Anda di halaman 1dari 22

RPP KD 3.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 2 Makassar


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI/2
Alokasi Waktu : 10 Jam Pelajaran (5xpertemuan)
Pokok Bahasan : Barisan dan Deret

A. Kompetensi Inti (KI)


KI3: Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.6.1 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau
3.6 Menggeneralisasi pola barisan lainnya
bilangan dan 3.6.2 Menentukan rumus suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
jumlah pada barisan 3.6.3 Menentukan suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
Aritmetika dan 3.6.4 Menentukan rasio barisan geometri dan suku ke-n barisan geometri
Geometri 3.6.5 Menentukan jumlah deret aritmatika dan geometri
4.6 Menggunakan pola 4.6.1 Menyajikan hasil, menemukan pola barisan dan deret dan penerapannya
barisan aritmetika dalam penyelesaian masalah sederhana.
atau geometri untuk 4.6.2 Menggunakan rumus bunga, pertumbuhan dan peluruhan untuk
menyajikan dan menyelesaikan model matematika untuk memperoleh solusi
menyelesaikan permasalahan yang diberikan
masalah kontekstual 4.6.3 Menerapkan konsep dalam menyelesaikan masalah nyata terkait
(termasuk perhitungan bunga majemuk, pertumbuhan, dan peluruhan
pertumbuhan,
peluruhan, bunga
majemuk, dan anuitas)

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari barisan dan deret diharapkan peserta didik dapat:
3.6.1 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya
3.6.2 Menentukan rumus suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
3.6.3 Menentukan suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
3.6.4 Menentukan rasio barisan geometri dan suku ke-n barisan geometri
3.6.5 Menentukan jumlah deret aritmatika dan geometri
4.6.1 Menyajikan hasil, menemukan pola barisan dan deret dan penerapannya dalam penyelesaian masalah
sederhana.
4.6.2 Menggunakan rumus bunga, pertumbuhan dan peluruhan untuk menyelesaikan model matematika
untuk memperoleh solusi permasalahan yang diberikan
4.6.3 Menerapkan konsep dalam menyelesaikan masalah nyata terkait perhitungan bunga majemuk,
pertumbuhan, dan peluruhan

D. Materi Pembelajaran
1. Menemukan Pola Barisan aritmetika
Masalah 1 :
Seorang anak mengumpulkan batu kerikil dalam perjalanan pulang dari sekolah. Tiap hari ia
mengumpulkan 5 kerikil lebih banyak dari hari sebelumnya. Jika pada hari pertama ia membawa 1
kerikil.
Dapatkah kamu tentukan pola barisan tersebut ? Dapatkah kamu tentukan banyak kerikil yang dibawa
pada hari ke-10 ?
Alternatif jawaban
Jika dinyatakan dalam barisan adalah 1, 6, 11, 16, 21, ...
Hari Banyaknya kerikil pola
1 1 1=1
2 6 1 + 5 = 1 + 5.1
3 11 1+10 = 1 +5.2
4 16 1+15 = 1 +5.3
5 21 1+ 20 = 1+ 5.4

n ? 1+5.(n-1)
Jadi
 pola dari barisan tersebut adalah 1+5(n-1) = 5n - 4
 Banyak kerikil yang di bawa pada hari ke-10 adalah : 5.10 - 4 = 46
2. Menemukan Konsep Barisan aritmetika
Masalah 2 :
Seorang seniman membuat suatu karya seni yang memuat 5 ornamen di bagian atas karya tersebut, 7
ornamen di lapisan kedua, 9 ornamen dilapisan ketiga, dan seterusnya. Bagaimana bentuk umum
suku ke-n barisa aritmetika tersebut ?
Alternatif Jawaban :
5, 7, 9, 11, .......

