Anda di halaman 1dari 13

PERADABAN AWAL LEMBAH

SUNGAI INDUS

Disusun oleh :
Moh Rikza Takbiri Yusuf

SMA NEGERI 1 CIANJUR


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul “PERADAWAN AWAL LEMBAH SUNGAI INDUS.”

saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................ 4
D. Manfaat ...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 5
A. Latar Belakang Peradaban ........................................................................................ 5
B. Kehidupan Masyarakat …………………………………………………………….. 6
C. Akhir Peradaban ................................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 12


Kesimpulan ................................................................................................................. 12

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekarang generasi penerus sudah banyak sekali yang tidak mengenal sejarah-sejarah tentang
peradaban-peradaban dunia. Padahal itu sangat penting bagi kita terutama sebagai ilmu
pengetahuan. Tanpa kita mengenal sejarah kita akan kacau-balau karena disitu adalah sumber
ilmu kebudayaan yang berguna dan patut dipelajari. Oleh karena itu, penulis bertujuan
membuat makalah ini untuk menjelaskan salah satu peradaban dunia yang menceritakan
bagaimana keadaan masyarakat pada masa peradaban sungai Indus.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang dapat kita permasalahkan antara lain :
1. Latarbelakang berdirinya peradaban sungai indus
2. Kehidupan masyarakat di kota mohenjodaro dan harappa yang meliputi sistem sosial,
kepercayaan, dan budaya
3. Akhir dari peradaban sungai Indus
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya sungai indus.
2. Untuk mengetahui kehidupan masyarakat di kota mohenjodaro dn harappa
3. Untuk mengetahui sistem sosial, kepercayaan dan budaya masyarakat kota mohenjodaro
dan harappa
4. Untuk mengetahui akhir dari peradaban sungai indus
D. Manfaat
1. Sebagai media untuk menambah ilmu dan pengetahuan bagi para pembaca
2. Sebegai bagian dari tugas Sejarah
3. Sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya agar dapat melengkapi kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG PERADABAN SUNGAI INDUS


Peradaban Lembah Sungai Indus menurut para arkeolog pernah berlangsung di Lembah
Sungai Indus pada tahun 3000-500 SM. Zaman ini sering disebut zaman Chalcolithicum. Letak
lembah Sungai Indus tepatnya berada di daerah perbukitan Baluchistan. Peradaban Sungai
Indus dialiri lima anak anak sungai: Yellum, Ravi, Chenab, Beas, dan Suttly (Punjab). Daerah
lembah sungai yang subur sehingga memungkinkan tumbuhnya kehidupan masyarakat yang
menghasilkan peradaban yang cukup tinggi.
Salah satu peradaban kuno terbesar dan tercanggih tumbuh di sepanjang Sungai indus.
Peternak dari Pegunungan Balukistan telah lama membawa hewan ternak mereka turun ke
lembah sungai saat musim dingin dan berdagang logam mulia dengan suku setempat. Sekitar
4000 SM mereka mulai menetap disana. Mereka membangun kota kecil lalu juga kota besar.
Kota terbesar adalah Mohenjodaro dan harrapa.Tiap kota ini berpenduduk 40.000 jiwa,
sehigga menjadi kota terbesar di dunia kala itu. Jalan jalannya dirancang secara grid
membentuk blok blok rumah mewah beratap datar dengan sumur·air bersih dan pipa got
pemnbuangan. Penduduknya dapat membaca dan menulis, walau sekarang kita tidak
mengenali bahasanya. Tidak diketahui apa yang terjadi dengan kedua kota ini sehingga pada
1700 SM penduduk meninggalkan 1 kota dan peradaban megah ini sirna.

5
B. KEHIDUPAN MASYARAKAT KOTA MOHENJODARO DAN
HARAPPA

 PUSAT PERADABAN
Ibu kota daerah lembah Sungai Shindu :
1. Bagian Utara : diperkirakan di Kota Mohenjo-Daro.
2. Bagian Selatan : diperkirakan di Kota Harappa.
Jadi, Mohenjo-Daro dan Harappa merupakan pusat peradaban Bangsa India pada masa
lampau.

 Kota Mohenjo-Daro

o Mohenjo-Daro bahasa urdu: ‫موئن جودڑو‬, bahasa sindhi : ‫موئن جو دڙو‬,


bahasa hindi : मोहन जोदड़ो
o Salah satu situs dari sisa-sisa permukiman terbesar dari
kebudayaan lembah sungai indus, yang terletak di provinsi Sind,
Pakistan.
o Dibangun pada sekitar tahun 2600 SM
o Kota ini adalah salah satu permukiman kota pertama di dunia,
bersamaan dengan peradaban Mesir kuno, Mesopotamia dan
Yunani kuno.
o Reruntuhan bersejarah ini dimasukkan oleh UNESCO ke dalam
situs warisan dunia.
o Arti dari mohenjo-daro adalah "bukit orang mati".
o Seringkali kota tua ini disebut dengan "metropolis kuno di lembah
indus".

6
 Kota Harappa

o Harappa ialah sebuah kota di Punjab, timur laut Pakistan sekitar


35 km tenggara Sahiwal.
o Kota ini terletak di bantaran bekas Sungai Ravi.
o Kota modernnya terletak di sebelah kota kuno ini
o Dihuni antara tahun 3300 hingga 1600 sm. Di kota ini banyak
ditemukan relik dari masa budaya indus, yang juga terkenal
sebagai budaya Harappa.
o Situs kuno kota Harappa berisi reruntuhan kota dari zaman
perunggu yang merupakan bagian dari budaya cemetery H dan
peradaban lembah indus, berpusat di Sindh dan Punjab.
o Kota ini diperkirakan memiliki penduduk berkisar jiwa dan terbesar
selama fase mature harappa pada tahun 2600 hingga 1900 SM.

7
 TATA KOTA
Menurut penentuan karbon 14, keberadaan kedua kota ini seharusnya adalah antara
tahun 2000-3000 SM, lagi pula kota Harappa mengekskavasi perkakas batu 10 ribu
tahun lampau. Luasnya kurang lebih 25 km2
Awal abad ke-20, arkeolog Inggris Marshell mengekskavasi kota kuno Mohenjondaro
dan Harappa. Hasilnya tingkat kesibukan dan keramaian kedua kota tersebut membuat
Marshell terkejut. Ini adalah bekas ibukota dua negara merdeka pada jaman peradaban
sungai India antara tahun 2350-1750 SM, penelitian lebih lanjut menghasilkan
perhitungan, dua kota masing-masing terdapat sekitar 30-40 ribu penduduk, lebih
banyak dibanding penduduk kota London yang paling besar pada abad pertengahan.

Kota dibagi 2 bagian yaitu kota pemerintahan dan kota administratif. 


1. Kota Pemerintahan
Kota pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan. Fondasi bangunan yang luas
membuat jarak terhadap penduduk, pagar tembok yang tinggi besar disekeliling dan
menara gedung mencerminkan kewibawaan Raja. Wilayah kota dibagi atas
beberapa bagian atau blok yang dilengkapi jalan yang ada aliran airnya.
2. Kota Administratif
Kota administratif adalah daerah pemukiman, tempat tinggal yang padat dan jalan
raya yang silang menyilang, kedua sisi jalan banyak sekali toko serta pembuatan
barang-barang tembikar..

 SISTEM PERTANIAN DAN PENGAIRAN


 Daerah-daerah yang berada di sepanjang sungai Shindu adalah daerah-daerah
yang subur.
 Masyarakat mengusahakan pertanian. Mata pencaharian utama masyarakat
India.
 Pada perkembangannya, masyarakat telah berhasil menyalurkan air yang
mengalir di lembah Sungai Shindu sampai jauh ke daerah pedalaman.
 Usaha ini dilakuakan dengan membuat saluran-saluran irigasi dan mulai
membangun daerah pertanian di wilayah pedalaman.
 Hasil-hasil pertanian yang utama : padi, gula, jelai, kapas, dan teh.

 TEKNOLOGI
Masyarakat Lembah Sungai Indus sudah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi,
Kemampuan mereka dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang
ditemukan, seperti bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung,
perhiasan emas, perak, dan berbagai macam meterai dengan lukisannya yang bermutu
tinggi dan alat-alat peperangan seperti tombak, pedang, dan anak panah, alat-alat
rumah tangga, alat-alat pertanian, kain dari kapas, serta bangunan-bangunan.
 
