Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERKEMBANGAN MATEMATIKA HINDU

Dosen pengampu: Ade Andriani, S.Pd.,M.Pd

OLEH :

KELOMPOK 5

1. Areigi Doanta Sembiring (4193311026)

2. Agnes Yulitia Sihombing (4193111079)

3. Nurhayatun Nupus (4193311025)

KELAS : PSPM E 2019

MATA KULIAH : SEJARAH MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran dan
limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sejarah Matematika.

Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada ibu Ade Andriani, S.Pd.,M.Pd selaku dosen mata kuliah Sejarah Matematika.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna baik materi
maupun teknik penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca guna menambah wawasan
tentang Sejarah Matematika.

Medan, 22 September 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika memiliki sejarah panjang hingga tercipta serangkaian ilmu
matematika yang begitu kompleks seperti saat ini. Sejarah mencatat bahwa matematika
telah banyak digunakan oleh masyarakat sejak zaman dahulu, meskipun dalam bentuknya
yang paling sederhana seperti membilang atau mengukur. Sejarah matematika dimulai
sejak 3.000 tahun Sebelum Masehi dalam wilayah kebudayaan-kebudayaan besar di
dunia seperti Mesir, Babylonia, Yunani, Romawi, India, Persia, dan Cina.
Matematika India atau juga bisa disebut Matematika Hindu muncul pada abad ke-
26 SM dan berakhir pada abad ke-14 M. Matematika India ini berkembang setelah
matematika China dan berakhir tepat sebelum munculnya matematika Eropa abad
pertengahan
India telah memiliki pengetahuan besar mengenai matematika. Angka nol
diciptakan oleh bangsa India kuno. Demikian juga sistem desimal. Matematika Hindu
atau matematika India dikenal sebagai Sulwa Sutra atau “talidarisloka”(cord of verses).
Ini berkaitan dengan pembangunan altar tempat pemujaan danupacara korban. Formula
dari Sulwa Sutra sifatnya empirik. Sesungguhnya,dikatakan bahwa Sulwa Sutra mungkin
merupakan pengaruh di belakang perkembangan kemudian dari geometri Yunani. Semua
hal yang datang darimatematika India, angka adalah yang paling menonjol.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana Sejarah Matematika Hindu?
2. Bagaimana sistem bilangan Matematika Hindu?
3. Siapa saja tokoh-tokoh Matematika Hindu?
4. Bagaimana dengan penemuan yang berhubungan dengan Matematika Hindu?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui sejarah Matematika Hindu
2. Mengetahui sistem bilangan Matematika Hindu
3. Mengetahui tokoh-tokoh Matematika Hindu
4. Mengetahui penemuan yang berhubungan dengan Matematika Hindu
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Matematika Hindu (India)


Matematika India atau juga bisa disebut Matematika Hindu muncul pada abad ke-
26 SM dan berakhir pada abad ke-14 M. Matematika India ini berkembang selelah
matematika China dan berakhir tepat sebelum munculnya matematika Eropa abad
pertengahan. Matematika India dimulai sejak munculnya sebuah peradaban yang terletak
di daerah aliran Sungai Indus. Peradaban ini biasa disebut Peradaban Lembah Indus.

Peradaban Lembah Sungai Indus, 2800 SM—1800 SM, merupakan sebuah


peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra yang
sekarang Pakistan dan India barat. Peradaban ini sering juga disebut sebagai Peradaban
Harappa Lembah Indus, harena kota penggalian pertamanya disebut Harappa, atau juga
Peradaban Indus Sarasvati harena Sungai Sarasvati yang mungkin kering pada akhir 1900
SM. Pemusatan terbesar dari Lembah Indus berada di timur Indus, dekat wilayah yang
dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang pernah mengalir.

Sekitar abad ke-15 SM bangsa India diusir oleh bangsa Arya yang datang dari
Asia Tengah. Selama kira-kira 1000 tahun hangsa Arya menyempurnakan tulisan Hindu
dan bahasa Sansekerta. Beberapa penulis agama juga menulis sejarah matematika karena
dalam pembangunan altar Budha direntangkan tali yang menunjukkan pengenalan tigaan
Pythagoras.

Kemudian lahirlah matemaiika Vedanta yang berkembang di India sejak Zaman


Besi. Sekitar abad ke-9 SM, seorang matematikawan bernama Shatapatha Brahmana
mulai menemukan pendekatan nilai π , dan kemudian antara abad ke-8 dan ke-5 SM,
Sulba Sutras memberikan tulisan-tulisan geometri yang menggunakan bilangan rasional,
bilangan prima, aturan tiga dan akar kubik yaitu dengan menghitung akar kuadrat dari 2
sampai sebagian dari seratus ribuan, memberikan metode kontruksi lingkaran dan
perhitungan luasnya menggunakan susunan persegi, menyelesaikan persamaan linear dan
kuadrat serta mengembangkan Tripel Pythagoras secara aljabar, dan memberikan
pernyataan dan bukti numerik untuk teorema Pythagoras.

Pada tahun 550 bangsa Hindu menemukan bilangan nol dan penulisan sislem
letak untuk bilangan. Angka India atau Argam Hindiyyah dimulai satu tempat kosong
untuk angka nol, ini terbukti telah dituliskan posisi itu pada Kitab Injil orang lndia. Para
ahli matematika lndia telah lama menemukan bilangan nol, tetapi belum ada simbolnya.
Kemudian Aryabrata menyebut bilangan nol dengan kata “kha”. Aryabrata telah
memasukkan nol dalam sistem perhitungan bukan sekedar tempat kosong. Konsep
bilangan nol menggunakan satu tempat kosong di dalam pengaturan bentuk tabel telah
dikenal dan digunakan di India dari abad ke-6. Naskah tertua yang diketahui
menggunakan nol adalah karya Jain dari India yang berjudul Lokavibhaaga, berangka
tahun 458.

Penggunaan simbol nol oleh orang India yang pasti adalah di Gwalior Tablet
Stone pada tahun 876. Dokumen tersebut tercetak pada lempengan tembaga dengan
simbol “o” kecil tercetak di situ. Ensiklopedi Britanica mengatakan “Literatur Hindu
membuktikan bahwa bilangan nol mungkin telah dikenal di depan kelahiran Kristus,
tetapi tidak ada catatan yang ditemukan dengan simbol seperti itu di depan abad ke-9”.
Ide-ide brilian dari matematikawan lndia selanjutnya dipelajari oleh matematikawan
Muslim dan Arab. Hal ini terjadi pada tahap-tahap awal ketika matematikawan Al-
Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu (lndia) yang menggambarkan sistem nilai
tempat dari bilangan yang melibatkan bilangan 0, I, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Al-
Khawarizrni adalah yang pertama kali memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai
nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut sebagai Sistem Bilangan Desimal.

B. Sistem Bilangan Hindu (India)


Ada beberapa macam angka di India yaitu :
1.  Angka Brahmi
Kebanyakan sistem angka kedudukan yang menggunakan 10 sebagai asas yang
digunakan di seluruh dunia adalah berasal dari India. Sistem angka India lazimnya
dikenali di Barat sebagai sistem angka Hindu-Arab atau angka Arab, karena ia
diperkenalkan di Eropa melalui orang Arab. Digit 1 hingga 9 dalam sistem angka Hindu-
Arab berevolusi dari angka Brahmi.
Angka Brahmi ditemukan pada prasasti di gua dan kuil di daerah dekat Poona,
Bombay dan Uttar Pradesh. Prasasti yang berbeda, berbeda pula bentuk simbolnya.
Angka Brahmi sudah digunakan lebih lama sampai abad 4M.

2.  Angka Gupta
Periode Gupta adalah selama dinasti Gupta memerintah sampai ke Magadha di
Timur laut India pada awal abad 4M sampai akhir abad 6M. Angka Gupta dibangun dari
angka Brahmi dan tersebar luas oleh kerajaan Gupta. Angka Gupta lalu berkembang
menjadi angka Nagari kadang-kadang juga disebut angka Devahagari.

3.  Angka Nagari
Angka Nagari sering disebut-sebut oleh Al-Biruni sebangai “kebanyakan
bilangan” karena banyak dikirim ke dalam dunia Arab. Angka Nagari sering disebut
angka Devanagari. Angka India menyebar kenagian dunia antara abad 7 sampai abad 16
M dan sudah menyebar di Eropa di akhir abad 5 M.

