Anda di halaman 1dari 12

BARIS DAN DERET

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan Rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu membantu dalam
hal pengumpulan materi dalam pembuatan modul ini.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan materi ini adalah untuk
menyelesaikan tugas matematika. Dalam modul ini kami menjelaskan tentang
tentang “Baris dan Deret”. Mungkin dalam pembuatan modul ini terdapat kesalahan
yang belim kami ketahui. Maka dari itu saya mohon saran dan kritik dari teman-
teman maupun guru. Demi tercapainya modul yang sempurna.

Surabaya, 29 September 2023


Daftar Isi

A. Baris ........................................................................................................... 21
B. Deret........................................................................................................... 22
C. Hdggedueu................................................................................................. 23
Materi

A. BARISAN
1. Pengertan Barisan
Barisan merupakan urutan dari suatu anggota himpunan yang disusun
berdasarkan aturan tertentu. Setiap anggota himpunan diurutkan pada suku
urutan/suku pertama, kedua, dan seterusnya. Untuk menyatakan urutan/suku ke-
n dari suatu barisan dinotasikan Un. Jika bilangan-bilangan diurutkan dengan
aturan maka akan diperoleh suatu barisan bilangan. Setiap bilangan yang
terdapat pada barisan bilangan disebut suku dari barisan tersebut. Perhatikan
barisan bilangan berikut.

a. 2,4,6,8,10,12, … merupakan barisan bilangan genap


b. 1,3,5,7,9,11, … merupakan barisan bilangan ganjil
c. 1,4,9,16,25,36, … merupakan barisan bilangan persegi (kuadrat)
d. 2,6,12,20,30,42, … merupakan barisan bilangan persegi panjang
e. 1,3,6,10,15,21, … merupakan barisan bilangan segitiga
f. 1,2,4,8,16,32, … merupakan barisan bilangan segitiga Pascal
g. 4,5,9,14,23,37, … merupakan barisan bilangan Fibonacci

2. Jenis-Jenis Barisan Bilangan


Berdasarkan polanya, barisan bilangan dibedakan menjadi dua, yaitu barisan
aritmatika (barisan hitung) dan barisan geometri (barisan ukur).

a. Barisan Aritmatika
Barisan Aritmatika adalah barisan yang nilai setiap sukunya diperoleh dari
suku sebelumnya melalui penjumlahan atau pengurangan dengan suatu
bilangan. Selisih atau beda antara nilai suku-suku berdekatan selalu
sama yang) dilambangkan dengan b. sedangkan nilai suku pertama (U1)
dilambangkan dengan a.

Pola barisan bilangan diatas memiliki beda atau selisih yang tetap antara
dua suku barisan yang berurutan, yaitu 3. Berarti, barisan bilangan
trsebut merupakan barisan aritmatika dengan U1 = a = 1 dan b = 3. Jika
bedanya bernilai positif maka barisan aritmatika disebut barisan aritmatika
naik. Sedangkan jika bedanya bernilai negative maka barisan aritmatika
tersebut barisan aritmatika turun.

b. Rumus Umum Suku ke-n Barisan Aritmatika


Jika suku pertama (U1) barisan aritmatika dinyatakan dengan A dan
bedanya dinyatakan dengan b, suku-suku barisan aritmatika U1, U2, U3,
…, Un dapat dituliskan sebagai berikut.

Contoh Soal :

c. Barisan Geometri
Berbeda dengan barisan aritmatika, selisih antarsuku barisan geometri
disebut rasio (dilambangkan dengan r). Artinya, suku barisan geometri
ditentukan dengan perkalian atau pembagian suatu bilangan tetap dari
suku barisan sebelumnya. Jika rasio nya berniilai positif maka barisan
disebut barisan geometri naik. Sedangkan jika rasionya bernilai negative
maka barisan geometri turun. Suatu barisan U1, U2, U3, …, Un + Un+1,
disebut barisan geometri apabila memenuhi syarat sebagai berikut.
Contoh Soal:

Dianatara barisan bilangan berikut, tentuka yang termasuk berisan


geometri dan jenis barisan berdasarkan nilai rasionya.

1. 3, 5, 7, 9, 11, …

Jawaban:

d. Rumus Umum Suku ke n Barisan Geometri

Jika suku pertama (U1) barisan geometri dinyatakan dengan a dan rasionya
dinyatakan dengan r, suku barisan geometri U1, U2, U3, …, Un dapat
dituliskan sebagai berikut
Contoh Soal :

B. Deret
1. Pengertian Deret
Penjumlahan suku-suku dari suatu barisan disebut deret. Deret dibandingkan
dengan Sn. Jika barisan dari suku U1, U2, U3, …, Un merupakan barisan maka

