S O A L:
1. Ada beberapa langkah dalam menerapkan umpan balik. Jelaskan langkah-langkah
mempraktekkan memberikan dan mendapatkan umpan balik dengan berbagai teknik!
2. Ada beberapa langkah dalam menerapkan variasi dalam pembelajaran. Jelaskan penerapan
variasi dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip variasi!
3. Ada 8 keterampilan dasar mengajar. Sebut dan jelaskan kedelapan keterampilan dasar mengajar
tersebut!
4. Bagaimana menerapkan pendekatan, strategi, metode secara terintegrasi dalam kegiatan
mengajar secara utuh!
---===oOo===---
1. Variasi suara. Suara guru dapat bervariasi dalam berintonasi, nada, volume, dan
kecepatan. Menunjukkan hal-hal yang dianggap penting, berbicara pelan dengan seorang
anak didik, atau berbicara secara tajam kepada anak didik yang kurang perhatian.
2. Penekanan (focusing). Untuk memfokuskan perhatian anak didik pada suatu aspek yang
penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan “penekanan secara verbal”, misalnya
“Perhatikan baik-baik!” Penekanan seperti itu biasanya dikombinasikan dengan gerakan
anggota badan yang dapat menunjukkan dengan jari atau memberi tanda papan tulis.
3. Pemberian waktu(pausing). Untuk menarik perhatian anak didik, dapat dilakukan
dengan mengubah yang bersuara menjadi sepi, dari suatu kegiatan menjadi tanpa
kegiatan atau diam, di akhir bagian pelajaran kebagian berikutnya. Bagi anak didik,
pemberian waktu dipakai untuk mengorganisasi jawaban yang diajukan oleh guru agar
jawabannya menjadi lengkap.
4. Kontak Pandang. Bila guru berbicara atau berinterasi dengan anak didik, sebaiknya
mengarahkan pandangannya keseluruh kelas, menatap mata setiap anak didik untuk
dapat membentuk hubungan positif dan menhindari hilangnya kepribadian.
5. Gerakan Anggota Badan (Gesturing). Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan
merupakan bagian yang penting dalam komunikasi. Tidak hanya untuk menarik
perhatian saja, tetapi juga menolong dalam menyampaikan arti pembicaraan.
6. Pindah Posisi. Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu menarik
perhatian anak didik, dapat meningkatkan kepribadian guru. Perpindahannya dari muka
ke bagian belakang, dari sisi kiri ke kanan, atau antara anak didik dari belakang ke
samping anak didik.
Variasi Interaksi
Pola interaksi guru dengan anak didik dalam kegiatan belajar-mengajar sangat beraneka ragam.
Penggunaan variasi pola interkasi dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan,
serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan. Adapun
pola interaksi (gaya interaksi) dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pola guru-murid-guru: Ada balikan (feedbacak) bagi guru, tidak ada interaksi antar
siswa (komunikasi sebagai interaksi
2. Pola guru-murid-murid: Ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain
3. Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid: Interaksi optimal antara guru dengan murid
dan antara murid dengan murid (komunikasi sebagai transaksi,multiarah)
4. Pola melingkar: Setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau
jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat
giliran.
Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Variasi dalam penggunaan metode pembelajaran.
2. Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar.
3. Variasi dalam pemberian contoh dan ilustrasi.
4. Variasi dalam interaksi dan kegiatan peserta didik.
Keterampilan mengajar pertama yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah keterampilan
membuka dan menutup pelajaran atau yang disebut dengan set induction and closure.
Keterampilan membuka pelajaran adalah berkaitan dengan usaha guru dalam menarik perhatian
siswa, memberikan motivasi, memberi acuan tentang rujukan, memberikan pokok persoalan yang
akan dibahas, apa saja rencana kerja serta pembagian waktunya, dan bagaimana cara mengaitkan
pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dengan topik yang baru.
Dengan menyiapkan mental murid agar semua siap memasuki persoalan baru yang akan
dibicarakan serta usaha dalam membangkitkan minat dan perhatian siswa yang akan dibicarakan
dalam kegiatan belajar mengajar.
Sementara itu, kegiatan menutup pelajaran adalah meliputi proses merangkum atau meringkas inti
pokok pelajaran, melakukan konsolidasi perhatian pada peserta didik tentang masalah pokok
pembahasan agar informasi yang diterima dapat membangkitkan minat dan kemampuan terhadap
pelajaran selanjutnya.
Terakhir, kegiatan menutup pelajaran ini juga penting untuk mengorganisasikan semua pelajaran
yang sudah dipelajari sehingga memerlukan kebutuhan dalam memahami materi pelajaran dan
memberikan tindak lanjut berupa saran dan ajakan untuk mempelajari materi yang baru.
Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan kedua yang harus dimiliki seorang guru adalah keterampilan menjelaskan
atau explaining. Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang dikelola
secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan antara satu dengan yang lainnya (Zainal
Asril, 2010: 84).
Oleh sebab itu, peran guru diperlukan untuk membantu menjelaskan mengenai materi yang belum
dikuasai oleh siswanya.
Keterampilan Bertanya
Dalam proses belajar mengajar, kemampuan bertanya memiliki peran penting karena pertanyaan
yang tersusun dengan baik dan teknik penyampaian pertanyaan yang tepat akan memberi dampak
positif bagi siswa, yaitu:
Guru harus memiliki keterampilan memberi penguatan untuk segala respons, baik yang bersifat
verbal maupun nonverbal. Keterampilan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran,
penghargaan karena tidak semua penghargaan berwujud materi, tetapi bisa dalam bentuk kata,
senyuman, anggukan, atau senyuman yang mana berkaitan dengan keterampilan bertanya.
