Anda di halaman 1dari 8

Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas

Vol 4 , No. 1 , Juni 2019 Muhammad Syarif, Wahyu Nugraha

METODE INCREMENTAL DALAM MEMBANGUN APLIKASI


IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA

Muhamad Syarif1, Wahyu Nugraha2


1,2
Program Studi Sistem Informasi, Universitas BSI, Pontianak
1,2
Universitas BSI Pontianak/Sistem Informasi; Jl. Abdurahman saleh No 18a
Email: 1muhamad.mdx@bsi.ac.id, 2wahyu.whn@bsi.ac.id

Abstrak
Belajar dapat diartikan sebagai proses dari suatu individu yang mengalami perubahan
perilakunya akibat bertambahnya pengalaman. Kemampuan seseorang dalam memahami dan
menyerap informasi ketika proses belajar pasti berbeda tingkat waktunya, ada yang cepat, sedang
maupun lambat. Perbedaan kecepatan ini dipengaruhi beberapa faktor, salah satu faktornya adalah
cara atau gaya belajar dari individu tersebut. Gaya belajar memiliki 3 jenis yaitu visual, audio dan
kinestetik, pelajar dapat mengetahui gaya belajar yang sesuai dengan cara melakukan tes dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan cara belajar individu. Tujuan penelitian
ini yaitu membuat aplikasi identifikasi gaya belajar berbasis web menggunakan metode
incremental. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan kontribusi kepada
pelajar agar menemukan gaya belajarnya dan berdampak pada pemahaman menyerap informasi
ketika proses belajar lebih cepat.

Kata kunci : gaya belajar, visual, audio, kinestetik, metode incremental

Abstract
Learning can be interpreted as the process of an individual who experiences changes in
behavior due to increased experience. The ability of a person to understand and absorb
information when the learning process must be different levels of time, some are fast, medium or
slow. This speed difference is influenced by several factors, one of the factors is the way or
learning style of the individual. Learning styles have 3 types, namely visual, audio and kinesthetic,
students can find out the appropriate learning style by doing tests by answering questions related
to individual learning methods. The purpose of this study is to create a web-based learning style
identification application using incremental methods. It is expected that this research can
contribute to students to find their learning styles and have an impact on understanding absorbing
information when the learning process is faster.

Keywords : learning style, visual, audio, kinesthetic, incremental methods

I. PENDAHULUAN lambat. Perbedaan kecekatan, cara bekerja,


Belajar dapat didefinisikan sebagai kecenderungan terhadap soal-soal
suatu proses di mana suatu organisasi intelektual dan terhadap hal-hal yang estetis
berubah perilakunya sebagai akibat [2].
pengalaman. Belajar menyangkut perubahan Keberhasilan belajar ditandai adanya
dalam suatu organisme. Hal ini berarti perubahan-perubahan pada diri siswa
bahwa belajar membutuhkan waktu [1]. menjadi lebih baik. Perubahan itu antara lain
Kemampuan seseorang untuk memahami perubahan pola pikir, perasaan, pemahaman,
dan menyerap pelajaran pada saat proses dan tingkah laku secara umum. Keberhasilan
belajar sudah pasti berbeda tingkatnya, ada belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa
yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat faktor, antara lain: intelegensi, minat, bakat,

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 43


Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 4 , No. 1 , Juni 2019 Muhammad Syarif, Wahyu Nugraha

