Anda di halaman 1dari 24

MASA SHADR AL ISLAM (AWAL ISLAM)

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Nushus Adab Al-Arabi Al-Qadimah
yang diampu

Oleh Dosen Rohmat, S. Hum. M. Pd.I

Disusun oleh :

Kelompok 5

1. Alpiyatu Rohmah Al Munawaroh (126305201024)


2. Tazkiatun Nafs Az-Zahro (126305201025)

SEMESTER V

PROGAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB

JURUSAN ADAB

FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH


TULUNGAGUNG

OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR
Puji kami panjatkan sebagai rasa syukur atas segala nikmat dan karunia
yang telah diberikan oleh Allah SWT terhadap kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah “Nushus Adab Al-Arabi Al-Qadimah” dalam
bentuk makalah. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada khatamul ambiya
wal mursalin nabiyullah Muhammad SAW yang selalu diharapkan syafaatnya
pada yaumul akhir nanti.
Atas dukungan moral serta materi yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, kami sebagai penyusun menngucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah memberikan dukungan dan mengizinkan kami
menggunakan semua fasilitas yang ada di kampus demi menunjang
kelancaran proses perkuliahan kami.
2. Dr. Akhmad Rizqon Khamami Lc., M.A. selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin Adab dan Dakwah yang telah sepenuh hati mengelola dan
mengatur fakultas kami.
3. Rohmat, S. Hum. M. Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah “Nushus
Adab Al-Arabi Al-Qadimah” yang sangat tulus ikhlas memberikan
pengajaran dan bimbingan kepada kami dengan penuh kesabaran dan
ketelatenan.
4. Teman-teman kelas BSA 5A yang berbahagia.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan


kemampuan dan pengetahuan kami yang terbatas, maka makalah yang berjudul
“Nushus Adab Al-Arabi Al-Qadimah” ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penulis dapat
membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi. Kami berharap dari makalah yang
kami susun ini dapat bermanfaat dan memberikan tambahan wawasan bagi kami
maupun pembaca. Aamiin.
Tulungagung, 9 Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................1


B. Rumusan Masalah .............................................................................1
C. Tujuan ...............................................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN..............................................................................3

A. Masa Shadr al-Islam (Awal Islam)....................................................3


B. Agradi Asy-Syi’ir Al-Islami..............................................................5
C. Al-Qur’an Al-Karim..........................................................................5
D. Khutbah Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin ...................................6
E. Matsal ................................................................................................12

BAB III: PENUTUP......................................................................................15

A. Kesimpulan........................................................................................15
B. Saran..................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................16

3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam datang ditandai dengan diutusnya Muhammad SAW sebagi
nabi dan utusan Allah. Nabi Muhammad sebagai utisan Allah memberikan
petunjuk dancahaya bagi seluruh manusia pada bangsa Arab khususnya.
Dari zamanjahiliyyah, setelah Rasulullah diutus menjadi rasul masa
jahiliyyah berubah menjadi masa perawalan islam, yang menjadi cahaya
bagi bangsa Arabdan mulai terpengaruhi oleh nilai-nilai Islam. Islam-pun
berkembang dan mempengaruhi seluruh asfek kehidupan masyarakat Arab
saat itu.

Turunnya al-Quran al-Karim juga sangat menpengaruhi kehidupan


bangsa Arab. Al-Quran sebagai tuntunan syariat umat Islam dan dalam
dikehidupan sehari-hari. Tak luput pula asfek kesusastraan. Nilai-nilai
Islam telah menjadi bagian terpenting dalam perkembangan sastra saat
itu.Perkembangan sastra Arab dari masa ke masa tidak bisa lepas dari
sejarah kehidupan bangsa Arab. Yang mana dulu sastra timbul karena
kerinduan orang Arab akan kedamaian dalam hiruk-piruk kisruhnya
peperangan. Islam telah menggoreskan sejarah perubahan yang
menyeluruh pada sistem kehidupan manusia, baik dari segi spiritual,
sosial, politik maupun sastra dan budaya, perubahan tersebut tidak hanya
terbatas bagi bangsa Arab saja, namun mencakup seluruh bangsa yang
tersentuh oleh dakwah islam, sehingga bangsa tersebut tersinari oleh
cahaya dan keutamaan iman.

Pada makalah ini, Penulis akan menjelaskan tentang perkembangan


dan atujuan sastra diera awal islam, al-Qur'an al-Karim dan amtsal serta
khutbah Rasulullah dan sahabat Khulafaurrasyidin

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Shodr al-Islam?
2. Apa yang dimaksud Agradl asy-Syi'r al-Islam?
3. Apa yang dimaksud dengan Alqur'an al-Karim?

1
4. Apa yang dimaksud dengan khutbah Rasulullah dan
khulafaurrasyidin?
5. Apa yang dimaksud dengan Amtsal?
C. Tujuan
1. Menjelaskan maksud dari Shodr al-Islam.

2. Menjelaskan maksud dari Agradl asy-Syi'r al-Islam.

3. Menjelaskan maksud dari Alqur'an al-Karim.

4. Menjelaskan maksud dari khutbah Rasulullah dan khulafaurrasyidin.

5. Menjelaskan pengertian dari matsal dan contohnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Masa Shadr al-Islam (Awal Islam)


1. Masa Shodrul Islam (Permulaan Islam)

Para ulama sastra Arab membagi periode Sastra Arab kedalam


tujuh periode. Yaitu masa jahiliyyah, masa shodrul islam, masa
Umayyah, masa Abbasiyah, masa kemunduran, masa Andalusia, dan
masa kebangkitan modern. Setiap periode pasti memiliki karakteristik
dan keunikan yang menjadi pembeda dari setiap masa. Pada materi ini,
penulis akan menjelaskan sastra Arab pada masa Shodrul
Islam(permulaan Islam).

Zaman shodrul Islam atau permulaan Islam dimulai dari masa


kebangkitan Nabi Muhammad sebagai Rasul sekitar tahun 610-661
Masehi. Setelah itu, Islam berkembang dan kota Madinah sebagai
pusat kerajaan Islam pada masa tersebut. Islam telah menggoreskan
sejarah perubahan yang menyeluruh pada sistem kehidupan manusia,
baik dari segi spiritual, sosial, politik maupun sastra dan budaya.
Perubahan tersebut tidak hanya terbatas bagi bangsa Arab saja, namun
mencakup seluruh bangsa yang tersentuh oleh dakwah Islam, sehingga
bangsa tersebut tersinari oleh cahaya dan keutamaan iman.

Sedangkan berakhirnya perkembangan kesusasteraan Arab pada


masa Shadrul Islam ditandai dengan berakhirnya pemerintahan
Khulafaur Rasyidin dan dimulainya pada pemerintahan bani Umayyah.
Perubahan keberedaan sastra dari zaman jahiliyyah ke zaman awal
Islam saat itu sangat menonjol, karena dipengaruhi adanya Al-quran.

