DISUSUN OLEH :
Kelas : XI MIPA 3
No.Ab : 16
2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan izin dan kekuatan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi
Ujian Praktik pada tahun ajaran 2018/2019.
Disini saya juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan saya kekuatan, anugerah serta nikmat
yang tak terhingga sehingga saya bisa mengerjakan tugas ini dengan sekuat
tenaga.
2. Orang tua yang selalu memberikan dukungan, do’a, serta mengerahkan uang
yang tak terhingga demi kelancaran sekolah saya.
3. Bapak Kawit Sudiyono sebagai Kepala Sekolah SMA N 1 Klaten yang telah
memberikan dan menyediakan sarana prasarana di sekolah sehingga sangat
membantu dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini
4. Ibu Darmini selaku Ketua Perpustakaan SMA N 1 Klaten yang telah
menyediakan literatur-literatur untuk menambah materi dari karya tulis ilmiah
ini.
5. Ibu Sri Neni Widyastuti selaku pembimbing dan guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang telah bersedia berbagi ilmu dan membimbing proses
penyusunan karya tulis ilmiah.
6. Bapak Surantiyana sebagai wali kelas XII IPA 3 yang telah memberikan
motivasi bagi saya dan teman saya untuk semangat beribadah, belajar,
berusaha, serta semangat dalam menggapai mimpi.
7. Teman-teman XII IPA 3 yang memberikan semnagat untuk segera
menyelesaikan tugas ini dan mendesainkan cover sedemikian rupa sehingga
membantu nilai keindahan pada karya tulis ilmiah ini serta semua pihak yang
tidak sempat saya sebutukan satu per satu.
ii
Usaha maksimal telah saya berikan demi tersusunnya karya tulis ilmiah
ini. Beberapa kesalahan dan kekurangan tetap muncul dalam karya tulis ilmiah ini
disebabkan kekurangan penulis sebagai manusia. Kritik dari saran niscaya
dibutuhkan dalam peyusunan karya ilmiah ini demi kebaikan di masa mendatang.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bgai pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Klaten, 29 Desember 2018
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
KARYA SASTRA KEBAHASAAN
A.Pengertian Karya Tulis Ilmiah .....................................................................2
B. Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah..........................................................................4
C. Ciri Kebahasaan Karya Tulis Ilmiah............................................................6
D. Syarat-syarat Karya Tulis Ilmiah.................................................................8
E. Sifat Karya Tulis Ilmiah...............................................................................9
F. Struktur Karya Tulis Ilmiah........................................................................10
G. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah...................................................................53
H. Tujuan Karya Tulis Ilmiah.........................................................................55
I. Manfaat Karya Tulis Ilmiah.........................................................................55
I. Tahapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah........................................................56
J. Perbedaan Karya tulis Ilmiah dan Non Ilmiah............................................58
K. Contoh dan Analisis Karya Tulis Ilmiah....................................................60
iv
I. Perbedaan Novel dengan Cerpen dan Roman...........................................140
J. Contoh dan Analisis Novel........................................................................141
DAFTAR BUKU LITERASI...............................................................................152
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................153
DAFTAR TABEL
8
Tabel 1.2 Paradigma Kuantitatif dan Kualitatif.........................................................
32
Table 1.3 Perbedaan Cerpen, Drama, dan Novel.......................................................
140
DAFTAR GAMBAR
100
v
Gamabr 1.2 Lokasi Pantai Baru.................................................................................
102
Gambar 1.3 Lokasi Parangtritis .................................................................................
103
Gambar 1.4 Lokasi Sand Dunes.................................................................................
104
vi
ASPEK KEBAHASAAN
KARYA TULIS ILMIAH
1. KBBI
Menurut KBBI karya tulis ilmiah adalah sebuah hasil pekerjaan atau
rekayasa dari sebuah ciptaan atau pemikiran. Karya ilmiah diangggap
sebagai sebuah perbuatan, atau rekayasa bersifat ilmu pengetahuan
yang dapat bermanfaat untuk kepentingan keilmuan.
2. Brotowidjoyo
3. Eko Susilo M
Menurut Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi, karya ilmiah
adalah serangkaian kegiatan penulisan yang berlandaskan pada hasil
penelitian yang disusun secara sistematis mengikuti metodologi ilmiah
2
yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban ilmiah dari suatu
permasalahan.
5. Hery Firman
Dalam karya tulis ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utama,
yaitu :
Struktur Sajian
3
Struktur sajian terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti
(pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan
pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab
atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.
Sikap penulis
Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata/istilah dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
- Kejelasan
4
- Kelogisan
- Kelugasan
- Keobjektifan
- Kesistematisan
Karena karya tulis ilmiah bersifat formal, maka mengacu pada hal-hal
sebagai berikut:
o Karya tulis ilmiah harus memuat kerangka rumusan atau skema tulisan
agar mudah dipahami dan tidak keluar konteks,
5
Reproduktif
Artinya ialah suatu karya ilmiah tersebut ditulis oleh peneliti harus
diterima dan dimaknai oleh para pembacanya sesuai dengan makna
yang ingin disampaikan olehh penulisnya.
Tidak Ambigu
Tidak Emosi
Artinya karya tulis ilmiah harus memuat kaidah berbahasa yang baik
dalam ejaan, kata, kalimat dan paragrafnya.
6
Terdapat Kohesi dan Bersifat Straight Forward
7
(Tabel 1.1)
8
Ada diskusi dan kesimpulan terhadap hal yang dipermasalahkan.
Komunikasi,
Kata dan kalimat yang disusun penulis hendaknya bersifat denotative,
Bernalar,
Ekonomis,
Berdasarkan landasan teoritis yang kuat,
Tulisan harus relevan dengan displin ilmu tertentu,
Memiliki sumber penopang mutakhir,
Bertanggung jawab.
Logis
Efektif
Efisien
9
F. STRUKTUR KARYA TULIS ILMIAH
1. Pendahuluan
I. HALAMAN JUDUL
Maksud penulisan,
Nama penulis,
10
pertanggungjawaban. Maka dari itu, karya tulis ilmiah harus
dilengkapi dengan lembar pengesahan.
- Judul Makalah,
- Nama Peneliti,
- NIM/NIS/dll,
- Kelas/Jurusan,
- E-mail Peneliti,
- Asal Sekolah/Instansi/Lembaga,
- Alamat sekolah/Instansi/Lembaga,
- Pernyataan Substansi,
11
penulis terhadap pembacanya. Dalam merangkai kalimat pengantar
tentunya harus menggunakan bahasa baku dan kalimat efektif serta
mudah dimengerti oleh pembaca.
12
V. DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR (jika ada)
- Bila tabel ditulis dalam posisi landscape, sisi atas tabel adalah
sisi yang dijilid
13
Penulisan judul gambar dan
tabel
- Tabel : judul ditulis diatas tabel, rata kiri atau simetris di tengah
(center) terhadap tabel yang bersangkutan. Judul tabel ditulis
langsung mengikuti nomor tabelnya
- Jika tabel dan gambar terlalu panjang maka dapat diputus dan
dilanjtkan dengan mengetikkan nomornya dan keterangan
“sambungan” dalam tanda kurung.
14
- Jika tabel dan gambar terlalu lebar, terdapat beberapa ketentuan
sebagai berikut :
VI. ABSTRAK
Struktur paragraf
Jumah kata
Isi paragraf
15
Pada saat pembimbingan, seorang supervisor mengedepankan 4
bagian empiris dari sebuah abstrak, yaitu
Latar Belakang
16
- Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan
mengapa masalah dan/atau pertanyaan penelitian serta
tujuan penelitian menjadi fokus penelitian.
Rumusan Masalah
17
- Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka
para peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam
menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan
sampel penelitian
- Uji So What.
18
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
19
- Untuk membuat tujuan penelitian kita harus kembali
melihat rumusan masalah
Hipotesis
Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
20
landasan teori bisa diambil dari para ahli yang melakukan penelitian di
bidang studinya.
21
Menurut Ratna dalam Prastowo (2012:83) kajian pustaka
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
22
- Menyusun kajian pustaka berdasarkan hasil analisis terhadap
karya ilmiah sebelumnya yang relevan.
- Membaca abstrak,
- Kejelasan (clarity)
23
- Empiris (empiricalness)
- Terorganisasi (organization)
- Kemutakhiran (recency)
- Ketetapan (adequacy)
- Buku teks
- Jurnal
24
ilmiah. Jurnal yang berisi ringkasan-ringkasan artikel dinamakan
abstract jornal.
- Periodical
- Yearbook
- Bulletin
- Manual
- Handbook
- Bibliografi
25
Bibliografi adalah buku yang berisi judul-judul artikel yang
membahas bidang ilmu tertentu.
- Circular
26
- Menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan memang berbeda,
sekaligus menunjukkan bahwa dalam penelitian yang sedang
dilakukan akan ditunjukkan hal-hal baru yang berbeda dengan
penlitian lain.
27
pengetahuan, surat-surat keputusan dan lain-lain yang secara
umum dapat dibedakan atas bahan-bahan yang ditulis tangan
dan yang dicetak atau diterbitkan oleh penerbit, baik yang
dipublikasikan secara umum maupun tidak.
Kuantitatif
Kualitatif
28
Dalam penelitian kualitatif, kajian pustaka ( literature
review) merupakan bagian yang sangat penting. Berbeda
dengan penelitian kuantitatif, tujuan pokok melakukan kajian
pustaka dalam penelitian kualitatif bukan untuk
mengemukakan teori yang relevan yang kemudian
dideduksikan pada gejala yang hendak diteliti untuk kemudian
peneliti membangun hipotesis dan mengupayakan
operasionalisasi konsep serta kemudian pengukuran-
pengukuran, melainkan untuk melakukan jelajahan literatur
guna menemukan beberapa hal, misalnya gambaran
bagaimana penelitian dengan topik yang sama atau mirip telah
dilakukan oleh peneliti lain, penggunaan konsep-konsep
tertentu oleh peneliti lain yang mungkin juga akan digunakan
atau setidaknya dianggap relevan dan temuan-temuan empirik
oleh peneliti lain yang mungkin dapat dirujuk
29
Pengacuan pustaka dalam kajian pustaka dapat dilakukan
dengan cara yang bermacam-macam, antara lain: penulisan catatan
kaki, dan penulisan nama pengarang dan tahun saja.
Karakteristik Penelitian
30
3. Penelitian dan ilmu merupakan operasionalisasi dari metode
yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah
Proses Penelitian
Paradigma Penelitian
31
1. Jika ingin melakukan suatu penelitian yang lebih rinci yang
menekankna pada aspek detail yang kritis dan menggunakna
cara studi kasus maka pedekataan yang sebaiknya dipakai
adalah paradigma kualitatif. Jika penelitian yang dilakukan
untuk mendapat kesimpulan umum dan hasil penelitian
didasarkan pada pengujian secara empiris, maka sebaiknya
digunakan paradigma kuantitatif.
a. Paradigma kuantitatif
b. Paradigma kualitatif
32
perspektif postmodern.
Bebas nilai dan tidak bias. Tidak bebas nilai dan bias
(Tabel 1.2)
33
3. Paradigma kuantitatif menekankan pengujian teori dengan
analisis kuantitatif dibandingkan pendekatan kualitatif yang
memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui
pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif.
Jenis Penelitian
1. Menurut Sugiyono
Penelitian diskriptif
Penelitian komparatif
Penelitian asosiatif
34
1. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh
data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan.
35
2. Menurut Arikunto (2002:6-9)
Arikunto merinci ragam atau jenis penelitian menurut
berbagai kategorinya itu sebagai berikut:
Penelitian Ditinjau dari Tujuan
Penelitian ditinjau dari tujuan meliputi penelitian
eksplanatif, penelitian pengembangan dan penelitian
verifikasi.
36
Penelitian ditinjau dari tempatnya meliputi
penelitian di laboraturium, penelitian di perpustakaan dan
penelitian di lapangan (kancah).
a. Penelitian Survey
37
Penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi datanya dari sampel yang diambil
dari populasi tersebut.
b. Penelitian Expost Facto
Penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang terjadi dan kemudian merunut kebelakang
untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan
timbulnya kejadian tersebut.Penelitian ini meneliti
hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau
diberi perlakuan.
c. Penelitian Eksperimen
4. Tuckman (1982)
38
dependen, semua variabel dikontrol atau disamakan
karakteristiknya (dicari yang sama).
39
Penelitian evaluasi difokuskan pada suatu kegiatan
dalam satu unit (site) tertentu. Penelitian evaluasi adalah suatu
proses yang dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan
dengan terlebih dahulu mempertimbnagkan nilai-nilai positif
dan keuntungan suatu program.. Penelitian ini dapat menilai
manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari sesuatu
kegaitan dalam satu unit.
Action Research
7. Penelitian Sejarah
Penelitian ini berkenaan dengan analisis yang logis
terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.
Digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang kapan
40
kejadian berlangsung, siapa pelakunya, dan bagaimana
prosesnya.
41
b. Penelitian Deskriptif yang bertujuan untuk membuat
deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
9. Penelitian Bisnis
42
Penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan
dan analisis data yang sistematis dan objektif untuk membantu
pembuatan keputusan dalam suatu bidang bisnis.
a. Penelitian evaluasi
c. Penelitian aksi
43
suasana akerja sehari-hari. Pemilihan lokasi harus didasarkan pada
kemenarikan dan keunikannya.
a. Daerah generalisasi
44
populasinya. Penegasan ini sangat penting bila
menginginkan adanya validitas dan reliabilitas penelitian.
Teknik-teknik sampling
- Undian
- Ordinal
45
- Randomisasi dari tabel bilangan random
46
- Mempunyai arah yang khusus, sistematik, dan
bersifat kuantitatif,
Responden penelitian
47
Teknik Analisis Data
a. Pengumpulan data
b. Reduksi data
c. Klasifikasi data
48
Data yang telah terkumpul dikelompokkan sesuai
dengan tujuan penelitian.
d. Penyajian data
e. Penarikan kesimpulan
3. Bagian Penutup
a. BAB 1V PEMBAHASAN
b. BAB V PENUTUP
Simpulan
Saran
Daftar Pustaka
49
Daftar pustaka atau sering juga disebut referensi ialah
tulisan yang terdapat pada setiap akhir sebuha tulisan/karya
ilmiah yang bertujuan untuk sumber ataupun rujukan seorang
penulis yang didalamnya berisi nama penulis, judul tulisan,
penerbit, identitas penerbit dan juga tahun terbit.
50
2. Setelah penulisan Nama, Tahun , Judul dan Penerbit akhiri
dengan menggunakan tanda titik (.) dan setelah Nama Kota
Penerbit diakhiri dengan titik dua (:).
4. Jika nama penulis terdiri dari 3 suku kata atau lebih. Maka
nama yang terakhir diletakan didepan dan diikuti tanda
koma (,). Contoh: Yudhoyono, Susilo Bambang.
Contoh :
Lampiran
51
Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam
penelitian dan dalam penulisan hasil-hasilnya menjadi suatu
karya tulis ilmiah dan analisis data yang tidak dicantumkan
dalam naskah. Setiap lampiran diberi nomor urut
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (jika ada)
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
ABSTRAK
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
B. Kerangka Berfikir
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
52
E. Alat
F. Langkah Kerja
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
C. Penerapan Hasil Penelitian Bagi Kehidupan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Daftar Pertanyaan
Artikel
Sistematika artikel :
- Judul,
- Nama Penulis – tanpa gelar akademik,
53
- Kerangka teori (kajian teori) – dasar teori yang menjadi acuan,
- Daftar pustaka,
Makalah
Skripsi
Kertas Kerja
Kertas kerja atau Work paper pada dasarnya sama dengan makalah,
namun dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri
oleh ilmuwan.
Paper
54
sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1, S2 dan atau S3.
Sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan makalah,
tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi yang
bersangkutan.
Tesis
Disertasi
Sebagai wahana untuk melatih ide tersurat atau hasil penelitian dalam
bentuk karya ilmiah yang sistematis dan metodologis.
55
Foster etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya
konsumen pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi produsen
(produsen) berpikir dan menulis di bidang ilmu pengetahuan.
56
J. TAHAPAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
A. Tahap Persiapan
Di dalam tahap ini ada beberapa tahap yaitu :
57
4. Metodologi (mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam
pengambilan data, teknik pengukuran, dan teknik analisis data)
Adapun Tahap Pengumpulan data :
B. Tahap Penulisan
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan
ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah
penulisan selesai.
C. Tahap Penyuntingan
Tahap penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan dianggap
selesai. Tahap penyuntingan ini bertujuan untuk :
Melengkapi yang kurang.
Membuang yang kurang relevan.
Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih
(overlapping).
Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam
penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan
paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan.
Di samping itu penyajian juga merupakan tahapan penyuntingan.
Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan:
58
Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya
halaman muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar
grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain.
Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya
standar penulisan kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka &
penggunaan Bahasa Indonesia sesuai EYD.
59
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik
penulisan karya ilmiah.
CONTOH 1 :
DINAS PENDIDIKAN
60
Tahun ajaran 2015/2016
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Oleh :
Mengetahui
61
Drs. AHMADI, M.Pd. Dra. Supawati
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kami susun tidak hanya untuk memenuhi Tugas mata pelajaran
Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2015 / 2016, tetapi juga sebagai sarana untuk
meningkatkan kedisiplinan dan ketertiban. Untuk itu Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “ KEDISIPLINAN SISWA DI SMPN 7 BOJONEGORO “ kami
persembahkan untuk :
3. Ibu khoiriyah, S.Pd, selaku wali kelas IX-F yang telah memberi dukungan
kepada kami.
62
4. Orang tua kami yang selalu memberikan semangat dan restunya, telah
memberikan segalanya, terima kasih yang tak terhingga.
5. Teman – teman kelas IX-F yang telah banyak membantu dan menghibur
kami selama ini.
ABSTRAK
Kedisiplinan merupakan hal yang tidak asing lagi di sekitar kita karena
dimana dan kapan pun kita dituntut untuk berperilaku yang disiplin dan
bertanggung jawab. Tidak hanya itu kita juga pasti sering diingatkan oleh orang
tua, guru, atau teman kita sendiri. Karena disiplin akan mengantarkan kita menjadi
insan yang sukses dan berguna, baik untuk orang banyak maupun diri kita sendiri.
