Ayu Tazkiatunnisa C2086201080 Dewi Kristiani Nurpajar C2086201096 Irma Yuniar C2086201008
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
A. Sejarah Islam Progresif “Islam Progresif” berkaitan dengan tantangan kontemporer bagi umat Islam berdasa rkan iman dan 'aqidah. Ini berawal dari konflik antara Kaum Muda dan Kaum Tua di Pad ang dan juga beberapa bagian Malaya pada awal abad kesembilan belas. Farish Noor b erpendapat bahwa akar dari proyek Islam progresif berada di Kepulauan Melayu. Beraw al ketika generasi pemikir, aktivis, dan ulama modernis-reformis abad ke-19 ini menyebar kan gagasan-gagasan para reformis dari Timur Tengah yang dipengaruhi oleh tahayyul, bid'ah, dan khurafat, dengan niat untuk memurnikan praktik tradisi Muslim. Islam progresif berkembang, reformisme Islam berdasarkan ide-ide seperti tajdid da n islah. Tajdid biasanya diterjemahkan sebagai “pembaruan” dan islah sebagai “pembaru an”, sedangkan ihya’ berarti kebangkitan. Secara historis, istilah ini mulai digunakan seja k akhir Perang Dunia I. Menurut Jacques Waardenburg, istilah “reformasi” (islah) memilik i tiga arti yang berbeda. Makna pertama berkonotasi kembali ke inti spiritual dari tradisi k eagamaan. B. Pengertian Islam Progresif
Islam Progresif (Progressive Islam) merupakan kajian Islam konte
mporer yang memperjuangkan penegakan nilai-nilai humanis, seperti p engembangan civil society, demokrasi, keadilan, kesetaraan gender, p embelaan terhadap kaum minoritas, kaum tertindas dan pluralitas. Ia m erupakan kelanjutan dan kepanjangan dari gerakan Islam Liberal. Islam Progresif dapat dilihat sebagai pewaris tradisi sejarah refor misme Islam di Asia Tenggara. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Islam Progresif cenderung digunakan oleh sebagian ulama untuk meng kritik pemerintah Asia Tenggara dan Barat, terutama Amerika. C. Karakteristik Islam Progresif Karakteristik menonjol yang dimiliki oleh muslim progresif adalah: 1. Mereka mengadopsi pandangan bahwa beberapa bidang Islam tradisional membutuhkan peruba h an dan reformasi substansial dalam rangka menyesuai kan dengan kebutuhan masyarakat mu slim saat ini. 2. Mereka cenderung mendukung akan perlunya fresh ijtihad (pemikiran yang segar) dan metodolo gi baru dalam ijtihad untuk menjawab permasalahan-permasalahan kontemporer. 3. Beberapa di antara mereka juga mengkombinasikan atau mengintegrasikan secara kreatif waris an kesarjanaan Islam tradisional dengan pemikiran Barat modern. 4. Mereka secara penuh optimis dan teguh berkeyakinan bahwa dinamika dan perubahan sosial, b aik pada ranah intelektual, moral, hukum, ekonomi atau teknologi, dapat direfleksikan dalam Isla m. 5. Mereka tidak merasa terikat pada dogmatisme atau mazhab dan teologi tertentu dalam pendekat an kajiannya. 6. Mereka lebih meletakkan titik tekan pemikirannya pada berbagai isu keadilan sosial, keadilan ge nder, HAM dan relasi yang harmonis antara Muslim dan non-Muslim (Noor, 2006: 150-151). pemikiran muslim progresif memiliki pandangan dan keyakinan sebag ai berikut: 1. Rasa nyaman (comfort) ketika menafsir ulang atau menerapkan kembali Islam dengan mengacu prinsip-prinsip dasar Islam. 2. Keadilan gender adalah ditegaskan dalam Islam. 3. Semua agama secara inheren adalah sama dan harus dilindungi secara konstitusional. 4. Semua manusia juga setara dan sama. 5. Keindahan merupakan bagian inheren dari tradisi Islam baik yang dite mukan dalam seni, arsitektur, puisi maupun musik. 6. Dukungan atas kebebasan berbicara, berkeyakinan dan berserikat. 7. Menunjukkan kasih sayang pada semua makhluk. 8. Hak “orang lain” itu ada dan perlu dihargai. 9. Sikap moderat dan anti-kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan masyarakatnya. 10. Antusiasme yang tinggi terhadap isu-isu yang berkaitan dengan peran agama dalam tataran public (Safi, 2003: 10). D. Konsep Dasar Islam Progresif Menurut Omid Safi, pendukung Islam yang progresif hampir sama-sama kritis terha dap kolonialisme, baik manifestasi abad kesembilan belas maupun keragamannya saat i ni. Muslim Progresif mendukung 'beberapa kritik' yang kritis dan non-apologetik sehubun gan dengan Islam dan modernitas. Konsep Islam progresif belum terlembagakan secara formal seperti Islam Hadhari dan Islam Liberal. Di Asia Tenggara, setiap gerakan Islam y ang mengusung ide-ide progresif seperti hak asasi manusia, keadilan, gender, dan keset araan dapat dikatakan “progresif”. E. Kontribusi, Posisi, dan Releva nsi Islam Progresif Islam Progresif (Progressive Islam) merupakan kajian Islam konte mporer yang memperjuangkan penegakan nilai-nilai humanis, seperti p engembangan civil society, demokrasi, keadilan, kesetaraan gender, p embelaan terhadap kaum minoritas, kaum tertindas dan pluralitas. Ia m erupakan kelanjutan dan kepanjangan dari gerakan Islam Liberal. Islam Progresif dapat dilihat sebagai pewaris tradisi sejarah refor misme Islam di Asia Tenggara. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Islam Progresif cenderung digunakan oleh sebagian ulama untuk meng kritik pemerintah Asia Tenggara dan Barat, terutama Amerika. Oleh karena itu, transformasi Islam dalam pandangan Islam Progresif adalah identik dengan sosial kemanusiaan Islam dan Demokrasi, selain akan mengantarkan Islam dap at diterima oleh semua kalangan, juga kompatibel dengan kehidupan demokrasi. Denga n demikian nalar pembentukan Islam Progresif berperspektif demokrasi, pluralisme, dan HAM. Oleh karena itu, Islam sekarang ini harus mengakomodasi dan mencerminkan kes etaraan, keadilan, kemanusiaan, dan menjamin kemaslahatan. Wassalamualallaikum Wr. Wb
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts