DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH:
2021
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan Puji dan Syukur Atas segala karunia Nikmat-Nya kepada Allah yang
maha pengasih, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah
yang berjudul Seni Rupa India disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Seni Rupa Barat & Timur yang diampu oleh bapak Drs.Anam Abraham, M.Pd.
Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sekalian.Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga
pembaca dapat mengambil manfaat dari karya ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi dan modernisasi telah melanda dunia kita, banyak hal-hal barubermunculan
yang bahkan kita tidak mengetahui jika itu merupakan hal yang baik untukkita atau tidak.
Munculnya hal baru dan kebiasaan yang baru menjadikan kita lupa akanbudaya dan sejarah
dunia.Salah satu hal yang sering luput dari ingatan kita adalah sejarah danperkembangan seni
rupa, padahal kita menyadari bahwa kita hidup di dunia ini selaluberdampingan dengan rupa
entah dimana dan kapan pun kita berada pasti kitamembawa serta seni rupa walaupun hanya
sedikit.
Tuntutan dan pengaruh zaman global secara tidak sadar telah merubah arah dansikap kita
terhadap seni rupa sehingga perlu penyadaran kembali akan penting danmenariknya mengetahui
dan mencermati sejarah dan seluk beluk dari seni rupasehingga walaupun kita berada dalam
tengah-tengah globalisasi kita tetapmengembangkan dan menggunakan seni rupa dalam
kehidupan sehari-hari denganmenjaga kemurniaan keanekaragamannya.Untuk itulah dalam
pembuatan makalah ini kami mengangkat sebuahpembahasan tentang seni yang berkaitan
dengan seni rupa di India guna mengingatkankembali hal – hal yang menarik dan bersejarah
yang patut kita ketahui.
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja seni arsitektur, seni patung, seni lukis yang terdapat di India?
C. Tujuan
2. Mengetahui seni arsitektur, seni patung, seni lukis yang terdapat di India
BAB II
PEMBAHASAN
Ditemukannya karya seni lukis dengan tema perburuan di gua-gua yang menurut
penelitian berasal dari masa 5.500 SM, maka dapatlah dikatakan bahwa India pada masa itu
didiami oleh penduduk yang berada pada taraf kebudayaan berburu yang lazimnya tergolong
sebagai masyarakat prasejarah.
Peninggalan kebudayaan yang menunjukkan taraf yang telah maju dan berkembang
berasal dari masa sekitar 2.300-1.750 SM. Peninggalan ini berupa sisa-sisa 2 buah kota kuno di
lembah Sungai indus yaitu Harappa dan Mohenjodaro. Perubahan yang tiba-tiba dari kehidupan
desa yang sederhana ke kehidupan kota di lembah Sungai indus ini tampaknya merupakan
pengaruh yang datang dari luar yang diperkirakan dari Sumeria, Mesopotamia. Adanya
hubungan antara India dan sumeria pada masa itu ditunjukkan oleh ditemukannya barang-barang
dalam ukuran kecil dari India di berbagai tempat di Sumeria.
Peradaban India Kuno merupakan peradaban yang terletak di sepanjang Sungai Indus.Di
mana berpusat di Kota Mohenjodaro dan Harappa. Peradaban India Kuno diperkirakan sudah ada
sekitar 2500 sebelum masehi.Pada masa itu Kota Mohenjodaro dan Harappa sudah tertata rapi.
Penduduk yang dari peradaban tersebut adalah bangsa Dravida.
Bangsa Dravida memiliki ciri-ciri tubuh pendek, hidung pesek, rambut keriting hitam dan
kulit berwarna hitam. Di mana bangsa Dravida telah membangun saluran pembuangan dengan
dilengkapi saluran sanitasi.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), peradaban India disebut juga peradaban lembah Indus
atau peradaban Harappa. Peradaban tersebut diperkirakan sudah ada sekitar 2500-1700 sebelum
masehi.
Peradaban Indus diketahui terdiri dari dua kota besar, Mohenjodaro dan Harappa, dan
lebih dari 100 desa. Dua kota tersebut awalnya masing-masing sekitar 1 mil atau 1,6 kilometer
persegi.
Tata kota
Dalam buku India Kuno (2008) karya Maryani, pada saat itu Kota Mohenjodaro
berkembang menjadi kota seperti halnya Mesopotamia, Mesir Kuno dan Yunani. Mohanjodaro
memiliki arti gundukan mati. Letak Mohanjodaro berada di Provinsi Sindh, tepatnya di atas
daerah Pleistocene dan ditengah dataran Sungai Indus.
Pada saat itu Dataran Sungai Indus merupakan kawasa yang menonjol dan terkemuka
dari peradaban lembah Sungai Indus.Pada masa lampau Mohenjodaro adalah salah satu pusat
administrasi peradaban Lembah Sungai Indus.Selain itu juga menjadi salah satu kota yang
berkembang pesat di Asia Selata. Perencanaan dan keahlian teknik menunjukkan kepentingan
kota bagi penduduk.
Di sana memiliki kontruksi bangunan yang memukau dan mempertimbangkan karya seni.
Bangunan tersebut mempunyai tata letak berdasarkan pada jalur jalan dalam pola yang
sempurna.
Bangunan fasilitas umum juga menunjukkan organisasi sosial tingkat tinggi. Kota Mohenjodaro
dibangun dengan perencanaan kota yang teratur.Di mana memenuhi persyaratan kesehatan dan
keindahan. Pembagian kota dilakukan menjadi blok-blok berbentuk bujur sangkat atau persegi
panjang.
Di sana rumah-rumah dibangun di tepi jalan raya dan pintu rumah menghadap ke jalan.
Jalan-jalan dibangun dengan teratur dan lurus. Lebar jalan 10 meter dan dibuat semacam ada
trotoar.
Adanya saluran air yang mengalir di bawah jalan dan langsung menuju ke sungai. Kamar-kamar
rumah penduduk dilengkapi jendela yang lebar sehingga sirkulasi udara lancar.Saluran
pembuangan limbah dari kamar mandi dan jamban dihubungkan langsung dengan jaringan
saluran umum.
Peradaban hidup dengan pertanian, ditambah dengan perdagangan yang cukup besar.
Gandum dan kacang polong ladang, wijen, dan beberapa batu kurma juga telah ditemukan, serta
beberapa jejak kapas paling awal yang diketahui.
Kegiatan perdagangan tidak hanya di lembah sungai Indus saja tapi hingga ke luar
wilayah dengan berhubungan dagang dan pelayaran di kawasan Asia Barat. Itu didasarkan pada
penemuan materai-materai tanah liat yang menggunakan tulisan gambar ternyata sama dengan
benda sejenis yang ditemukan di Mesopotamia. Mereka juga mampu mengendalikan banjir yang
terjadi setiap tahunnya. Setelah memperoleh pijakan yang aman di dataran dan menguasai
masalah yang lebih mendesak peradaban baru, dengan populasi yang bergizi baik dan terus
meningkat.
Kehidupan masyarakat
Di sana juga ditemukan benteng tembok yang di dalamnya terdapat bangunan gudang, bangsal
pertemuan dan pemandian umum.
Dewa yang menempati urutan pertama adalah Dewi Ibu atau Dewi Alam (Mother God dess atau
Nature Goddess). Di setiap desa, Dewi alam dianggap sebagai pelindung dan dikenal dengan
berbagai nama misalnya Mata, Amba, Amma, Kali dan Karali.;
Pemujaan terhadap hewan adalah hewan-hewan cerita, hewan penjaga kota dan hewan biasa.
Pemujaan terhadap pohon merupakan pemujaan pohon yang dianggap keramat, seperti pohon
pipal (beringin).
Sejarah India yang berkelanjutan hingga masa sekarang ini berasal dari bangsa Arya yang pada
masa sekitar 2.000-1.200 SM menyerbu ke India. Bangsa Arya yang datang dari dataran tinggi
Iran mendesak penduduk yang telah lebih dahulu mendiami India yaitu bangsa Drawida.
