Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR FILOLOGI

SEJARAH PERKEMBANGAN FILOLOGI DI INDIA DAN NUSANTARA

DOSEN :
DR. NURIZZATI, M.HUM

Oleh Kelompok 3:
Nuzlam Al Hidayah 23017067
Alinda 23017088
Yolanda Sri Wulandari 23017082
Septa Elvi Maesyah 23017073
Shintia Septiany 23017076
Thania Anjelicha 23017079
Refni Desmiani 23017070
Nadia Kartika Putri 23017064
Muhammad Afril Zaky 23017061

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA


DEPARTEMEN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa
kurang suatu apa pun. Tak lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari
akhir kelak.

Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada ibu Nurizzati, M.Hum


sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Filologi yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Padang, September 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3
BAB 1 ................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAAN ............................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 4
C. TUJUAN .................................................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 5
A. SEJARAH PERKEMBANGAN FILOLOGI DI KAWASAN ASIA : INDIA ........................... 5
B. SEJARAH PERKEMBANGAN FILOLOGI DI KAWASAN NUSANTARA .......................... 7
C. PERBANDINGAN PERKEMBANGAN FiILOLOGI DI INDIA DAN NUSANTARA .......... 12
BAB III .............................................................................................................................. 13
PENUTUP ......................................................................................................................... 13
A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 13
BAB IV .............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14
BAB 1

PENDAHULUAAN

A. LATAR BELAKANG
Filologi merupakan studi yang mendalam tentang bahasa dan sastra,
khususnya mengenai sejarah, asal usul, perkembangan, struktur, dan signifikansi
bahasa serta teks. Di kawasan Asia dan Nusantara, filologi memiliki sejarah yang
kaya dan kompleks. Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi perkembangan filologi
di kawasan Asia dan Nusantara, mempertimbangkan peran pentingnya dalam
pemahaman budaya dan sejarah masyarakat di wilayah ini. Di sini, kita akan
membahas perkembangan filologi di India, sebelum memfokuskan pada Nusantara.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah perkembangan filologi dikawasan India?
2. Bagaimana sejarah perkembangan filologi dikawasan Nusantara?

C. TUJUAN
1. Mengetahui sejarah perkembangan filologi dikawasan India
2. Mengetahui sejarah perkembangan filologi dikawasan Nusantara
3. Menjelaskan naskah naskah yang ad dikawasan India dan Nusantara
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN FILOLOGI DI KAWASAN ASIA : INDIA


Sejak beberapa abad sebelum masehi, Benua Asia merupakan kawasan yang
memiliki peradaban yang tinggi, terbentang dari negara Cina dan Jepang di sebelah
timur sampai negara India di sebelah barat dan Nusantara disebelah selatan.
Semenjak bangsa-bangsa di kawasan tersebut mengenal huruf, sebagian besar dari
kebudayaan mereka ditulis dalam bentuk naskah.
Studi filologi terhadap naskah-naskah tersebut telah berhasil membuka
khasanah kebudayaan asia, serta menyajikan isi naskah-naskah untuk kepentingan
studi humaniora di Asia. Demikian pula sejarah dapat membuka hubungan dengan
kawasan diluar Asia, hingga dapat diketahui arus kebudayaan yang pernah
berhadapan dengan kebudayaan Asia.
Diantara bangsa Asia yang memiliki cukup dokumen peninggalan masa
lampau dan telah membuka kebudayaannya adalah bangsa India. Keluhuran India
telah terungkap dengan berbagai penelitian, terutama penelitian terhadap tulisan
seperti prasasti serta naskah. Kontak langsung dengan bangsa Yunani terjadi pada
zaman Raja Iskandar Zulkarnaen yang mengadakan perjalanan ke India pada abad
ke-3 SM. Bukti adanya pengaruh Yunani di India terdapat dalam seni patung Budha
yang dipahat seperti patung Apollo memakai jubah tebal. Perpaduan kebudayaan
Yunani, Hindu, Budha, dan Jaina dinamakan kebudayaan Gandara. Dan mencapai
puncaknya pada Zaman Raja Kaniska Kusana tahun ke 78-100. Filsafat Yunani
diduga telah mempengaruhi filsafat Indiayana dan Waesesika.
Abad ke-1 mulai terjadi kontak langsung antara bangsa India dengan Cina.
Pada abad itu sekelompok pendeta Budha mengadakan perjalanan dakwah ke Cina
dan sebaliknya. Diantara musafir Cina ada tiga orang yang dicatat dalam sejarah
India, yaitu Fa-hian, hiuen-tsing, dan I-tsing.
Kontak bangsa India dengan Persi terjadi lebih awal dari bangsa lain, karena
letak dua negara besar dan berperadaban kuno yang tinggi itu berdekatan. Dokumen
sastra yang merupakan data adanya kontak langsung antara lain masuknya karya
sastra India Panca Tantra dalam kesastraan Persi.
Alberuni, seorang musafir Arab Persi yang mungkin pertama-tama yang
mempelajari naskah-naskah India untuk mengetahui kebudayaan bangsa itu.

 Naskah-naskah India
Naskah-naskah India yang dipandang paling tua adalah kesastraan
Weda, kitab suci Agama Hindu yang disusun pada abad ke-6 SM. Setelah
periode Weda, disusunlah naskah-naskah lain yang berisi : kitab suci
Brahmana, Aranyaka, dan Upanisat.
Disamping naskah-naskah yang bernafaskan agama dan filsafat, naskah-
naskah lama India juga berisi Wiracarita, misalnya Mahabarata dan
Ramayana.

 Telaah Filologi terhadap naskah-naskah India


Naskah-naskah India yang berisi berbagai aspek kebudayaan baru
mulai ditelaah semenjak kedatangan bangsa Barat, ialah setelah ditemukan
jalan laut ke India oleh Vasco da Gama tahun 1498. Mereka menemukan
kebudayaan India sebagai hasil telaahnya terhadap naskah India. Mula-mula
mereka mengenal bahasa daerah seperti bahasa Gujarati dan Bangali, pada
awal abad ke-19 mengetahui bahasa Sansekerta. Dan pada akhir
menemukan kitab Weda. Hasil kajian filologi terhadap naskah tersebut
dipublikasikan seorang bernama Abraham Roger berjudul Open Door to
Hidden Heathendom tahun 1651. Tata bahasa Sansekerta mula-mula ditulis
oleh Hanxleden pendeta berbangsa Jerman, dalam bahasa Latin.
Abad ke-18 Inggris memulai kegiatan filologi di India, diawali
dengan hasrat Gubernur Jenderal Warnhestings menyusun kitab hukum
berdasar hukum yang ditulis naskah lama bangsa India. Dan kemudian
diterbitkan pada tahun 1776 di London. Tahun 1784 sebuah wadah kegiatan
filologi bernama The Asia Sociaty oleh orientalis Inggris yang berkerja di
India.
Awal abad ke-19 Alexander Hamilton (inggris), Friedrich Schlegel
(Jerman) dipandang ahli yang memajukan studi naskah-naskah Sansekerta
di Eropa. Kakak dari Friedrich yang bernama Frans Bopp dipandang
seorang yang meletakkan dasar-dasar ilmu perbandingan filologi.
Abad ke-17 kitab Yupanisat diterjemahkan dalam bahasa Persi, pada
tahun 1801-1802 diterjemahkan dalam bahasa Latin oleh seorang orientalis
Prancis. Telaah filologi yang sebenarnya terhadap sastra Weda baru
dilakukan oleh F. Rosen tahun 1838. Rudolf Roth adalah yang meletakkan
dasar-dasar studi sastra Weda di Eropa pada Dasawarsa ke-4 abad ke-19.
Setelah kajian Weda pada abad ke-19 dari segi materinya,
perkembangan filologi telah dipandang lengkap. Mulai tahun 1850 diadakan
pengkajian terhadap sastra klasik India secara ilmiah, dan diterbitkan
sejumlah naskah dengan kritik teks. Dan pada abad ke-20 daftar tersebut
sudah meliputi beribu-ribu naskah, tersimpan diberbagai pusat studi
kebudayaan dan keasatraan India, di India dan di Eropa.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN FILOLOGI DI KAWASAN NUSANTARA


Nusantara sejak kurun waktu yang lama memiliki peradaban yang tinggi
dan mewariskan kebudayaannya kepada anak keturunannya melalui berbagai media,
antara lain media tulisan yang berupa naskah-naskah. Kekayaan Nusantara akan
naskah-naskah lama dibuktikan dengan jumlah koleksinya yang dewasa ini terdapat
di berbagai pusat studi kebudayaan Timur pada umumnya.

 Naskah Nusantara dan Para Pedagang Barat


Hasrat mengkaji naskah-naskah Nusantara mulai timbul pada abad
ke-16 dengan kehadiran bangsa Barat. Yang pertama kali mengetahui
adanya naskah-naskah lama adalah para pedagang. Kemudian mereka
menjadikannya sebagai barang dagangan karena dinilai mendatangkan
untung besar seperti ramainya perdagangan naskah kuno di Eropa dan
sekitar Laut Tengah.
Para pedagang tersebut mengumpulkan naskah-naskah itu dari
perorangan dan tempat lain yang memiliki koleksi seperti pesantren dan
kuil-kuil. Dan membawanya ke Eropa untuk dijual kepada perorangan
maupun lembaga koleksi naskah kuno. Seseorang yang dikenal begerak
dalam perdagangan naskah kuno adalah Peter Floris atau Peter Willemsz
van el Binck yang pernah tinggal di Aceh pada tahun 1604.
Kumpulan naskah Elbinck kemudian dijual kepada Erpenius dari
Leiden (1548-1624). Karena Erpenius tidak berminat mengkaji naskah
Nusantara, pada tahun 1632 naskah-naskah tersebut jatuh ke perpustakaan
Universitas Oxford. Nama lain yang dikenal menerima naskah nusantara
dari pedagang adalah Edward Pococke dan William Laud.
Dalam hal ini, Frederick de Houtman, saudara laki-laki Cornelis de
Houtman yang minatnya terhadap kebudayaan nusantara telah dibuktikan
dalam bukunya yang berjudul Spraeck ende Woordboeck, inde Maleysche
ende Madagaskarsche Talen (terbit tahun 1603) yang banyak menarik
perhatian bangsa Eropa hingga diterjemahkan dalam bahasa Latin, Inggris
dan Perancis. Kemahirannya dalam bahasa Melayu diduga karena membaca
dan mempelajari naskah Melayu dan karena pada masa VOC bahasa
nusantara hanya dipelajari sebatas bahasa Melayu.
Peranan para saudagar sebagai pengamat bahasa, melalui
pembacaan naskah-naskah dilanjutkan oleh para penginjil yang oleh VOC
dikirim ke Nusantara dalam jumlah besar selama dua abad pertama.

 Telaan Naskah Nusantara Oleh Para Penginjil


Pada tahun1629, terbit terjemahan alkitab pertama dalam bahasa
Melayu yang diterbitkan oleh Jan Jacobsz Palenstein dan penerjemahnya
bernama Albert Cornelisz Ruil (Ruyl). Judulnya Het Nieuwe Testamen
bersalin pada Bassa Hulanda daan Bassa Malaju. Ruyl adalah seorang
pedagang yang sebelumnya telah menerbitkan Spiegel van de Maleise Tale
dengan mengambil bahan dari karangan Frederik de Houtman dan beberapa
terjemahan ajaran gerejani.
Seorang penginjil terkenal yang tertarik pada naskah Melayu adalah
Dr. Melchior Leijdecker (1645-1701). Terjemahan Beibel dan Leijdecker
baru terbit setelah dia meninggal karena diperlukan penyempurnaan dan
revisi. Jilid pertama terbit pada tahun 1835.
Francois Valentijn, seorang pendeta yang datang ke Indonesia pada
tahun 1685 yang berpendidikan teologi dari Universitas Leiden ditempatkan
di Kepulauan Maluku. Kesempatan tinggal di Indonesia dia menulis
beberapa aspek kebudayaan Indonesia dalam karangan ensiklopediknya
yang berjudul Oud en Nieuw Oost Indien in die gawesten (1726).
Penginjil lain yang akrab dengan bahasa dan sastra Melayu adalah
G.H. Werndly. Karangannya yang terbit tahun 1736 berjudul Maleische
Spraakunst dalam lampirannya yang berjudul Maleische Boekzaal dia
menyusun daftar naskah Melayu yang dikenalinya sebanyak 69 naskah.
Setiap naskah diringkas dan diberi deskripsi.
Sementara itu kedudukan VOC melemah dan dorongan untuk
mempelajari naskah nusantara menjadi berkurang . Usaha penyebaran
alkitab diteruskan oleh Zending dan Bijbelgenootschap dan baru bisa
mengirim penginjil bernama G.Bruckner dan ditempatkan di Semarang
untuk menyebarkan Alkitab kepada masyarakat Jawa. Untuk memperlancar
bahasa Jawanya, dia banyak bergaul dengan masyarakat Jawa dan
terjemahan Alkitab Bruckner terbit pada tahun 1831 dalam huruf Jawa. Dia
juga menulis buku tatabahasa Jawa berjudul Proeve eener Jawa naasche
Spraakunst, di dalamnya terdapat teks dan terjemahan bahasa Jawa dan surat
dalam bahasa Jawa untuk bahan bacaan. Dan pada tahun 1842 terbit
kamusnya berjudul Een klein woordenboek der Holandsche, Englesche en
Jawaansche Talen.
Lembaga NBG (Nederlandsche Bijbelgenootschap dst) memiliki
kegiatan penting dalam bidang ilmu bahasa. NBG menyanggupi untuk
menerbitkan tulisan Bruckner dan berpendapat bahwa untuk
menerjemahkan Alkitab dalam bahasa-bahasa Indonesia sesorang harus
memiliki kemampuan yang cukup dalam bidang ilmu bahasa. Ketetapan
NBG mengharuskan penyiar dan penerjemah yang dikirim ke Indonesia
harus berpendidikan akademik. Dampaknya adalah munculnya karangan-
karangan ilmiah dari para penginjil mengenai bahasa, sastra dan
kebudayaan Nusantara.
NBG mengirimkan penginjil dengan persyaratan yang telah
ditetapkan yaitu J.V.C Gericke ke Jawa, A. Hardeland di Dayak, H.N. Van
der Tuuk (Batak dan Bali), B.F. Matthes (Bugis dan Makassar), G.J.
Grashuis, D. Koorders dan S. Coolsma (Sunda) serta L.E. Deninger (Nias).
Umumnya tenaga yang dikirim NBG tidak melakukan telaah filologis
terhadap naskah yang dibaca dan dipelajari bahasanya. Mereka sering juga
menerjemahkan naskah-naskah itu ke dalam bahasa Belanda. Sesuai dengan
teori filologi bahwa sastra lisan termasuk kajian filologi, maka diantara
penginjil itu ada yang mengkaji sastra lisan daerah yang didatanginya karna
etnis daerah tersebut belum mengenal huruf sehingga budayanya masih
disimpan dalam sastra lisan, seperti daerah Toraja oleh N. Andriani dan
Kruijt.

 Kegiatan filologi terhadap naskah Nusantara


Kegiatan tenaga penginjil dari NBC dengan bekal ilmu pengetahuan
linguistik dalam meneliti dan mempelajari naskah dari berbagai daerah
untuk tujuan mengenal bahasanya guna kepentingan penyiaran dan
penerjemahan alkitab. Kajian ahli filologi terhadap naskah naskah nusantara
bertujuan untuk menyunting, membahas dan menganalisis isinya. Hasil
suntingan awal salah huruf Jawa, huruf pegon atau huruf jawi dengan
disertai penganjar atau pendahuluan singkat tanpa analisis isinya dengan
metode intuitif atau diplomatik.
Perkembangan Filologi selanjutnya :
 Suntingan naskah dengan disertai terjemahannya dalam bahasa
asing, suntingan naskah di terbitkan pada abad ke 20 disertai
terjemahan dalam bahasa Inggris atau Belanda.
 Suntingan naskah dengan metode kritik teks. Dilakukan pada abad
ke-20 dengan hasil suntingan yang lebih dari sebelumnya.
 Pada abad ke-20 banyak diterbitkan naskah-naskah keagamaan baik
naskah Melayu maupun naskah Jawa, hingga kandungan isinya
dapat dikaji oleh teologi serta selanjutnya mereka menghasilkan
karya ilmiah dalam bidang tersebut
 Naskah-naskah tersebut lazim disebut kesusastraan kitab, yang
suntingan naskahnya antara lain dikerjakan oleh Naguib Al-Attas
mengenai tulisan-tulisan Hamzah Fansuri berjudul The Musticism
of Hamzah Fansuri (1970) dengan metode kritik teks; oleh P,
Voerhoeve berdasarkan tulisan nuruddin Ar-Raniri (1955) dengan
kritik teks, bentuk faksimile; oleh A. Johns berdasarkan beberapa
naskah yang tidak dikenal penulisnya dengan judul Malay
Mysticism (1957) dalam huruf latin dan diterjemahkan dalam
bahasa Inggris; dan oleh S. Soebardi berdasarkan naskah Serat
Cabolek berjudul The Boek of Cabolek (1975).
 Naskah sejarah yang dimanfaatkan ahli sejarah diantaranya
disunting oleh Teuku Iskandar yang berjudul De Hikajat Atjeh
(1959) berdasarkan naskah Hikayat Aceh; oleh Hoesein
Djajadiningrat dengan judul Critische Beschouwing van de
Sadharah Banten (1915) berdasarkan naskah Babad Banten; oleh J.J.
Ras berjudul hikajat Bandjar (1968) berdasarkan naskah sejarah dari
suatu kerajaan di Kalimantan; oleh P.J. Worsley berjudul Babad
Buleleng (1972) berdasarkan naskah sejarah dari Bali. Semua
suntingan ini menggunakan pendekatan kritik teks.
 Telaah filologi terhadap naskah-naskah daerah di luar Jawa dan
Melayu banyak dilakukan antara lain oleh H.T Damste berjudul
Hikayat Perang Sabil (1928) berdasarkan naskahnya dalam bahasa
Aceh oleh H.K.J. Cowan berjudul Hikayat Malem Dagang (1937)
berdasarkan naskah berbahasa aceh. Keduanya terjemahan dari
bahasa Belanda

C. PERBANDINGAN PERKEMBANGAN FiILOLOGI DI INDIA DAN


NUSANTARA
Perkembangan filologi di India dan Nusantara memiliki persamaan dalam
upaya pelestarian teks klasik, penerjemahan teks, dan studi bahasa-bahasa klasik.
Keduanya memiliki tradisi bahasa yang kaya dengan beragam manuskrip dan aksara.
Namun, filologi di India cenderung lebih berfokus pada bahasa Sanskerta dan teks-
teks klasik terkait agama Hindu, sedangkan filologi di Nusantara lebih beragam
mencakup berbagai bahasa dan budaya lokal.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Filologi di kawasan India dan Nusantara memiliki sejarah yang kaya dan
kompleks. Kedua wilayah ini memiliki tradisi bahasa, sastra, dan aksara yang unik,
dan filologi membantu memahami, menganalisis, dan melestarikan warisan budaya
ini. Perkembangan filologi di kedua kawasan ini memberikan wawasan yang dalam
tentang evolusi bahasa dan sastra, serta menghormati dan memahami
keanekaragaman budaya yang ada di India dan Nusantara.
Studi tentang sejarah perkembangan filologi di kawasan India dan
Nusantara mengungkapkan kekayaan warisan intelektual dan kultural yang penting.
Filologi merupakan disiplin ilmu yang memainkan peran vital dalam memahami
bahasa, sastra, dan budaya masyarakat di kedua wilayah ini.
Dengan demikian, studi sejarah perkembangan filologi di kawasan India
dan Nusantara memberikan wawasan penting tentang nilai dan kepentingan filologi
dalam memahami, memelihara, dan mempromosikan kekayaan bahasa dan sastra,
serta memperkuat identitas budaya masyarakat di kedua kawasan ini.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Siti Baroroh. Dkk. 1985. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Badan Peneliti dan
Publikasi Fakultas (BPPF) Seksi Filologi, Fakultas Sastra UGM.

Anonim. Tt. “History”. Dalam http://asiaticsocietycal.com/history/index.htm,


diunduh Kamis, 10 Maret 2016 Pukul 15.10

Baried, Siti Baroroh, dkk. 1994. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta : BPPF
Seksi Filologi Fakultas Sastra UGM.

Sudibyo. 2007. “Kembali ke Filologi: Filologi Indonesia dan Tradisi


Orientalisme”. Dalam Jurnal Humaniora Volume 19 No. 2 Juni 2007
Halaman 107-118 http://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/

Suryani N.S, Elis. 2012. Filologi. Bogor : Ghalia Indonesia.

https://skaromah12.blogspot.com/2017/05/sejarah-perkembangan-filologi-
di.html?m=1

http://repository.uinbanten.ac.id/5663/1/sejarah%20perkembangan%20filologi-
1.pdf

https://www.mildaini.com/2013/05/perkembangan-filologi-di-kawasan-
asia.html?m=1

https://www.academia.edu/28595562/Sejarah_Perkembangan_Filologi

https://sanrawijaya.wordpress.com/2013/06/14/sejarah-filologi/

https://id.scribd.com/document/427530004/Filologi-India

https://www.studocu.com/id/document/universitas-sebelas-maret/indonesian-
literature/sejarah-perkembangan-filologi/45513721
https://www.academia.edu/38528986/BAB_III_SEJARAH_PERKEMBANGAN_
FILOLOGI

https://www.academia.edu/34694192/Filologi_Pengertian_dan_Batasan_Perkemb
angan_Filologi_di_Indonesia

https://www.mildaini.com/2013/05/perkembangan-filologi-di-kawasan-
asia.html?m=1

https://abnsans.blogspot.com/2017/06/a.html?m=1

https://diary.co.id/education/sejarah-perkembangan-ilmu-filologi/

https://www.penadiksi.com/2022/12/perkembangan-filologi-dan-naskah-
di.html?m=1

https://adiyatinita.blogspot.com/2014/04/makalah-filologi-sejarah-
perkembangan.html?m=1

https://www.academia.edu/32050268/Kelompok_6_Sejarah_Perkembangan_Filol
ogi_di_Indonesia

https://www.studocu.com/id/document/universitas-airlangga/filologi/2-
perkembangan-filologi/47564737

https://thefactsaboutbandung.blogspot.com/2015/12/sejarah-perkembangan-
filologi-di.html?m=1

https://naimmusahri.blogspot.com/2017/11/studi-filologi-bagi-
pengembangan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai