Anda di halaman 1dari 9

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEDISIPLINAN GURU DALAM MENGAJAR

SEJARAH DI SMA NEGERI 2 PARIGI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN


MUNA

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH

ELSA
A1N120086

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, karena
dengan adanya pendidikan akan membuat suatu perubahan pada diri individu kearah yang
lebih baik. Keberhasilan pendidikan sangat dipengaruhi oleh tenaga kependidikan, ini
dikarenakan tenaga kependidikan merupakan suatu komponen penyelenggaraan kegiatan
mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola dan memberikan pelayanan teknis
dalam bidang pendidikan.
Selanjutnya menurut UU No. 20 Tahun 200 tentang sistem pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk menentukan suatu belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
mengembangkan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara.
Usaha sadar terencana, berarti sengaja disiapkan, ada tujuan tertentu mewujudkan yaitu
suasana belajar dan pembelajaran yang kondusif agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Potensi ini adalah kekuatan/kemampuan yang terpendam
dalam diri peserta didik. Potensi diri itu bermacam-macam misalnya kekuatan spiritual,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara (Sukadari. 2017:33)
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berfungsi untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan, serta membentuk sikap dan kepribadian siswa. Guru sebagai
pelaku untuk membentuk sikap dan kepribadian siswa harus menyusun materi yang
diberikan, hendaknya dirumuskan sedemikian rupa dalam bentuk program – program
pendidikan sehingga kondusif untuk mencapai tujuan pendidikan yang diselenggarakan
sekolah. Objek pendidikan adalah siswa dan tugas guru adalah mempengaruhi pembentukan
pribadi peserta didik, semua itu dapat tercapai dengan adanya proses belajar mengajar
(Elsinar. 2020: 162 vol 4)
Disiplin kerja guru ini besar kaitannya dengan ketaatan mengaplikasikan peraturan
sekolah. Prilaku disiplin memotivasi individu guru agar dapat bertugas sesuai dengan proses
yang benar. Suatu contoh dapat menimbulkan motivasi peserta didik dalam belajar yaitu guru
yang datang tepat pada waktu mengajar dan jarang membiarkan kelas mengajarnya
terbengkalai sebelum pembelajaran selesai (Hasibuan, 2012)
Setiap guru memiliki kewajiban unutk melaksanakan tugas dan pekerjaannya,dalam
pelaksanaannya tentu setiap sekolah berharap suatu hasil pekerjaan yang mempunyai tujuan
yang memuaskan, demi mewujudkan tujuan dari sekolah, yang pertama harus dibangun dan
ditegakkan di sekolah tersebut, adalahh kedisiplinan orang-orang yang terlibat didalam
sekolah, salah satunya adalah guru. Disiplin yang akan ditegakkan tersebut akan menjadi hal
yang penting, sebab aturan-aturan yang ditaati oleh guru dapat diketahui dengan kedisiplinan.
Dengan adanya kedisiplinan guru dalam mengajar, proses pembelajaran akan terlaksanakan
dengan baik. Ketercapaian siswa belajar tiada akan jauh jatuh dari keberhasilan dalam
prosedur pembelajaran yang berdampak pada kedisiplinan guru (Ainna. 2021: 24 vol 2)
Seorang guru harus dapat memilih pelajaran yang perlu diberi tekanan Agar mendapat
pehatian dari siswa dan sementara itu harus dapat menentukan bagian pelajaran yang tidak
penting sehingga dapat dihilangkan. Jadi jika seorang guru disiplin dalam mengajar maka
peserta didiknya pun disiplin dalam belajar, karena seperti yang telah dipaparkan di atas,
bahwa guru merupakan contoh atau tauladan bagi peserta didiknya, dimana seorang guru
akan menjadi sorotan tiap peserta didik baik dalam melaksanakan tugas proses belajar
mengajar maupun tingkah laku yang dilakukan oleh seorang guru (Lia. 2012: 3)
Dengan demikian, kualitas dan kuantitas belajar siswa di dalam kelas bergantung pada anyak
faktor, antara lain ialah guru, hubungan pribadi antar siswa di dalam kelas, serta kondisi
umum dan suasana di dalam kelas. Untuk mewujudkan suasana yang kondusif di dalam kelas,
dalam peranannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu menguasai kelas sebagai
lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisir.
Lingkungan belajar di kelas perlu diatur dan diawasi agar kegiatan belajar terarah kepada
tujuan pembelajaran (Siti. 2016 : 249)
Persepsi siswa tentang kedisiplinan guru akan mempengaruhi sikap siswa dalam hal
kedisiplinan. Siswa yang memiliki persepsi positif atau baik terhadap kedisiplinan guru
mereka, maka ia akan memiliki kedisiplinan siswa yang baik atau positif dalam melaksanakan
aturan tata tertib sekolah, demikian juga sebaliknya (Lia. 2012: 9)
Dalam mendidik disiplin berperan mempengaruhi, mendorong, mengendalikan,
mengubah, membina dan perilaku-perilaku tertentu sesuai dengan nilai-nilai yang
ditanamkan, diajarkan dan diteladani. Faktor lain yang dapat meningkatkan prestasi peserta
didik adalah motivasi belajar. Seseorang yang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat
tenaga untuk mewujudkan apa yang diinginkanya, sehingga tujuan dapat tercapai dan
kepuasan dapat dirasakan. Motivasi belajar penting ditumbuhkan pada diri peserta didik baik
motivasi yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.Sondang (2012:25) berpendapat bahwa,
pengaruh motivasi peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik sangat
penting antara lain agar motivasi yang diharapkan merupakan setiap kegiatan yang
mendorong, meningkatkan belajar dan mengajak peserta didik belajar lebih giat. Dengan
motivasi dapat menimbulkan semangat belajar yang baik. Karena dalam bentuk pembinaan
atau bimbingan tersebut dapat memotivasi setiap peserta didik dalam melakukan aktifitas dan
target yang diharapkan (Sukaesih. 2019:78 vol 3)
Berdasarkan hasil pengamatan di SMA Negeri 2 Parigi kecamatan Parigi Kabupaten
Muna ditemukan beberapa masalah yaitu, dalam pembelajaran Sejarah siswa cenderung
malas belajar hal ini dikarenakan kan kurangnya disiplin guru dimana guru sering kali datang
terlambat ketika jam pelajaran sudah dimulai akhirnya waktu terbuang dengan sia-sia
sehingga hal ini berdampak juga pada siswa, siswa menjadi malas pusing akan pelajaran hal
tersebut berdampak pada hasil belajar sejarah siswa yang masih relatif rendah.
Dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah taat terhadap aturan yang berlaku yang telah
ditetapkan sebelumnya dan disepakati bersama baik tertulis maupun tidak tertulis Untuk
meningkatkan moral yang dijalankan dengan rasa senang hati.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, maka fokus
permasalahan yang menjadi pokok kajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah persepsi siswa tentang kedisiplinan guru di SMA Negeri 2 Parigi


