Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muh. Faishal.

Kelas : VIII E

POLA BILANGAN

Pola bilangan adalah susunan angka yang membentuk pola tertentu. Pola-pola tersebut disusun
secara berurutan, seperti susunan bilangan ganjil, bilangan genap, bentuk geometris, aritmatika, dll. Pola
bilangan dapat digunakan untuk berbagai macam aktivitas, misalnya saat menata gelas bertumpuk,
mengatur jatuh bebas, cheering leader, mendesain gedung pertunjukan, dll.

Adapun macam-macam pola bilangan adalah sebagai berikut.

1 . Pola bilangan persegi panjang

Pola bilangan jenis ini akan menghasilkan bentuk menyerupai persegi panjang. Contohnya
susunan angka 2, 6, 12, 20, 30, dan seterusnya. Untuk menentukan pola ke-n, kamu bisa
menggunakan persamaan Un = n (n + 1) di mana n merupakan bilangan bulat positif. Jika
digambarkan, pola bilangannya berbentuk seperti berikut.
Gambar di atas menunjukkan bahwa, susunan bilangan yang sedemikian sehingga memenuhi
persamaan Un = n (n + 1) bisa membentuk suatu pola persegi panjang.

2. Pola bilangan persegi

Pola persegi adalah susunan bilangan yang dibentuk oleh bilangan kuadrat. Secara matematis,
pola bilangan ini mengikuti bentuk Un = n2. Contoh susunan bilangan yang menghasilkan pola
persegi adalah 1, 4, 9, 16, 25, 36, dan seterusnya. Jika dijabarkan dalam bentuk gambar, akan
menjadi seperti berikut.

3. Pola bilangan segitiga


Pola bilangan segitiga adalah suatu pola yang tersusun dari beberapa bilangan
berdasarkan rumus: Un = ½ n(n+1) 12345. Pola ini membentuk susunan pola seperti
segitiga 12. Contoh dari pola bilangan segitiga adalah 1, 3, 6, 10, 15, dan seterusnya

a. Cara penjumlahan bilangan di mana selisih bilangan setelahnya + 1 dari bilangan sebelumnya.

Perhatikan contoh berikut.


Bilangan pada baris kedua (di dalam kotak berbingkai merah) merupakan selisih dari pola

bilangan sebelum dan setelahnya. Quipperian bisa melihat bahwa selisihnya selalu + 1 dari

selisih sebelumnya. Kira-kira, bilangan setelah 15 berapa ya? Untuk memudahkan kamu

menjawab, tentukan dulu selisih antara bilangan 15 dan setelahnya, yaitu +6. Jadi, bilangan

setelah 15 adalah 15 + 6 = 21.

b. Cara kedua menggunakan rumus Un di mana Un = n⁄2 (n + 1).

Dengan cara ini, Quipperian bisa menentukan suku ke-n dengan lebih mudah.

Secara umum, pola segitiga ditunjukkan oleh g

4. Pola bilangan Pascal


Pola bilangan Pascal ini ditemukan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Blaise Pascal. Jika

dituliskan, pola bilangan Pascal akan membentuk suatu segitiga. Segitiga tersebut dinamakan

segitiga Pascal. Ada beberapa ketentuan yang harus Quipperian tahu terkait pola bilangan Pascal,

yaitu sebagai berikut.

 Baris paling atas (baris ke-1) diisi oleh angka 1.


 Setiap baris diawali dan diakhiri dengan angka
1.
 Setiap bilangan yang ditulis di baris ke-2
sampai ke-n merupakan hasil penjumlahan dari
dua bilangan diagonal di atasnya (kecuali angka
1 pada baris ke-1).
 Setiap baris berbentuk simetris.
 Banyaknya bilangan di setiap barisnya
merupakan kelipatan dua dari jumlah angka
pada baris sebelumnya. Misalnya, baris ke-1
banyaknya bilangan = 1 maka baris ke-2
banyaknya bilangan = 2.
Nama : Muh. Faishal. B
Kelas ; VIIIE

PERSAMAAN GARIS LURUS


Persamaan Garis lurus yaitu suatu perbandingan antara koordinat y dan koordinat x dari dua
titik yang terletak pada sebuah garis.

Sedangkan garis lurus sendiri ialah kumpulan dari titik – titik yang sejajar. Dan garis lurus dapat
dinyatakan dalam berbagai bentuk.

Dibawah ini beberapa contoh untuk menyatakan persamaan garis lurus, yaitu :

 y = mx
 y = -mx
 y=a
 x=a
 ax + by = ab
 ax – by = -ab
 dan lain-lain

Perhatikan gambar dibawah ini beberapa contoh grafik dan bentuk garis lurus serta cara menyatakan atau
menentukannya :

Gradien yaitu Perbandingan komponen y dan komponen x , atau disebut juga dengan
kecondongan sebuah garis. Lambang dari suatu gradien yaitu huruf “m”. Gradien juga dapat
dinyatakan sebagai nilai dari kemiringan suatu garis dan dapat dinyatakan dengan perbandingan
Δy/Δx

Perhatikan gambar dibawah ini untuk menentukan gradien pada sebuah persamaan garis berikut :

Berikut ini rumus mencari gradien garis dengan beberapa jenis persamaan :

 Gradien dari persamaan ax + by + c = 0

 Gradien yang melalui titik pusat ( 0 , 0 ) dan titik ( a , b )m = b/a

m = b/a
 Gradien Yang melalui titik ( x1 , y 1 ) dan ( x2 , y2 )

m = y1 – y2 / x1 – x2 atau m = y2 – y1 / x2 – x1

 Gradien garis yang saling sejajar ( / / )

m = sama atau jika dilambangkan adalah m1 = m2

 Gradien garis yang saling tegak lurus ( lawan dan kebalikan )

Rumus Cara Menentukan


1. Persamaan Garis Lurus bentuk umum ( y = mx )

Persamaan yang melalui titik pusat ( 0 , 0 ) dan bergradien m .

Contoh :

Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik pusat ( 0 , 0 ) dan bergradien 2 !

Jawab : y = mx

y=2x

2. y = mx + c

->Persamaan garis yang / / dengan y = mx dan bergradien m

-> Persamaan garis yang melalui titik ( 0 , c ) dan bergradien m. ( 0 , c ) adalah titik potong
sumbu y .

3. Persamaan Garis Lurus Yang Melalui titik ( x1 , y1 ) dan bergradien m

persamaannya yaitu :

y – y1 = m ( x – x1 )

4. Persamaan Garis Lurus Yang Melaui Dua titik yaitu ( x1 , y 1 ) dan ( x2 , y2 ) .

Anda mungkin juga menyukai