Intinya, penguatan merupakan respons terhadap tingkah laku positif yang mampu meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut dan penguatan tidak boleh dianggap
sepele atau sembarangan, tetapi harus dengan perhatian khusus dengan maksud memberi apresiasi
dan membesarkan hati siswa agar lebih giat dalam interaksi belajar mengajar.
Penguatan harus dilakukan dengan penuh kehangatan dan antusiasme dan dilakukan sesuai tingkah
laku dan juga penampilan siswa yang patut diberi penguatan serta menghindari penggunaan
respons negatif, baik berupa candaan, menghina, atau ejekan yang mematahkan semangat siswa
dalam belajar.
Guru juga harus memiliki keterampilan mengadakan variasi yang menjadi stimulus dalam proses
interaksi pembelajaran yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan peserta didik, sehingga dalam
proses situasi pembelajaran senantiasa menunjukkan ketekunan dan penuh partisipasi (Zainal Asril,
2011: 86).
1. penggunaan variasi untuk: suara dari keras ke lembut, dari tinggi ke rendah, dan lain
sebagainya,
2. pemusatan perhatian: perhatikan baik-baik!,
3. gerakan kepala dan ekspresi wajah seperti mengangguk, tersenyum, menaikkan alis,
dan sebagainya,
4. mengadakan kontak mata atau kontak pandang menyeluruh, dan
5. pergantian posisi gerak di dalam kelas agar dapat mengontrol siswa.
Dan berikut merupakan variasi dalam menggunakan alat pengajaran:
Guru juga harus mampu memiliki kemampuan membimbing diskusi kelompok kecil. Artinya, guru
harus bisa menciptakan situasi diskusi dalam kelompok kecil dengan tujuan memberi informasi,
pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan yang berlangsung dalam suasana terbuka agar
siswa mampu mengemukakan idenya dengan bebas tanpa ada tekanan dari guru atau temannya.
Diskusi merupakan kegiatan yang harus ada dalam proses belajar mengajar dan guru harus mampu
memahami beberapa keterampilan dalam membimbing diskusi, yaitu:
Keterampilan mengelola kelas harus dimiliki guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mampu mengendalikan bila terjadi gangguan dalam proses belajar
mengajar, sehingga dapat tercapai tujuan belajar yang baik. Guru harus mampu mengatur siswa dan
sarana pengajaran.
Guru juga harus mampu mengendalikan suasana belajar mengajar yang menyenangkan agar tujuan
pembelajaran tercapai. Oleh sebab itu, guru harus memiliki prinsip dalam keterampilan mengelola
kelas sebagai berikut:
Kelompok kecil atau perorangan secara fisik merupakan bentuk pengajaran yang dihadapi oleh
guru dengan terbatas, antara 3 sampai 8 siswa dan dibagi berdasarkan kelompok tertentu. Dalam
hal ini, guru harus mampu membimbing proses diskusi dengan teratur yang melibatkan kelompok
kecil di dalam satu kelas dan tetap melakukan interaksi tatap muka yang kooperatif.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan memberikan informasi atau pengalaman dalam mengambil
keputusan. Maka diperlukan beberapa komponen dalam mengelola keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan, yaitu:
4. Pendekatan pembelajaran
Yang berorientasi kepada peserta didik merupakan sistem pembelajaran yang menunjukkan
dominasi peserta didik selama kegiatan pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator, mediator,
pembimbing dan pemimpin. Karakteristiknya berorientasi pada peserta didik dimana pembelajaran
beragam dengan menggunakan berbagai sumber belajara, metode, media dan strategi secara
bergantian sehingga selama proses pembelajaran peserta didik berpartisipasi aktif baik secara
individu maupun kelompok Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya
diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Ada empat unsur strategi dari kegiatan pembelajaran,
keempat unsur tersebut adalah: (a) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran
yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik. (b) Mempertimbangkan dan memilih
sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif. (c)Mempertimbangkan dan
menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran. (d) Menetapkan
norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Strategi Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya adalah penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika berfikir,
suatu informasi dan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu guru berfikir
strategi yang akan dipilih untuk tercapai tujuan pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk
dipahami karena tujuan menentukan bagaimana plan. Oleh karena itu, sebelum menentukan strategi
pembelajaran yang akan dipilih maka ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan
diantaranya:
(a) tujuan yang ingin dicapai,
(b) Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran,
(c) pertimbangan dari sudut siswa (kematangan, minat, bakat dan kondisi siswa),
(d) nilai efektivitas dan efesiensi
Metode Pembelajaran
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun ke dalam kegiatan nyata agar tujuan tercapai
optimal. Ini bermakna bahwa metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting,
keberhasilan penerapan strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru mengunakan
metode pembelajaran karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan
melalui penggunaan metode pembelajaran.
Teknik Pembelajaran
Selain strategi, metode dan pendekatan pembelajaran, terdapat juga istilah teknik atau taktik
mengajar. Teknik atau taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik
adalah cara yang dilakukan guru dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya cara
yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan
efesien? Dengan demikian, sebelum guru melakukan proses ceramah sebaiknya memerhatikan
kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari dengan jumlah siswa yang banyak tentu
saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas.