Anda di halaman 1dari 34

CRITICAL BOOK REPORT

OLEH:

NURUL ALFI OETARI

4181141020

BIOLOGI DIK D 2018

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga tugas ini bisa
selesai pada waktunya.

Saya berharap semoga tugas ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, saya memahami bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun bagi penulis dan
pembaca.

Semoga tugas Critical Book Report dari mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia ini
dapat di terima oleh Bapak Drs. AZHAR UMAR,M.Pd. sebagai dosen pengampu di mata
kuliah ini.

Penyusun

Tim Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Latar belakang penulis membuat Critical Book Report ini adalah untuk megetahui
buku mana yang lebih unggul dan lebih baik untuk dijadikan panduan oleh mahasiswa.
Dengan menyelesaikan tugas Critical Book Report ini, mahasiswa dapat memperoleh
pengetahuan baru dari apa yang telah dibacanya yang mungkin belum pernah ketahui
sebelumnya. Dengan mengkritisi beberapa buku, pembaca akan mengetahui persamaan
dan perbedaan, kelebihan dan kekurangan dari buku yang telah ia baca tersebut.

1.2 TUJUAN PENULISAN


1) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kedua buku
2) Untuk menambah wawasan yang diperoleh dari kedua buku
3) Untuk meningkatkan keterampilan dalam memahami isi buku
4) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia

1.3 MANFAAT PENULISAN


1) Agar kita tahu kelebihan dan kekurangan dari kedua buku
2) Agar kita dapat menambah wawasan yang diperoleh dari kedua buku
3) Agar kita dapat meningkatkan keterampilan dalam memahami isi buku

3
BAB II

ISI

2.1 IDENTITAS BUKU UTAMA (DIKTAT)


1. Judul Buku : Pendidikan Bahasa Indonesia
2. Pengarang : Drs.Sanggup Barus, M.Pd.dkk
3. Penerbit : Unimed Press
4. Tahun Terbit : 2019
5. Tempat Terbit : Medan
6. ISBN : 978-602-7938-06-9
7. Tebal Buku : 119 halaman
8. Edisi : Revisi

2.2 IDENTITAS BUKU PEMBANDING


1. Judul Buku : Penulisan Karya Tulis
2. Penulis : Drs. Sanggup Barus, M.Pd
3. Penerbit : Halaman Moeka Publishing
4. Tahun Terbit : Januari 2013
5. Tempat Terbit : Jakarta
6. ISBN : 978-602-9126-77-8
7. Tebal Buku : 218 halaman
8. Edisi :-

4
2.3 RINGKASAN BUKU UTAMA (DIKTAT)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kedudukan dan Fungsi Bahasa-bahasa di Indonesia
Bahasa – bahasa di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun
bahasa Austronesia. Dalam hal ini, bahasa melayu itu sudah lama (berabad-abad)
digunlan sebagai lingua franca ‘bahasa perhubungan’ di nusantara ini pada zaman
Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa pemerintahan colonial belanda bahasa Melayu
dikenal sebagai bahasa sehari-hari yang sering dinamai dengan istilah Melayu pasar.
Bahasa melayu pasar sangat mudah dimengerti, ekspresif, memiliki toleransi kesalahan
yang sangat besar, dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang
digunakan para penggunanya.
Penanaman bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dri peristiwa ikrar
Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, dalam rangkaian kegiatan Kongres Pemuda
Kedua di Jakarta. Bagi bangsa Indonesia, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang
sangat penting karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa
negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai (1) lambang kebanggan nasional, (2) lambag identitas nasional, (3) alat pemersatu
berbagai suku bangsa yang berbeda-beda latar belakang social, budaya, dan bahasa
daerahnya, dan (4) alat komunikasi antardaerah dan antarbudaya.
2. Bahasa daerah
Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di Indonesia. Bahasa daerah
berfungsi sebagai (1) lambang kebanggan daerah, (2) lambang identitas daerah, (3) alat
perhubungan di dalam keluarga dan masyarakt daerah, dan (4) sarana pendukung budaya
daerah dan bahasa Indonesia.
3. Bahasa asing
Bahasa asing diartikan sebagai bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa
Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa asing berfungsi sebagai alat perhubungan

5
antarbangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk
pembangunan nasional.

B. Bahasa Indonesia Baku


1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku
Bahasa baku ialah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan,
stuktur kalimat, ejaan, dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang
berpendidikan, seperti pejabat, ahli, dosen, guru, ilmuwan, cendekiawan, dan sebagainya.
Sedangkan bahasa nonbaku ialah bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau
ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka yang
kurang berpendidikan dan yang bisa beraktifitas dalam lingkungan tidak resmi.
a. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku mempunyai empat fungsi yang secara satu per satu dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Pertama, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu.
Kedua, bahwa bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian.
Ketiga, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa.
Keempat, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan.
b. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia baku dipakai di dalam beberapa konteks. Pertama, dalam
komunukasi resmi, yaitu dalam surat - menyurat resmi atau dinas, pengumuman-
pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan,
dan peristilahan resmi. Kedua, dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan
karya ilmiah berupa makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian.
Ketiga, dalam pembicaraan di depan umum, yaitu ceramah, kuliah, dan kotbah.
Keempat, dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati, yaitu atasan dengan
bawahan di dalam kantor, guru dan kepala sekolah di pertemuan-pertemuan resmi,
mahasiswa dan dosen di ruang perkuliahan.
c. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku

6
Secara umum dapat diketahui bahwa bahasa Indonesia baku mempunyai tiga ciri, yaitu
(1) memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan, (2) kemantapan dinamis dan,
(3) cendekia.
BAB II
PENULISAN TEKS AKADEMIK
A. Pengertian Teks Akademik
Kridalaksana (2011:238) menyatakan bahwa teks adalah satuan bahasa yang bisa
berupa bahasa tulis dan bisa juga berupa bahasa lisan yang dihasilkan dari interkasi atau
komunikasi manusia. Dengan demikian, teks akademik merupakan teks yang diproduksi
dan digunakan dalam keperluan akademik. Teks akademik atau teks ilmiah dapat
berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal penelitian, laporan
penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah.

B. Perbedaan Teks Akademik dengan Teks Non-Akademik


Perbedaan antara teks akademik dan teks non-akademik dijelaskan secara
memadai dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik
yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai cirri-ciri antara lain
sederhana, padat, objektif, dan logis(Lihat, misalnya, Sudaryanto, 1996, Moeliono, 2004).

C. Ciri-ciri Teks Akademik dan Non-Akademik

Perbedaan Teks Akademik Teks Non-Akademik


(Teks Ilmiah) (Teks Non Ilmiah)
Objek Adanya fakta objek yang diteliti Tidak ada objek yang diteliti
Fakta pengamatan Dibuktikan dengan pengamatan Tanpa dukungan atau bukti
(objektif) (subjektif)
Tata urutan Bersifat metodis dan sistematis Sesuai dengan alur
Bahasa Mengguanakan bahasa yang Menggunakan bahasa yang
ilmiah (bahasa baku yang baik non ilmiah (menggunakan
dan benar) bahasa baku yang baik)
Istilah Pemakaian istilah khusus Pemakaian istilah umum
Gaya Bahasa Formal Non formal dan popular
Isi Biasanya berisi pengamatan atau Dapat bersifat persuasif,

7
penelitian deskriptif, maupun kritik tanpa
didukung bukti.

D. Teks Akademik dalam Berbagai Genre Makro


Berbagai jenis wujud karya ilmiah seperti, buku, ulasan buku, proposal penelitian,
laporan prkatikum, dan artikel ilmiah, itu semua merupakan genre makro yang masing-
masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi,
laporan, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi. Genre makro adalah genre yang
digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan, dan genre mikro adalah
subgenre-subgenre yang yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh
genre makro tersebut.

Ulasan buku
Dapat dikelompokkan menjadi buku ajar dan buku referensi. Buku referensi adalah buku
yang digunakan sebagai referensi atau bahan rujukan pada saat orang menyusun karya
ilmiah. Ulasan buku yang juga sering disebut dengan timbangan buku adalah tulisan
yang berisi tentang kritik terhadap buku yang dimaksud.

Proposal
Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian. Proposal dapat berupa
proposal penelitian atau proposal kegiatan. Proposal penelitian memiliki stuktur teks
pendahukuan, landasan teori dan tinjauan pustaka, metidologi.

Laporan penelitian
Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan. Laporan
penelitian ditata dengan struktur teks.

Artikel ilmiah
Artikel ilmiah dapat dikelompokkan menjadi artikel penelitian dan artikel konseptual.
Dalam hal ini artikel penelitian adalah artikel yang disusun berdasarkan sebuah laporan
penelitian. Sedangkan artikel konseptual adalah artikel yang disusun sebagai hasil
pemikiran secara konseptual.

8
BAB III
PENULISAN TEKS ULASAN BUKU
A. Pengertian Teks Ulasan Buku
Teks ulsan adalah suatu tulisan yang sisinya untuk menimbang atau menilai karya
yang dihasilkan oleh orang lain (Isnatun & Farida, 2013: 57). Ulasan sering juga
diistilahkan dengan timbangan, resensi, dan review. Menurut Isnatun & Farida (2013:57),
tujuan pembuatan ulasan adalah sebagai berikut.
a) Menyajikan informasi komprehensif (menyeluruh) tentang sebuah karya.
b) Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan
lebih jauh fenomena atau problema pada suatu karya.
c) Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati
atau tidak.
B. Struktur Teks Ulasan Buku
Struktur teks ulasan menurut Narwardani, dkk (2016:45) adlah sebagai berikut.
Teks Ulasan
 Identitas pada teks ulasan bersifat opsional. Pada bagian identitas dimuat judul,
penulis, penerbit, tahun terbit, bahasa yang digunakan, warna sampul dan lain-lain
 Orientasi merupakan pengenalan terhadap keseluruhan teks ulasan. Fungsi tahapan
orientasi adalah menyampaikan informasi tentang buku yang diulas, memposisikan
buku yang diulas, dan menyatakan pendapat pengulas tentang buku.
 Pada bagian tafsiran, dipaparkan penceritaan ulang tentang hal yang di lakukan oleh
penulis saat menulis buku dan ringkasan buku yang merupakan ulasan dari pengulas
buku. Untuk memperkuat tafsirannya, seorang penulis sering membandingkan
kualitas karya atau benda yang diulas dengan karya benda lain yang sejenis.
 Tahapan evaluasi memaparkan penilaian pengulas terhadap karya yang diulas,
Karena bagian ini merupakan bagian yang paling penting dalam mengulas buku.
Aspek-aspek yang dinilai adalah (1) kedalaman isi buku yang diulas ; (2) tata
organisasi gagasan yang tergambar pada penataan bab; (3) gaya penulisan yang
digunakan; (4) keunggulan dan kelemahan buku yang diulas.

9
 Pada bagian rangkuman, penulis merumuskan simpulan yang di tujukan kepada
pembaca karya atau benda yang telah diulas.
C. Cara Merekonstruksi Teks Ulasan Buku
Merekonstruksi teks ulasan buku maksudnya adalah menuliskan kembali teks ulasan
yang telah ada dengan menggunakan bahasa sendiri. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan yaitu sebagai berikut.
a. Membaca teks ulasan
b. Apabila belum pernah membaca buku yang diulas, pengulas dapat mencari informasi
mengenai buku tersebut.
c. Melihat struktur teks ulasan
d. Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan teks ulasan.
D. Langkah-langkah Operasional Penulisan Teks Ulasan Buku
Mengulas sebuah buku artinya memberikan penilaian terhadap buku yang diulas
secara objektif. Pengulas buku harus memaparkan kelebihan dan kekurangan dari buku
yang diulas dengan berimbang. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai beriikut.
1. Memilih buku yang diulas
2. Membaca kritis
3. Membuat ringkasan
4. Menentukan kriteria penilaian
5. Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
6. Menulis laporan yang dimaksud

BAB IV
PENULISAN TEKS PROPOSAL
A. Pengertian Teks Proposal
Teks Proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal
dan standar serta diajukan kepada pemimpin atas pemangku kepentingan atau pihak
terkait untuk mendapatkan pertimbangan-persetujuan.Pada umumnya proposal merupakan
tulisan informatif dan persuasif yang mengedukasi dan menyakinkan pembaca.
B. Jenis-jenis Proposal
1. Proposal Kegiatan

