Anda di halaman 1dari 14

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEDISIPLINAN GURU DALAM MENGAJAR

SEJARAH DI SMA NEGERI 2 PARIGI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN


MUNA

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH

ELSA
A1N120086

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, karena
dengan adanya pendidikan akan membuat suatu perubahan pada diri individu kearah yang
lebih baik. Keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh tenaga kependidikan, ini
dikarenakan tenaga kependidikan merupakan suatu komponen penyelenggaraan kegiatan
mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola dan memberikan pelayanan teknis
dalam bidang pendidikan.
Selanjutnya menurut UU No. 20 Tahun 200 tentang sistem pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk menentukan suatu belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
mengembangkan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara.
Usaha sadar terencana, berarti sengaja disiapkan, ada tujuan tertentu mewujudkan yaitu
suasana belajar dan pembelajaran yang kondusif agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Potensi ini adalah kekuatan/kemampuan yang terpendam
dalam diri peserta didik. Potensi diri itu bermacam-macam misalnya kekuatan spiritual,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara (Sukaesih, 2019: 77)
Dalam proses pembelajaran banyak hal yang mempengaruhi motivasi belajar, peranan
guru sebagai pelaksana perlu meningkatkan profesionalismenya dalam hal kegiatan belajar
mengajar di sekolah terutama kedisiplinan kepada peserta didik. Dengan kata lain
kedisiplinan dan motivasi merupakan salah satu syarat agar prestasi belajar peserta didik di
sekolah menjadi lebih baik. Selain itu kedisiplinan guru juga akan menjadi Suatu rangsangan
bagi peserta didik agar lebih disiplin dalam belajar
Disiplin kerja guru ini besar kaitannya dengan ketaatan mengaplikasikan peraturan
sekolah. Prilaku disiplin memotivasi individu guru agar dapat bertugas sesuai dengan proses
yang benar. Suatu contoh dapat menimbulkan motivasi peserta didik dalam belajar yaitu guru
yang datang tepat pada waktu mengajar dan jarang membiarkan kelas mengajarnya
terbengkalai sebelum pembelajaran selesai (Hasibuan, 2012)
Setiap guru memiliki kewajiban unutk melaksanakan tugas dan pekerjaannya,dalam
pelaksanaannya tentu setiap sekolah berharap suatu hasil pekerjaan yang mempunyai tujuan
yang memuaskan, demi mewujudkan tujuan dari sekolah, yang pertama harus dibangun dan
ditegakkan di sekolah tersebut, adalahh kedisiplinan orang-orang yang terlibat didalam
sekolah, salah satunya adalah guru. Disiplin yang akan ditegakkan tersebut akan menjadi hal
yang penting, sebab aturan-aturan yang ditaati oleh guru dapat diketahui dengan kedisiplinan.
Dengan adanya kedisiplinan guru dalam mengajar, proses pembelajaran akan terlaksanakan
dengan baik. Ketercapaian siswa belajar tiada akan jauh jatuh dari keberhasilan dalam
prosedur pembelajaran yang berdampak pada kedisiplinan guru (Ainna. 2021: 24 vol 2)
Kebijakan peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran harus selalu diupayakan oleh
berbagai pihak, baik pemerintah maupun komponen lain yang terlibat dalam proses tersebut.
Guru sebagai salah satu komponen di dalamnya memiliki tugas dan tanggung jawab yang
besar. Karena masa depan suatu bangsa ditentukan oleh guru yang berkualitas. Tugas dan
tanggung jawab tersebut tidak hanya sekedar membuat peserta didik menjadi tahu dan
memahami bahan ajar yang diberikan, tetapi dapat menjadikan peserta didik menjadi manusia
terdidik yang memahami perannya sebagai manusia, sehingga bermanfaat bagi diri dan
lingkungan sekitarnya (Novauli, 2015 : 45.)
Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif,
menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelas, sehingga belajar peserta didik berada
pada tingkat optimal.” Dari pernyataan tersebut dinyatakan bahwa seorang guru harus mampu
mengembangkan pemikiran yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Dapat memahami
perkembangan psikologis peserta didik. Dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi
dengan peserta didik. Memiliki wawasan pengetahuan, pemahaman, dan sikap profesiona
untuk memecahkan masalah. Mampu mengembangkan profesi pendidikan sesuai dengan
pererkembangan dan tuntutan zaman. (Novauli, : 2015: 46)
pengaruh motivasi peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik
sangat penting antara lain agar motivasi yang diharapkan merupakan setiap kegiatan yang
mendorong, meningkatkan belajar dan mengajak peserta didik belajar lebih giat. Dengan
motivasi dapat menimbulkan semangat belajar yang baik. Karena dalam bentuk pembinaan
atau bimbingan tersebut dapat memotivasi setiap peserta didik dalam melakukan aktifitas dan
target yang diharapkan (Sukaesih. 2019:78 vol 3)
Berdasarkan hasil pengamatan di SMA Negeri 2 Parigi kecamatan Parigi Kabupaten
Muna ditemukan beberapa masalah yaitu, dalam pembelajaran Sejarah siswa cenderung
malas belajar hal ini dikarenakan kan kurangnya disiplin guru dimana guru sering kali datang
terlambat ketika jam pelajaran sudah dimulai akhirnya waktu terbuang dengan sia-sia
sehingga hal ini berdampak juga pada siswa, siswa menjadi malas pusing akan pelajaran hal
tersebut berdampak pada hasil belajar sejarah siswa yang masih relatif rendah.
Dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah taat terhadap aturan yang berlaku yang telah
ditetapkan sebelumnya dan disepakati bersama baik tertulis maupun tidak tertulis Untuk
meningkatkan moral yang dijalankan dengan rasa senang hati.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, maka fokus
permasalahan yang menjadi pokok kajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah persepsi siswa tentang kedisiplinan guru di SMA Negeri 2 Parigi