Walau demikian anak muda zaman sekarang sudah jarang yang memperdulikan
apa itu kedisiplinan dan sering berbuat sesuka hati tanpa memikirkan apa yang
akan terjadi setelah tindakannya tersebut. Walaupun sudah ada peringatan dari
bapak/ibu guru mereka akan tetap mengulanginya lagi. Itu semua dikarenakan
kebiasaan sehari-hari anak tersebut yang sudah melekat sangat erat yang mungkin
tidak dapat dihilangkan. Oleh karena itu anak harus di didik sejak dini untuk dapat
menanamkan sifat disiplin, ini merupakan tugas orang tua untuk mendidik
anaknya agar dapat berprilaku disiplin dan bertanggung jawab. Anak juga harus
63
menyadari pentingnya kedisiplinan dan dapat merubah sikapnya menjadi lebih
baik.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul
“Pentingnya Kedisplinan di SMPN 7 Bojonegoro”. Karya Tulis Ilmiah ini
diajukan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia.
64
Demikian, apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
kami selaku penyusun dengan terbuka menerima kritik dan saran dari guru
pembimbing, teman-teman, serta para pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Motto iv
Abstrak v
Kata Pengantar vi
65
BAB. I PENDAHULUAN
1.5. Hipotesa 3
66
3.4. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan 11
BAB. IV PEMBAHASAN
V PENUTUP
5.1. Kesimpulan 19
5.2. Saran 20
DAFTAR PUSTAKA 21
LAMPIRAN 22
67
BAB I
PENDAHULUAN
68
mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib
yang berlaku di sekolah.Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule)
tersebut, seperti aturan tentang standar berpakaian (standards of clothing),
ketepatan waktu, perilaku sosial dan etika belajar/kerja. Pengertian disiplin
sekolah kadangkala diterapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai
konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski menjadi kontroversi dalam
menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan
perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis
(psychologicalmaltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan
Pamela A.Snock dalam bukunya ³Dangerous School´ (1999).
3. Ikut serta dalam upaya mengembangkan penanaman disiplin pada diri siswa.
69
4. Bekal bagi siswa agar lebih disiplin dan tertib ketika terjun di masyarakat.
1.5 HIPOTESA
Pada dasarnya kedisiplinan itu sangat penting, bukan hanya bagi siswa,
tetapi juga bagi seluruh masyarakat, karena kedisiplinan tidak hanya berlaku pada
lingkungan saja, tetapi di lingkungan sekolah pun juga perlu diterapkan.
Disiplin juga membantu orang supaya tidak ada pelanggaran hukum, tidak
terjadi kematian akibat tidak disiplin lalu lintas dan tidak ada lagi aliran sesat
karena tidak disiplin agama .
70
BAB II
KAJIAN TEORI
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini
timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata
disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama,
disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada
pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan
mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.Secara umum ada dua
pengertian kata “disiplin” yaitu :
71
1.1.1. Pengertian umum disiplin yang pertama adalah “kontrol dengan
memaksakan kepatuhan atau perilaku yang tertib” . Jika sang guru berpikir
dengan cara ini, yang dimaksudkannya adalah bahwa siswa dan siswi memerlukan
seseorang untuk mengarahkan, mengendalikan, dan membatasi perilaku siswa dan
siswi.
1.1.2. Pengertian umum yang kedua adalah “latihan yang mengkoreksi dan
menguatkan”. Implikasinya disini adalah bahwa tujuannya yaitu “disiplin
diri” dimana tujuan latihannya adalah untuk memampukan seseorang untuk
mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri. Sehingga jika hal ini yang
dimaksudkan oleh sang guru, maka dimaksudkan agar siswa dan siswi sebaiknya
mendapatkan pengalaman yang meningkatkan kemampuan pengendalian diri dan
menjadikannya seseorang yang lebih dapat mengarahkan dirinya.
72
(1) Kedisiplinan di rumah dan lingkungan masyarakat, seperti ketaqwaan terhadap
tuhan yang maha Esa, melakukan kegiatan secara teratur, melakukan tugas-tugas
pekerjaan rumah tangga (membantu orang tua), menyiapkan dan membenahi
keperluan belajarnya, mematuhi tata tertib di rumah, dan mempunyai kepedulian
terhadap lingkungan;
(1) harus bersikap sopan dan santun, menghormati Ibu dan Bapak Guru, pegawai
dan petugas sekolah baik di sekolah maupun di luar sekolah;
(2) harus bersikap sopan dan santun, menghormati sesama pelajar, baik di dalam
sekolah maupun di luar sekolah;
(5) patuh kepada nasihat dan petunjuk orang tua dan guru;
(6) tidak dibenarkan untuk meninggalkan kelas sekolah kecuali mendapat ijin
khusus dari guru kelas danKepala Sekolah,; dan sebagainya. Kedisiplinan di
lingkungan masyarakat, bisa berupa ketaatan terhadaprambu-rambu lalu lintas,
kehati-hatian dalam menggunakan milik orang lain, dan kesopanan dalam
bertamu.
73
Uraian tersebut adalah suatu kejelasan bahwa kedisiplinan itu sebagai
bekal bagi anak untuk mengarungi kehidupannya demi masa depan anak. Karena
itu kedisiplinan pada siswa penting untuk dipersiapkan dan dibina semenjak dini.
Untuk itu diperlukan kerjasama antar orang tua dengan sekolah karena adanya
faktor-faktor dalam kedisiplinan yang perlu mendapat perhatian bersama. Jenis
perilaku disiplin yang menyatu dalam segala aspek kepribadian adalah taqwa,
patuh, sadar, rasional, mental, teladan, berani, dan kejujuran (Lemhanas, 1997:
14). Untuk mewujudkan kedisiplinan ini, kriteria atau kualitas tersebut harus
secara terus menerus didukung oleh aspirasi dari kehendak berbuat dari para
pelakunya. Karena kedisiplinan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus
ditumbuhkan dari perbuatan dari para pelaku, untuk itu diperlukan suatu latihan
atau pelajaran tertentu agar diperoleh seseorang yang mempunyai kedisiplinan
yang baik dan mandiri, sehingga dapat mengatur dan mengendalikan dirinya agar
melakukan perbuatan yang secara sosial dapat
diterima lingkungannya, dan menghindari apa yang dilarangnya. Kedisiplinan
seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya,
terutama lingkungan sosial. Olah karena itu, pembentukan kedisiplinan tunduk
pada proses belajar (Lemhanas, 1997: 15). Karena itu, penting sekali kedisiplinan
pada siswa senantiasa ditumbuhkembangkan demi menapaki kehidupan anak
(siswa) tersebut pada masa-masa mendatang.
74
Manfaat kedisiplinan adalah membuat siswa menjadi lebih tertib dan
teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta siswa juga dapat mengerti bahwa
kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak, karena dapat
membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna bagi
semua pihak. Atau mungkin juga dapat menguntungkan pihak- pihak lain yang
berada di sekitarnya.Dengan disiplin , kita juga bisa menjadi pribadi yang lebih
penyabar, sopan , santun. Apalagi jika kita sebagi orang islam , disilplin sangat
menguntungka, karena dapat memudahkan kita untuk mengikuti aturan- aturan
agama.
Kita juga bisa menjadi oarang yang sukses bila terbiasa hidup berdisiplin.
Karena ada orang yang mengatakan, bila anda disiplin anda akan menjadi orang
yang sukses dan banyak orang yang telah mencobanya.
Diri sendiri.
Kita harus memiliki keinginan dan niat untuk merubah sikap malas kita menjadi
lebih baik lagi dan bisa menerapkan nilai-nilai kedisiplinan. Karena jika kita tidak
memiliki keinginan tersebut, kita tidak akan bisa melakukan semua itu.
Keluarga
75
pergaulan. Keluarga juga harus memantau perkembangan ank- anaknya yang
sudah mulai beranjak dewasa.
Lingkungan
Teman
Teman juga dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Siswa dapat menjadi
anak yang baik atau menurut kepada peraturan yang telah di tetapkan dengan
bantuan teman- teman yang ada di sekitarnya. Kita sebagai siswa juga harus bisa
memilih teman bergaul. Bukan berarti yang kaya dengan yang kaya dan yang
miskin dengan yang miskin, namun kita harus bisa memilih teman yang nantinya
bisa membawa kita ke jalan yang baik serta tidak mengajak kita melanggar tat
tertib yang telah ada.
Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkan dari dalam diri siswa dan
siswi. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang
dilakukan oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia.Berikut ini adalah
pelaksanaan kedisiplinan di lingkungan sekolah.
b) Rajin belajar
76
c) Mentaati peraturan sekolah
BAB III
METODE PENELITIAN
77
Dalam penelitian ini, penelitian telah memiliki definisi jelas tentang subjek
penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi
yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran
akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau
hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau
numerik, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan
seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan
seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat
kontradiktif mengenai subjek penelitian.
78
Angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap
yang harus dijawab oleh respoden tentang pribadinya atau hal-hal yang
diketahuinya. Melalui angket,hal-hal tentang responden dapat diketahui.
Misalnya,tentang keadaa atau data dirierupa pertanyaan-pertanyaan tentang
respoden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirumuskan sedemikia rupa seperti
pengalaman,sikap minat,kebiasaan belajar,dan lain sebagainya. Isi angket dapat
dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh jawaban yang objektif.
