Latar Belakang
setiap warga negara diharapkan dapat menjadi pribadi yang unggul dan mampu
telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia saat ini adalah dengan penerapan
Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 melalui pelaksanaan secara terbatas.1
Indonesia memberlakukan Sistem Kredit Semester (SKS) untuk jenjang SMP dan
penerapan SKS disekolah merupakan hal baru yang berbeda dengan SKS
1
kurikulum yang menggunakan kurikulum regular yang ada yaitu kurikulum 2006
demikian perlu adanya suatu inovasi dalam sistem pendidikan yang dapat
dan diproses Menurut James dan Gardner dalam bukunya yang berjudul gaya
belajar gaya belajar adalah cara yang kompleks dimana para siswa menganggap
dan merasa paling efektif dan efisien dalam memproses, menyimpan dan
memanggil Kembali apa yang telah mereka pelajari. Gaya belajar siswa
tentu memiliki gaya belajar yang berbeda. Mengetahui gaya belajar siswa
yang berbeda ini dapat membantu para guru dalam menyampaikan bahan
pembelajaran kepada semua siswa shingga hasil belajar akan lebih efektif.
Setiap siswa menggunakan ketiga gaya ini pada tahapan tertentu, akan
tetapi salah satu dari ketiganya cenderung lebih menonjol. Aanya perbedaan
tersebut, guru harus mampu mengakomoasi kebutuhn siswa dalam kegiatan proses
secara maksimal. Gaya belajar setiap orang dipengaruhi oleh faktor alam
(bawaan) dan faktor lingkungan. Bahkan setiap siswa tidak dapat berubah secara
pribadi. Tetapi ada hal-hal yang dapat dilatih dan disesuaikan dengan lingkungan
yang tidak dapat diubah. Mengenali gaya belajar tidak serta merta membuat siswa
menjadi lebih pintar. Namun, adanya gaya belajar memungkinkan siswa untuk
, Memahami gaya belajar adalah cara yang konsisten bagi siswa untuk
pengalaman dan informasi. Gaya belajar didefinisikan sebagai cara siswa secara
Gaya belajar atau dengan kata lain yang disebut sebagai modalitas belajar.
Istilah lain untuk modalitas adalah ketajaman sensorik. Ini berarti suatu sistem
milik manusia yang untuk mengakses dunia dan tetap terhubung dengan dunia
luar. Dalam bahasa Indonesia, kata sensory berarti indera atau sensasi. Manusia
memiliki panca indera untuk memetakan informasi yang diakses dari dunia kecil:
tubuh, jiwa, dan roh yang terhubung ke dunia luar. Panca indera tersebut adalah
gaya belajar sebagai cara untuk mencari jalan agar belajar menjadi hal yang
dapat memahami konsep yang dipelajari. Situsi dan kondisi untuk berkonsentrasi
sangat berhubungan dengan gaya belajar. Jika seseorang dpat mengenali gaya
belajar sendiri, maka orang tersebut dapat mengelola kondisi apa, dimana, kapan
Menurut penelitian dari Syamsu Rizal dan Suhadi gaya belajar adalah
terhadap suatu objek. Terdapat banyak asumsi bahwa ada hubungan yang positif
antara sikap siswa dengan hasil belajarnya. Dengan kata lain, bahwa siswa yang
mempunyai sikap positif terhadap pelajaran tertentu cenderung lebih tekun dalam
belajar sehingga mencapai asil yang memuaskan. Dan sebaliknya, siswa yang
memiliki sifat negatif terhadap pelajaran, dia tidak akan semangat belajar
belajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (2003), yang mengemukakan
bahwa setiap metode mengajar bergantung pada cara atau gaya siswa belajar,
pribadinya serta kesanggupannya. Dengan demikian, guru dalam mengajar
hendaknya memperhatikan gaya belajar atau Learning Style siswa, yaitu cara
pembelajaran.
dipengaruhi oleh tipe kepribadian, kebiasaan atau habit, serta berkembang sejalan
dengan waktu dan pengalaman. Pola atau gaya belajar tersebut dipengaruhi oleh jurusan
atau bidang yang digeluti, yang selanjutnya akan turut mempengaruhi keberhasilan
pandang antara lain: kemampuan awal siswa, latar belakang budaya siswa,
pengalaman belajar siswa, gaya belajar siswa, dan sebagainya. Karakteristik gaya
belajar siswa cukup penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar
1. Bagaimana cara belajar siswa untuk menempuh sistem SKS selama dua
tahun?
2. Apa saja kendala yang dialami siswa cara belajar system SKS untuk lulus
1. Untuk mengetahui cara belajar siswa dalam menempuh sIstem SKS dan
2. Untuk mengetahui kendala yang dialai oleh para siswa Ketika menjalani
sIstem SKS
sistem SKS
cara yang digunakan oleh siswa yang menempuh sistem SKS untuk lulus
yang kompleks dimana para siswa menganggap dan merasa paling efektif
yang telah mereka pelajari. Gaya belajar siswa merupakan kunci untuk
diatur dan diproses. Setiap siswa tentu memiliki gaya belajar yang
berbeda. Mengetahui gaya belajar siswa yang berbeda, hal ini dapat
membantu para guru dalam menyampaikan bahan pembelajaran kepada
Kajian Pustaka
Gaya Belajar adalah cara yang konsisten dilakukan oleh seorang murid
umum gaya belajar manusia dibedakan kedalm dua kelompok beasr, yaitu gaya
belajar visual dan gaya belajr auditorial dan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar
visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, mengamati, memandang, dan
sejenisnya. Kekuatan gaya belajar ini terletak pada indera penglihatan.bagi orang
yang memilaki gaya ini, mata adalah alat yang paling peka untuk menagkap setiap
kerapian dan ketermpilan, jika betbicara cenderung lebih cepat, suka membuat
perencanaan yang matang untuk jangka waktu yang Panjang, sangat teliti sampai
maupn presentasi, leih muah mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar,
terganggu dengan keributan saat belajar yang cepat dan tekun, lebih suka
membaca sendiri daripada dibacakan orang lain, tidak mudah yakin terhadapsetiap
masalah sebelum secara mental merasa pasti, suka mencorat-coret tanpa arti
selama berbicara di telepon atau dalam rapat, lebih suka melakukan pertunjukan
(demontrasi) daripada berpidato, lebih menyukai seni daripada music,serinkali
mengetahui apa yang harus dilakatakan akan tetapi tidak pandai dalam memilih
memperhatikan.
materi secara cepat sesuai dengan kematangan dan kemampuan mereka, dan jika
perlu naik kelas secara loncat. Sistem inilah yang sering disebut dengan sistem
memungkinkan bagi peserta didik yang cerdas, yang berbakat, yang talemta untuk
waktuyang lebih singkat. Tiga sistem Pendidikan bagi mereka yang cerdas yakni:
(1) Segregation atau terpisah, (2) Enrichment atau pengayaan, (3) Acceleration
bagi mereka yang cerdas secara tersendiri dan terpisah dari yang lain, mereka bisa
sekolah khusus, atau di kelas khusus. Sistem ini sering disebut segregation, atau
dimana mereka yang cerdas berada di sekolah regular atau bisa di sekolah khusus
tersebut, sebab masing-masing memiliki plus dan minusnya. Menurut Eliot dkk,
akselerasi yakni: (1) Siswa masuk sekolah berdasar usia mental dan bukan usia
kronologis. (2) Loncat kelas. (3) Waktu Pendidikan dipersingkat. (4) Masuk
unggul dalam usia muda, akan banyak doktor-doktor muda dalam usia 21 tahun.
Hitung saja jika peserta didik masuk sd usia 6 tahun ditambah belajar di SD 4
tahun, SMP 2 tahun, SMA 2 tahun, S1 3 tahun, S2 2 tahun, maka lulus doktor
pada usia 21 tahun. Dan bakan mungkin dapat dipersingkat lagi, maka akan
banyak lhir doctor diusia muda. Oleh sebab itu tidak heran jika berbagai negara
yakni: (1) Kelas reguler, dimana peserta didik berada dalam kelas reguler pada
kelas dan dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah itu lebih awal disbanding
kelas reguler. (2) Kelas khusus, dimana beberapa peserta didik dikelompokkan
berada dalam kelas khusus pada sekolah reguler, namun memperoleh perlakuan
dibandingkan dengan kelas reguler. (3) Sekolah khusus yakni beberapa peserta
didik pada sekolah khusus akselerasi memperoleh perlakuan akselerasi dengan
Metode Penelitian
Penelitian yang berjudul “Gaya belajar siswa lulus dua tahun” menggunakan
Sumber data yang menjadi dasar penelitian ini dikelompokkan menjadi dua
peneliti dalam penelitian ini adalah jurnal yang diambil dari Google
Scholar.
sumber yang bukan asli berisi informasi maupun data penelitian. Data