinya itu. Dion menerima air mata yang Rani tuangkan
untuknya tanpa memikirkan rasa sakit hatinya melihat orang yang sangat
ia cintai membuang air matanya untuk lelaki lain.
Rani yang saat itu mulai terpuruk hingga jatuh sakit, tetap ditemani
oleh Dion. Lelaki yang selalu menggenggam erat tangan Rani.
Memberikan kasih sayang belaian lembut dan perhatiannya. Setelah
keadaan Rani mulai membaik, entah rasa apa yang membuat Rani tidak
pernah ingin jauh dari Dion. Merekapun banyak menghabiskan waktu
berdua selayaknya orang yang berpacaran hingga pada suatu hari Fian
datang menyatakancintanya kepada Rani yang saat itu sudah mulai
mencintai Dion.
Pada siang hari sepulang sekolah, rani mengendarai kendaraannya
untuk pulang ke rumah. Tapi.... di jalan, Rani kembali pada fase dilemma,
dimana dia terus bertanya – tanya pada dirinya sendiri harus memilih dion
apa fian. sepanjang jalan sepulangnya dari sekolah ia terus melamun
hingga ada mobil dengan kecepatan tinggi menabrak kendaraannya dan
membuat ia terpental bersimbah darah dan hilang kesadaran. Rani pun
dilarikan kerumah sakit dengan keadaan kritis ditambah lagi ginjal kirinya
yang dinyatakan rusak oleh dokter.Dion dan Fian merasa sangat sedih dan
merasa dalam keadaan frustasi. Namun Dion mendatangi dokter untuk
memohon agar dapat memberikan ginjal yang ia punya kepada Rani.
Walaupun dokter sempat menolak keinginan Dion karena Dion memiliki
ginjal yang tidak normal, ginjal kanannya tidak berfungsi dengan baik dari

145
kecil .Namun cinta yang tulus membuat Dion bersi keras untuk tetap
mendonorkan ginjalnya. 2 bulan kemudian Rani dinyatakan sembuh total,
ia mulai bisa melakukan aktifitas seperti biasanya. Namun ia sangat
membenci kesembuhannya ketika mendengar cerita kedua orang tuanya
tentang Dion yang rela berkorban untuknya. Kedua orang tuanya ditemani
Fian mengantarkan nya kesebuah pemakaman umum dan mamanya
menunjukkan satu tempat sambil berkata “di situ lah tempat Dion
beristirahat”.
Rani menangis sambil memeluk batu nisan bertulis kan nama Dion.
Ia mencium nisan itu berkali-kali sambil berkata “aku gadis paling
beruntung memiliki sahabat bahkan teman hidup yang rela mengorbankan
kebahagiaan bahkan jiwa raga untuk wanita seperti aku yang hanya
mengingat mu ketika aku dalam keadaan rapuh.
Kini Dion hanya bisa tersenyum, tersenyum bahagia disana melihat
cinta kecilnya rani yang sangat baik tumbuh besar dan mengetahui segala
cinta yang ia pendam sedari masak anak-kanak.

Analisis Cerpen “Cinta itu Soal Ketulusan”


Unsur Intristik Teks Cerpen
A. Tema :
pengorbanan yang tulus untuk seseorang yang di cintai.
Halini ditunjukan atas tindakan dion yang rela mengorbankan dirinya
untuk rani.
B. Latar :
a. Tempat
Di jalan, sesuai dengan kutipan:
“sepanjang jalan sepulang sekolah ia terus melamun hingga ada mobil
dengan kecepatan tinggi menabraknya ”

Di rumah sakit, sesuai dengan kutipan:

146
“ ranipun dilarikan ke rumah sakit dengan keadaan kritis di tambah lagi
ginjal kirinya yang dinyatakan rusak oleh dokter”

Di pemakaman umum, sesuai dengan kutipan:


“kedua orangtuanya mengantarkannya ke sebuah pemakaman umum”

b. Waktu : siang hari


Sesuai dengan kutipan:
“ pada siang hari, sepulang sekolah rani mengendarai kendaraannya
untuk pulang ke rumah”

c. Suasana:
Kekecewaan, sesuai dengan kutipan:
“ Ia merasakan kekecewaan yang sangat mendalam. Dia pun berlari
memeluk dion yang ia anggap sahabatnya”

Sedih, sesuai dengan kutipan:


“ ranipun dilarikan ke rumah sakit dengan keadaan kritis di tambah lagi
ginjal kirinya yang dinyatakan rusak oleh dokter. Dion dan Fian marasa
sedih dan dalam keadaan frustasi.”

C. Penokohan :
Ada beberapa tokoh dalam cerita tersebut, tokoh – tokoh beserta
wataknya yang terdapat pada cerpen tersebut adalah:

Dion, dengan watak: perhatian , penyayang dan rela berkorban


Watak tersebut dapat dilihat pada kutipan cerpen sebagai berikut:
“Rani yang saat itu mulai terpuruk hingga jatuh sakit, tetap ditemani
oleh Dion lelaki yang selalu menggenggam erat tangan rani,
memberikannya kasih sayang belaian lembut dan perhatiannya ”

147
(kutipan ini menggambarkan sikap dion yang penyayang dan
perhatian)
“Namun Dion mendatangi dokter untuk memohon agar dapat
memberikan ginjal yang ia punya kepada Rani. Walaupun dokter
sempat menolak keinginan Dion karena Dion memiliki ginjal yang
tidak normal, ginjal kanannya tidak berfungsi dengan baik dari kecil.
Namun cinta yang tulus membuat Dion bersikeras untuk tetap
mendonorkan ginjalnya.” (kutipan ini menggambarkan sikap dion
yang rela berkorban untuk orang yang ia cintai)

Rani, dengan watak: baik hati


Watak tersebut digambarkan pada kutipan cerpen sebagai berikut:
“Kini Dion hanya bisa tersenyum, tersenyum bahagia disana melihat
cinta kecilnya rani yang sangat baik tumbuh besar dan mengetahui
segala cinta yang ia pendam sedari masak anak-kanak.”

Fian, dengan watak: setia


Watak tersebut dapat dilihat pada kutipan cerpen sebagai berikut:
“untuk apa aku mencintai wanita lain, jika cinta lamaku masih tak bisa
ku lupakan”

Metode yang digunakan dalam penentuan watak tokoh adalah


metode Dramatik atau metode tidak langsung. Watak – watak tokoh
dalam cerpen tersebut diketahui dengan cara – cara brikut :

Melalui perbuatan atau tingkah laku tokoh


Hal ini dapat di buktikan dalam cuplikan cerpen sbagai berikut:
“Rani yang saat itu mulai terpuruk hingga jatuh sakit, tetap ditemani
oleh Dion lelaki yang selalu menggenggam erat tangan rani,
memberikannya kasih sayang belaian lembut dan perhatiannya ”

148
(kutipan ini menggambarkan sikap dion yang penyayang dan
perhatian)

“Namun Dion mendatangi dokter untuk memohon agar dapat


memberikan ginjal yang ia punya kepada Rani. Walaupun dokter
sempat menolak keinginan Dion karena Dion memiliki ginjal yang
tidak normal, ginjal kanannya tidak berfungsi dengan baik dari kecil.
Namun cinta yang tulus membuat Dion bersikeras untuk tetap
mendonorkan ginjalnya.” (kutipan ini menggambarkan sikap dion
yang rela berkorban untuk orang yang ia cintai)

Melalui pemikiran sang tokoh atau tokoh lain


Hal ini dapat di buktikan dalam cuplikan cerpen sbagai berikut :
“Kini Dion hanya bisa tersenyum, tersenyum bahagia disana melihat
cinta kecilnya rani yang sangat baik tumbuh besar dan mengetahui
segala cinta yang ia pendam sedari masak anak-kanak.”
(dalam cuplikan ini kita dapat mengetahui bahwa tokoh rani berwatak
baik hati )

“Karena dalam hati Fian “untuk apa aku mencintai wanita lain jika
cinta lama ku masih tidak bisa aku lupakan”.” (cuplikan ini membuat
kita mengetahui bahwa watak tokoh fian itu setia)

D. Konflik : konflik batin


Dalam cerpen tersebut , konflik yangterjadi adalah konflik batin.
Dimana konflik ini dialami rani yang bertanya – tanya pada dirinya sendiri
yang harus memilih dion apa fian. Hal ini terdapat dalam cuplikan :
“Rani kembali pada fase dilemma, dimana dia terus bertanya – tanya pada
dirinya sendiri harus memilih dion apa fian.”

E. Sudut pandang : Orang ketiga serba tau

149
Karna pada teks cerpen tersebut menggunakan sudut pandang
“dia”,
Yang merupakan ciri khas dari sudut pandang orang ketiga dan juga
menggunakan nama tokoh seperti rani, dion, dan fian.
Contoh kutipannya dalam cerpen:
” Rani yang saat itu mulai terpuruk hingga jatuh sakit, tetap ditemani oleh
Dion. Lelaki yang selalu menggenggam erat tangan Rani. Memberikan
kasih saying belaian lembut dan perhatiannya. Setelah keadaan Rani mulai
membaik, entah rasa apa yang membuat Rani tidak pernah ingin jauh dari
Dion. Mereka pun banyak menghabiskan waktu berdua selayaknya orang
yang berpacaran hingga pada suatu hari Fian dating menyatakan cintanya
kepada Rani yangsaat itu sudah mulai mencintai Dion.”

F. Alur atau plot : maju


Karena peristiwa yang terjadi pada cerpen tersebut berjalan sesuai
urutan waktu yang maju , tanpa ada menceritakan masa lalu sang tokoh
dan tidak juga mengulang – ulang masa lalu tokoh.
Contoh kutipannya dalam cerpen
“Dion dan Rani merupakan sahabat semasa kecil. Mereka berdua
menghabiskan banyak waktu untuk bermain bersama” yang mengawali
alur maju dan di lanjutkan dalam paragraf ke dua
“Seiring berjalannya waktu mereka masuk ke sebuah Sekolah Menengah
Atas dan ternyata Dion dan Rani menjadi teman sekelas.”

G. Amanat :
 Cintailah pasanganmu dengan ketulusan.
 Hiduplah untuk orang lain, jangan untuk diri mu sendiri.

H. Gaya bahasa : komunikatif


Karna bahasa yang digunakan mudah di pahami atau menggunakan
bahasa sehari – hari. Contoh kutipannya pada cerpen:

150
“Kali ini Fian sangat dilema, dia mencintai Rani namun tidak bisa
melupakan Anisa. Hingga akhirnya setelah beberapa minggu Fian berpikir
ia pun menjatuhkan pilihannya kepada Anisa.”

2. Unsur Ekstrinsik

A. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam cerpen tersebut adalah bahasa
komunikatif. Karna bahasa yang digunakan mudah di pahami atau
menggunakan bahasa sehari – hari. Contoh kutipannya pada cerpen:
“Kali ini Fian sangat dilema, dia mencintai Rani namun tidak bisa
melupakan Anisa..”

B. Nilai – Nilai Yang Terkandung dalam Karya Sastra:


 Nilai Moral
Nilai moral yang dapat di petik dari cerpen diatas yaitu bersikap sabar,
hal ini di tunjukan oleh sikap dion yang bersabar menanti rani,
meskipun hatinya telah di sakiti rani.
 Nilai Sosial
Berkorban demi orang lain, dalam cerpen tersebut tokoh dion rela
mengorbankan hidupnya demi orang yang sangat ia cintai.

DAFTAR PUSTAKA

KARYA TULIS ILMIAH :

151
_____.2018.Modul Pendamping Bahasa Indonesia Kur.13 SMA/MA XII Semester
1. Klaten.

_____.2018. Revolusi Belajar Konsep Dasar & The King XI IPA-IPS Semester 2
(Buku 2). Bandung:Ganesha Operation

Setiyaningsih,Ika dan Meita Sandra Santhi. 2018. Bahasa Indonesia Mata


Pelajaran Wajib. Klaten:Intan Pariwara

https://mylifedanblog.wordpress.com/2016/03/16/contoh-kti-karya-tulis-ilmiah-
yang-baik-dan-benar/

(Diakses pada tanggal 6 Januari 2019 17:45)

https://kelasnyablogger.blogspot.com/2015/12/unsur-unsur-dan-langkah-langkah-
membuat.html

(Diakses pada tanggal 6 Januari 2019 17:55)

NOVEL :

_____.2018.Modul Pendamping Bahasa Indonesia Kur.13 SMA/MA XII Semester


1. Klaten.

Setiyaningsih,Ika dan Meita Sandra Santhi. 2018. Bahasa Indonesia Mata


Pelajaran Wajib. Klaten:Intan Pariwara

http://dedsquad1.blogspot.com/2016/12/analisis-cerpen-cinta-itu-soal-
ketulusan.html

(Diakses pada tanggal 9 Januari 2019 14:33)

http://dedikbaihaqi.blogspot.com/2015/11/pengertian-unsur-intrinsik-dan-
ekstrinsik-menurut-para-ahli-dan-daftar-pustakanya.html

(Diakses pada tanggal 9 Januari 2019 14:53)

DAFTAR BUKU LITERASI

No. Nama Buku Penerbit Sinopsis

152
1. Autumn In Paris Gramedia Pustaka Ketika Sebastien bertemu
Utama dengan Tara, mereka terlihat
sangat dekat. Sebastien sudah
menganggap Tara sebagai adik
kandungnya sendiri.

Hingga suatu hari, saat Tara dan


Sebastien sedang bersama dan
bertemu dengan teman-teman,
Tara bertemu dengan Tatsuya.
Tara dan Tatsuya semakin hari
semakin dekat. Mereka terlihat
sering jalan bersama walau
hanya sekadar melihat
pemandangan di Kota Prancis,
serta makan malam bersama.

