Anda di halaman 1dari 21

PERADABAN INDUS

SEJARAH PERADABAN TERTUA DI INDIA

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

oleh :

Resta Aulia

NPM 222171043

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

2022
LEMBAR PENERIMA

Makalah ini diterima pada hari Jumat tanggal 10 Desember 2022

oleh

Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Agi Ahmad Ginanjar, S.Pd., M.Pd.


NIDN 0003088603
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah swt. yang telah

melimpahkan Rakhmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, karena atas berkat-

Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini

berjudul “Peradaban Indus – Sejarah Peradaban Tertua Di India”.

Penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu yakni Bapak Agi

Ahmad Ginanjar, S.Pd., M.Pd. dari Mata Kuliah Bahasa Indonesia Universitas

Siliwangi yang telah membimbing penulis atas penyusunan makalah ini. Kami

juga berterima kasih kepada rekan-rekan yang selalu siap sedia untuk membantu

dalam penyusunan makalah ini.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas Mata

Kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini disusun berdasarkan sumber-sumber yang

penulis peroleh. Penulis memohon maaf jika dalam penyusunan makalah ini

terdapat kesalahan dalam penulisan serta penjelasan yang kurang sempurna, maka

dari itu kami sangat menerima masukan beserta kritik dari pembaca yang akan

kami terima dengan baik. Semoga makalah ini diterima dengan baik oleh

kalangan pembaca.

Tasikmalaya, 16 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................

B. Rumusan Masalah...................................................................................................

C. Tujuan Makalah......................................................................................................

D. Kegunaan Makalah ................................................................................................

E. Prosedur Makalah...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................

A. Kajian Teoritis........................................................................................................

1. Peradaban Sungai Indus....................................................................................

2. Perkembangan Kehidupan Peradaban Indus....................................................

3. Akhir Peradaban Indus.....................................................................................

B. Pembahasan............................................................................................................

1. Awal Peradaban Indus......................................................................................

2. Perkembangan Kehidupan Peradaban Indus....................................................

3. Akhir Peradaban Indus....................................................................................

BAB III SIMPULAN DAN SARAN................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

India merupakan salah satu negara yang memiliki nilai sejarah tinggi

akan awal peradaban dunia. Setelah munculnya peradaban Mesopotamia

dan Mesir Kuno sebagai peradaban yang muncul sebagai peradaban awal

di dunia, mulai muncul pula beberapa peradaban masyarakat lainnya yang

memiliki corak kehidupan yang hampir sama. Sekitar tahun 3000-500

sebelum Masehi para Arkeolog menyebutkan bahwa pada masa tersebut

mulai muncul peradaban baru di negara India. Kawasan Sungai Indus

menjadi salah satu peradaban yang mulai berkembang setelah peradaban

Mesopotamia. Peradaban di aliran lembah Sungai Indus ini menjadi salah

satu peradaban besar karena letaknya yang berada disepanjang aliran

lembah Indus yang dialiri oleh lima aliran anak sungai (Punjabi), seperti

Yellum, Chenab, Ravi, Beas, Suttly.

Peradaban Indus juga dikenal dengan nama peradaban

Mohenjodaro-Harappa karena letaknya yang sebagian besar berada di

kawasan Kota Mohenjo-daro dan Kota Harappa. Peradaban ini dimulai

sekitar 3000 tahun yang lalu sebelum Masehi dengan ditemukannya

peradaban kuno sekitar tahun 1870 pada eksplorasi oleh pemerintahan

Inggris. Namun penelitian akan pencarian bukti adanya peradaban di aliran

sungai Indus masih terus ditelaah sampai sekarang. Tahun 2500 sebelum

1
2

Masehi diperkirakan adanya beberapa kota megah dan sekitar lebih dari

100 desa yang berdiri di aliran lembah sungai Indus dengan kota yang

paling besar pengaruhnya berada di wilayah Mohenjodaro-Harappa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana awal peradaban aliran lembah Indus?

2. Bagaimana perkembangan kehidupan masyarakat peradaban aliran

lembah Indus?

3. Bagaimana berakhirnya peradaban aliran lembah Indus?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui sejarah awal adanya peradaban aliran lembah Indus;

2. Untuk mengetahui perkembangan kehidupan masyarakat peradaban

aliran lembah Indus;

3. Untuk mengetahui akhir peradaban aliran lembah Indus.

D. Kegunaan Makalah

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

2. Memberikan informasi serta pengetahuan mengenai sejarah dunia

khususnya bagian Asia Selatan bagi masyarakat luas.

3. Mengetahui keragaman dan keunikan peradaban India tertua.

E. Prosedur Makalah

Penyusunan makalah ini digunakan pendekatan kualitatif. Dengan

metode destriptif dalam penguraian permasalahan yang dibahas secara


3

jelas serta komprehensif oleh penulis. Pengumpulan data teoretis dalam

penyusunan makalah ini menggunakan teknik studi literatur atau studi

pustaka, yang mana pengambilan data ini dilakukan dengan cara kegiatan

membaca dari berbagai literatur yang sesuai dan relevan berdasarkan tema

makalah. Pengolahan data tersebut digunakan teknik analisis dengan

kegiatan pengeksposisian serta pengaplikasian data dalam konteks tema

makalah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teoritis

1. Peradaban Sungai Indus

Dalam buku Sejarah Peradaban Dunia Lengkap karya

Miftakhuddin (2021:71) disebutkan bahwa peradaban Sungai Indus

merupakan salah satu diantara dua peradaban terbesar yang ada di

dunia setelah Mesopotamia. Peradaban ini dibangun sekitar 2600 SM

bersamaan dengan masa kejayaan imperium Akkadia serta

ditemukannya benda-benda berukuran kecil yang diduga sebagai

perhiasan kalung dan gelang yang berarti mereka sudah mulai

mengenal nilai keindahan. Pernyataan ini disebut oleh Richardson

dalam bukunya Life in The Ancient Indus River Valley (2005).

Tidak berbeda jauh dengan yang dikemukakan Anisa

Septianingrum dalam bukunya yang berjudul Sejarah Peradaban

Dunia Kuno Empat Benua (2017:47) India kuno memiliki peradaban

yang dikatakan sebagai peradaban maju yang dimulai lebih dari 4000

tahun lalu. Ini dibuktikan dengan ditemukannya reruntuhan dari kota-

kota di kawasan aliran lembah Indus yang berkembang dan maju

sekitar tahun 2500 SM. Ini dibuktikan dengan penduduk Indus saat itu

sudah membuat sistem irigasi serta sistem pembuangan limbah yang

cukup rumit dan bisa dikatakan canggih.

4
5

Pendapat lain dikemukakan oleh Rizem Aizid dalam bukunya

Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia (2018:150) yang menyebutkan

bahwa peradaban yang ada di kawasan lembah aliran Sungai Indus

merupakan peradaban terbesar yang dimiliki India berlangsung sejak

sekitar tahun 3000-500 SM. Pada penelitian yang dilakukan seorang

arkeolog Inggris, Sir John Hubert Marshall pada awal abad ke-20

menyebutkan adanya sebuah kota kuno yang disebut sebagai Kota

Harappa dan Mohenjodaro.

2. Perkembangan Peradaban Indus

Dalam buku Peradaban dan Arsitektur Dunia Kuno : Sumeria-

Mesir-India (2016:82-83) karya Ashadi menuliskan Penduduk asli

peradaban Indus sudah berkembang dan maju dapat dibuktikan dengan

adanya arsitektur bangunan yang sudah tertata secara rapi dengan

sistem blok. Bangunan-bangunan yang bertingkat menggunakan pipa-

pipa yang terbuat dari tanah untuk mengalirkan air dan juga

pembuangan kotoran yang disalurkan ke selokan di bawah tanah.