2. Perkembangan Sastra Pada Masa Permulaan Islam


Sastra secara bahasa ialah bahasa yang indah, sedangkan secara
terminology ialah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa
kesusastraan. Maksudnya, yaitu penggunaan kata-kata yang indah

3
dengan gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik. 1 Sedangkan sastra
Arab dalam bahasa Arab disebut al-Adab al-Arabi. Adab secara bahasa
berarti sopan santun atau berbudi bahasa yang baik. Sedangkan secara
istilah al-adab bermakna perkataan indah dan jelas, dimaksudkan
untuk menyentuh jiwa mereka yang mengucapkan atau mendengarkan
baik berupa syair maupun berupa prosa.
Kedatangan Islam di tanah Arab membawa pengaruh yang sangat
besar terhadap kebudayaan Arab sebelumnya, sebelum kedatangan
Islam bangsa Arab adalah bangsa yang sangat terpuruk dalam berbagai
bidang. Namun ada satu hal unik dalam sejarah bangsa Arab, walau
pun bangsa Arab peradabannya tertinggal akan tetapi kesusastraannya
sama sekali tidak terengaruhi karena sebelum datangnya Islam sastra di
tanah arab sudah dikenal bahkan sampai berkembang.
Saat masa Kenabian, Islam mulai berkembang luas, terjadilah
perpindahan orang – orang Arab ke wilayah – wilayah baru. Mereka
tinggal dan menetap di tengah – tengah penduduk asli, sehingga terjadi
asimilasi dan pembauran yang memperkuat kedudukan bahasa Arab.
Sastra pada masa permulaan Islam ditandai dengan turunnya al-Quran
al-Karim melalui Nabi Muhammad saw, al-Quran menjadi landasan
utama bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
Umat Islam-pun termotivasi untuk memajukan peradaban dan menebar
benih-benih kebaikan, sehingga mendorong untuk lebih mendalami
ilmu pengetahuan dari berbagai cabang-cabang ilmu, termasuk ilmu
bahasa yang mempelajari kesusastraan. Faktor-faktor itulah yang
menjadi awal mula terpengaruhnya corak Islam dalam sastra.
Ketika Islam masuk, kesusastraan Arab tidak berubah, hanya saja
isi dan semangat yang dikandung dalam sastra tersebut yang
mengalami perubahan. Hal ini diakibatkan karena banyak sastrawan
saat itu yang masuk Islam sehinga mempengaruhi terhadap sastra itu
sendiri. Selain Al-Quran, juga ada hadis nabi yang tidak kalah
pentingnya dalam perkembangan sastra arab. Oleh karena itu umat
1
Rahmat, Djoko Pradopo, Prinsip Kritik Sastra, (Yogyakarta: Gajah Mada University Prees, 1994),
hlm 32

4
Islam sangat menjaga keaslian terhadap hadis tersebut, karena hadis
tidak akan ditemukan pada umat-umat lain dan tidak akan ada lagi
hadis setelah wafatnya nabi.
B. Agradi Asy-Syi’ir Al-Islami
Perkembangan karya sastra pada era awal islam bisa dilihat dari
beberapa segi lafadz dan gaya bahasanya, wazan dan qofiyahnya, maksud
dan seninya serta arti dan inti sarinya. Hal tersebut bisa dilihat sebagai
berikut:
1. Menyebarkan nilai-nilai dasar ke-Tuhanan atau aqidah serta penentuan
hukum dalam kehidupan sehari hari atau syariat, dan menganjurkan
kaum muslimin untuk mengikuti ajaran Nabi serta khulafaurrasyidin.
2. Sebagai bentuk kesadaran dalam berjihad dan sebagai harapan
mendapat ridlo Allah dalam menegakkan ajaran Allah.
3. Sebagaian puisi berguna untuk membela umat Islam, serta sebagai
media untuk membela diri dari puisi orang-orang musyrik yang
mencelakai Nabi dan mendapatkan izin dari Nabi. Seperti yang
dilakukan Hasan bin Tsabut dalam puisinya yang mengkritik puisi
orang musyrik Qurays dan keluarga besar Nabi dari keturunan bani
Manaf.
4. Sebagai senjata dalam pengembaraan, peperangan, dan penguasaan
terhadap kota-kota serta cara menguasainya.
5. Sebagai alat dalam hal pujian, pada prinsipnya ajaran pujian dalam
agama islam tergolong sedikit. Akan tetapi, setelah kepemimpinan
khulafaurrasyidim karya yang bertema pujian mulai dikembangkan,
pujian tersebut menjadi penting sbg tiang memperkokoh kekuasaan
kholifah.
Puisi pada masa Islam diyinjau dari segi maksud dan seninya, arti
da intisarinya, lafadz dan gaya bahasanya, wazan dan qofiyahnya adalah
sebagai berikut:
1. Menyebarkan akidah agama serta penetapan hokum-hukumnya, dan
menganjurkan kaum muslimin untuk mengikutinya terutama sekali
pada masa Nabi dan khulafaur rasyidin.

5
2. Dorongan untuk perang dan untuk mendapatkan persaksian disisi
Allah karena menegakkan kalimatullah yaitu pada masa krisis dalam
perang dalam menaklukan kota-kota disekitar jazirah Arab.
3. Al-Hija’, yaitu mula-mula untuk membela agama Islam, menyerang
orang-orang Arab musyrik, dimana cacimaki tersebut tidak melanggar
batas-batas keperwiraan dan telah mendapat ijin dari Nabi, yaitu
seperti puisi-puisi yang diucapkan oleh Hassan ibn Tsabit dalam
serangannya terhadap orang-orang Qurasiy dan sanak keluarga Nabi
dari Bani Manaf.
4. Penggambaran dan peperangan dan penguasaan terhadap kota-kota
serta bagaimana cara pengepungannya dan sebagainya.
5. Pujian, pada prinsip dasar agama Islam sedikit sekali adanya puji-
pujian. Tetapi setelah khulafaur rasyidin mulai dikembangkan, pujian
adalah suatu hal yang penting sebagai tiang Negara dan untuk
memperkokoh kedudukan khalifah.
6. Penggunaan kata pengantar cinta (al -nasib) dan cumbu rayu halus
tudak sebagaimana masa jahiliyah (al-Iskandary, 1916: 141-142).
C. Para Penyair Masa Shadr Islam
Pada masa awal Islam dating, muncul beberapa penyair, diantaranya
yang terkenal ada tiga penyair muhadramin yaitu mereka yang berada dan
hidup pada dua masa, masa jahiliyah dan masa shadr Islam.
Diantara penyair-penyair yang muncul pada masa permulaan Islam
adalah sebagai berikut:
1. Ka’ab ibn Malik al-Anshari
Nama lengkapnya adalah Amru ibn al-Talqin ibn Ka’ab ibn Suwad ibn
Ghanam ibn Ka’ab ibn Salamah al-Anshari. Dia dijuluki Abu
Abdullah, Abu Abdurrahman, Abu Muhammad dan Abu Basyir.
Puisi Ka’ab termasuk puisi yang bagus, kasidah-kasidahnya banyak
menceritakan tentang suasana perang. Berikut ini adalah puisi Ka’ab
ketika ia menyaksikan kejadian di Bi’ru Ma’unah:

