Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab yang diampu

Oleh Dr. Rikhlah Ilmiah, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Ahmad Nuzulul Ihsan (126305201016)


2. Alpiyatu Rohmah Al Munawaroh (126305201024)

SEMESTER 4

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB 3A

FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

MARET 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa
Arab dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi.
Kami menyusun makalah ini dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Namun,
kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih
banyak kesalahan serta kekurangan.

Maka dari itu kami meminta kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah
ini terutama Dosen Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab. Agar kedepannya dapat
menjadi bahan koreksi untuk kami menjadi lebih baik lagi.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tulungagung, 9 Maret 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
A. Pengertian Evaluasi, Assesment, Pengukuran, dan Tes.......................................................3
B. Kedudukan dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran...................................................................6
C. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran.................................................................................7
BAB III............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai aturan umum, pendidik atau calon pendidik dituntut tidak hanya mampu
mengajar, tetapi juga mampu melaksanakan kegiatan evaluasi dengan tepat. Sebelum
melakukan evaluasi pembelajaran, pendidik atau calon pendidik memahami makna,
tujuan, fungsi, ruang lingkup, prinsip evaluasi pembelajaran, dan model evaluasi
pembelajaran dari evaluasi pembelajaran, serta tata cara, jenis, dan format evaluasi
pembelajaran harus dapat dikembangkan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik perlu
berusaha menemukan hasil dari proses pembelajaran yang dilakukannya. Penting untuk
mengetahui hasil ini. Hal tersebut dapat menjadi salah satu tolak ukur untuk melihat
bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan seorang pendidik dapat meningkatkan
potensi yang dimiliki siswa.
Penilaian dapat mengidentifikasi kemajuan dan penurunan kualitas pendidikan,
dan penilaian dapat mengidentifikasi kelemahan dan dengan mudah menemukan solusi
untuk perubahan masa depan yang lebih baik. Melalui evaluasi, guru dapat mengukur
keberhasilan semua pertemuan, proses pembelajaran triwulanan, semester, dan bulanan,
bahkan selama pelajaran tertentu. Setiap kali kita berbicara tentang proses pembelajaran,
itu berarti kita juga berbicara tentang evaluasi. Untuk dapat melakukan penilaian
pembelajaran dengan baik, guru perlu mengetahui berbagai aspek penilaian, terutama
yang berkaitan dengan jenis penilaian, tujuan evaluasi, prinsip evaluasi, jenis evaluasi,
dan metode evaluasi dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, artikel ini menjelaskan tentang konsep dasar evaluasi
pembelajaran. Hal ini sangat penting bagi pendidik dan siapa saja yang ingin menjadi
pendidik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Evaluasi, Assesment, Pengukuran dan Tes?


2. Apa Kedudukan dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran?

1
3. Apa saja Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian dari Evaluasi, Assesment, Pengukuran dan Tes


2. Menjelaskan Kedudukan dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran
3. Menyebutkan dan Menjelaskan Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi, Assesment, Pengukuran, dan Tes

1. Evaluasi
Evaluasi merupakan proses penggambaran dan penyempurnaan informasi
yang berguna untuk menetapkan alternatif keputusan. Dalam arti luas, evaluasi adalah
suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian kegiatan
evaluasi merupakan proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi
atau data untuk kemudian membuat suatu keputusan (M. Ngalim Purwanto, MP.:
2004, 3).
Tokoh pertama yang mendefinisikan evaluasi dengan masalah Pendidikan dan
prestasi belajar siswa adalah Ralph Tyler (1950) yang mendefinisikan bahwa evaluasi
adalah merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana,
dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan itu sudah tercapai. Jika belum,
bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Cron Bach dan Stuffle Beam juga
mendefinisikan istilah evaluasi dengan definisi yang hampir sama, dengan sedikit
tambahan bahwa proses evaluasi itu bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan
tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan. (Suharsimi Arikunto: 1995, 3).
Dalam kaitannya dengan kegiatan pengajaran, Norman E. Gronlund (1976)
sebagaimana yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, MP., dinyatakan bahwa pengertian
evaluasi pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau
membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran bahasa telah
tercapai oleh siswa (M. Ngalim Purwanto, MP,: 2004, 3).
Wringth dkk berpendapat evaluasi Pendidikan adalah penaksiran terhadap
pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah
ditetapkan di dalam kurikulum (Wringth dkk dalam Purwanto, 2013, hlm. 3)
Kesimpulan dari beberapa pengertian Evaluasi sebagai berikut.
a. Evaluasi adalah nilai, bila dalam Bahasa Inggris berarti value, maka persamaan
kata evaluasi adalah penilaian.

