Anda di halaman 1dari 4

Implementasi Instrumen Angket Sebagai Alat Penilaian Gaya Belajar

Siswa Kelas 5
Husnul Hotimah1, Iqlima ‘Izzati2, Nailatul Muna3
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura
Jl. Raya Telang, kec. Kamal, kab. Bangkalan Jawa Timur
husnul.hotimahpdg@gmail.com
iqlimaizzati5@gmail.com
nailatulmuna2004@gmail.com

Abstract. This research proposes the implementation of a questionnaire instrument as a tool for assessing students' learning styles in
the classroom. The main objective of this research is to further understand the variations in students' learning styles and identify the
factors that influence students' learning preferences. By combining qualitative methods with literature studies, this research seeks to
gather holistic insights into learning styles, providing a solid foundation for designing appropriate and relevant questionnaire
instruments. The results of this study are expected to provide a more in-depth view of how the questionnaire instrument can be
effectively applied in transmitting students' learning styles, as well as making a positive contribution to the development of learning
strategies that are more tailored to students' individual needs.
Keywords: learning styles, questionnaire instrument, students
Abstrak. Penelitian ini mengusulakan implementasi instrumen angket sebagai alat penilaian gaya belajar siswa didalam kelas.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami lebih lanjut dalam variasi gaya belajar siswa dan mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi preferensi belajar siswa. Dengan menggabungkan metode kualitatif dengan studi literatur, penelitian ini
berusaha mengumpulkan wawasan yang holistik terkait gaya belajar, memberikan dasar yang kuat untuk merancang instrumen
angket yang tepat dan relevan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang
bagaimana instrumen angket dapat diterapkan secara efektif dalam memancarkan gaya belajar siswa, serta memberikan kontribusi
positif terhadap pengembangan strategi pembelajaran yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa.
Kata kunci: gaya belajar, instrumen angket, siswa