C. Tokoh-tokoh Matematika Hindu (India)


Adapun tokoh-tokoh matematika India yaitu :
1. Paṇini 
      Paṇini (kira-kira abad ke-5 SM) yang merumuskan aturan-aturan tata bahasa
Sanskerta. Notasi yang digunakan sama dengan notasi matematika modern, dan
menggunakan aturan-aturan meta, transformasi, dan rekursi.

2. Pingala 
   Pingala (kira-kira abad ke-3 sampai abad pertama SM)  di dalam
risalahnya prosody menggunakan alat yang bersesuaian dengan sistem bilangan biner.
Pembahasannya tentang kombinatorika meter bersesuaian dengan versi dasar
dari teorema binomial. Karya Pingala juga berisi gagasan dasar tentang bilangan
Fibonacci (yang disebut mātrāmeru).
3. Surya Siddhanta 
   Surya Siddhanta memperkenalkan fungsi trigonometri sinus, kosinus, dan
balikan sinus, dan meletakkan aturan-aturan yang menentukan gerak sejati benda-benda
langit, yang bersesuaian dengan posisi mereka sebenarnya di langit.Daur waktu
kosmologi dijelaskan di dalam tulisan itu, yang merupakan salinan dari karya terdahulu,
bersesuaian dengan rata-rata tahun siderik 365,2563627 hari, yang hanya 1,4 detik lebih
panjang daripada nilai modern sebesar 365,25636305 hari. Karya ini diterjemahkan ke
dalam bahasa Arab dan bahasa Latin pada Zaman Pertengahan.

4. Aryabhata
Aryabhata adalah matematikawan dan astronom India yang lahir pada tahun 475
M dan meninggal pada tahun 550 M. Dia hidup di zaman yang sulit untuk
mengembangkan matematika. Bahkan, pada masa itu dia merupakan satu-satunya orang
yang menemukan rumus-rumus matematika sebelum lahirnya ahli-ahli matematika pada
masa modern kini.
     Pada tahun 499 M, saat usianya baru 23 tahun ia sudah berhasil membuat sebuah
karya besar. Karyanya itu adalah sebuah Kitab yang ia beri judul mirip dengan namanya
yakni Aryabhatiya. Kitab ini begitu populer karena didalamnya ia memperkenalkan
fungsi versinus, menghasilkan tabel trigonometri India pertama tentang sinus,
mengembangkan teknik-teknik algoritma aljabar, infinitesimal, dan persamaan diferensial
serta memperoleh solusi seluruh bilangan untuk persamaan linear oleh sebuah metode
yang setara dengan metode modern. Tak hanya matematika, di dalam kitab ini juga
menuliskan perhitungan astronomi yang akurat berdasarkan sistem heliosentris gravitasi.
Saking populernya, kitab ini diterjemahkan kedalam bahasa Arab pada abad ke-8 M, dan
kemudian dalam bahasa Latin pada abad ke-13 M.
  Penemuannya yang lain dalam matematika adalah penemuan rumus π (phi). Ia
memberikan nilai π yang bersesuaian dengan 62832/20000 = 3,1416. Ia juga membuat
rumus untuk menemukan luas segitiga, lingkaran, dll. Dalam rumus lingkaran, ia
membuat peraturan yang menyatakan komponen utama pemecahan keliling sebuah
lingkaran ada pada diameternya.

5. Brahma Gupta
Brahma Gupta adalah matematikawan besar India berikutnya, ia hidup dari tahun
598 sampai 660 M. Karyanya yang terkenal adalah Brahma Siddhanta yang terdiri dari
dalil dan peraturan. Pada tahun 628 M Brahma Gupta menulis sebuah buku
berjudul Brahma Gupta Siddhanta sebagai perbaikan dari buku sebelumnya. Dalam buku
barunya ini ia menulis 2 bab tentang matematika, yaitu bab 12 dan 18 yang didalamnya
terdapat teorema-teorema yang sudah diakui sebagai teorema yang benar. Namun ada
pendapat beberapa ahli yang mengatakan bahwa teorema Brahma Gupta tidak benar.
Disamping itu terdapat pula teorema-teorema Brahma Gupta yang eksak yaitu dengan
memanfaatkan rumus-rumus Archimedes Heron untuk menentukan jari-jari lingkaran
luar suatu segitiga. Salah satu contohnya adalah saat Brahma Gupta membuat
rumus     yang ekivalen dengan rumus trigonometri yang kita pakai sekarang yakni:
2R= a/sin A= b/sin B =c/sinC
Yang merupakan formulasi kembali dari hasil karya ptolami barangkali hasil yang paling
menarik dari Brahma Gupta adalah menggeneraisasikan dari rumus beron untuk
menentukan luas segi empat yakni :
K=√(s-a)(s-b)(s-c)(s-d)

6. Madhava
      Madhava dari Sangamagrama (lahir dengan nama Irinjaatappilly Madhava
Namboodiri) (c. 1350 – c. 1425) adalah matematikawan dan astronom India dari kota
Irinjalakkuda (dekat Cochin, Kerala, India). Ia merupakan pendiri sekolah astronomi dan
matematika Kerala. Mādhava dianggap sebagai salah satu matematikawan-astronom
terbesar pada abad pertengahan, dan telah menyumbangkan kontribusi dalam deret
takhingga, kalkulus, trigonometri, geometri dan aljabar. Karya Madhava diduga dikirim
ke Eropa melalui misionaris-misionaris Yesuit dan pedagang yang aktif disekitar
pelabuhan Kochi, sehingga memberikan pengaruh terhadap perkembangan kalkulus di
Eropa

D. Penemuan yang Berhubungan dengan Matematika Hindu (India)


a. Naskah Bahksali
Naskah bakhsahali sebuah buku petunjuk tentang aturan aturan dan contoh
ilustrasi dan pemecahannya. Terutama tentang aritmatika dan aljabar serta beberapa
geometri dan pengukuran. Naskah tersebut memberikan banyak pernyataan aturan
kemudian diikuti contoh dan tanda matematika serta pembuktiannya. Hanya sebagian
besar disimpan, maka kita tidak dapat memastikan ukuran atau keseimbangan antara
topic yang berbeda. Sebagian besar naskah telah rusak dan hanya sekitar 70 dalam
pelepah pohon yang tersisa yang bertahan hingga naskah ini ditemukan. Naskah
tersebut diperkirakan disusun sekitar 400M.

b. Nilai π
Aryabhata bekerja pada pendekatan utuk πdan memungkinkan telah sampai
pada kesimpulan bahwa π adalah tidak rasional. Pada bagian kedua dari Aryabhata, ia
menulis dalam bahasa sanserta, yang artinya:
“tambahkan 4 dan 100, kalikan dengan 8, dan kemudian menambahkan 62,000.
Dengan aturan ini keliling lingkaran dengan diameter 20.000 dapat ditemui menjadi
π=3.1416 “.

c. The Siddhanta Surya


Catatan yang memperkenalkan fungsi trigonometri sinus, kosinus, dan sinus
invers, dan meletakkan aturan untuk menentukan gerakan yang sebenarnya posisi
benda benda langit.

d. Trigonometri
Penelitian trigonometri oleh aryabhata dalam kitab gantapada 6, aryabhata
mengemukakan luas segitiga, yang artinya :
“untuk segitiga, hasil yang tegak lurus dengan sisi setengah merupakan daerah”.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Matematika India atau juga bisa disebut Matematika Hindu muncul pada abad ke-
26 SM dan berakhir pada abad ke-14 M. Matematika India ini berkembang setelah
matematika China dan berakhir tepat sebelum munculnya matematika
Eropa abad pertengahan. Matematika India dimulai sejak munculnya sebuah
peradaban yang terletak di daerah aliran Sungai Indus. Peradaban ini biasa disebut
Peradaban Lembah Indus. Sistem bilangan Mesir/India terbagi menjadi tiga angka yaitu
angka brahmi, angka gupta dan angka nigari. Adapun tokoh-tokoh matematika india yaitu
Paṇini, Pingala, Surya Siddhanta,  Aryabhata, Brahma Gupta, dan Madhava. Penemuan
yang berhubungan dengan matematika di india yaitu Naskah Bahksali, Nilai π , The
Siddhanta Surya, dan Trigonometri.

B. Saran
Dari penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat dibutuhkan untuk evaluasi kedepannya. Penulis berharap bahwa
dibalik ketidaksempurnaan penulis dan penyusunan makalah ini ditemukan sesuatu yang
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai