Disusun oleh :
Mohammad Farhan Maulana
NIS 13692
Negeri 1 Pamekasan.
Pamekasan,……………………
Mengesahkan
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Atas Rahmat dan
hidayah-nya, penulis bisa menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Gaya
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepad Ibu Eka Juwita selaku
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis dalam
mengerjakan karya tulis ini. Penulis juga mengycapkan terima kasih kepada
Karya tulis ini berisi hal-hal yang terkait gaya belajar yang digunakan oleh
siswa/siswi program lulus dua tahun. dann untuk mengetahui gaya belajar ang
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya imiah ini. Oleh sebab iu,
sara dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga
berharap semoga karya tulis ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan yang
Penulis
DAFTAR ISI
3 ABSTRAK
pada kelas akselerasi, waktu belajar hanya ditempuh dalam waktu 2 tahun saja.
reguler dan siswa program lulus dua tahun. setiap kelas berisi satu sampai tiga
siswa dengan program lulus dua tahun. maka dari itu penelitian ini dilaksanakan
termasuk siswa yang lulus dua tahun. berdasar penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa gaya belajar siswa/siswi lulus dua tahun memiliki gaya belajar
setiap warga negara diharapkan dapat menjadi pribadi yang unggul dan mampu
telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia saat ini adalah dengan penerapan
Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013 melalui pelaksanaan secara terbatas.1
Indonesia memberlakukan Sistem Kredit Semester (SKS) untuk jenjang SMP dan
penerapan SKS disekolah merupakan hal baru yang berbeda dengan SKS
1
kurikulum yang menggunakan kurikulum regular yang ada yaitu kurikulum 2006
demikian perlu adanya suatu inovasi dalam sistem pendidikan yang dapat
dan diproses Menurut James dan Gardner dalam bukunya yang berjudul gaya
belajar gaya belajar adalah cara yang kompleks dimana para siswa menganggap
dan merasa paling efektif dan efisien dalam memproses, menyimpan dan
memanggil Kembali apa yang telah mereka pelajari. Gaya belajar siswa
tentu memiliki gaya belajar yang berbeda. Mengetahui gaya belajar siswa
yang berbeda ini dapat membantu para guru dalam menyampaikan bahan
pembelajaran kepada semua siswa shingga hasil belajar akan lebih efektif.
Setiap siswa menggunakan ketiga gaya ini pada tahapan tertentu, akan
tetapi salah satu dari ketiganya cenderung lebih menonjol. Aanya perbedaan
tersebut, guru harus mampu mengakomoasi kebutuhn siswa dalam kegiatan proses
secara maksimal. Gaya belajar setiap orang dipengaruhi oleh faktor alam
(bawaan) dan faktor lingkungan. Bahkan setiap siswa tidak dapat berubah secara
pribadi. Tetapi ada hal-hal yang dapat dilatih dan disesuaikan dengan lingkungan
yang tidak dapat diubah. Mengenali gaya belajar tidak serta merta membuat siswa
menjadi lebih pintar. Namun, adanya gaya belajar memungkinkan siswa untuk
, Memahami gaya belajar adalah cara yang konsisten bagi siswa untuk
pengalaman dan informasi. Gaya belajar didefinisikan sebagai cara siswa secara
Gaya belajar atau dengan kata lain yang disebut sebagai modalitas belajar.
Istilah lain untuk modalitas adalah ketajaman sensorik. Ini berarti suatu sistem
milik manusia yang untuk mengakses dunia dan tetap terhubung dengan dunia
luar. Dalam bahasa Indonesia, kata sensory berarti indera atau sensasi. Manusia
memiliki panca indera untuk memetakan informasi yang diakses dari dunia kecil:
tubuh, jiwa, dan roh yang terhubung ke dunia luar. Panca indera tersebut adalah
gaya belajar sebagai cara untuk mencari jalan agar belajar menjadi hal yang
dapat memahami konsep yang dipelajari. Situsi dan kondisi untuk berkonsentrasi
sangat berhubungan dengan gaya belajar. Jika seseorang dpat mengenali gaya
belajar sendiri, maka orang tersebut dapat mengelola kondisi apa, dimana, kapan
Menurut penelitian dari Syamsu Rizal dan Suhadi gaya belajar adalah
terhadap suatu objek. Terdapat banyak asumsi bahwa ada hubungan yang positif
antara sikap siswa dengan hasil belajarnya. Dengan kata lain, bahwa siswa yang
mempunyai sikap positif terhadap pelajaran tertentu cenderung lebih tekun dalam
belajar sehingga mencapai asil yang memuaskan. Dan sebaliknya, siswa yang
memiliki sifat negatif terhadap pelajaran, dia tidak akan semangat belajar
belajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (2003), yang mengemukakan
bahwa setiap metode mengajar bergantung pada cara atau gaya siswa belajar,
pribadinya serta kesanggupannya. Dengan demikian, guru dalam mengajar
hendaknya memperhatikan gaya belajar atau Learning Style siswa, yaitu cara
pembelajaran.
dipengaruhi oleh tipe kepribadian, kebiasaan atau habit, serta berkembang sejalan
dengan waktu dan pengalaman. Pola atau gaya belajar tersebut dipengaruhi oleh jurusan
atau bidang yang digeluti, yang selanjutnya akan turut mempengaruhi keberhasilan
pandang antara lain: kemampuan awal siswa, latar belakang budaya siswa,
pengalaman belajar siswa, gaya belajar siswa, dan sebagainya. Karakteristik gaya
belajar siswa cukup penting dan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar
Siswa unggul yang sering disebut anak berbakat dalam lingkungan kelas
unggul memiliki kemampuan pada aspek kognitif yang melebihi diswa reguler
memiliki kemampuan kognitif yang luar biasa dan dapat mengarah pada
stimulasi.
5.2 Fokus Penelitian
1. Bagaimana cara belajar siswa untuk menempuh sistem SKS selama dua
tahun?
2. Apa saja kendala yang dialami siswa cara belajar system SKS untuk lulus
1. Untuk mengetahui cara belajar siswa dalam menempuh sIstem SKS dan
2. Untuk mengetahui kendala yang dialai oleh para siswa Ketika menjalani
sIstem SKS
sistem SKS
cara yang digunakan oleh siswa yang menempuh sistem SKS untuk lulus
selama dua tahun, dan batasan ahirnya adalah penyelesaian permasalahan
yang kompleks dimana para siswa menganggap dan merasa paling efektif
yang telah mereka pelajari. Gaya belajar siswa merupakan kunci untuk
diatur dan diproses. Setiap siswa tentu memiliki gaya belajar yang
berbeda. Mengetahui gaya belajar siswa yang berbeda, hal ini dapat
Kajian Pustaka
Gaya Belajar adalah cara yang konsisten dilakukan oleh seorang murid
Daryanto yang berjudul Teori Belajar dan Proses Pembelajaran Yang Mendidik,
adalah cara mengenali berbagai metode belajar yang disukai yang mungkin efektif
bagi peserta didik tersebut”. Berarti gaya belajar yang dimaksudkan yaitu cara
memahami metode-metode yang dirasa paling disukai oleh pserta didik yang
Menurut James dan Garner dalam M. Nur Guffron dan Risnawati, Gaya
menjelaskan bahwa: “gaya belajar adalah cara yang kompleks dimana para siswa
meganggap dan merasa paling efektif dan efisien dalam memproses, meyimpan
dan emanggil Kembali apa yang telah mereka pelajari”. Sedangkan menurut
oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat,
merupakan suatu cara atau kebiasaan belajar yang dianggap paling disukai dan
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 180 gaya belajar adalah: “kemampuan
tingkatannya, ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang lambat”. Oleh karena itu,
seseorang atau siswa sering kali harus menempuh cara yng berbeda untuk bisa
memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Ada siswa yang senang
melihat hal-hal yang telah disampaikan oleh guru ketika proses pembelajaran
disampaikan oleh guru, serta ada juga yang lebih senang praktik secara langsung.
Dari beberapa definisi gaya belajar diatas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar
adalah cara yang digunakan seseorang dalam proses belajar yang meliputi
di jelaskan oleh De Porter dan Hernacki : “bahwa terdapat 3 modlitas (tipe) dakam
gaya belajar yaitu visual, auditori dan kinestetik. Pelajar visual belajar melalui apa
tetapi disisi lain kebanyakan orang cenderung hanya menggunakan salah satu dari
Siswa bergaya belajar visual dapat dilihat dari ciri-ciri utama yaitu
agar siswa paham. Ciri-ciri siswa yang memiliki gaya belajar visual
dengan gaya belajar visual lebih mengingat apa yang mereka lihat,
ciri seperti saat berfikir lebih baik ketika bergerak atau berjalan,
tersebut yaitu:
1) Gaya belajar visual
tulisan berwarna.
disampaikan.
dipelajari.
kegiatan.
senang mencatat.
kunci.
mengalami sendiri
c) Mencoba berbicara dengan peserta didik secara pribadi setiap
hari ini”.
dipelajari.
materi secara cepat sesuai dengan kematangan dan kemampuan mereka, dan jika
perlu naik kelas secara loncat. Sistem inilah yang sering disebut dengan sistem
memungkinkan bagi peserta didik yang cerdas, yang berbakat, yang talemta untuk
waktuyang lebih singkat. Tiga sistem Pendidikan bagi mereka yang cerdas yakni:
(1) Segregation atau terpisah, (2) Enrichment atau pengayaan, (3) Acceleration
bagi mereka yang cerdas secara tersendiri dan terpisah dari yang lain, mereka bisa
sekolah khusus, atau di kelas khusus. Sistem ini sering disebut segregation, atau
dimana mereka yang cerdas berada di sekolah regular atau bisa di sekolah khusus
tersebut, sebab masing-masing memiliki plus dan minusnya. Menurut Eliot dkk,
akselerasi yakni: (1) Siswa masuk sekolah berdasar usia mental dan bukan usia
kronologis. (2) Loncat kelas. (3) Waktu Pendidikan dipersingkat. (4) Masuk
unggul dalam usia muda, akan banyak doktor-doktor muda dalam usia 21 tahun.
Hitung saja jika peserta didik masuk sd usia 6 tahun ditambah belajar di SD 4
tahun, SMP 2 tahun, SMA 2 tahun, S1 3 tahun, S2 2 tahun, maka lulus doktor
pada usia 21 tahun. Dan bakan mungkin dapat dipersingkat lagi, maka akan
banyak lhir doctor diusia muda. Oleh sebab itu tidak heran jika berbagai negara
Menurut akbar dan Hawadi (2010:104) bahwa akselerasi berasal dari Bahasa
dan/atau bakat istimewa untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam waktu
SD/MI dalam jangka waktu 5 tahun, di SMP/MTs atau SMA/MA dalam jnagka
yakni: (1) Kelas reguler, dimana peserta didik berada dalam kelas reguler pada
sekolah regulernamu memporoleh perlakuan akselerasi sehingga dapat loncat
kelas dan dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah itu lebih awal disbanding
kelas reguler. (2) Kelas khusus, dimana beberapa peserta didik dikelompokkan
berada dalam kelas khusus pada sekolah reguler, namun memperoleh perlakuan
dibandingkan dengan kelas reguler. (3) Sekolah khusus yakni beberapa peserta
Metode Penelitian
Penelitian yang berjudul “Gaya belajar siswa lulus dua tahun” menggunakan
Sumber data yang menjadi dasar penelitian ini dikelompokkan menjadi dua
sumber yang bukan asli berisi informasi maupun data penelitian. Data
data secara tidak langsung yaitu melalui orang lain maupun melewati
Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah peneliti bertindak sebagai instrumen
Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti adalah mutlak,
karena peneliti harus berinteraksi dengan lingkungan baik manusia dan non
manusia yang ada dalam kancah penelitian. Pada kesempatan kali ini peneliti
media tertentu, misalnya telepon, email, atau video call mellui zoom atau skype.
Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancar terstruktur dan tidak
terstruktur.
3.2.1 Wawancara terstruktur
informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini,
spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin
Analisis data adalah suatu proses atau upaya mengolah data menjadi informasi
baru. Proses ini diperlukan agar karakteristik data menjadi lebih mudah
dimengerti dan berguna sebagai solusi bagi suatu permasalahan, khususnya yang
berkaitan dengan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam pnelitian
Teknik analisis naratif fokus pada bagaimana suatu ide atau cerita
Teknik analisis data kualitatif naratif dapat membantu kita memahami dan
penelitian kualitatif naratif juga membantu kita dalam membuat rencana strategi
pemasaran.
sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat
2007:334).
BAB IV
Pembahasan
4.1.1 Wawancara
4.1.1.1 Apakah ada teknik khusus dalam belajar selama menjadi siswa
belajar biasanya.
e. Responden 5 menjawab ada, ia menggunakan tipe belajar
mengerti materi.
bermodalkan konsisten.
karena
pembelajaran di yuotube.
belajar.
belajar
dalam belajar.
dikerjakan
4.1.1.4 Bagaimana kiat kiat anda bisa bertahan menjadi siswa lulus dua
tahun.
pelajaran.
universitas Impian.
4.1.1.5 Dengan menjadi siswa lulus dua tahun apakah anda masih
dan keluarga.
teman-teman.
tugasnya.
untuk bersantai.
keluarga.
4.1.1.6 Adakah kesulitan yang anda alami selama menjadi siswa lulus
dua tahun ?
menyampaikan materi.
d. Responden 4 menjawab, tidak, dia hanya kesulitan
terbatas.
mempelajarinya.
belajar.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Teknik belajar yang digunakan siswa lulus dua tahun di SMAN 1
Pamekasan
dan konsisten dalam belajar agar bisa bertahan menjadi siswa lulus da
tahun. dari hasil wawancara yang kami lakukan ada beberapa teknik
siswa lulus dua tahun hanya belajar 30 menit kini setelah menjadi
dua tahun. Adapun tujuan dari bimbel itu sendiri adalah memberikan
bantuan bagi peserta didik agar mendapat orestasi atau hasil belajar yang
4.2.3 Manajemen waktu siswa program lulus dua tahun SMAN 1 Pamekasan
bagi siswa itu sendiri. Berikut merupakan cara siswa program lulus dua
Hal ini yang membuat mereka lebih cepat menamatkan sekolah yang
4.2.4 Usaha siswa/siswi program lulus dua tahun SMAN 1 Pamekasan untuk
dua tahun.
e. Dukungan orang tau dan keridhoan kedua orang tua yang dapat
f. Konsisten dalam belajar, yakni harus tekun dalam belajar tidak boleh
bermalas-malasan.
4.2.5 ketersediaan waktu luang untuk bersantai bersama teaman dan keluarga
keluarganya.
b. Masih bisa karena siswa/siswi pogram lulus dua tahun kelasnya tidak
4.2.6 kesuliatan yang dialami oleh siswa/siswa program lulus dua tahun
teman kelas renggang, dan menjaga Kesehatan fisik dan mental agar
tidak sakit.
lulus dua tahun rata-rata rentan terken stress, kelelahan fisik, dan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan pada pembahasan
1. Gaya belajar yang digunakan oleh siswa/siswi program Lulus dua tahun
berbeda-beda.
dimana 30 menit digunakan untuk belajar dan lima menit untuk istirahat,
dengan menggunakan teknik belajar ini para siswa tidak mudah lelah dan
pengetahuan.
kelasnya merenggangang.
5.2 Saran
Dari penelitian kami beberapa saran yang dapat kami tuliskan untuk
yang ada.
bahasannya.
f. Peneliti selanjutya diharapkan dapat mendapatkn data-data yang lebih
akurat
Daftar Pustaka
https://stai-binamadani.e-journal.id/Tarbawi
https://media.neliti.com/media/publications/499096-none-e49315c5.pdf
Timur
https://journal.unair.ac.id/filerPDF/3-12_2.pdf
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/19404/5/BAB%20II.pdf
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4085/