10
Teks Proposal kegiatan merupakan rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk
mendapatkan bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait.Ciri proposal
kegaiatan adalah berisi pedoman kerja atau peta perjalanan lengkap yang akan dinilai
selama melakukan kegiatan,panitia kegiatan telah memiliki gambaran menyeluruh dan
lengkap mengenai ruang lingkup dan urutan kegiatan maupun tenggang
waktunya,dirancang oleh kelompok panitia yang berencana menggelar acara dan
biasanya memiliki susunan panitia,bentuk kegiatan,waktu kegiatan dan nama kegiatan.
2. Proposal Penelitian
Menyusun teks proposal penelitian diibaratkan seperti membuat suatu produk untuk
dijual. Artinya,terjual atau tidaknya barang tersebut sangat tergantung dari dan
kepandaian kita dalam menawarkan barang tersebut.Jika barang tersebut merupakan
hal baru bagi masyarakat,barang tersebut akan menarik perhatian konsumen.Lazimnya
sebuah rencana penelitian terdiri dari bab-bab: (1)Pendahuluan,(2)Tinjauan Pustaka,
(3)Perumusan Hipotesis,dan (4) Metode Penelitian.
BAB V
PENULISAN TEKS LAPORAN
A. Pengertian Teks Laporan
Teks Laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek
tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu.Berbeda dengan teks deskripsi,teks laporan
bersifat umum atau universal sedangkan teks deskripsi lebih bersifat khusus dan memadai.
Teks laporan disebut juga teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi
mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Model Teks Laporan Penelitian
Teks laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses
kegiatan penelitian.Ini berarti bahwa teks laporan penelitian tidak hanya berisi uraian
tentang langkah-langkah yang telah dilalui oleh peneliti tetapi juga latar belakang
permasalahan,kerangka berpikir,dukungan teori,dan sebagainya yang bersifat memperkuat
makna penelitian yang dilakukan.Secara garis besar tujuan penelitian dapat dibedakan
menjadi 3 menurut pihak yang dapat memanfaatkan hasilnya.Ketiga pihak yang dimaksud
adalah:
*Para Ilmuan *Pemerintah *Masyarakat Luas
B. Model Teks Laporan Kegiatan
11
Teks laporan ini akan digunakan sebagai bahan pertanggung jawaban kepada pemberi
mandat,atasan atau sponsor kegiatan.Selain itu,teks laporan ini juga sebagai atau bukti
bahwa kegiatan tersebut telah selesai dilaksanakan.Teks laporan kegiatan harus ditulis
dengan sistematis,dan jelas sehingga bisa dengan mudah dipahami oleh pembacanya.
Kerangka laporan kegiatan
JUDUL
RINGKASAN
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Kegiatan
Objek Kegiatan dan Strategi Pelaksanaannya
Tujuan Kegiatan
BAB 2 DESKRIPSI KEGIATAN
Nama Kegiatan
Lokasi
Waktu
Pelaksana
BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB 4 PENUTUP
Simpulan
Saran
C. Hubungan Genre pada Teks Laporan Kegiatan
1. Abstrak
2. Pendahuluan
3. Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
4. Metodologi Penelitian
5. Hasil penelitian dan pembahasan
6. Penutup
D. Langkah-langkah Penulisan Teks Laporan
1. Langkah-langkah penulisan teks laporan penelitian
a. Pendahuluan
1. Rumusan Masalah
12
2. Tujuan Penelitian
a. Penulisan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
b. Penulisan Metodologi Penelitian
c. Penulisan Hasil Penelitian dan Pembahasan
d. Penulisan penutup
2. Langkah-langkah penulisan teks laporan kegiatan
a. Pendahuluan
b. Deskripsi Kegiatan
c. Pelaksanaan Kegiatan
d. Penutup
E. Manfaat Teks Laporan
Bagi peneliti Laporan penelitian menjadi bukti bahwa dia sudah melakukan penelitian
atau sudah menemukan penelitian.Bagi pelaksana kegiatan,laporan kegiatan menjadi bukti
bahwa mereka telah melakukan tugas dengan baik.Baik pihak penerima laporan,laporan
memberi masukan tentang pemecahan masalah yang telah diteliti atau suatu kegiatan yang
telah dilaksanakan.

BAB VI
PENULISAN TEKS ARTIKEL ILMIAH
Kata artikel dimaknai dengan karya tulis lengkap.Hal ini berarti bahwa artikel adalah
tulisan yang lengkap dengan unsur-unsur utamanya.Kemudian kata ilmiah dapat diartikan
dengan bersifat ilmu dan memenuhi syarat ilmu pengetahuan.Jadi teks artikel ilmiah adalah
tulisan lengkap yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan.
Ada 4 prinsip utama tentang pengertian ilmiah:
1. Teks artikel ilmiah bersifat objektif
2. Penulis tidak boleh memasukkan unsur subjektifitasnya kedalam karyanya.
3. Penyimpulan penemuan didalamnya berpola induktif dan deduktif
4. Pembahasan datanya berdasarkan rasio.

Teks artikel penelitian adalah teks artikel penelitian adalah teks artikel yang
penyusunannya berdasarkan suatu penelitian yang telah dilakukan. Struktur teks artikel

13
konseptual lebih bervariasi,tetapi yang sering dijumpai adalah abstrak^pendahuluan^tinjauan
pustaka^pembahasan^simpulan.

Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian

Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi Retoris


diharapkan
Abstrak Abstrak Menyajikan ringkasan yang mewakili seluruh
artikel
Pendahuluan Eksposisi (dan atau Memberi latar belakang penelitian,
meliputi deskripsi) permasalahan penelitian, tujuan, dan
pendekatan/metode/teknik untuk mencapai
tujuan.
Tinjauan Pustaka Review Menyajikan ulasan teoritis tentang dasar
pemikiran yang digunakan untuk
memecahkan masalah penelitian. Menyajikan
ulasan tentang penelitian terdahulu dan
perbandingannya dengan penelitian yang
dilaporkan pada artikel yang dimaksud.
Metodologi Rekon (dan atau Menyajikan pendekatan, metode, dan teknik
penelitian meliputi deskripsi, penelitian, termasuk langkah-langkah yang
prosedur, laporan) ditempuh.
Hasil Deskripsi (dan atau Menyajikan temuan-temuan penelitian
meliputi laporan rekon)

Pembahasan Diskusi (dan atau Membahas (dan atau menjelaskan) temuan-


meliputi eksplanasi) temuan penelitian dari berbagai sudut
pandang teori yang telah disajikan pada
tinjauan pustaka. Membahas apakah
kekurangan penelitian sebelumnya dapat
ditutup oleh penelitian yang dilaporkan.
Simpulan Ekposisi (dan atau Menyajikan uraian bahwa pokok persoalan
meliputi deskripsi) yang disajikan telah diperlakukan sedemikian
rupa dengan hasil yang telah disajikan pada

14
pembahasan, diikuti dengan saran baik secara
reoritis maupun praktis.
Pentingnya artikel ilmiah dapat dirasakan melalui pengalaman penulisannya yang dapat
membantu dalam mengerjakan tugas-tugas penulisan yang sejenis dengan artikel ilmiah,
misalnya paper, esai atau makalah dengan lebih mudah. Artikel ilmiah, baik artikel penelitian
maupun artikel konseptual, dapat diterbitkan diberbagai forum dan media. Penulisan teks
artikel konseptual dapat dibagi atas 3 tahap, yaitu pra-penulisan, penulisan dan revisi. Langkah
ditempuh pada tahap pra-penulisan adalah (1) pemilihan topik (2) pembatasan topik (3)
Penentuan Judul (4) perumusan tema (5) Pengumpulan bahan (6) Penyusunan kerangka artikel
konseptual.
Penulisan Kutipan dan Daftar Rujukan
1. Penulisan Kutipan
Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis dalam artikel ilmiah.
Ini berarti bahwa semua kutipan, baik berupa fakta, ide, opini maupun pernyataan
yang terdapat dalam artikel ilmiah, bukan milik penulis itu sendiri.
2. Penulisan Daftar Rujukan
Ada 2 istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis, tempat sejumlah
rujukan didaftarkan,yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan. Kedua istilah itu
mempunyai konsep yang berbeda. Daftar pustaka adalah sejumlah rujukan yang
menjadi sumber kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak langsung (tidak
dikutip). Sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua sumber kutipan yang
digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis.
Petunjuk penulisan daftar rujukan di bawah ini:
1. Nama penulis ditulis tanpa gelar
2. Identitas setiap buku rujukan diketik satu spasi dan jarak 2 spasi untuk identitas
buku berikutnya.
3. Buku-buku rujukan didaftarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut.
4. Urutan identitas setiap buku dalam penullisannya dapat dijelaskan sebagai berikut

15
5. Nama penulis(tanpa gelar).tahun terbit.Judul buku.Nama kota tempat
penerbitan:nama penerbit.Dalam hal ini juga judul buku harus digaris bawahi atau
dicetak dengan huruf miring.
6. Penulisan nama akhir mendahului penulisan nama diri penulis dan dipisahkan
dengan tanda koma.
7. Bila buku ini ditulis oleh orang penulis disisipkan kata dan di antara kedua nama
penulis.
8. Bila buku ini ditulis lebih dari 2 orang,yang ditulis hanya nama penulis pertama
dengan menambahkan singkatan dkk,dibelakangnya.

