Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH IPA

PERKEMBANGAN SAINS DI INDIA

Disusun oleh : Whisnu Aji Pradhana Annisati Dzikriya Dea Dimyathi Agus Putri (13312241052) (13312241068) (13312241064)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Perkembangan Sains di India dengan lancar. Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang terkait dengan pembuatan makalah ini. Makalah ini menjelaskan perjalanan sejarah sains pada jaman India Kuno. Makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi yang akurat dan informatif. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Terimakasih. Waalaikumsalam wr.wb

Penulis

DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................................... i Daftar Isi............................................................................................................................. ii Perkembangan Sains di India............................................................................................. 4 1. Perkembangan Matematika.................................................................................. 4 2. Perkembangan Kimia dan Obat-obatan................................................................ 5 3. Perkembangan Astronomi.................................................................................... 6 Daftar Pustaka................................................................................................................... 11

A. PERKEMBANGAN SAINS DI INDIA Daerah India merupakan salah satu tempat munculnya peradaban tertua di dunia khususnya di Asia. Asal mula peradaban India, berasal dari kebudayaan sungai India. Peradaban di sepanjang lembah sungai hindu dikenal sebagai peradaban Harappa. Di lembah sungai indus, terdapat dua kota besar yaitu Harappa dan Mohenjo-Daro. Masyarakat harappa menggunakan bahasa dravidia. Mereka berkembang di india selatan pada zaman perunggu sekitar 3000 SM. Mereka memadukan timah dan tembaga untuk membuat perunggu. Di zaman ini, penduduk lembah sungai indus telah mengenal sistem angka desimal. Sistem angka desimal ini menjadi kontribusi paling mendasar bagi kemajuan peradaban di india. Sistem ini menggunakan 9 digit dan simbol untuk angka nol yang manjdi simbol dari ketiadaan. Sekitar 2000 SM peradaban Harappa mulai punah. Kepunahan ini disebabkan oleh bangsa Arya yang bermigrasi ke daerah ini. Beberapa teks religius di Mohenjo-Daro menjelaskan bahwa bangsa Arya masuk ke daerah tersebut dengan keras, membunuh penduduk lokal dan membakar pusat kota. Bangsa Arya menyerbu India dari arah utara dan membangun kasta sosial mereka. Bangsa arya berbahasa sansekerta yang mereka dapatkan dari pendeta Brahmana. Di zaman ini, teks alfabetis diadopsi beberapa waktu sebelum era kristen dan teks kuno ditulis kembali seperti teks kuno Veda yang berisi referensi tentang matahari, bulan, dan beberapa rasi bintang. Agama budha berkembang di India sekitar abad keenam. Budha merupakan agama baru yang diadopsi oleh Asoka. Asoka adalah kaisar ketiga dari dinasti mauira dari 273 SM sampai 232 SM. Berdasarkan sebuah prasasti, Asoka menemukan rumah sakit pertama dan taman herbal di india. Pada waktu itu, telah muncul sistem angka dan angka nol. Bukti-bukti kemajuan bidang matematika ini ditunjukkan dengan monumen di Gwalior. Pada monumen tersebut tertulis angka nol berbentuk lingkaran kecil. Beberapa catatan autentik penduduk india menyebutkan bahwa orang-orang hindu diperkenalkan beberapa ilmu sains Yunani oleh bangsa babilonia. Transmisi ini terjadi natara 150 SM hingga 140 SM. Ilmuwan india pertama adalah Aryabhata, Varahamihira, Brahmagupta, Mahavira, dan Bhaskara. Perkembangan sains terkemuka di India antara lain dibidang Matematika, astronomi, dan obat-obatan. 1. PERKEMBANGAN MATEMATIKA DI INDIA 4