2 2 2
Ternyata beda setiap 2 bilangan yang berdekatan adalah 2, sedangkan suku pertama adalah 5. Sehingga
barisan bentuk dia atas dapat ditentukan polanya sbb:
U1 : suku ke-1
U1 = 5 = 5 + 0.2 untuk n= 1 0
U2 = 7 = 5 + 2 = 5 + 1.2 untuk n = 2 1
U3 = 9 = 5 + 4 = 5 + 2.2 untuk n = 3 2
U4 = 11= 5 + 6 = 5 + 3.2 untuk n = 4 3
Dst.........
Un = 5 + (n-1) 2
Sehingga 5 adalah suku pertama ( a) dan selisih dua suku yang berurutan 2 adalah beda (b), maka
rumus umum barisan tersebut di atas adalah Un = a + (n – 1)b
Jadi barisan aritmetika adalah suatu barisan yang beda setiap suku berurutan adalah sama. Beda
dinotasikan “b” dan rumus umum ke-n barisan aritmetika adalah
Un = a + (n – 1)b
3. Rumus Suku ke n Barisan Geometri
Rumus suku ke-n dari barisan geometri adalah : Un = ar n-1
Contoh 1 :
Tentukan suku ke tujuh dari barisan geometri 6, 12, 24, …
Jawab :
12
a = 6 r = =2
6
Un = arn-1
U7 = a. r 6
= 6.26
= 6.64
= 384
Contoh 2 :
Dalam barisan geometri diketahui suku kelima adalah 512 dan suku kedua adalah 8, tentukan suku
keempat
Jawab :
U5 = 512  a.r4 = 512……………..1)
U2 = 8  ar = 8… ……………..2)
Dari 1) dan 2) diperoleh
ar4 = 512
 ar.r3 = 512
 8.r3 = 512
 r3 = 64
3
r=√ 64 = 4
Rumus jumlah Barisan Aritmatika
Dari barisan aritmatika 4, 7, 10, 13, 16, . . . dapat dibentuk suatu deret yang merupakan penjumlahan dari
suku barisan tersebut, yaitu 4 + 7 + 10 + 13 + 16 + . . . . Karena suku-suku yang dijumlahakan
merupakan suku-suku dari barisan aritmatika, maka deret yang terbentuk disebut deret aritmatika.
Jika Sn merupakan jumlah n suku pertama dari suatu deret aritmatika, maka rumus umum untuk S n dapat
ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Sn = U1 + U2 + U3 + . . . + Un
Maka
Sn = a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) + . . . + (a + (n -1)b)
Sn = Un + (Un+ b) + (Un+ 2b) + (Un+ 3b) + . . . + a +
2Sn = (a + Un) + (a + Un) + (a + Un) + (a + Un) + . . . + (a + Un)
Penjumlahan sebanyak n suku
1
2Sn = n (a + Un)  Sn = 2 n (a + Un)
1
Sn = 2 n [a + (a + (n – 1) b)]
1
Sn = 2 n [2a + (n – 1) b]
Deret Geometri
Deret geometri adalah suatu deret yang merupakan penjumlahan berurut dari suku suku barisan
geometri. Rumus umum deret geometri adalah :
a ( 1−r n )
Sn= ,untuk r <1
1−r
a(r n−1)
atau S n= ,untuk r >1
r−1
dimana Sn adalah jumlah n suku pertama

4. Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk


BUNGA TUNGGAL
Pengertian Bunga
Bunga adalah jasa dari simpanan atau pinjaman yang dibayarkan pada akhir suatu jangka waktu yang
ditentukan atas persetujuan bersama.
Pengertian Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah bunga yang timbul pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang tidak
mempengaruhi besarnya modal (besarnya modal tetap).
Besarnya bunga berbanding senilai dengan persentase dan lama waktunya dan umumnya berbanding
senilai pula dengan besarnya modal.
Jika modal sebesar M dibungakan dengan bunga p % setahun maka:
a. Setelah t tahun, besarnya bunga:
p
I=M × ×t
100
b. Setelah t bulan, besarnya bunga:
p t
I=M× ×
100 12
c. Setelah t hari, besarnya bunga:
- Jika satu tahun 360 hari, maka:
p t
I=M × ×
100 360
- Jika satu tahun 365 hari, maka:
p t
I=M × ×
100 365
- Jika satu tahun 366 hari (tahun kabisat), maka:
p t
I=M × ×
100 366
Contoh:
Budi meminjam uang sebesar Rp 1.000.000,00 kepada Edi dengan tingkat bunga 18% pertahun.
Hitung besarnya bunga selama:
a) 2 tahun
b) 6 bulan
c) 50 hari
d) 2 tahun 6 bulan dan 50 hari!
Penyelesaian
M = 1.000.000 dan p = 18

a) Besarnya bunga selama 2 tahun


p
i= x M xt
100
18
i= x 1000000 x 2 = 360000
100
Jadi besarnya bunga selama 2 tahun sebesar Rp 360.000,00
b) Besarnya bunga selama 6 bulan:
p t
i= xMx
100 12
18 6
i= x 1000000 x = 90000
100 12
Jadi besarnya bunga adalah Rp 90.000,00

c) Besarnya bunga selama 50 hari:


p t
i= xMx
100 360
18 50
i= x 1000000 x = 25000
100 360
Jadi besarnya bunga dalam 50 hari adalah sebesar Rp 25.000,00

d) Besarnya bunga dalam 2 tahun 6 bulan dan 50 hari dapat dicari dengan jalan menjumlahkan
bunga 2 tahun + bunga 6 bulan + bunga 50 hari:
Atau dapat dicari dengan jalan menghitung waktu seluruhnya dalam hari,
sehingga 2 tahun 6 bulan 50 hari = 950 hari, sehingga:
p t
i= xMx
100 360
18 950
i= x 1000000 x = 475000
100 360
Jadi besarnya bunga selama 2 tahun 6 bulan dan 50 hari adalah Rp 475.000,00

5. BUNGA MAJEMUK
Jika kita menyimpan modal berupa uang di bank selama periode bunga tertentu, misalnya satu
tahun maka setelah satu tahun kita akan mendapatkan bunga sebesar p % kali modal yang kita
bungakan. Jika bunga itu tidak kita ambil, tetapi ditambahkan pada modal awal untuk dibungakan lagi
pada periode berikutnya, sehingga besarnya bunga pada setiap periode berikutnya berbeda jumlahnya
(menjadi bunga berbunga), maka dikatakan modal tersebut dibungakan atas dasar bunga majemuk.

a. Perbedaan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk


Bunga tunggal dihitung berdasarkan modal yang sama setiap periode sedangkan bunga majemuk
dihitung berdasarkan modal awal yang sudah ditambahkan dengan bunga.
b. Perhitungan Nilai Akhir Modal
a. Dengan menggunakan rumus
Jika modal sebesar M dibungakan atas dasar bunga majemuk sebesar p % setahun selama n tahun,
maka besarnya modal setelah n tahun adalah:
 Setelah satu tahun
P
M 1=M + M
100
P
=M 1+(100 )
 Setelah dua tahun
P P P
M 2=M 1+( + )
100 100
M 1+ (
100 )
P P
( 100
=M 1+ )(1+100 )
2
P
=M (1+
100 )
 Setelah n tahun
n
P
(
M n =M 1+
100 )
Contoh soal
Modal sebesar Rp 1.000.000,00 diperbungakan dengan dasar bunga majemuk 3% setahun. Hitunglah
nilai akhir modal setelah 3 tahun.
Jawab : Misalkan M = 1.000.000,00, n = 3 tahun, p = 3%.
M3 = M (1+i)3
= 1.000.000 (1+0,03)3
= 1.000.000 (1,03)3
= 1.000.000 x 1,092727
= 1.092.727
Jadi nilai akhir setelah 3 tahun = Rp 1.092.727,00
6. Model Pertumbuhan Penduduk
Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang ekonomi adalah dalam hal
penaksiran jumlah penduduk. Sebagaimana pernah dinyatakan oleh Malthus, penduduk dunia
tumbuh mengikuti pola deret ukur. Secara matematik, hal ini dapat dirumuskan sebagai :
Pt = P1 R t-1
Dimana
R =1+r
P1 = jumlah pada tahun pertama (basis)
Pt = jumlah pada tahun ke-t
r = persentase pertumbuhan per-tahun
t = indeks waktu (tahun)
Contoh Soal 1.
Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta pada tahun 1991, tingkat
pertumbuhannya 4% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2006.
Jawaban :
P1 = 1.000.000
r = 0,04
R = 1,04
P2006 = P16= 1000000 (1,04)15
= 1.000.000 ( 1,800943)
= 1.800.943