Tatsuya pun mulai bercerita


kepada Tara tentang pesan
terakhir Ibunya kepadanya. Ia
diamanatkan untuk
menyampaikan surat kepada
cinta pertama ibunya. Tatsuya
pun bertemu dengannya. Lambat
laun, Tatsuya mulai mengerti
bahwa cinta pertama Ibunya
adalah ayah dari Tara. Mereka
berdua ternyata bersaudara,
walau Tara dan Tatsuya
sebenarnya saling mencintai.
2. Hari Setelah Kita Jatuh Grasindo Saat membatalkan
Cinta pernikahannya sendiri, Rasi

153
merasa langit runtuh dan
mengubur dirinya di kedalaman
bumi hingga mustahil dirinya
bangkit lagi. Akan tetapi, Tuhan
tidak kehabisan kejutan. Di saat
Rasi selesai membenahi hati dan
kembali menjalani hidup,
hadirlah Reuben. Lelaki itu
membuat Rasi berpikir apakah
dia hadir sebagai tiket untuk bisa
bangkit kembali dan jatuh cinta?
Rasi berpikir demikian saat
tangan Reuben terulur,
menawarkan kebersamaan, dan
tanpa sadar memberi Rasi
mimpi.

Rasi menyerahkan segala


kepercayaannya dan menyilakan
Reuben masuk pada bagian
dirinya yang tidak pernah dibagi
pada sembarang orang. Tapi, di
saat yang sama, Rasi tahu bahwa
Reuben bukan datang padanya
sebagai kesempatan untuk
kembali jatuh cinta. Reuben
justru datang untuk
menggenapkan pengalamannya
patah hati. Di titik itulah, Rasi
terlambat menyadari bahwa
penyakit yang selama dua tahun

154
ini susah payah disembuhkan,
nyatanya kembali datang.
Penyakit yang membuatnya
lupa, bahwa patah hati ada untuk
dihadapi, bukan dihindari.
3. Anak Kos Dodol Gradien Cerita ini berasal dari seorang
Mediatama mahasiswa bernama Dedew
yang juga sekaligus sebagai anak
kos di daerah Yogyakarta.

Dedew merupakan salah seorang


perempuan yang cukup tomboy,
terkenal di daerah kos dan juga
di kalangan teman-temannya. Ia
tergabung dalam kelompok
pecinta alam yang embuatnya
jarang mandi sehingga seringkali
terlihat lusuh dan kotor.

Hingga pada suatu ketika,


Dedew memutuskan untuk
berjilbab, dan meninggalkan
segala kebiasaan buruknya
selama masih berkuliah. Ia pun
pindah ke kampung halamannya
karena kuliahnya sudah selesai.
4. Marmut Merah Jambu Bukune Dika datang ke rumah Ina untuk
memberi kertas origami
berjumlah seribu dengan
undangan pernikahan Ina di
tangan kirinya. Ayah Ina
menyambut dengan baik

155
kedatangan Dika kerumahnya,
tetapi ia masih berpikir bahwa
Dika akan menggagalkan
pernikahan Ina.

Dika pun mengingat suatu


kejadian tentang suatu graffiti di
tembok sekolah yang ia anggap
sebagai ancaman. Tetapi, setelah
ia lihat baik-baik ternyata itu
merupakan sutau gambar
berbentuk marmot seperti yang
ada di handuknya dan
pengirimnya bernama Cindy.
Dika dan Cindy pun bertemu di
acara pernikahan Ina. Mereka
terlilhat malu dan salah tingkah.
5. Kimmy Puzzle Media Presindo Kimmy, seorang anak orang
kaya yang tinggal bersama ibu,
ayah, kakek, dan neneknya di
sebuah rumah. Ia memiliki
teman bernama Kevin. Mereka
terlihat sangat dekat. Hingga
suatu ketika, Kimmy
menghilang dan satu keluarga
merasa kebingungan. Orang tua
Kimmy pun mendatangkan
seorang detektif untuk
menyelidiki kemana Kimmy
pergi. Sampai akhirnya, detektif
menemukan Kimmy di suatu

156
taman. Kimmy pergi karena ia
merasa tak diperhatikan oleh
orang tuanya. Kini, Kimmy dan
orang tua nya pun terlihat akrab.
6. Heist Society Gramedia Pustaka Buku ini bercerita tentang
seorang anak perempuan yang
lahir dari keluarga pencuri kelas
atas. Ayahnya, pencuri kelas
atas, tergolong hebat dalam hal
pencurian. Setiap barang yang ia
curi ataupun kasus pencurian
yang melibatkan dirinya hampir
tidak pernah dituntaskan oleh
kepolisian.

Hingga suatu ketika, di saat


ayahnya mencuri lukisan,
kepolisian mulai mencium
identitasnya. Disaat itulah, ia
mulai membantu ayahnya
dibantu oleh saudara sepupunya.
Pada akhirnya, ia dan ayahnya
pun dapat hidup dengan tenang.

157

Anda mungkin juga menyukai