Kekuatan India terutama pada matematika. Perkembangan matematika di india lebih pesat dibanding astronominya. Selain mengembangkan system bilangan desimal yang sekarang lazim dipakai, mereka juga menyumbang penemuan yang paling mengesankan, yaitu bilangan nol. Mereka juga menguasai persamaan aljabar umum yang cukup rumit pula. Menurut Aryabhatas bersaudara (475 550 M) ialah yang pertama kali menggunakan sinus sudut. Aryabhata, pada tahun 499, memperkenalkan fungsi versinus, menghasilkan tabel trigonometri India pertama tentang sinus, mengembangkan teknik-teknik dan algoritma aljabar, infinitesimal, dan persamaan diferensial, dan memperoleh solusi seluruh bilangan untuk persamaan linear oleh sebuah metode yang setara dengan metode modern. Ilmuwan lain yang memberi kontribusi lebih pada perkembangan matematika di india adalah Brahmagupta. Brahmagupta mengembangkan aplikasi eksplisit dari metode dasar aljabar untuk memecahkan persoalan astronomi. Tak hanya itu, Brahmagupta juga memperkenalkan beberapa sifat bilangan nol. Sifat-sifatnya antara lain suatu bilangan bila dijumlahkan dengan nol adalah tetap, demikian pula sebuah bilangan bila dikalikan dengan nol akan menjadi nol. Tetapi, pada waktu itu Brahmana menemui kesulitan ketika berhadapan dengan pembagian angka nol yang terus menjadi topik hingga 200 tahun kemudian. Matematikawan di masa selanjutnya adalah Mahavira. Mahavira mendiskusikan pengoperasian tambah, kurang, kali dan bagi, termasuk pernggunaan angka nol. Dia mengatakan bahwa bilangan yang dibagi dengan nol maka hasilnya adalah tetap. Pada penemuan selanjutnya, Bhaskara mengatakan bahwa hasil dari pembagian dengan angka nol adalah tidak terdefinisi. Teori hasil pembagian angka nol ini masih terus digunakan hingga saat ini. Sistem angka desimal dan penemuan angka nol menjadi kontribusi besar bagi perkembangan matematika di India dan bahkan di dunia. a. Sistem Angka India Angka-angka yang dipakai saat ini adalah keturunan dari angka India. Angkaangka tersebut berasal dari simbol yang digunakan oleh para ahli matematika hindu India sekitar tahun 200 SM, yang kemudian dikembangkan oleh orang Arab. Dibandingkan dari seluruh angka yang ada (1 sampai 9), angka 0 (nol) merupakan angka yang paling terakhir kemunculannya. Terdapat beberapa angka yang ditemukan di India, yaitu angka brahmani, angka Gupta, dan Angka Nagari. b. Sejarah Penemuan Angka Nol

Banyak bukti-bukti sejarah ditemukannya angka nol di India kuno. Terdapat teks tua yang menggunakan sistem angka desimal termasuk angka nol, yaitu teks Jain dengan judul Lokavibhga. Selain itu, ditemukan pula penulisan angka nol berupa lingkaran kecil di candi Chaturbhuja yang berada di Gwalior, India dan masih banyak lagi. Aturan penggunaan angka nol pertama kali ditemukan dalam buku ciptaan Brahmagupta yang berjudul Brahmasputha Siddhanta (The Opening of the Universe). Dalam bukunya ini, brahmagupta menjelaskan penggunaan angka nol, angka negatif, aturan-aturan aljabar untuk operasi aritmatika dasar. Dalam beberapa kasus, aturan Brahmagupta berbeda dengan aturan modern yang berlaku saat ini. Aturan-aturan tersebut antara lain: 1). Jumlah angka nol dan negatif adalah negatif 2). jumlah angka nol dan positif adalah positif 3). jumlah nol dan nol adalah nol. 4). Angka nol dibagi nol adalah nol. Aturan Brahmagupta mengenai pembagian angka nol dengan nol berbeda dengan aturan modern saat ini. Berdasarkan aturan modern, hasil angka nol dibagi angka nol adalah tidak terdefinisi. 2. PERKEMBANGAN KIMIA DAN OBAT-OBATAN DI INDIA

Tidak seperti halnya matematika dan astronomi, kimia dan obat-obatan yang berkembang di india kala itu kurang terkemuka. Di bidang kimia, masyarakat Hindu maju dalam metalurgi. Baja wootz, wadah dan tahan karat ditemukan di India, dan banyak diekspor ke dunia Mediterania klasik. Hal itu diketahui dari Pliny the Elder sebagai zat besi indicum. Baja Wootz India dihargai tinggi di Kekaisaran Romawi, yang sering dianggap sebagai yang terbaik. Setelah di Zaman Pertengahan, baja tersebut diimpor di Suriah untuk memproduksi dengan teknik khusus "Baja Damaskus" pada tahun 1000. Orang Hindu unggul dalam pembuatan besi, dan dalam mempersiapkan bahan-bahan bersama dengan penyatuan untuk mendapatkan semacam besi lunak

yang biasanya bergaya baja India (Hindiah). Mereka juga memiliki bengkel dimana yang ditempa adalah pedang paling terkenal di dunia. Bidang kimia dimulai pada abad ketujuh menurut para peziarah cina. Mereka menyebutkan bahwa kontribusi kimia terhebat India adalah masyarakat tantra yg bekerja berdasarkan Vedas. Pada jaman india dimungkinkan telah ditemukan mineral asam kuat yg pd jaman itu terkenal dengan sebutan membunuh besi/logam hanya dengan cairan. Rekaman orang-orang cina menyebutkan bhwa di india ada sebuah substansi bernama Panchacho yang diproduksi dari minel di gunung. Air ini dapat melarutkan herba, kayu, metals dan iron. Jika ditaruhh dicobakan pd manusia maka dapat menghancurkannya Perobatan india memberikan sumbangan besar dalam bidang pembedahan. Pembedahan di India mulai berkembang sejak zaman Gupta, yaitu pada abad ke-3 SM. Sistem perobatan di India dikenal bernama Sistem Ayurveda (700SM). Sistem pengobatan Ayur-veda adalah sistem pengobatan tradisional yang diciptakan oleh penduduk india. Sistem ayurveda mengembangkan beberapa obat-obatan tradisional dan prosedur pembedahan untuk penyakit-penyakit ringan. Ayurveda terkenal sebagai delapan komponen sains, yaitu: a. Obat-obatan general yang berarti pengobatan bagi pemyakit yang merusak tubuh. b. Pediatric atau ilmu kesehatan anak-anak c. Ilmu bedah yang artinya menghilangkan substansi berbahaya yang ada didalam tubuh. d. Ophthalmologi atau ilmu pengobatan mata e. Demonologi yang artinya perawatan untuk penyakit mental yang disebabkan oleh pengalaman buruk dimasa lampau f. Toksilogi atau penangkal racun g. Elixirs yang artinya doktrin rasyana. h. Aphrodisiacs atau zat perangsang nafsu. Catatan tertua yang menganut sistem ayurveda adalah Charakan samhita, Susruta Samhita, dan manuskrip bower atau Bheda Samhita.
7

a. Bheda Samhita Bedha samhita atau manuskrip bower ditulis sekitar abad ke 6. Manuskrip bower berisi koleksi resep yang menggabungkan beberapa penulis resep kuno dan menjadi dasar pengobatan tradisonal pada perode maurya. b. Charaka Samhita Sumbangan charaka terhadap bidang farmasi adalah pernyataannya tentang tiga proses vital dalam tubuh manusia, yaitu pusar sebagai daerah operasi pernafasan, empedu dikontrol oleh daerah disekitar pusar dan hati, dan aktifitas lendir terjadi didaerah hati. c. Susruta Samhita Susruta adalah ahli bedah pertama di india. Susruta menulis susurta samhita, teks ilmu bedah dalam bahasa sansekerta yang mendeskripsikan 121 perbedaan instrumen bedah dan memberikan catatan tentang operasi bedah sebelum muncul masa modern. Secara keseluruhan, the susrutaa samhita tediri atas 184 bab and deskripsi 120 penyakit, 700 tanaman obat, dan 64 sumber mineral. Kontribusi susruta bagi bidang kesehatan antara lain teknik pengobotan pada hidung cacat yang hingga kini dipakai dalam pembedahan plastik yang semakin populer. Selain itu, ia juga merupakan pakar pembedahan mata. Didalam bukunya, susruta juga menjeaskan hubungan antara malaria dan nyamuk serta mengetahui bahwa urine yang manis/mengandung gula merupakan pasian diabetes. Pada saat itu, susruta juga mengajarkan untuk melakukan latiha pembedahan etrhadap binatang dan cara tersebut masih terus digunakan hingga saat ini. In bermakna bahwa ahli bedah pada masa kini juga mempraktikan cara pembedahan Shusruta yang dianggap sebagai asas dalam konsep pembedahan.
3. PERKEMBANGAN ASTRONOMI DI INDIA

Astronomi di India berkembang pada masa Kerajaan Sunga, ketika terdapat perkembangan dalam perhitungan pergerakan dan tempat beberapa planet, serta letak dan penampakannya. Terdapat juga perkembangan perhitungan gerhana. Astronomi di India Kuno didasari dengan perhitungan sidereal. Astronomi sidereal adalah astronomi berdasarkan bintang-bintang, dan periode sidereal adalah panjang waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi Matahari dalam satu putaran penuh . Hal
8

