Anda di halaman 1dari 5

JPPM Vol. 10 No.

2 (2017)

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL,


KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Yusri Wahyuni
Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bung Hatta

yusriwahyuni85@yahoo.co.id

ABSTRACT
This study aims to identify learning styles of VAK students of Mathematics Education Study Program of
Bung Hatta University. This research is included in descriptive research. The population taken in this
research is all students of Mathematics Education Study Program class of 2012-2015. The sampling
technique used Purposive sampling technique. The instrument used in this research is a questionnaire. The
result of the analysis shows that the students of mathematics education have different learning styles such
as Visual, Auditory, and Kinesthetic. Identification of student learning style of mathematics education
program class of 2012 dominated by 50% Auditory learning style, student class of 2013 dominated by
learning style of Auditory 45%, student of class of 2014 dominated by 50% Auditory learning style and
student of 2015 dominated by Visual learning style 50% .

Keyword : Learning style, Visual, Auditory, Kinestetik.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya belajar VAK mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Bung Hatta. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif. Popuasi yang
diambil dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika angkatan
2012-2015. Teknik pangambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa angket/kuesioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa mahasiswa
program studi pendidikan matematika memiliki gaya belajar yang bervariasi yaitu Visual, Auditorial, dan
Kinestetik. Identifikasi gaya belajar mahasiswa program studi pendidikan matematika angkatan 2012
didominasi oleh gaya belajar Auditorial 50%, mahasiswa angkatan 2013 didominasi oleh gaya belajar
Auditorial 45%, mahasiswa angkatan 2014 didominasi oleh gaya belajar Auditorial 50% dan mahasiswa
angkatan 2015 didominasi oleh gaya belajar Visual 50%.

Kata kunci: Gaya belajar, Visual, Auditorial, Kinestetik.

A. PENDAHULUAN
Gaya belajar dianggap memiliki belajarnya terutama dalam hal
peranan penting dalam proses kegiatan berkonsentrasi saat menyerap informasi
belajar mengajar. Seperti yang diungkapkan yang diberikan.
oleh Joko (2006) “Gaya belajar (learning Mengenali gaya belajar sendiri, belum
styles) merupakan suatu proses gerak laku, tentu membuat seseorang menjadi lebih
penghayatan, serta kecenderungan seorang pandai, tetapi dengan mengenal gaya belajar
pelajar mempelajari atau memperoleh suatu seseorang akan dapat menentukan cara
ilmu dengan cara yang tersendiri”. belajar yang lebih efektif. Berbagai
Pembelajaran yang bermakna datangnya penelitian telah dilakukan untuk
dari motivasi diri dan bukan paksaan. membuktikan bahwa ternyata kita memiliki
Mahasiswa yang kerap dipaksa belajar cara belajar dan berpikir yang berbeda-beda.
dengan cara-cara yang kurang cocok dan Mahasiswa di Program Studi
berkenan bagi mereka tidak menutup Pendidikan Matematika sangat kompleks.
kemungkinan akan menghambat proses Dengan kondisi seperti ini tentu dosen harus