Demikian juga dengan barang-barang yang terbuat dari tanah liat yang dibakar atau
yang disebut terracota, teruma barang-barang peralatan rumah tangga.
8
 PEREKONOMIAN
Sistem perekonomian masyarakat lembah Sungai Indus sangat bergantung pada
pengolahan lahan pertanian di sekitar sungai. Di kawasan ini, petani menanam padi,
gandum, sayuran, buah-buahan, dan kapas. Selain itu mereka juga beternak sapi,
kerbau, domba, dan babi. Selain pertanian dan peternakan, perdagangan juga
merupakan aspek perekonomian penting bagi masyarakat lembah Sungai Indus.
Kelebihan hasil pertanian membuat mereka dapat melakukan perdagangan dengan
bangsa lain terutama dengan penduduk Mesopotamia. Barang dagangan yang diperjual-
belikan masyarakat lembah Sungai Indus adalah barang-barang dari perunggu dan
tembaga, bejana dari perak dan emas, serta perhiasan dari kulit dan gading.

 PEMERINTAHAN
Berdasarkan penelitian,di kota Mohenjo-Daro ditemukan benteng-benteng yang
mengelilingi kota, disekitar benteng dibangun barak-barak, dan di dekat barak tersebut.
Dibangun lumbung untuk menyimpan hasil tani. Hal ini juga ditemukan di kota Harrapa.
Atas dasar itu para peneliti menyimpulkan bahwa kemungkinan besar bentuk
pemerintahan pada saat itu adalah theokrasi,yang dimana setiap kota dipimpin oleh
pendeta yg berkuasa mutlak.
Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Maurya antara lain sebagai berikut :
1. Candragupta Maurya
Setelah berhasil menguasai Persia, pasukan Iskandar Zulkarnaen melanjutkan
ekspansi dan menduduki India pada tahun 327 SM melalui Celah Kaibar di
Pegunungan Himalaya. Pendudukan yang dilakukan oleh pasukan Iskandar
Zulkarnaen hanya sampai di daerah Punjab. Pada tahun 324 SM muncul gerakan di
bawah Candragupta. Setelah Iskandar Zulkarnaen meninggal tahun 322 SM,
pasukannya berhasil diusir dari daerah Punjab dan selanjutnya berdirilah Kerajaan
Maurya dengan ibu kota di Pattaliputra.

Candragupta Maurya menjadi raja pertama Kerajaan Maurya. Pada masa


pemerintahannya, daerah kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah timur,
sehingga sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari
kekuasaannya. Dalam waktu singkat, wilayah Kerajaan Maurya sudah mencapai
daerah yang sangat iuas, yaitu daerah Kashmir di sebelah barat dan Lembah Sungai
Gangga di sebelah timur.
2. Ashoka
Ashoka memerintah.Kerajaan Maurya dari tahun 268-282 SM. Ashoka merupakan
cucu dari Candragupta Maurya. Pada masa pemerintahaannya, Kerajaan Maurya
mengalami masa yang gemilang. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasainya.
Namun, setelah ia menyaksikan korban bencana perang yang maha dahsyat di
Kalingga, timbul penyesalan dan tidak lagi melakukan peperangan.
Mula-mula Ashoka beragama Hindu, tetapi kemudian menjadi pengikut agama
Buddha. Sejak saat itu Ashoka menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi
negara. Setelah Ashoka meninggal, kerajaan terpecah-belah menjadi kerajaan kecil.
Peperangan sering terjadi dan baru pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang
berhasil mempersatukan kerajaan yang terpecah belah itu. Maka berdirilah Kerajaan
Gupta dengan Candragupta I sebagai rajanya.
9
 KEPERCAYAAN
Sistem kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus bersifat politeisme atau memuja
banyak dewa. Dewa-dewa tersebut misalnya dewa bertanduk besar,  dewa kesuburan
dan kemakmuran (Dewi Ibu).
Masyarakat lembah Sungai Indus juga menyembah binatang-binatang seperti buaya
dan gajah serta menyembah pohon seperti pohon pipal (beringin). Pemujaan tersebut
dimaksudkan sebagai tanda terima kasih terhadap kehidupan yang dinikmatinya, berupa
kesejahteraan dan perdamaian.
Warga lembah Indus juga mengenal kepercayaan, kepercayaan yang dianut selalu
berkaitan dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya.
Kebudayaan agraris yang dikembangkan masyarakat lembah Indus telah
mempengaruhi kepercayaan yg dianut, karena itulah mereka memuja kesuburan, hal ini
terbukti dengan ditemukannya sejenis patung dewi ibu dari tanah liat. Patung ini
dipercaya sebagai perwujudan dewi kesuburan.
Mereka juga menyembah manusia berwajah 3 dan binatang yg banyak ditemukan di cap
stempel. Manusia berwajah 3 ini adalah dewa utama mereka yg kemudian disebut
Syiwa.

 PENINGGALAN BUDAYA
 Arsitektur
Ditemukannya kota kuno seperti Mohenjo- Daro (Pakistan Selatan) dan Harappa
(Punjab, India) menjadi bukti bahwa ilmu arsitektur sudah berkembang pesat di
peradaban lembah sungai Indus.
Bangunannya terbuat dari batu bata merah yang sudah dibakar serta dipoles
dengan kapur dan semen, sudah banyak rumah yang bertingkat 2 dan 3 dengan
pipa-pipa yang terbuat dari tanah liat untuk menyalurkan air dan kotoran dari tingkat
teratas hingga bermuara ke selokan bawah tanah.
 Arca Patung Gabis Menari
 Perhasan. Di kedua kota juga ditemukan berbagai perhiasan dari logam dan gading
 Mainan anak. Ditemukan juga mainan anak berbentuk kereta binatang yg terbuat
dari tanah liat yang disebut terracota

10
C. AKHIR PERADABAN SUNGAI INDUS
 Peradaban Sungai Indus runtuh akibat serbuan bangsa Arya tahun 1000 SM melalui
celah Khyber. Sejarah bangsa Arya diperoleh dari kitab Rigveda. Setelah berhasil
mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus dan menguasai daerah yang
subur, akhirnya mereka hidup menetap.
 Kesulitan untuk mengontrol Sungai Indus bila terjadi banjir. Harappa seringkali
ditinggalkan penduduknya karena bencana banjir.
 Penggundulan hutan oleh penduduk lembah Sungai Shindu untuk diambil kayunya.
Akibat dari penggundulan ini adalah bahaya banjir dan erosi.
 Serbuan asing yang diperkirakan oleh Bangsa Arya. Bukti yang mendukung hal ini
misalnya adalah ditemukannya kumpulan tulang berulang yang berserakan disuatu
ruangan besar di tangga menuju tempat pemandian. Bentuk dan sikap tulang berulang
itu ada yang menggeliat dalam posisi takut karena timbulnya serangan mendadak.
Kekerasan antar penduduk dan penyakit menular yang terjadi sektar 4000 tahun yang
lalu
11

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari teori yang telah kami sajikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Pusat peradaban sungai Indus berada di Kota Mohenjo-Daro dan Kota Harappa.
2) Tata Kotanya dibagi 2 bagian yaitu kota pemerintahan dan kota administratif.
3) Sistem kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus bersifat politeisme atau memuja
banyak dewa. Dewa-dewa tersebut misalnya dewa bertanduk besar, dewa kesuburan dan
kemakmuran (Dewi Ibu).
4) Peninggalan kebudayaannya berupa bangunan-bangunan, parung, perhiasan, juga
mainan anak.
5) Para peneliti menyimpulkan bahwa kemungkinan besar bentuk pemerintahan pada saat
itu adalah theokrasi,yang dimana setiap kota dipimpin oleh pendeta yg berkuasa mutlak. Ada
Kerajaan Maurya yang dipimpin oleh Candragaupatra Maurya dan Ashoka.
6) Satu hal yang amat memungkinkan menjadi penyebab runtuhnya peradaban
Mohenjodaro-Harappa ialah adanya serangan dari luar berasal dari bangsa Arya.
12

Anda mungkin juga menyukai