Anda di halaman 1dari 19

KAJIAN LITERATUR

“Tingkat Pemahaman Siswa


yang Berbeda-beda”
Oleh:
Kelompok 5
Anggota Group
5

DONI SUAIBATUL LENI ZULKIFLI ANGEI NOVERINTIS


Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu
mengharapkan akan menghasilkan pembelajaran yang
maksimal. Namun setiap individu siswa tidak hanya
belajar dengan kecepatan yang berbeda tetapi juga
memproses informasi dengan cara yang berbeda.
Ada siswa yang lebih senang menulis hal-hal yang
telah disampaikan oleh guru ketika proses
pembelajaran berlangsung. Adapula siswa yang lebih
senang mendengarkan materi yang disampaikan oleh
guru, serta adapula siswa yang lebih senang praktek
secara langsung. Cara belajar yang dimiliki siswa
sering disebut dengan gaya belajar atau modalitas
belajar siswa. Gaya belajar merupakan suatu
kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian
mengatur serta mengolah informasi.
Terdapat 3 (tiga) gaya belajar seseorang

AUDITORY VISUAL KINESTETIK


Terdapat 3 modalitas (tipe) dalam gaya belajar
yaitu Visual, Auditori dan Kinestetik. Pelajar
visual belajar melalui apa yang mereka lihat.
Auditori belajar dengan cara mendengar dan
kinestetik belajar lewat gerak dan menyentuh.
Dalam kenyataannya, setiap orang memiliki
ketiga gaya belajar tersebut, tetapi kebanyakan
orang cenderung hanya menggunakan salah satu
dari ketiga gaya tersebut yang lebih mendominasi

De Poter dalam bukunya Tutik Rachmawati dan


Daryanto yang berjudul Teori Belajar dan Proses
Pembelajaran yang Mendidik
Hanya 20-30% anak usia sekolah
yang tergolong sebagai siswa
bergaya belajar auditori, 40%
bergaya belajar visual, dan 30-40%
adalah pelajar kinestetik atau
visual-kinestetik

Menurut Dunn dan Dunn (1978)


Untuk anak-anak sekolah dasar kekuatan
modalitas yang paling sering adalah visual (30%)
atau campuran (30%), diikuti oleh auditori (25%),
dan kinestetik (15%). Price, Dunn, dan Sanders
(1980) menemukan siswa yang masih sangat
muda bergaya belajar amat kinestetik, berikutya
siswa SD kelas rendah lebih visual, dan
selanjutnya berikutnya pada siswa SD kelas
tinggi, yaitu kelas V atau VI menyerap informasi
melalui indra pendengaran (auditori)

Barbe dan Milone (1981)


meneliti gaya-gaya persepsi pembaca,
menemukan bahwa pembaca yang baik
lebih suka belajar melalui indra
penglihatan dan pendengaran mereka,
sementara pembaca yang kurang baik
memiliki preferensi yang lebih kuat pada
pembelajaran kinestetik

Carbo (1983)
mendefinisikan gaya belajar sebagai cara
seseorang mempersepsikan dan
memproses informasi dalam situasi
belajar. Brown berpendapat bahwa
preferensi gaya belajar merupakan salah
satu aspek gaya belajar, dan mengacu
pada pilihan satu situasi belajar atau
kondisi di atas preferensi yang lain

Brown (2000)
mendefinisikan gaya belajar sebagai pendekatan umum—
misalnya, global atau analitik, auditori atau visual—yang
digunakan siswa dalam memperoleh bahasa baru atau dalam
mempelajari subjek lainnya. Dengan kata lain, gaya belajar
adalah cara seorang siswa merasakan, berinteraksi dengan,
dan merespon lingkungan belajar. Gaya belajar kadang-
kadang didefinisikan sebagai karakteristik kognitif, afektif,
sosial, dan fisiologis perilaku yang berfungsi sebagai indikator
yang relatif stabil tentang bagaimana siswa merasakan,
berinteraksi dengan, dan menanggapi lingkungan belajar”

Celcia-Murcia (2001)
Banyaknya kegagalan siswa
dalam menerima informasi
disebabkan ketidaksesuaian
gaya mengajar guru dengan
gaya belajar siswa

Munif Chatib (Pakar)


setiap metode mengajar tergantung pada cara
atau gaya siswa belajar, pribadi, dan
kesanggupannya. Oleh karena itu, guru dalam
mengajar harus memperhatikan gaya belajar
siswa. Dengan mengenali gaya belajar siswa, guru
dapat merancang kegiatan pembelajaran dengan
beragam model, strategi, dan metode yang sesuai

S. Nasution (Pakar)
Siswa atau
Guru
Perlu
Mengetah
ui Gaya
Belajar?

Bagi siswa, dengan mengetahui


gaya belajarnya, mereka agar ia dapat memfasilitasi pembelajaran di
kelasnya sesuai dengan gaya belajar yang
diharapkan dapat menyerap disukai siswa. Maksudnya, setiap guru mata
informasi secara maksimal pelajaran harus memahami bahwa
bergantung pada pembelajaran informasi sering muncul dalam bentuk
verbal dan visual, dan sebagian besar
berlangsung sesuai gaya informasi akan hilang pada seseorang yang
belajarnya tidak memfungsikan kedua keterampilan ini
dengan baik.
Cara mengetahui
Gaya Belajar

Mengisi kuesioner
Memberikan Melakuka online
Kuesioner kepada www.akupintar.id
Siswa untuk diisi assestment www.rencanamu.id
sesuai dengan Diagostic
keadaan
sebenarnya
Salah satu contoh Model Pembelajaran yang
dapat dilakukan di kelas dengan identifikasi
siswa yang memiliki tingkat pemahaman /
gaya belajar yang berbeda-beda adalah:
Model Pembelajaran Berbasis Projek
Caranya
•Materi: Invitation 
•Langkah-langkah yang dilakukan:
1) Guru menjelaskan secara singkat materi atau topik hari ini.
2) Guru memutar video berbagai jenis undangan: Pernikahan, ulang tahun, sunatan, izin, dll
3) Siswa mengamati video yang ditampilkan.
4) Guru memberi pertanyaan mendasar tentang hasil pengamatan siswa dari video yang diputar
5) Guru menjelaskan tentang materi lebih lanjut (bagian bagian surat)
6) Guru membagi siswa dalam kelompok.
7) Guru memberikan tugas dalam kelompok (Tiap kelompok berbeda jenis undangan)
8) Siswa mendesain perencanaan produk dalam kelompok
9) Guru memfasilitasi siswa untuk menyusun jadwal / rundown aktifitas kelompok dalam pembuatan produk
10)Guru memonitoring progress pengerjaan produk
11)Setiap kelompok menguji produk dalam kelompok (Diskusi, simulasi, presentasi)
12)Guru memandu kelompok untuk mengecek pengalaman belajar yang sudah dilakukan melalui projek yang
dikerjakan
Setelah dilakukan beberapa teknik
mengajar oleh guru, mengapa masih
dijumpai kesulitan / kelemahan siswa
dalam berliterartur?

Anda mungkin juga menyukai