‫تركتم جاركم لبني سليم مخافة حربهوعجزاوهونا‬

6
‫فلو حبال تناول من عقيل لم ّد بحبلها حبال متينا‬
‫أو القرطاء ما إن أسلمو وقما ً ما وفوا اذ ال تفونا‬
Kamu meninggalkan tetanggamu Bani Salim, karena takut akan
perang yang melemahkan dan menghinakan.
Walau tali melilit pada para pemimpin, untuk mengulurkan tali yang
kuat.
Atau Qirtho’ bila ia masuk Islam, dan mengajukan suatu kelengkapan
apabila tidak dating (Al-Nadwa, 1995: 95-96)
Bait dibawah ini menceritakan bahwa Ka’ab mengatakan pada
Shofiyyah ibn ‘Abdul Mutholib agar ia menangisi jenazah saudara
kandungnya Hamzah yang mati syahid di medan perang:
‫صفيّة قومي وال تتعجزي وبكى النساء على حمز ٍة‬
‫وال تسأمى أن تتيلي البكاء على أسد هللا في اله ّزة‬
‫فقد كن ع ّزا أليتامنا وليث المالحم في الب ّزة‬
‫يريد بذاك رضاأحمد و رضوان ذي العرش والع ّزة‬
Shofiyyah, kaumku tak berdaya, para wanita menangisi Hamzah.
Janganlah kau berlomba melama-lamakan tangis, pada singa Allah
dalam kegembiraan.
Maka kemulyaan milik anak-anak yatim kita, dan kekerasan adalah
tempat pembantaian dengan senjata
Keridhoan akan kebaikan yang diinginkan serta kerelaan bagi pemilik
singgasana dan kemulyaan (Al-Nadwa, 1995: 86)
2. Abdullah Ibn Rawhah
Dia masuk Islam sebelum Bai’at Aqobah bersama kaumnya.
Jikalau para penyair pada masa Rasulullah hanya membela Islam dan
memerangi kaum musyrikin serta mencelanya tanpa dating ke medan
perang. Berbeda dengan Abdullah ibn Rwahah dia adalah orang yang
sangat memperhatikan untuk bergabung dalam berjihad dan berangan-
angan agar Allah swt, mengijinkan untuk syahid.
Berikut adalah puisi ketika Abdullah ibn Rawahah keluar untuk
mengikuti perang Mu’tah, yakni perang perang terakhir yang
diikutinya.

7
ً‫فزع تقذفُ ال ّزبدا‬
ٍ ‫لكنني أسأل الرحمن مغفرةً وضربةٌ ذات‬
‫بحرب ٍة تنف ِذ األحشاء والكبدًا أو طعنةً بيدي حران مجهّزة‬
‫ياأرشدهللا من فاز وقد رشدًا حتّى يقولوا ّإذا مرّوا على جّ ّدث‬
Akan tetapi aku memohon ampunan pada Dzat Yang Maha Pengasih,
untuk melenyapkan rasa ketakutan yang berlebihan bagaikan buih.
Atau tikaman dengan tanganku yang ingin menembus isi perut dalam
hati
Hingga jika ada yang melewati makamku. Mereka akan berkata:
wahai orang yang mencari petunjuk barangsiapa yang menang maka
ia benar-benar telah mendapat petunjuk (Al-Nadwa, 1995:449)
3. Hassan Ibn Tsabit
Setelah Rasulullah berhijrah ke Madinah dan orang-orang Anshor
masuk Islam, dia masuk Islam bersama mereka dan membela agama
dengan lisan sebagaimana kaumnya membelanya dengan pedang.
Perkataannya yang mengandung hinaaan dan kemarahann terhadap
musuh-musuh Nabi mempunyai pengaruh-pengaruh yang positif.
Hassan termasuk penyair kota (hadlar) pada masa jahiliyah dan penyair
Yamani pada masa Islam. Tidak ada sahabat dan musuh Rasulullah
yang melebihinya pada masanya. Puisi-puisi Hassan pada masa
jahiliyyah cukup keras, asing bahasanya dan sukar. Setelah masuk
Islam, puisinya menjadi halus, baik susunannya atau arti-artinya.
Kebanyakan puisi-puisi yang dibuat adalah bertema satire, pujian dan
kebanggaan tterhadap dirinya dan kaumnya. Diantara puisinya pada
masa jahiliyyah adalah
‫و لقد تقلدنا العشيرة أمرها و نسوديوم النائبات و نعتلى‬
‫و يسود سيدنا جحا جح سا دة ويصيب قابلنا سواء المفصل‬
‫ونحاول األمر المهم خطابة فهم و نقصل كل أمر معضل‬
‫وتزور أبواب الملوك روكابنا ومتى نحكم في البرية نعدل‬
Beberapa bait Puisinya setelah ia masuk Islam adalah sebagai berikut:
‫إن الدوائب من فهر و إخوتهم قد بيّنوا سننّا للناس تتبع‬
‫يرضى بها ك ّل من كانت سريرته تقوى اإلله وباألمر الذى شرعوا‬
‫قوم إذا حاربوا ضروا عد ّوهم أو حاولوالنّف َع فى أشيا عهم نفعوا‬

8
Sesungguhnya penghulu itu hanya dari suku Fihr dan saudara-
saudaranya. Yang telah menerangkan kepada manusia suatu agama
agar untuk diikutinya. Yaitu agama yang disenangi oleh setiap orang
yang hatinya bertaqwa kepada tuhan dan mengikutu syariatnya. Kaum
itu jika berperang akan membinasakan musuh-musuh atau berusaha
memanfaatkan keikutsertaannya tanpa dijelaskan.
3. Al –Hutay’ah
Puisi –puisi al-Hutay’ah berbeda dengan puisi-puisi Zuhair dalam hal
madah (pujian). Puisi-puisinya banyak menceritakan tentang madah,
akan tetapi lafadz-lafadznya lemah, maknanya cacat/ kurang dan
qofiyahnya kacau. Berikut puisi al-Hutay’ah yang menggambarkan
tentang zuhud didunia dan harapan kebaikan diakhirat nanti:
‫ولست أرى السعادةَ جمع مال ولكن التّق ّى هو السّعيد‬
ً‫وعند هللا للألتقى مزيد وتقوى هللا خير ال ّزاد ذخرا‬
‫وما ال ب ّد يأتى قريبٌ ولكن الذي يمضى بعيد‬
Aku bukannya melihat kebahagiaan dengan semua harta, akan tetapi
taqwa adalah sebenar-benarnya kebahagiaan.
Taqwa kepada Allah adalah sebaik-baik bekal dan harta, dan disisi
Allah lah bagi orang-orang yang bertaqwa suatu tambahan.
Apa yang akan terjadi berarti dekat dan apa yang telah terjadi berarti
jauh.
D. Al-Qur’an Al-Karim
Al-Qur’an merupakan muljizat terbesar Nabi Muhammad, sebuah
kitab agung yang lekang oleh waktu dan zaman. Keberadaan al-Qur’an
adalah untuk memberi pencerahan dan pedoman bagi umat yang mau
menggali kedalaman maknanya. Disisi lain, al-Qur’an diakui sebagai
karya sastra agung yang dapat dilihat dari konteks sejarah turunnya al-
Qur’an. Al-Qur’an yang tiada tandingannya dalam menguak rahasia
pengetahuan maupun sejarah yang belum pernah tersentuh, dengan
susunan kata, kalimat dan komposisi yang teratur dan sangat indah, sulit
tertandingi bahkan oleh bangsa Arab yang notabene menghasilkan
penyair-penyair yang tangguh.