2.5 RINGKASAN BUKU PEMBANDING


BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Kompetensi Menulis
Menulis sebagai salah satu aspek kegiatan berbahasa mempunyai peranan penting di
dalam kehidupan masa kini. Dengan menulis, seseorang akan dapat mengungkapkan
pikiran dan perasaan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Senada dengan hal itu, Brus
(2010:1) menyatakan “Menulis” adalah rangkaian kegiatan mengungkapkan dan
menyampaikan gagasan atau pikiran dengan bahasa tulis kepada pembaca sehingga
pembaca dapat memahaminya.
Berdasarkan informasi di atas, dapat dinyatakan bahwa kompetensi menulis benar-
benar dibutuhkan dalam kehidupan modern ini. Kata kompetensi (competency) berarti
kecakapan atau kemampuan. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa kompetensi menulis
berarti kemampuan menulis. Selain menguasai bahasa yang dijadikan sebagai alat
komunikasi, dalam pembicaraan ini kompetensi menulis yang dimaksud, meliputi dua
kemampuan utama, yaitu kemampuan kognitif (pengetahuan tentang cara menulis) dan
kemampuan yang bersifat mekanistik (keterampilan menulis). Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa kompetensi menulis adalah keterampiln menulis atau menghasilkan
suatu tulisan dengan mengaplikasikan cara atau aturan-aturan penulisannya.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penulis dalam Penulisan Karya Tulis

16
Menurut D’Angelo sebagaimana dikutip Tarigan (1983:22), faktor-faktor yang
mempengaruhi penulis dalam penulisan karya tulis adalah sebagai berikut.
a. Maksud dan tujuan sang penulis (perubahan yang diharapkannya akan terjadi pada diri
pembaca)
b. Pembaca atau pemirsa (apakah pembaca itu orangtua, kenalan, atau teman sang
penulis)
c. Waktu atau kesempatan (keadaan-keadaan yang melibatkan berlangsungnya suatu
kejadian tertentu, waktu, tempat, dan situasi yang menuntut perhatian langsung,
masalah yang memerlukan pemecahan, pertanyyan yang menuntut jawaban, dan
sebagainya).
Oleh karena itu, agar bisa menjadi penulis yang baik, setiap penulis harus membiasakan
dirinya untuk menentukan maksud dan tujuan penulisannya sebelum menulis.

C. Jenis-jenis Tulisan
Berdasarkan tujuan penulisannya, tulisan dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Eksposisi adalah tulisan yang menjelaskan sesuatu secara mendalam atau pemaparan
yang berusaha untuk menerangkan suatu pikiran pokok, yang dapat memperluas
pandangan atau memperkaya pengetahuan pembaca.
b. Deskripsi adalah tulisan yang menggambarkan suatu objek seperti apa adanya sebagai
hasil pengamatan terhadap objek itu dengan melukiskannya sehidup-hidupnnya secara
tertulis, sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, atau merasakan apa
yang dialami oleh penulis
c. Narasi adalah tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan ide dengan menggunakan
peristiwa-peristiwa sebagai bahan untuk dijalin sedemikian rupa.
d. Argumentasi adalah tulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat
pembaca sehingga mereka mempercayai pendapat penulis dan akhirnya mereka
bertindak sesuai dengan keinginan penulis.
D. Perencanaan Penulisan
Perencanaan penulisan sangat menentukan keberhasilan penulis dalam menghasilkan
tulisan. Agar tulisan yang akan dihasilkan bermanfaat bagi pembaca dan penulis mampu
mengerjakannya, penulis dapat memilih topik tulisannya. Agar ada dasar pembangunan

17
tulisan ayng dimaksud, maka harus dibuat rumusan mengenai masalah dan tujuan yang
dicapai dengan topik tadi. Rumusan itu dinamakan tema. Rumusan tema yang
menonjolkan gagasan sentral, disebut tesis, sedangkan rumusan tema yang tidak
menonjolkan gagasan sentral dinamakan pengungkapan maksud.
E. Manfaat Kegiatan Menulis
Manfaat kegiatan menulis bagi penulis adalah
a. Penulis dapat mengenali dirinya.
b. Penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan.
c. Penulis dapat memperkaya pengetahuannya dalam berbagai topik.
d. Penulis dapat terlatih dalam hal mengorganisasi gagasan secara sistematis.
e. Penulis dapat terbiasa berfikir dan berbahasa secara tertib dan teratur
f. Penulis dapat termotivasi untuk belajar secara kontinu.

BAB II
PENULISAN ESSAI
Secara umum kata esai diartikan dengan karangan. Dalam Ensiklopedi Britania
dinyatakan bahwa esai adalah “..karangan yang sedang panjangnya, biasanya dalam bentuk
prosa, yang mempersoalkan suatu persoalan secara mudah dan sepintas lalu, tepatnya
mempersoalkan suatu persoalan sejauh persoalan tersebut merangsang hati penulis” (Djuharie
– Suherli,2001 : 114). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan, “esai : karya tulis
atau karangan dalam bentuk prosa yang memaparkan tentang suatu masalah dari sudut
pandang pribadi penulis secara lugas dan sepintas lalu”. Esai berbeda dengan karya ilmiah.
Karya ilmiah menghadirkan masalah, kemudian membahasnya sampai memperoleh simpulan
untuk mengatasi masalah atau mengantisipasi masalah yang diungkapkan. Sedangkan esai
merupakan karya tulis yang tidak kaku dan tidak terikat pada ketentuan bentuk dan isinya.

Dari segi bentuk penuturannya, esai dapat dibedakan atas esai formal dan esai
informal. Dalam hal ini esai formal adalah esai yang menunjukkan kesungguhan penulis
dalam mengangkat persoalan dan mempermasalahkannya dengan memberikan alasan yang
nyata bahwa persoalan itu memang persoalan atau masalah. Sedangkan esai informal adalah
esai yang mengungkapkan persoalan berdasarkan kesan pribadi penulisannya sehingga
menunjukkan hasil pikiran dan perasaannnya.
18
Albert dalam Djuharie dan Suherli (2001 : 115) menunjukkan perbedaan kedua jenis
esai itu dengan tiga aspek pembedaan, yakni sebagai berikut.