Juga perlu dijalin kerja sama antar pemberi angket dan responden melalui
pengantar angket yang simpatik, sehingga responden terdorong berkerja sama dan
rela mengisinya secara jujur. Pada pokoknya angket dibagi 2 yaituaran
a,berdasarkan menjawab pertanyaan dan bagaimanan jawaban diberikan.
a) Penyebaran angket
a) Tempat
b) Waktu
79
3.2.1 Populasi : Siswa SMPN 7 BOJONEGORO
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu yang
diperoleh dari hasil angket/lembar pengisian soal dan media Internet.
BAB IV
PEMBAHASAN
Angket adalah suatu daftar pernyataan tertulis yang terinci dan lengkap
yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang
diketahuinya. Melalui angket, hal-hal tentang diri responden dapat diketahui.
Misalnya, tentang keadaan atau data dirinya seperti pengalaman, sikap, minat,
kebiasaan belajar, dan lain sebagainya. Isi angket dapat berupa pertanyaan-
pertanyaan tentang responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirumuskan
sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh jawaban yang obyektif. Juga perlu
80
dijalin kerja sama antara pemberi angkaet dan responden melalui pengantar
angket yang simpatik, sehingga responden terdorong bekerja sama dan rela
mengisinya secara jujur. Pada pokoknya angket menjadi 2 yaitu berdasarkan cara
menjawab pertanyaa dan bagaiman jawban diberikan.
7. Pernahkah siswa ditegur langsung oleh guru saat melakukan tindakan yang
dinilai kurang disiplin.
Hasil : 30% menjawab sering, 50% menjawab pernah, sisanya belum pernah.
81
pelaksanaan penyuluhan langsung, serta penerapan peraturan yang
langsung ditindak lanjutioleh kesiswaan.
Sudah menerapkannya 60 %
Sedikit/ kadang-kadang 30 %
Belum 10%
(40%) bangun
(20%) sengaja
82
(30 %) menjawab karena iseng,
1. Pernahkah siswa ditegur langsung oleh guru saat melakukan tindakan yang
dinilai kurang disiplin.Hasil :
83
tingkat kedisiplinan yang baik, itu berarti faktor utama dalam pelaksanaan disiplin
adalah adanya kesadaran, bukanhanya sebuah aturan.Tinggal bagaimana pihak
sekolah selaku pembimbing dan pelaksana pendidikan di sekolah, mensiasati
permasalahan ini.
BAB V
5.1Kesimpulan
84
diperlukan untuk masa depan bagi pengembangan watak dan pribadi seseorang,
sehingga menjadi tangguh dan dapat diandalkan bagi seluruh pihak.
Dengan kata lain, perbuatan siswa selalu berada dalam koridor disiplin dan
tata tertib sekolah. Bila demikian, akan tumbuh rasa kedisiplinan siswa untuk
selalu mengikuti tiap-tiap peraturan yang berlaku di sekolah. Mematuhi semua
peraturan yang berlaku di sekolah merupakan suatu kewajiban bagi setiap siswa.
5.2 Saran
1. Sekolah
85
Seharusnya guru pembimbing yang ada disekolah bisa lebih
meningkatkan ketegasan agar para siswa juga mempunyai rasa takut
untuk melanggarnya dan tidak mengulanginya lagi.
DAFTAR PUSTAKA:
http://kangkunkun.blogspot.co,id/2013/09pengertian-disiplin-dan-
meningkatkan.html?m=1
http://afa-belajar.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-dan-bentuk-kedisiplinan-
di.html
86
http://sepatuunyu.blogspot.co.id/2013/05/karya-tulis-ilmiah-kedisiplinan-
siswa.html
http://bungsuputra19.blogspot.co.id/2013/12/kurangnya-kedisiplinan-pada-
siswasiswi.html
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/ASP/article/view/9002
LAMPIRAN
87
2. Pernahkah kalian terlambat masuk sekolah ?
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
a. Pernah b. Tidak
INTERAKSI SOSIAL
ANTAR PEDAGANG DI PANTAI BARU
88
DISUSUN OLEH :
1. Ammar Bielbark Khatami (19693 / X IPA 7)
2. Nadya Eka Pratiwi (19709 / X IPA 7)
3. Salsabila Ramadhani Putri (19717 / X IPA 7)
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA ILMIAH STUDY EXCURTION
Berjudul
89
Bentuk Interaksi Antar Pedagang di Daerah Pantai Baru
Disusun oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengesahkan,
Kepala Sekolah
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala
karena berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya laporan kegiatan Study
90
Laporan ini memuat hasil penelitian mengenai bentuk interaksi antar
pedagang pada kegiatan Study Excurtion yang telah dilaksanakan pada hari Senin,
Kami menyadari bahwa laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan
dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
91
A. Latar Belakang .................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 6
A. Kajian Pustaka .................................................................................... 6
B. Kerangka Berfikir ............................................................................... 8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 9
A. Metode Penelitian ............................................................................... 9
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 9
C. Sumber Data ......................................................................................13
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................13
E. Alat .....................................................................................................13
F. Langkah Kerja ....................................................................................14
BAB IV PEMBAHASAN .....................................................................................15
A. Hasil Penelitian ..................................................................................15
B. Pembahasan .......................................................................................16
C. Penerapan Hasil Penelitian Bagi Kehidupan .....................................19
BAB V PENUTUP ................................................................................................20
A. Kesimpulan ........................................................................................20
B. Saran-saran ........................................................................................20
Daftar Pustaka .......................................................................................................22
Lampiran................................................................................................................23
DAFTAR GAMBAR
92
MOTTO
93
1. "Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka
(Ernest Newman)
(Evelyn Underhill)
hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah
(Aldus Huxley)
ABSTRAK
94
Ammar Bielbark Khatami. No Induk : 19693, Nadya Eka Pratiwi. No Induk :
19709, Salsabila Ramadhani Putri. No Induk : 19717 Bentuk Interaksi Antar
Pedagang di Daerah Pantai Baru. Laporan Penelitian. Kelas X IPA 7, SMA
NEGERI 1 KLATEN.
Penelitian ini berlatar belakang pada pola interaksi dan komunikasi para
pedagang di daerah Pantai Baru. Komunikasi yang terjalin antar pedagang dirasa
cukup baik. Pada dasarnya setiap manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan. Oleh karena itu, di dalam kehidupan manusia tidak akan dapat
hidup sendiri, manusia membutuhkan manusia lainnya untuk memudahkan
kelangsungan hidupnya.
Interaksi sosial yang terjadi di antara para pedagang di Pantai Baru
menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Kegiatan ini pun bertujuan untuk memberikan suatu informasi yang diharapkan
dapat membantu semua pihak pada khususnya dan para pembeli serta warga pada
umumnya dalam berinteraksi dengan pedagang di daerah Pantai Baru.
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan pengamatan ini adalah
‘’Bagaimana interaksi dan tindakan sosial yang dilakukan antar pedagang di
daerah Pantai Baru ?’’. Oleh karena itu, obyek dalam penelitian ini adalah
pedagang yang berjualan di sekitar Pantai Baru.
Dalam memperoleh data yang diperlukan, digunakan metode
pengumpulan data, survey (pengamatan langsung), wawancara, analisis.
Kajian ini termasuk dalam pengamatan survey karena memperoleh
informasi yang sama atau sejenisnya dari beberapa orang dengan angket atau
questioner. Kajian ini juga termasuk ke dalam penelitian observasi karena
memperoleh informasi secara langsung dari tingkah laku orang yang diamati.
Hasil penelitian diwujudkan dalam bentuk kualitatif dengan mengolah kata
sedemikian rupa untuk mendeskripsikan obyek yang diamati.
Dari hasil analisis dan hasil pengamatan langsung menunjukkan bahwa
interaksi sosial yang terjadi oleh para pedagang menunjukkan bahwa mereka
saling membutuhkan satu sama lain.
BAB I
PENDAHULUAN
95
A. Latar Belakang
Salah satu daerah yang memiliki beragam pantai ialah Daerah Istimewa
dan budaya yang beragam dan tidak dimiliki masyarakat lain. Kondisi
penulis dalam melakukan penelitian dan kali ini penulis akan membahas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
96
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
D. Manfaat Penelitan
1. Bagi penulis
2. Bagi pembaca
97
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
98
orang yang memberikan stimulus, sehingga terjadilah suatu hubungan yang
memengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama,
mereka menciptakan suatu hasil atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi
individu lain.
hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial
yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan
norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan
baik jika aturan-aturan dan nilai-nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik.
Jika tidak ada kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu
memenuhi dua syarat (Sukanto, 2005) yaitu: adanya kontak sosial dan
adanya komunikasi.
99
Kontak sosial yang dilakukan tidak hanya dengan bersentuhan fisik.
arti pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan
Kerja sama yang dimaksudkan adalah suatu usaha bersama antar individu
atau antar kelompok manusia untuk mencapai tujuan yang akan dicapai
bersama.
b. Akomodasi (accomodation)
yang dihadapinya.
c. Asimilasi (assimilation)
B. Kerangka Berfikir
PEDAGANG PEDAGANG
INTERAKSI SOSIAL
100
KERJASAMA
ASOSIATIF PERSAINGAN
DISOSIATIF
Gambar 1 Kerangka Berfikir Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
kualitatif adalah metode yang menghasilkan data verbal yaitu teori. Metode
101
ini digunakan apabila data hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka
atau dengan ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian kualitatif ini sering
kali disebut dengan naturalistik karena masalah atau peristiwa yang diteliti
1. Pelaksanaan Kegiatan
2017. Terdapat tiga objek yang dikunjungi. Objek pertama yaitu Pantai
a. Pantai Baru
102
Pantai Baru termasuk dalam wilayah :
Dusun : Ngentak
Kelurahan : Poncosari
Kecamatan : Srandakan
Kabupaten : Bantul
103
Gambar 3 Lokasi Parangtritis Geomaritime Science Park
Dusun : Depok
Kelurahan : Parangtritis
Kecamatan : Kretek
Kabupaten : Bantul
dan 1 mess.
104
Gambar 4 Lokasi Sand Dunes Yogyakarta
Kelurahan : Parangtritis
Kecamatan : Kretek
Kabupaten : Bantul
tepi pantai. Debu-debu itu terbawa oleh angin dan terhalang oleh
C. Sumber Data
105
Narasumber dalam penelitian ini adalah seorang bapak yang berprofesi
E. Alat
1. Alat tulis
F. Langkah Kerja
3. Proses wawancara
BAB IV
106
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
sangat baik sehingga tidak ada persaingan diantara para pedagang. Mereka
dan pada saat yang bersamaan mereka akan saling membutuhkan. Oleh
kontrak adalah suatu bentuk kerjasama yang terjadi atas dasar kesepakatan
B. Pembahasan
107
Interaksi sosial adalah suatu proses di mana individu memperhatikan dan
Reaksi yang terjadi ini berarti bahwa individu memperhatikan orang yang
interaksi sosial.
interaksi sosial yang terjadi diantara para pedagang di Pantai Baru. Interaksi
sosial dapat terjalin dengan baik jika didukung dengan faktor kenyamanan.
dengan keadaan di suatu tempat tanpa ada rasa canggung, malu maupun
resah.
Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial dan adanya
fisik, tetapi juga dapat melalui perantara, misalnya telepon, telegraf, dan lain-
lain. Sedangkan komunikasi dapat diartikan jika seseorang dapat memberi arti
pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh
orang tersebut.
108
Bahasa Indonesia untuk menghindari adanya ketidakpahaman serta
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mereka akan saling
masing-masing.
atau antar kelompok manusia untuk mencapai tujuan yang akan dicapai
kontrak adalah suatu bentuk kerjasama yang terjadi atas dasar kesepakatan
dikarenakan para pedagang di Pantai Baru menaati suatu sistem sosial yang
di Pantai Baru menjalin suatu kesepakatan untuk tidak berebut pembeli dan
109
pedagang yang lain. Selain itu, mereka menjalin suatu kerjasama untuk
BAB V
110
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesalahpahaman.
B. Saran-saran
ke Pantai Baru.
111
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial
http://pgsp.big.go.id/laboratorium-geospasial-pesisir-parangtritis/
112
LAMPIRAN
Pedagang :
Pertanyaan :
113
2. Bagaimana hubungan antara pedagang dengan pembeli ? Apakah
pembeli ?
4. Apakah terjalin kerjasama antara para pedagang di daerah Pantai
Baru ?
5. Apakah terjalin kerjasama antara para pedagang dengan pihak
Jawaban :
1. Interaksi sosial atau hubungan yang terjadi di antara para pedagang di Pantai
Baru ini cukup baik. Jarang sekali ditemukan pertengkaran di antara para
pedagang.
2. Pedagang selalu bersikap baik kepada para pembeli. Hal itu bertujuan agar
114
Sehingga, antara pedagang dengan pihak pengelola Pantai Baru saling
tidak adanya pertentangan atau pertengkaran. Rezeki telah diatur oleh yang
Maha Kuasa, tinggal kita yang menjalaninya dan mengatur dengan sebaik-
baiknya.
7. Memastikan terlebih dahulu. Kalaupun benar terdapat barang yang tidak sesuai
dengan yang pembeli inginkan, maka saya selaku penjual meminta maaf
kepada pembeli karena telah membuat kecewa dan menjual barang yang tidak
layak jual.
8. Tidak terdapat kelompok pedagang di Pantai Baru. Kita hanya menjalin suatu
115
Analisis struktur karya tulis ilmiah dari karya tersebut :
STRUKTUR KETERANGAN
Halaman Judul Halaman judul pada contoh karya tulis
ilmiah tersebut adalah “Interaksi Sosial
Antar Pedagang di Pantai Baru”
Halaman Pengesahan Halaman pengesahan pada contoh karya
tulis ilmiah tersebut tertera dengan
diketahui oleh kepala sekolah serta guru
pembimbing.
Kata pengantar “Puji syukur penulis panjatkan
116
penelitian mengenai bentuk interaksi
Baru, Yogyakarta…”
Daftar isi Daftar isi tertera dengan jelas dan
sistematis
Daftar tabel Daftar tabel tercantum dengan jelas
pada karya tulis ilmiah tersebut.
Daftar gambar Daftar gambar tercantum dengan jelas
pada karya tulis ilmiah tersebut.
Abstrak Abstrak pada contoh karya tulis ilmiah
tersebut menuliskan ringkasan pada
penelitian yang telaha dilaksanakan
dengan kata kunci interaksi dan
pedagang di daerah Pantai Baru
BAB 1 Pendahuluan “Indonesia merupakan negara
kepulauan dengan perbandingan luas
- Latar belakang
lautan dan luas daratan 3 : 2. Hal
tersebut memengaruhi jumlah pantai di
Indonesia, sehingga terdapat bermacam-
macam pantai di berbagai daerah di
Indonesia. Salah satu daerah yang
memiliki beragam pantai ialah Daerah
Istimewa Yogyakarta…”
- Rumusan masalah Terdapat 3 rumusan masalah, yaitu :
117
Pantai Baru?
berikut :
118
kehidupan sekitar.
c. Mengasah kemampuan berfikir
kondisi lingkungan.
Bagi pembaca
di Pantai Baru.
119
diukur dengan angka atau dengan
120
- Teknik pengumpulan data Metode pengumpulan data dalam
1. Alat tulis
mewawancarai narasumber
3. Proses wawancara
121
- Penerapan hasil penelitian bagi 1. Mempromosikan daerah pesisir
kehidupan
Pantai Selatan Yogyakarta dalam
pariwisata/tourism).
122
ASPEK KESUSASTRAAN
NOVEL
A. PENGERTIAN NOVEL
Novel merupakan suatu bentu karya sastra yang berbentuk prosa
yang memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Kata novel berasa dari
bahasa Italia yaitu “novella” yang berarti sebuah kisah atau cerita.
Penulis yang menulis sebuah novel disebut sebagai novelis. Isi
novel lebih panjang dan lebih kompleks dari isi cerpen, serta tidak
mempunyai batasan struktural adan sajak. Sebuah novel biasanya
menceritakan atau menggambarkan tentang kehidupan manusia yang
berinteraksi dengan lingkungan dan juga sesamanya.
Di dalam sebuah novel, biasanya pengarang berusaha semaksimal
munngkin untuk memberikan arahan kepada pembaca untuk mengetahui
pesan tersembunyi seperti gambaran realita kehidupan melalui sebuah
cerita yang terkandung di dalam novel tersebut
Berikut beberapa pengertian novel, yaitu :
1. Menurut KBBI
124
Dari beberapa pengertian di atas dapat kita ambil kesimpulan
bahwa novel merupakan suatu karangan prosa yang memiliki unsur
intrinsic dan ekstrinsik dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku.
B. CIRI-CIRI NOVEL
Pada umumnya, novel memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Novel memiliki jumlah kata lebih dari 35.000 kata.
Novel terdiri dari setidaknya 100 halaman.
Durasi utnuk membaca novel setidaknya 2 jam atau 120 menit.
Ceritanya lebih dari satu impresi, efek, dan emosi.
Alur cerita dalam novel cukup kompleks.
Seleksi cerita dalam novel lebih luas.
Cerita dalam novel lebih panjang, akan tetapi banyak kalimat yang di
ulang-ulang.
Novel ditulis dengan narasi kemudian di dukung dengan deskripsi
untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang ada di dalamnya.
Selain itu, terdapat juga ciri-ciri novel pada tahun 20-30-an :
Mempunyai tema masalah adat dan kawin paksa.
Umumnya berisi kritikan terhadap adat tempo dulu.
Tokoh yang diceritakan dari muda sampai meninggal dunia.
Memiliki bahasa yang kaku dan statis.
Bahasanya yang santun.
Memiliki konflik disebabkan oleh perselisihan dalam memilih nilai
kehidupan.
Menggunakan kata-kata yang berlebihan.
Lalu, terdapat juga ciri-ciri novel remaja :
Kebanyakan bertemakan tentang pertemanan atau persahabatan serta
percintaan.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang digunakan oleh
remaja.