2. Jenis-Jenis Deret
Berdasarkan polanya, deret bilangan dibedakan menjadi dua, yaitu deret
aritmatika (deret hitung) dan deret geometri (deret ukur).
a. Deret Aritmatika
Penjumlahan dari suku-suku barisan aritmatika disebut dengan deret
aritmatika. Jika U1, U2, U3, …, Un merupakan deret aritmatika maka U1, U2, U3,
…, Un = Sn deret aritmatika. Jika bedanya dari nol atau positif, deretnya
disebut deret aritmatika naik. Sebaliknya, jika bedanya kurang dari nol atau
negatif, deretnya disebut deret aritmatika turun.

b. Rumus Jumlah n Suku Pertama Deret Aritmatika


Jumlah n suku pertama deret aritmatika dilambangkan dengan Sn .
Berdasarkan
U1 + U2 + U3 + … + Un = Sn yang dinyatakan dalam a dan b, serta suku
terakhirnya adalah Un dapat diturunkan rumus sebagai berikut.

c. Hubungan Un , Sn , dan Sn-1


Jumlah suku pertama suatu deret aritmatika dirumuskan dengan Sn , rumus
suku ke-n (Un) dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Un = Sn - Sn-1

Dengan :

Un = suku ke-n

Sn = jumlah n suku pertama

Sn-1 = jumlah (n – 1) suku pertama

d. Deret Geometri
Deret geometri merupakan jumlah n suku pertama barisan geometri yang
dilambangkan dengan Sn . Dengan kata lain, penjumlahan dari suku-suku
barisan geometri disebut dengan deret geometri. Jika U1 , U2 , U3 , … , Un
merupakan deret geometri maka U1 + U2 + U3 + … + Un = Sn merupakan deret
geometri.

e. Rumus Jumlah n Suku Pertama Deret Geometri


1) Deret geometri berhingga
Jumlah n suku pertama dari suku-suku barisan geometri disebut sebagai
deret geometri berhingga
RUMUS :
2) Deret geometri tak terhingga
Deret geometri tak hingga adalah penjumlahan suku-suku pada barisan
geometri yang banyaknya tidak terbatas (tak hingga).
rumus deret geometri tak hingga adalah S∞ = U1 + U2 + U3 + ….

 JENIS-JENIS DERET GEOMETRI TAK HINGA


1. Deret Geometri Tak Hingga Konvergen
Konvergen berarti bersifat menuju satu titik pertemuan; bersifat memusat.
Artinya, deret konvergen adalah deret yang memusat alias tidak menyebar. Mereka memiliki
limit jumlah. Rentang rasio deret ini berada di antara -1 dan 1, atau -1 < r < 1.
Jika n = ∞, maka rumus deret konvergen adalah:

Dengan:
S = Jumlah deret
a = Suku pertama
r = rasio deret

2. Deret Geometri Tak Hingga Divergen


Divergen artinya menyebar. Deret geometri tak hingga yang divergen berarti deret geometri
tak hingga yang tidak terbatas jumlahnya. Syarat deret geometri tak hingga yang divergen
adalah r < -1 atau r > 1. Untuk jumlah tak hingganya, maka rumus divergen adalah:

Dengan:
S = Jumlah deret
a = Suku pertama
r = rasio deret

Contoh Soal
1. Diketahui deret geometri tak terhingga 2 + 1 + ½ + ... . Tentukan jumlah deret geometri
tersebut.
Diketahui= U1 = 2, U2 = 1, U3 = ½
Rasio = r = U2/U1 = ½

Sehingga, rasio deret tak terhingga dari 2 + 1 + ½ + ... adalah ½.


Jumlah deret geometri tak terhinga.

S∞ = a/(1-r)

= 2/1-1/2

= 2/1/2

=2x2/1

=4

Jadi, jumlah deret geometri tak terhinga adalah 4.

C.Apikasi Barisan di Bidang Ekonomi (Bunga Tunggal dan Majemuk)


Bunga adalah pertambahan jumlah modal yang diberikan oleh bank untuk para nasabahnya
dengan dihitung dari presentase modal uang nasabah dan lamanya menabung.Bunga ada
dua jenis yaitu Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk.

1. BUNGA TUNGGAL

Bunga Tunggal adalah bunga yang diberikan berdasarkan perhitugan modal awal
sehingga hanya memiliki satu variasi saja (tetap) dari awal periode sampai akhir
periode.Maka rumus ngh n7umenghitung bunga tunggal yaitu:

2. BUNGA MAJEMUK

Sebuah modal M ditabung di bank dengan suku bunga majemuk p% setiap


periode. Pada akhir periode, modalnya akan bertambah, yaitu modal dan bunga.
Jika bunga ini tidak diambil pada periode berikutnya bunga ini akan digabungkan
dengan modal dan akan berbunga lagi. Begitu seterusnya sehingga dikenal
dengan istilah Bunga Majemuk. Maka rumus bunga majemuk sebagai berikut:
CONTOH SOAL

Anda mungkin juga menyukai