Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Agama Islam dan


Kemuhammadiyahan 2

Dosen Pengampu: Al Fadl Habiebie, M.Pd.

Disusun oleh:

Kelompok 9 (BK 3B)

Anggriana N C2086201069

Cahya Dewi K C2086201007

Dila Rihadatul A C2086201022

Muhammad Fathan Faturrahman C2086201040

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan


kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bimbingan dan Konseling
Islam” tepat waktu. Selain itu kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Al Fadl


Habiebie, M.Pd sekali dosen mata kuliah Agama Islam dan Kemuhammadiyahan
2. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuian dan wawasan
terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses menyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami mohon kepada pembaca agar memberi kritik dan saran yang bersifat
membangun kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis maupun pembaca.

Tasikmalaya, 21 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar belakang masalah..........................................................................1


B. Rumusan masalah....................................................................................2
C. Tujuan penelitian.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Bimbingan dan Konseling Islam............................................................3


B. Tujuan ......................................................................................................3
C. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling Islam.................................4
D. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling....................................................6

BAB IV PENUTUP..............................................................................................8

A. Kesimpulan...............................................................................................8
B. Saran ........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan sumber utama dalam membentuk pribadi seorang


muslim yang baik. Dengan berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah, islam
mengarahkan dan membimbing manusia ke jalan yang diridhoi-Nya dengan
membentuk kepribadian yang berakhlak karimah. Sebagaimana sabda
Rosulullah SAW: sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia. Nabi diutus oleh Allah untuk membimbing dan mengarahkan
manusia kearah kebaikan yang hakiki dan juga sebagai figur konselor yang
sangat mumpuni dalam memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan
dengan jiwa manusia agar manusia terhindar dari segala sifat-sifat yang
negatif. Oleh karena itu, manusia diharapkan dapat saling memberikan
bimbingan sesuai dengan kapasitasnya, sekaligus memberikan konseling agar
tetap sabar dan tawakal dalam menghadapi perjalanan kehidupan yang
sebenarnya. Dengan pendekatan Islami, maka pelaksanaan konseling akan
mengarahkan klien kearah kebenaran dan juga dapat membimbing dan
mengarahkan hati, akal dan nafsu manusia untuk menuju kepribadian yang
berakhlak karimah yang telah terkristalisasi oleh nilai-nilai ajaran Islam.

Bimbingan dan Konseling dalam perspektif Islam ialah suatu aktivitas


memberikan bimbingan, pengajaran, dan pedoman kepada peserta didik yang
dapat mengembangkan potensi akal pikir, kejiwaan, keimanan dan keyakinan
serta dapat menanggulangi problematika dalam keluarga, sekolah, dan
masyarakat dengan baik dan benar secara mandiri dan berlandaskan pada Al-
Quran dan Al-Hadis. Dengan menggunakan teknik-teknik tertentu baik yang
bersifat lahiriyah ataupun batiniyah yang di lakukan oleh Guru BK dalam
lingkungan sekolah ataupun Madrasah. Dan hal ini perlu diperhatikan oleh
seorang guru untuk menunjang kesuksesan pendidikan Islam disekolah maupun
madrasah dalam melaksanakan bimbingan dan konseling untuk mengentaskan
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik serta mengarahkannya
untuk membentuk insan kamil yang memiliki kepribadian berakhlak karimah.

Oleh karna itu, disinilah pentingnya penggalian konsep bimbingan dan


konseling dalam islam , yaitu suatu layanan yang tidak hanya mengupayakan
mental yang sehat dan hidup bahagia, melainkan bimbingan konseling islami
juga menuntut kearah hidup yang sakinah, batin merasa tenang dan tentram
karena selalu dekat dengan Allah SWT. Sehingga mencapai kehidupan bahagia

1
di dunia dan di akhirat. Bimbingan dan konseling ini merupakan satu aktivitas
penting dalam mengubah sikap dan perilaku individu, yang dalam prosesnya
harus dilaksanakan oleh seorang konselor atau pembimbing.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Apa itu bimbingan dan konseling islam?
2. Apa tujuan dari bimbingan dan konseling islam?
3. Prinsip-prinsip apa saja yang ada dalam bimbingan dan konseling islam?
4. Asas-asas apa saja yang ada dalam bimbingan dan konseling?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Agar kita mengetahui dan memahami bimbingan dan konseling islam.
2. Supaya kita tahu tujuan-tujuan dari bimbingan dan konseling islam.
3. Agar kita mengetahui dan paham tentang prinsip-prinsip yang ada dalam
bimbingan dan konseling islam.
4. Agar kita mengetahui dan paham akan asas-asas yang ada dalam
bimbingan dan konseling.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bimbingan dan Konseling Islam


Bimbingan dan konseling islam adalah proses pemberian bantuan kepada
individu melalui pendekatan nilai nilai keislaman. Bimbingan Konseling
Agama adalah usaha memberikan bantuan kepada seseorang atau sekelompok
orang yang sedang mengalami kesulitan lahir batin dalam menjalankan tugas-
tugas hidupnya dengan menggunakan pendekatan agama hendaknya dengan
membangkitkan getaran batin (iman) di dalam dirinya untuk mendorongnya
mengatasi masalah yang dihadapi.

Bimbingan Konseling Agama merupakan bantuan yang bersifat mental


spiritual dimana diharapkan melalui kekuatan iman dan taqwa kepada Tuhan
seseorang mampu mengatasi sendiri problema yang sedang dihadapinya.
Sedangkan menurut Tohari, Bimbingan dan Konseling Islam adalah pemberian
bantuan terhadap individu agar hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk
Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari Konseling Agama ialah membantu Konseli agar ia
memiliki pengetahuan tentang posisi dirinya dan memiliki keberanian
mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu perbuatan yang dipandang
baik, benar dan bermanfaat untuk kehidupannya di dunia dan untuk
kepentingannya di akhirat.
Adapun Tujuan Konseling islam secara khusus menurut Tohari
Musnamar dalam bukunya “Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan
Konseling Islam”. Menurutnya, tujuan Bimbingan Konseling Agama secara
khusus adalah sebagai berikut:
a. Membantu individu agar tidak menghadapi masalah
b. Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya
2. Tujuan Akhir
Adapun tujuan akhir yang diharapkan dari bimbingan dan konseling
Islam adalah agar fitrah yang telah dikaruniakan Allah kepada individu bisa
berkembang dan berfungsi dengan baik, sehingga menjadi pribadi yang
kaffah. Secara bertahap mampu mengaktualisasikan apa yang diimaninya itu
dalam kehidupan sehari-hari, yang tampil dalam bentuk kepatuhan terhadap
hukum Allah. Dirumuskan bahwa tujuan konseling Islam adalah
meningkatkan iman, Islam, dan ihsan bagi setiap individu yang dibimbing

3
hingga menjadi pribadi yang utuh, dan pada akhirnya diharapkan mereka
akan hidup bahagia di dunia dan akhirat.
3. Tujuan Jangka Pendek
Sedangkan tujuan jangka pendek yang diharapkan bisa dicapai melalui
bimbingan dan konseling Islam adalah terbinanya iman individu sehingga
membuahkan amal sholeh yang dilandasi dengan keyakinan yang benar,
bahwa:
a. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang harus selalu tunduk dan
patuh pada segala aturan-Nya
b. Selalu ada kebaikan dibalik takdir Allah yang berlaku pada diri setiap
individu
c. Manusia adalah hamba Allah yang harus beribadah kepadanya sepanjang
hayat

C. Prinsip prinsip bimbingan dan konseling islam


1. Prinsip Iman
Allah SWT menyuruh hamba-Nya yang beriman supaya masuk kedalam
syariat Islam secara utuh (kaffah). Bentuk Islam yang seutuhnya adalah
beriman kepada Allah SWT dan rasul-Nya dan kepada Al-Qur’an dan kitab
sebelumnya yang telah diturunkan kepada nabi dan rasul. Keimanan yang
direalisasikan secara benar akan melahirkan kepribadian murni yang
membentuk lima karakter yang ditulis oleh Abdul Mujib yaitu: “Karakter
Rabbani, yaitu yang mampu menginternalisasikan asma’ul husna kedalam
tingkah laku sehari-hari. Layanan bimbingan dan konseling yang bernuansa
Islam yang diberikan dan dilakukan dengan sungguh-sungguh hanyalah
karena Allah semata. Tidak berprinsip pada sesuatu yang labil dan tidak
pasti seperti kedudukan, dan pujian orang lain. Akan tetapi membangun
kepercayaan diri karena iman yang memancarkan kharismanya. Karakter
Maliky, adalah yang dapat menginternalisasikan malaikat yang selalu
menjalankan perintah Allah. Karakter Qurani, konselor dalam memberikan
layanan kepada klien harus mampu menginternalisasikan nilai-nilai Al-
Qur’an dalam perilakunya, sehingga terwujud perilaku Qurani yang mampu
membaca, memahami, dan mengambil makna serta mengamalkan ajaran
yang terkandung dalam Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an memberikan
wawasan totalitas dalam semua aspek kehidupan. Karakter Rasuli, dalam
memberikan layanan seorang konselor hendaknya mampu bersifat seperti
rasul yang mulia, jujur, amanah, menyampaikan informasi dan cerdas.
Seorang konselor memberikan perhatian yang penuh kepada semua individu
tanpa memandang jenis kelamin, umur, suku bangsa, maupun status
sosialnya. Karakter Hari Akhir (mementingkan masa depan) program
bimbingan konseling Islam disusun secara berkesinambungan dilaksanakan
dengan penuh konsisten memiliki tujuan dan misi jangka pendek serta

4
jangka panjang. Dengan karakter ini seorang konselor telah mementingkan
masa depan yang akan diperhitungkan.
2. Prinsip iman
Konselor maupun klien berkeyakinan bahwa Allah adalah tempat
bergantung mengadu dan bermohon apabila ditimpa problema atau
kesakitan baik secara fisik maupun secara psikis.
Prinsip Islam Bukti ketaatan dan penyerahan diri hamba kepada Allah
melalui ibadah yang terwujud dalam perilaku nyata, baik jasmani, rohani
seperti sholat, puasa dan haji. Prinsip Islam ini menghasilkan beberapa
karakter yang ditulis oleh Ramayulis antara lain sebagai berikut: “Karakter
Sahadatain, dengan sahadatain seorang konselor mampu membangun suatu
keyakinan dalam berusaha memberikan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada manusia. Karakter Mushalli, karakter ini terwujud berupa
kemampuan untuk berkomunikasi dengan Allah SWT dan manusia. Solat
adalah awal dari kesiapan konselor untuk menerima amanah dalam
menampilkan dirinya sebagai khalifah, mengulurkan tangan bagi orang yang
membutuhkan pertolongan. Karakter Shaimi, karakter ini yang mampu
mengendalikan diri dan membebaskan diri dari belenggu hawa nafsu.
Seorang konselor dalam memberikan bimbingan dan konseling harus
mampu meninggalkan emosi yang bersifat negatif dan mengedepankan sifat
fitrah. Karakter Muzakki, adalah kemampuan memberikan pengorbanan
yang tulus dalam memberikan bimbingan dan konseling baik waktu,
maupun tenaga. Dari sinilah munculnya sifat empati, kepercayaan,
kooperatif dan keterbukaan. Karakter Hajji, melalui karakter ini seorang
konselor akan mampu membangun ketangguhan pribadi dan sosial. Karakter
ini mampu menggunakan waktu bahkan nyawa demi memenuhi panggilan
Allah SWT.
3. Prinsip Ihsan
Secara bahasa ihsan berarti baik dan merupakan langkah awal untuk
memperbaiki kualitas perilaku yang akan dicapai melalui pendekatan diri
kepada Allah SWT. Layanan bimbingan dan konseling Islam layanan yang
menggunakan prinsip ini yaitu, merasa dirinya diawasi oleh Allah SWT
bukan karena ingin mendapatkan penghargaan atau upah dan materi. Sikap
ini mendorong suatu kreatifitas untuk memberikan mutu pelayanan terhadap
klien yang berkualitas.
Prinsip ihsan berlaku dalam segala aspek kehidupan baik yang berkenaan
dengan habluminallah maupun hablumminannas. Kegiatan bimbingan dan
konseling akan berupaya memberikan layanan kepada segenap masyarakat
baik individu ataupun kelompok masyarakat yang mendatangkan manfaat,
kegunaan serta keuntungan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip
bimbingan dan konseling Islam secara umum dapat dipahami bahwa proses

5
bimbingan dan konseling yang diberikan oleh konselor terhadap klien
bermuara kepada pencapaian keridhaan Allah.

D. Asas-asas Bimbingan dan Konseling


Islam Membangun asas bimbingan dan konseling Islam harus dari
substansi dan eksistensi manusia yang berdimensi vertikal, horizontal, dan
diagonal. Pada dimensi vertical, manusia dituntut untuk memahami makna diri
sebagai hamba yang memiliki ketergantungan kepada Allah. Dimensi
horizontal dan diagonal, manusia dituntut kemampuannya untuk menyesuaikan
diri dengan alam dan lingkungan sosialnya. Manusia tidak akan terbebas sama
sekali dari berbagai permasalahan hidup, dan kerapkali permasalahan tersebut
dapat melepaskan manusia dari kodrat fitrahnya, sehingga tidak lagi mampu
memahami hakikat dirinya sebagai makhluk Allah.
Adapun asas-asas pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam yang
ditulis oleh Ramayulis adalah:
1. Asas kebahagiaan dunia dan akhirat Bimbingan dan konseling Islam tujuan
akhir yang hendak dicapai adalah membantu klien atau orang yang
dibimbing mencapai kebahagiaan hidup yang senantiasa didambakan oleh
setiap muslim.
2. Asas Fitrah Sesuai dengan tujuan bimbingan dan konseling dalam Islam
yaitu untuk membantu klien mengenal, memahami dan menghayati
fitrahnya sebagai insan yang beragama.
3. Asas Lillahi Ta‟ala (Keikhlasan) Bimbingan dan konseling Islam itu
senantiasa dilaksanakan dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah ta’ala
sesuai dengan tujuan hidup manusia yang harus senantiasa mengabdi
kepada-Nya.
4. Asas Bimbingan Seumur Hidup Bimbingan dan konseling ditinjau dari segi
pendidikan itu wajib diterima manusia sepanjang hidup.
5. Asas Kesatuan Jasmani dan Rohani Bimbingan dan konseling Islam
membantu individu untuk hidup dalam keseimbangan antara jasmani dan
rohani.
6. Asas Kemajuan Individu Bimbingan dan konseling Islam berlangsung pada
citra manusia menurut Islam, memandang individu merupakan suatu maujud
(eksistensi) tersendiri yang tidak sama antara individu yang satu dengan
yang lain.
7. Asas Kekhalifahan Manusia Manusia menurut Islam diberikan kedudukan
yang tinggi sekaligus tanggung jawab yang besar yaitu sebagai pengelola
alam semesta.
8. Asas Keselarasan dan Keadilan Karena Islam menghendaki keadilan
ditegakkan dalam semua segi kehidupan manusia.
9. Asas Pembinaan Akhlakul Karimah Menurut pandangan Islam manusia
memiliki sifat baik dan sifat buruk. Maka bimbingan dan konseling Islam
untuk membantu klien menyempurnakan sifat baik.

6
10. Asas Kasih Sayang Setiap manusia berhak mendapatkan cinta kasih dan
rasa sayang dari orang lain. Maka bimbingan dan konseling Islam dilakukan
berlandaskan kasih sayang.
11. Asas Keahlian Karena bimbingan dan konseling Islam dilakukan oleh
orang yang punya keahlian di bidang tersebut, baik dalam bidang
metodologi maupun dalam bidang teknik-teknik penyelenggaraan
bimbingan dan konseling.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan dan konseling Islam  dalam pendidikan yaitu suatu kegiatan
memberikan bimbingan, pengajaran, dan pedoman kepada peserta didik yang
dapat memngembangkan potensi akal pikiran, kejiwaan, kehidupan dan
keyakinannya serta dapat mengatasi masalahatika dalam keluarga, sekolah dan
benar-benar mandiri berdasarkan Al- Qur’an dan Al-Hadis. Dengan
menggunakan teknik-teknik tertentu baik yang bersifat lahir maupun batin
yang dilakukan oleh guru BK / BP dalam lingkungan sekolah / madrasah.
Tujuan bimbingan dan konseling Islam dalam pendidikan adalah membantu
individu mencegah timbulnya masalah-masalah yang berkaitan dengan
kegiatan belajar / pendidikan, membantu individu memecahkan masalah-
masalah yang berkaitan dengan belajar/pendidikan, dan membantu individu
memelihara situasi dan kondisi belajar agar tetap baik dan mengembangkannya
menjadi lebih baik.
B. Saran
Harapan kedepannya, konselor dan juga calon konselor dapat lebih
memahami mengapa ilmu yang kita pelajari sangat dibutuhkan dan bisa jadi
manfaat untuk orang banyak

8
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Saipul Akhyiar. (2008). Pendidikan dalm Konseling Islam. Citra Pustaka
Media Pritis. Bandung. Hlm 22.

Mubarok, Achmad. (2000) Konseling Agama Teori dan Kasus, PT. Bina Reka
Cipta. Jakarta. hlm 4-5, hlm 76-77, hlm 89

Anda mungkin juga menyukai