Aspek-aspek Esai Formal Esai Informal


Maksud Mengajar, meyakinkan Menyajikan impresi-impresi pribadi
Nada Biasanya serius Biasanya ringan
Perkembangannya Tegas dan teratur Bebas dan beranekaragam

Penggunaan bahasa
Ragam bahasa yang digunakan dalam penulisan esai adalah bahasa baku. Taiwo (1976 :
8) menyatakan, esai sebaiknya bebas dari kesalahan mekani, kesalahan tata bahasa, tanda
baca, dan ejaan. Semua hal itu mendatangkan hasil kerja yang baik dan membuat esai mudah
dibaca.

Langkah-langkah Penulisan Esai


Esai terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Langkah-langkah
penulisannya dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Penulisan pendahuluan
Pendahuluan adalah bagian permulaan esai. Selain dapat mempersiapkan pikiran pembaca
untuk mengikuti uraian bagian isi esai, bagian pendahuluan harus diupayakan dapat
memotivasi pembaca untuk membaca keseluruhan uraian yang terdapat dalam esai.
2. Penulisan isi
Dalam bagian ini masalah yang telah diperkenalkan dalam bagian pendahuluan, dibahas
dengan cara-cara yang dapat menarik perhatian pembaca. Dalam bagian ini pembahasan
masalah tidak berakhir dengan solusi atau jalan keluar dari permasalahan.
3. Penulisan penutup
Dalam bagian ini yang dominan bukan menunjukkan gambaran ringkas keseluruhan
uraian pembahasan, melainkan menjadikan masalah itu sebagai persoalan kembali. Itu
berarti bahwa penulis memberi kesempatan kepada pembaca untuk memecahkannya.

BAB III
PENULISAN RESENSI

19
Resensi dapat diartikan sebagai tulisan tentang timbangan buku atau wawasan tentang
baik atau kurang baik nya kualitas suatu tulisan yang terdapat didalam satu buku. Resensi
adalah suatu ulasan atau tulisanmengenai nilai sebuah hasil karya atau buku.
Penulisan resensi bertujuan untuk :
1. Memperkenalkan satu karya kepada orang lain yang belum membaca atau
menyaksikannya.
2. Membantu pembaca dalam menentukan perlu tidaknya membaca atau menyaksikan suatu
karya.
3. Menghargai keunggulan suatu karya.
4. Member pujian atas bobot ilmiahsuatu karya ilmiah atau nilai seni suatu karya seni.
5. Member kritik terhadap suatu karya.

Langkah-langkah yang di tempuh dalam menulis resensi buku, secara rinci dijelaskan sebagai
berikut :
1. Membaca buku yang di resensi
Pada langkah ini penulis membaca buku yang di resensi secara keseluruhan
2. Mencermati setiap kalimat dan paragraph
Pada langkah ini penulis mencermati setiap kalimat untuk mendapatkan pokok kalimat
atau inti kalimat, lalu mencermati setiapparagraf untuk mendapatkan pikiran pokok atau
pikiran utamanya.
3. Menulis resensi buku
Pertama penulis mencatat identitas buku, nama pengarang, tebal buku, jumlah halaman,
nama penerbit, tempat dan tahun terbit. Kedua, menguraikan jenis buku. Ketiga, penulis
memaparkan secara objektif kelebihan dan kekurangan buku atau karya yang diresensi.
Keempat, penulis memberikan simpulan tentang buku. Kelima, penulis memberi penilaian
dengan memutuskan baik-buruknya buku itu dibaca oleh siapa dan kalangan mana.
4. Membeli judul resensi
Karena pada langkah ini naskah resensi sudah selesai ditulis, penulisdapat menentukan
judul resensi dengan lebih mudah.

BAB IV
PENULISAN BERITA
20
Berita adalah catatan imformasi yang menarik, penting, dan lengkap yang dapat diproleh
tentang sesuatu yang dipikirkan, diucapkan, dilihat, dilakukan, oleh seseorang. Ini berarti
bahwa berita berisi imformasi yang menarik, penting, dan lengkap dapat berupa fakta, yaitu
sesuatu yang dilihat atau dilakukan dan dapat pula berupa idea tau pendapat yaitu sesuatu yang
dapat dipikirkan atau di ucapkan. Berita yang disajikan secara tertulis yaitu melalui media
cetak seperti surat kabar dan majalah dan ada yang disajikan secara lisan melalui media
elektronik seperti radio dan televisi.
Penggunaan kata dalam berita yang pertama,berita di tulis dengan menggunakan kata-
kata yang ekonomis. Penggunaan kata atau istilah asing dan daerah harus di hindarkan dalam
penulisan berita karena dapat menimbulkan kesukaran bagirepublik dalam memahami berita.
Dalam menulis berita penulis hendaknya menghindarkan penggunaan ungkapan klise yang
sering di pakai dalam transisi berita seperti kata sementara itu, dapat di tambahkan perlu
diketahui, dalam rangka. Kata kerja harus digunakan sebanyak mungkin sesuai dengan
keperluannya dalam menulis berita. Dalam menulis berita penulis harus mengurangi
penggunaan kata sifat, artinya penulis harusmenghindarkan kata sifat yang berlebihan. Dalam
penulisan new bulletin seperti hard news, straight bahasa, lebih-lebih yang tidak bersifat
menjelaskan harus di hindarkan karena menimbulkan unsur subjektif yang merusak makna
berita itu sendiri. Unsur mewujudkan kejelasan berita, penggunaan singkatan ataupun akronim
dalam penulisan berita harus dibatasi, penggunaanyadilakukan hanya keterbatasan teknis.
Teknik peyusunan berita adalah cara menyusun urutan bagian-bagian berita dalam menulis
suatu berita. Ada tiga tehnik yaitu:
1. Teknik Piramid terbalik adalah cara menyusun urutan bagian-bagianberita dengan
menempatkan bagian berita yang dianggap sangat penting pada bagian yang paling awal,
lalu disusun dengan penembatan bagian berita yang kurang penting di bagian akhir.
2. Teknik Piramid adalah cara menyusun urutan bagian-bagian berita dengan menempatkan
bagian berita yang dianggap kurang penting pada bagian awal, lalu di susul dengan
penempatan berita yang dianggap penting, kemudian bagian berita yang paling penting
pada akhir berita.
3. Teknik kronologis adalah cara menyusun urutan bagian berita dengan tidak berdasar pada
mana yang penting dan mana yang kurang penting.

21
BAB V
PENULISAN TAJUK RENCANA
A. Pengertian tajuk rencana
Kata tajuk berarti tingkat atau jenjang. Tajuk rencana berarti tulisan atau karangan pokok
dalam surat kabar atau majalah. Suryamiharja dkk menyataknan tajuk rencana adalah
tulisan utama dalam penulisan pers biasanya pada surat kabar harian dan majlah
mingguan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tajuk rencana adalah karya tulis yang
berisi uraian singkat logis dan menarik perhatian tentang opini dan pandangan lembaga
penerbitan terhadap suatu fenomena yang timbul dan berkembang dalam masyarakat.
Ada beberapa bentuk tajuk rencana, antara lain :
1) memberi penjelasan, yaitu menjelaskan berita terpenting pada suatu saat;
2) menjelaskan latar belakang terjadinya suatu masalah atau peristiwa, yaitu meletakkan
suatu berita dalam perspektif sejarah dan untuk itu, tajuk rencana dapat ditulis dengan
melukiskan keterhubungan peristiwaperistiwa terpisah, baik di bidang politik, ekonomi
maupun sosial;
3) membuat perkiraan masa depan berdasarkan masalah atau peristiwa yang sedang
terjadi; dan
4) menyampaikan pertimbangan moral berdasarkan kebenaran yang bisa diterima di
semua lapisan masyarakat.
B. Penggunaan Bahasa
Sekalipun yang di uraiankan dalam penulisan tajuk rencana adalah opini atau pandangan
terhadap suatu masalah atau pembicaraannya yang bersifat lucu, penulisan yang ditunjuk
adalah harus menggunakan Bahasa baku tulis dengan baik dengan benar. Ini berarti
bahwa dalam penulisa tajuk rencana, penulis harus menggunakan kaidah Bahasa baku dan
bertaan asas kaidah ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
C. Kriteria Topik Tajuk Rencana
Selain memenuhi kriteria topik tulisan secara umum, topik tajuk rencana harus pula
memenuhi beberapa kriteria khusus, yakni sebagai berikut.
1) Topik tajuk rencana harus merujuk pada fenomena atau peristiwa yang aktual dan
kontroversial mempunyai daya untuk menarik perhatian pembaca.
22
2) Topik tajuk rencana harus sesuai dengan visi, misi, dan media penerbitan. Karena
setiap media penerbitan biasanya mempunyai visi dan misi.
3) Topik tajuk rencana harus sesuai dengan wilayah sirkulasi penerbitan media. Karena
setiap media massa mempunyai tingkatan sirkulasi. Ada media massa yang
mempunyai tingkatan sirkulasi nasional, ada yang regional, dan ada pula yang daerah.
4) Topik tajuk rencana harus berpijak pada standar jurnalistik, seperti aktualitas,
objektivitas, akurasi, dan lain-lain. Topik yang tidak relevan dengan hal-hal tersebut,
dianggap kurang baik.
5) Topik tajuk rencana tidak boleh bertentangan dengan aspek ideologis, yuridis,
sosiologis, dan etis yang terdapat dalam masyarakat, khususnya masyarakat Sesuai
dengan cakupan sirkulasi media tersebut, dan
6) Topik tajuk rencana harus berorientasi pada nilai-nilai luhu1, peradaban, kemanusiaan,
keadilan, kejujuran, persaudaraan, sampai penegakan supremasi hukum.
D. Karakteristik Judul Tajuk Rencana
Tajuk rencana harus mempunyai judul. Dalam hal ini, judul adalah nama atau kepala tajuk
rencana. judul tajuk rencana mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Provokatif
Judul yang provokatif adalah judul yang mampu membangkitkan perhatian dan minat
baca masyarakat.
2) Singkat padat
Judul yang singkat dan padat adalah judul yang tidak bertele-tele dan langsung pada
pokok bahasan.
3) Relevan
Judul yang relevan adalah judul yang sesuai dengan pokok bahasan, tidak menyimpang
dari topik, bahkan lebih baik kalau judul diambil dari topik.
4) Fungsional
lni berarti bahwa setiap kata yang membentuk judul itu, berdiri sendiri dan maknanya
tidak bergantung pada kata yang lain.
5) Informal

23
Ini berarti bahwa judul tajuk rencana tidak formal, tidak seperti dalam karangan
ilmiah: makalah, skripsi, tesis; disertasi, dan buku teks. Namun, judul tajuk rencana hal
yang menarik, aktif, hidup, dan jelas.
E. Pembuatan kerangka tajuk rencana
Kerangka tajuk rencana tidak jauh berbeda dengan kerangka tulisan lainnya. Kerangka
tajuk rencana menurut Sumadiria seperti dikutip oleh jauhari (2009 : 218) terdiri dari
"penjelasan, kutipan, contoh, dan penutup." Keempat unsur kerangka tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1) Penjelasan
Bagian ini berisi uraian pokok persoalan dengan urutan pembicaraan : jenis, ukuran,
sifat, fungsi, cakupan, dan dampaknya.
2) Kutipan
Penggunaan kutipan bertujuan untuk memperkuat argumen penulis di dalam
mengutarakan opini atau pandangannya terhadap pokok persoalan. Selain itu, kutipan
dapat digunakan sebagai landasan teoretis untuk memperkuat kredibilitas media.
3) Contoh
Bagian ini berisi contoh, yang penggunaannya bertujuan untuk memperjelas dan
menegaskan argumen yang diajukan dengan gambaran konkrit dan dapat dibuktikan
dengan pancaindera.
4) Penutup
Bagian ini berisi simpulan atas semua uraian pembahasan. Selain itu, pada bagian ini
juga diberikan himbauan terhadap pembaca untuk melakukan tindakan berdasarkan
simpulan.
F. Langkah-langkah Penulisan Tajuk Rencana
Langkah-langkah penulisan tajuk rencana hampir sama dengan langkah-langkah penulisan
artikel. Langkahlangkah penulisan tajuk rencana dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Mencari ide untuk dijadikan topik;
2) Menyeleksi dan menetapkan topik;
3) Memberi bobot substansi materi;
4) Menulis tajuk rencana.

