Anda di halaman 1dari 10

GRUP PERMUTASI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

1. AGNES YULITYA (4193111079)


2. AIDA HAFNI RAMBE (4193311009)
3. CAHAYA TAMBUNAN (4193111063)
4. VANIA DWISAURA ARTANTI (4193311034)

MATAKULIAH : STRUKTUR ALJABAR

DOSEN PENGAMPU : SRI LESTARI MANURUNG, S.Pd., M.Pd.

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Teori grup adalah cabang aljabar abstrak yang membahas mengenai grup. Dalam
matematika, grup adalah suatu struktur aljabar yang terdiri dari sebuah himpunan dan sebuah
operasi yang menggabungkan sebarang dua elemen himpunan tersebut untuk membentuk
elemen baru yang juga terdapat pada himpunan tersebut. Agar dapat digolongkan sebagai
grup, himpunan dan operasi tersebut harus memenuhi beberapa kondisi yang disebut aksioma
grup. Studi grup berawal dari gagasan mengenai himpunan-himpunan permutasi yang
tertutup di bawah operasi perkalian dan melibatkan identitas, serta invers untuk setiap
elemennya. Konsep permutasi yang pertama dikemukaan oleh Lagrange, yaitu permutasi
adalah fungsi yang memetakan sebuah himpunan kepada himpunan itu sendiri. Namun
teorema-teorema dasar permutasi dan notasi- notasi yang digunakan di dalamnya
dikembangkan oleh Cauchy. Cauchy juga merupakan orang pertama yang menggunakan
notasi siklik dalam menyatakan sebuah permutasi.

2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1) Bagaimana membuktikan teorema dengan menggunakan fungsi bijektif ?
2) Bagaimana cara menggunakan tabel Cayley untuk grup permutasi ?
3) Bagaimana cara menggunakan konsep pencerminan dan rotasi ?
4) Bagaimana mencari hasil dari penggandaan permutasi ?

3. TUJUAN PENULISAN
1) Mengetahui pembuktian teorema dengan menggunakan fungsi bijektif
2) Mengetahui cara menggunakan tabel Cayley dari grup permutasi
3) Mengetahui cara menggunakan konsep pencerminan dan rotasi
4) Mengetahui hasil dari penggandaan permutasi
BAB II
ISI

Jika diketahui σ = ( 13 2 3 4 5 6
1 4 5 6 2
;τ = ) (
1 2 3 4 5 6
2 4 1 3 6 5 )
merupakan permutasi dalam S6

tentukanlah penggandaan permutasi τσ .

Jawab:

Hasil penggandaan permutasi τσ :

(11
τσ =
2 3 4 5 6
2 3 6 5 4 )
Definisi 1.1

Suatu permutasi dari himpunan S adalah suatu fungsi dari himpunan S ke himpunan S yang
bijektif

Penggandaan permutasi didefinisikan sebagai berikut :

( β Ο γ ) (a) = β ¿(a)), ∀ a ∈ S

Misalkan S adalah himpunan terbatas yang beranggotakan n elemen, yaitu : S =


{x 1 , x 2 , x 3 , … , x n }.

Kemudian bangun himpunan pemetaan yang bijektif dari S ke S yaitu : β (S) = { ξ|ξ : S bij

S}

Sebagai contoh kita ambil S = { a, b, c } maka akan kita peroleh banyaknya pemetaan bijektif
dari S ke S adalah sebagai berikut :

ξ 1= (aa b c
b c) (
; ξ 2=
a b c
b c a ) (
; ξ 3=
a b c
c a b )
ξ4=( aa b c
c b ) (
; ξ 5=
a b c
b a c ) (
; ξ 6=
a b c
c b a )
Penulisan seperti itu dimaksudkan untuk memepermudah, contoh untuk ξ 2= (ab b c
c a )
artinya ξ 2

memetakan :
A ke b, b ke c, dan c ke a. Sedangkan ξ 3 ο ξ 4 dimaksudkan pergandaan permutasi dengan terlebih
dahulu mengerjakan ξ 4 dilanutkan dengan ξ 3.

ξ 3 ο ξ 4= (ac )(
b c a b c
a b a c b
= )(
a b c
c b a )
=ξ 6

Dapat ditunjukkan bahwa β (S) terhadap pergandaan permutasi merupakan grup. Grup ini
dikatakan grup permutasi dinotasikan dengan S3. Jika S beranggotakan n elemenmaka grup
permutasinya ditulis Sn .

Secara umum masalah di atas diutarakan dalam teorema berikut ini :

Teorema 1.1

Misalkan A suatu himpunan tidak kosong

S A ={ ξ|ξ : A bij A }

S A terhadap operasi penggandaan permutasi merupakan grup.

Bukti

i) Akan ditunjukkan sifat tertutup


Ambil sembarang α , β ∈ S A , berarti α dan β merupakan fungsi bijektif, menurut
definisi penggandaan permutadi diperoleh :
( α Ο β ) (a) = α ¿ (a)), ∀ a ∈ A
ii) Akan ditunjukkan α , β , γ ∈ S A dan a ∈ A
Ambil sembarang α , β , γ ∈ S A dan a ∈ A
( ( α Ο β ) Ο γ ) (a) = ( α Ο β ) ¿ (a)), ∀ a ∈ A
= α ¿ (a))), ∀ a ∈ A
= α ¿ ) (a)), ∀ a ∈ A
= (α Ο ¿) (a)), ∀ a ∈ A
( ( α Ο β ) Ο γ ) (a) = (α Ο ¿) (a)), ∀ a ∈ A
Jadi ( α Ο β ) Ο γ = α Ο ¿) (Terbukti)
iii) Unsur identitas
Pilih permutasi identitas I yang didefinisikan sebagai berikut :
I (a) = a, ∀ a ∈ A, I merupakan pemetaan bijektif atau I ∈ S A
Bukti :
Ambil sembarang α ∈ S A dan x ∈ A
(I ∘ α ) (x) = I (α ( x ) ), ∀ x ∈ A
= α ( x ), ∀ x ∈ A
Sehingga dipenuhi ( I ∘ α ) (x) = α ( x ) , ∀ x ∈ A ......... (1)
(α ∘ I ) (x) = α ( I ( x ) ), ∀ x ∈ A
= α ( x ), ∀ x ∈ A
Sehingga dipenuhi (α ∘ I ) (x) = α ( x ) , ∀ x ∈ A ......... (2)
Dari (1) dan (2) dipenuhi :
(α ∘ I ) (x) = (I ∘ α ) (x) = α ( x ) , ∀ x ∈ A
α ∘ I = I ∘ α = α, ∀ α ∈ S A
iv) Unsur invers
Ambil sembarang β ∈ S A
Didefinisikan β−1 ( x ) = y jika hanya jika β ( y )=x
Akan ditunjukkan β−1 ∈ S A artinya β−1 fungsi bijektif
a) Akan ditunjukkan β−1 merupakan fungsi
Ambil sembarang x 1 , x 2 ∈ A dengan x 1=x 2 karena β ∈ S A maka ∃ y 1 , y 2 ∈ A
sehingga β ( y 1) =x 1, dan β ( y 2 )=x 2 atau β ( y 1) =β ( y 2 ) karena β ∈ S A ( β ...............)
−1 −1
maka y 1= y 2 atau β ( x1 ) =β ( x 2 ) (Terbukti)
b) Akan ditunjukkan β−1 merupakan fungsi injektif
−1 −1
Ambil sembarang x 1 , x 2 ∈ A dengan β ( x1 ) =β ( x 2 ) menurut definisi maka

β−1 ( x2 ) = y 2 dengan β ( y 2 )=x 2 dari β−1 ( x1 ) =β−1 ( x 2 ) atau y 1= y 2 dan karena β ∈ S A (

β ...............) maka β ( y 1) =β ( y 2 ) atau x 1=x 2. Jadi terbukti β−1 ( x1 ) =β−1 ( x 2 ) → x 1=x 2.


Atau β−1 fungsi injektif.
c) Akan ditunjukkan β−1 merupakan fungsi surjektif
Ambil sembarang x ∈ A (Kodomain β−1) karena β fungsi maka ∃ y ∈ A sehingga y
= β (x), menurut definisi berarti β−1 ( y )=x . Ini berarti ∀ x ∈ A (Kodomain β−1), ∃ y
∈ A (Domain) sehingga berarti β−1 ( y )=x artinya β−1 fungsi surjektif. Dengan
dipenuhi ketiga syarat tersebut maka β−1 merupakan fungsi bijektif atau β−1 ∈ S A .
Selanjutnya dibuktikan : ( β ∘ β−1 )=( β−1 ∘ β ) = I
Ambil sembarang β ∈ S A dan x ∈ A
( β ∘ β−1 ) (x) = β ¿(x)) = β ( y ) = x = I (x), ∀ x ∈ A
Demikian pula :
Ambil sembarang β ∈ S A dan y ∈ A
( β−1 ∘ β ) (y) = β−1 ¿(y)) = β−1 ( x ) = y = I (y), ∀ y ∈ A
Jadi terbukti ( β ∘ β−1 )=( β−1 ∘ β ) = I

Definisi 1.2

Misalkan A = {1,2,3, … n}, grup dari semua permutasi dari A dinamakan grup permutasi
dengan n unsur dinotasikan Sn.