128
Yusri Wahyuni

bekerja keras dalam memberikan kuliah ia memiliki kendala untuk berdialog secara
mengingat betapa sulitnya mengakomodasi langsung karena terlalu reaktif terhadap
gaya belajar tiap-tiap mahasiswa. Kadang- suara, sehingga sulit mengikuti anjuran
kadang seorang dosen mengeluh mengapa secara lisan dan sering salah
materi yang sudah disampaikan sulit menginterpretasikan kata atau ucapan
diterima oleh mahasiswa. Oleh sebab itu (Hamzah,2008).
perlu dicarikan jalan keluar untuk Menurut Bobbi De Porter dan Mike
menanggulangi masalah tersebut, yaitu Hernacki (Deporter,2000) cici-ciri siswa
dengan cara mengenali gaya belajar masing- dengan gaya belajar visual adalah: a) rapi
masing mahasiswa. dan teratur, b) berbicara dengan cepat, c)
Gaya belajar mengacu pada cara biasanya tidak terganggu oleh keributan, d)
belajar yang lebih disukai mahasiswa. mengingat apa yang dilihat daripada apa di
Menurut DePorter (2000) “Gaya belajar dengar, e) lebih suka membaca daripada di
seseorang adalah kombinasi dari bagaimana bacakan, f) pembaca cepat dan tekun, g)
ia menyerap, dan kemudian mengatur serta seringkali mengetahui apa yang harus
mengolah informasi”. Umumnya dianggap dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-
bahwa gaya belajar seseorang berasal dari kata, h) mengingat asosiasi visual, i)
variabel kepribadian, pengetahuan, mempunyai masalah untuk mengingat
psikologis, latar belakang sosio cultural, dan instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan
pengalaman pendidikan. sering kali minta bantuan orang untuk
Hamzah (2008) menyatakan bahwa mengulanginya, j) teliti terhadap detail.
“Ada beberapa tipe gaya belajar yang bisa Mahasiswa visual lebih cenderung
kita cermati dan mungkin kita ikuti apabila untuk mengingat informasi dengan
memang kita merasa cocok dengan gaya itu, menyaksikan langsung sumber informasi
diantaranya: gaya belajar visual, gaya tersebut. Dalam penelitian ini diambil item
belajar auditorial dan gaya belajar c, d, e, f, dan h untuk dikembangkan menjadi
kinestetik”. indikator lembar observasi karena indikator
Pada dasarnya setiap mahasiswa ini di anggap mewakili ciri siswa visual
memiliki gaya belajar tersebut namun tidak dalam belajar matematika. Mahasiswa visual
semuanya yang berkembang secara lebih mudah mengingat suatu konsep atau
seimbang melainkan ada yang mendominasi materi tertentu dengan mengoptimalkan
dengan gaya belajar yang dimilikinya. Hal kemampuan penglihatan.
tersebut menyebabkan mahasiswa akan Fasilitas yang digunakan seperti chart,
menyukai pembelajaran yang bervariasi modul berwarna, handout, grafik, poster, dan
yang sesuai dengan gaya belajar yang lain sebagainya. Gaya belajar auditorial
dimilikinya. Keberagaman gaya belajar adalah gaya belajar yang memanfaatkan
mahasiswa memerlukan suatu pemilihan indera pendengaran untuk mempermudah
strategi mengajar yang cocok agar kekuatan proses belajar.
gaya belajar mahasiswa berkembang dengan Menurut Bobby De Porter dan Mike
baik. Dengan melibatkan aspek visual, Hernacki (Depoter,2000) ciri- ciri siswa
auditorial, dan kinestetik diharapkan mampu dengan gaya belajar auditorial sebagai
meningkatkan aktifitas belajar. Gaya belajar berikut: (a) berbicara kepada diri sendiri saat
visual adalah gaya belajar yang lebih banyak bekerja, (b) mudah terganggu oleh
memanfaatkan penglihatan. Orang dengan keributan, (c) senang membaca dengan keras
gaya belajar visual akan melihat atau dan mendengarkan, (d) merasa kesulitan
membayangkan apa yang sedang untuk menulis, namun hebat dalam bercerita,
dibicarakan. Selain itu, ia memiliki (e) belajar dengan mendengarkan dan
kepekaan yang kuat terhadap warna, mengingat apa yang didiskusikan daripada
disamping mempunyai pemahaman yang yang dilihat, (f) suka berbicara, suka
cukup terhadap masalah artistic. Hanya saja berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang

129
Identifikasi Gaya Belajar (Visual, Auditorial, Kinestetik)

lebar. Siswa auditori cenderung sebagai dengan melaksanakan sendiri aktivitas


pembicara yang baik. Mereka mudah belajar belajarnya. Dalam penelitian ini diambil
dengan mendiskusikan dengan orang lain item a, c, e, g, dan h, untuk dikembangkan
tentang suatu materi tertentu. Dalam menjadi indikator lembar observasi karena
penelitian ini item a, c, e, f, dan h untuk dianggap mewakili siswa kinestetik dalam
dikembangkan menjadi indikator lembar belajar matematika. Dalam menerapkan
observasi karena item-item ini di anggap pembelajaran matematika berdasarkan gaya
mewakili ciri-ciri mahasiswa auditori dalam belajar kinestetik dibutuhkan suatu media
belajar matematika. Dalam kegiatan yang langsung di alami mahasiswa dalam
pembelajaran yang berdasarkan gaya belajar proses belajarnya. Hal ini akan membuat
auditorial, mahasiswa membutuhkan siswa aktif dalam belajar.
suasana yang bisa mengoptimalkan Setiap mahasiswa memiliki
kemampuan pendengaran mereka. Salah kemampuan yang berbeda-beda dalam
satu cara adalah dengan memberikan menerima dan memproses suatu informasi,
kesempatan berdiskusi dalam kelompok dan hal ini mengakibatkan mahasiswa juga
menyajikan temuan-temuanya. Gaya belajar menempuh cara yang berbeda untuk
kinestetik adalah gaya belajar yang lebih menerima informasi tersebut. Salah satunya
mudah menyerap informasi dengan adalah adanya perbedaan gaya belajar gaya
bergerak, berbuat, dan menyentuh sesuatu belajar yang dimiliki mahasiswa. Artinya
yang memberikan informasi tertentu agar ia ketika guru melakukan proses pembelajaran
bisa mengingatnya. dengan metode ceramah di depan kelas,
Menurut Bobby De Porter dan Mike tanya jawab, dan mengerjakan latihan dalam
Hernacki (Deporter,2000) ciri-ciri siswa hal ini akan menguntungkan mahasiswa
dengan gaya belajar kinestetik yaitu: a) yang mempunyai gaya belajar auditorial,
berbicara dengan perlahan, b) sulit padahal tidak semua mahasiswa yang
mengingat peta kecuali jika dirinya pernah mempunyai gaya belajar auditorial tersebut.
berada ditempat itu, c) menghafal dengan Situasi ini tentu kurang mempertimbangkan
cara berjalan dan melihat, d) menggunakan aspek kecendrungan mahasiswa yang
jari sebagai petunjuk saat membaca, e) tidak bervariasi.
dapat duduk diam untuk waktu yang lama, f) Berdasarkan uraian tersebut, maka
kemungkinannya tulisannya jelek, g) selalu penelitian ini bertujuan untuk
berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, mengidentifikasi gaya belajar VAK
h) ingin melakukan segala sesuatu. Jadi anak mahasiswa Program Studi Pendidikan
kinestetik cenderung mengingat informasi Matematika Universitas Bung Hatta.

B. METODE PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah dan adalah seluruh mahasiswa Program Studi
tujuan penelitian, maka penelitian ini Pendidikan Matematika angkatan 2012-
termasuk penelitian deskriptif, untuk 2015. Teknik pangambilan sampel
mengidentifikasikan gaya belajar menggunakan teknik Purposive Sampling.
mahasiswa program studi pendidikan Instrumen yang digunakan dalam penelitian
matematika Universitas Bung Hatta. ini berupa angket/kuesioner.
Popuasi yang diambil dalam penelitian ini

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pembelajaran secara umum bertujuan disesuaikan dengan gaya belajar dari
untuk membekali mahasiswa dengan ilmu masing-masing mahasiswa. Ghufron (2012)
melalui dosen. Proses transfer ilmu tersebut menyatakan bahwa dengan mengajarkan
dapat berjalan secara maksimal apabila bahan yang sama

130
Yusri Wahyuni

, metode yang sama, serta cara 1. Pelajar Haptik, dari kata Yunani yang
penilaian yang sama kepada semua siswa berarti bergerak bersama, sering
dianggap akan menghasilkan hasil yang disebut juga pelajar kinestetik
sama pula adalah hal yang kurang tepat, 2. Pelajar visual, yang belajar paling
sebab meski semua diperlakukan sama baik ketika mereka melihat gambar-
namun mesti dingat bahwa yang melakukan gambar yang mereka pelajari
belajar adalah individu - individu itu sendiri 3. Pelajar auditorial, yang belajar paling
sedangkan kepribadian, abilitas baik melalui suara
(kecakapan), emosional, dan minat siswa Berdasarkan kuesioner yang telah
tetap berbeda. dibagikan kepada mahasiswa program studi
Gaya belajar menurut modalitas pendidikan matematika, diperoleh
seseorang, dibagi menjadi tiga, yang biasa identifikasi gaya belajar mahasiswa setiap
kita kenal adalah tipe visual, tipe auditorial, angkatan, yang disajikan dalam diagram
dan tipe kinestetik, Deporter (2000). Dryden lingkaran sebagai berikut :
(2000), menuliskan dalam bukunya, bahwa
sedikitnya ada tiga gaya utama belajar:

a. Gaya belajar mahasiswa angkatan 2012 c. Gaya belajar mahasiswa angkatan 2014

Visual Visual
20%
25% 25% Auditorial 30% Auditorial
50%
50% Kinestetik Kinestetik

b. Gaya belajar mahasiswa angkatan 2013 d. Gaya belajar mahasiswa angkatan 2015
Visual 17% Visual
20% 35% Auditorial Auditorial
50%
33%
45% Kinestetik
Kinestetik