24
BAB VI
PENULISAN ARTIKEL
A. Pengertian Artikel
Secara umum artikel diartikan dengan tulisan yang dipublikasikan memalui surat kabar
ataupun majalah. Suryamiharja dkk menyatakan artikel adalah karya tulis lengkap yang
dimuat dalam surt kabar, majalah, atau pernebitan berkala lainnya. Arikel biasanya
merupakan karya tulis khalaiyat di luar redaksi surat kabar atau majalah.
Artikel adalah karya tulis yang terlepas dari masalah actual yang bersifat opini pribadi
penulisnya.
B. Penggunaan Bahasa
Gaya Bahasa yang menonjol yang digunakan dalam penulisan artikel adalah gaya Bahasa
keilmuan dan gaya bahasa media massa. Gaya Bahasa keilmuan berfungsi menyampaikan
kebenaran ilmu beserta dalil-dalilnya yang logis dan objektif. Gaya bahasa media masaa
berfungsi menginformaikan suatu peristiwa atau fakta yang faktual.
C. Langkah-langkah penulisan artikel
Pada prinsipnya langlah-langkah penulisan artikel sama dengan langkah-lamgkah
penulisan jenis tulisan lainnya seperti essay dan makalah.
Artikel juga mempunyai bagian-bagiannya yaitu: pendahuluan pembahasan dan penutup.
1. Penulisan Pendahuluan
Yang ditulis pada bagian ini adalah gagasan-gagasan yang dipandang pening, menarik
minat konsumen, dan menunjukkan masalah yang hendak dipecahkan. Model yang
dapat digunakan untuk menulis bagian pendahuluan atau teras artikel yaitu: Model
5W1H; Model penggoda; Model kutipan langsung; Model deskriptif; Model
pertanyaan; Model ucapan kondang; Model ringkasan; Model figurative
2. Penulisan Pembahasan
Penulisan pembahasan dilakukan dengan cara menguraikan pikiran pokok yang telah
dinyatakan didalam teras.Dalam hal ini, uraian dibangun dengan mengembangkan
sejumlah paragraf yang disebut paragraph tubuh artikel. Pengambangan paragraph
tubuh artikel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Menggunakan model spiral d) Menggunakan model tematik
b) Menggunakan model rekatan e) Menggunakan model kronolohis
25
c) Menggunakan model blok
3. Penulisan Penutup
Dalam penulisannya bagian penutup diupayakan dapat berupa simpulan sementara atau
simpulan akhir. Paragraph penutup didalam bagian ini harus diupayakan
dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kesan yang mendalam
bagi pembaca.
Penulisan penutup dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Menggunakan model simpulan
b) Menggunakan model menggantung
c) Menggunakan model ringkasan

BAB VII
PENULISAN LAPORAN
A. Pengertian Laporan 
Kata laporan terbentuk dari pokok kata lapar dan akhiran -an. Dalam hal ini, kata
melapor berarti memberitahu atau mengadu. Kata melaporkan berarti memberitahukan
atau mengabarkan. Lalu kata laporan diartikan dengan sesuatu yang dilaporkan. Laporan
ada yang disampaikan secara lisan dan ada pula secara tertulis. Namun, kenyataan
menunjukkan bahwa laporan yang disampaikan secara lisan pun, pada umumnya ditulis
terlebih dahulu dengan baik. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa laporan adalah
semacam karya tulis atau dokumen yang menyampaikan informasi tentang suatu masalah
yang telah diselidiki ataupun suatu tugas yang telah dilaksanakan.
Yang ditulis dalam laporan adalah hal-hal yang esensial saja, yaitu hal-hal pokok
yang berkaitan dengan tugas si penulis sendiri. Karena itu, penulis laporan harus
menyadari dan berusaha agar apa yang disampaikan itu, merupakan hal-hal yang penting,
bukan pengalaman pengalaman pribadi atau hal-hal yang kurang penting. 
B. Penggunaan Bahasa 
Laporan buku dan laporan penelitian tergolong ke dalam karya ilmiah. Dalam kedua
macam laporan itu, masalah dibahas secara ilmiah dan objektif. Oleh karena itu, kedua
macam laporan tersebut harus diteliti dengan menggunakan bahasa ragam baku ilmiah. 
Dalam hal penggunaan bahasa, pilihan kata yang tepat dan sesuai sangat menentukan

26
efektifitas laporan dalam aktivitas berkomunikasi tulis. Mort (1983 : 85) menyatakan,
“Kata-kata adalah hal yang sangat penting dalam penulisan laporan. Kata-kata merupakan
bahan mentah dasar suatu laporan. Suatu laporan tidak mungkin ada tanpa kata-kata
tersebut. Bahkan kejelasan makna tabel dan diagram dalam sebagian besar laporan sangat
bergantung pada kata-kata yang digunakan.”
C. Langkah-langkah Penulisan Laporan Buku 
Berdasarkan sistematika laporan buku, langkah-langkah penulisan laporan buku dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Penulisan Pendahuluan 3. Penulisan Komentar
2. Penulisan Isi Buku 4. Penulisan Simpulan
D. Langkah-langkah Penulisan Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah karya tulis yang dibuat berdasarkan penelitian ilmiah terhadap
suatu fenomena atau masalah. Format laporan penelitian ada dua macam, yakni format
bebas dan format tetap. Dalam format Iaporan bebas jumlah bab serta bagian-bagiannya
tidak dibatasi. Format laporan tetap mengikuti peraturan tertentu, baik mengenai jumlah
babnya maupun bagian-bagian babnya (sub bab). Berdasarkan jenis datanya, laporan
penelitian dapat dibedakan atas laporan penelitian kualitatif dan laporan penelitian
kuantitatif. 
Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mengungkapkan fenomena secara menyeluruh
dan kontekstual. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif harus mampu memberi
gambaran yang utuh dan kontekstual tentang topik yang diteliti. Penulisan laporan
penelitian kualitatif dimulai dengan penulisan halaman judul, abstrak, kata pengantar,
daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran ; dan diakhiri dengan penuhsan daftar pustaka,
serta lampiran. Selanjutnya, menurut Saukah seperti dikutip Jauhari (2009 : 181), “Ada
tiga format laporan penelitian kualitatif, yakni format tetap, format semi bebas, dan
format bebas.”. Dalam pembicaraan ini tahapan-tahapan yang terlihat dalam setiap macam
format itulah, yang dimaksud dengan Iangkah-langkah penulisan laporan penelitian
kualitatif. 

BAB VIII
PENULISAN MAKALAH

27
Pengertian Makalah
Makalah adalah sejenis tulisan yang berisi pembahasan secara ilmiah tentang suatu
masalah, baik untuk dipublikasikan atau diterbitkan maupun untuk disajikan atau dibacakan
dalam diskusi ilmiah, seminar, konvensi, simposium, kongres, da sebagainya.

Penggunaan Bahasa
Bahasa ilmiah adalah ragam bahasa yang objektif. Oleh karena itu, penggunaan bahasa
dalam makalah tidak boleh menimbulkan interpretasi yang bermacam-macam terhadap ide,
gagasan, ataupun opini yang dikemukakan di dalamnya.

Langkah-langkah Penulisan Makalah

1. Penulisan Pendahuluan
Untuk mencapai tujuan itu, hal-hal yang biasa ditulis pada bagian pendahuluan makalah
adalah sebagai berikut :
1. Harapan dalam konteks topik yang digarap
2. Fenomena
3. Kesenjangan
4. Rumusan Masalah
5. Teori, Pandagan, dan Sikap
6. Istilah’
2. Penulisan Pembahasan
Bertujuan untuk menemukan atau memperoleh jawaban yang jelas dan logis terhadap
masalah atau pertanyaan yang harus dijawab dalam makalah itu.
3. Penulisan Penutup
Bertujuan untuk memberi simpulan dan saran.
Simpulan merupakan gambaran ringkas hasil pembahasan. Ini berarti bahwa simpulan
merupakan pernyataan-pernyataan umum yang diturunkan dari uraian setiap butir
pembicaraan yang terdapat pada bagian pembahasan.
Saran merupakan permintaan yang bertujuan untuk mengatasi atau menyelesaikan
masalah yang berkait dengan hasil pembahasan.