3
b. Evaluasi adalah aktivitas yang terstruktur dari menghimpun, menganalisis dan
menerjemahkan informasi yang di dapat. Informasi ini berasal dari pengukuran.
c. Evaluasi memiliki karakter kualitatif.
d. Evaluasi merupakan aktivitas yang dilaksanakan secara terstruktur dengan
memakai sebuah metode tertentu untuk menilai sebuah strategi/rencana dalam
rangka untuk meraih tujuan.
Evaluasi Pembelajaran adalah suatu proses menentukan tingkat pencapaian
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya melalui cara yang sistematis.
Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang menjadi
landasan dalam mengukur tingkat kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar
peserta didik, serta keefektifan pendidik dalam mengajar. Pengukuran dan penilaian
menjadi kegiatan utama dalam evaluasi pembelajaran.1
2. Penilaian (Assesment)
Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan dari
istilah evaluation. Dalam proses pembelajaran, penilaian sering dilakukan guru untuk
memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang
proses dan hasil yang telah dicapai peserta didik.2 Asesmen bisa digunakan untuk
memberikan diagnosa terhadap problema seseorang. Assessment adalah proses
pengumpulan, peninjauan, dan penggunaan informasi untuk tujuan perbaikan kinerja.
Assessment bersifat diagnostik karena cenderung mengidentifikasi area hanya pada
perbaikan. Assessment memberikan umpan balik tentang kinerja dan cara-cara untuk
meningkatkan kinerja di masa depan. Namun yang perlu ditekankan disini bahwa
yang dapat dinilai adalah karakter dari seseorang, termasuk kemampuan akademik,
kejujuran, kemampuan untuk mengejar, dsb.
Keputusan penilaian terhadap suatu hasil belajar sangat bermanfaat untuk
membantu peserta didik merefleksikan apa yang mereka ketahui, bagaimana mereka
belajar, dan mendorong tanggung jawab dalam belajar. Pengambilan keputusan perlu

1
Wulan E.R. dan Rusdiana (2014), hlm. 28. “Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang
pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk
mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengejaran guru.
Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian”.
2
Arifin, Zainal. (2012). hlm. 7. “Penilaian tidak hanya ditujukan pada penguasaan salah satu bidang tertentu saja,
tetapi bersifat menyeluruh yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap nilai-nilai.”

4
menggunakan pertimbangan yang berbeda-beda dan membandingkan hasil penilaian.
Pengambilan keputusan harus dapat membimbing peserta didik untuk melakukan
perbaikan hasil belajar.
3. Pengukuran
Pengukuran (Measurement) merupakan proses yang mendeskripsikan
performance siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem angka)
sedemikian rupa sehingga sifat kualitatif dari performance siswa tersebut dinyatakan
dengan angka-angka. Ahmann dan Glock dalam S.Hamid Hasan (1988 : 9)
menjelaskan ‘in the last analysis measurement is only a part, although a very
substansial part of evaluation. It provides information upon which an evaluation can
be based… Educational measurement is the process that attempt to obtain a
quantified representation of the degree to which a trait is possessed by a pupil’.
(dalam analisis terakhir, pengukuran hanya merupakan bagian, yaitu bagian yang
sangat substansial dari evaluasi. Pengukuran menyediakan informasi, di mana
evaluasi dapat didasarkan ... Pengukuran pendidikan adalah proses yang berusaha
untuk mendapatkan representasi secara kuantitatif tentang sejauh mana suatu ciri
yang dimiliki oleh peserta didik). Pendapat yang sama dikemukakan oleh Wiersma
dan Jurs (1985), bahwa “technically, measurement is the assignment of numerals to
objects or events according to rules that give numeral quantitative meaning”. (secara
teknis, pengukuran adalah pengalihan dari angka ke objek atau peristiwa sesuai
dengan aturan yang memberikan makna angka secara kuantitatif).
Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa pengukuran adalah suatu proses
atau kegiatan untuk menentukan kuantitas daripada sesuatu. Pengertiannya menjadi
lebih luas, yakni dengan menggunakan observasi skala rating atau alat lain yang
membuat kita dapat memperoleh informasi dalam bentuk kuantitas. Juga berarti
pengukuran dengan berdasarkan pada skor yang diperoleh. Dalam bidang Pendidikan,
psikologi, maupun variabel-variabel social lainnya, kegiatan pengukuran biasanya
menggunakan tes, dalam sejarah perkembangannya, aturan mengenai pemberian
angka ini didasarkan pada teori pengukuran psikologi yang dinamakan psychometric.
4. Tes

5
Istilah tes berasal dari bahasa latin “testum” yang berarti sebuah piring atau
jambangan dari tanah liat. Istilah tes ini kemudian dipergunakan dalam lapangan
psikologi dan selanjutnya hanya dibatasi sampai metode psikologi, yaitu suatu cara
untuk menyelidiki seseorang. Penyelidikan tersebut dilakukan mulai dari pemberian
suatu tugas kepada seseorang atau untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Pada
hakikatnya tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan
atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek
perilaku tertentu.3 Sebagai hasil jawabannya diperoleh sebuah ukuran (nilai angka)
dari seseorang. Tes (test) merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan untuk
mencatat atau mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target penilaian.
Jawaban yang diharapkan dalam tes dapat secara tertulis, lisan, atau perbuatan.
Secara skematis hubungan tes, pengukuran (measurement), penilaian
(assessment) dan evaluasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Evaluasi

Penilaian

Pengukuran

Tes

B. Kedudukan dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran

Kedudukan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran sungguh sangat penting,


bahkan dapat dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan keseluruhan proses
belajar dan pembelajaran. Penting karena dengan evaluasi diketahui apakah belajar dan
pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan ataukah belum. Dengan evaluasi juga akan
diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran
tersebut berhasil, dan faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan
3
Arifin, Zainal. (2012). hlm. 6. “S. Hamid Hasan (1988: 7) menjelaskan, tes adalah alat pengumpulan data yang
dirancang secara khusus. Kekhususan tes dapat terlihat dari konstruksi butir (soal) yang dipergunakan. Rumusan ini
lebih terfokus kepada tes sebagai alat pengumpul data. Pengumpulan data bukan hanya ada dalam prosedur
penelitian, tetapi juga ada dalam prosedur evaluasi.”

6
pembelajaran tidak atau belum berhasil. Tidak hanya itu, dengan evaluasi juga diketahui
dimanakah letak kegagalan dan kesuksesan belajar dan pembelajaran. Padahal
diketahuinya hal tersebut, akan dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam mengadakan
perbaikan belajar dan pembelajaran.
Tujuan evaluasi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui kelebihan
dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yang
ditempuhnya.
2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni
seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke arah tujuan
pendidikan yang diharapkan.
3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi
pelaksanaannya.
4. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.

C. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran

Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, Anda harus memperhatikan prinsip-
prinsip umum evaluasi sebagai berikut:
1. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental, karena pembelajaran itu sendiri
adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, Anda harus melakukan evaluasi
secara kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa
dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya, sehingga dapat diperoleh
gambaran yang jelas dan berarti tentang perkembangan peserta didik. Perkembangan
belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk saja tetapi juga dimensi
proses bahkan dari dimensi input.
2. Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, Anda harus mengambil seluruh
objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah peserta

7
didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik yang
menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotor. Begitu juga dengan objek-objek
evaluasi yang lain.
3. Adil dan objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, Anda harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Semua
peserta didik harus diperlakukan sama tanpa “pandang bulu”. Anda juga hendaknya
bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik. Sikap
like and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat negatif harus
dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang
sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi, anda hendaknya bekerjasama dengan semua pihak, seperti
orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik
itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi,
dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.
5. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik bagi anda sendiri yang menyusun
alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tesebut. Untuk itu, anda
harus memperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Salah satu cara untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh seorang pendidik dalam
proses pembelajaran adalah dengan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh guru dapat berupa
hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Penilaian pembelajaran adalah kegiatan untuk
mengontrol penjaminan mutu pembelajaran dan keputusan komponen pembelajaran yang
berbeda pada setiap jalur dan jenjang pembelajaran sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan. Penilaian adalah penerapan metode yang berbeda dan
penggunaan alat penilaian yang berbeda untuk memperoleh informasi tentang berbagai hasil
belajar siswa atau pencapaian kemampuan siswa (satu set keterampilan). Pengukuran dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu. Pengukuran pada
dasarnya adalah membandingkan sesuatu atau didasarkan pada sesuatu. Tes terdiri dari
serangkaian tugas yang harus diselesaikan atau serangkaian pertanyaan yang dijawab oleh
siswa, mengukur pemahaman dan kemahiran berbagai materi yang diperlukan sesuai dengan
tujuan pengajaran tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa tes pada hakikatnya merupakan alat
ukur yang sering digunakan di samping alat ukur lainnya dalam evaluasi pembelajaran.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk kedepannya
penulis akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan detail dengan sumber yang lebih
banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat dibutuhkan penulis.

9
DAFTAR PUSTAKA

Asrul, Rusydi Ananda, dan Rosnita. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Medan: Citapustaka Media.
Tersedia dari 123dok
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementerian Agama RI. Tersedia dari Docplayer
Adhi, Ginanjar. 2020. Evaluasi Pembelajaran. https://www.tripven.com/evaluasi-
pembelajaran/, diakses pada 5 Maret 2022
Wikipedia. 2021. Evaluasi Pembelajaran.
https://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi_pembelajaran, diakses pada 5 Maret 2022
Ibeng, Parta. 2022. Evaluasi adalah. https://pendidikan.co.id/pengertian-evaluasi/, diakses
pada 5 Maret 2022
Thabroni, Gamal. 2021. Evaluasi Pembelajaran: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis, dsb.
https://serupa.id/evaluasi-pembelajaran/, diakses pada 4 Maret 2022

10

Anda mungkin juga menyukai