Anda di halaman 1dari 13

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : Prof.Dr. Idi Warsah,M.Pd.I

KELAS : 3F

SELA ANGGRAINI (21531141)


SHELLA SILVANA (21531143)
SITI MAISAROH (21531152)
GAYA BELAJAR & BERPIKIR MURID
A. Pengertian Gaya Belajar & Gaya Berpikir

Gaya belajar adalah metode yang paling memungkinkan individu untuk


mengumpulkan dan menggunakan pengetahuan dalam cara khusus. Guru yang baik
adalah guru yang memahami cara belajar siswanya, dalam memberikan layanan
kepada siswanya, karena guru yang telah memahami siswanya akan menciptakan 17
pembelajaran yang menarik di kelas. Dengan begitu siswa tidak akan pernah
merasakan pembelajaran yang membosankan dan tidak pernah ingin ketinggalan
dalam pembelajaran.
Gaya berpikir adalah cara yang biasa digunakan oleh seseorang
untuk mengatur dan mengolah informasi yang mereka dapatkan dari
pembelajaran. Untuk mengolah dan mengatur informasi tersebut
seseorang akan memiliki kecenderungan menggunakan salah satu bagian
otaknya, baik itu otak kanan maupun otak kiri mereka.
B. Macam-macam Gaya Belajar
a) Pelajar Aktif dan Reflektif
Dilihat dari sisi gaya belajar siswa ada yang bergaya aktif ada pula yang
reflektif. Pelajar aktif cenderung selalu aktif berusaha mempertahankan dan
memahami keterangan terbaik dengan melakukannya sendiri.
Sedangkan pelajar reflektif lebih suka berpikir secara diam-diam terlebih dahulu
tentang hal-hal atau fokus yang sedang dihadapinya, memulai kerja dengan
pertanyaan, “Mari kita pikirkan terlebih dahulu” dan lebih suka belajar sendirian.

b) Pelajar Intuitif dan Sensorik


Siswa dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu siswa intuitif dan
siswa sensorik. Pelajar sensorik cenderung menyukai pembelajaran yang
berupa fakta-fakta. Pelajar sensorik sering memecahkan masalah dengan
metode kerja yang ketat dan kompleks, tidak menyukai cara kerja dengan
“kejutan”.
Sedangkan pelajar intuitif biasanya lebih memilih menemukan
kemungkinan dan hubungan, menyukai “inovasi” dan pengulangan, relatif
terbuka menerima bahan ujian..
c) Pelajar visual & Verbal
Dari perspektif interaksi antara siswa dengan objek atau bentuk sajian, pelajar
dikategorikan menjadi dua, Pelajar visual bagus dalam mengingat apa yang mereka
lihat, seperti foto, diagram, bagan alur, garis waktu, film, dan demonstrasi. Sedangkan
pelajar verbal mendapatkan informasi dan pengetahuan lebih banyak dari kata-kata
dan penjelasan, baik tertulis maupun lisan. Pelajar yang visual sangat cepat jenuh jika
hanya mendengarkan ceramah, membaca buku atau jurnal.

d) Pelajar Sekuensial dan Global


Pelajar sekuensial cenderung memperoleh pemahaman
dalam langkah-langkah berurutan atau linier. Pelajar global
cenderung belajar dalam lompatan besar, menyerap materi
pelajaran hampir secara acak tanpa melihat keterhubungan, dan
kemudian tiba-tiba “mendapatkannya”.
C. Macam-macam Gaya Berpikir

1. Pemikir Sekuensial Konkret (SK)


Untuk memproses dan mengatur informasi pemikir sekuensial konkret
(SK) menggunakan cara yang teratur, linear dan sekuensial. Kenyataan bagi
pemikir SK diperoleh berdasarkan apa yang mereka lihat, raba, dengar,
cium, dan dan apa yang mereka rasakan.

2. Pemikir Acak Konkret (AK)


Bagi pemikir acak konkret (AK) untuk memproses dan mengatur
informasi mereka seperti pemikir sekuensial konkret, mereka
berdasarkan pada kenyataan, tetapi ingin melakukan pendekatan coba-
salah (trial and error). Mereka mempunyai sikap eksperimental yang
diiringi dengan perilaku yang kurang terstruktur dalam memproses dan
mengatur informasi.
3. Pemikir Acak Abstrak (AA)
Bagi pemikir acak abstrak (AA) untuk memproses dan
mengatur informasi mereka menjadikan dunia perasaan dan emosi
sebagai kenyataan. Sebagian mereka tertarik pada nuansa, dan
sebagian lagi cendrung pada mistisisme. Jika informasi
dipersonifikasikan pimikir AA akan mengingat dengan sangat baik,
karena mereka mengatur dengan refleksi informasi, ide-ide, dan
kesan yang mereka dapatkan.