9
Dengan kebangkitan Islam beberapa penyair bangsa Arab
menyerang Al-Quran yang dianggap sebagai hasil karya dari seorang
penyair. Sebagian mereka menjuluki Nabi Muhammad sebagai penyair
karena adanya rhytem prosa digunakan di dalam al-Qur’an, seperti dalam
surat as-Syu’ara (penyair-penyair) ayat 224-227.
Bangsa Arab dibuat heran oleh kefasihan al-Qur’an dan keindahan
gaya bahasanya. Maka dari itu mereka meniru gaya bahasa dari al-Qur’an.
Al-Qur’an benar-benar memperdaya lawannya begitu dipersentasikan.
Bacaannya itu sendiri sangat menguasai pertahanan mereka, begitu
mempesona dan mengangkat mereka pada puncak tertinggi kenikmatan
sastra, sehingga mereka mengakui asal-usul Ilahiahnya, dan tunduk kepada
perintahnya.
E. Khutbah Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin
Khutbah merupakan media yang digunakan Rasulullah untuk
mengajarkan Islam khususnya kepada kaum Quraisy dan masyarakat Arab
umumnya pada masa itu.2
Adapun kelebihan pidato pada masa permulaan Islam dibanding pada
masa jahiliyah diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Bercorak keagamaan, seperti khutbah Jum’at, Idul Fitri, Idul Adha,
Haji besar, petunjuk-petunjuk, nasehat-nasehat dan lain-lain yang
dapat membawa ke arah perluasan dakwah Islamiyah.
b. Bercorak politik, seperti pembiusan masyarakat, golongan, partai dan
pembinaan kerajaan.
c. Pengaruh pidato pada masa ini sampai dapat dirasakan dalam jiwa.
d. Keindahan bahasa, kalimat, kesederhanaan ungkapan dan kebagusan
gaya bahasanya.
e. Dimulai dengan memuji dan menjunjung asma Allah.
f. Peniruan uslub atau gaya bahasa al-Qur’an yang membuat kepuasan
dan keberhasilan serta keindahan bahasa, juga ayat-ayat al-Qur’an
menjadi sumber pidato.
g. Timbulnya bermacam-macam ijaz dan ishab.3
2
Dr.Abdul ‘Aziz Muhammad Faishal.1406 H. Al-Adabi al-‘arobi at-tarikh.Hal.252
3
Wildana Wargadinata dan Laily Fitriani.2008. Sastra Arab dan Lintas Budaya. Hal.261

10
Ada tiga fakta penting mengapa pidato berkembang pada periode ini,
diantaranya adalah:
a. Futuhat (kampanye penyebaran Islam) berhasil mengislamkan banyak
orang di Asia Barat daya, yang berbicara atau mampu memahami
bahasa Arab.
b. Perpecahan antagonisme politik antara orang Arab itu sendiri,
khususnya sejak kekhalifahan Usman (12-39/644-650), mengobarkan
kebutuhan mereka akan pidato untuk membawa massa mendukung
pemimpin kubu.
c. Perluasan wilayah dan banyaknya orang membawa sudut pandang baru
keagamaan, sosial, hukum, budaya dan problem baru yang
memerlukan adanya interprestasi baru atas praktik Islam yang dikenal
di Madinah.4
Dari sudut pandang estetika sastra, sastra dalam shadr al-Islam
melanjutkan tradisi lama prosa Arab, seraya meletakkan dasar bagi gaya
Islam baru. Di antara sifat-sifatnya adalah:
a. Ringkas, atau pemantapan makna dalam sesedikit mungkin kata.
b. Kesederhanaan, atau aliran lancar dari sisi komposisi, tak terhalang
oleh sruktur kompleks.
c. Talmih, atau penunjukkan pada makna yang dimaksud tanpa
memberikan ungkapan tersurat.
d. Jazalah atau rangkaian solid gagasan dan kata seraya melestarikan
ucapan indah dan suara merdu.
Contoh Khutbah Rasulullah
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkhutbah di hadapan manusia
di Arafah. Beliau bersabda:
‫ِإ َّن ِد َما َء ُك ْم َوَأ ْم َوالَ ُك ْم َح َرا ٌم َعلَ ْي ُك ْم َكحُرْ َم ِة يَوْ ِم ُك ْم هَ َذا فِي َشه ِْر ُك ْم هَ َذا فِي بَلَ ِد ُك ْم هَ َذا َأالَ ُك««لُّ َش « ْي ٍء ِم ْن‬
َ ‫ض«و َعةٌ َوِإ َّن َأ َّو َل د ٍَم َأ‬
‫ض« ُع ِم ْن ِد َماِئنَ««ا َد ُم ا ْب ِن‬ ُ ْ‫ع َو ِد َم««ا ُء ْال َجا ِهلِيَّ ِة َمو‬
ٌ ‫ي َموْ ضُو‬ َّ ‫َأ ْم ِر ْال َجا ِهلِيَّ ِة تَحْ تَ قَ َد َم‬
‫ض ُع‬َ ‫ع َوَأ َّو ُل ِربًا َأ‬ ٌ ‫ضعًا فِي بَنِي َس ْع ٍد فَقَتَلَ ْتهُ هُ َذ ْي ٌل َو ِربَا ْال َجا ِهلِيَّ ِة َموْ ضُو‬ِ ْ‫ث َكانَ ُم ْستَر‬ ِ ‫َربِي َعةَ ْب ِن ْال َح‬
ِ ‫ار‬
ِ «‫«ذتُ ُموه َُّن بَِأ َم‬
ِ ‫«ان هَّللا‬ ْ «َ‫ع ُكلُّهُ فَاتَّقُوا هَّللا َ فِي النِّ َسا ِء فَ«ِإنَّ ُك ْم َأخ‬ ِ ِ‫َّاس ْب ِن َع ْب ِد ْال ُمطَّل‬
ٌ ‫ب فَِإنَّهُ َموْ ضُو‬ ِ ‫ِربَانَا ِربَا َعب‬

4
Coretan Shanin. 2016. Khithobah Dan Risalah Pada Masa Shadr Islam. Diakses dari
http://shanindisini.blogspot.com/2016/10/khithobah-dan-risalah-pada-masa-shadr.html. Tanggal
akses 9 Okober 2022.

