Anda di halaman 1dari 46

SUKSES.

COM

Sukses.Com
1. Dalam rangka mewujudkan desain belajar yang kondusif, maka pengaturan
ruangkelas dan siswa (setting kelas) merupakan tahap yang penting dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Karena itu, kursi, meja dan ruang
belajarperlu ditata sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kegiatan
pembelajaranyang dapat mengaktifkan peserta didik. Beberapa model
setting kelas yang bisadilakukan Formasi Chevron, Formasi Klasik. merupakan
wujud penataan kelasmodel......:
a. O
b. U
c. V
d. I

.Kunci B
2.Dalam standard proses, tahapan pembelajaran terdiri dari penyiapan
perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran. Tahapan pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dankegiatan penutup. Dalam proses pembelajaran
K-13, strategi-strategi tersebut (kegiatan pendahuluan, inti, penutup) harus
dilakukan dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) dan bernuansa
tematik. Dalam kurikulum 2013 strategipembelajaran yang harus dilakukan
..adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Menyendiri dan merenung dalam proses pembelajaran
b. Menyendiri dan merenung dalam proses penyelesaian masalah
c. Menyendiri dalam proses pembelajaran
d. merenung dalam proses penyelesaian masalah
e. riang gembiraa dalam proses penyelesaian masalah
3. Di dalam pembelajaran K-13, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagidirinya.
Bagi peserta didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis,berkembang dari
sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan disekitarnya menuju ruang
lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkretmenuju abstrak. Seorang siswa
senang bekerja dalam kelompok dan berinteraksi dengan teman-temannya
dalam proses belajar. Ia suka berdiskusi, berbagi ide, dan bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas. Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai
gaya...
A. interpersonal
B. kinestetik
C. auditori
D. pragmatis
Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang meyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan
hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata. Tetapi juga aspek pemrosesan informasi sekunsial, analitik,
global atau otak kiri–otak kanan, aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar (diserap secara abstrak dan konkret).
Dari pengertian – pengertian gaya belajar di atas, disimpulkan bahwa gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih siswa untuk bereaksi dan
menggunakan perangsang-perangsang dalam menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi pada proses belajar.
Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya interpersonal karena ia senang bekerja dalam kelompok dan berinteraksi dengan teman-
temannya. Siswa dengan gaya belajar interpersonal cenderung belajar dan memahami informasi melalui interaksi sosial, diskusi, dengan orang lain.
Visual (Spasial)
Siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki kecenderungan untuk belajar dengan menggunakan gambar, grafik, warna, imajinasi visual, dan spasial.
Siswa jenis ini memiliki kemudahan dalam membaca peta atau mengikuti instruksi bergambar.
Auditory
Siswa dengan gaya belajar auditory mudah sekali dalam memproses informasi dengan baik dari berbagai sumber suara. Misalnya seperti penjelasan dari
guru, pidato, rekaman suara, dan lain-lain. Siswa dengan gaya belajar ini lebih senang mendengarkan materi di kelas atau duduk diam
mendengarkan audio book I dibandingkan melihat obyek tertentu.
Linguistik (Verbal)
Salah satu ciri siswa yang memiliki gaya belajar linguistik (verbal) adalah kesukaannya untuk menggunakan kata-kata. Siswa dengan gaya belajar ini
merasa nyaman dengan banyak membaca, berbicara. Mereka sangat menyukai permainan kata, puisi, dan juga pantun.
Strategi yang efektif untuk mengajar siswa Linguistik (verbal), Guru Pintar dapat menggunakan teknik mnemonic dan membuat buat akronim.
Physical (Kinesthetic)
Nah, jika Guru Pintar mengetahui ada siswa yang cepat mengerti pelajaran dengan cara melibatkan kegiatan fisik, bisa dipastikan siswa tersebut memiliki
gaya belajar kinestetik. Siswa harus mengalami sesuatu secara langsung supaya benar-benar memahami hal atau pembelajaran.
Logical (mathematical)
Guru Pintar pernah mengamati siswa yang cepat menyadari suatu bentuk pola atau melihat keterkaitan satu informasi dengan dengan informasinya
lainnya? Siswa seperti adalah siswa dengan gaya belajar Mathematical. Sosial (Interpersonal)
Siswa yang memiliki gaya belajar interpersonal memiliki kemampuan sosial yang baik seperti mampu berkomunikasi dengan verbal maupun tulisan.
Intrapersonal
Kebalikan dari Siswa Interpersonal, Siswa intrapersonal lebih suka belajar di keadaan sepi. Mereka lebih suka melakukan hal-hal sendirian seperti
membaca buku.
4. Seorang siswa memiliki kecenderungan untuk belajar melalui pengalaman
nyata dan praktik langsung.
Ia suka melakukan percobaan, menjelajahi, dan mencoba sendiri konsep
yang dipelajarinya. Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan
sebagai gaya...
A. kinestetik
B. visual
C. auditori
D. pragmatis

Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya kinestetik karena ia lebih suka belajar melalui
pengalaman nyata dan praktik langsung.
Siswa dengan gaya belajar kinestetik cenderung belajar dan memahami materi dengan melakukan tindakan fisik,
eksperimen, dan praktek langsung.
Gaya belajar pragmatis (pragmatics) Pragmatis tertarik untuk mencoba berbagai hal. Mereka mencari ide-ide baru yang
dapat diterapkan pada masalah yang dihadapi. Mereka suka melakukan sesuatu dan cenderung menjadi tidak sabar
dengan diskusi terbuka; mereka suka sesuatu yang prakti
5. Seorang siswa lebih suka memvisualisasikan informasi dalam bentuk diagram, grafik,
atau peta konsep.
Ia suka menggunakan gambar atau visualisasi untuk memahami dan mengingat konsep-
konsep yang dipelajarinya. Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai
gaya...
A. visual
B. pragmatis
C. sistematis
D. analitis

Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya visual karena ia lebih suka memvisualisasikan
informasi dengan menggunakan gambar, diagram, atau visualisasi lainnya.
Siswa dengan gaya belajar visual cenderung belajar dan memahami informasi dengan lebih baik melalui penggunaan
visualisasi seperti gambar, grafik, dan diagram.
Gaya Belajar Analitik. Terakhir, ada gaya belajar analitik yang cenderung memandang sesuatu dengan menelaah terlebih
dahulu per bagian secara terperinci, spesifik, dan teratur. Siswa dengan tipe ini akan mengerjakan suatu hal secara
bertahap dan urut
6. Seorang siswa memiliki kecenderungan untuk menggunakan pemikiran
logis dan analitis dalam memecahkan masalah.
Ia suka menguraikan masalah menjadi langkah-langkah terurut dan
menggunakan pendekatan yang sistematis. Gaya belajar siswa tersebut
dapat dikategorikan sebagai gaya...
A. analitis
B. reflektif
C. intuitif
D. interpersonal
Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya analitis karena ia cenderung menggunakan pemikiran
logis, analitis, dan sistematis dalam memecahkan masalah.
Siswa dengan gaya belajar analitis cenderung memiliki kemampuan analisis yang baik dan suka memecahkan
masalah dengan cara yang terstruktur dan logis.
Intuitif artinya menggunakan insting mereka untuk menggabungkan semua informasi yang sudah dipelajari. Intinya,
mereka berusaha “melogiskan” semua hal yang lewat di kepala agar tertanam dengan baik.
Reflektif artinya Pembelajaran reflektif merupakan model belajar yang mengutamakan proses berpikir atas dasar refleksi
diri, pengalaman masa lalu, dan harapan masa depan
7. Dalam proses pembelajaran, guru membagikan tugas kepada siswa untuk
dikerjakan di rumah.
Salah seorang siswa menyelesaikan tugas tersebut dengan cermat dan
detail, menganalisis setiap langkah dengan hati-hati. Gaya belajar siswa
tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya...
A. analitis
B. kreatif
C. praktis
D. visual

Pembahasan: Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya analitis karena siswa tersebut mampu
menganalisis setiap langkah dengan hati-hati dan menyelesaikan tugas dengan cermat dan detail.
Siswa dengan gaya belajar ini cenderung menggunakan pemikiran logis, sistematis, dan berfokus pada detail-detail
kecil.
8. Seorang guru memberikan tugas proyek kepada siswa dengan topik "Peran
teknologi dalam kehidupan sehari-hari".
Salah seorang siswa memilih untuk membuat presentasi multimedia yang
menampilkan berbagai contoh penggunaan teknologi di berbagai aspek
kehidupan. Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya...
A. auditori
B. visual
C. kinestetik
D. interpersonal

Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya visual karena siswa tersebut menggunakan media
visual (presentasi multimedia) untuk mempresentasikan informasi.
Siswa dengan gaya belajar visual cenderung lebih efektif dalam memahami informasi melalui gambar, grafik, dan
tampilan visual lainnya.
9. Seorang siswa senang memecahkan teka-teki atau masalah logika. Ia sering
mengambil waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan berbagai
kemungkinan sebelum mencari solusi. Gaya berpikir siswa tersebut dapat
dikategorikan sebagai gaya...
A. kreatif
B. analitis
C. intuitif
D. sistematis

Gaya berpikir siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya analitis karena ia cenderung memecahkan masalah
dengan menggunakan pemikiran logis, sistematis, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan.

Siswa dengan gaya berpikir analitis cenderung memiliki kemampuan analisis yang baik dan suka memecahkan
masalah dengan cara yang terstruktur.
10. Seorang siswa lebih suka bekerja dalam kelompok atau berdiskusi dengan
teman-temannya untuk memahami materi pelajaran.
Ia merasa lebih termotivasi dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik
melalui interaksi dengan orang lain. Gaya belajar siswa tersebut dapat
dikategorikan sebagai gaya...
A. auditori
B. interpersonal
C. reflektif
D. kinestetik
Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya interpersonal karena ia lebih suka bekerja dalam kelompok
atau berdiskusi dengan teman-temannya.
Siswa dengan gaya belajar interpersonal cenderung belajar dan memahami informasi melalui interaksi sosial, diskusi, dan
kolaborasi dengan orang lain.
Sosial (Interpersonal)
Siswa yang memiliki gaya belajar interpersonal memiliki kemampuan sosial yang baik seperti mampu berkomunikasi dengan
verbal maupun tulisan. Mereka merasa nyaman berkonsultasi atau berdiskusi bersama guru, maupun teman sekelas.
11. Seorang siswa lebih suka mencoba langsung melakukan eksperimen atau
praktek daripada hanya membaca atau mendengarkan penjelasan.
a merasa lebih memahami materi pelajaran ketika dapat melakukan
tindakan fisik terkait dengan konsep yang dipelajari. Gaya belajar siswa
tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya...
A. kinestetik
B. visual
C. auditori
D. reflektif
Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya kinestetik karena ia lebih suka belajar melalui
tindakan fisik dan praktek langsung.

Siswa dengan gaya belajar kinestetik cenderung belajar dan memahami materi dengan melakukan eksperimen,
praktek, atau berinteraksi langsung dengan benda atau lingkungan sekitar mereka.
12. Seorang siswa memiliki kecenderungan untuk merenungkan atau memikirkan
ulang pengalaman belajarnya.
Ia sering meluangkan waktu untuk merefleksikan apa yang telah
dipelajarinya dan memahami bagaimana informasi tersebut dapat
dihubungkan dengan pengalaman pribadinya. Gaya belajar siswa tersebut
dapat dikategorikan sebagai gaya...
A. reflektif
B. intuitif
C. sistematis
D. analitis
Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya reflektif karena ia cenderung merenungkan dan
memikirkan ulang pengalaman belajarnya.
Siswa dengan gaya belajar reflektif cenderung belajar dengan cara memikirkan dan memahami makna dari
informasi yang diperoleh serta menghubungkannya dengan pengalaman pribadinya.
13. Seorang siswa memiliki kecenderungan untuk belajar melalui pendengaran.
Ia lebih mudah memahami informasi ketika mendengarkan penjelasan dari
guru atau rekaman suara. Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan
sebagai gaya...
A. auditori
B. visual
C. kinestetik
D. pragmatis

Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya auditori karena siswa tersebut lebih mudah
memahami informasi melalui pendengaran, seperti mendengarkan penjelasan dari guru atau rekaman suara.

Siswa dengan gaya belajar auditori cenderung belajar dan memahami informasi dengan baik melalui pendengaran
dan pengolahan auditori.
14. Seorang siswa senang menggunakan imajinasi dan memiliki kemampuan
untuk melihat hal-hal dalam bentuk visual.
Ia suka menggambar atau membuat diagram untuk memvisualisasikan konsep
yang dipelajarinya. Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai
gaya...
A. visual
B. pragmatis
C. sistematis
D. interpersonal

Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya visual karena ia senang menggunakan imajinasi dan
memiliki kemampuan visual yang baik.
Siswa dengan gaya belajar visual cenderung belajar dan memahami informasi dengan baik melalui penggunaan
gambar, grafik, diagram, dan tampilan visual lainnya.
15. Seorang siswa lebih suka menghubungkan konsep-konsep baru dengan
pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
Ia menyadari adanya keterkaitan antara materi pelajaran dengan
pengalaman hidupnya. Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan
sebagai gaya...
A. reflektif
B. pragmatis
C. intuitif
D. analitis

aya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya intuitif karena ia cenderung menghubungkan konsep-
konsep baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya dan melihat adanya keterkaitan.
Siswa dengan gaya belajar intuitif cenderung belajar dengan mengandalkan intuisi dan pemahaman intuitif yang
didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan sebelumnya.
16. Seorang siswa lebih suka belajar melalui praktik langsung. Ia senang
mencoba hal-hal baru, melakukan percobaan, atau menguji konsep dengan
tindakan fisik. Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai
gaya...
A. kinestetik
B. reflektif
C. pragmatis
D. analitis

Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya kinestetik karena ia lebih suka belajar melalui praktik
langsung dan tindakan fisik.
Siswa dengan gaya belajar kinestetik cenderung belajar dan memahami materi dengan melakukan percobaan,
praktek, atau berinteraksi langsung dengan objek atau lingkungan
17. Seorang siswa lebih suka mengatur waktu belajarnya dengan baik dan
memiliki rencana yang terstruktur.
Ia suka membuat catatan, jadwal, dan mengorganisir informasi dengan rapi.
Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya...
A. sistematis
B. auditori
C. interpersonal
D. pragmatis

Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya sistematis karena ia suka mengatur waktu belajarnya
dengan baik, memiliki rencana yang terstruktur, dan mengorganisir informasi dengan rapi.
Siswa dengan gaya belajar sistematis cenderung belajar dan memahami materi dengan cara yang terorganisir,
berurutan, dan berdasarkan pada rencana yang telah dibuat sebelumnya.
18. Seorang siswa cenderung lebih suka belajar melalui pengalaman langsung
dan eksplorasi. Ia senang mencoba hal baru, menjelajahi lingkungan, dan
mengeksperimen dengan konsep yang dipelajarinya. Gaya belajar siswa
tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya...
A. kinestetik
B. visual
C. pragmatis
D. reflektif

Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya kinestetik karena ia lebih suka belajar melalui
pengalaman langsung, eksplorasi, dan melakukan percobaan.
Siswa dengan gaya belajar kinestetik cenderung belajar dan memahami materi dengan cara melakukan tindakan
fisik, menggali pengalaman langsung, dan mengaplikasikan konsep dalam kegiatan nyata.
19. Seorang siswa suka mengasosiasikan konsep-konsep yang dipelajarinya
dengan dunia nyata dan menghubungkannya dengan aplikasi praktis.
Ia tertarik pada penggunaan pengetahuan dalam situasi kehidupan sehari-
hari. Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya...
A. pragmatis
B. analitis
C. intuitif
D. visual

Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya pragmatis karena ia suka mengasosiasikan konsep-
konsep dengan aplikasi praktis dan dunia nyata.

Siswa dengan gaya belajar pragmatis cenderung belajar dan memahami materi dengan melihat bagaimana
pengetahuan dapat diterapkan dalam situasi kehidupan sehari-hari dan memiliki kepentingan pada relevansi praktis
dari informasi yang dipelajari.
20. Seorang siswa memiliki kecenderungan untuk memecahkan masalah secara
logis dan sistematis.
Ia suka mengikuti langkah-langkah yang terurut dan menggunakan pemikiran
kritis untuk mencari solusi yang tepat. Gaya belajar siswa tersebut dapat
dikategorikan sebagai gaya...
A. analitis
B. reflektif
C. kinestetik
D. interpersonal
Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya analitis karena siswa tersebut cenderung
memecahkan masalah secara logis dan sistematis, mengikuti langkah-langkah terurut, dan menggunakan pemikiran
kritis.

Siswa dengan gaya belajar analitis cenderung memiliki kemampuan analisis yang baik dan suka memecahkan
masalah dengan cara yang terstruktur.
21. Seorang siswa sering merasa terinspirasi dan memiliki ide-ide kreatif dalam
proses belajar.
Ia suka berimajinasi dan menciptakan solusi yang baru dan inovatif. Gaya
belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya...
A. kreatif
B. pragmatis
C. sistematis
D. reflektif

Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya kreatif karena ia sering merasa terinspirasi, memiliki
ide-ide kreatif, dan suka berimajinasi dalam proses belajar.

Siswa dengan gaya belajar kreatif cenderung menggunakan pemikiran kreatif, inovatif, dan menghasilkan solusi-
solusi baru dalam memahami dan menerapkan informasi yang dipelajari..
22. Seorang siswa memiliki kecenderungan untuk mempertimbangkan berbagai faktor dan
sudut pandang sebelum mengambil keputusan atau membuat kesimpulan.
Ia suka mengumpulkan informasi, menganalisis argumen, dan mempertimbangkan
implikasi dari setiap pilihan. Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai
gaya...
A. reflektif
B. analitis
C. intuitif
D. interpersonal

Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya reflektif karena ia cenderung mempertimbangkan
berbagai faktor, sudut pandang, dan implikasi sebelum mengambil keputusan atau membuat kesimpulan.
iswa dengan gaya belajar reflektif cenderung menggunakan pemikiran yang mendalam, merenungkan, dan
mempertimbangkan aspek-aspek penting sebelum mencapai suatu kesimpulan atau pengambilan keputusan
23. Seorang guru meminta para peserta didiknya untuk mengamati suatu lingkungan, merumuskan
pertanyaan yang ingin diketahui, mengumpulkan informasi terkait dengan lingkungan yang dipilih,
menyusun laporan dan mempresentasikan hasil laporan baik individu maupun kelompok.
Pendekatan yang dipakai dalam pembelajaran tersebut adalah pendekatan ...
A. Inquiry
B. Saintifik
C. Discovery
D. Berbasis proyek

Pendekatan saintifik merupakan model pembelajaran yang diterapkan pada kurikulum 2013 dengan menggunakan
metode ilmiah dalam kegiatan pembelajarannya. Pendekatan yang berpusat pada siswa atau (student centered
approach) ini, bertujuan supaya siswa nantinya mampu memiliki kapabilitas dalam berpikir (thinking skill) kritis,
ilmiah, dan analitis.

Dalam model ini, dirancang agar peserta didik diberikan ruang untuk bereksplorasi terhadap materi pembelajaran.
Mereka pun secara aktif dapat membangun konsep, prinsip serta hukum dengan melalui kegiatan 5M, yaitu
mengamati, menanya, mengajukan (hipotesis), menghimpun data dengan beberapa cara dan teknik, menganalisa,
serta membuat kesimpulan dan mengomunikasikan konsep atau prinsip yang telah ditemukan.
Pendekatan ini diperoleh melalui lima aktivitas yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengasosiasi atau
menalar, dan mengkomunikasikan. Lima aktivitas ini senantiasa harus dilakukan dalam pembelajaran
24. Perbedaan antara konseling dan wawancara terletak pada maksud dan tujuannya.
Tujuan konseling adalah ...
A. Membantu siswa agar dapat memecahkan masalah pribadinya
B. Membantu siswa agar dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya
C. Membantu siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar
D. Membantu siswa agar memperoleh informasi tertentu
Tujuan dilakukannya konseling adalah membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
perasaan, emosi, sosial, dan perilaku.
Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar memiliki kompetensi mengembangkan potensi dirinya
seoptimal mungkin atau mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembang- an yang harus
dikuasainya sebaik mungkin
Fokus: Konseling lebih fokus pada pemahaman dan penyelesaian masalah psikologis, sedangkan coaching lebih fokus pada
pengembangan potensi dan pencapaian tujuan. Konseling membantu individu dalam mengatasi masalah emosional dan
psikologis, sementara coaching berfokus pada peningkatan kinerja dan pencapaian tujuan.
Perbedaan Konseling dan Coaching | Ada yang bilang bahwa konseling dan coaching itu hampir sama. Tapi, ternyata dua
hal ini sangat jauh berbeda. Selama ini kita mengartikan konseling sebagai “sesi curhat” antara klien dan konselor.
Namun, metode seperti ini tidak berlaku pada teknik coaching.
Coaching mempercayai bahwa apapun permasalahan yang sedang kita alami, solusinya ada di dalam diri kita juga.
Maka dari itu, tugas coaching adalah menggali potensi seseorang, agar mampu menuntaskan setiap permasalahan dan
tantangan yang ada melalui teknik bertanya.
25. Penilaian dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian ini dilakukan dengan berbagai
teknik, antara lain penilaian praktik, penilaian produk, penilaian proyek dan penilaian
portofolio. Penilaian tersebut termasuk dalam jenis penilaian …
A. Otentik
B. Sikap
C. Pengetahuan
D. Keterampilan

Penilaian adalah proses pengumpulan data/informasi yang digunakan untuk mengukur ketercapaian suatu tujuan.
Pengertian menurut Slavin (2011:262) menyatakan penilaian adalah suatu pengukuran sejauh mana siswa telah
mempelajari tujuan yang ditetapkan bagi mereka. Sedangkan menurut Iryanti (2004:3) menjelaskan penilaian
adalah suatu kegiatan pengukuran, kuantitatif, penetapan mutu pengetahuan siswa secara menyeluruh, dan
terintegrasi dalam proses pembelajaran, serta menggunakan beragam bentuk. Pengertian penilaian lainnya
menurut Uno dan Koni (2012:2) penilaian sebagai salah satu bentuk penilaian dan komponen dalam evaluasi.
Penilaian tidak dapat dipisahkan dari tindakan pengukuran yang bersifat kuantitatif dan penilaian yang bersifat
kualitatif.
26. paya membimbing siswa untuk mengembang keterampilan pengetahuan terlihat
dalam upaya guru ...

A. Memberi contoh penting toleransi


B. Mendiskusikan bagaimana mengubah permasalahan disekitar siswa
C. Melatih bagaimana mempersiapkan kesehatan diri dan lingkungan sekitar
D. Melatih siswa membuat keputusan yang diambil berdasarkan informasi

Gaya belajar siswa tersebut dapat dikategorikan sebagai gaya reflektif karena ia cenderung mempertimbangkan
berbagai faktor, sudut pandang, dan implikasi sebelum mengambil keputusan atau membuat kesimpulan.
iswa dengan gaya belajar reflektif cenderung menggunakan pemikiran yang mendalam, merenungkan, dan
mempertimbangkan aspek-aspek penting sebelum mencapai suatu kesimpulan atau pengambilan keputusan
27. Menurut teori ini, peranan guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, motivator, dan
memberikan kesadaran mengenai makna kehidupan pada siswa. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang
pengamatnya. Teori belajar ini adalah ….
A. Humanistik
B. Konstruktivisme
C. kognitivisme
D. Nativisme
E. Sibernetik
Teori belajar behavioristik menyatakan bahwa belajar itu merubah tingkah laku. Para ahli-ahli behavioristik mengatakan bahwa proses
belajar itu terjadi apabila tingkah laku siswa sudah berubah, apabila siswa belum merespon, maka tingkah laku siswa tidak berubah
maka belum dikatakan belajar
Teori belajar kognitivisme menyatakan bahwa belajar adalah perubahan persepsi atau pemahaman. Teori belajar ini lebih
mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan
oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya
Teori humnaistik menyatakan bahwa belajar yaitu memanusiakan menusia, maksudnya adalah menghargai segala yang ada pada
manusia. Oleh sebab itu teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori kepribadian,
dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi belajar
Teori kontruktivistik merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi
(bentukan) kita sendiri. Teori ini menyatakan bahwa pengetahuan adalah bentukkan siswa yang sedang balajar lewat interaksi dengan
bahan atau pengalaman baru, ilmu yang didapatkan tidak dapat ditransfer dari dosen ke mahasiswa, isi materi pleajaran ditentukan
oleh mahasiswa sendiri
28. Berikut merupakan pernyataan yang paling tepat tentang bahan ajar yang dikembangkan
oleh guru, kecuali...
A. Bahan ajar dikembangkan berdasarkan hasil Analisis Materi Pelajaran
(AMP) agar tidak terdapat materi yang signifikan terlewatkan
B. Bahan ajar memuat pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif tergantung karakteristik kompetensi dasar
C. Bahan ajar dikembangkan berdasarkan kriteria keterurutan, keterkaitan, kedalaman
dan keluasan
D. Bahan ajar memuat seluruh struktur pengetahuan tanpa kecuali
E. Bahan ajar merupakan rencana aksi guru untuk refleksi diri