ini dapat diketahui dengan menemukannya tokoh Vedanga Jyotisha dan dokumen Lagadha, yang menjelaskan aturan-aturan untuk mengikuti jejak pergerakkan Matahari dan Bulan untuk ritual. Teks pertama yang menyebutkan konsep astronomi berasal dari Veda, sastra religius India Menurut Sarma (2008): "Kita menemukan di Rigveda spekulasi cerdas tentang asal usul alam semesta dari ketiadaan, konfigurasi alam semesta, bumi yang bulat, dan tahun dari 360 hari dibagi menjadi 12 bagian yang sama dari 30 hari masing-masingnya dengan bulan kabisat berkala". Dua-belas bab pertama dari Siddhanta Shiromani, ditulis oleh Bhaskara pada abad ke-12, mencakup topik seperti: rata-rata bujur planet-planet, bujur sebenarnya dari planet, tiga permasalahan rotasi diurnal, syzygies, gerhana bulan, gerhana matahari, lintang planet-planet, terbit dan pengaturan, bulan sabit, konjungsi planet-planet satu sama lain, konjungsi planetplanet dengan bintang tetap, dan patas dari matahari dan bulan. Tiga-belas bab dari bagian kedua menjelaskan dari sifat bola, serta perhitungan astronomi dan trigonometri yang signifikan berdasarkan sifat tersebut. Aryabhata (476-550), pada karyanya Aryabhatiya, mempersembahkan sistem komputasi yang didasari oleh model planet, yang menjelaskan bahwa Bumi berputar pada porosnya. Ia menghitung banyak konstanta astronomis, seperti periode planet serta waktu solar dan gerhana bulan. Model-model lanjutan dari model Aryabhata adalah Varahamihira, Brahmagupta, dan Bhaskara II. Sejarah astronomi di india dibagi menjadi tiga periode, yaitu periode kuno, priode pertengahan, dan periode modern. a. Periode kuno (Zaman Weda) Para raja di zaman weda mengarahkan pandangan terhadap hukum alam mengenai mfenomena muncul dan tenggelamnya matahari dan bulan. tidak terdapat ungkapan yang jelas dan luas smengenai peredaran planet-planet. persoalan astronomi pada zaman weda tercantum dan termuat dalam buku-buku suci Reg Weda dan Yayur Weda.

b. Periode Pertengahan (Jaman Wedangga) Isi buku-buku suci Weda yangg diwahyukan dalam kurun waktu sangat panjang disusun kembali secara sistematis oleh para raja. Buku-buku suci weda ini dibagi menjadi empat buku, yaitu Red Weda, Sama Weda, Yayur weda, dan Atharwa Weda. Perihal astronomi terdapat dalam dua buku yaitu buku suci Reg Weda dan Yayur weda. Karena tidak terlalu jelas penguraian ilmu astronomi didalamnya, maka dibutuhkan buku penjelas yang disebut angga. Ada enam wedangga, yaitu Shiksa, Nirukta, Wyakarana, Chanda, Jyotisha, dan Kalpa. Diantara keenam wedangga tersebut, hanya Jotisyha yang berisi mengenai astonomi. Jyotisha disusun sekitar 1200 tahun SM. Ungkapan didalamnya masih berbentuk Sloka pendek-pendek sehingga kurang dimengerti oleh astrologastrolog zaman berikutnya. Buku in diperkirakan muncul di perbatasan antara periode kuno dan periode pertengahan. c. Periode Modern Periode ini merupakan periode dimana persoalan astronomi telah disusun secara sistematis dan imiah dalam sedikitnya lima buku, yaitu Surya Siddhanta, Paitamaha Siddhanta, Wasistha Siddhanta, Paulisa Siddhanta, dan Romaka Siddhanta yang disatukan dalam Panca Siddhanta. Kelima Siddhanta ini disusun pada abad ke 4 Masehi. Astronomer hindu mengaggap bahwa bumi berbentuk bola, dengan matahari, bulan, dan planet pada jarak tertentu yang proporsional terhadap periode revolusinya masing-masing. Pandangan tersebut didasari atas asumsi bajwa semua semua benda bergerak mengitari bumi dengan kecepatan yang sama. hampir semua astronomer hindu menganggap bahwa setiap benda dalam sistem tata surya memiliki gerakannya sendiri-sendiri yang disebabkan oleh angin dan ditambah dengan pusaran udara yang sangat besar yang membawa benda-benda langit mengitari bumi satu kali selama 24 jam.

10

Kontribusi paling penting dari orang hindu terhadap sains adalah sistem penomoran dan perkembangan operasi aljabar. Albiruni, yang hidup di ghazna afghanistan mempelajari literatue sanskrit dan menulis sejarah orang-orang hindu dan perkembangan sains orangorang hindu.

11

DAFTAR PUSTAKA
Dhermawan, Goesti Oka, dkk. ____. Kalender 301 Tahun. Jakarta: Balai Pustaka Mason, S.F. 1962. A History of Science. New York: The Louren Publishing

12

Anda mungkin juga menyukai