Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM DASAR-DASAR PEMETAAN

PENGUKURAN JARAK TANAH DI KAMPUS 2 UNIVERSITAS SILIWANGI

Kelompok 2

Muhammad Abil Marahim 227011063


Syabani
Aulia Fadila Hayati 2270110
Naufal Fadhlu Mansyur 227011044
Vibby Madido 227011056
M. Ihsan 2270110

UNIVERISTAS SILIWANGI

SEPTEMBER 2023
Pengukuran Jarak Tanah Di Kampus 2 Universitas Siliwangi

Lokasi :Kampus 2 Universitas Siliwangi


Hari/tanggal :Kamis / 7 September 2023.
Minggu ke :1
Kelompok :2

A. Teori Singkat

Waterpass, juga dikenal sebagai alat pemantauan level air atau alat pengukur kemiringan,
adalah alat yang digunakan dalam survei dan konstruksi untuk mengukur perbedaan
ketinggian antara dua titik di permukaan tanah atau struktur suatu bangunan. Tujuan utama
dari penggunaan waterpass adalah untuk mengetahui kerataan ataukemiringan permukaan
suatu benda atau tanah. Berikut adalah teori singkat tentang waterpass:

1. Prinsip Dasar

Waterpass bekerja berdasarkan prinsip dasar bahwa permukaan air selalu membentuk
bidang horizontal. Pada alat ini, terdapat tabung yang berisi air, dan dalam tabung tersebut
terdapat gelembung udara. Gelembung udara akan bergerak melalui tabung hingga mencapai
posisi yang sejajar dengan permukaan air, menunjukkan bahwa alat tersebut sejajar dengan
bidang horizontal.

2. Bagian Utama

Waterpass terdiri dari nivo kotak, cermin, visier, lensa pembaca sudut horizontal,
lensa okuler, lensa objektif, pelindung lensa objektif, sekrup abc, sekrup pengatur fokus
teropong, sekrup okuler pengamat ketajaman diafragma, sekruk pengatur sudut, sekrup
penggerak halus aldehide horisontal, klem aldehide horizontal, teropong dan plat dasar.
Tabung waterpass berisi air atau cairan lainnya, dan berisi gelembung udara di dalamnya.
Ketika waterpass diletakkan pada permukaan yang akan diukur, gelembung udara akan
bergerak menuju tengah tabung, menunjukkan bahwa permukaan tersebut horizontal.

3. Penggunaan Umum

Waterpass digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk konstruksi bangunan, survei


lahan, pengukuran elevasi tanah, peletakan fondasi bangunan, dan proyek-proyek rekayasa
sipil lainnya. Waterpass juga sering digunakan untuk menentukan ketinggian relatif antara
berbagai bagian dalam proyek konstruksi.

4. Jenis – Jenis Waterpass

Ada berbagai jenis waterpass yang tersedia, termasuk :

 Waterpass Manual
Waterpass manual adalah jenis waterpass yang paling sederhana. Ini terdiri dari
tabung kaca yang diisi dengan cairan (biasanya air) dan memiliki gelembung udara di
dalamnya. Ketika waterpass ditempatkan di atas suatu titik, gelembung udara akan
bergerak menuju pusat, menunjukkan bahwa titik tersebut berada pada elevasi yang
sama dengan titik referensi.
 Waterpass Digital
Waterpass digital memiliki tabung kaca seperti manual waterpass, namun dilengkapi
dengan sensor elektronik dan layar digital. Sensor elektronik mendeteksi kemiringan,
dan tampilan digital menunjukan nilai elevasi dalam bentuk digital.
 Waterpass Automatic Level
Waterpass automatic level adalah jenis waterpass yang dilengkapi dengan perangkat
otomatis untuk mengimbangi perubahan posisi atau kemiringan. Artinya ketika alat
ini ditempatkan pada suatu titik yang tidak sejajar atau tidak horizontal, maka secara
otomatis akan mengimbangi kemiringan tersebut sehingga tetap dapat memberikan
pengukuran elevasi yang akurat.
Pemilihan antara waterpass manual, digital, atau auto level tergantung pada
kebutuhan dan tingkat presisi yang diperlukan dalam pekerjaan pengukuran.
Waterpass manual sering kali digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan akurasi
yang lebih rendah atau dalam situasi di mana peralatan elektronik mungkin tidak
praktis. Di sisi lain, waterpass digital dan auto level lebih canggih dan dapat
memberikan hasil yang lebih cepat dan akurat dalam berbagai aplikasi konstruksi,
survei, dan pemetaan.