Kecamtan Parigi Kabupaten Muna?
2. Daampak apa sajakah yang dialami siswa tentang perilaku disiplin guru SMA 2 Parigi
Kabupaten Muna?
3. Apa pengaruh yang menyebabkan kedisiplinan guru yang negatif terhadap
kemampuan siswa SMA 2 Parigi Kabupaten Muna

C.Tujuan penelitian
1. Untuk Mengetahui persepsi siswa tentang kedisiplinan guru di SMA Negeri 2 Parigi
Kecamtan Parigi Kabupaten Muna?
2. Untuk Mengetahui dampak yang dialami siswa tentang perilaku disiplin guru SMA 2
Parigi Kabupaten Muna
3. Untuk mengetahui pengaruh yang menyebabkan kedisiplinan guru yang negatif
terhadap kemampuan siswa SMA 2 Parigi Kabupaten Muna

D. Manfaat penelitian

1. Bagi peserta didik


a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada peserta didik agar dapat
menciptakan suasana yang nyaman dan tentram di dalam kelas.
b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada peserta didik agar dapat
mematuhi norma-norma yang berlaku sehingga peserta didik dapat belajar
dengan baik dan benar.
c. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada peserta didik agar dapat
mengatasi berbagai keluhan yang mereka alami dalam proses pembelajaran .

2. Bagi guru
a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada guru agar dapat bekerja sama bersama
siswa agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada guru dapat mempunyai kemauan dan
kemampuan yang tinggi dalam dunia pendidikan, dan punya tanggung jawab yang tinggi
untuk dapat tercapainya disiplin yang baik.
c. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pada guru dapat memberikan contoh yang baik
kepada siswanya mengenai disiplin baik itu disiplin waktu maupun tingkah laku.

3. Bagi pihak sekolah


a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada pihak sekolah agar dapat secara tegas
terhadap seorang guru apabila tidak disiplin karena akan merugikan siswanya
b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada pihak sekolah agar dapat meminimalisir
segala kesalahan gurunya yang menjadi faktor penyebab kurangnya disiplin guru tersebut
sehingga menjadikan peserta didik malas akan proses dalam pembelajaran.
c. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada pihak sekolah agar dapat melakukan
upaya-upaya untuk senantiasa melakukan evaluasi kerja dengan kritik dan saran kepada
guru yang bersangkutan dan senang tiasa melakukan penilaian kerja agar kesalahan yang
sama tidak terulang kembali.