Contoh Soal 2.
Jumlah penduduk kota X pada tahun 1994 mencapai 2 juta jiwa. Bila jumlah penduduk di kota
tersebut meningkat dengan laju 2,5% pertahun dan andaikan laju pertambhan itu tetap sebesar
itu dalam setiap tahunnya, tentukanlah banyaknya penduduk di kota X pada tahun 1999.
Penyelesaian :
Pertumbuhan penduduk pada dasarnya sama dengan pertambahan tabungan yang disimpan di
Bank. Jadi, apabila banyaknya penduduk mula-mula P dengan tingkat kenaikan penduduk I%,
sedangkan banyaknya penduduk setelah t tahun adalah P t, maka tentunya banyaknya
penduduk pada saat t tahun adalah :
Pt = P(1 + I)t
Jadi, dari soal di atas kita dapatkan, banyaknya penduduk di kota X pada tahun 1999 (setelah
5 tahun) menjadi :
P5 = 2.000.000 (1 + 0,025)5
= 2 . 106 . (1,025)5
Dengan bantuan kalkulator, kita dapatkan
P5 = 2 . 106 (1,025)5
= 2 . 106 (1,1314)
= 2.262.816 (dibulatkan).
E. Model dan Pendekatan/metode Pembelajaran : Kooperatif dengan strategi quick on the draw, tanya
jawab, penugasan dan diskusi
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Indikator:
3.6.1 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya
3.6.2 Menentukan rumus suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
3.6.3 Menentukan suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
3.6.4 Menentukan rasio barisan geometri dan suku ke-n barisan geometri
3.6.5 Menentukan jumlah deret aritmatika dan geometri
a. Kegiatan Pendahuluan
Jenis kegiatan Kegiatan Guru
Fase 1  Memberi salam, mengajak peserta didik berdo’a dan mengecek kehadiran peserta
Menyampaikan didik.
tujuan dan  Guru memberikan masalah tentang urutan bilangan.
memotivasi  Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berfikir kritis, peserta
peserta didik didik diajak menyebutkan mana yang merupakan barisan atau bukan, dari
beberapa barisan bilangan yang ditampilkan.
b. Kegiatan Inti
Jenis Kegiatan Kegiatan Guru
Fase 2  Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang pola bilangan yang merupakan
Mendemonstrasikan barisan aritmatika dan geometri
keterampilan atau  Peserta didik diberikan kesempatan untuk memahami, mencari tahu serta
mempresentasikan memberikan contoh terkait materi yang diberikan
informasi  Peserta didik diberikan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas
Fase 3  Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5 – 6 orang.
Mengorganisasikan
peserta didik ke
dalam kelompok
Jenis Kegiatan Kegiatan Guru
Fase 4  Dengan tanya jawab guru memandu peserta didik guna menggali informasi
Membimbing yang seluas-luasnya tentang masalah yang dihadapi.
kelompok bekerja  Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan
dan belajar mendorong semua peserta didik untuk terlibat dikusi, dan mengarahkan bila
ada kelompok yang tidak serius dalam bekerja.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab berkaitan
dengan presentasi tersebut.
Fase 5  Salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
Evaluasi Sementara kelompok yang lain, menanggapi dan menyempurnakan apa yang
dipresentasikan.
 Dengan tanya jawab guru mengarahkan peserta didik untuk menganalisis dan
mengevaluasi proses mereka sendiri dan ketrampilan penyelidikan gunakan
mengkontruksi pemikiran dan aktivitas untuk menyimpulkan.
 Guru memberi 2 soal untuk dikerjakan individu dan meminta peserta didik
menerangkan pekerjaannya ke depan.
Fase 6  Kelompok dengan nilai tertinggi diberikan tepuk tangan
Memberikan
penghargaan