Pernyataan lain dikemukakan dalam buku Sejarah Terlengkap

Peradaban Dunia (2018:158) yang ditulis Rizem Aizid memaparkan

fasilitas perkembangan kota yang ditemukan pada reruntuhan

peradaban Indus ini seperti The Great Bath (kolam religi), The

Granary (gudang hasil panen) dan Assembly Halls (lapangan terbuka).

Yulian Widya Saputra dan Muhammad Azmi dalam bukunya

yang berjudul Geografi Sejarah Peradaban Dunia Kuno (2022:34)


6

menuliskan berdasarkan hasil penelitian dan penggalian ditemukan

benda-benda peninggalan peradaban yang diketahui bahwa penduduk

Indus sudah mengenal kehidupan sosial, sistem kepercayaan

(politeisme) serta budaya dan penataan sistem kota yang terencana.

3. Akhir Peradaban Indus

Dalam buku karya Yulian Widya Saputra dan Muhammad

Azmi berjudul Geografi Sejarah Peradaban Dunia Kuno (2022:39)

menyebutkan bahwa runtuhnya peradaban yang ada di aliran lembah

Sungai Indus terjadi atas faktor ekologis seperti kekeringan dengan

waktu yang lama, kemudian adanya banjir besar dan wabah penyakit

serta serangan dari bangsa lain.

Rizem Aizid menuliskan dalam bukunya Sejarah Terlengkap

Peradaban Dunia (2018:179) runtuhnya kehidupan dan kebudayaan

peradaban Indus disebabkan oleh adanya air berkadar garam tinggi dan

penebangan liar berakibat terjadinya erosi dan banjir yang menimbun

berbagai kota di lembah Indus. Selain itu ditemukannya kerangka

manusia yang berserakan diduga adanya penyerangan dari bangsa lain.

Tidak jauh berbeda dari pernyataan di atas Anisa Septianingrum

dalam bukunya Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua

(2017:49) menyatakan kemunduran peradaban Indus yang dibangun

oleh bangsa Dravida ini disebabkan karena adanya serangan dari

bangsa Arya yang memiliki aturan pokok yaitu Varna atau dikenal

sebagai sistem kasta. Yang mana hal tersebut sangat bertentangan


7

dengan prinsip Egaliter yang diterapkan penduduk Indus asli.

Kebudayaan yang dibawa oleh Arya tidak diterima secara langsung

oleh penduduk Dravida sehingga terjadilah perlawanan dan

pertempuran yang panjang tidak dapat dihindari.

B. Pembahasan

1. Awal Peradaban Indus

Sekitar tahun 3000-500 sebelum Masehi para Arkeolog asal Inggris

pada penggaliannya di tahun 1924 menyebutkan bahwa pada masa tersebut

mulai muncul peradaban baru di India dengan perkembangan kehidupan

yang teratur serta penataan kora yang megah dan teratur. Yang mana

zaman tersebut disebut sebagai zaman Chalcolithicum (Sejarah

Peradaban Dunia, 2018. Hal.150). Dalam sejarahnya peradaban India atau

peradaban Indus ini di kenal dengan nama peradaban Mohenjodaro-

Harappa dikarenakan penggalian pertama yang dilakukan oleh Sir John

Hubbert Marshall di kawasan India ini menemukan bahwa peradaban pada

massa lembah Indus sangat maju, karna banyak penemuan dan penelitian

tentang letak dan tata kota yang sangat geografis. Contohnya: tata kota

yang teratur, jalan jalan lurus, benteng-benteng yang terdapat di setiap

perumahan yang di dekat pesisir sungai dan masih banyak yang .

Para ahli purbakala lainnya mulai bermunculan untuk ikut

melakukan suatu penelitian di India. Persamaan kontruksi menunjukan

bahwa kedua kota Mohenjodaro dan Harappa mungkin ada secara

bersamaan dan merupakan ibu kota provinsi. Tidak adanya bukti bahwa
8

adanya aktivitas militer memungkinkan bahwa pemukiman kawasan ini

adalah peradaban yang damai. Diperkirakan bahwa bangsa yang pertama

kali membangun peradaban Indus atau peradaban Mohenjodaro dan

Harappa adalah bangsa Dravida yang mempunyai ciri-ciri berkulit hitam,

bibir tebal, hidungnya pesek, berambut ikal, dan berbadan tegap. Bangsa

Dravida tesebut menggantungkan perekonomiannya dengan bercocok

tanam dengan memanfaatkan air sungai dan tanah sesuai dengan keadaan

sekitar lembah indus yang subur. Disamping itu, masyarakat yang

bermukim di aliran sungai Indus ini memanfaatkan aliran sungai untuk

aktivitas perdagangan. Maka dari itu, pemanfaatan sungai Indus ini bukan

hanya sebagai saluran irigasi namun juga sebagai transportasi

perdagangan.

Peradaban lembah sungai Indus merupakan lembah yang memiliki

kesuburan dengan curah cuaca yang bagus, sehingga kemunculan

masyarakat yang mempunyai kehidupan yang maju dan makmur

menciptakan peradaban yang tinggi. Oleh karna itu, lembah sungai Indus

sangat di kenal banyak orang pendukung lembah indus adalah bangsa

Dravida. Yang mana Dravida adalah penduduk asli dari India kuno yang

menetap pertama di lembah Indus di sepanjang pesisir sungai. Selain itu

bangsa Dravida ini membentuk sebuah kota yang sangat indah pada massa

nya.

2. Perkembangan Kehidupan Peradaban Indus


9

Kehidupan peradaban Indus diperkirakan mulai muncul dan di

bangun sekitar tahun 3000 SM, peradaban ini kemungkinan diperkirakan

sebagai kontemporer dari peradaban Mesir kuno dan Mesipotamia.

Sebagai bangsa yang tinggal di tepi sungai Indus yang sering di sebut

sebagai “raja sungai” ,masyarakat Mahenjo Daro dan Harappa

menggantungkan kehidupannya di bidang pertanian atau dengan bercocok

tanam dengan serta memanfaatkan aliran sungai Indus untuk mengairi

lahan pertanian mereka. Selain itu mereka juga melakukan aktivitas

perdagangan karna sungai Indus memiliki peran penting sebagai sarana

yang menghubungkan daerah mahenjo daro dan harappa dengan daerah –

daerah tetangga bahkan sampai ke negara-negara yang lain seperti Sumeria

di lembah Eufart dan Tigris yang diperdagangkan adalah keramik dan

permata.

Seiring berkembangnya dan berjalannya waktu kehidupan

peradaban Indus Mohenjodaro-Harappa semakin mengalami

perkembangan sehingga menjadi peradaban yang memiliki perkembangan

maju. Hal ini dapat kita lihat dalam seni tata kota yang memiliki seni dan

kebudayaan yang tinggi dalam bidang arsitekturnya yang tertata sangat

rapi dan teratur. Penataan bangunannya terbentuk dengan konsep

arsitektur Grid atau berjarak lurus dan tertata antar bangunan. Penataan

jalan pun menjadi pembagi antara beberapa petak tanah seperti berbentuk

kotak yang berupa bangunan tempat tinggal. Menurut para ahli terdapat

beberapa rumah yang memiliki bangunan bertingkat dua dengan batu bata
10

sebagai tangga serta setiap rumah pasti memiliki suatu tempat pemandian

yang baik dan teratur, hal ini menjadi ciri status sosial dan kebutuhan para

masyarakat. Penduduk peradaban Indus Mohenjodaro dan Harappa

mengandalkan sumur serta pipa terbuat dari tanah liat yang menjadi sistem

irigasi air bersih yang dialirkan ke seluruh ruangan. Dalam buku Sejarah

Terlengkap Peradaban Dunia (2018:179) karya Rizem Aizid disebutkan

beberapa fasilitas yang ada pada masa peradaban Indus di Kota

Mohenjodaro dan Harappa ini diantaranya :

a. The Great Bath, bangunan berupa kolam berukuran 12×7 m

dengan kedalaman 2,4 m. Terdapat beranda beralas batu bata di

sekitar kolam. Biasanya bangunan kolam ini digunakan untuk

pemandian atau persucian badan dalam suatu ritual keagamaan

menyucikan jiwa dan raga.

b. The Granary, bangunan berupa suatu tempat atau gudang untuk

menyimpan hasil panen sebagai persedian kebutuhan penduduk.

c. Assembly Alls, suatu arsitektur lapangan.

Bahan pembuatan bangunan yang digunakan pada perumahan

penduduk maupun bangunan fasilits kota menjadi dua jenis, yakni batu

bata lumpur(mudbricks) dan batu bata kayu (wood bricks).batu bata

lumpur terbuat dari lumpur endapan yang banyak terdapat di lembah

sungai Indus. Sedangkan batu bata kayu terbuat dari kayu yang

dikeringkan dengan cara dibakar.


11

Peradaban yang ada di sekitar aliran lembah Sungai Indus belum

diketahui sistem pemerintahannya secara pasti. Beberapa ahli Arkeolog

melihat adanya kesamaan dari reruntuhan kota utama Mohenjodaro dan

Harappa dengan artefak seperti tembikar, stempel, timbangan dan batu-

bata yang banyak tersebar di kota Mohenjodaro dan Harappa. Peradaban

Kota Mohenjodaro dan Harappa banyak dikenal dengan ‘metropolis kuno

di lembah Indus’. Hal ini dikarenakan sekitar 2600 tahun sebelum Masehi

wilayah Mohenjodaro memiliki luas kota sekitar 100 Hektar. Para ahli

berpendapat kemungkinan Kota Mohenjodaro dan Harappa ini memiliki

dua bagian kewilayahan, yaitu wilayah Administratif atau pusat kota dan

wilayah permukiman biasa namun masih dalam suatu otoritas . Wilayah

Administratif ini dihuni oleh kalangan bangsawan serta wilayah

pemukiman biasa dihuni oleh masyarakat biasa. Namun beberapa pendapat

mengatakan bahwa peradaban Mohenjodaro dan Harappa ini tidak

memiliki sistem kasta dalam kehidupannya, berarti semua kalangan

masyarakat itu sama tidak ada pembagian kasta.

Dalam sejarahnya peradaban masyarakat aliran lembah Indus

memiliki sistem kepercayaan yang awalnya masih mempercayai atau

menganut paham Politeisme yang mana masyarakat banyak menyembah

dewa-dewa dan juga percaya bahwa Tuhan itu tidak hanya satu, sehingga

mereka percaya akan roh dan barang-barang di sekitar mereka itu memiliki

nyawa, atau biasa disebut Animisme dan Dinamisme. Namun setelah

datangnya bangsa Arya kepercayaan mereka pun mulai berkembang, bisa


12

dilihat dari penemuan beberapa stempel yang memuat lambang swastika.

Mulai berkembangnya beberapa agama seperti agama Hindu, Budha dan

Jaina(agama Dharma). Beberapa hal yang menunjukkan unsur-unsur awal

mula terjadinya Hinduisme (kepercayaan kepada dewa-dewi) pada masa

peradaban Mohenjodaro-Harappa seperti penemuan “Pasupati” (dewa

pelindung hewan peliharaan) yaitu arca motif binatang. Juga ada banyak

stempel yang bergambar pada motif arca bertanduk dengan posisi kaki

yang menyilang.

Kedatangan bangsa Arya memberi pengaruh besar dalam sejarah

perkembangan di India. Bangsa Dravida yang awalnya menempati India

memberikan berbagai reaksi pasca serangan bangsa Arya. Kelompok

pertama yaitu menolak kedatangan bangsa Arya dan melakukan

perlawanan. Kelompok kedua yaitu menyingkir ke daerah selatan.

Kelompok tiga yaitu melakukan asimilasi dengan bangsa Arya, dan

melahirkan kebudayaan baru. Bangsa Arya memandang bangsa Dravida

sebagai bangsa yang lebih rendah. Namun tidak kemungkinan bangsa arya

mengakui bangsa Dravida merupakan bangsa yang telah dapat

mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang cukup tinggi. Sistem

kepercayaan telah menjadi dasar utama kultur masyarakat dalam sistem

sosial. Pembagian kelas atau sistem kasta merupakan bentuk nyata yang

ada hingga saat ini. Bangsa Arya memegang kasta brahmana sebagai kasta

tertinggi.

3. Akhir Peradaban Indus


13

Dalam catatan sejarah seperti dalam buku Sejarah Terlengkap

Peradaban Dunia karya Rizem Aizid (2018:179) dikatakan bahwa

peradaban aliran lembah Indus atau Mohenjodaro-Harappa ini lambat laun

mulai mengalami kepudaran hingga akhirnya runtuh dan mengalami

kemunduran sekitar tahun 1800 SM. Faktor eksternal berupa penyerangan

dari bangsa, maupun gangguan ekologis seperti perubahan iklim yaitu

kemarau panjang, banjir yang terus berulang dari Sungai Indus, dan

penebangan pohon secara liar sering dikaitkan menjadi dugaan penyebab

runtuh dan mundurnya kebudayaan dan peradaban tersebut. Selain itu

dalam catatan buku Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia karya Rizem

Aizid ini disebutkan bahwa terdapat dugaan penyerang dari bangsa yang

memiliki bahasa Sansekerta karena pada hasil penggalian terdapat banyak

kerangka mayat manusia yang bertebaran dengan banyak ukuran yang

menunjukkan adanya serangan serta pembantaian yang diduga dilakukan

oleh bangsa yang berbahasa Sansekerta. (Sejarah Terlengkap Peradaban

Dunia. 2018. Hal.178)

Peninggalan-peninggalan peradaban aliran lembah Indus:

a. Lempeng Tanah (terra cotta) yang berbentuk persegi bergambar

bintang atau tumbuhan, seperti gajah, harimau, badak, sapi, dan

pohon beringin.

b. Tembikar yang berbentuk periuk belanga dan pecah belah

semacam piring dan cangkir.


14

c. Teknik metalurgi untuk mengukir timah, tembaga, dan perunggu.

Masyarakat dapat mengubah galangan kapal lalu ukiran-ukiran,

stempel, tembikar, perhiasan emas, dan arca. Banyak arca yang

ditemukan ukiran lembu bertanduk yang menggambarkan bahwa

masyarakat pada masa itu mensucikan binatang dan hingga saat ini

di India masih ada budaya tersebut dengan mensucikan sapi atau

lembu.

d. Alat perhiasan berupa kalung, gelang, ikat pinggang dari tembaga.

e. Gambar Dewa yang bertanduk, patung Dewi Ibu (dewi kesuburan),

dan patung pujaan, seperti dewa bumi, dewa langit, dewa bulan,

dewa air, serta dewa api.

f. Patung “gadis menari” sebuah artefak yang berusia 4500 tahun dan

patung pria berjanggut dengan pita di kepala yang disebut “Raja

Pendeta”.
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

India merupakan salah satu negara yang memiliki nilai sejarah tinggi

akan awal peradaban dunia. Setelah munculnya peradaban Mesopotamia

dan Mesir Kuno sebagai peradaban yang muncul sebagai peradaban awal

di dunia, mulai muncul pula beberapa peradaban masyarakat lainnya yang

memiliki corak kehidupan yang hampir sama. Sekitar tahun 3000-500

sebelum Masehi para Arkeolog menyebutkan bahwa pada masa tersebut

mulai muncul peradaban baru di negara India.

Peradaban aliran lembah Indus pada zaman itu bisa terbilang maju.

Hal ini dapat di buktikan dengan hasil pemikiran masyarakatnya dalam

beberapa aspek seperti kebersihan lingkungan, kesehatan serta

pembangunan yang merata. Karena kemampuan berpikir yang luar biasa

inilah masyarakat Indus dapat menghasilkan karya budaya seperti

pemikiran zaman sekarang, bahkan belum tentu pemikiran kita sampai

pada pemikiran mereka dahulu. Peradaban yang dikatakan lahir dari

peradaban Mesir dan Mesopotamia ini bisa membangun masyarakatnya

menjadi sangat maju dan mencetus peradaban yang sangat rapi dan tertata.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih

terdapat banyak kesalahan baik dalam penulisan serta penjelasan yang

15
16

kurang sempurna, maka dari itu penulis sangat menerima masukan serta

saran kritik dari pembaca yang bersifat membangun untuk kami guna

memperbaiki penyusunan dan penulisan makalah secara lebih baik lagi.

Adapun beberapa saran sebagai masukan yang berkaitan dengan

makalah yang penulis susun ini. Berikut saran-saran penulis sampaikan :

a. Perlunya mengetahui peradaban-peradaban di masa lalu seperti ,

peradaban yang berada di lembah Sungai Indus yakni Peradaban

Mohenjodaro dan Harappa.

b. Menambah sedikit wawasan kita mengenai sejarah awal dari

Peradaban Indus-Mohenjodaro dan Harappa.

c. Mempunyai wawasan mengenai perkembangan Peradaban Indus.

d. Mengetahui penyebab dari runtuhnya Peradaban Indus.


DAFTAR PUSTAKA

Aizid, R. (2018). Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia. Yogyakarta, Noktah.


150.
Aizid, R. (2018). Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia. Yogyakarta, Noktah. 158.
Aizid, R. (2018). Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia. Yogyakarta, Noktah.
178-179.
Ashadi. (2016). Peradaban dan Arsitektur DUNIA KUNO : SUMERIA-MESIR-
INDIA. Jakarta, Arsitektur UMJ Press. 82-83. [Online]. Tersedia :
(https://www.researchgate.net/profile/Ashadi-Ashadi/publication/3143050
90_Peradaban_dan_Arsitektur_DUNIA_KUNO_SUMERIA-MESIR-
INDIA.) diakses pada : 3 Desember 2022.
Bauer, S.w dan Aloysius P. A. (2011). Sejarah Dunia Kuno. Jakarta, PT.Alex
media Komputindo.
Miftakhuddin, (2021). Sejarah Peradaban Dunia Lengkap. Yogyakarta, Penerbit
ANAK HEBAT INDONESIA. 71.
Maarif, S. D. (2021). Peninggalan & Hasil Kebudayaan Peradaban Lembah
Sungai Indus. Tirto.id – pendidikan. [Online]. Tersedia :
(https://tirto.id/peninggalan-hasil-kebudayaan-peradabanlembah-sungai-
indus-ghkr?page=all#secondpage) diakses pada : 16 November 2022.
Purnomo, I. M. B. A. (2020). TEORI INVASI RAS ARYA DALAM HINDU:
STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN BARAT DAN TIMUR. Danapati: Jurnal
Ilmu Komunikasi, 1(1), 57-66.
Septianingrum, A. (2017). Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua.
Yogyakarta, Penerbit ANAK HEBAT INDONESIA. 47.
Septianingrum, A. (2017). Sejarah Peradaban Dunia Kuno Empat Benua.
Yogyakarta, Penerbit ANAK HEBAT INDONESIA. 49.
Saputra, Widya Yulian dan M. Azmi. (2022). Geografi Sejarah Peradaban Dunia
Kuno. Samarinda, Borneo Riset Edukasi. 34.
Saputra, Widya Yulian dan M. Azmi. (2022). Geografi Sejarah Peradaban Dunia
Kuno. Samarinda, Borneo Riset E. 39.

17

Anda mungkin juga menyukai