Waterpass adalah alat yang penting dalam industri konstruksi dan survei, karena
membantu memastikan bahwa bangunan dan infrastruktur dibangun dengan presisi.
Dengan mengukur elevasi dan kemiringan, waterpass membantu memastikan keselarasan
dan keamanan pada proyek konstruksi.
B. Bahan dan Alat

Bahan :

1. Pilok

Alat yang dipakai :

1. Waterpass
2. Statif (Tripod)
3. Unting – Unting
4. Payung
5. Meteran
6. Rambu Ukur
7. Kompas

C. Prosedur Praktikum

Praktikum ini menggunakan 2 metode untuk melakukan pengukuran yaitu:

a. Metode 1 (Biasa)
1. Siapkan statif dan atur kaki statif agar seimbang, tinggi statif disesuaikan
sejajar dengan dada orang yang akan membidik, jika sudah sesuai injak statif
agar ujung kaki statif masuk kedalam tanah.
2. Pasang unting-unting pada tengah-tengah statif dan berikan tanda
menggunakan pilox sebagai titik A (awal pengukuran).
3. Pasangkan Waterpass kepada statif kemudian atur keseimbangan nivo
menggunakan sekrup A, B, dan C agar berada di tengah-tengah lingkaran.
4. Tempatkan rambu ukur pada posisi yang telah ditentukan dan berikan tanda
sebagai titik B.
5. Bidik ke arah rambu ukur menggunakan Waterpass dengan mengatur terlebih
dahulu agar rambu ukur dapat terbaca dengan jelas.
6. Kemudian catat data BA (Benang Atas), BT (Benang Tengah) dan BB (Benang
Bawah) yang diperoleh.
7. Kemudian hasil data yang diperoleh dilakukan pengecekan kembali apakah
hasil perhitungan sudah akurat atau tidak.
8. Lakukan kembali dari langkah awal namun statif di tempatkan pada titik B dan
seterusnya secara berurutan sampai titik akhir pengukuran.

b. Metode 2 (Pulang – Pergi)

1. Siapkan statif dan atur kaki statif agar seimbang, tinggi statif disesuaikan
sejajar dengan dada orang yang akan membidik, jika sudah sesuai injak statif
agar ujung kaki statif masuk kedalam tanah.
2. Pasang unting-unting pada tengah-tengah statif dan berikan tanda
menggunakan pilox sebagai titik A (awal pengukuran).
3. Pasangkan Waterpass kepada statif kemudian atur keseimbangan nivo
menggunakan sekrup A, B, dan C agar berada di tengah-tengah lingkaran.
Apabila nivo sudah tepat berada di posisi tengah-tengah maka alat Waterpass
siap untuk membidik.
4. Tempatkan rambu ukur pada titik A dan titik B
5. Bidik ke arah rambu ukur di titik A(belakang) terlebih dahulu menggunakan
Waterpass, atur alat agar rambu ukur dapat terbaca dengan jelas.
6. Kemudian catat data BA (Benang Atas), BT (Benang Tengah) dan BB (Benang
Bawah) yang diperoleh.
7. Bidik kembali rambu ukur pada titik B (muka) dan catat data BA (Benang
Atas), BT (Benang Tengah) dan BB (Benang Bawah) yang diperoleh.
8. Kemudian hasil data yang diperoleh dilakukan pengecekan kembali apakah
hasil perhitungan sudah akurat atau tidak.
9. Lakukan kembali dari langkah awal namun statif di tempatkan diantara titik B
dan C seterusnya secara berurutan sampai titik akhir pengukuran.

D. Hasil Pengukuran
METODE 1
Jenis Pengukuran : Pengukuran Jarak
Lokasi : Lingkungan Kampus 2 Universitas Siliwangi
Tanggal : 7 September 2023
Diukur Oleh : Kelompok 2
Alat Ukur : Waterpass
No. Seri :
Tinggi Tempat Pembacaan Rambu
No Target Jarak (m) Keterangan
Alat (m) Alat (m) BA BT BB
1 1,395 A A-B 1,56 1,5 1,428 Meteran : 14m
2 1,39 B B-C 1,81 1,735 1,66 Meteran : 15m
3 1,364 C C-D 1,76 1,68 1,6 Meteran : 16m
4 1,39 D D-E 1,698 1,618 1,541 Meteran : 16m

METODE 2
Jenis Pengukuran : Pengukuran Jarak
Lokasi : Lingkungan Kampus 2 Universitas Siliwangi
Tanggal : 7 September 2023
Diukur Oleh : Kelompok 2
Alat Ukur : Waterpass
Seri :

Tinggi Tempat Pembacaan Rambu


No Target Jarak (m) Keterangan
Alat (m) Alat (m) Belakang Muka
BA=1.37 BA=1.428
1 1,384 T1 A dan B BT=1.325 BT=1.412 Meteran : 13m
BB=1.28 BB=1.4
BA=1.3 BA=1.643
Meteran : 14m
2 1,39 T2 B dan C BT=1.265 BT=1.552
BB=1.205 BB=1.48
BA=1.158 BA=1.46
3 1,4 T3 C dan D BT=1,133 BT=1,43 Meteran: 15m
BB=1.111 BB=1.391
BA=1.26 BA=1.456
Meteran : 16m
4 1,386 T4 D dan E BT=1,2 BT=1,4
BB=1.17 BB=1.386

E. ANALISI DATA

Jarak
yang
Beda
Pembaca Rambu Jarak dikur
Tinggi Keterangan
(meter) dengan
Tinggi Tempat (meter)
metera
No Alat Alat Target
n
(meter) (meter)
(BA-
BB)
BA BT BB
x
100
1 1.395 A B 1.56 1.5 1.428 13,2 14
2 1.39 B C 1.81 1.735 1.66 15 15

3 1.364 C D 1.76 1.68 1.6 16 16

4 1.39 D E 1.698 1.613 1.541 15,7 16

METODE 1

Jenis Pengukuran : Pengukuran Jarak


Lokasi : Lingkungan Kampus 2 Universitas Siliwangi
Tanggal : Kamis, 7 September 2023
Di Ukur Oleh : Kelompok 2
Alat Ukur : Waterpass
Seri :

METODE 2
Jenis Pengukuran : Pengukuran Jarak
Lokasi : Lingkungan Kampus 2 Universitas Siliwangi
Tanggal : Kamis, 7 September 2023
Di ukur oleh : Kelompok 2
Alat Ukur : Waterpass
No. Seri :

Tinggi Tempat Pembaca Rambu Jarak Jarak


Alat Alat (BAA-(BBA) yang
No Target +(BAB- Keterangan
(meter Belakang Muka diukur
BBB)x100
) meteran
1 BA=1.37 BA=1.428
Titik
1.36 Titik 1 BT=1.325 BT=1.412 11,8 13
A-B
BB=1.28 BB=1.4
2 BA=1.3 BA=1.643
Titik
1.378 Titik 2 BT=1.265 BT=1.552 12,6 14
B-C
BB=1.205 BB=1.48
3 BA=1.15 BA=1.46
Titik 8 BT=1,43
1.3625 Titik 3 11,6 14
C-D BT=1,133 BB=1.391
BB=1.111
4 1.33 Titik 4 Titik BA=1.26 BA=1.456
D-E BT=1,2 BT=1,4 16 16
BB=1.17 BB=1.386
F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum pengukuran tanah menggunakan waterpass kelompok 2


yang berlokasi di Kampus Lingkungan Gedung Teknik (Universitas Siliwangi 2) maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dapat mengoperasikan waterpass untuk pengukuran tanah dengan 2metode yang


berbeda.
2. Mengetahui cara menghitung jarak menggunakan rumus yang sudah ditentukan.
3. Total jarak yang didapatkan pada metode 1 data pengukuran yaitu 59,9 meter,
sedangkan menggunakan meteran yaitu 61 meter. Jarak yang didapatkan pada metode
2 data pengukuran yaitu 52 meter, sedangkan menggunakan meteran yaitu 58 meter.
Dapat disimpulkan dari data diatas hasil pengukuran jarak menggunakan meteran dan
pengukuran dari rumus yang digunakan tidak jauh berbeda.

Anda mungkin juga menyukai