Dari masing-masing chart satu pendekatan yang sesuai dengan semua


menunjukkan kecenderungan gaya orang, jika pengajaran dirancang dan
belajar mahasiswa pada setiap angkatan,. diterapkan dengan memperhatikan
Angkatan 2012, 2013, 2014 cenderung perbedaan gaya belajar, pelajar akan mampu
meningkatkan konsentrasi, ketika proses
memiliki gaya belajar Auditorial, dan
belajar dan pelajar juga akan mendapatkan
mahasiswa angkatan 2015 cenderung materi yang lebih banyak serta
memiliki gaya belajar Visual. mempertahankan lebih banyak materi-
materi yang sukar.
Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Setiap individu atau mahasiswa
Matematik tentunya mempunyai gaya belajar masing-
Pada dasarnya kita semua bisa belajar, masing sesuai dengan situasi yang dihadapi,
tetapi kita tidak belajar dengan gaya/ cara sehingga memungkinkan setiap mahasiswa
yang serupa. Dimana belajar adalah suatu mempunyai banyak gaya belajar/ kombinasi
pendekatan atau metode, seperti ungkapan gaya belajar tergantung dengan situasinya.
pepatah dalam Ghufron (2012), tidak ada

131
Identifikasi Gaya Belajar (Visual, Auditorial, Kinestetik)

Hal ini juga akan berdampak pada kelas dan juga menentukan di dalam banyak
pendidiknya. Di sini dosen juga harus cara, termasuk keanekaragaman gaya dalam
mengerti pengajaran yang baik untuk belajar.
masing-masing mahasiswa sehingga dosen Jika kita (dosen) ingin apa yang
harus mengetahui dan memahami karakter disampaikan benar-benar bisa diterima, kita
masing-masing mahasiswa. Untuk itu ada harus mengkolaborasikan berbagai
pentingnya dosen mengetahui gaya belajar pendekatan sehingga akan menjadi semacam
mahasiswanya. Groat (1198) dalam Ghufron orkestra materi yang enak disampaikan,
(2012) menyatakan ada beberapa alasan terutama sesuai dengan gaya-gaya belajar
mengapa pemahaman pengajar terhadap yang dimiliki pelajar.
gaya belajar pelajar, perlu diperhatikan Memastikan masa depan dari disiplin-
dalam proses pengajaran, yaitu; membuat disiplin yang dimiliki pelajar. Satu asumsi
proses belajar mengajar dialogis. yang tak perlu dipersoalkan lagi di dalam
Secara aksioma sebenarnya telah karir konseling adalah bahwa semua
menunjukkan bahwa mahasiswa keinginan individu menjadi akan lebih baik
mempunyai perbedaan di dalam berbagai bila disesuaikan dengan beberapa tugas,
hal, tidak hanya dari jenis kelamin dan etnis, area-area pokok, dan karier-karier yang telah
tetapi juga dalam hal usia, bangsa, latar mereka miliki, seperti kesesuaian fungsi
belakang budaya dan sebagainya. kepribadian, bakat, gaya-gaya teori dan
Keanekaragaman ini dapat mempengaruhi seterusnya.

D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan didominasi oleh gaya belajar Auditorial
dapat ditarik kesimpulan mahasiswa 50%, mahasiswa angkatan 2013 didominasi
program studi pendidikan matematika oleh gaya belajar Auditorial 45%,
memiliki gaya belajar yang bervariasi yaitu mahasiswa angkatan 2014 didominasi oleh
Visual, Auditorial, dan Kinestetik. gaya belajar Auditorial 50% dan mahasiswa
Identifikasi gaya belajar mahasiswa program angkatan 2015 didominasi oleh gaya belajar
studi pendidikan matematika angkatan 2012 Visual 50%.

DAFTAR PUSTAKA

DePorter, Bobby & Hernacki, Mike. Ghufron, M. Nur dan Rini Risnawati.
(2000). Quantum Learning : (2012). Gaya Belajar Kajian Teoritik.
Membiasakan Belajar Nyaman dan Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Menyenangkan, Bandung: Kaifa.
Hamzah, (2008). Orientasi Baru Dalam
Dryden, gordon dan Jeannete Vos. (2000). Psikologi Pembelajaran, Jakarta:
Revolusi Cara Belajar. The Learning PT Bumi Aksara.
Revolution. Bandung: Kaifa.
M. Joko Susilo. (2006). Gaya Belajar
Menjadikan Makin Pintar,
Yogyakarta : Pinus.

132

Anda mungkin juga menyukai