c. Penutup
Jenis kegiatan Kegiatan Guru
Refleksi dan tindak  Mengingatkan peserta didik agar mempelajari materi yang akan dipelajari
lanjut pada pertemuan berikutnya
 Guru melakukan umpan balik untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran
(pemberian tugas) terjadi pada peserta didik
 Mengakhiri dengan mengucapkan salam
Pertemuan Kedua
Indikator:
4.6.1 Menyajikan hasil, menemukan pola barisan dan deret dan penerapannya dalam penyelesaian masalah
sederhana.
a. Kegiatan Pendahuluan
Jenis kegiatan Kegiatan Guru
Fase 1  Memberi salam, mengajak peserta didik berdo’a dan mengecek kehadiran peserta
Menyampaikan didik.
tujuan dan  Mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan
memotivasi dicapai peserta didik.
peserta didik  Mengecek kemampuan prasyarat peserta didik dengan tanya jawab.

b. Kegiatan Inti
Jenis Kegiatan Kegiatan Guru
Fase 2  Memberikan pemahaman tentang bunga, pertumbuhan dan peluruhan
Mendemonstrasikan  Menjelaskan cara penyelesaian masalah sehari – hari terkait barisan, deret dan
keterampilan atau lainnya
mempresentasikan  Peserta didik diberikan kesempatan untuk memahami, mencari tahu serta
informasi memberikan contoh terkait materi yang diberikan
 Peserta didik diberikan bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas
Jenis Kegiatan Kegiatan Guru
Fase 3  Peserta didik duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Mengorganisasikan
peserta didik ke
dalam kelompok
Fase 4  Guru mengarahkan masing- masing kelompok membaca dan mengerjakan
Membimbing LKS sesuai materi yang diberikan
kelompok bekerja  Setiap kelompok membahas dan menuliskan hasil diskusinya pada buku tulis
dan belajar masing – masing peserta didik.
 Perwakilan kelompok diminta melakukan presentasi untuk
mengkomunikasikan hasil kerjanya secara klasikal.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab berkaitan
dengan presentasi tersebut.
Fase 5  Membahas semua pertanyaan dengan cara menunjuk salah satu kelompok
Evaluasi untuk menyampaikan jawaban yang telah mereka jawab
 Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan.
 Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi pelajaran dari hasil
diskusi
Fase 6  Kelompok pemenang diberikan penghargaan.
Memberikan
penghargaan

c. Penutup
Jenis kegiatan Kegiatan Guru
Refleksi dan tindak  Peserta didik secara individu melakukan refleksi (penilaian diri) tentang
lanjut apasaja yang sudah dan belum dipahami.
 Guru memberikan tugas PR beberapa soal terkait bunga majemuk,
(pemberian tugas) pertumbuhan dan peluruhan
Pertemuan Ketiga-kelima
Indikator:
4.6.2 Menggunakan rumus bunga, pertumbuhan dan peluruhan untuk menyelesaikan model matematika
untuk memperoleh solusi permasalahan yang diberikan
4.6.3 Menerapkan konsep dalam menyelesaikan masalah nyata terkait perhitungan bunga majemuk,
pertumbuhan, dan peluruhan

a. Kegiatan Pendahuluan
Jenis kegiatan Kegiatan Guru
Fase 1  Memberi salam, mengajak peserta didik berdo’a dan mengecek kehadiran peserta
Menyampaikan didik.
tujuan dan  Mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan
memotivasi dicapai peserta didik.
peserta didik  Mengecek kemampuan prasyarat peserta didik dengan tanya jawab.
b. Kegiatan Inti
Jenis Kegiatan Kegiatan Guru
Fase 2  Memberikan pemahaman tentang bunga, pertumbuhan dan peluruhan
Mendemonstrasikan  Memberikan soal dan pembahasan terkait perhitungan bunga majemuk,
keterampilan atau pertumbuhan, dan peluruhan
mempresentasikan  Peserta didik diberikan bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas
informasi
Fase 3  Peserta didik duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Mengorganisasikan
peserta didik ke
dalam kelompok
Fase 4  Guru mengarahkan masing- masing kelompok membaca dan mengerjakan
Membimbing LKS sesuai materi yang diberikan
kelompok bekerja  Setiap kelompok membahas dan menuliskan hasil diskusinya pada buku tulis
dan belajar masing – masing peserta didik.
 Perwakilan kelompok diminta melakukan presentasi untuk
mengkomunikasikan hasil kerjanya secara klasikal.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab berkaitan
dengan presentasi tersebut.
Fase 5  Membahas semua pertanyaan dengan cara menunjuk salah satu kelompok
Evaluasi untuk menyampaikan jawaban yang telah mereka jawab
 Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan.
 Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi pelajaran dari hasil
diskusi
Fase 6  Kelompok pemenang diberikan penghargaan.
Memberikan
penghargaan
c. Penutup
Jenis kegiatan Kegiatan Guru
Refleksi dan tindak  Peserta didik secara individu melakukan refleksi (penilaian diri) tentang
lanjut apasaja yang sudah dan belum dipahami.
 Guru memberikan tugas PR beberapa soal terkait bunga majemuk,
(pemberian tugas) pertumbuhan dan peluruhan
A. Teknik penilaian
1. Teknik Penilaian:
a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik dan Proyek
2. Bentuk Penilaian :
1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
2. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
- Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas
- Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
- Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali terus remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali. (ini hanya
contoh perlakuan)
5. Pengayaan
- Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:
 Siswa yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum ) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
Siswa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD

dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
B. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat : Notebook, Projector
2. Bahan : Slide presentasi PPT, LKPD
3. Sumber Belajar : - Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI, Kemdikbud 2017

INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMAN 2 Makassar


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/ Semester : XI/ 2
Kompetensi Dasar : 3.6 Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada barisan Aritmetika
dan Geometri

IPK :
3.6.1 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya
3.6.2 Menentukan rumus suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
3.6.3 Menentukan suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
3.6.4 Menentukan rasio barisan geometri dan suku ke-n barisan geometri
3.6.5 Menentukan jumlah deret aritmatika dan geometri

Materi Pokok : deret aritmatika dan geometri

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES TERTULIS


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Satuan Pendidikan : SMAN 2 Makassar


Jumlah Soal :5
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Penyusun : Dra. Mesrawaty
No. Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Indikator Soal No.
Urut Smt Soal
1. 3.6 Menggeneralisasi Deret XI/2 Disajikan sebuah sebuah 1
pola bilangan dan aritmatika rumus Un, peserta didik
jumlah pada dan menentukan 3 suka
barisan geometri pertama dri rumus tersebut
Aritmetika dan
Geometri
Disajikan sebuah barisan,
peserta didik menentukan
sukuk e 50 nya 2

Disajikan suku pertama


dan kelima barisan
geometri, peserta didik 3
menentukan rasionya

Disajikan sebuah masalah


kontekstual dari deret
aritmatika, peserta didik
menentukan panjang tali
mula-mula 4

Disajikan banyaknya
sebuah penduduk di suatu
negara dan pertambhan
penduduk, peserta didik
menentukan banyaknya
peduduk di akhir tahun 5
tertentu

Lembar Instrumen:
1. Tentukan tiga suku pertama pada barisan berikut ini, jika suku ke-n dirumuskan
sebagai Un = 3n + 1.

2. Diketahui barisan bilangan: 2, 5, 8, . . . Hitunglah suku ke-50 (u50)

81
3. Diketahui suku pertama suatu barisan geometri adalah 8, dan suku ke lima adalah .
32
Tentukan rasio dari barisan tersebut.

4. Sebuah tali dibagi menjadi 10 bagian yang panjangnya masing-masing membentuk


deret aritmatika, apabila yang paling pendek panjangnya 5 cm dan yang paling
panjang adalah 41 cm, hitunglah panjang tali semula!

5. Di tahun 1970 jumlah penduduk di Negara X ada 100 juta orang. Bila pertambahan
penduduk 4% pertahun, berapa jumlah penduduk itu pada akhir tahun 1995?
Pedoman Penskoran
N Penyelesaian Jumlah
o Skor
1 Suku ke-n, un = 3n + 1 20
Untuk n = 1, diperoleh u1 = 3(1) + 1 = 4
n = 2, diperoleh u2 = 3(2) + 1 = 7, dan
n = 3, diperoleh u3 = 3(3) + 1 = 10
jadi, tiga suku pertama barisan itu adalah u1 = 4, u2 = 7, dan u3 = 10
2, 5, 8, . . .
2 U1 = a = 2
b = u 2 – u1 = 5 – 2 = 3
n = 50 20
un = a + ( n-1 )b
= 2 + ( 50-1 )3
= 149
Diketahui 20
U1 = 8  a = 8
3 81 81
U5 =  a.r4 =
32 32
81
 8. r4 =
32
81 1
 r4 = x
32 8
81
 r4 =
256
4 81
 r =±
√3
256
 r =±
4
−3 3
Jadi rasionya adalah atau
4 4
4 Masalah ini dapat diselesaikan dengan langkah-langkah berikut.
a. Memahami masalah 20
Deret (barisan) aritmatika dengan n = 10, suku awalnya 5 dan suku akhirnya 41
b. Merencanakan penyelesaian dengan rumus jumlah n suku pertama.
c. Perhitungan:
Un = a + (n-1)b
41 = 5 + (10-1)b
41 = 5 + 9b
41-5 = 9b
9b = 36
b =4
sn = ½ n (a+un)
= ½ . 10 (5+41)
= 5 (46)
= 230
Jadi, panjang tali adalah 230 cm
5 Diketahui : 20
P = 100
k = 4% = 0,04
n = 1995 – 1970 = 25
Ditanya : Jumlah penduduk pada akhir tahun 1995
Jawab :
Pn=P × ekn
¿ 100 ×e 0,04 ×25
¿ 100 ×2,71828
¿ 271,828 juta orang
Jadi jumlah penduduk pada akhir tahun 1995 adalah 271,828 juta orang
Jumlah Skor 100
INSTRUMEN TES PRAKTEK

Satuan Pendidikan : SMAN 2 Makassar


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/ Semester : XI/2
Kompetensi dasar :
4.6 Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri untuk menyajikan dan
menyelesaikan masalah kontekstual (termasuk pertumbuhan, peluruhan,
bunga majemuk, dan anuitas)

IPK :
4.6.1 Menyajikan hasil, menemukan pola barisan dan deret dan penerapannya dalam penyelesaian
masalah sederhana.
4.6.2 Menggunakan rumus bunga, pertumbuhan dan peluruhan untuk menyelesaikan model
matematika untuk memperoleh solusi permasalahan yang diberikan
4.6.3 Menerapkan konsep dalam menyelesaikan masalah nyata terkait perhitungan bunga
majemuk, pertumbuhan, dan peluruhan

Materi Pokok : perhitungan bunga majemuk, pertumbuhan, dan peluruhan


KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRAKTEK
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Satuan Pendidikan : SMAN 2 Makassar


Jumlah Soal :2
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Penyusun : Dra. Mesrawaty

No. Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Indikator Soal No.