Ciri-ciri yang selanjutnya adalah sama dengan novel umum
125
C. SYARAT-SYARAT NOVEL YANG BAIK
1. Mengungkapkan Hal-Hal Baru
2. Benar dan Lengkap
3. Merupakan Pendapat/Ide Orisinil
4. Isinya Mengunggah
5. Temanya Istimewa
6. Mengundang Kejutan
7. Menyangkut Peristiwa Besar
8. Mengenai Orang Ternama
9. Bahasanya Bagus
10. Penulisannya Top
11. Terpublikasi melalui media yang tepat.
D. STRUKTUR NOVEL
` Berikut adalah penjelasan mengenai struktur novel :
Abstrak, merupakan bagian ringkasan isi cerita yang biasanya dapat
ditemukan pada bagian awal cerita dalam novel.
Orientasi, merupakan bagian penjelasan mengenai latar waktu dan
suasana. Seperti terjadinya cerita, terkadang juga berupa pembahasan
penokohan atau perwatakan.
Komplikasi, merupakan urutan kejadian yang dihubungkan oleh sebab
akibat, dimana setiap peristiwa terjadi karena adanya sebab dan
mengakibatkan munculnya peristiwa yang lainnya.
Evaluasi, merupakan bagian dimana konflik yang terjadi pada tahap
komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu.
Resolusi, merupakan bagian dalam novel yang memunculkan solusi
atas konflik yang sedang terjadi.
Koda, merupakan bagian akhir atau penutup cerita dalam novel
126
E. CIRI KEBAHASAAN NOVEL
1. Kalimat Komplek Pada Teks
2. Kata rujukan
Kata rujukan adalah kata yang merujuk pada kata lain yang telah
diungkapkan sebelumnya. Kata rujukan dibedakan menjadi beberapa:
a) Rujukan benda atau hal.
b) Rujukan tempat.
3. Kata penghubung
a) Konjungsi koordinatif
127
b) Konjungsi subordinatif
4. Gaya bahasa
128
Melibatkan gaya bahasa sarkasme, sindiran yang sangat tajam dan
kasar bahkan sampai menyakitkan hati seseorang yang
menerimanya.
F. UNSUR-UNSUR NOVEL
1. Unsur Intrinsik Novel
2. Penokohan
Penokohan merupakan pemberian watak atau karakter
kepada setiap pelaku dalam sebuah cerita. Para tokoh bisa diketahui
karakternya dari ciri fisik, lingkungan tempat tinggal, dan cara
bertindaknya.
Ada dua cara menggambarkan watak tokoh dalam
cerita novel yaitu :
a) Analitik/langsung, yaitu pengarang langsung menggambarkan
keadaan atau pelukisan bentuk fisik seorang tokoh, seperti
bagaiman bentuk wajah, hidung, mata, rambut, dan sebagainya
b) Dramatik/tidak langsung, yaitu pengarang mengungkapkan
watak tokoh dengan hal-hal yang berhubungan dengan tokoh.
Seperti :
- Melalui bentuk fisik secara lahir
- Melalui jalan pikiran tokoh
- Melalui tindakan tokoh
- Melalui lingkungan tokoh
- Melalui dialog antartokoh
129
Tokoh dalam cerita ada tiga macam yaitu protagonis (tokoh
yang baik), antagonis (tokoh yang jahat), dan triagonis (tokoh
penengah)
3. Alur
Alur merupakan rangkaian-rangkaian peristiwa yang
membentuk jalannya suatu cerita dalam novel. Alur dibedakan
menjadi dua bagian, yaitu alur maju dan alur mundur.
Alur maju merupakan peristiwa yang bergerak secara
bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita.
Alur mundur merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi
karena ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.
Tahap alur meliputi pengenalan, penampilan masalah,
pemunculan konflik, puncak ketegangan, peleraian, dan
penyelesaian.
4. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan alat utama pengarang untuk
menjelaskan atau menggambarkan serta menghidupkan cerita secara
estetika. Jenis-jenis gaya bahasa antara lainnya adalah :
1). Majas Personifikasi
Majas Personifikasi adalah majas yang membandingkan
benda-benda mati seperti seolah-olah memiliki sifat manusia.
Berikut contoh kalimat majas personifikasi
130
2). Majas Metafora
Majas metafora ialah majas yang digunakan sebagai bentuk
kata kiasan untuk mengungkapkan sesuatu. Berikut contoh kalimat
majas metafora :
131
begitu mempesona tapi tidak jarang terkena hantaman ombak
dan badai menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata
setiap manusia yang memandangnya. Sangat menakjubkan dan
begitu indah. Tapi lambat laun ia akan menguning kering yang
pada akhirnya musnah
Otak manusia laksana mata pisau, semakin dipakai semakin
tajam dan membuatnya semakin disegani manusia. Namun jika
dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun akan tumpul,
mengarat dan tidak lagi menyilaukan.
5). Majas Simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan secara
eksplisit (jelas) antara dua hal dengan menggunakan kata
penghubung,layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan lain
sebagainya. Berikut contoh kalimat majas simile.
132
Rojolele makin hari semakin mahal padahal upah buruh tak
kunjung naik (beras)
7). Majas Sinekdoke
Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan
bagian untuk menggantikan keseluruhan atau sebaliknya
menyebutkan keseluruhan untuk suatu bagian. Terdapat dua jenis
majas ini, yaitu majas sinekdoke pars pro toto dan sinekdoke totem
pro parte. berikut penjelasan dan contoh kalimatnya
a.) Majas Sinekdo pars pro toto, atau diartikan majas yang
menyatakan suatu bagian untuk keseluruhan. contoh
kalimatnya yaitu
Perkepala diharuskan membayar Rp. 25.000 untuk bisa
masuk ke bioskop tersebut
Hingga detik ini belum terlihat batang hidung anak itu.
c) Majas Sinekdoke totem pro parte, kebalikan dari majas
sebelumnya. menggambarkan keseluruhan untuk suatu bagian
hal. berikut contoh kalimatnya.
Dalam pertandingan bulutangkis yang digelar semalam,
Indonesia sukses bisa memenangi laga bergengsi tersebut.
Solo akhirnya menjuarai cabang olahraga atletik di PON
tahun ini.
8) Majas Paradoks
Majas paradoks yaitu gaya bahasa yang menyajikan
pertentangan antara pernyataan dengan fakta yang ada. Diantara
sekian majas, majas paradoks cukup sering dijumpai dalam sebuah
roman atau novel. Berikut beberapa contoh kalimat majas
paradoks.
133
Ketegangan membuat semua orang kepanasan di ruang ber AC
ini
Ditengah keributan yang ditimbulkan provokator selalu ada
orang yang tetap tenang berkepala dingin.
9) Majas Antitesis
Majas antitesis adalah majas yang menyajikan pasangan
kata berlawanan makna. Pasangan kata ini disajikan secara
berurutan. Berikut contoh kalimat majas antitesis.
Malam ini baik tua muda, orang dewasa maupun anak -anak
semuanya larut dalam suasana gembira menyambut 17 Agustus
Jaminan masuk surga bukan karena miskin kaya
Besar kecil penghasilan kita jangan lupa untuk tetap bersedekah.
10) Majas Litotes
Majas litotes adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang
dikecilkan atau direndahkan daripada kenyataannya. Tujuan
penggunaan majas ini adalah cara untuk merendahkan diri
dihadapan pembaca atau pendengarnya. berikut ini contoh kalimat
dengan majas litotes.
134
Suara deru langkah para prajurit mengalahkan kebisingan suara
kereta api ini.
Andi berlari pulang secepat kilat ketika mendengar kabar
ayahnya pulang dari Australia.
12) Majas Pleonasme
Majas Pleonasme adalah majas yang digunakan dengan
menyatakan suatu hal yang sudah jelas tetapi tetap di beri
tambahan kata lain untuk mempertegas maksudnya. Contoh
kalimat majas pleonasme
135
Sholat jum’at dilakukan hari apa?
Apa ini orang yang selalu kamu sebut sebut itu?
Waktu kemarin jatuh dari atap apakah itu sakit?
15) Majas Klimaks
Majas Klimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan lebih
dari dua hal secara berurutan dengan tingkatan semakin lama
semakin meningkat. Berikut ini contoh kalimat menggunakan
majas klimaks.
Hari itu semua orang mulai dari bayi, anak anak, remaja, orang
dewasa hingga orang tua ikut turun ke jalan melakukan aksi
demo menuntut seorang penista agama yang notabene seorang
gubernur
Kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, sampai presiden
harusnya dipilih berdasar kemampuannya.
Dari mulai rakyat jelata, orang biasa, polisi, tentara, tokoh
masyarakat sampai para ulama memberikan pernyataan atas apa
yang dikatakan sang gubernur.
16) Majas Antiklimaks
Majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyatakan
lebih dari 2 hal secara berturut-turut dengan tingkatan yang
semakin lama semakin menurun. berikut contoh kalimat majas
antiklimaks
Setiap senin, kepala sekolah, guru, staf dan para siswa di SMK
N 2 Surakarta rutin melakukan upacara bendera di pagi hari
Tersedia ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai yang
terkecil S
Segenap jajaran dari yang paling atas, kepala sekolah, guru, wali
murid, siswa hadir di perpisahan minggu kemarin.
136
17) Majas Ironi
Majas ironi yaitu majas yang digunakan dengan
menyatakan sesuatu hal secara bertentangan dengan kenyataan.
Majas ini ketika diungkapkan terdengar seperti pujian tetapi
sebetulnya bermakna negatif/sindiran. Berikut contoh kalimat
majas ironi
137
2. Unsur Ekstrinsik Novel
Selain unsur intrinsik, novel juga memiliki unsur ekstrinsik.
Berikut ini adalah penjelasannya :
1. Sejarah atau Biografi Pengarang
Biasanya sejarah atau biografi pengarang sangat berpengaruh
pada jalan cerita yang terdapat dalam novel.
2. Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi secara tidak langsung maupun langsung
akan berpengaruh kepada hasil karya novel.
3. Nilai-Nilai dalam Cerita
Dalam sebuah karya sastra mengandung nilai-nilai yang
dapat disisipkan oleh pengarangnya. Nilai-nilai itu antara lainnya
adalah :
Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak atau
kepribadian seseorang. Entah itu baik ataupun buruk.
Nilai sosial, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma-norma yang
terdapat dalam kehidupan bermasyarakat.
Nilai budaya, yaitu konsep masalah dasar yang sangat penting dan
mempunyai nilai dalam kehidupan manusia.
Nilai estetika, yaitu nilai yang berkaitan dengan seni dan estetika
dalam sebuah karya sastra
Nilai agama, yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan pada nilai
agama
G. JENIS-JENIS NOVEL
a.) Jenis Jenis Novel Berdasarkan Nyata atau Tidaknya Kejadian :
Novel Fiksi, merupakan novel yang tidak nyata atau tidak terjadi
dalam kehidupan nyata.
Novel Non Fiksi, merupakan novel yang pernah terjadi dalam
kehidupan nyata.
138
b.) Jenis Jenis Novel Berdasarkan Genre Ceritanya :
Novel Romantis, merupakan novel yang menceritakan kisah atau
cerita tentang kasih sayang atau cinta.
Novel Horror, merupakan novel yang menceritakan kisah atau
cerita tentang hal yang sangat menyeramkan dan menakutkan.
Novel Komedi, merupakan novel yang menceritakan kisah atau
cerita tentang hal yang lucu.
Novel Inspiratif, merupakan sebuah novel yang menceritakan kisah
atau cerita inspiratif.
c.) Jenis Jenis Novel Berdasarkan Isi dan Tokoh :
Novel Teenlit, merupakan novel yang berisi tentang remaja.
Novel Songlit, merupakan novel yang diambil dari sebuah lagu.
Novel Chicklit, merupakan novel yang berisi tentang perempuan
muda.
Novel Dewasa, merupakan novel yang berisi tentang cerita orang
dewasa.
H. FUNGSI NOVEL
Fungsi karya sastra khususnya novel sebagai berikut:
1. Sebagai alat penting bagi pemikir dalam menggerakkan pembaca dalam
sebuah kenyataan dan menolongnya untuk mengambil suatu keputusan
jika terdapat suatu masalah.
2. Sebagai pengimbang sains dan juga teknologi
3. Sebagai alat yang dapat meneruskan tradisi suatu bangsa dalam arti
yang positif, bagi masyarakat sezamannya dan masyarakat yang akan
datang, antara lain: kepercayaan, cara berpikir, kebiasaan, pengalaman
sejarahnya, rasa keindahan, bahasa serta juga bentuk-bentuk
kebudayaan.
139
khususnya di tengah-tengah kehidupan modern yang ditandai dengan
menggebu-gebunya kemajuan sains dan juga teknologi.
Selain itu, Agustien S., Sri Mulyani dan juga Silistino berpendapat bahwa
fungsi sastra khususnya novel adalah sebagai berikut..
1. Fungsi rekreatif, yang dapat memberikan hiburan dalam menyenangkan
bagi pembacanya.
2. Fungsi didaktif, yakni mampu mengarahkan atau mendidik pembacanya
dengan adanya nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung di
dalamnya.
Konflik sangat
Konflik tidak lengkap (batin dan
Konflik sangat lengkap
Konflik lengkap, hanya batin fisik) bahkan
(batin dan fisik)
atau fisik diceritakan secara
tragis
140
sampai kematian
tokoh tokoh diceritakan
tokoh diceritakan
Tabel 1.3
CONTOH 1 :
FIRST DAY
Senin. Hari paling sibuk bagi setiap orang. Pergi kantor pulang kantor.
Berangkat sekolah pulang sekolah. Jalan macet. Asap tebal. Rutinitas harian yang
harus dilewati.
Hari itu, Senin, hari pertama di minggu kedua bulan September aku
berangkat kuliah. Seperti biasa, aku hanya berjalan kaki karena jarak kampus
dengan kos lumayan dekat.
Pukul 08.00 WIB kuliah pun dimulai. Semua mahasiswa mulai masuk ke
dalam ruangan dan menempati tempat duduk masing-masing. Semua terlihat
serius mendengarkan penjelasan dosen. Begitu pun denganku.
Akhirnya jam kuliah berakhir. Aku dengan cepat keluar dari ruangan dan
segera bergegas untuk menemui Riska di salah satu cafe tempat aku dan Riska
biasa bertemu. Riska adalah teman kecilku yang sekarang pun menjadi mahasiswa
kedokteran di salah satu Universitas dekat tempat kuliahku. Tanpa sadar, tiba-tiba
ada seseorang yang menabrakku dari belakang.
“Oh maaf. Gue buru-buru dan terlalu fokus ke Hp jadi gak liat kalau ada
orang di depan gue”, katanya.
“Iya gak papa. Maaf gue juga gak bisa lama soalnya ada janji juga sama
temen. Lain kali hati-hati”, aku pun langsung pergi tanpa tahu siapa namanya dan
lupa mengucapkan terima kasih.
141
Sesampainya di cafe, ternyata Riska sudah datang dan menunggu dengan
ditemani segelas coklat blanded di atas mejanya.
“Iya iya maafin gue. Gue tadi sempet tabrakan sama orang di jalan. Tapi
gak papa. Gue langung buru-buru ke sini”
“Uuuu dasar moloran lo. Nanti temen gue juga mau ada yang kesini. Gak
papa kan ?”, tanya Riska.
Sambil menunggu teman Riska datang, aku pun memesan avocado juice.
Tak lama kemudian, teman Riska pun datang.
“Hai Ris. Maaf nunggu lama, tadi ada yang ketinggalan di rumah jadi gue
balik ke rumah dulu”, katanya.
Dengan tampak kaget, ternyata orang yang dimaksud Riska adalah orang
yang yang nabrak aku di jalan. Aku hanya diam dan pura-pura tidak tahu.
“Loh, lo yang tadi gue tabrak di jalan kan ? Kenalin gue Barra. Gue teman
kampusnya Riska. Gue bener-bener ga liat lo dan terlalu fokus ke Hp gue buat
bales chat dari dia nih”, sambil nunjuk ke Riska.
“Iya. Gue juga tadi belum sempet bilang terima kasih ke lo karena lo juga
udah bantuin gue ngambilin buku gue yang jatuh tadi. Kenalin juga nama gue
Bella.”
“Oke sama-sama.”
“Oh ternyata kalian udah saling kenal karena tabrakan di jalan tadi. Oke
deh”, sahut Riska.
Waktu pun beranjak sore. Matahari mulai lelah setelah sehari penuh
memperlihatkan cahayanya untuk kesibukan di dunia. Akhirnya kami pun pulang
setelah berbincang-bincang mengenai masalah kampus.
142
“Udah sore nih. Pulang yuk. Lo bareng Barra aja ya. Gue masih ada urusan
di luar”, ajak Riska kepada ku.
“Iya gak papa, gue kosong kok. Gak terlalu buru-buru juga. Nanti lo
tunjukin alamatnya. Gimana ?”, ajak Barra.
“Udah iyain aja. Gitu aja susah banaget sih. Gausah gengsi deh Bel.”, kata
Riska yang selalu mengejek setiap kali aku dekat dengan cowok.
Di jalan aku hanya diam. Aku bingung harus memulai percakapan dengan
bertanya apa. Aku merasa canggung mungkin karena baru pertama kenal.
“Lo anak Kedokteran ya ? Waw, pinter dan rajin lo ya. Udah keliatan
banget auranya”
“Haha apaan sih. Enggaklah biasa aja. Gue juga males-malesan kok
orangnya.”
Dengan rasa cangggung aku pun tetap menjawab pertanyaan Barra walau
terkadang agak malu.
“Oke, sip. Maafin kejadian siang tadi ya. Sebelumnya, gue boleh minta
nomor Hp lo gak ? Ya kali aja nanti ada hal penting tentang kesehatan gitu yang
gue bisa tanyain ke lo.”
“Nih nomornya udah gue save. Nama kontaknya Bella ya. Kalau ada apa-
apa gue siap bantu kok. Sekali lagi makasih. Gue turun ya. Bye”
“Oke sama-sama”
143
Aku pun langsung masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke kamar.
Berbaring setelah seharian suntuk kuliah dan jalan sama teman. Tiba-tiba ada
pesan masuk. Saat ku buka...
From : Barra
To : Bella
144
pertamanya yang datang kembali. Kali ini Fian sangat dilemma, dia
mencintai Rani namun tidak bisa melupakan Anisa. Hingga akhirnya
setelah beberapa minggu Fian berpikir ia pun menjatuhkan pilihannya
kepada Anisa. Karena dalam hati Fian “untuk apa aku mencintai wanita
lain jika cinta lama ku masih tidak bisa aku lupakan”.