Kecamtan Parigi Kabupaten Muna?
2. Daampak apa sajakah yang dialami siswa tentang perilaku disiplin guru SMA 2 Parigi
Kabupaten Muna?
3. Apa pengaruh yang menyebabkan kedisiplinan guru yang negatif terhadap
kemampuan siswa SMA 2 Parigi Kabupaten Muna

C.Tujuan penelitian
1. Untuk Mengetahui persepsi siswa tentang kedisiplinan guru di SMA Negeri 2 Parigi
Kecamtan Parigi Kabupaten Muna?
2. Untuk Mengetahui dampak yang dialami siswa tentang perilaku disiplin guru SMA 2
Parigi Kabupaten Muna
3. Untuk mengetahui pengaruh yang menyebabkan kedisiplinan guru yang negatif
terhadap kemampuan siswa SMA 2 Parigi Kabupaten Muna

D. Manfaat penelitian

1. Bagi peserta didik


a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada peserta didik agar dapat
menciptakan suasana yang nyaman dan tentram di dalam kelas.
b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada peserta didik agar dapat
mematuhi norma-norma yang berlaku sehingga peserta didik dapat belajar
dengan baik dan benar.
c. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada peserta didik agar dapat
mengatasi berbagai keluhan yang mereka alami dalam proses pembelajaran .

2. Bagi guru
a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada guru agar dapat bekerja sama bersama
siswa agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada guru dapat mempunyai kemauan dan
kemampuan yang tinggi dalam dunia pendidikan, dan punya tanggung jawab yang tinggi
untuk dapat tercapainya disiplin yang baik.
c. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pada guru dapat memberikan contoh yang baik
kepada siswanya mengenai disiplin baik itu disiplin waktu maupun tingkah laku.

3. Bagi pihak sekolah


a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada pihak sekolah agar dapat secara tegas
terhadap seorang guru apabila tidak disiplin karena akan merugikan siswanya
b. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada pihak sekolah agar dapat meminimalisir
segala kesalahan gurunya yang menjadi faktor penyebab kurangnya disiplin guru tersebut
sehingga menjadikan peserta didik malas akan proses dalam pembelajaran.
c. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pada pihak sekolah agar dapat melakukan
upaya-upaya untuk senantiasa melakukan evaluasi kerja dengan kritik dan saran kepada
guru yang bersangkutan dan senang tiasa melakukan penilaian kerja agar kesalahan yang
sama tidak terulang kembali.

3. Bagi peneliti
a. Dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat mengetahui betapa pentingnya kedisiplinan
itu dalam proses belajar mengajar karena akan memberikan dampak positif baik itu
kepada guru maupun peserta didik.
b. Dengan adanya penelitian ini, ketika peneliti telah menjadi seorang guru maka dia akan
berusaha untuk disiplin baik itu disiplin waktu maupun tingkah laku agar dia dapat
mencontoh perilaku yang positif dan dapat dicontoh oleh siswanya kelak nanti.
c. Dengan adanya penelitian ini, peneliti akan senang tiasa berpikir bahwa disiplin itu
sangatlah penting bagi sekolah agar dapat mendorong siswanya agar belajar secara
konkret dan praktis hidup disekolah tentang hal-hal positif dan menjauhi hal-hal yang
bersifat negatif.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Persepsi

persepsi merupakan suatu kegiatan yang fleksibel, yang dapat menyesuaikan diri secara
baik terhadap masukan yang berubah-ubah. Dalam kehidupan seharihari, tampPersepsi
merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran
berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas,
menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam
tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama (Akbar, 2015 :
195)

presepsi merupakan merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi
mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah
memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung
makna yang sama (Jayanti, 2018 : 207)

Persepsi adalah proses bagaimana seseorang memahami dan memberikan arti kepada suatu
objek atau stimulus yang menggunakan indranya sehingga dapat mengemukakan pendapat,
tanggapan, dan pandangan terhadap objek yang diamatinya yang nantinya akan
mempengaruhi tingkah laku individu. Persepsi yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi
sikap dan tindakan yang akan diambil. Persepsi merupakan suatu proses pengamatan dan
pemikiran yang didasari oleh pengetahuan dan pengalaman seseorang terhadap suatu objek
sehingga melahirkan suatu penafsiran atau interpretasi terhadap suatu objek atau stimulus
tertentu. Dalam penelitian yang dijadikan objek penelitian adalah hakikat pendidikan lanjutan
yaitu tujuan dan anfaat pendidikan lanjutan seseorang memahami dan memberikan arti
kepada suatu objek atau stimulus yang menggunakan indranya sehingga dapat
mengemukakan pendapat, tanggapan, dan pandangan terhadap objek yang diamatinya yang
nantinya akan mempengaruhi tingkah laku individu. Persepsi yang dimiliki seseorang akan
mempengaruhi sikap dan tindakan yang akan diambil. Persepsi merupakan suatu proses
pengamatan dan pemikiran yang didasari oleh pengetahuan dan pengalaman seseorang
terhadap suatu objek sehingga melahirkan suatu penafsiran atau interpretasi terhadap suatu
objek atau stimulus tertentu. Dalam penelitian yang dijadikan objek penelitian adalah hakikat
pendidikan lanjutan yaitu tujuan dan manfaat pendidikan lanjutan (Triyono, 2018 : 72)

Dalam kamus besar bahasa Indonesia persepsi merupakan tanggapan Dalam kamus besar
bahasa Indonesia persepsi merupakan tanggapan langsung dari suatu serapan/proses
seseorang mengetahui hal melalui panca inderanya. Persepsi merupakan suatu proses yang
diketahui oleh penginderaan, penginderaan merupakan suatu proses diterimanya rangsangan
oleh individu melalui alat penerima yaitu indra, diteruskan oleh syarat ke otak merupakan
pusat susunan syarat dan proses selanjutnya disebut proses persepsi. Dari pendapat diatas
dapat diketahui bahwa persepsi merupakan suatu pengalaman terhadap suatu objek peristiwa
ataupun hubungan-hubungan yang diperoleh seseorang, kemudian disimpulkan dan
ditafsirkan. Proses persepsi akan tetap berlangsung selama manusia mengenal lingkungannya
setiap kali ktia berinteraksi dengan lingkungan akan memberikan respon atau reaksi baik
berupa tingkah laku, pendapat, sikap/ide menurut intervensi masing-masing individu (Yanti,
2022 : 432)
Persepsi merupakan pintu gerbang masuknya pengaruh dari luar, melalui persepsi anak
belajar mengenal dunia, dengan persepsi mereka juga dapat menerima pelajaran-pelajaran,
dengan perantaraan persepsi mereka dapat berkembang.Persepsi yang ada pada seseorang
akan mempengaruhi bagaimana perilakuorang tersebut, baik itu berupa persepsi positif
maupun negatifakan mempengaruhi tindakan yang tampak (Hidayat, 2016 : 82)

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologi yang penting bagi manusia dalam merespon
kehadiran berbagai aspek dan gejala disekitanya. Persepsi mengandung pengertian yang
sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Para ahli telah memberikan definisi yang
beragam tentang persepsi, walaupun pada intinya engandung makna yang sama (najichun,
2016 : 140)

B. Konsep pembelajaran Sejarah

Sejarah adalah suatu studi yang telah dialami manusia di waktu lampau dengan dan yang
telah meninggalkan jejak-jejak pada masa lampau dan yang telah meninggalkan jejak-jejak
pada masa sekarang, Tekanan perhatian diletakkan terutama pada aspek peristiwa sendiri
terutama perkembangan yang disusun dalam cerita sejarah (Sirnayatin 2017 : 314)

Mempelajari sejarah juga mempunyai kontribusi yang sangat besar karena dengan
mempelajari sejarah juga mempunyai kontribusi yang sangat besar karena dengan
mempelajari sejarah dapat mengembangkan kesadaran sejarah, sehingga nilai-nilai yang ada
di dalam sebuah peristiwa sejarah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan
mendapatkan pemahaman akan pentingnya masa lalu demi masa depan. Kesadaran sejarah
juga merupakan bagian dari pendidikan karakter. Hal ini, adanya kesadaran sejarah, siswa
sudah dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari nilai-nilai atau karakter yang ada
pada materi sejarah. Misalnya, siswa dapat mengaplikasikan bentuk cinta tanah air, rasa
tanggung jawab dan semangat kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari mmempelajari
sejarah dapat mengembangkan kesadaran sejarah, sehingga nilai-nilai yang ada di dalam
sebuah peristiwa sejarah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan mendapatkan
pemahaman akan pentingnya masa lalu demi masa depan. Kesadaran sejarah juga merupakan
bagian dari pendidikan karakter. Hal ini, adanya kesadaran sejarah, siswa sudah dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari nilai-nilai atau karakter yang ada pada materi
sejarah. Misalnya, siswa dapat mengaplikasikan bentuk cinta tanah air, rasa tanggung jawab
dan semangat kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari (sirnayatin 2017 : 315)

Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan tentang peristiwa yang terjadi dalam masyarakat
manusia pada waktu yang lampau sesuai dengan rangkaian kausalitasnya sserta proses
perkembangannya dalam segala aspeknya yang berguna sebagai pengalaman untuk dijadikan
pedoman kehidupan manusia pada masa sekarang serta arah cita-cita pada masa yang akan
datang. Konsep waktu sangat penting dalam memahami peristiwa masa lalu sampai saat ini,
sehingga dapat dijadikan pedoman hidup dan arah cita-cita masa depan. Sejarah sebagai suatu
ilmu memiliki tugas pokok, yaitu: membuka kemasa lampau/waktu yang lalu umat manusia,
memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti
perkembangannya dari masa yang paling tua hingga dewasa ini (sulfemi 2016 : 61).

Mata pelajaran sejarah merupakan salahsatu mata pelajaran yang dapat membentuk sikap
sosial peserta didik. Dalam mengajarkan sejarah, guru dituntut harus dapat menjelaskan setiap
peristiwa ejarah dengan baik tanpa membuat peserta didik mengantuk (Wiratama 2021:6)

Anda mungkin juga menyukai