Latar Belakang evaluasi yaitu teknik evaluasi menggunakan tes


dan evaluasi menggunakan non-tes. Teknik Non
Dalam proses pendidikan dan tes pada umumnya memegang peranan penting
pembelajaran , penekananan pada kualitas bahan dalam rangka mengevaluasi hasil belajar peserta
ajar mengutamakan profesionalisme guru dan didik dari segi ranah sikap(affective domain), dan
prestasi siswa. Proses pendidikan dan ranah keterampilan(psychomotoric domain).
pembelajaran membutuhkan penyatuan Salah bentuk instrumen non tes yang dapat
komponen pembelajaran yang yang sinergis digunakan oleh guru dalam melakukan evaluasi
untuk membentuk kompleksitas disiplin ilmu mengenai sikap dan keterampilan siswa yakni
baik kognitif, emosional, dan psikomotorik. menggunakan instrumen angket atau sering juga
Komponen pembelajaran dihubungkan sesuai dikenal dengan sebutan kuesioner. Kuesioner
konteks pembelajaran dan didasarkan pada atau angket merupakan suatu bentuk instrumen
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hasil penilaian siswa yang fleksibel dan relatif sangat
belajar siswa sebagai bahan evaluasi untuk mudah digunakan(Azwar,2009:101). Dalam
mengukur kemampuan siswa dalam materi yang menilai gaya belajar siswa kelas 5, guru dapat
telah diajarkan. Evaluasi sebagai suatu proses menggunakan instrumen angket ini untuk
evaluasi pendidikan meliputi penyediaan semua mengetahui macam-macam gaya belajar siswa
pelayanan satuan pendidikan. Salah bentuk dikelas. Berdasarkan latar belakang yang sudah
evaluasi pendidikan yang konkrit dan numerik dijelaskan, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih
adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dalam melalui metode kualitatif dengan
dicapai melalui evaluasi. pendekatan studi pustaka yang bertujuan untuk
Evaluasi memiliki kedudukan yang mendeskripsikan pengimplementasian instrumen
penting dalam proses pembelajaran. Dengan angket gaya belajar siswa kelas 5.
melakukan evaluasi, guru sebagai pengelola
pendidikan dapat mengetahui kemamapuan yang
dimiliki peserta didik. Ketepatan metode yang Metode Penelitian
digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. pendekatan kualitatif teknik pengambilan data
Dalam melakukan evaluasi, terdapat 2 alternatif dan pengumpulan data yang dilakukan yakni
teknik yang dapat digunakan dalam melakukan
dengan metode studi literatur. Metode ini melihat teman-teman lainnya baru
melibatkan analisis mendalam terhadap literatur kemudian dia sendiri yang bertindak.
yang sesuai untuk memahami dan menjelaskan b) Bukan pendengar yang baik saat
mengenai topik yang akan dibahas yakni berkomunikasi
implementasi instrumen angket terhadap gaya c) Cenderung melihat sikap, gerakan, dan
belajar siswa dikelas. Dalam penelitian ini bibir guru yang sedang menjelaskan.
peneliti tidak melibatkan kegiatan pengumpulan d) Kurang mampu mengingat informasi
data melalui observasi langsung ataupun yang diberikan secara lisan.
wawancara melainkan berfokus pada observasi e) Tak suka bicara didepan kelompok dan
terhadap kajian-kajian yang sudah ada. Analisis tak suka pula mendengarkan orang
literatur ini dilakukan untuk melihat bagaimana lain. Terlihat pasif dalam kegiatan
peran instrumen angket dapat membedakan gaya diskusi.
belajar siswa yang bervariasi. f) Dapat duduk tenang ditengah situasi
yang ribut dan ramai tanpa terganggu.
Hasil dan Pembahasan g) Lebih suka peragaan daripada
penjelasan lisan.
Setiap individu pasti memiliki perbedaan satu 2. Gaya belajar auditori
dengan lainnya. Baik hal tersebut berupa sikap, Merupakan gaya belajar siswa yang
tingkah laku, kemampuan, kebiasaan serta bentuk mengandalkan pada pendengaran agar
fisik. Perlu kita ketahui bahwasanya setiap dapat memahami dan mengingat informasi
individu memiliki caranya sendiri dalam yang diperolehnya. Berikut ciri-ciri siswa
menerima dan menyerap informasi yang dengan gaya belajar auditori:
diperolehnya. Hal ini tentunya berlaku pada diri a) Cenderung banyak omong
seorang siswa ketika belajar didalam kelas. Setiap b) Mampu mengingat dengan baik
siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda penjelasan guru didepan kelas, atau
dalam menyerap pengetahuan atau informasi yang materi yang didiskusikan dalam
diberikan oleh guru didalam kelas. Kemampuan kelompok/kelas
siswa dalam menerima pembelajaran ini berkaitan c) Tak suka membaca dan umumnya
dengan gaya belajar masing-masing siswa. Gaya memang bukan pembaca yang baik
belajar merupakan suatu kombinasi antara cara karena kurang dapat mengingat
seseorang dalam menyerap, menerima, dan dengan baik apa yang baru saja
memperoleh pengetahuan serta cara mengatur dan dibacanya
mengolah informasi atau pengetahuan yang d) Pendengar ulung: anak mudah
didapat. Ada bermacam-macam gaya belajar anak, menguasai materi iklan/lagu di
seperti ada anak yang cenderung suka belajar televisi/radio
secara mandiri namun ada pula anak yang suka e) Senang berdiskusi dan berkomunikasi
belajar secara berkelompok yakni berdiskusi. dengan orang lain
Sebagian anak memerlukan musik sebagai latar f) Kurang cakap dalam mengerjakan
belakang, namun sebagian pula lebih bisa tugas mengarang/menulis
berkonsentrasi bila keadaan tenang. Terdapat g) Kurang tertarik memperhatikan hal-hal
banyak hal yang dapat memengaruhi gaya belajar baru dilingkungan sekitarnya, seperti
anak, seperti faktor fisik, emosional, sosiologi, hadirnya anak baru, adanya papan
serta lingkungan tempat tinggalnya. pengumuman di pojok kelas, dll.
Menurut Bobbi De Poter & Mike Hernacki, 3. Gaya belajar kinestetik
gaya belajar anak dapat dibedakan menjadi 3, Merupakan gaya belajar yang
yakni gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, mengharuskan individu yang bersangkutan
dan gaya belajar kinestetik. menyentuh sesuatu yang memberikan
1. Gaya belajar visual informasi tertentu agar ia bisa
Merupakan gaya belajar siswa yang mengingatnya.
mengacu pada ketajaman penglihatannya. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik:
Siswa dengan gaya belajar ini a) Menyukai praktek/percobaan
mengandalkan penglihatannya atau b) Menyentuh segala sesuatu yang
melihat dulu buktinya untuk bisa dijumpainya, termasuk saat belajar
mempercayainya. Ada beberapa ciri-ciri c) Sulit berdiam diri atau duduk manis,
siswa dengan gaya belajar visual, yakni: selalu ingin bergerak
a) Saat mendapat petunjuk untuk d) Mengerjakan sesuatu yang
melakukan sesuatu, biasanya akan memungkinkan tangannya aktif.
e) Suka menggunakan objek nyata pengumpulan data melalui instrumen angket gaya
sebagai alat bantu belajar belajar ini dapat dimanfaatkan oleh guru SD
f) Menyukai permainan dan aktivitas dalam memperbaiki dan menyempurnakan
fisik metode, teknik, maupun pendekatan pembelajaran
g) Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti agar lebih sesuai dan efisien dengan gaya belajar
peta, symbol dan lambang masing-masing siswa. Dalam menilai gaya belajar
Dalam melakukan perencanaan pembelajaran, siswa instrumen angket memiliki keunggulan
penilaian mengenai gaya belajar siswa berperan diantaranya:
penting dalam penyusunan rancangan 1) Angket dapat mencangkup berbagai aspek
pembelajaran. Penilaian gaya belajar siswa dalam gaya belajar siswa seperti visual, auditori,
pembelajaran dapat membantu guru dan dan kinestetik, sehingga memberikan
pemimpin pendidikan untuk mengetahui cara gambaran yang komprehensif.
belajar yang paling efektif dan efisien digunakan 2) Penggunaan angket memungkinkan
setiap siswa. Penilaian ini memungkinkan guru penggumpulan data secara efisien dari
untuk mengidentifikasikan keterampilan dan sejumlah besar siswa dalam waktu
kelemahan siswa dalam memahami serta singkat.
mengaplikasikan materi yang dipelajari. Guru 3) Angket dapat disusun dengan pertanyaan
dapat melakukan penilaian gaya belajar ini diawal yang terstruktur untuk mendapatkan
kegiatan pembelajaran yakni sebagai bentuk jawaban yang lebih konsisten dan dapat
penilaian diagnostik terhadap siswa. Guru dapat diukur.
menggunakan berbagai instrumen penilaian yang Namun dalam implementasi instrumen angket
sesuai dengan kebutuhannya seperti guru sebagai alat penilaian gaya belajar siswa,
melakukan observasi langsung terhadap cara instrumen ini mungkin memiliki keterbatasan
belajar siswa atau guru dapat memberikan soal- dalam menilai aspek-aspek tertentu dari gaya
soal berupa angket kepada siswa untuk belajar siswa, dan hasilnya dapat dipengaruhi oleh
mengetahui cara belajar mereka secara objektif. kemampuan siswa dalam menggambarkan gaya
Salah satu instrumen yang dapat digunakan belajar mereka masing-masing dengan tepat.
dalam menilai gaya belajar siswa yakni dengan
menggunakan instrumen angket. Instrumen angket Kesimpulan
merupakan salah satu macam instrumen non tes Setiap siswa memiliki gaya belajar yang
yang berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang berbeda-beda dalam menyerap informasi dan
harus dijawab oleh siswa (Arikunto,2013). pengetahuan. Gaya belajar siswa dibedakan
Menurut Arikunto (2010:195) jika dilihat dari menjadi 3 jenis utama, yaitu gaya belajar visual,
cara menjawab kusioner atau angket dibedakan auditorial, dan kinestetik. Masing-masing gaya
menjadi dua jenis yakni angket terbuka dan belajar memiliki ciri khas dalam cara menyerap
angket tertutup. Angket terbuka memberikan dan memahami informasi. Mengetahui gaya
kesempatan terhadap responden untuk menjawab belajar siswa penting agar guru dapat merancang
pertanyan dengan kalimatnya sendiri, sedangkan metode dan aktivitas pembelajaran yang sesuai.
dalam angket tertutup peneliti sudah menyediakan Penilaian gaya belajar ini dilakukan melalui
pilihan jawaban yang dapat dipilih oleh responden instrumen angket. Instrumen angket merupakan
dalam menjawab pertanyaan peneliti. Angket salah satu cara efektif untuk menilai gaya belajar
dapat digunakan untuk mengukur gaya belajar siswa secara efisien. Angket dapat menggali
siswa, yaitu cara yang cenderung dipilih siswa informasi komprehensif mengenai preferensi
dalam melakukan kegiatan pembelajaran belajar siswa. Hasil penilaian gaya belajar melalui
(Jamaris,2014). Tujuan penggunaan angket angket dapat dimanfaatkan guru untuk
sebagai instrumen penilaian gaya belajar siswa menyempurnakan rancangan pembelajaran agar
adalah mengidentifikasi kecenderungan gaya lebih sesuai dengan kebutuhan tiap siswa, meski
belajar siswa, sehingga guru dapat menyesuaikan ada keterbatasan dalam menggali beberapa aspek
metode dan aktivitas pembelajaran agar sesuai gaya belajar.
dengan gaya belajar siswa (Jasmine,2016). Hasil
dari instrumen angket yang dilakukan selanjutnya Referensi
dapat dianalisis untuk memberikan informasi yang
Arikunto., & Suharsimi. (2013). Prosedur
akurat mengenai interversi pembelajaran yang
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
diperlukan. Instrumen angket yang dapat
Jakarta: Rineka Cipta.
digunakan bisa berisi item-item pertanyaan
mengenai kesukaan, kebiasaan, dan perilaku siswa Azwar, S. (2009). Metode Penelitian.
yang terkait dengan kegiatan pembelajaran. Hasil Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Depoter, Bobby & Mike, H. (2006). Quantum
learning: Membiasakan belajar byaman
dan menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Jamaris., & Martini. (2014). Kesulitan Belajar:
Perspektif, Asesmen, dan
Penanggulangannya. Bogor: Ghalia
Indonesia
Jasmine., & Julia. (2016). Mengenal Ragam
Gaya Belajar Anak. Jakarta: Diva Press

Anda mungkin juga menyukai