11
َ‫ُش « ُك ْم َأ َح« دًا تَ ْك َرهُونَ «هُ فَ «ِإ ْن فَ َع ْلنَ َذلِ««ك‬
َ ‫اس «تَحْ لَ ْلتُ ْم فُ «رُو َجه َُّن بِ َكلِ َم« ِة هَّللا ِ َولَ ُك ْم َعلَ ْي ِه َّن َأ ْن الَ يُ««و ِطْئنَ فُر‬
ْ ‫َو‬
‫ت فِي ُك ْم َم«ا لَ ْن‬ ُ ‫ُوف َوقَ« ْد تَ« َر ْك‬
ِ ‫«ال َم ْعر‬ ْ «ِ‫ح َولَه َُّن َعلَ ْي ُك ْم ِر ْزقُه َُّن َو ِك ْس« َوتُه َُّن ب‬
ٍ ‫ضرْ بًا َغيْ« َر ُمبَ« ِّر‬ َ ‫فَاضْ ِربُوه َُّن‬
َ‫ص ْمتُ ْم بِ ِه ِكتَابُ هَّللا ِ َوَأ ْنتُ ْم تُ ْسَألُونَ َعنِّي فَ َم««ا َأ ْنتُ ْم قَ««اِئلُونَ قَ««الُوا ن َْش«هَ ُد َأنَّكَ قَ« ْد بَلَّ ْغت‬
َ َ‫َضلُّوا بَ ْع َدهُ ِإ ْن ا ْعت‬
ِ ‫ت‬
‫اش««هَ ْد‬ْ ‫اش««هَ ْد اللَّهُ َّم‬ْ ‫اس اللَّهُ َّم‬
ِ َّ‫ال بِِإصْ بَ ِع ِه ال َّسبَّابَ ِة يَرْ فَ ُعهَا ِإلَى ال َّس َما ِء َويَ ْن ُكتُهَا ِإلَى الن‬ َ َ‫صحْ تَ فَق‬َ َ‫َوَأ َّديْتَ َون‬
‫ت‬ َ َ‫ثَال‬
ٍ ‫ث َمرَّا‬
“Sesungguhnya menumpahkan darah dan merampas harta sesama kalian,
haram atas kalian. sebagaimana haramnya berperang pada hari kalian
ini, dan di bulan kalian ini, serta di kota kalian ini. Ingatlah, segala yang
berbau Jahiliyah kuletakkan dibawah kedua kakiku, telah terhapuskan.
Tebusan darah yang pertama-tama kuhapuskan adalah tebusan darah
Ibnu Rabi’ah bin Harits yang disusukan oleh Bani Sa’ad, lalu ia dibunuh
oleh Huzail. Begitu pula telah kuhapuskan riba jahiliyah. Yang pertama-
tama kuhapuskan adalah riba yang ditetapkan oleh Abbas bin Abdul
Muththalib. Sesungguhnya riba itu kuhapuskan semuanya. Kemudian
jagalah diri kalian terhadap wanita. Kalian boleh mengambil mereka
sebagai amanah Allah dan mereka halal bagi kalian dengan mematuhi
peraturan-peraturan Allah. Setelah itu kalian punya hak atas mereka,
yaitu supaya mereka tidak membolehkan orang lain menduduki ranjang
kalian. Jika mereka melanggar, pukullah mereka dengan cara yang tidak
membahayakan. Sebaliknya mereka punya hak terhadap kalian. Yaitu
nafkah dan pakaian yang pantas. Sungguh telahku tinggalkan untuk
kalian –dimana kalian tidak akan tersesat- kalau kalian berpegang teguh
kepadanya, yaitu Kitabullah. Kalian semua akan ditanyai mengenai
diriku. Maka apa yang akan kalian katakan?.” Para sahabat berkata,
“Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan risalah ini kepada
kami, dan telah menunaikan tugasmu, serta engkau telah memberi nasihat
kepada kami.” Maka Nabi pun bersabda dengan mengacungkan
telunjuknya ke langit lalu menunjuk kepada orang banyak, “Ya Allah
saksikanlah, Ya Allah saksikanlah, Ya Allah saksikanlah (apa yang
diucapkan mereka.).”5

5
Manhajuna. 2020. Khutbah Rasulullah Ketika di Arafah Beserta Faidah Didalamnya. Diakses dari
http://manhajuna.com/khutbah-rasulullah-ketika-di-arafah-beserta-faidah-didalamnya/. Tanggal
akses 9 Oktober 2022.

12
Contoh Khutbah Khulafaur Rasyidin
 Abu Bakar Ash Shidiq
Di antara contoh pidato Abu Bakar Al-Shiddiq ketika diangkat sebagai
khalifah adalah:
ْ ،‫ق ف««أعينوني‬
‫وإن‬ ُ ّ‫ ِإنّي ق««د ُول‬، ُ‫أيّه««ا الن««اس‬
ْ «‫ ف‬،‫يت عليكم ولس««ت بخ««يركم‬
ٍّ «‫«إن رأيتم««وني على ح‬
‫َص ْيتُه فال طاع««ةَ لي عليكم‬
َ ‫ فإذا ع‬،‫ أطيعوني ما أطعتَ هللاَ فيكم‬.‫رأيتموني على باط ٍل فَ َس ّددُوني‬
َّ « ‫ وأضعفَكم عندي القويُّ حتى آخ َذ الح‬،‫ق له‬
.‫ق منه‬ َّ ‫إن أقواكم عندي الضعيفُ حتى آخ َذ الح‬
َّ ‫أال‬.
.‫ وأستغفر هللا لي ولكم‬،‫أقول قولي هذا‬
Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku sekarang telah memimpin
kalian, namun aku bukanlah yang terbaik di antara kalian, jika kalian
melihatku berjalan di atas kebenaran maka bantulah aku, sedangkan
jika kalian melihatku diatas kebathilan maka luruskanlah langkahku,
taatilah aku selama aku mentaati Allah, dan apabila aku melakukan
sebuah kemaksiatan maka kalian tidak boleh taat terhadapku akan hal
itu, ketahuilah… Bahwasanya orang yang paling kuat di antara kalian
dimataku adalah orang yang lemah hingga ia memperoleh haknya,
sebaliknya orang yang terlemah dimataku adalah orang yang kalian
anggap paling kuat hingga ia mengembalikan hak-hak orang lain.
Demikianlah apa yang aku sampaikan kepada kalian seraya memohon
ampun atas diriku dan kalian semua kepada Allah.
 Umar Bin Khattab
Berikut ini adalah contoh pidato Umar setelah dibaiat sebagai
khalifah:
‫ اللهم إني غلي««ظ‬:‫ إني داع ف««أ ّمنوا‬،‫ ي««ا أيه««ا الن««اس‬:‫ ثم ق««ال‬،‫صعد المنبر فحمد هللا وأثنى علي««ه‬
‫ وارزقني الغلظ««ة والش««دة على‬،‫فليّنّي ألهل طاعتك بموافقة الحق ابتغاء وجهك والدار اآلخرة‬
‫ وال اعت««داء عليهم؛ اللهم إني ش««حيح‬،‫ من غ««ير ظلم م««ني لهم‬،‫أعدائك وأه««ل ال««دعارة والنف««اق‬
‫ واجعل««ني‬،‫ وال رياء وال س««معة‬،‫ قصدا من غير سرف وال تبذير‬،‫فس ّخني في نوائب المعروف‬
‫ اللهم‬،‫أبتغي بذلك وجهك والدار اآلخرة؛ اللهم ارزق««ني خفض الجن«اح ولين الج«انب للمؤم«نين‬
‫ وذكر الموت في ك««ل حين؛ اللهم إني‬،‫ فألهمني ذكرك على كل حال‬،‫إني كثير الغفلة والنسيان‬
‫ فارزقني النشاط فيها والقوة عليها بالنية الحسنة التي ال تك««ون إال‬،‫ضعيف عن العمل بطاعتك‬
،‫ وذك««ر المق««ام بين ي««ديك والحي««اء من««ك‬،‫بعونك وتوفيقك؛ اللهم ثبّت««ني ب««اليقين وال««ب ّر والتق««وى‬
‫ والح««ذر من‬،‫ وإص««الح الس«اعات‬،‫وارزقني الخش«وع فيم««ا يرض«يك ع«ني والمحاس«بة لنفس«ي‬