Apa Itu Bahan Ajar? Perangkat ajar berupa materi pembelajaran untuk membahas satu pokok bahasan, dapat
berupa cetak (artikel, komik, infografis) maupun noncetak (audio dan video). Bahan ajar dirancang untuk menjadi
alat bantu dalam pembelajaran terkait topik atau materi tertentu. Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi
pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru
29. Pada masa kini siswa dituntut untuk dapat belajar setiap saat dan bisa
terjadi di manapun. Hal ini terjadi karena kemajuan teknologi yang
memungkinkan belajar jarak jauh dalam jaringan atau online.
Pernyataan diatas sejalan dengan teori belajar ….
A. Sibernetik
B. Konstruktivisme
C. Behaviorisme
D. Kognitivisme
E. Nativisme
Teori belajar sibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru dibandingkan dengan teori-teori belajar yang
sudah dibahas sebelumnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi.
Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Seolah-olah teori ini mempunyai kesamaan dengan
teori kognitif yaitu mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Proses belajar memang penting dalam teori
sibernetik, namun yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang diproses yang akan dipelajari siswa .
30. Pada suatu hari dalam perjalanan menumpangi mobil angkot. Dua penumpang yang
masih muda belia tertawa, tetapi tidak terdengar mereka melakukan interaksi. Karena
penasaran, saya mencoba memperhatiakan apa yang mereka lakukan. Ternyata
mereka adalah siswa-siswa tuna rungu sedang asyik berkomunikasi, akan tetapi
komunikasi yang dilakukan tidak menggunakan bahasa. Mereka menggunakan jari-jari
tangan untuk berkomunikasi. Dengan demikian mereka menggunkan bahasa isyarat.
Dari ilustrasi di atas, bahasa termasuk komunikasi.....
A. Verbal
B. Nonverbal
C. Inverbal
D. Sistimatik
E. Fonem
30. Model pembelajaran yang mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan
bertindak kreatif, memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis,
merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi dengan tepat, adalah….
A. Role Playing
B. Inquiry
C. Problem Solving
D. Picture and Picture
E. NHT
Problem solving adalah sebuah kemampuan untuk mencari solusi atas tantangan yang menghalangi tujuannya. Namun,
sebenarnya penerapan problem solving itu tidak serumit yang kita bayangkan, cukup kamu lakukan beberapa langkah
berikut jika menghadapi masalah:
memahami situasi;
mengidentifikasi akar masalah;
mengembangkan rencana yang efektif; dan
terakhir, melakukan eksekusi.
Nah, jika sudah belajar cara memecahkan masalah menjadi lebih kecil dan dapat dikelola, nantinya ketika menghadapi
masalah yang rumit, kamu akan dapat memecahkan masalah tersebut dengan lebih mudah dan efektif.
31. Di ruang media tersedia berbagai macam media yang sudah berdebu dan agak
usang. Sebagai seorang pendidik yang kreatif, sebaiknya dapat memanfaatkan
media dan memilih media mana yang akan digunakan. Dia memiliki beberapa
pertimbangan dalam hal ini. Pertimbangan dalam memilih media pembelajaran
yang harus diperhatikan adalah...
A. Tujuan, sasaran didik, karakteristik media, waktu pengoperasian,
biaya, ketersediaan,konteks penggunaan, dan mutu teknis.
B. Sasaran didik, karakteristik media, waktu mengoperasikan, tujuan,
misi visi sekolah dan konteks penggunaan.
C. Tujuan, sasaran didik, karakteristik media, visi sekolah dan konteks
penggunaan
D. Kultur sekolah, tujuan, waktu pengoperasiaan dan karakteristik media
E. Budaya sekolah, karakteristik media, visi sekolah dan konteks
penggunaan
32. Seorang guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran dan
sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaraan utuh. Pernyataan
berikut yang benar terkait dengan media pembelajaran adalah:
A. media pembelajaran yang paling baik adalah media yang berbasis TIK
B. sebuah media dapat digunakan untuk semua kegiatan pembelajaran
C. media dapat digunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan
pembelajaran
D. memilih media tidak perlu banyak pertimbangan agar tidak merepotkan
E. media pembelajaran yang paling baik adalah media yang berbasis
manusia
33. Salah satu unsur strategi pembelajaran adalah Mengidentifikasi dan menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai,
dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
(Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)
Penerapan dari unsur strategi di atas dalam konteks pembelajaran adalah ...
A. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan
profil perilaku dan pribadi peserta didik.
B. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif.
C. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode
dan teknik pembelajaran.
D. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria
dan ukuran baku keberhasilan
E. Mempertimbangkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau
kriteria dan ukuran baku keberhasilan
34. Upaya merancang pengayaan bagi peserta didik yang mencapai
ketuntasan belajar
optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut ...............
A. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang
yang berbeda
B. Memberikan tes tambahan dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi
C. Memberikan tambahan sumber baaan tambahan yang lebih mendalam
dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument tesnya yang sesuai
D. Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari penerbit yang
berbeda
E. Memberikan pengayaan dan remidial dengan tingkat kesukaran yang
lebih tinggi
35. Konsep menyodorkan berbagai situasi kepada siswa dan mendorong siswa untuk menyelidiki, mencari
jawabannya adalah konsep dan strategi.....
A. Discovery learning
B. Induktif learning
C. Inquiry learning
D. Cooperatif learning
E. TGT
Inkuiri Learning
Inquiry learning adalah model pembelajaran yang mendorong pelajar untuk mencari informasi dengan observasi dan eksperimen,
pelajar akan mencari jawaban secara mandiri dengan analisis, penyelidikan, menanyakan pertanyaan, meneliti, dan
menerjemahkan informasi. Metode ini mendorong pelajar menjadi lebih mandiri, kreatif, kritis, dan analitis.
Discovery Learning
Tidak jauh berbeda dengan Inkuiri, Discovery learning juga merupakan model pembelajaran yang mendorong pelajar untuk mencari
jawaban secara mandiri dengan observasi dan analisis. Letak perbedaan antara inkuiri dan discovery adalah dalam model discovery
pengajar juga berperan aktif dalam proses pembelajaran. Problem Solving
Problem solving learning adalah model belajar dengan melakukan pemecahan masalah. Metode ini sangat bermanfaat bagi pelajar,
dengan metode problem solving pelajar lebih mudah dalam mengingat pembelajaran dan akan terbiasa untuk mencari solusi dari
permasalah-permasalahan di sekitarnya.
Project Based Learning
Project Based Learning adalah metode belajar yang berbasis proyek dalam periode waktu tertentu, dimana dalam proses investigasi
untuk menyelesaikan proyek tersebut menjadi bagian dari pelajar mendapat pengetahuan dan keterampilan. Dalam project based
learning ini akan membangun kerja sama tim, kreativitas, serta mengasah skill critical thinking, problem solving, dan komunikai
pelajar. Langkah-langkah dalam melakukan project based learning adalah:
36. Salah satu cara mendasar agar pembelajaran STEAM dapat diterapkan di sekolah
adalah melalui ...
a. keterlibatan pengusaha
b. dukungan orang tua
c. perencanaan pembangunan
d. perencanaan pembelajaran
e. keterlibatan keluarga

STEAM adalah pembelajaran yang menggunakan lima ilmu seperti pengetahuan, teknologi, teknik, seni dan
matematika. Metode pembelajaran STEAM adalah secara menyeluruh dan berkaitan satu sama lain sebagai pola
pemecahan masalah.
Hasil akhir yang diharapkan dari penerapan metode pembelajaran STEAM adalah peserta didik dapat dengan mudah
mengambil risiko serius, terlibat dalam pembelajaran pengalaman, bertahan dalam pemecahan masalah, merangkul
kolaborasi, dan belajar serta bekerja melalui proses kreatif.
STEAM adalah bukan soal pembelajaran yang terpisah-pisah, akan tetapi bagian dari kolaborasi untuk menerapkan
seluruh komponen yang ada dalam tema. Peserta didik dengan metode STEAM adalah dituntut mampu menganalisa dan
berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah.
37. Pembelajaran berbasis proyek yang sudah berjalan perlu dikembangkan
strateginya agar menjadi lebih efektif dan efisien. Salah satu cara yang
bisa dilakukan adalah ...
a. melakukan penilaian produk akhir proyek peserta didik yang berhasil
b. mengevaluasi pengalaman peserta didik dan guru bersama-sama
c. mengevaluasi jumlah peralatan dan biaya yang dikeluarkan
d. mengevaluasi kinerja guru dalam memfasilitasi pembelajaran
e. mengevaluasi jumlah peserta didik yang gagal mencapai target
38. Berdasarkan hasil kemampuan menyusun kesimpulan oleh para siswa di kelasnya Pak Jajang
mendapatkan bahwa rata-rata hanya 5 orang dari 30 siswa yang mampu menyusun kesimpulan dengan
benar. Sebagian besar siswa tidak dapat melaksanakan arahan yang telah dijelaskan. Selain itu pada
setiap diskusi para siswa cenderung melakukan aktivitas diluar penugasan. Sehubungan dengan
permasalahan tersebut Pak Jajang kemudian merumuskan akar permasalahan pembelajaran sebagai
berikut: Metode Apa yang dapat saya gunakan agar siswa terampil dalam membuat suatu kesimpulan
ketika melakukan percobaan dalam pembelajaran IPA.
Selanjutnya permasalahan tersebut dapat dirinci secara operasional sebagai berikut:
1. Apakah pemberian LKPD open-ended dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat
kesimpulan percobaan
2. Bagaimana memandu pembuatan kesimpulan percobaan dalam pembelajaran IPA yang
diselenggarakan di sekolah lainnya
3. Bagaimana strategi menyusun kesimpulan percobaan yang mudah dipahami siswa
4. Apakah saya perlu berdiskusi dengan siswa
Permasalahan diatas yang dapat digunakan Pak Jajang dalam rangka melakukan refleksi untuk
persiapan merencanakan PTK adalah...
A. 1, 3 dan 4
B. 1, 2 dan 4
C. 2, 3 dan 4
D. 1, 2 dan 3
E. 2 dan 4
39. Salah satu indicator bahwa seorang guru telah meiliki kemampuan menerapkan model
pembelajaran STEM adalah bagaimana guru tersebut dapat mengembangkan RPP sesuai dengan
aturan dan kebijakan yang berlaku, maka dalam menyusun pendekatan/model/metode
pembelajaran yang digunakan adalah ….
A. Model project based learning (PjBL) Lucas
B. Model Project based learning (PjBL) STEM, Laboy Rush
C. Model 5E, Bybee
D. Model PjBL atau 5E
40. Pembelajaran STEM adalah suatu pembelajaran secara terintegrasi antara sains, technology, engineering dan
matematika untuk mengembangkan kreatifitas siswa melalui proses pemecahan masalah dalam kehidupan
sehari-hari, dengan beberapa langkah berikut ini:
(1) Menyiapkan dokumen kurikulum sesuai dengan tingkat/kelas
(2) Melakukan analisis kurikulum 2013 tentang kompetensi inti, topic sains, yang dapat dirancang
pembelajarannya dengan pendekatan STEM serta mengembangkan Indikator pencapaian kompetensi
(3) Melakukan analisis kurikulum 2013 tentang kompetensi dasar, topic sains, yang dapat dirancam
pembelajarannya dengan pendekatan STEM serta mengembangkan indicator pencapaian kompetensi
(4) Melakukan analisis kurikulum 2013 tentang kompetensi dasar , topic sains, yang dapat dirancang
pembelajarannya dengan pendekatan STEM serta mengembangkan tujuan pembelajarannya
(5) Menuliskan konsep/kompetensi dari setiap bidang kajian STEM sesuai dengan topic yang dianaliss, baik
SAins (factual, konseptual, procedural), teknologi, engineering dan matematika
Langkah-langkah melakukan analisis STEM sesuai dengan kurikulum 2013 yang tepat adalah …..
A. 1, 3 , dan 5
B. 1, 2, dan 4
C. 1, 4, dan 5
D. 1, 3, dan 4
41. Dalam implementasi Merdeka, karakteristik utama dalam intergasi pendekatan STEM adalah
integrasi sains, teknologi, engineering dan matematika dalam memecahkan masalah di
kehidupan nyata. Karakteristik STEM dalam perkembangannya, ada tiga pola pendekatan
pembelajaran STEM yang umum dikenal oleh komunitas pendidikan. Berdasarkan pola
pendekatan terintegrasi pembelajaran STEM berikut ini, menurut pernyataan pakar paling
tepat adalah ….
A. Pembelajaran lebih menekankan pada penjelasan guru dibandingkan dengan kegiatan
siswa atau secara umum dikenal sebagai model pengajaran ceramah konvensional
B. Guru secara jelas memberikan instruksi dan materi secara terpisah pada setiap mata
pelajaran STEM. Keterkaitan antar mata pelajaran pada pendekatan ini umumnya
disampaikan secara tersurat melalui pembicaraan guru di depan kelas
C. Pendekatan yang memberikan penekanan pada pengetahuan yang didapatkan melalui
kajian permasalahan di dunia nyata dan Teknik pemecahan masalah dalam konteks
social, budaya dan fungsional
D. Siswa diarahkan untuk mampu mencari hubungan antara mata pelajaran yang berbeda
yang juga diajarkan dalam waktu yang berbeda. Model ini membutuhkan kolaborasi yang
baik antar guru mata pelajaran untuk menjaminkan bahwa siswa memahami adanya
keterkaitan antar konsep dari materi yang diajarkan
42. Tujuan pendidikan nasional abad 21 adalah untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Yaitu masyarakat bangsa
Indonesia yang sejahtera, bahagia, dengan kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam
dunia global, melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumber daya manusia yang berkualitas,
pribadi yang mandiri, berkemauan dan berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita bangsanya. Untuk
merealisasikan tujuan tersebut. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan telah berupaya menguatkan
implementasi K13 dan mengembangkan pendekatan pembelajaran STEM yang mampu mengakomodir
karakteristik dan nilai-nilai pembelajaran abad 21.
1) Critical Thingking
2) Communicative
3) Collaborative
4) Creative
5) Cross Knowledge
6) Cross Scence
7) Cross Technology
Berdasarkan data di atas, maka bentuk-bentuk keterampilan sedang dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan keterampilan abad 21 adalah ….
A. 1, 2, 3, 4
B. 4, 5, 6, 7
C. 1, 2, 4, 5
D. 3, 4, 6, 7
Thank you

Anda mungkin juga menyukai