Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Studi Al-Qur’an
Oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. yang kita nanti-
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini, terkhusus kepada
dosen pengajar kami yang telah membagi ilmunya mengenai Studi Al-Qur’an.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
A. Kesimpulan....................................................................................10
B. Saran...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam memiliki alur sejarah tersendiri. Agama menjadi faktor pendorong dan
Yatim ada dua faktor pendukung utama berkembangnya penulisan sejarah dalam
penulisan sejarah.1
AlQuran. Oleh karena itu, di awal masa perkembangan Islam, ilmu hadits
merupakan ilmu yang paling tinggi dan paling diperlukan oleh umat Islam pada
waktu itu. Maka bisa dikatakan ilmu hadist merupakan cikal bakal perkembangan
ilmu sejarah di dunia Islam. Seiring dengan Pertama, Al-Qur’an, kitab suci umat
masih dipandang umum dan tersamar, dan bahkan membuat hukum-hukum yang
belum terdapat dalam Al-Quran. Oleh karena itu, di awal masa perkembangan
Islam, ilmu hadits merupakan ilmu yang paling tinggi dan paling diperlukan oleh
umat Islam pada waktu itu. Maka bisa dikatakan ilmu hadist merupakan cikal
terdapat corak, metode dan tema penulisan sejarah yang berbeda. H.A.R Gibb
dalam buku Historiografi Islam karya H.R Muin Umar berpendapat tentang
perkembangan Historiografi Arab dan Persia yang terbagi kepada empat bagian
(1) dari permulaan sampai abad ketiga hijriyah. (2) dari abad ketiga sampai
dengan abad keenam hijriyyah. (3) dari akhir abad keenam sampai permulaan
abad kesepuluh hijriyah, (4) dari abad kesepuluh sampai abad ketiga belas
hijriyah.2 Sementara dalam buku Historiografi Islam karya Badri Yatim bisa kita
lihat dia membagi perkembangan historiografi Islam menjadi tiga yaitu klasik,
Karya Rashid al-Din Hamadani. Kitab Jami’ al-Tawarikh Karya Rashid al-Din
Hamadani adalah mahakarya pada abad pertengahan dan disebut sebagai “Sejarah
dunia pertama”.
B. Rumusan Masalah
Hamadani?
C. Tujuan
Hamadani.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Rashid al-Din Hamadani
Rashid al-Din Fadlullah ibnu Hamadani (1247-1318) intelektual muslim
bidang sejarah, pertanian, arsitek, dan teologi. Rashid lahir di Hamadan, Persia,
Iran dari keluarga bangsawan Yahudi, hidup pada era Dinasti Mongol. Rashid
kekuasaan Abbasiyah sejak tahun 1256, saat itu, cucu Jengis Khan, yakni Hulagu
Persia dikendalikan Abaqa Khan, putra ketiga Hulaqu Khan. Rashid dipercaya
Abaqa Khan sebagai Wazir hingga tahun 1316. Rashid membuat karya sejarah
Dunia) yang mengulas bangsa Mongol di dunia Islam. Pada 19 Juni 1295 Ghaza
Nasib tragis dialami Rashid ketika koleganya Sa’d al Dawla tahun 1312
digantikan Ali Shah yang tidak menyukai Rashid, Rashid dituduh meracuni Ghaza
Khan dan dijatuhi hukuman mati oleh Ali Shah pada 18 Juli 1318 dalam usia 70
dilanjutkan oleh Uljeitu dan tahun 1307 bab pertama diselesaikan diberi judul
Sejarah Ghazan. Imbas konflik diri Rashid dengan Ali Shah, semua karyanya
dibasmi dan yang tersisa adalah Jami’ al-Tawarikh karya setebal 120 halaman
tersebut pada 8 Juli 1980 dilelang di Balai Lelang Sotheby’s London dengan harga
3 Moh. Rasyid, Aksiologi Ilmuwan Modal Bagi Generasi Berjati Diri: Belajar Dari
Sejarah, Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan 3, no. I (2015): h. 16-17.
B. Historiografi Islam pada Abad Pertengahan.
Harun Nasution membagi pembabakan sejarah Islam menjadi tiga era;
Islam. Hal ini tak terlepas dengan keadaan agama ini yang semakin diterima oleh
penganut lain, menembus batas angin gurun khas Hijaz dan mulai bermastautin di
ceruk peradaban dunia seperti Syria dan Persia. Alih-alih tetap berpegang pada
gaya klasik yang melulu bertumpu pada tradisi penulisan Arab dan senantiasa
Kemunculan tiga sungai besar langgam penulisan: Madinah, Yaman, dan Irak
antara lain:
4 Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan (Jakarta:
Bulan Bintang, 1982), h. 12-14.
Kedua, Maraknya aktivitas penerjemahan karya-karya dari bahasa Persia,
para pelajar dan sejarawan untuk melakukan penjelajahan ilmiah guna mencari
sehingga ikut membawa serta rasa ingin tahu yang mendalam akan tradisi dan
budaya liyan.