keadaan sosial ekonomi, perhatian orang tua, 1. Gaya belajar Visual Learners: Tipe gaya
metode mengajar, media, kurikulum, belajar yang paling baik melalui
kesiapan, dan teman bergaul [2]. penglihatan.
Suatu proses belajar mengajar seorang 2. Gaya belajar Auditory Learnears: Tipe
guru hanya menyajikan materi secara gaya belajar yang paling baik melalui
langsung dan hanya berfokus pada satu pendengaran.
metode pembelajaran saja tanpa 3. Gaya belajar Kinesthetik learner: Tipe
mengidentifikasi dan memahami kondisi gaya belajar yang paling baik melalui
belajar peserta didik, sehingga pembelajaran pergerakan secara fisik.
tidak berjalan dengan efektif, akibatnya hasil Berdasarkan permasalahan diatas
belajar tidak sesuai dengan yang diharapkan, peneliti akan merancang dan membuat
padahal guru sebagai tenaga pengajar sangat aplikasi untuk mengidentifikasi gaya belajar
mempengaruhi hasil belajar peserta didik seorang pelajar agar dapat mengetahui tipe
[3]. Berbagai penelitian tentang metode gaya belajar mana yang paling sesuai dengan
mengajar yang sesuai dalam proses belajar dirinya, diharapkan dengan mengetahui gaya
mengajar ternyata sampai sekarang masih belajar seorang siswa dapat meningkatkan
diragukan keberhasilannya, karena setiap hasil belajar akademiknya. Metode
metode mengajar bergantung pada cara atau incremental dipilih sebagai metode
gaya belajar siswa, pribadinya serta pengembangan perangkat lunak karena
kemampuannya [4]. metode ini dianggap mampu
Gaya Belajar merupakan suatu mengamodasikan perubahan secara fleksibel
kombinasi dari bagaimana seseorang dan memiliki resiko yang lebih rendah
menyerap dan kemudian mengatur serta terhadap proses pengembangan sistem.
mengolah informasi. Gaya belajar bukan
hanya berupa aspek ketika menghadapi II. TINJAUAN PUSTAKA
informasi, melihat, mendengar, menulis dan Pada bagian ini akan dijelaskan
berkata tetapi juga aspek pemrosesan beberapa tinjauan pustaka yang berkaitan
informasi sekunsial, analitik, global atau dengan penelitian.
otak kiri dan otak kanan. Aspek lain adalah
ketika merespon sesuatu atas lingkungan 2.1 Belajar
belajar (diserap secara abstrak dan konkret) Belajar bisa dimaknai sebagai suatu
[5]. Gaya belajar merupakan modalitas proses aktif untuk menuju satu arah tertentu
belajar yang sangat penting karena salah satu sehingga dapat meningkatkan perbuatan,
karakteristik yang mempengaruhi hasil kemampuan atau pengertian mengenai
belajar dikarenakan gaya belajar yang sesuai sesuatu yang baru [7]. Pada penelitian
terhadap individu tersebut. Menerapkan Chania dkk mengatakan bahwa dalam
gaya belajar yang sesuai akan menarik minat belajar setiap individu memiliki
pelajar melakukan aktivitas belajar, baik kecenderungan kepada salah satu cara atau
ketika belajar secara individu maupun gaya tertentu. Kecenderungan atau gaya
berkelompok. seseorang ini disebut gaya belajar [8].
Pada sebuah buku mengenai quantum
2.2 Gaya Belajar
learning disebutkan bahwa gaya belajar ada Gaya belajar merupakan sebuah
3 macam, yaitu visual, auditorial dan pendekatan yang menjelaskan mengenai
kinestetik [6]. Identik dari ketiga gaya bagaimana individu belajar atau cara yang
belajar tersebut adalah: ditempuh oleh masing-masing orang untuk

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 44


Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 4 , No. 1 , Juni 2019 Muhammad Syarif, Wahyu Nugraha