3. Bagi peneliti
a. Dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat mengetahui betapa pentingnya kedisiplinan
itu dalam proses belajar mengajar karena akan memberikan dampak positif baik itu
kepada guru maupun peserta didik.
b. Dengan adanya penelitian ini, ketika peneliti telah menjadi seorang guru maka dia akan
berusaha untuk disiplin baik itu disiplin waktu maupun tingkah laku agar dia dapat
mencontoh perilaku yang positif dan dapat dicontoh oleh siswanya kelak nanti.
c. Dengan adanya penelitian ini, peneliti akan senang tiasa berpikir bahwa disiplin itu
sangatlah penting bagi sekolah agar dapat mendorong siswanya agar belajar secara
konkret dan praktis hidup disekolah tentang hal-hal positif dan menjauhi hal-hal yang
bersifat negatif.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Persepsi

persepsi merupakan suatu kegiatan yang fleksibel, yang dapat menyesuaikan diri secara
baik terhadap masukan yang berubah-ubah. Dalam kehidupan seharihari, tampPersepsi
merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran
berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas,
menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam
tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama (Akbar, 2015 :
195)

presepsi merupakan merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi
mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah
memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung
makna yang sama (Jayanti, 2018 : 207)

Persepsi adalah proses bagaimana seseorang memahami dan memberikan arti kepada suatu
objek atau stimulus yang menggunakan indranya sehingga dapat mengemukakan pendapat,
tanggapan, dan pandangan terhadap objek yang diamatinya yang nantinya akan
mempengaruhi tingkah laku individu. Persepsi yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi
sikap dan tindakan yang akan diambil. Persepsi merupakan suatu proses pengamatan dan
pemikiran yang didasari oleh pengetahuan dan pengalaman seseorang terhadap suatu objek
sehingga melahirkan suatu penafsiran atau interpretasi terhadap suatu objek atau stimulus
tertentu. Dalam penelitian yang dijadikan objek penelitian adalah hakikat pendidikan lanjutan
yaitu tujuan dan anfaat pendidikan lanjutan seseorang memahami dan memberikan arti
kepada suatu objek atau stimulus yang menggunakan indranya sehingga dapat
mengemukakan pendapat, tanggapan, dan pandangan terhadap objek yang diamatinya yang
nantinya akan mempengaruhi tingkah laku individu. Persepsi yang dimiliki seseorang akan
mempengaruhi sikap dan tindakan yang akan diambil. Persepsi merupakan suatu proses
pengamatan dan pemikiran yang didasari oleh pengetahuan dan pengalaman seseorang
terhadap suatu objek sehingga melahirkan suatu penafsiran atau interpretasi terhadap suatu
objek atau stimulus tertentu. Dalam penelitian yang dijadikan objek penelitian adalah hakikat
pendidikan lanjutan yaitu tujuan dan manfaat pendidikan lanjutan (Triyono, 2018 : 72)

Dalam kamus besar bahasa Indonesia persepsi merupakan tanggapan Dalam kamus besar
bahasa Indonesia persepsi merupakan tanggapan langsung dari suatu serapan/proses
seseorang mengetahui hal melalui panca inderanya. Persepsi merupakan suatu proses yang
diketahui oleh penginderaan, penginderaan merupakan suatu proses diterimanya rangsangan
oleh individu melalui alat penerima yaitu indra, diteruskan oleh syarat ke otak merupakan
pusat susunan syarat dan proses selanjutnya disebut proses persepsi. Dari pendapat diatas
dapat diketahui bahwa persepsi merupakan suatu pengalaman terhadap suatu objek peristiwa
ataupun hubungan-hubungan yang diperoleh seseorang, kemudian disimpulkan dan
ditafsirkan. Proses persepsi akan tetap berlangsung selama manusia mengenal lingkungannya
setiap kali ktia berinteraksi dengan lingkungan akan memberikan respon atau reaksi baik
berupa tingkah laku, pendapat, sikap/ide menurut intervensi masing-masing individu (Yanti,
2022 : 432)

Persepsi merupakan pintu gerbang masuknya pengaruh dari luar, melalui persepsi anak
belajar mengenal dunia, dengan persepsi mereka juga dapat menerima pelajaran-pelajaran,
dengan perantaraan persepsi mereka dapat berkembang.Persepsi yang ada pada seseorang
akan mempengaruhi bagaimana perilakuorang tersebut, baik itu berupa persepsi positif
maupun negatifakan mempengaruhi tindakan yang tampak (Hidayat, 2016 : 82)

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologi yang penting bagi manusia dalam merespon
kehadiran berbagai aspek dan gejala disekitanya. Persepsi mengandung pengertian yang
sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Para ahli telah memberikan definisi yang
beragam tentang persepsi, walaupun pada intinya engandung makna yang sama (najichun,
2016 : 140)