Jika dilihat dari judulnya saja, misalnya seperti Tarikh Baghdad buah
dalam bahasa lain disebut juga kepakaran akan suatu cakupan wilayah Islam. Hal
ini menjadi indikasi betapa langgam tulisan semisal maghazi dan ansab sudah
kalangan sejarawan sudah mulai meninggalkan pola lama dan beralih pada suatu
kajian yang mengupas suatu kisah sejarah secara lebih intim, kendati dalam skup
Selain itu, penulisan biografi juga mengalami kemajuan yang pesat. Paska
hancurnya Baghdad oleh Hulagu Khan pada tahun 1258, Abul Khair al-Hamdani,
sejarawan Persia sempat menuliskan biografi penguasa pastoral dari Asia Tengah
umat Islam. Namun, sebagai seorang sejarawan terkait posisinya sebagai pewarta
zaman tentu saja hal itu bukan merupakan batu sandungan dengan mengabadikan
5 Yusril Abdul Ghani Abdullah, Historiografi Islam: Dari Klasik HIngga Modern
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), h. 17.
C. Telaah Kitab Jami’ al-Tawarikh Karya Rashid al-Din Hamadani
Jami’ al-Tawarikh adalah jendela untuk menengok masa lalu. Bukan saja
bagi rakyat Iran, tetapi juga bagi seluruh masyarakat dunia. Pasalnya, karya ini
membuka horizon “Iran Budaya” yang menembus batas-batas politik dari Iran
namun karena Ghazan Khan meninggal, kitab itu akhirnya diserahkan kepada
Mohammad Khudabanda Oljaitu. Atas perintah Oljaitu kitab itu kemudian diberi
Bagian lain kitab ini mencakup penjelasan sejarah masa kekuasaan Oljaitu,
Ketiga jilid ini secara keseluruhan dikenal sebagai kitab Jami al-Tawarikh.
hingga menjadi penguasa Mongol. Bagian kitab ini merupakan campuran legenda
dan sejarah.
tentang sejarah Khanat Oljaitu hingga masa sebelum ditulisnya kitab, sejarah para
Nabi mulai dari Nabi Adam as sampaii Nabi Muhammad Saw, sejarah Iran hingga
akhir era Sasani, sejarah kehidupan Nabi Muhamad Saw dan para Khalifah.
Selain itu, sejarah keluarga penguasa Iran pasca Islam sampai era
pengerahan pasukan Mongol dan sejarah sejumlah bangsa dunia termasuk bangsa
Oghuz Turk, Cina, India dan Eropa. Jilid ketiga mencakup pembahasan Suwar al
sumbersumber asli Cina. Ia juga bekerjasama dengan sejumlah ilmuwan Cina dan
berdiskusi dengan mereka. Bagian kitab ini adalah karya sejarah Cina pertama
yang independen dan komprehensif yang ditulis penulis Iran dan Islam. Dalam
kitab ini, sejarah India dan kehidupan Sang Budha ditulis dengan cukup
terperinci.
para pegawai Iran seperti Khwaja Shamsedin Jouini dan Khwaja Bahaedin Jouini,
Ibnu Atsir, dalam sejarah penguasa Iran ia bersandar pada Tarikh Tabari dan al
Kamil dan kitab Fars Nameh, Ibn Balkh dan Muruj al Dzahab karya Masoudi dan
Ia juga mengutip informasi dan riwayat lisan dari Ghazan Khan sendiri dan
bangsa Khitan, India dan sejumlah kaum lain yang tinggal di lingkungan kerajaan.
Misalnya dalam menulis Sejarah Cina Rashid meminta bantuan ilmuwan Cina
diterjemhkan ke bahasa Arab, Turki, dan Mongol. Akan tetapi hanya bagian
sejumlah bahasa seperti Turki Timur, Turki Usmani, Arab, Prancis, Inggris,
dianggap sebagai salah satu kitab langka yang dihias dengan perlit emas
PENUTUP
A. Kesimpulan
bidang sejarah, pertanian, arsitek, dan teologi. Rashid lahir di Hamadan, Persia,
Iran dari keluarga bangsawan Yahudi, hidup pada era Dinasti Mongol.
hancurnya Baghdad oleh Hulagu Khan pada tahun 1258, Abul Khair al-Hamdani,
sejarawan Persia sempat menuliskan biografi penguasa pastoral dari Asia Tengah
umat Islam. Namun, sebagai seorang sejarawan terkait posisinya sebagai pewarta
zaman tentu saja hal itu bukan merupakan batu sandungan dengan mengabadikan
alTawarikh menggunakan banyak sumber sesuai dengan tema dalam kitab Jami
hingga sekarang.
B. Saran
memahami Historiografi Islam abad ke-8 H/14 M Jami al-Tawarikh Karya Rashid
al-Din Hamadani, baik itu berupa Biografi Rashid al-Din Hamadani , Historiografi
pada Abad pertengahan, serta Telaah Kitab Jami al-Tawarikh Karya Rashid al-Din
Hamadani. Dengan demikian semoga pula makalah ini bisa menjadi bacaan yang
Abdullah, Yusril Abdul Ghani. Historiografi Islam: Dari Klasik Hingga Modern.
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.
Rasyid, Moh. “Aksiologi Ilmuwan Modal Bagi Generasi Berjati Diri: Belajar Drai
Sejarah”. Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan 3, no. 1 (2015): h. 16-17.