4. Pemikir Sekuensial Abstrak (SA)


Bagi pemikir Sekuensial Abstrak (SA) untuk memproses dan
mengatur informasi mereka menjadikan dunia teori metafisis dan
pemikiran abstrak sebagai kenyataan bagi mereka, karena
mereka suka berpikir dalam konsep dan menganalisis informasi.
Proses berpikirnya rasional, logis, dan intelektual.
EVALUASI BELAJAR MURID
A. Pengertian & Tujuan Evaluasi
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan bertujuan.
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan
untuk memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar siswa
dan memberikan masukan kepada guru mengenai apa yang dia
lakukan dalam kegiatan pengajaran.
Dengan kata lain, evaluasi yang dilakukan oleh guru bertujuan
untuk mengetahui bahan bahan pelajaran yang disampaikan apakah
sudah dikuasi oleh siswa ataukah belum. Selain itu, apakah kegiatan
pegajaran yang dilaksanakannya itu sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan atau belum.
B. Fungsi Evaluasi
Evaluasi yang sudah menjadi pokok dalam proses
keberlangsungan, pendidikan maka sebaiknya dikerjakan setiap hari
dengan jadwal yang sistematis dan terencana. Guru dapat melakukan
evaluasi tersebut dengan menempatkannya secara satu kesatuan
yang saling berkaitan dengan mengimplementasikannya pada satuan
materi pembelajaran.
Bagian penting lainnya yaitu bahwa guru perlu melibatkan siswa
dalam evaluasi sehingga secara sadar dapat mengenali
perkembangan pencapaian hasil belajar pembelajaran mereka,
Sehingga salah satu komponen dalam pelaksanaan pendidikan.
Pentingnya evaluasi dalam pembelajaran dapat dilihat dari fungsi atau
kegunaan yang dimilikinya. Menurut Arifin (2017, hlm. 15) fungsi atau kegunaan
yang dimiliki oleh evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut.
2. Fungsisumatif
1. Fungsi formatif, yaitu menentukan nilai kemajuan atau
yakni untuk memberikan umpan hasil belajar peserta didik dalam mata
balik kepada guru sebagai dasar pelajaran tertentu, sebagai bahan
untuk memperbaiki proses untuk memberikan laporan kepada
pembelajaran dan mengadakan berbagai pihak, penentuan kenaikan
program remedial jika diperlukan kelas, dan penentuan lulus tidaknya
bagi peserta didik. peserta didik.

3. Fungsi diagnostik, 4. Fungsi penempatan,


yakni untuk memahami latar belakang yaitu menempatkan peserta didik
meliputi latar psikologis, fisik, dan dalam situasi pembelajaran yang
lingkungan peserta didik yang mengalami tepat (misalnya dalam menentukan
kesulitan belajar, yang hasilnya dapat program spesialisasi) sesuai dengan
digunakan sebagai dasar dalam tingkat kemampuan peserta didik.
memecahkan kesulitan-kesulitan
tersebut.
KEPRIBADIAN MURID & HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU MURID
Kepribadian siswa adalah suatu kesatuan banyak yang
diarahkan kepada tujuan-tujuan tertentu dan mengandung sifat-
sifat individu, yang bebas menentukan dirinya sendiri.

Kepribadian siswa meliputi tingkah laku, cara berfikir, perasaan, gerak,


hati, usaha, aksi, tanggapan terhadap kesempatan, tekanan dan cara
sehari-hari berinteraksi dengan orang lain.Dari beberapa pendapat diatas
maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian siswa merupakan ciri
atau karakteristik maupun gaya dan sikap yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Membentuk Kepribadian Siswa

1. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri orang itu sendiri. Faktor internal ini biasanya
merupakan faktor gentis atau faktor bawaan.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang
tersebut. Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh
yang berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan
terkecilnya, yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan
pengaruh dari berbagai media audiovisual seperti TV dan VCD,
atau media cetak seperti koran, majalah, dan lain sebagainya.
Kepribadian adalah sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri khas
dan prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atau baku,
sehingga kalau di katakan pola sikap, maka sikap itu sudah baku berlaku terus
menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi.
Seorang guru memiliki sikap yang dapat mempribadi sehingga dapat dibedakan
ia dengan guru yang lain. Kepribadian menurut Zakiah Darajat disebut sebagai
sesuatu yang abstrak, sukar dilihat secara nyata, hanya dapat diketahui lewat
penampilan, tindakan, atau ucapan ketika menghadapi suatu persoalan.
Kepribadian mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga dapat
diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan
dari kepribadian seseorang. Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan
meningkatkan dan kepribadian seseorang. Begitu naik kepribadian seseorang maka
akan naik pula wibawa orang tersebut.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai