Anda di halaman 1dari 15

Nama Pemilik : ………………………….........

Kelas : ………………………….........

BUKU AJAR PESERTA DIDIK

Materi : Barisan dan Deret Geometri

Model pembelajaran :
Problem Based
Learning (PBL)

Kelas X/ Semester 1
Program IPA/IPS

Zefanya Mathilda Liku,S.Si


Kata Pengantar

Puji Syukur kepada Tuhan YME dengan kekuatan dan pengetahuan yang diberikan
kepada saya, maka materi ajar ini dapat diselesaikan. Materi ajar ini dibuat berdasarkan ATP dan
CP Kurikulum Merdeka. Konsep pelajaran dibuat sangat sederhana. Semoga materi ajar ini dapat
menolong peserta didik memahami dan mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-
hari dengan konsep Barisan dan dert Geometri.

Pada akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
pembuatan materi ajar ini. Saya mengharapakan kritik dan saran dari para pengguna materi ajar
ini. Mengenai materi, penyajian, dan soal-soal latihan yang disajikan dalam materi ajar ini. Guna
memperbaiki mutu materi ajar ini. Jika ada kekurangan dalam penyajiannya, saya mohon maaf.

Biak, 3 November 2023

Penulis
MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Capaian Pembelajaran:

Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat
(eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmatika dan geometri)

Tujuan Pembelajaran:

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning

diharapkan peserta didik dapat:


1. Menentukan rasio suatu barisan geometri
2. Menentukan suku ke – n barisan geometri dengan benar
3. Menentukan rumus suku ke – n barisan geometri dengan benar
4. Menentukan jumlah n suku pertama barisan geometri dengan benar
5. Menganilisis masalah kontekstual dengan menggunakan konsep barisan dan deret

geometri dengan benar


Materi Pembelajaran Reguler
a. Fakta
 Pola barisan

Gambar 1. Pecahan uang rupiah Indonesia


Uang saku seorang anak sekolah setiap hari adalah Rp10.000,00 dan untuk
menumbuhkan nilai menabung orang tuanya menambahkan sebesar Rp1.000,00 yiap
harinya. Jika uang saku tersebut disusun dengan bilangan – bilangan , maka kita akan
memperoleh susunan bilangan seperti berikut :

10.000 11.000 12.000 13.000 , . . .

+1000 +1000 +1000

Perhatikan bilangan tersebut mempunyai keteraturan dari urutan pertama, kedua, ketiga,
keempat, dan seterusnya, yaitu bilangan berikutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya
ditambah 1.000. Bilangan yang disusun berurut dengan aturan tertentu seperti itulah
dikenal dengan nama barisan bilangan.

1. Barisan Aritmetika
Lani seorang perajin batik di Gunung kidul, ia dapat menyelesaikan 6 helai kain batik
berukuran 2,4 m x 1,5 m selama 1 bulan. Permintaan kain batik terus bertambah sehingga
Lani harus menyediakan 9 helai kain batik pada bulan kedua , dan 12 helai pada bulan ketiga.
Dia menduga, jumlah kain batik untuk bulan berikutnya akan 3 kali lebih banyak dari bulan
sebelumnya. Dengan pola kerja tersebut, pada bulan berapakah Lani menyelesaikan 63 helai
kain batik ?
Gambar 2. Kegiatan membatik

Masalah di atas dapat diselesaikan dengan menggunaakan konsep barisan aritmetika. Dari
masalah tersebut dapat dituliskanjumlah kain batik sejak bulan pertama seperti di bawah ini :
Bulan pertama : 6
Bulan Kedua : 6 + 1.3 = 9
Bulan Ketiga : 6 + 2 . 3 = 9
Dan seterusnya…

Penyelesaian:
Dari permasalahan di atas, dapat dituliskan jumlah kain batik sejak bulan pertama yaitu sebagai berikut:
Bulan I : u1 = a = 6
Bulan II : u2 = 6 + 3 = 9
Bulan III : u3 = 6 + 3 + 3 = 6 + 2(3) = 12
Bulan IV : u4 = 6 + 3 + 3 + 3 = 6 + 3(3) = 15
Bulan V : u5 = 6 + 3 + 3 + 3 + 3 = 6 + 4(3) = 18