Enumerasi

28
Enumerasi diartikan dengan tata penomoran butir-butir pembicaraan dalam penulis makalah.

Penulisan Kutipan

Kutipan adalah fakta, ide, opini, atau pendapatan yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis dalam suatu karya ilmiah.

BAB IX
PENULISAN SKRIPSI
Skripsi adalah salah satu jenis karya ilmiah. Skripsi adalah karya ilmiah ynag dibuat
oleh mahasiswa sastra satu (S1) sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana.
Skripsi berisi proses dan hasil penelitian, baik penelitian studi pustaka maupun penelitian
lapangan. Skripsi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada
pengumpulan data empiris di lapangan.
Adapun jenis penelitian dikelompokkan  menjadi dua, yaitu penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif. Sedangkan skripsi hasil penelitian kajian kepustakaan adalah telaah yang
dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada
penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.
Bahan pustaka menjadi sumber primer dalam penelitian. Penelitian kepustakaan juga
dapat dibedakan menjadi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hanya saja umumnya penelitian
kepustakaan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam skripsi memuat data dan fakta
yang objektif. Sumber data itu memuat hasil penelitian baik penelitian lapangan (field
research) maupun kajian kepustakaan (library research).
Khusus untuk penelitian lapangan (field research) dapat menggunakan jenis metode
penelitian kualitatif (qualitative research). Metode ini adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositifisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah. Peneliti adalah instrument kunci. Analisis datanya bersifat induktif kualitatif dan
hasil penelitian menekankan pada makna dari generalisasi. Instrumen penelitiannya adalah
wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi.
Metode penelitian kuantitatif (Quantitative research) merupakanmetode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positifisme. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random,  pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

29
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Instrumen
utamanya adalah angket (quetionare), studi dokumen, observasi dan wawancara untuk
mendukung hasil analisa data.
Bahasa yang digunakan dalam penulisan skripsi berpedoman dengan bahasa Indonesia
yang baik (Ejaan Yang Disempurnakan --- EYD) sebagai bahasa pengantar nasional. Skripsi
juga boleh ditulis menggunakan bahasa asing (Inggris dan Arab).
Langkah-langkah penulisan skripsi penelitian kuantitatif:
BAB II PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Identifikasi masalah
C. Pembatasan masalah
D. Rumusan masalah
E. Tujuan penelitian
F. Manfaat penelitian
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian teoretis
B. Kerangka berpikir
C. Hipotesis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan waktu penelitian
B. Metode penelitian
C. Populasi dan sampel
D. Desain penelitian
E. Variabel dan defenisi operasional variabel
F. Prosedur pelaksanaan perlakuan
G. Pengumpulan data dan instrumen penelitian
H. Organisasi penganalisisan data
I. Teknik analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN
30
A. Deskripsi data
B. Pengujian persyaratan analisis
C. Pengujian hipotesis
D. Temuan penelitian
E. Pembahasan hasil penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU UTAMA (DIKTAT)

No Kelebihan Buku Kelemahan Buku


1. Sampul atau cover buku ini Tampilan isi buku kurang menarik,karena hanya

31
cukup menarik karena sangat sedikit penjelasan berupa gambar ,dan
dipadukan dengan warna yang warna yang digunakan juga hanya hitam putih.
dapat meningkatkan minat bagi
para pembaca untuk membaca
buku ini.
2. Dalam buku ini terdapat soal- Sedikit juga terdapat kekurangan dalam isentitas
soal yang dapat menguji para buku ini yaitu tidak memiliki edisi cetakan ke
pembacanya sejauh mana berapa serta ISBN dalam buku ini tidak ada
mereka dapat mengetahui dicantumkan.
tentang pemahaman konsep-
konsep teori Bahasa Indonesia.
3. Ukuran buku ini sesuai dengan Dalam buku ini tidak terdapat kesimpulan
standard sehingga pembaca sehingga pembaca kurang tertarik dan mungkin
tertarik untuk mempelajarinya akan cepat merasa bosan dalam mempelajari buku
ini karena secara keseluruhan harus di baca
terlebih dahulu untuk memperoleh intisarinya .
4. Tampilan kata-kata maupun
tulisan serta bantuk buku ini
lebih loyal dan fleksibel.

3.2 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU PEMBANDING

No Kelebihan Buku Kelemahan Buku


1 Dari segi cover buku , buku ini cukup Identitas dalam buku ini sudah cukup
menarik dengan warna yang cerah lengkap, namun sedikit kekurangannya yaitu
sehingga menarik pembaca untuk tidak mencantumkan edisi ke berapa dalam

32
membaca buku ini. buku tersebut.
2 Materi-materi yang di paparkan dalam Ukuran buku terlalu kecil padahal kertas
buku ini sudah cukup lengkap dan didalamnya sampai 218 halaman sehingga
mendalam. menyulitkan pembaca karena terlalu tebal
dan tidak sesuai dengan lebarnya
3 Dalam buku ini juga dimuat soal-soal Kertasnya polos serta kurang varian warna
latihan di setiap akhir bab untuk
menguji kemampuan para pembaca.
4 Dalam setiap kajian materi memuat
daftar pustaka yang mempermudah si
pembaca dalam mencari sumber dan
apabila ingin memperdalam kajian
materinya.

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Setelah dilakukannya kritik buku pada kedua buku di atas dapat diketahui yang mana
buku yang lebih unggul lebih baik untuk digunakan. Kedua buku tersebut layak menjadi
buku referensi bagi mahasiswa ataupun bagi masyarakat serta keduanya memiliki

33
kelebihan dan kelemahan masing-masingnya. Namun demikian tetap saja keduanya
bernilai baik dalam kegunaannya. Kedua buku tersebut memiliki perbedaan dalam jumlah
babnya dimana buku utama (buku 1) terdiri dari 6 bab sedangkan buku pembanding
(buku 2) memiliki 9 bab dengan isi kajian materinya lebih banyak. Namun demikian,
meskipun sedikit berbeda- beda pemaparannya baik dari segi fisik maupun cover akan
tetapi isi pemahaman kajian materi dalam buku ini tetap sama.

4.2 SARAN
Dilihat dari hasil analisa dari penulis, buku yang paling baik digunakan sebagai
referensi adalah buku “Penulisan Karya Tulis” karangan Drs. Sanggup Barus, M.Pd
Karena buku tersebut materi yang di paparkan singkat padat dan jelas sehingga pembaca
yang ingin mempelajari buku ini bebih mudah mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari apalagi disertai dengan kasus sehingga buku ini baik untuk menjadi refrensi.
Namun alangkah baiknya jika buku ini diberi variasi warna yang lebih menarik pada judul
teori-teori buku tersebut agar si pembaca yang menggunakannya lebih tertarik.

DAFTAR PUSTAKA

Barus, Sanggup dkk. (2014). Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: Unimed Press

Barus , Sanggup. (2013). Penulisan Karya Tulis. Jakarta: Halaman Moeka

34

Anda mungkin juga menyukai