Pada masa berikutnya perkembangan di India diwarnai oleh munculnya kerajaan-kerajaan besar
hubungannya dengan luar negeri serta pengaruh agama Hindu, Buddha dan Jaina.
Dinasti maurya memerintah pada tahun 322-185 SM dengan Pataliputra sebagai ibukota
pemerintahannya. Dinasti ini didirikan oleh raja Candragupta Maurya yang mampu
mengenyahkan orang Yunani yang membuat koloni di India sesudah penyerangan Iskandar yang
agung. Salah seorang raja dari dinasti maurya yang amat terkenal sebagai sponsor agama Buddha
adalah Ashoka, yang memerintah pada tahun 273-232 SM. Sekalipun dinasti ini berpusat di India
Utara kekuasaannya membentang sampai ke India selatan hingga menyeberangi Sungai Krishna.
Sesudah kematian Raja Asoka maka dinasti ini terpecah dan melahirkan kerajaan-kerajaan kecil.
Dinasti Shunga memerintah selama 112 tahun dan selama masa itu agama Buddha mengalami
tekanan karena dinasti ini adalah penganut ajaran Hindu. Pada masa ini banyak penganut Buddha
beralih menjadi penganut agama Hindu.
Dinasti Kushan menguasai daerah India utara bagian barat. Salah seorang raja dari dinasti ini
yang menonjol adalah kak Riska salah seorang raja dari dinasti ini yang menonjol adalah
Karishka, seorang penganut Buddha yang fanatik. Lancarnya hubungan India dengan luar negeri
pada masa ini memberi peluang tersebarnya agama Budha ke luar India. Pusat kebudayaan pada
masa ini adalah Gandhara dan Mathura
Dinasti ini berpusat di sekitar sungai godawari dan Krisna. Raja-raja yang memerintah dari
dinasti ini disebut kata Wahana dan dikenal luas dalam cerita-cerita termasuk di Indonesia.
Kebudayaan dari masa ini dikenal dengan nama kebudayaan Wengi (Vengi) dengan pusatnya di
kota Amarawati.
Salah seorang raja dari dinasti ini yang paling menonjol adalah raja Narashima Warman I yang
memerintah pada sekitar tahun 630 yang menjadikan kerajaannya sebagai pusat pelabuhan dan
kegiatan kesenian.
Dinasti ini berpusat di badami (negara bagian Bombay). Raja yang terkenal dari dinasti ini
adalah Palakecin II yang memerintah pada 609-642. Raja ini mampu menguasai sebagian besar
Deccan. Keruntuhannya pada tahun 753 diakibatkan oleh serangan dari luar.
4. Dinasti Chola
Raja terakhir dari dinasti Pallawa dikalahkan oleh Aditya dari dinasti Chola pada tahun 897.
Sejak itu dinasti kola menjadi penguasa di India Selatan. Dinasti ini memuncak pada masa raja
Rayaraya I (985-1014) yang dapat menguasai Madras, Srilangka dan Mysore. Dinasti ini
kemudian dikalahkan oleh musuh lamanya yaitu kerajaan Pandia dari Madura di Selatan dan dari
suku Hoysala yang berkuasa di Mysore.
Tetapi pada masa akhir melemahnya dinasti Mughal telah muncul kekuasaan baru di
India yaitu kekuatan imperialisme atau kolonialisme Barat. Orang-orang Portugis telah mulai
bermukim di India pada sekitar tahun 1500-an kemudian disusul oleh orang-orang Perancis dan
Inggris yang lebih ambisius. Orang-orang barat ini sedikit demi sedikit semakin terlibat dalam
kegiatan politik. Demikianlah pada tahun 1877 Ratu Victoria dari Inggris kemudian
memproklamirkan India sebagai daerah kekuasaan Inggris.
Perkembangan di Jazirah India pada masa berikutnya hingga abad ke-20 diwarnai oleh
bangkitnya perasaan nasionalisme serta sentimen keagamaan antara pemeluk Hindu dan Islam
yang kemudian melahirkan negara-negara baru yang merdeka di Jazirah ini yaitu India, Pakistan
dan Srilangka.
1. Hindu
Bangsa Arya yang hidup di kampung-kampung kecil sekitar tahun 1800 sampai 800 SM
pada umumnya menyembah dewa. Mereka menggunakan bahasa sangsekarta dan lebih dekat
dengan bangsa Indo-Eropa di Yunani dan Romawi. Dalam kitab Veda sebagai kitab suci kuno
dari agama Hindu menurut Syofyan Salam (1999) merupakan risalat agama Indo-Eropa yang
tertua berisi lagu-lagu pemujaan untuk penghormatan kepada dewa langit, dewa matahari, dewa
badai, dewa bumi dan sebaginya.
Tahun 800 – 500 SM dihasilkan karya keagamaan Brahmana dan Upanisad. Dalam
Brahmana diuraikan tentang kitab Veda yang menyangkut cara penyembanhan kepada dewa-
dewa. Kaum Brahmana menjadi sangat penting dalam prosesi penyembahan pada dewa-dewa
terutama dalam tata cara pemberian sesaji.
Kitab Upanisad lebih banyak membicarakan tentang hakekat rokh (Brahma), dunia rokh
sebelum sampai pada tujuan akhir dia akan hidup beberapa kurun waktu dalam tubuh yang kasat
mata. Kehidupan yang berkali-kali dalam tubuh itu dikenal dengan reinkarnasi. Kitab ini berisi
ajaran mengenai landasan berfikir atau filosofis.
Pada masa ini juga masyarakat Hindu dibagi atas empat kasta. Pertama kasta Brahman
yang dianggap kelompok tertinggi atau terhormat, yang termasuk dalam kasta ini adalah para
pendeta. Kedua kasta Ksatria yang terdiri dari kaum bagsawan dan prajurit. Kelompok seniman,
pedagang, dan petani termasuk pada kasta Waisya. Kemudian kasta Sudra yang terdiri dari para
budak atau rakyat jelata. Pembagian kasta ini tentu tidak terlepas dari hegemoni para tokoh
agama dan bangsawan atas bangsa drawida yang termasuk dalam kelompok sudra.
2. Jaina
Awalnya agama ini merupakan sebuah reformasi berpikir dari agama Hindu, salah
seorang keluarga bangsawan bernama Mahawira mendirikan sekte sekitar tahun 500 SM, ia
lebih muda dari Sidharta Gautama (pendiri agama Budha). Ia menentang kehidupan bangsawan
yang diliputi oleh kekuasaan dan kemewahan, Mahawira pergi mengembara selama 12 tahun
untuk mencari arti kehidupan. Pengembaraannya diformulasikan dalam sebuah ajaran ahimsa
yang melihat setiap kehidupan bernyawa adalah suci dan tidak boleh diganggu. Segala sesuatu
yang ada di dunia ini hakekatnya berjiwa seperti batu-batuan, binatang, dan tumbuh-tumbuhan,
maka manusia harus memperlakukan dengan selayaknya.
Di samping itu ajarannya ini adalah bahwa tidak boleh membunuh makhluk bernyawa,
harus bersikap jujur, tidak mencuri, tidak memiliki harta. Untuk melepaskan diri dari kehidupan
dunia yang materialis adalah dengan bertapa dan mensucikan diri. Mahawira terus menyebarkan
pemikirannya ini sebagai sebuah ajaran agama.
3. Budha
Pada tahun 563 SM di Kapilawastu lahirlah Sidharta Gautama yang mendirikan ajaran
Budha. Kehadiran ajaran Budha tidak lepas dari hasil perenungan Sidharta yang didapat dari
pengembaraannya dalam kehidupan yang keras. Ia yang lahir dari keturunan bangsawaan
melepaskan atributnya dalam pengembaraannyanya, hal ini sama dengan Mahawira.
Hal pokok dalam ajaran Budha dalam mencapai kehidupan surgawi adalah dengan cara
melepas kehidupan duniawi. Maka dalam hal ini penderitaan merupakan susuatu yang tidak
dapat dilepaskan dari kehidupan, keinginan diri harus harus dirusak, dikekang, dan dibunuh.
Pengembaraan diperlukan dengan meminta-minta sambil melakukan disiplin tertentu.
Ajaran Budha yang lahir di India ini sebelumnya kecil (hinanaya) selanjutnya
berkembang menjadi besar (mahayana). Perkembangannya yang pesat terjadi semasa raja Asoka
pada dinasti Maurya. Awal abad ke 6 ajaran ini terdesak oleh Hindu dan selanjutnya bergerak ke
arah timur India kemudian lenyap. Ajaran Budha kemudian menyebar ke negeri tengganga India
seperti Sri Langka, Tibet, Cina, Jepang, Burma, Thailand, dan Indonesia.
Ada berbagai karya seni rupa India yang menonjol dan memberi pengaruh terhadap
perkembangan seni rupa Indonesia. Karya seni rupa India yang memberi pengaruh besar itu
adalah arsitektur seperti candi dan bangunan lainnya, lukisan dan ukiran/ relief yang bersumber
cerita mahabrata. Sejarah India kuno memiliki berbagai macam hasil kebudayaan, antara lain
seni lukis, seni patung, seni bangunan (arsitektur), seni kerajinan, seni busana dan lain
sebagainya. Disetiap kebudayaan memiliki perbedaan masing-masing dan juga memiliki
pengaruh ke Indonesia.
Karya-karya seni rupa India terutama lukisan sudah ditemui semenjak zaman prasejarah
sekitar 5.500 SM. Perkembangan seni rupa India seiring dengan perkembangan budaya dan
masuknya pengaruh agama. Sebagaimana diketahui karya seni di India tidak semata-mata
bertujuan keindahan melainkan ditujukan untuk pemujuan dan memperdalam kehidupan
kerohanian. Pengaruh agama seperti Budha, Hindu, dan Islam banyak menjadi insipiarsi seniman
dalam berkarya.
Dalam mengapresiasi seni rupa India harus dipahami latar belakang agama yang
mendasarinya. Karya-karya seni rupa India bersifat simbolis tidak dibuat berdasarkan ekspresi
tok. Ada aturan-aturan tertentu dalam membuat karya, aturan-aturan itu sangat baku seperti
proporsinya, bentuk-bentuk, dan warna yang digunakan. Jika terjadi penyimpangan dari aturan
maka karya itu dianggap tidak bermanfaat walau karya tersebut indah dan halus (eksperisif). Hal
ini tidak lepas dari maksud seni dibuat tidak untuk memuaskan rasa estetis seniman melainkan
untuk mempertinggi martabat dewa dan memperdalam rasa keagamaan.
Terjadinya berbagai variari dalam karya disebabkan pengaru lokal dan perkembangan
zaman. Pengaruh agama juga menimbulkan style karya seperti awalnya Budha tidak dibuat
dalam bentuk patung figuarif melainkan motif pohon bodhi, telapak kaki, ataupun motif hias
roda. Bagian atas candi atau atap pada abad 9 sampai abad 13 dibuat dalam bentuk ujung peluru.
Taj Mahal adalah contoh arsitektur tradisional India, terlihat dari kubah dan pilarnya,
Salah satu peninggalan paling penting dari peradaban India yang tidak dapat kita ragukan
lagi adalah arsitekturnya. Arsitektur India, yang telah berkembang selama berabad-abad,
merupakan hasil dari kondisi sosial-ekonomi dan geografis India. Seperti halnya di negara lain,
arsitektur India memiliki keberagaman sejarah, budaya, dan geografi. Hal ini menyebabkan
sulitnya untuk mengidentifikasi karakteristik arsitektur India secara keseluruhan. Arsitektur India
merupakan hasil dari perpaduan berbagai tradisi, baik internal maupun eksternal yang datang
dari Eropa, Asia Tengah dan Timur. Berikut adalah beberapa kategori arsitektur India:
1. Arsitektur Kuno
Arsitektur India adalah arsitektur tua yang sama tuanya dengan sejarah dari peradaban
manusianya. Sisa-sisa dari bangunan awal di India dapat kita lihat di kota lembah Indus. Di
antara sisa-sisa arsitektur kuno India, yang paling khas adalah candi, vihara, stupa, dan struktur
keagamaan lainnya.
2. Arsitektur Gua
Gua Ellora, di dalam kuil Kailash
Arsitektur gua di India diyakini telah dimulai sejak abad ketiga sebelum Masehi. Gua ini
digunakan oleh orang Buddha dan biksu Jain sebagai tempat ibadah dan tempat tinggal.
Beberapa contoh dari jenis arsitektur gua ini dapat dilihat pada Chaitya dan vihara Buddha.
3. Arsitektur Kuil
Pada India kuno, arsitektur candi dengan standar yang tinggi dibuat di hampir semua daerah.
Gaya arsitektur yang berbeda-beda adalah hasil dari keanekaragaman geografis, iklim, etnis, ras,
sejarah, dan bahasa. Kuil di India diklasifikasikan dalam tiga jenis yang luas. Klasifikasi ini
didasarkan pada gaya arsitektur yang berbeda pada setiap bangunan candi. Pada dasarnya, candi
atau kuil di India memiliki ciri khas seperti konstruksi yang megah, patung yang indah, ukiran
halus, kubah tinggi, dan halaman yang luas.
4. Arsitektur Indo-Islam
Qutub Minar di New Delhi,
Pada periode abad pertengahan, terjadi perkembangan besar dalam bidang arsitektur.
Kedatangan muslim ke India memperkenalkan fitur baru pada gedung-gedung di India.
Arsitektur India pada saat itu banyak dipengaruhi oleh seni Islam. Gaya Indo-Islam tidak kental
akan Islam ataupun kental akan Hindu. Dalam arsitektur Islam, kuil dan masjid sama-sama
memiliki pekarangan terbuka di depan bangunan. Benteng Qutub Minar Siri dan Alai Darwaza
adalah bukti arsitektur indah dari periode ini. Orang-orang Islam memperkenalkan penggunaan
lengkungan dalam arsitektur.
5. Arsitektur Mughal
Periode Mughal telah menunjukkan perpaduan yang apik dari gaya India dengan gaya
Iran. Kubah ganda, gerbang lengkung yang tersembunyi, marmer putih, dan taman menjadi ciri
khas dari arsitektur Mughal. Gaya ini juga menekankan pada bentuk simetris dalam setiap unsur
dekorasi. Arsitektur Mughal mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Kaisar Akbar.
6. Arsitektur Modern
Lotus Temple, New Delhi
Arsitektur modern mulai muncul setelah India memperoleh kemerdekaan dari Inggris
pada tahun 1947. Pemerintah Punjab India menugaskan arsitek terkenal dunia Le Corbusier
untuk merancang kota Chandigarh. Terobosan arsitektur baru pun dimulai. Saat ini kita masih
dapat melihat karakter tradisional dari arsitektur India, tetapi dalam bentuk dan gaya modern.
Banyak dibuat dengan bahan logam (perunggu, dsb) serta batu, relief seni juga ikut berkembang
sejalan dengan patung seni. Patung-patung dibuat untuk sarana pemujaan.
patung bodhgaya
Di awal masehi, orang India mulai mengenal seni Yunani dan Romawi yang sudah lebih dulu
membuat patung manusia yang detail. Sejak itu orang India mulai membuat patung dewa dalam
figur manusia yang dipahat secara detail.
c. Seni Lukis India
Sejarah dan perkembangan seni lukis India tidak sedahsat perkembangan seni patung dan
arsitekturnya. Data tentang seni lukis India amat terbatas terutama data-data seni lukis masa-
masa dinasti yang berkuasa di India. Namun seni lukis India tentulah tetap ada sebagaimana
ditemukannya lukisan yang terdapat di gua Ayanta.
Seni lukis zaman Ayanta ini merupakan seni lukis yang dianggap menemukan tingkat
kemajuan yang tinggi waktu itu. Ada dua tahap perkembangan seni lukis masa ini yakni pertama
abad 2 AD dan tahap kedua pada abad ke 5 AD di bawah naungan Vakatakas yang memerintah
di Deccan.
Karya-karya lukis dibuat dari filosofi yang dalam, yang anggun dan agung. Bila dilihat
dari teknik seni lukis moderen maka lukisan sudah sangat maju. Hal ini dapat dilihat sudah
adanya pemahaman perspektif yang dapat dilihat pada bagian tiang-tiang.
Objek gambaran adalah adegan dari kehidupan Budha dan Jatakas, cerita orang
melahiran. Lukisan ini membawa kita ke keindahan besar dengan sangat halus terhadap makna
hidup dan berbagai tahapan realita. Pencari kebenaran yang dilukis pada dinding goa Ayanta,
merupakan penggambaran kehidupan roh yang meliputi seluruh dunia. Lukisan-lukisan di goa
Ayanta menjadi sumber inspirasi lukisan-lukisan Budha di seluruh Asia.
Disamping itu ditemukan lukisan abad 6 pada hindu Badami dari gua-gua di Karnataka.
Lukisan-lukisan terdapat pada semua dinding dan langit-langit goa yang ditutup dengan mural.
Lukisan pada abad ke 7 juga dijumpai di Yang Pallava Raja sekarang Tamil Nadu. Tema-tema
lukisan memberi ekspresi bergairah dan kemuliaan yang berkaitan dengan Siva. Dalam lukisan
di candi Panamalai dan Kailashanatar di Kancheepuram abad ke 10 lukisan-lukisan dengan tema
yang sama menjadi simbol kemegahan kaum bangsawan raja-raja Chola.
Ada juga lukisan dari akhir abad ke 9 (Jaina) di gua-gua di Ellora. Para pelukis di sini
melanjutkan tradisi lama, tetapi dengan kontribusi dari mereka sendiri. Selain naturalisme dan
ide-ide dari warisan Ayanta, angka dan huruf dilukis dengan penggayaaan atau distilirisasi.
Corak ini adalah perubahan signifikan yang kemudian tercermin dalam lukisan dan kaligrafi di
Indonesia.
Di Kasmir masih kawasan India terdapat corak baru perkembangan lukisan waktu itu.
Selain temanya yang tidak saja pengambaran para dewa melainkan juga dewi. Lukisan-lukisan
itu sama di berbagai tempat lain yakni terdapat didinding goa. Berbagai tema lukisan jumpai
pada masa ini, seperti tentang manusia, kesunyian, dan kebesaran.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni media yang bisaditangkap mata
dan dirasakan dengan rabaan. Seni rupa memiliki fungsi guna ataupakai, artinya selain sebagai
benda yang bernilai seni juga sebagai benda yang indahdan dapat digunakan untuk kepentingan
manusia.
Seni rupa daerah setempat digunakan untuk tujuan melestarikan nilai-nilaitradisi dan adat
dalam proses serta teknik berkarya seni rupa daerah setempatsebagai aset atau kekayaan budaya
nasional yang memiliki nilai tinggi.Seni rupa yang terdapat di daerah India ini bangunan-
bangunannya yangterbilang unik sehingga dianggap patut untuk dinikmati oleh para wisatawan
yangmenyukai sesuatu yang berbeda dari lainnya. Seni rupa India dapat kita lihat dariseni
arsitektur, seni patung, seni lukis, dan lain-lain.
B. Saran
Penanaman pengetahuan mengenai seni semoga dapat memberikan motivasi bagi kita,
khususnya generasi muda agar lebih mencintai dan melestarikan hasil karya terdahulu yang tidak
bisa dianggap biasa saja. Selain itu kita juga bisatermotivasi untuk berkarya agar nilai –nilai
tradisi dan adat kita tidak hilang ditelanbumi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyakterdapat kesalahan
–kesalahan, maka dari itu kami meminta maaf jika ada sesuatuyang mengganjal menurut anda.
Kami berharap semoga makalah ini dapatbermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah
wawasan kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Indian_art
https://id.scribd.com/doc/131575831/Seni-Rupa-India
http://adirozal.blogspot.com/2012/06/sejarah-seni-rupa-timur.html?m=1
https://www.arsitag.com/article/arsitektur-india