Contoh 1 :

A = {1,2,3}

SA= {α : A A | α fungsi bijektif }

Terdapat 6 fungsi bijektif atau 3! yaitu :

(1 23 )
ρ0 = 1 23 ; (1 23 )
ρ1 = 2 3 1 ; (1 23 )
ρ2 = 3 1 2

(1 23 )
µ1 = 1 3 2 ; (1 23 )
µ2 = 3 2 1 ; (1 23 )
µ3 = 2 13

sA = { ρ0, ρ1, ρ2, µ1, µ2, µ3 }

hasil penggandaan permutasi dapat dilihat pada table Cayley berikut :

* ρ0 ρ1 ρ2 µ1 µ2 µ3
ρ0 ρ0 ρ1 ρ2 µ1 µ2 µ3
ρ1 ρ1 ρ2 ρ0 µ3 µ1 µ2
ρ2 ρ2 ρ0 ρ1 µ2 µ3 µ1
µ1 µ1 µ2 µ3 ρ0 ρ1 ρ2
µ2 µ2 µ3 µ1 ρ2 ρ0 ρ1
µ3 µ3 µ1 µ2 ρ1 ρ2 ρ0

Dengan memperhatikan tabel diatas, diperoleh :

1. Sifat tertutup dipenuhi karena semua hasil operasi unsur – unsur tersebut ada di SA

2. Sifat Asosiatif penggandaan permutasi/ komposisi fungsi, untuk setiap fungsi dipenuhi
sehingga berlaku juga untuk setiap anggota dari SA.

3. Terdapat ρ0 ϵ SA sebagai unsur identitas sehingga untuk ∀ ρ ϵ SA

berlaku ρ0 ρ = ρ ρ0 = ρ

4. ∀ ρ ϵ SA ∃ ρ ρ-1 = ρ-1 ρ = ρ0

Atau :

ρ0 inversnya ρ0 ρ1 inversnya ρ2 ρ2 inversnya ρ1

µ1 inversnya µ1 µ2 inversnya µ2 µ3 inversnya µ3

Dengan dipenuhinya keempat sifat dari sifat grup maka dapat disimpulkan bahwa S A terhadap
operasi penggandaan permutasi membentuk grup yang dinamakan grup permutasi dengan 3
unsur.

Perhatikan gambar segitiga sama sisi berikut ini :

3
o

1 2

Dengan memutar sebesar α =0 ° maka akan diperoleh :

σ 0=( 11 2 3
2 3 )
; selanjutnya diputar dengan sudut putar α =120 °

Maka akan diperoleh σ 1= (12 2 3


3 1 )
; dan seterusnya dengan sudut putar α =240 °

Maka akan diperoleh σ 2= (31 2 3


1 2 )
.

Selanjutnya dengan mencerminkan pada sumbu pencerminan yang melalui titik

sudut 1 diperoleh μ1= (


1 2 3
1 3 2 )
dan dengan sumbu pencerminan yang melalui titik 2

diperoleh μ =(
3 2 1)
1 2 3
2 dan seterusnya dengan sumbu pencerminan yang melalui titik 3

akan diperoleh μ =(
2 1 3)
1 2 3
3 .

Dari hasil tersebut diperoleh grup yang dinamakan grup simetri 3 unsur
dinotasikan dengan D 3 atau (The Third Dihedral Group), sedangkan untuk D 4 dinamakan
(The Forth Dihedral Group).

Apakah D3 ≤ S 3 dan bagaimana dengan D 4 ≤ S 4 berikut ini akan disajikan tentang


D 4 yang diperoleh dari pencerminan dan rotasi D 4 ¿ ¿, R90 , R180 , R270 , H , V , D , D ' ¿

Keterangan :

1. R0 =¿rotasi 0 0 P W R0 P W
G B G B

2. R90 =¿rotasi 90 0 P W R90 W B


G B P G

3. R180 =¿rotasi 1800 P W R180 B G

G B W P

4. R270 =¿ rotasi 2700 P W R270 G P

G B B W

Selanjutnya dengan mencerminkan pada sumbu pencerminan atau rotasi terhadap 1800
diperoleh hasil yaitu :

5. H=¿ rotasi 180 °terhadap P W H G


B
sumbu horizontal G B P W

6. V =¿ rotasi 180 °terhadap P W V W P


sumbu vertical G B B G

7. D=¿ rotasi 180 °terhadap P W D P G


diagonal utama G B W E

8. D ' =¿ rotasi 180 °terhadap P W D′ B W


diagonal lain G B G P

Hasil penggandaan permutasi dapat dilihat pada tabel Cayley berikut :

Tabel 4.2. Menunjukkan Tabel Cayley dari grup D 4

¿ R0 R90 R180 R270 H V D D'


R0 R0 R90 R180 R270 H V D D'
R90 R90 R180 R270 R0 D' D D D'
R180 R180 R270 R0 R90 V H H V
R270 R270 R0 R90 R180 D D' V H
H H D V D' R0 R180 R90 R270
V V D' H D R180 R0 R270 R90
D D V D' H R270 R90 R0 R180
D' D' H D V R90 R270 R180 R0

BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai