Anda di halaman 1dari 19

Peradaban Awal Manusia Lembah Sungai Indus

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Sejarah Peminatan

Disusun Oleh:

1. Ahmad kirom

2. Bella Safira

3. Rina diana

SMA NEGERI 1 COMPRENG

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan


kehadirat Allah Ta’ala.  atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul, “Peradaban Awal Lembah
Sungai Indus” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan
apa saja yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa
kita pelajari salah satunya dari karya film. Begitu pula atas
limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui
beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui
media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih


kepada semua pihak yang telah memberikan kami semangat dan
motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi
kami, guru pembimbing kami, Bapak Didi Sopyan Sutardi, S.Pd,
dan juga kepada teman-teman kelompok seperjuangan yang
membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan
materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan
saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan


dalam penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang
kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa

1
membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.

Subang, 23 Mei 2023

Penulis

2
Daftar isi
KATA PENGANTAR i

BAB 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang Makalah 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan Penulisan Makalah 2

BAB 2 Sejarah Peradaban Awal Manusia Lembah Sungai Indus 3

2.1 Sejarah Peradaban Awal Masyarakat Lembah Sungai Indus 3

2.2 Bukti Peninggalan Peradaban Masyarakat Lembah Sungai


Indus 4

2.2.1 Mohenjo Daro dan Harappa 4

2.2.2 Bangsa Arya Memasuki India dan Pengaruhnya 6

2.2.3 Lahirnya Agama Jain dan Buddha 8

BAB 3 Penutup 10

3.1 Kesimpulan 10

3.2 Saran 11

Daftar Pustaka 12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Makalah


Peradaban awal Indonesia di datangi oleh beberapa
peradaban dunia seperti Kebudayaan Bacson,Hoabinh dan
Dongson,Kebudayaan India,Kebudayaan Cina,Peradaban
Mesopotamia, Peradaban Mesir, Kebudayaan Yunani dan
Kebudayaan Romawi. Awalnya penghuni pertama indonesia
sekitar 500.000 tahu yang lalu bernama Pithecanthropus erectus
ditemukan di Pulau Jawa dan Homo Soloensis.Tahun 3000- 500
SM, Indonesia telah dihuni oleh penduduk migran submongoloid
dari asia yang kemudian menikah dengan pengan Penduduk
Idigenous.
Pada tahun 1000 SM,Pernikahan silang masih terjadi dengan
migran Indo-Arian dari asia selatan(India),subsuku ini dari
India.Hasilnya,masuknya para pedagang/ pendatang dari India
dan menyebarkan Agama Hindu ke seluruh kepulauan.Pada Abad
ke-13(sekitar 1285 M),pedagang muslim dari Gujarat (India) dan
Persia (Iran Sekarang) mulai mengunjungi Indonesia melakukan
perdagangan.
Bersamaan dengan berdagang,Penduduk gujarat dan Arab
melakukan penyebaran Agama Islam ke wilayah sekitar. Tahun
1511, Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda tiba di
Indonesia. Awalnya kedatangan Portugis bertujuan untuk mencari
rempah,namun lambat laun mereka juga menyebarkan Agama
Kristen.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diuraikan dalam

4
beberapa pertanyaan di bawah ini;
1. Bagaimanakah kehidupan awal masrarakat Lembah Sungai
Indus?……
2. Apa bukti peninggalan yang ada pada masayarakat awal
lembah sungai indus?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan dari penelitian makalah ini diantaranya;
1. Untuk menjelaskan kehidupan awal masrarakat Lembah
Sungai Indus
2. Untuk memyebutkan bukti-bukti peninggalan yang ada pada
masayarakat awal Lembah Sungai Indus

5
BAB 2

Sejarah Peradaban Lembah Sungai Indus

2.1Sejarah Peradaban Awal Masyarakat Lembah Sungai


Indus
Wilayah sungai Indus meliputi wilayah India dan Pakistan.
Secara geografi, keuda negara tersebut berada dikawasan
Asia Selatan. Di Utara India terdapat Pegunungan Himalaya
yang berhubungan antara India dengan daerah lainnya di Asia.
Di antara Pegunungan Himalaya dan Hindu Kush terdapat
Celah Khaibar. Melalui celah-celah inilah masyarakat
berhubungan dengan daerah-daerah lain di Asia dan melalui
celah-celah itu juga bangsa-bangsa lain memasuki wilayah
India seperti bangsa Arya, Iskandar Zulkarnaen, dan Cyrus
yang Agung.

Sejarah Peradaban Awal Masyarakat Lembah Sungai Indus


mencakup periode waktu antara sekitar 3300 SM hingga 1300
SM. Peradaban ini juga dikenal sebagai Peradaban Lembah
Sungai Indus atau Peradaban Harappa, mengambil nama dari
dua situs arkeologi terpenting yang ditemukan di wilayah
tersebut, yaitu Harappa dan Mohenjo-daro.

Peradaban Lembah Sungai Indus merupakan salah satu


peradaban kuno yang paling maju di dunia pada masanya.
Masyarakat di wilayah ini hidup dalam kota-kota yang teratur dan
memiliki sistem perencanaan perkotaan yang canggih. Mereka
membangun jaringan jalan yang teratur, sistem drainase yang
efisien, dan struktur bangunan yang terbuat dari batu bata dengan
teknik konstruksi yang maju.

6
Peradaban ini juga dikenal dengan adanya sistem tulisan
yang masih sulit untuk diterjemahkan hingga saat ini.
Ditemukan banyak prasasti dan segel batu dengan simbol-
simbol yang menunjukkan adanya sistem tulisan yang
kompleks. Namun, hingga kini belum ada yang dapat
menguraikan sepenuhnya tulisan tersebut, sehingga banyak
aspek kehidupan dan budaya masyarakat Lembah Sungai
Indus masih belum dapat dipahami secara menyeluruh.

2.2 Bukti Peninggalan Peradaban Masyarakat


Lembah Sungai Indus
2.2.1 Mohenjo Daro dan Harappa
Berdasarkan penelitian arkeologi, dengan mengamati sisa
-sisa peradaban di Sungai Indus, diperkirakan bahwa pada
tahun 4000 SM telah muncul peradaban yang sangat maju
yaitu Mohenjo Daro dan Harappa. Peradaban ini membentang
dari timur samapi ke lembah Sungai Changgar Hakra yang
hulunya mencapai cangga, Yamuna, peisisr Makran di barat,
Afganistan di utara, dan Daimbad di Selatan. Perkembangan
peradaban tersebut mengalami beberapa tahapan dan
ditandai oleh pengunungan kota-kota besar yang agraris.
Jarak antara Mohenjo Daro dan Harappa berjarak sekita 400
KM.

7
Gambar 1 Situs Mahenjo Daro

Dalam Peradaban awal ini, kota besar yang berkembang


adalah kota Mahenjo Daro dan Harappa. Penduduk kedua kota
ini adalah bangsa Dravida. Dari Segi tat kota, terdapat
gambaran bahwa kota Mahenjo Daro dan Harappa telah
memiliki tata kota yang baik dan teratur. Koota dibagi atas
beberapa bagian dan blok. Jalan-jalan di dalam kota sudah
teratur dengan lebar 10 meter dan di sebelah kanan dan kiri
jalan terdapat trotoar dengan lebar setengah meter.
Arsitektur Gedung Gedung dan rumah-rumah tinggal dan
pertokoan sudah berdiri kukuh terbuat dari bata. Di pinggir
dan bawah jalan, sudah terdapat system drainase umum yang
menyalurkan air dari jamban rumah ke sungai. System
drainase ini telah terpelihara sanitasinya.

Pencapaian ilmu masyarakat Lembah Sungai Indus dapat


dilihat dari pencapaian teknologinya. Masyarakat ini telah

8
mampu membangun Gedung-gedumg atau rumah-rumah
bertingkat yang terbuat dari bata, alat-alat pertanian dari
logam, perhiasan emas dan perak. Selain itu, masyarakat di
lembang Sungai Indus telah mengenal pecahan decimal dalam
system pengukurannya, juga mampu membuat barang-barang
yang terbuat dari emas dan perak, kain, alat-alat rumah
tangga, alat-alat pertanian, serta bangunan-bangunan.
Kemampuan ini dapat dilihat melalui hasil penelitina arkeologi
di Mahenjo DAro dan Harappa, seperti runtuhan bangunan-
bangunan patung, perhiasan perak dan emas, serta berbagai
macam lukisan yang bernilai tinggi.

Gambar 2. Artefak Peninggalan Harappa

Pada tahun 1800 SM, peradaban Lembah Sungai Indus mulai


runtuh. Banyak penduduk Mohenjo Daro dan Harappa yang
meninggalkan tempat tinggalnya. Belum diperoleh kepastian mengenai
keruntuhan ini. Berdasarkan penemuan tengkorak-tengkorak manusia,

9
tidak terlihat bekas lika akibat perang, diperkirakan keruntuhan
peradaban mereka akibat bencana banjir dan gempa bumi. Diperkirakan
penduduk yang tersisa, memilih ke pesisir Laut India dan ke timur ke
Lembah Sungai Cangga dan Brahmaputra.

2.2.2 Bangsa Arya Memasuki India dan Pengaruhnya


Kira-kira 200 tahun setelah kebudayaan Harappa runtuh
atau sekitar tahun 1575-1500 SM, bangsa Arya dari Asia Tengh
tiba di Lembah Sungai Indus.. Meskipun mereka bangsa yang suka
berperang dan memiliki teknologi persenjataan yang terbuat dari
besi, namun keberhasilan mereka menguasai Lembah Sungan
Indus tidak melalui perperangan. Setelah beberapa abad bangsa
Arya tinggal di Lembah Sungai Indus, kebudayaan mereka telah
bercampung dengan orang-orang terdahulu. Bangsa arya
menempati wilayah dekat Sungai Cangga dan Brahmaputra
sampai ke delta yang menyatu dengan Laut Benggala. Wilayan
yang mereka tempati sangan subur sehingga hasil panen mereka
selalu melimpah. Selain tanah yang sbuburm keberhasilan mereka
dalam Bertani ditunjang pula oleh pengetahuan mereka tentang
pentingnya saluran-saluran irigasi dan waduk. Melalui kemajuan
ini, peradaban mereka semakin berkembang, desa-desa
bermunculan dan desa-desa lam telah berubah menjadi kota.

Bangsa Arya mengadopsi budaya penduduk asli (bangsa


Dravida) dan menggabungkan dengan budayanya sneidiri
sehingga menjadi suatu kebudayaan baru, yaitu kebudayaan Hidu
dan selanjutnya mereka terus mengembangkan kebudayaan baru
itu.

Pada perkembangan selanjutnya, bangsa Dravida


dianggap golongan manusai yang paling rendah kedudukannya
dalam pergaulan masyarakat India, yaitu dengan menduduki karta
Sudra. Pembagian kasta oleh bangsa Arya dimaksudkan agar

10
tidak terjadi percampuran antara penduduk asli dengan bangsa
Arya.

Kebudayaan yang menonjol dalam peradaban Sungai


Gangga adalah agama Hindu dan Buddha. Pada dasarnya agama
Hindu merupakan kelanjutan dari agama Weda ( Brahmanisme),
yaitu kepercayaan yang diibawa oleh orang Arya(Indo Jerman)
dari Perisa. Kitab suci agama Weda adalah kitab Weda. Kitab suci
ini merupakan hasil pemikiran para pendeta (Resi).

Empat bagian kitab Weda, yatiu sebagai berikut :

a. Reg-Weda , berisi syair-syair penujaan kepada dewa.

b. Sama-Weda, memuat nyanyian-nyanyian yang digunakan


untuk memuja dewa

c. Yajur-Weda, Memuat bacaan-bacaan yang diperlukan


untuk keselanatan

d. Atharwa-Weda, memuat ilmu sihir untuk menghilangkan


marabahaya.

Didalam agama Hindu, terdapat banyak dewa seperti Agni


(Dewa Api), Varuna (dewa Laut), Vayyu (Dewa Angin), Surya
(Dewa Matahari), dan Siwa ( Dewa Pelebur). Walaupun memiliki
banyak dewa, namun semuanya adalah manifestasi dan
perwujudan Tuhan Yang Maha Esa yang dipandang sebagai
pengatur tertib alam semesta.

Ketika itu, para brahmana sangat berperan dalam


pelaksaan adat dan upacara. Mereka mengajarkan bahwa
kehidupan manusia di dunia ini adalah samsara (penderitaan).
Penderitaan yang terjadi merupakan karma dari apa yang telah
manusia kerjakan pada masa sebelumnya. Manusia yang

11
mengalami reinkarnasi (dilahirkan kembali) akan mendapatkan
kesempatan untuk memperbaiki diri. APabila tidak ada perubahan
yang lebih baik, didalam kehidupan selanjutnya ia akan dilahirkan
sebagai wujud yang lebih rendah. Orang yang telah sempurna
kehidupannnya akan mencapai moksa. Ia tidak akan mengalami
reinkarnasi, lepas dari samsara, dan abadi di dalam nirwana.

Bagi umat Hindu, tempat suci umumnya terletak di


tempat-tempat yang dikelilingi oleh alam yang asri, misalnya lait,
pantai, gunung, gua, huta, dan sebagainya. Namun , tidak jarang
ada tempat suci Hindu yang berada di Kawasan perkotaan atau di
dekat pemukiman penduduk. Tempat-tempat suci dianggap
sebagai tempat bersemayam para dewa sehingga umat Hindu
berziarah ke tempat-tempat tersebut. Umat Hindu yang ada di
India berziarah ke tempat-tempat suci seperti kota Benares. Kota
yang dianggap sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa.

Sungai Gangga juga dianggap suci oleh umat Hindu.


Menurut kepercayaan umat Hindu India, air sungan Gangga dapat
mensucikan diri manusia dan menghapus Seagala dosa. Begitu
pula tulang dan abu orang mati, bila dibuang kedalam Sungai
Gangga, arwah orang yang meninggal tesebut dapat masuk surga.

2.2.3 Lahirnya Agama Jain dan Buddha


Pada Tahun 599 SM lahir Nataputta Vardhamana, seorang
pangeran Suku Jnatrika yang kelak melakukan reforasi dalam
tatanan kehidupan masyarakat India. Pada usia 30 Tahun, ia
menanggalkan Seagal akekayaan , hak istimewa kelahirannya, dan
melepaskann Seagal ayang dimilikinya untuk bersemadi di dalam
keheningan. Setelah 12 tahun lamanya, ia mendapat pencerahaan,
bahwasesunggunya tujuan manusia bukan untuk berkomunikasi
dengan dewa-dewi malalui perantara pendeta atau

12
menyenangkan para dewa dengan malakukan tugas berdasarkan
kastanya. Melainkan harus membebaskan diri dari belenggu
materi dan hawa nafsu. Dia habiskan sisa umur yang tiga puluh
tahun berkhotbah dan mengajar pendalaman spiritual yang sudah
diraihnya. Dengan berjalan kaki, ia mengajarkan ajaran kepada
orang-orang, ajaran dasar yang diajarkan yaitu lima sila. Mulai
dari ahimsa (tidak melakukan kekerasan), satya (melakukan
kebeneran), asetya (tidak mencuri), brachmacharya (tidak
berzina), aparigraha (menjauhakn materi). Ketika tutup usia di
tahun 527 SM, dia sudah memperolehbanyak pengikut yang
disebut dengan lain. Selanjutnya Nataputta Vardhamana serig
disebut Mahavira yang berarti pahlawan besar. Ajaran Mahavira
masih ada hingga sekarang.

Sementara itu, agama Buddha adalah agama yang


disebarkan oleh seoarang Bernama Siddharta Gautama dari suku
Sakia. SIddharta Gautama merupakan termasuk golongan kasta
Ksatria. Karena ia adalah putra mahkota dari kerajaan
Kapilawastu. Semenjak kecil, Siddharta Gautama sudah dididik
dalam kemewahan istana, secara diam-diam ia keluar dari istana,
karena ingin tahu langsung kehidupan di masyarakat di
perkampungan dekat istana. Ia melihat orang yang telah renta,
orang sakit, orang mati, dan orang suci yang mambuat batinnya
menjadi tersentak. Fenomena yang sangat berbeda dengan
kehidupan di istana.

Setelah itu, ia merasa menderita berada di lingkungan


istana yang mewah. Akhirnya Siddharta Gautama keluar dari
istana uuntuk mencari ketenangan agar manusia dapat
melepaskan diri dari samsara(Penderitaan). Setela kurang lebih
tujuh tahun mengalaman cobaan hidup yang berat, penyesalan,
dan penderitaan, akhirnya ia bermeditasi di sanubarinya dan

13
menjadilah sang Buddha (Yang Disinari). Agama Bddha tidak
mengakui aturan pembagian kasta di dalam masyarakat. Oleh
karena itu, ajaran Buddha menarik minat golongan kasta rendah.

Kiab suci agama Buddha adlaah Tripitaka (Sanskerta)


yang berate tiga keranjang. Bagian-bagian dari kitab suci
Tripitaka, yaitu sebagai berikut:

a. Suttapitaka berisi kumpulan khotbah, pokok-pokok atau


dasar ajarab Sang Buddha

b. Vinayapitaka berisi aturan-aturan yang berkenaan dengan


kehidupan

c. Abdidharmapitaka berisi filosofi agama.

Menurut ajaran Buddha, hidup merupakan samsara, yang


disebabkan oleh nafsu yang menguasai manusia. Samsara dapat
dihilangkan dengan mengekang hawa nafsu. Untuk mengekang
hawa nafsu inilah, manusai harus menempuh delapan jalur
kebenaran, yaitu sebagai berikut :

a. Berniat baik.

b. Tidak berlebih-lebihan

c. Berpikir Baik

d. Memperhatikan hal-hal baik

e. Berkata-kata yang baik.

f. Berusaha dengan cara yang baik.

Hampir dua abad india mengalami masa kegelapan dan baru pada
abad ke-7 M tampil seorang raja kuat yang Bernama
Harshawardana.

14
Kebudayaan sungai Gangga menunjukan eksistensi dari
kebudayaan Hindu, yaitu kebudayaan hasil percampuran antara
kebudayaan bangsa Arya dan Dravida, Unsur kesusastraan dan
kesenian yang kuat pada kebudayaan ini merupakan pengaruh
dari kebudayaan bangsa Arya. Sementara itu, seni arsitektur,
astronomi, dan ilmu pengetahuan yang menonjol pada
kebudayaan Hindu merupakan unsur dari kebudayaan lembah
Suangai Indus yang diserap oleh bangsa Arya dari kebudayaan
penduduk asli (dravida)

15
BAB 3

PENUTUP

3.1Kesimpulan
Kesimpulan dari pemaparan makalah yang berjudul "Peradaban
Awal Manusia Lembah Sungai Indus" adalah sebagai berikut:

1. Peradaban Lembah Sungai Indus merupakan salah satu


peradaban awal yang berkembang di daerah yang sekarang
dikenal sebagai Pakistan dan India barat laut. Peradaban ini
juga dikenal dengan sebutan peradaban Harappa atau
peradaban Mohenjo-daro.

2. Peradaban Lembah Sungai Indus berkembang sekitar 2600-


1900 SM dan mencapai puncaknya pada sekitar 2500-1900
SM. Peradaban ini memiliki tata kota yang teratur, sistem
perairan yang maju, pertanian yang berkembang, dan
perdagangan yang luas.

3. Penemuan-penemuan arkeologi di situs-situs seperti


Harappa dan Mohenjo-daro menunjukkan bahwa peradaban
ini memiliki sistem drainase yang kompleks, rumah-rumah
yang teratur, sistem sanitasi, sistem pembuangan air, dan
sistem pertanian yang terorganisir dengan baik.

4. Agama dan kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus


masih menjadi misteri karena belum ditemukan bukti-bukti
yang jelas. Beberapa artefak seperti segel segitiga dan
figurine Dewi Tanah Air menunjukkan kemungkinan adanya
kepercayaan terhadap dewa-dewi dan kekuatan alam.

5. Perdagangan menjadi bagian penting dalam peradaban ini.


Artefak-artefak seperti batu mulia, logam, dan keramik

16
yang ditemukan di situs-situs Indus menunjukkan adanya
perdagangan jarak jauh dengan daerah seperti Mesir, Timur
Tengah, dan Asia Tenggara.

6. Kemunduran peradaban Lembah Sungai Indus pada sekitar


1900 SM masih menjadi misteri. Beberapa teori
menyebutkan kemungkinan banjir, perubahan pola iklim,
konflik internal, atau invasi dari suku-suku lain sebagai
faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kemunduran
peradaban ini.

Secara keseluruhan, peradaban Lembah Sungai Indus adalah


salah satu peradaban awal yang mengagumkan dan maju dalam
hal perencanaan kota, sistem perairan, pertanian, dan
perdagangan. Meskipun banyak misteri yang masih terkait
dengan peradaban ini, penemuan-penemuan arkeologi
memberikan wawasan yang berharga tentang kehidupan manusia
pada masa lalu dan memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang peradaban-peradaban kuno di dunia.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan pada penelitain
selanjutnya ialah dengan memperluas tinjauan, analisis mendalam
terkaitartefak. Tinjauan mengenai system pertanian, penyebab
kemunduran peradaban, implikasi modern serta menggunakan
referendi yang terkini.

17
Daftar Pustaka

Sumber buku :

farid, S., & Harimurti, T. (2017). Buku Sejarah Untuk SMA?MA Kelas X
Peminatan. Bandung: Yrama Widya.

Sumber internet :

Wikipedia. (2023, 05 23). Retrieved from wikipedia.com:


https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Mohenjo-daro

18

Anda mungkin juga menyukai