Urut Smt Soal
1. 4.6 Menggunakan perhitungan XI/ 2 Disajikan sebuah soal 1,2
pola barisan bunga cerita, dimana seseorang
aritmetika atau majemuk, mempunyai modal dengan
geometri untuk pertumbuhan mendapatkan bunga
menyajikan dan , dan majemuk. Peserta didik
menyelesaikan peluruhan menentukan modal dari
masalah seseorang tersebut setelah 2
kontekstual tahun.
(termasuk
pertumbuhan,
peluruhan, bunga
majemuk, dan
anuitas)

Instrumen Penilaian:
1. Rina menanam modal sebesar Rp20.000.000,- dengan bunga majemuk 5%. Berapakah besar
modal setelah 2 tahun?
2. Modal sebesar Rp50.000,- disimpan dengan dengan bunga majemuk 10%. Hitunglah nilai akhir
itu setelah satu tahun!
Rubrik Penilaian

Nama siswa/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….

No Kategori Skor Alasan


1. 3. Apakah terdapat uraian tentang prosedur
penyelesaian yang dikerjakan?
2. Apakah langkah penyelesaian dibuat
dengan tepat dan sesuai dengan konsep?
3. Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana,
runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
4. Apakah penyelesaian yang dikerjakan
sesuai dengan konsep yang telah
dipelajari?
5. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
skor maksimal
KISI-KISI PENULISAN SOAL HOTS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Satuan Pendidikan : SMAN 2 Makassar


Jumlah Soal :2
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Penyusun : Dra. Mesrawaty
No. Kompetensi Dasar Materi Kelas/ Indikator Soal No.
Urut Smt Soal
1. 3.6 Menggeneralisasi perhitungan XI/ 2 Disajikan sebuah 1
pola bilangan dan bunga permasalahan tentang
jumlah pada majemuk, waktu paruh. Peserta
barisan pertumbuhan, didik menentukan
Aritmetika dan dan peluruhan waktu yang diperlukan
Geometri supaya nuklida itu
meluruh sebanyak
4.6 Menggunakan
75%
pola barisan
aritmetika atau Disajikan sebuah
geometri untuk permasalahan tentang
menyajikan dan deret aritmatika 2
menyelesaikan
dengan beberapa
masalah
kontekstual ketentuan. Peserta
(termasuk didik menentukan
pertumbuhan, besar uang saku dalam
peluruhan, bunga kurun waktu tertentu
majemuk, dan
anuitas)

KARTU SOAL HOTS


Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : XI/2
Kurikulum : KURIKULUM 2013

Kompetensi Dasar : Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri untuk menyajikan
dan menyelesaikan masalah kontekstual (termasuk pertumbuhan,
peluruhan, bunga majemuk, dan anuitas)
Materi : perhitungan bunga majemuk, pertumbuhan, dan peluruhan
Indikator Soal : Soal 1 - Disajikan sebuah permasalahan tentang waktu paruh. Peserta
didik menentukan waktu yang diperlukan supaya nuklida itu meluruh
sebanyak 75%
Soal 2 – Disajikan sebuah permasalahan tentang deret aritmatika dengan
beberapa ketentuan. Peserta didik menentukan besar uang saku dalam
kurun waktu tertentu

Level Kognitif : Penerapan (C3) dan Analisis (C4)

1. Waktu paruh 24 ❑ Na adalah 15 hari. Berapa waktu yang


diperlukan supaya 75% yang mengandung nuklida ini meluruh?
2. Beni berhasil lulus ujian saringan masuk PT (perguruan
tinggi). Sebagai mahasiswa, mulai bulan 1 agustus 2013, ia menerima uang saku sebesar Rp.
15.000.000 untuk satu triwulan. Uang saku ini diberikan setiap permulaan triwulan. Untuk setiap
triwulan berikutnya uang saku yang diterima naik sebesar R. 2.500.000. Berapa besar uang saku
yang akan diterima Beni pada awal tahun 2018?

Makassar, 15 Januari 2019


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Muh. Asrar, M.Pd.I Dra. Mesrawaty


NIP. 196706171994121003 NIP. 19590524 198601 2 001

Anda mungkin juga menyukai