Demikian seterusnya, setiap bulan bertambah permintaan 3 helai kain batik, hingga bulan ke-n yaitu:
Bulan n : un = 6 + (n – 1).3 dengan n merupakan bilangan asli.
Sesuai dengan pola yang di atas, maka 63 helai kain batik dapat diselesaikan pada bulan ke-n dan
untuk menentukan n dapat diperoleh dari:
63 = 6 + (n – 1) 3
63 = 3 + 3n
3n = 60
n = 20
Jadi, pada bulan ke-20 Lani sudah mampu menyelesaikan 63 helai kain batik.
 Aplikasi Barisan
Jafny menerima uang warisan sebesar Rp70.000.000,00 dari orang tuanya dan berniat
menginvestasikan dalam bentuk tabungan di bank selama 5 tahun. Dia menjajaki dua bank
yang yang memiliki sistem pembungaan yang berbeda.Bank BCL menggunakan bunga tunggal
sebesar 10 % pertahun dan bank PHP menggunakan majemuk sebesar 9% per tahun. Dari hasil
perhitungan pihak bank memperoleh ilustrasi investasi sebagai berikut :

TAHUN BANK BCL BANK PHP


BUNGA SALDO UANG BUNGA 2 SALDO UANG 2
0 0 Rp 70.000.000,00 0 Rp70.000.000,00
1 Rp7.000.000,00 Rp 77.000.000,00 Rp6.300.000,00 Rp76.300.000,00
2 Rp7.000.000,00 Rp 84.000.000,00 Rp6.867.000,00 Rp83.167.000,00
3 Rp7.000.000,00 Rp 91.000.000,00 Rp7.485.030,00 Rp90.652.000,00
4 Rp7.000.000,00 Rp 98.000.000,00 Rp8.158.682,70 Rp98.810.712,70
5 Rp7.000.000,00 Rp105.000.000,00 Rp8.892.964,14 R107.703.676,84
Total Investasi Rp105.000.000,00 Rp107.703.676,84
Dari ilustrasi di atas diperoleh kesimpulan bahwa walaupun Bank PHP menawarkan bunga
majemuk yang lebih kecil daripada bunga tunggal Bank BCL namun hasil investasi yang
dihasilkan adalah lebih besar.

Masalah di atas salah satu aplikasi barisan di bidang ekonomi yakni bunga majemuk dan
tunggal.

b. Konsep
a. Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang beda setiap dua suku yang
berurutan adalah sama. Beda dinotasikan “ b “ memenuhi pola berikut :
= − = − = − = ...= −

n = bilangan asli sebagai nomor suku


= adalah suku ke – n

b. Barisan geometri adalah barisan bilangan yang nilai pembanding (rasio) antara dua
suku yang berurutan selalu tetap.
Rasio, dinotasikan r merupaka nilai perbandingan dua suku berdekatan.
Nilai r dinyatakan :

= = = = ...=
c. Prinsip
a. Jika , , , , ,..., merupakan susunan suku – suku barisan aritmetika.
Suku ke – n barisan tersebiut dinyatakan sebagai berikut : = + ( − 1)

= = suku pertama barisan aritmetika.


= beda barisan aritmetika.

b. Jika , , , , ,..., merupakan susunan suku – suku barisan geometri


dengan = dan = rasio, maka suku ke – n dinyatakan sebagai berikut :
= dengan n = bilangan asli

d. Prosedur
 Langkah – langkah menentukan suku ke – n barisan aritmetika :
1. Tentukan suku pertama ( = ) dari barisan tersebut.
2. Tentukan beda ( ) dari barisan tersebut.
Tentukan suku ke berapa ( ) yang ingin diketahui, misalnya suku ke - 10, maka
n = 10.
3. Substitusikan ( = ), , ke formula = + ( − 1)

Contoh:

Diberikan barisan berikut 4, 6, 8, 10, 12, 14 *polanya selalu ditambah dengan dua.

Tentukanlah bedanya. Untuk mencari beda dapat dilakukan dengan cara mengurangkan dua suku
yang berurutan

= −

= −

= −

dan seterusnya.
Rumus umum : = +( − )

Keterangan:

 = suku ke-n
 = suku pertama
 n = nomor suku
 b = beda

Contoh soal:

Diketahui suatu barisan aritmetika, suku ke-3 = 9, suku ke-6 = 18. Tentukan rumus suku ke-n

Penyelesaian:

= +2 =9 Subtitusi = 3 pada = +2 =9

= + 5 = 18 = + 2.3 = 9

3 = -9 = +6=9

= =3 =9−6

=3
Rumus Suku ke-n : = + ( − 1)

= 3 + ( − 1)3

= 3 + ( − 1)3

= 3+3 −3

=3

Jadi, rumus suku ke-n dari barisan tersebut adalah =3

2. Barisan Geometri

 Barisan geometri adalah suatu barisan dengan rasio antara dua suku berurutan selalu tetap
atau konstan.
 Rasio pada barisan geometri dilambangkan dengan r.
Rumus mencari atau rasio :

= dan seterusnya.

Jadi, rasio pada barisan geometri dapat dinyatakan dengan:

Rumus untuk menentukan suku ke-n pada barisan geometri adalah:

Keterangan:

 Un = suku ke-n
 = suku pertama
 n = nomor suku
 r = rasio

Contoh soal:

Suku pertama dari suatu barisan geometri adalah 4 dan suku ke-4 adalah 108. Tentukan rasio dari
barisan tersebut.

=
Rangkuman Deret Bilangan

Deret bilangan adalah jumlah suku-suku penyusun barisan bilangan. Dertet bilangan dibagi
menjadi 3 yakni deret aritmatika, deret geometri dan deret geometri tak hingga.

1. Deret Aritmetika
Deret aritmatika adalah jumlah dari suku-suku yang ada di barisan aritmatika.

Carl Friedrich Gauss (1777-1855).

Rumus deret aritmatika:

= ( + ) atau = (2 + ( − 1) )
2 2
Keterangan:

Sn = jumlah deret sebanyak n suku pertama

 = suku pertama
 b = beda
 n = banyaknya suku

Contoh soal:

Diketahui deret: 13 + 16 + 19 + 22 + ……

Jumlah 30 suku pertama deret tersebut adalah ……

Penyelesaian:

Suku pertama atau a = 13

b=3

n = 30
2. Deret Geometri

Deret geometri adalah jumlah dari barisan bilangan yang suku-sukunya membentuk barisan
geometri.

Rumus deret geometri: Keterangan:

 Sn = jumlah deret sebanyak n suku


pertama
 = suku pertama
 r = rasio
 n = banyaknya suku

Contoh soal:
Hasil produksi sebuah perusahaan sepeda pada tahun 2020 meningkat setiap bulannya dan
membentuk barisan geometri. Produksi pada bulan Januari sebanyak 120 unit. Pada bulan April,
hasil produksi mencapai 3.240 unit. Berapakah total hasil produksi sepeda hingga bulan Mei?

Penyelesaian:
Hasil produksi Januari: = − 120

Hasil produksi April: = 3240

Total hasil produksi hingga bulan Mei: =

Sebelum menentukan = , harus dicari ratio (r) terlebih dahulu.


3. Deret Geometri Tak Hingga

 Deret geometri tak hingga adalah penjumlahan suku-suku pada baris geometri yang
jumlahnya tak hingga. Ada dua konvergen dan divergen.
 Divergen tak memiliki limit.
 Konvergen (memusat) memungkinkan masih memiliki limit.

Rumus deret geometri tak hingga:

Deret geometri tak hingga konvergen dengan -1 < r < 1:

Deret geometri tak hingga divergen dengan r < -1 atau r > 1:

Contoh soal:

Tentukan jumlah deret tak hingga dari 81 + 27 + 9 + 3 + …..


Penyelesaian:

Deret tak hingga di atas merupakan deret tak hingga konvergen, karena r = 1/3 masuk dalam
rentang -1 < r < 1, maka jumlah deret tak hingga adalah:
GLOSARIUM
Merupakan kumpulan bilangan yang memiliki urutan
Barisan bilangan
dan disusun menurut pola tertentu
Merupakan suatu barisan dengan rasio antara dua suku yang
Barisan geometri
berurutan selalu tetap
Deret geometri Merupakan jumlah suku-suku barisan geometri
usaha untuk menggambarkan suatu fenomena kedalam
Model matematika rumus matematis untuk dipelajari dan dilakukan
perhitungan menggunakan sistem persamaan linear tiga
variabel

Daftar Pustaka

 Dicky Susanto, Theja Kurniawan,dkk. 2021. Buku Siswa : Matematika SMA/SMK Kelas
X. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuaan Kemdikbud
 Masduki, Sucyati SN. 2013. Buku Matematika untuk SMA/MA Kelas X. Sidoarjo :
Masmedia Buana Pustaka.
 https://www.marikuliah.com/2022/12/rangkuman-materi-barisan-dan-deret-mtk.html
 https://nakita.grid.id/read/023842407/pengertian-barisan-geometri-dan-rumus-mencari-
rasio-materi-bab-2-matematika-kelas-x-sma-kurikulum-merdeka?page=all

Anda mungkin juga menyukai