Rani sangat sedih saat mengetahui keputusan Fian. Ia merasakan
kekecewaan yang amat sangat mendalam. Diapun berlari memeluk Dion
yang ia anggap sahabat. Rani menangis dengan kencang dalam dekapan
sahabat laki-lakinya itu. Dion menerima air mata yang Rani tuangkan
untuknya tanpa memikirkan rasa sakit hatinya melihat orang yang sangat
ia cintai membuang air matanya untuk lelaki lain.
Rani yang saat itu mulai terpuruk hingga jatuh sakit, tetap ditemani
oleh Dion. Lelaki yang selalu menggenggam erat tangan Rani.
Memberikan kasih sayang belaian lembut dan perhatiannya. Setelah
keadaan Rani mulai membaik, entah rasa apa yang membuat Rani tidak
pernah ingin jauh dari Dion. Merekapun banyak menghabiskan waktu
berdua selayaknya orang yang berpacaran hingga pada suatu hari Fian
datang menyatakancintanya kepada Rani yang saat itu sudah mulai
mencintai Dion.
Pada siang hari sepulang sekolah, rani mengendarai kendaraannya
untuk pulang ke rumah. Tapi.... di jalan, Rani kembali pada fase dilemma,
dimana dia terus bertanya – tanya pada dirinya sendiri harus memilih dion
apa fian. sepanjang jalan sepulangnya dari sekolah ia terus melamun
hingga ada mobil dengan kecepatan tinggi menabrak kendaraannya dan
membuat ia terpental bersimbah darah dan hilang kesadaran. Rani pun
dilarikan kerumah sakit dengan keadaan kritis ditambah lagi ginjal kirinya
yang dinyatakan rusak oleh dokter.Dion dan Fian merasa sangat sedih dan
merasa dalam keadaan frustasi. Namun Dion mendatangi dokter untuk
memohon agar dapat memberikan ginjal yang ia punya kepada Rani.
Walaupun dokter sempat menolak keinginan Dion karena Dion memiliki
ginjal yang tidak normal, ginjal kanannya tidak berfungsi dengan baik dari
145
kecil .Namun cinta yang tulus membuat Dion bersi keras untuk tetap
mendonorkan ginjalnya. 2 bulan kemudian Rani dinyatakan sembuh total,
ia mulai bisa melakukan aktifitas seperti biasanya. Namun ia sangat
membenci kesembuhannya ketika mendengar cerita kedua orang tuanya
tentang Dion yang rela berkorban untuknya. Kedua orang tuanya ditemani
Fian mengantarkan nya kesebuah pemakaman umum dan mamanya
menunjukkan satu tempat sambil berkata “di situ lah tempat Dion
beristirahat”.
Rani menangis sambil memeluk batu nisan bertulis kan nama Dion.
Ia mencium nisan itu berkali-kali sambil berkata “aku gadis paling
beruntung memiliki sahabat bahkan teman hidup yang rela mengorbankan
kebahagiaan bahkan jiwa raga untuk wanita seperti aku yang hanya
mengingat mu ketika aku dalam keadaan rapuh.
Kini Dion hanya bisa tersenyum, tersenyum bahagia disana melihat
cinta kecilnya rani yang sangat baik tumbuh besar dan mengetahui segala
cinta yang ia pendam sedari masak anak-kanak.
146
“ ranipun dilarikan ke rumah sakit dengan keadaan kritis di tambah lagi
ginjal kirinya yang dinyatakan rusak oleh dokter”
c. Suasana:
Kekecewaan, sesuai dengan kutipan:
“ Ia merasakan kekecewaan yang sangat mendalam. Dia pun berlari
memeluk dion yang ia anggap sahabatnya”
C. Penokohan :
Ada beberapa tokoh dalam cerita tersebut, tokoh – tokoh beserta
wataknya yang terdapat pada cerpen tersebut adalah:
147
(kutipan ini menggambarkan sikap dion yang penyayang dan
perhatian)
“Namun Dion mendatangi dokter untuk memohon agar dapat
memberikan ginjal yang ia punya kepada Rani. Walaupun dokter
sempat menolak keinginan Dion karena Dion memiliki ginjal yang
tidak normal, ginjal kanannya tidak berfungsi dengan baik dari kecil.
Namun cinta yang tulus membuat Dion bersikeras untuk tetap
mendonorkan ginjalnya.” (kutipan ini menggambarkan sikap dion
yang rela berkorban untuk orang yang ia cintai)
148
(kutipan ini menggambarkan sikap dion yang penyayang dan
perhatian)
“Karena dalam hati Fian “untuk apa aku mencintai wanita lain jika
cinta lama ku masih tidak bisa aku lupakan”.” (cuplikan ini membuat
kita mengetahui bahwa watak tokoh fian itu setia)
149
Karna pada teks cerpen tersebut menggunakan sudut pandang
“dia”,
Yang merupakan ciri khas dari sudut pandang orang ketiga dan juga
menggunakan nama tokoh seperti rani, dion, dan fian.
Contoh kutipannya dalam cerpen:
” Rani yang saat itu mulai terpuruk hingga jatuh sakit, tetap ditemani oleh
Dion. Lelaki yang selalu menggenggam erat tangan Rani. Memberikan
kasih saying belaian lembut dan perhatiannya. Setelah keadaan Rani mulai
membaik, entah rasa apa yang membuat Rani tidak pernah ingin jauh dari
Dion. Mereka pun banyak menghabiskan waktu berdua selayaknya orang
yang berpacaran hingga pada suatu hari Fian dating menyatakan cintanya
kepada Rani yangsaat itu sudah mulai mencintai Dion.”
G. Amanat :
Cintailah pasanganmu dengan ketulusan.
Hiduplah untuk orang lain, jangan untuk diri mu sendiri.
150
“Kali ini Fian sangat dilema, dia mencintai Rani namun tidak bisa
melupakan Anisa. Hingga akhirnya setelah beberapa minggu Fian berpikir
ia pun menjatuhkan pilihannya kepada Anisa.”
2. Unsur Ekstrinsik
A. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam cerpen tersebut adalah bahasa
komunikatif. Karna bahasa yang digunakan mudah di pahami atau
menggunakan bahasa sehari – hari. Contoh kutipannya pada cerpen:
“Kali ini Fian sangat dilema, dia mencintai Rani namun tidak bisa
melupakan Anisa..”
DAFTAR PUSTAKA
151
_____.2018.Modul Pendamping Bahasa Indonesia Kur.13 SMA/MA XII Semester
1. Klaten.
_____.2018. Revolusi Belajar Konsep Dasar & The King XI IPA-IPS Semester 2
(Buku 2). Bandung:Ganesha Operation
https://mylifedanblog.wordpress.com/2016/03/16/contoh-kti-karya-tulis-ilmiah-
yang-baik-dan-benar/
https://kelasnyablogger.blogspot.com/2015/12/unsur-unsur-dan-langkah-langkah-
membuat.html
NOVEL :
http://dedsquad1.blogspot.com/2016/12/analisis-cerpen-cinta-itu-soal-
ketulusan.html
http://dedikbaihaqi.blogspot.com/2015/11/pengertian-unsur-intrinsik-dan-
ekstrinsik-menurut-para-ahli-dan-daftar-pustakanya.html
152
1. Autumn In Paris Gramedia Pustaka Ketika Sebastien bertemu
Utama dengan Tara, mereka terlihat
sangat dekat. Sebastien sudah
menganggap Tara sebagai adik
kandungnya sendiri.
153
merasa langit runtuh dan
mengubur dirinya di kedalaman
bumi hingga mustahil dirinya
bangkit lagi. Akan tetapi, Tuhan
tidak kehabisan kejutan. Di saat
Rasi selesai membenahi hati dan
kembali menjalani hidup,
hadirlah Reuben. Lelaki itu
membuat Rasi berpikir apakah
dia hadir sebagai tiket untuk bisa
bangkit kembali dan jatuh cinta?
Rasi berpikir demikian saat
tangan Reuben terulur,
menawarkan kebersamaan, dan
tanpa sadar memberi Rasi
mimpi.
154
ini susah payah disembuhkan,
nyatanya kembali datang.
Penyakit yang membuatnya
lupa, bahwa patah hati ada untuk
dihadapi, bukan dihindari.
3. Anak Kos Dodol Gradien Cerita ini berasal dari seorang
Mediatama mahasiswa bernama Dedew
yang juga sekaligus sebagai anak
kos di daerah Yogyakarta.
155
kedatangan Dika kerumahnya,
tetapi ia masih berpikir bahwa
Dika akan menggagalkan
pernikahan Ina.
156
taman. Kimmy pergi karena ia
merasa tak diperhatikan oleh
orang tuanya. Kini, Kimmy dan
orang tua nya pun terlihat akrab.
6. Heist Society Gramedia Pustaka Buku ini bercerita tentang
seorang anak perempuan yang
lahir dari keluarga pencuri kelas
atas. Ayahnya, pencuri kelas
atas, tergolong hebat dalam hal
pencurian. Setiap barang yang ia
curi ataupun kasus pencurian
yang melibatkan dirinya hampir
tidak pernah dituntaskan oleh
kepolisian.
157