B. Konsep pembelajaran Sejarah


Sejarah adalah suatu studi yang telah dialami manusia di waktu lampau dengan dan yang
telah meninggalkan jejak-jejak pada masa lampau dan yang telah meninggalkan jejak-jejak
pada masa sekarang, Tekanan perhatian diletakkan terutama pada aspek peristiwa sendiri
terutama perkembangan yang disusun dalam cerita sejarah (Sirnayatin 2017 : 314)

Mempelajari sejarah juga mempunyai kontribusi yang sangat besar karena dengan
mempelajari sejarah juga mempunyai kontribusi yang sangat besar karena dengan
mempelajari sejarah dapat mengembangkan kesadaran sejarah, sehingga nilai-nilai yang ada
di dalam sebuah peristiwa sejarah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan
mendapatkan pemahaman akan pentingnya masa lalu demi masa depan. Kesadaran sejarah
juga merupakan bagian dari pendidikan karakter. Hal ini, adanya kesadaran sejarah, siswa
sudah dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari nilai-nilai atau karakter yang ada
pada materi sejarah. Misalnya, siswa dapat mengaplikasikan bentuk cinta tanah air, rasa
tanggung jawab dan semangat kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari mmempelajari
sejarah dapat mengembangkan kesadaran sejarah, sehingga nilai-nilai yang ada di dalam
sebuah peristiwa sejarah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan mendapatkan
pemahaman akan pentingnya masa lalu demi masa depan. Kesadaran sejarah juga merupakan
bagian dari pendidikan karakter. Hal ini, adanya kesadaran sejarah, siswa sudah dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari nilai-nilai atau karakter yang ada pada materi
sejarah. Misalnya, siswa dapat mengaplikasikan bentuk cinta tanah air, rasa tanggung jawab
dan semangat kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari (sirnayatin 2017 : 315)

Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang peristiwa yang terjadi dalam masyarakat
manusia pada waktu yang lampau sesuai dengan rangkaian kausalitasnya sserta proses
perkembangannya dalam segala aspeknya yang berguna sebagai pengalaman untuk dijadikan
pedoman kehidupan manusia pada masa sekarang serta arah cita-cita pada masa yang akan
datang. Konsep waktu sangat penting dalam memahami peristiwa masa lalu sampai saat ini,
sehingga dapat dijadikan pedoman hidup dan arah cita-cita masa depan. Sejarah sebagai suatu
ilmu memiliki tugas pokok, yaitu: membuka kemasa lampau/waktu yang lalu umat manusia,
memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti
perkembangannya dari masa yang paling tua hingga dewasa ini (sulfemi 2016 : 61).
Mata pelajaran sejarah merupakan salahsatu mata pelajaran yang dapat membentuk sikap
sosial peserta didik. Dalam mengajarkan sejarah, guru dituntut harus dapat menjelaskan setiap
peristiwa ejarah dengan baik tanpa membuat peserta didik mengantuk (Wiratama 2021:6)

C. Konsep Disiplin

Disiplin kerja sangat penting bagi pegawai yang bersangkutan maupun bagi organisasi
karena disiplin kerja akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Oleh karena itu,
pegawai merupakan motor penggerak utama dalam organisasi. Disiplin kerja yang baik
mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan
kepadanya. (Sukaesih, 2019: 80)

Untuk meningkatkan peranan guru dalam proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa,
maka guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan mampu
mengelola kelas. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik dan
mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sementara pegawai dunia pendidikan
merupakan bagian dari tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam informasi tentang
wawasan Wiyatamandala, kedisiplinan guru diartikan sebagai sikap mental yang mengandung
kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan
tugas dan tangung jawab (Purwanto, 2017: 59)

Kedisiplinan guru dan pegawaiadalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua
aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya
terhadap pendidikan anak didiknya. Karena bagaimana pun seorang guru atau tenaga
kependidikan (pegawai), merupakan cermin bagi anak didiknya dalam sikap atau teladan, dan
sikap disiplin guru dan tenaga kependidikan (pegawai) akan memberikan warna terhadap
hasil pendidikan yang jauh lebih baik (purwanto. 2017: 59)