13
‫ والمعرف««ة‬،‫ والفهم ل««ه‬،‫الش««بهات؛ اللهم ارزق««ني التفك««ر والت««دبر لم««ا يتل««وه لس««اني من كتاب««ك‬
.‫ والعمل بذلك ما بقيت؛ إنك على كل شيء قدير‬،‫ والنظر في عجائبه‬،‫بمعانيه‬
Dia naik mimbar, memuji Allah kemudian berkata:
“Saudara-saudara, aku akan berdoa maka
aminkanlah!
Ya Allah, sungguh aku ini orang yang keras maka sabarkanlah
aku pada orang-orang yang taat padamu yang mencari kebenaran
untuk mendapatkan keridloanmu
pada hari kiamat.
Ya Allah, berilah aku ketabahan hati dalam menghadapi musuh-
musuh-Mu, ahli maksiat, munafik dan kafir, tanpa berbuat dhalim dan
tidak pula berlebih-lebihan.
Ya Allah, sungguh aku ini sempit maka lapangkanlah aku untuk
berbuat baik tanpa menyia-nyiakan nikmat-Mu, tidak riya’ dan tidak
pula jadi orang yang sombong. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk
orang-orang yang mencari keridhoan-Mu di akherat.
Ya Allah, berikanlah aku kelapangan dada dan bersaudara baik
dengan kaum muslimin.Ya Allah, aku ini pelupa dan biasa lalai maka
ingatkanlah aku setiap saat dan ingatkanlah aku akan mati setiap
waktu.
Ya Allah, sungguh aku ini orang yang lemah dalam melaksanakan
taat kepada-Mu, maka limpahkanlah semangat gairah dan kekuatan
untuk melaksanakannya dengan niat yang baik yang tidak bisa
kulakukan kecuali dengan petunjuk dan taufik-Mu.
Ya Allah, tetapkanlah imanku dengan keyakinan, perbuatan baik,
ketaqwaan, ingatan pada kedudukan sebagai hamba-Mu, malu pada-
Mu untuk berbuat jelek dan berilah aku ketulusan hati di dalam
melaksanakan perkara-perkara yang Kau ridlai serta dapat
mengintrospeksi diriku sendiri.
Ya Allah, limpahkanlah padaku pemikiran dan penelaahan yang
mendalam dari apa yang dibaca oleh lidahku dari kitab-Mu (al-
Quran) dan kefahaman darinya, pengetahuan akan arti-artinya dan

14
pengetahuan pada keajaiban-keajaiban serta melaksanakan isi
kandungannya. Ya Allah sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala
sesuatu (Al-Iskandari, 1916: 112).
 Usman Bin Affan
Di antara contoh pidato Usman saat dibaiat sebagai khalifah adalah
sebagai berikut:
‫ي بع«د كت««اب‬
َّ ‫« أال وإن لكم عل‬،‫ أال وإني متب««ع ولس«ت بمبت««دع‬،‫« فإني قد حملت وقد قبلت‬،‫أما بعد‬
‫ اتِّبَ««اع من ك««ان قبلي فيم««ا اجتمعتم علي««ه‬:‫ ثالثً««ا‬-‫صلى هللا عليه وس«لم‬- ‫هللا عز وجل وسنة نبيه‬
‫ أال وإن‬.‫ والكف عنكم إال فيم««ا اس««توجبتم‬،‫ وسن سنة أهل الخير فيما لم تسنوا عن مأل‬،‫وسنتهم‬
‫ فال تركنوا إلى الدنيا وال تثق««وا به««ا؛‬،‫ ومال إليها كثير منهم‬،‫الدنيا خضرة قد شهيت إلى الناس‬
.‫ واعلموا أنها غير تاركة إال من تركها‬،‫فإنها ليست بثقة‬
Sungguh aku ini telah dibebani dan telah kuterima dan aku ini
hanyalah pengikut bukannya orang yang membuat-buat, maka
hendaklah kalian mengikuti tiga perkara dariku setelah kalian
mengikuti kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya:
1) Mengikuti orang-orang sebelumku pada urusanurusan yang
telah kalian sepakati dan sunnahkan, 2) Menjalani jalannya orang-
orang yang berbuat baik dalam urusan-urusan yang mereka
sunnahkan oleh orang banyak, 3) Diam, selain pada perkara/urusan-
urusan yang telah diwajibkan pada kalian. Bukankah dunia ini sangat
hina telah disuguhkan pada manusia dan ternyata sebagian besar
mereka condong padanya maka janganlah terpesona padanya, serta
jangan percaya padanya. Karena ia tak bisa dipercaya. Sungguh!
Dan ketahuilah bahwa dunia itu tidak mau meninggalkan seseorang
kecuali orang itu meninggalkannya (Al-Iskandari, 1916: 113).
 Ali Bin Abi Thalib
Khutbah-khutbahnya banyak sekali, diantara khutbah Ali Bin Abi
Thalib adalah sebuah khutbah yang dia sampaikan setelah tahkim
berikut ini:
َ ‫ لَي‬،ُ‫يل ؛ َوَأ ْش«هَ ُد َأ ْن ال ِإل«هَ ِإالّ هللا‬ َ ‫ث ْال‬ ِ ‫ َو ْالـ َح َد‬، ‫ح‬ ْ ‫إن َأتَى ال َّد ْه ُر بِ ْالـ َخ‬
‫ْس‬ ِ ِ‫ـجل‬ ِ ‫ب ْالفَـا ِد‬
ِ ‫ط‬ ْ ‫ْالـ َح ْم ُد هللِ َو‬
‫ح‬
ِ ‫ص‬ ِ ‫« فَِإ َّن َم ْع‬،‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬. )‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َوآلِ ِه‬
ِ ‫صيَةَ النَّا‬ َ ( ُ‫ َوَأ َّن ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه‬، ُ‫َم َعهُ ِإلهٌ َغ ْي ُره‬
‫ت َأ َم««رْ تُ ُك ْم في ه « ِذ ِه ْالـ ُح ُكو َم ِة‬
ُ ‫ َوقَ « ْد ُك ْن‬،َ‫ َوتُ ْعقِبُ النَّدَا َمة‬،َ‫ث ْالـ َح ْس َرة‬
ُ ‫ور‬ ِ ‫يق ْال َعالِ ِم ْالـ ُم َج ِّر‬
ِ ُ‫ب ت‬ ِ ِ‫ال َّشف‬

15
،‫ي ِإبَا َء المخَالِفِينَ ْالـ ُجفَا ِة‬َّ َ‫ير َأ ْم ٌر فََأبَ ْيتُ ْم َعل‬ٍ ‫ص‬ ُ ‫ لَوْ َكانَ يُطَا‬،‫ت لَ ُك ْم َمخ ُزونَ َرْأيِي‬
ِ َ‫ع لِق‬ ْ ‫ َون‬،‫َأ ْم ِري‬
ُ ‫َخَل‬
‫«ال‬ ُ ‫ فَ ُك ْن‬،‫ض« َّن ال َّز ْن« ُد بِقَ ْد ِح« ِه‬
َ َ‫ت َوِإيَّا ُك ْم َك َم«ا ق‬ ِ ‫َاب النَّا‬
َ ‫ َو‬،‫ص ُح بِنُصْ ِح ِه‬ َ ‫ َحتَّى ارْ ت‬،‫ُصا ِة‬َ ‫ين ْالع‬«َ ‫َوال ُمنَابِ ِذ‬
ِ ‫َأ ُخو ه ََو‬
: َ‫ازن‬
‫ض َحى ْال َغ ِد‬
ُ َّ‫فَلَ ْم تَ ْستَبِينُوا النُّصْ َح ِإال‬ ‫ج اللِّــ َوى‬ َ ‫َأ َمرْ تُ ُكــ ُم َأ ْمري بِ ُم ْن َع‬
ِ ‫ــر‬
Segala puji bagi Allah dan apabila telah datang masa dengan
kejadian-kejadian yang menjadi beban agama dan kejadian yang
besar dan aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah yang satu tiada
berserikat, serta tiada Tuhan lain bersama-Nya. Dan bahwa
Muhammad adalah utusan Allah, mudah-mudahan Allah
menyelamatkan Rasulullah beserta keluarganya. Amma ba’du,
sesungguhnya orang alim yang biasa memberi nasehat tetapi berbuat
maksiat akan menghasilkan kebingungan dan mengakibatkan
penyesalan dan aku telah menyerahkan urusanku pada pengadilan ini
(perdamaian ini) dan aku telah curahkan padamu pendapat-
pendapatku. Seandainya perintahku ditaati maka bereslah sudah.
Kalian telah meremehkan aku seperti meremehkan orang-orang yang
ingkar dan orang-orang yang selalu berbuat maksiat sehingga ragu
orang yang memberi nasehat dengan nasehat-nasehatnya sendiri dan
ia enggan berusaha mengeluarkan api pertikaian ini, sehingga aku
dan kalian sebagaimana yang dikatakan saudara Hawazin: “Aku
telah perintahkan mereka untuk menjauhi kebatilan. Maka kebenaran
nasehat baru akan jelas bagi mereka esok pagi (Al-Iskandari, 1916:
114-115).
F. Matsal
Pada masa ini selain dikenal khithobah dan kitabah, ada bentuk
prosa lain yang juga berkembang pesat saat itu, yaitu peribahasa (matsal).
Prosa ini berkembang seiring dengan munculnya al-Quran dan Hadis
Rasulullah. Isi dari peribahasa atau matsal itu adalah tentang akhlak,
tingkah laku, kehidupan dan kematian, manusia, agama, aturan kehidupan,
hubungan manusia satu sama lain, sosial, politik, dan sebagainya (Al-
Hasyim,1968: 241).

16
Warisan berupa peribahasa dan perumpamaan dari bangsa Arab
semenanjung pada zaman sebelum Islam terus dipakai oleh kaum
muslimin karena kefasihan dan wawasan sastrawinya serta kekayaan kosa
katanya, yang bersama-sama dengan puisi pra-Islam membantu para
pemeluk Islam baru untuk memahami kosa kata dan sintaksis al-Quran dan
hadis. Materi-materi ini kemudian dikumpulkan dalam beberapa kitab oleh
Mufadal al Dabbi (168/775), Abu Ubaidah (211/827), dan al-Asma’i
(213/829), (Al-Faruqi, 1999: 61).6
Contoh

Seperti diriwayatkan dalam hadits Nabi SAW

َ‫ ْد ِخلُنِي ا ْل َجنَّة‬Fُ‫ ٍل ي‬F‫رنِي بِ َع َم‬Fْ Fِ‫ َأ ْخب‬،ِ‫ ْو َل هللا‬F‫س‬ُ ‫ قُ ْلتُ يَا َر‬: ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬ِ ‫عَنْ ُم َعا ِذ ْب ِن َجبَ ٍل َر‬
: ‫ ِه‬F‫الَى َعلَ ْي‬FF‫ َرهُ هللاُ تَ َع‬F‫س‬ َّ َ‫ ْي ٌر عَل َى َمنْ ي‬F‫س‬ ِ َ‫ َوِإنَّهُ لَي‬،‫َأ ْلتَ عَنْ ع َِظ ْي ٍم‬F‫س‬َ ‫ لَقَ ْد‬: ‫ قَا َل‬،‫َويُبَا ِع ُدنِي َع ِن النَّا ِر‬
‫ ثُ َّم‬، َ‫ َوت َُح ُّج ا ْلبَيْت‬، َ‫ان‬F‫ض‬ َ ‫ ْو ُم َر َم‬F‫َص‬ ُ ‫ َوت‬،َ‫اة‬F‫ْؤ تِ َي ال َّز َك‬Fُ‫ َوت‬،َ‫الَة‬F‫الص‬
َّ ‫ َوتُقِ ْي ُم‬،ً‫ ْيئا‬F‫ش‬ ْ ‫تَ ْعبُ ُد هللاَ الَ ت‬
َ ‫ ِه‬Fِ‫ ِر ُك ب‬F‫ُش‬
،‫ا ُء النَّا َر‬FF‫ا يُ ْطفُِئ ا ْل َم‬FF‫ َدقَةُ تُ ْطفُِئ ا ْل َخ ِطيَْئةَ َك َم‬F‫الص‬
َّ ‫ َو‬،ٌ‫ ْو ُم ُجنَّة‬F‫الص‬
َّ ‫ ِر ؟‬F‫ب ا ْل َخ ْي‬ِ ‫ َأالَ َأ ُدلُّكَ َعلَى َأ ْب َوا‬: ‫قَا َل‬
ُ{ َ‫ يَ ْع َملُ ْون‬-‫–حتَّى بَلَ َغ‬
َ ..‫ضا ِج ِع‬ َ ‫ } تَت ََجافَى ُجنُ ْوبُ ُه ْم َع ِن ا ْل َم‬: ‫ ثُ َّم قَا َل‬،‫ف اللَّ ْي ِل‬ ِ ‫صالَةُ ال َّر ُج ِل فِي َج ْو‬ َ ‫َو‬
‫ ِر‬F‫س ْاَأل ْم‬ ُ ‫ َرْأ‬: ‫ا َل‬FFَ‫س ْو َل هللاِ ق‬
ُ ‫سنَا ِم ِه ؟ قُ ْلتُ بَلَى يَا َر‬ ِ ‫ َأالَ ُأ ْخبِ ُر َك ِب َرْأ‬: ‫ث َّم قَا َل‬
َ ‫س اَأل ْم ِر ُو َع ُم ْو ِد ِه َو ِذ ْر َو ِة‬
‫ بَل َى يَا‬: ُ‫ َأالَ ُأ ْخبِ ُر َك بِ َمالَ ِك َذلِ َك ُكلِّ ِه ؟ فَقُ ْلت‬:‫ ثُ َّم قَا َل‬.ُ‫سنَا ِم ِه ا ْل ِج َهاد‬
َ ُ‫صالَةُ َو ِذ ْر َوة‬َّ ‫سالَ ُم َو َع ُم ْو ُدهُ ال‬ْ ‫ْاِإل‬
‫ ِه ؟‬Fِ‫ا نَتَ َكلَّ َم ب‬FF‫اخ ُذ ْونَ بِ َم‬
َ ‫ َوِإنَّا لَ ُمَؤ‬،ِ‫ يَا نَبِ َّي هللا‬: ُ‫ قُ ْلت‬.‫ ُكفَّ َعلَ ْي َك َه َذا‬: ‫سانِ ِه َوقَا ِل‬ َ ِ‫ فََأ َخ َذ بِل‬. ِ‫س ْو َل هللا‬
ُ ‫َر‬
َّ‫ا ِخ ِر ِه ْم – ِإال‬FFَ‫ عَل َى َمن‬: ‫ا َل‬FFَ‫ ْو ِه ِه ْم –َأ ْو ق‬F‫اس فِي النَّا ِر َعلَى ُو ُج‬F َّ ‫ ْل يَ ُك‬F ‫ َو َه‬،‫ َك ُأ ُّم َك‬F ‫ ثَ ِكلَ ْت‬: ‫ا َل‬FFَ‫فَق‬
ُ Fَ‫ب الن‬
]‫ حديث حسن صحيح‬: ‫ [رواه الترمذي وقال‬. ‫سنَتِ ِه ْم‬ ِ ‫صاِئ ُد َأ ْل‬
َ ‫َح‬

Terjemah hadits / ‫ ترجمة الحديث‬:


Dari Mu’az bin Jabal radhiallahuanhu dia berkata : Saya
berkata : Ya Rasulullah, beritahukan saya tentang perbuatan yang dapat
memasukkan saya ke dalam surga dan menjauhkan saya dari neraka,
beliau bersabda: Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang besar, dan
perkara tersebut mudah bagi mereka yang dimudahkan Allah ta’ala, :
Beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya sedikitpun,
menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji.

6
Wildana Wargadinata & Laily Fitriani. 2018. Sastra Arab Masa Jahiliyah dan Islam. UIN-MALIKI
PRESS: Malang.

17
Kemudian beliau (Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam) bersabda:
Maukah engkau aku beritahukan tentang pintu-pintu surga ?; Puasa
adalah benteng, Sodaqoh akan mematikan (menghapus) kesalahan
sebagaimana air mematikan api, dan shalatnya seseorang di tengah
malam (qiyamullail), kemudian beliau membacakan ayat (yang artinya) :
“ Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya….”. Kemudian beliau
bersabda: Maukah kalian aku beritahukan pokok dari segala perkara,
tiangnya dan puncaknya ?, aku menjawab : Mau ya Nabi Allah. Pokok
perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah
Jihad. Kemudian beliau bersabda : Maukah kalian aku beritahukan
sesuatu (yang jika kalian laksanakan) kalian dapat memiliki semua itu ?,
saya berkata : Mau ya Rasulullah. Maka Rasulullah memegang lisannya
lalu bersabda: Jagalah ini (dari perkataan kotor/buruk). Saya berkata: Ya
Nabi Allah, apakah kita akan dihukum juga atas apa yang kita
bicarakan ?, beliau bersabda: Ah kamu ini, adakah yang menyebabkan
seseorang terjungkel wajahnya di neraka –atau sabda beliau : diatas
hidungnya- selain buah dari yang diucapkan oleh lisan-lisan mereka .
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih)

Dalam hadits tersebut terdapat kata ‫ص َدقَةُ تُ ْطفُِئ ا ْل َخ ِطيَْئةَ َك َما‬


َّ ‫ َوال‬،ٌ‫ص ْو ُم ُجنَّة‬
َّ ‫ال‬
َ َّ‫ا ُء الن‬FF‫ يُ ْطفُِئ ا ْل َم‬yang memiliki arti Puasa adalah benteng, Sodaqoh akan
‫ار‬
mematikan (menghapus) kesalahan sebagaimana air mematikan api. Dari
teks ini dapat dikategorikan sebagi salah satu perumpamaan /amtsal
karena adanya tasybih didalamnya. Pada masa ini banyak perumpamaan
yang di sampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zaman shodrul Islam atau permulaan Islam dimulai dari masa
kebangkitan Nabi Muhammad sebagai Rasul sekitar tahun 610-661
Masehi. Setelah itu, Islam berkembang dan kota Madinah sebagai pusat
kerajaan Islam pada masa tersebut. Islam telah menggoreskan sejarah
perubahan yang menyeluruh pada sistem kehidupan manusia, baik dari
segi spiritual, sosial, politik maupun sastra dan budaya. Perkembangan
karya sastra pada era awal islam bisa dilihat dari beberapa segi lafadz dan
gaya bahasanya, wazan dan qofiyahnya, maksud dan seninya serta arti dan
inti sarinya. Salah satu contohnya seperti Khutbah Rasulullah, dan khutbah
khulafaurrasyidin.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.
Untuk kedepannya penulis akan menjelaskan makalah secara lebih fokus
dan detail dengan sumber yang lebih banyak dan dapat
dipertanggungjawabkan. Kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat dibutuhkan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Abdul ‘Aziz Muhammad Faishal. 1406 H. Al-Adabi al-‘arobi at-tarikh.


Hal.252
Coretan Shanin. 2016. Khithobah Dan Risalah Pada Masa Shadr Islam.
http://shanindisini.blogspot.com/2016/10/khithobah-dan-risalah-pada-
masa-shadr.html. Tanggal Akses 4 Oktober 2022.
Fauziah, Fathma. 2020. Makalah Sastra Arab Pada Masa Permulaan Islam
(‘Ashru Shadri Al-
Islam).https://www.academia.edu/44762344/MAKALAH_SASTRA_AR
AB_PADA_MASA_PERMULAAN_ISLAM_ASHRU_SHADRI_AL_IS
LAM. Tanggal akses 9 Oktober 2022.
Fahrizal, Lalu Muhamad R & Tatik Mariyatun T. 2022. Kritik Sastra Arab Era
Awal Shadr Islam. Shawtul ‘Arab: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab.
Volume 1, Nomer 2.
Manhajuna. 2020. Khutbah Rasulullah Ketika di Arafah Beserta Faidah
Didalamnya. http://manhajuna.com/khutbah-rasulullah-ketika-di-arafah-
beserta-faidah-didalamnya/. Tanggal akses 9 Oktober 2022.
Rahmat, Djoko Pradopo. 1944 Prinsip Kritik Sastra. Gajah Mada University
Prees: Yogyakarta. hlm 32
Wargadinata, Wildana. 2018. Sastra Arab Masa Jahiliyah Dan Islam. UIN-Maliki
Press: Malang.

20

Anda mungkin juga menyukai