berkonsetrasi pada proses, dan menguasai Kendala dalam gaya belajar visual seperti
informasi yang sulit dan baru melalui terlambat menyalin pelajaran dipapan
persepsi yang berbeda. Gaya bersifat tulis, dan tulisannya berantakan sehingga
individual bagi setiap orang, dan untuk tidak mudah terbaca. Siswa yang
membedakan orang yang satu dengan orang mempunyai gaya belajar visual
lain. Hal ini menyiratkan bahwa setiap umumnya lebih suka melihat daripada
pelajar memiliki perbedaan cara atau mendengarkan, umumnya mereka
cenderung teratur, rapi dan berpakaian
kebiasaan belajar terutama dalam hal yang
indah.
berkaitan dengan informasi [9].
2. Auditory Learners
Selain itu berdasarkan penelitian yang
Peserta didik auditorial adalah mereka
pernah dilakukan sebelumnya menunjukkan yang belajar sesuatu paling baik melalui
bahwa “para peneliti menemukan adanya pendengaran. Jenis gaya belajar ini
berbagai gaya belajar pada siswa yang cenderung menyukai penyajian material
digolongkan menurut kategori-kategori lewat ceramah dan diskusi. Bahkan bagi
tertentu” [10]. Mereka berkesimpulan: orang dewasa yang bergaya belajar
1. Tiap murid belajar menurut cara sendiri auditori mampu mengingat informasi
yang kita sebut gaya belajar. yang disajikan melalui ceramah selama
2. Kita dapat menemukan gaya belajar itu berjam-jam dalam waaktu yang relatif
dengan instrumen tertentu. lama. Dari segi memproses informasi,
3. Kesesuian gaya mengajar dengan gaya kekuatan daya penerimaan mereka
belajar mempertinggi efektivitas belajar. melalui pendengaran sehingga mereka
dapat menganalisis kata demi kata.
2.3 Jenis Gaya Belajar Ciri -ciri gaya belajar auditorial, antara
Gaya belajar kedalam 3 bagian, yaitu lain:
visual learners, auditory leaners, dan a. Mudah mengingat dari apa yang
kinesthetik learners. Adapun perbedaan dari didengarkannya.
ketiga jenis gaya belajar tersebut adalah b. Tidak bisa belajar dalam suasana ribut
sebagai berikut [6]: atau berisik.
1. Visual Learners c. Lebih menyukai diskusi atau juga
Peserta didik visual adalah mereka yang cerita.
belajar paling baik melalui penglihatan. d. Bisa mengulangi apa yang
Peserta didik visual memiliki kesulitan didengarkan.
menyerap informasi melalui presentase Kendala dalam gaya belajar auditorial ini
verbal tanpa disertai dengan gambar- adalah anak sering lupa apa yang
gambar visual. Kekuatan mereka adalah dijelaskan guru, sering keliru apa yang
visual, oleh karena itu perlu ada alat disampaikan oleh guru, dan juga sering
bantu visual atau alat peraga yang dapat lupa membuat tugas yang diperintahkan
mereka lihat dan saksikan secara melalui lisan. Siswa yang menyukai gaya
langsung. belajar auditorial umumnya tidak suka
Ciri-ciri gaya belajar visual adalah: membaca buku petunjuk. Dia lebih suka
a. Lebih mudah mengingat dengan cara bertanya untuk mendapatkan informasi
melihat. yang diperlukannya [6].
b. Tidak terganggu oleh suara ribut atau 3. Kinesthetik Learners
berisik. Belajar kinestetik atau dikenal juga
c. Lebih suka membaca. dengan istilah belajar taktil (berkenaan
d. Suka mendemonstrasikan sesuatu dengan perabaan) adalah gaya belajar
daripada penjelasan. dimana peserta didik melakukan aktivitas
secara fisik. Dua hal penting yang sangat

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 45


Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 4 , No. 1 , Juni 2019 Muhammad Syarif, Wahyu Nugraha

disenangi oleh mereka yang bergaya III. METODOLOGI PENELITIAN


belajar kinestetik adalah sering bergerak Pada penelitian ini peneliti melakukan
atau berpindah selama pembelajaran dua tahapan metode, yaitu peneliti
berlangsung. secara fisik, mereka melakukan metode pengumpulan data dan
menggunakan fisik lebih banyak metode pengembangan perangkat lunak.
daripada melihat dan mendengarkan.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik: 3.1 Metode Pengumpulan Data
a. Berbicara perlahan. Teknik pengumpulan data merupakan
b. Penampilan rapi. langkah-langkah yang diperoleh peneliti
c. Tidak terlalu mudah terganggu
untuk mendapatkan data dalam usaha
dengan situasi keributan.
pemecahan masalah penelitian. Adapun
d. Belajar melalui memanipulasi dan
dalam pengumpulan data tersebut
praktek.
e. Menghapal degan cara berjalan dan diperlukan teknik-teknik tertentu sehingga
melihat. data yang diharapkan dapat terkumpul dan
benar-benar relevan dengan permasalahan
2.4 Hubungan Metode dengan Gaya yang hendak dipecahakan. Teknik
Belajar pengumpulan data pada penelitian ini
Suatu kesalahan besar jika guru menggunakan metode studi dokumen
memperlakukan peserta didik secara sama. dimana dalam proses pengumpulan data
Gaya belajar (learning style) seorang pelajar peneliti menggunakan berbagai macam
perlu diperhatikan, baik secara visual, dokumen yang berguna sebagai bahan
auditorial, dan kinestettik [10]. Gaya belajar penelitian seperti buku-buku, makalah atau
dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika paper penelitian, dan karya ilmiah lainnya
diberikan strategi yang sesuai dengan gaya yang berkaitan dengan judul yang diangkat
belajarnya, anak dapat berkembang dengan sebagai referensi. Informasi tersebut diambil
lebih baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari berbagai sumber.
dari orang yang belajar. Artinya setiap orang
mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda 3.2 Metode Pengembangan Perangkat
[10]. Lunak
Metode incremental merupakan salah
2.5 Hasil Belajar satu metode pengembangan perangkat lunak
Snelbeker dalam penelitian Rusmono yang mampu meminimalisir ketidak
mengatakan bahwa “perubahan atau sesuaian dalam proses pengembangan
kemampuan baru yang diperoleh siswa perangkat lunak [12]. Pada metode
setelah melakukan perbuatan belajar increment, setiap tahapan yang ada dalam
merupakan hasil belajar, karena belajar pada metodologi terdapat masukan (input) dan
dasarnya adalah bagaimana perilaku keluaran (output). Output dari proses
seseorang berubah sebagai akibat dari increment akan dujadikan sebagai masukan
pengalaman” [11]. Oleh karena itu, apabila (input) untuk proses increment selanjutnya.
siswa mempelajari pengetahuan tentang
konsep, maka perubahan perilaku yang
diperoleh adalah berupa penguasaan konsep.

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 46


Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 4 , No. 1 , Juni 2019 Muhammad Syarif, Wahyu Nugraha

4.2.1. Usecase Diagram


Use Case diagram adalah diagram
yang menggambarkan interaksi antara
sistem dengan sistem eksternal pengguna.
Perancangan use case pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Metode Incremental

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini peneliti akan
menggambarkan hasil dari perancangan
sistem melalui gambar, tabel, diagram, dan
grafik. Sehingga gambaran tentang
perancangan sistem yang diteliti ini dapat Gambar 2. Use Case Diagram
dimengerti dengan baik. 4.2.2. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity
4.1 Analisa Kebutuhan diagram menggambarkan workflow (aliran
Rancangan penelitian aplikasi kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau
identifikasi gaya belajar memiliki kebutuhan proses bisnis atau menu yang ada pada
fungsional dimana kebutuhan tersebut perangkat lunak. Perancangan activity
adalah tes yang terdiri dari pertanyaan- diagram pada penelitian ini adalah sebagai
pertanyaan yang terindentifikasi pada setiap
berikut:
jenis gaya belajar. Tes tersebut harus
menghasilkan gaya belajar yang paling
sesuai terhadap siswa yang telah melakukan
tes berdasarkan jawaban yang dipilih. Selain
itu diperlukan informasi lainnya yang
berkaitan dengan gaya belajar, misalkan
deskripsi, kelebihan serta kekurangan dari
tiap gaya belajar agar dapat mengurangi
kekurangan dan menambahkan kelebihan
yang diperlukan.
4.2 Rancangan Sistem
Sistem identifikasi gaya belajar ini
digambarkan dengan beberapa diagram
untuk memberikan gambaran tentang sistem
yang dirancang. Adapun diagram-diagram
tersebut seperti usecase diagram, activity
diagram, logical record structure, dan class
diagram.
Gambar 3. Activity Diagram Tes
Identifikasi Gaya Belajar

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 47


Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 4 , No. 1 , Juni 2019 Muhammad Syarif, Wahyu Nugraha

4.2.3. Logical Record Structure


Logical record structure (LRS)
merupakan hasil transformasi ERD ke LRS
yang memulai proses kardinalitas dan
menghilangkan atribut-atribut yang saling
berelasi. LRS yang merupakan representasi
dari struktur record-record pada tabel,
dimana tabel-tabel tersebut terbentuk dari
hasil himpunan antar entitas pada ERD.
Rancangan LRS pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:

Gambar 5. Class Diagram

4.3 Tampilan Antarmuka


Tampilan interface yang dirancang
pada sistem identifikasi terdiri dari beberapa
menu dan halaman, berikut ini tampilan dari
fungsi utama pada aplikasi yang dirancang.

4.3.1. Beranda
Halaman beranda akan tampil pada
saat pertama kali website dibuka. Halaman
Gambar 4. Logical Record Structure ini menampilkan kata awalan dan menu pada
bagian header.
4.2.4. Class Diagram
Class diagram digunakan untuk
menampilkan gambaran struktur system dari
segi pendefinisian kelas-kelas dan paket-
paket di dalam sistem dan memberikan
gambaran secara statis dan relasi antar
mereka. Rancangan Class diagram pada Gambar 6. Beranda
penelitian ini adalah sebagai berikut: 4.3.2. Jenis Gaya Belajar
Halaman jenis gaya belajar
menampilkan informasi yang berkaitan
dengan gaya belajar yang dibagi menjadi 3.

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 48


Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 4 , No. 1 , Juni 2019 Muhammad Syarif, Wahyu Nugraha

Halaman ini menjelaskan secara singkat


tentang ketiga jenis gaya belajar.

Gambar 10. Pertanyaan tes

Gambar 7. Jenis Gaya Belajar V. KESIMPULAN


Berdasarkan apa yang telah dibahas
4.3.3. Deskripsi Gaya Belajar
pada penelitian, maka penulis menarik
Deskripsi gaya belajar menjelaskan
beberapa kesimpulan, yaitu:
jenis gaya belajar lebih detail, informasi
1. Menghasilkan sebuah aplikasi
yang disampaikan berkaitan dengan ciri-ciri
identifikasi gaya belajar siswa. Dengan
dan kendala yang terdapat pada tiap jenis
mengetaui gaya belajar yang sesuai,
gaya belajar.
diharapkan siswa dapat menerapkan cara
belajar yang paling berdasarkan hasil tes
gaya belajar tersebut dan meningkatkan
hasil belajar.
2. Aplikasi yang dihasilkan berbasis web
yang dapat diakses oleh siapa pun tanpa
adanya Batasan wilayah dan kriteria
Gambar 8. Deskripsi Gaya Belajar tertentu.

4.3.4. Registrasi Sebelum Tes VI. SARAN


Halaman registrasi akan muncul Penelitian yang telah dibuat ini belum
ketika siswa akan melakukan tes identifikasi sepenuhnya sempurna, pengembangan
gaya belajar. Siswa wajib mengisi data diri aplikasi identifikasi masih bisa
terlebih dahulu. Informasi tersebut akan dikembangkan lagi kedepannya. Oleh
dipergunakan dan diolah oleh admin. karena itu peneliti memberikan beberapa
saran, saran tersebut yaitu:
1. Membuat fasilitas konsultasi
menggunakan media chatting kepada ahli
dibidang pendidikan.
2. Membuat memberikan ruang guru pada
aplikasi tersebut agar guru dapat
mengetahui jenis gaya belajar siswa-
Gambar 9. Registrasi siswanya.

4.3.5. Pertanyaan Tes VII. DAFTAR PUSTAKA


Pertanyaan tes adalah halaman yang [1] R. W. Dahar, Teori-teori Belajar dan
Pembelajaran, Indonesian. Jakarta:
menampilkan daftar pertanyaan secara acak,
Erlangga, 2011.
setiap jawaban memiliki bobot dari setiap [2] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor
jenis gaya belajar. Bobot gaya belajar yang Yang Mempengaruhinya, Revisi.
paling besar adalah gaya belajar yang paling Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
sesuai untuk siswa tersebut. [3] S. B. Djamarah and A. Zain, Strategi

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 49


Jusikom : Jurnal Sistem Komputer Musirawas
Vol 4 , No. 1 , Juni 2019 Muhammad Syarif, Wahyu Nugraha

Belajar Mengajar, Revisi. Jakarta: “Hubungan Gaya Belajar dengan


Rineka Cipta, 2006. Hasil Belajar Siswa pada
[4] M. N. Ghufron and R. Rismawati, Pembelajaran Biologi Kelas X
Gaya Belajar Kajian Teoretik. SMAN 2 Sungai Tarab Kabupaten
Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Tanah Datar,” J. Sainstek, vol. 8, no.
[5] Hasrul, “Pemahaman Tentang Gaya 1, pp. 77–84, 2016.
Belajar,” J. Medtek, vol. 1, no. 2, pp. [9] Mardiana, Seni Menulis Ilmiah :
1–9, 2009. Keselarasan Metode Dan Gaya
[6] B. DePorter and mike Hernacki, Belajar. Makasar: Alauddin
QUANTUM LEARNING university, 2013.
Membiasakan Belajar Nyaman dan [10] Nasution, Berbagai Pendekatan
Menyenangkan. Bandung: Kaifa, dalam Proses Belajar dan Mengajar.
2010. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
[7] E. Gathrie and F. F. Brown, [11] Rusmono, Strategi Pembelajaran
Educational Psychology. New York: dengan Problem Based Learning itu
Press Company, 1950. Perlu: untuk meningkatkan
[8] Y. Chania, M. Haviz, and D. Sasmita, Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2012.
[12] R. S. Pressman, The Incremental
Model in Software Engineering, A
Practitioner’s Approach. New York:
McGraw-Hill series in computer
science, 2001.

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau 50

Anda mungkin juga menyukai