D. Penelitian Relavan
Penelitian mengenai Persepsi Siswa terhadap Disiplin Kerja Guru di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 8 Padang ada hal beberapa yang membahas hal serupa yaitu
diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Dakhra, dkk (2021: 27) menunjukkan bahwa
Hasil penelitian dan pembahasan tentang Persepsi Siswa Terhadap Disiplin Kerja Guru di
SMKN 8 Padang dapat diambil kesimpulan: Tepat waktu dalam Disiplin Kerja Guru di
SMKN 8 Padang menurut persepsi siswa berada pada kategori cukup baik dengan
memperoleh tingkat capaian 70,8%, Ketaatan terhadap aturan dalam Disiplin Kerja Guru di
SMKN 8 Padang menurut persepsi siswa berada pada kategori cukup baik dengan
memperoleh tingkat capaian 74%. Tanggung jawab dalam Disiplin Kerja Guru SMKN 8
Padang menurut persepsi siswa berada pada kategori cukup baik dengan memperoleh tingkat
capaian 71%. Dapat dilihat rata-rata tingkat capaian Persepsi Siswa Terhadap Disiplin Kerja
Guru di SMKN 8 Padang adalah 72% dalam kategori cukup baik.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Nofita (2021: 4042) menunjukkan bahwa Hasil
penelitian ini pembahasan tentang Persepsi Siswa terhadap Kedisiplinan Guru di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Solok dapat diambil kesimpulan tepat waktu
dalam kedisiplinan guru di SMKN 1 Kota Solok menurut persepsi siswa berada pada kategori
kurang setuju, ketaatan terhadap aturan dalam kedisiplinan guru di SMKN 1 Kota Solok
menurut persepsi siswa berada pada kategori setuju , tanggung jawab guru di SMKN 1 Kota
Solok menurut persepsi siswa berada pada kategori setuju.

E. Kerangka Operasional

Konsep operasional adalah konsep yang digunakan dalam rangka memberikan batasan
terhadap kerangka teoretis. Konsep ini diperlukan agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam
memahami penelitian ini. Persepsi siswa tentang disiplin guru pada siswa SMA Negeri 2
Parigi adalah pandangan,anggapan atau penilaian siswa terhadap sosok guru dalam hal
kedisiplinan,apakah menurut siswa guru memiliki kedisiplinan yang baik atau ataupun
sebaliknya. Untuk mengukur persepsi siswa tentang kedisiplinan guru diukur dengan
indikator-indikatornya berpedoman dari tata tertib guru di SMA Negeri 2 Parigi sebagai
berikut:

1. Siswa menganggap guru berpakaian seragam ke sekolah.


2. Siswa menganggap guru senantiasa berpenampilan bersih, rapi dan
segarKetika berada di ruang kantor atau di ruang kelas.
3. Siswa menganggap guru memulai dan mengakhiri pembelajaran tepat
Waktu.
4. Siswa menganggap guru bekomitmen terhadap waktu.
5. Siswa menganggap guru mengikuti upacara bendera.
6. Siswa menganggap guru melaksanakan tugas sesuai dengan tata
tertib Sekolah.
7. Siswa menganggap guru memberikan pelajaran sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
8. Siswa menganggap guru berpakaian formal jika berperan sebagai
utusan Sekolah dan sesuai dengan kebutuhan pengundang.

9. Siswa menganggap guru berkomitmen dengan waktu yang telah


Dijanjikannya.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Parigi pada semester genap Tahun pelajaran
2022/2023 di kelas XI IPS-1. Kegiatan penelitian ini berlangsung mulai bulan mei sampai
Juni 2023.

B. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Parigi kecamatan Parigi Kabupaten
Parigi. Sedangkan Objek penelitian adalah persepsi siswa tentang kedisplinan guru di SMA
Negeri 2 Parigi kecamatan Parigi Kabupaten Muna
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
berkomunikasi secara langsung dengan pendidik Sebagai narasumber utama (Budiya, 2021 :
51)

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung dengan memakai format tertentu sesuai dengan
kebutuhan peneliti. Untuk memudahkan melakukan observasi, diperlukan skenario khusus
yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti. (Mujianto, 2019: 47)

3. Dokumentasi

Dokumentasi berguna sebagai pelengkap dari penggunaan teknik Pengumpulan data dengan
observasi maupun wawancara, dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,
dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar hal yang ditempuh oleh peneliti guna
memperoleh data yang lebih autentik.

Dokumentasi merupakan catatan Peristiwa yang sudah berlalu. Dalam penelitian ini,
dokumentasi yang digunakan ada dua yaitu foto dan rekaman suara siswa yang diteliti (Fajar,
dkk. 2018: 231)
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Rofiq Faudy (2015). Analisis Persepsi Belajar Tingkat Menegah pada Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Kudus. Jurnal penelitian pendidikan islam. Vol 10. No 10. Hal 191

Jayanti, Fitri & Arista, Nanda Tika. (2018). Persepsi Mahasiswa Terhadap Pelayanan
Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura. Jurnal Persepsi Mahasiswa. Vol 12. No 2. Hal
207.

Nofita, Dina Isra, dkk (2021) Persepsi Siswa terhadap Kedisiplinan Guru di Sekolah
Menengah kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Solok.Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol. 5 No.2.
Hal. 4042

Triyono & Febriani, Rahmi Dwi (2018). Persepsi Peserta Didik Sekolah Menengah Atas
Terhadap Pendidikan Lanjutan. Jurnal pendidikan dan pembelajaran. Vol 3. No 1. Hal 72

Yanti, Rima Eka . Dkk (2022) Persepsi Siswa Terhadap Nilai di Sekolah Dasar Terbiyatul
Islam Sambas. Jurnal Of Education. Vol 3. No 2. Hal 432.

Hidayati, Nurul (2016). Persepsi Siswa Terhadap Kebersihan Lingkungan di SDN 51 Banda
Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Unsyiah. Vol 1. No 1. Hal 82.

Najichun, Mohamad & Winarso, Widodo (2016). Hubungan Presepsi Siswa Tentang Guru
Matematika dengan Hasil Belajar Matematika Siswa. Jurnal psikologi undip. Vol 15. No 2.
Hal 40.

Novauli.Feralys (2015) Kompetensi Guru dalam peningkatan prestasi belajar pada SMP
Negeri dalam Kota Banda Aceh. Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol. 3 No. 1 Hal. 45

Novauli.Feralys (2015) Kompetensi Guru dalam peningkatan prestasi belajar pada SMP
Negeri dalam Kota Banda Aceh. Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol. 3 No. 1 Hal. 46

Sukaesih, (2019) Kedisiplinan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
pada Sekolah Dasar Negeri. Jurnal Kedisplinan Guru. Vol.3. No. 1 Hal. 77

Sukaesih, (2019) Kedisiplinan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik
pada Sekolah Dasar Negeri. Jurnal Kedisplinan Guru. Vol.3. No. 1 Hal. 80
Sirnayatin, Ariska Titin 2017 Membangun Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran Sejarah.
Jurnal SAP. Vol 1 No 3. Hal 314

Sirnayatin, Ariska Titin (2017) Membangun Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran Sejarah.
Jurnal SAP. Vol 1 No 3. Hal 315

Sulfemi, Bagja Wahyu (2018). Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS di SMP
Kabupaten Bogor. Jurnal ilmiah Edutecno. Vol 18. No 1. Hal 16

Wiradintana, Rochanda (2018). Revolusi Kongnitif Melalui Penerapan Pembelajaran Teori


Burner dalam Menyempurnakan Pendekatan Perilaku (Behaviorul Approach). Jurnal Kajian
Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi. Vol II. No 1. Hal 48

Purwanto, Johanes (2017) Upaya meningkatkan disiplin Guru dalam kehadiran mengajar
dikelas melalui Reward And Punishment di SDN Bandulan kecamatan Sukun Malang. Junal
Bidang Pendidikan Dasar (JBPD). Vol. 1. No. 2. Hal 59.

Dakhra,dkk (2012) Persepsi Siswa terhadap Disiplin Kerja Guru di Sekolah


MenengahKejuruan (SMK) Negeri 8 Padang. Of Educational Administration and Leadership
(JEAL). Vo. 2. No. 1. Hal 27

Budiya, Bahroin (2021). Manajemen Pengelolaan Kelas Masa Pandemi di SD Ta’miriyah


Surabaya B. Jurnal Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Vol. 4. No. 01. Hal. 51.

Fajar, Ayu Putri dkk (2018) Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 17 Kendari. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 9. No. 2. Hal. 231

Mujianto, Gigit (2019) Peningkatan Hasil Belajar Menyusun Laporan Observasi pada Peserta
Didik Kelas X SMA 7 Malang dengan Model Pembelajaran Intergratif. Vol. 5 No.1. Hal. 47.

Anda mungkin juga menyukai