Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Kampus Lidah, Jalan Kampus Lidah Unesa, Surabaya 60213
Telepon : +6231-7532160, Faksimil : +6231-7532112
Laman : https://fip.unesa.ac.id, email : fip@unesa.ac.id

NASKAH SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2022-2023

Mata Kuliah : STRATEGI PEMBELAJARAN


Prodi/Angkatan : TP/2022
Hari/Tanggal : Selasa/6 Juni 2023
Waktu : Pkl. 09.00 – 10.40 WIB. (100 MENIT)
Dosen Pengampu : Lamijan Hadi Susarno, Andi Kristanto
====================================================================
= PETUNJUK:
1. Tulis identitas Saudara pada lembar jawaban yang telah Saudara siapkan! Dengan cara:
Tuliskan: Kelas - NIM - Nama Mahasiswa - Prodi - Angkatan - Kelas.
2. Kerjakan dengan jujur sesuai dengan kemampuan Saudara sendiri!
3. Perhatikan waktu kerja Saudara sesuai jadwal yang tertulis pada Naskah Ujian!
4. Ketik-lah hasil pekerjaan Saudara di ms word dan segera kirimkan kepada Dosen Pengampu,
melalui Email: andikristanto@unesa.ac.id
5. Pada saat meng-email, jangan lupa ketik/tulis:
Contoh: Angkatan - Kelas - NIM - Nama Mahasiswa. (2022-A-22010024066-Rizka Sari)
Catatan: Soal tidak perlu Saudara tulis lagi, langsung jawabannya saja yang dikirim/diserahkan.

S O A L:
1. Ada beberapa langkah dalam menerapkan umpan balik. Jelaskan langkah-langkah
mempraktekkan memberikan dan mendapatkan umpan balik dengan berbagai teknik!
2. Ada beberapa langkah dalam menerapkan variasi dalam pembelajaran. Jelaskan penerapan
variasi dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip variasi!
3. Ada 8 keterampilan dasar mengajar. Sebut dan jelaskan kedelapan keterampilan dasar mengajar
tersebut!
4. Bagaimana menerapkan pendekatan, strategi, metode secara terintegrasi dalam kegiatan
mengajar secara utuh!

---===oOo===---
Nama : Goldamyra Evelin Valentina
Kelas : 2022 A
NIM : 22010024004
Prodi : Teknologi Pendidikan
Angkatan : 2022

1. Memanfaatkan Teknik Alat Bantu yang Akseptable


Bahan ajar termasuk materi tertentu terkadang rumit dan kompleks jika hanya digambarkan secara
verbal. Oleh karena itu, dibutuhkan alat bantu tertentu untuk merespon kurang pahamnya siswa.
Misalnya Anda bisa menjelaskan letak geografis negara-negara menggunakan globe, dan lain
sebagainya

Memancing Apersepsi Para Murid


Dalam memberikan dan mendapatkan umpan balik rekan Guru bisa menggunakan apresepsi, yaitu
mengasimilasi sesuatu pengamatan atau konsep yang sedang dibahas dan pengalaman yang telah
dimiliki sebelumnya. Dengan mengaitkan pengalaman yang lama dengan konsepyang baru akan
memicu terjadinya respon dan interaksi antara Guru dan para siswa

Memilih Motivasi yang Tepat


Membangkitkan motivasi merupakan salah satu cara yang baik untuk mendorong terjadinya
umpan balik. Ada beberapa cara untuk membangkitkan motivasi dalam pembelajaran seperti
dengan memberikan simbol (perasaan),Gerakan tubuh, pujian, reward, punishment, memberikan
tugas ataupun kuis

Gunakan Metode yang Variatif


Dengan adanya metode yang bervariasi akan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan
memicu respon positif dari siswa. Misalnya Penggunaan metode ceramah yang kemudian diselingi
tanya jawab seperlunya untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap apa yang baru saja
dijelaskan, merupakan cara yang dapat dipergunakan untuk mendapatkan umpan balik dari anak
didik

2. Variasi Gaya Mengajar


Variasi ini meliputi variasi suara, gerakan anggota badan, dan variasi perpindahan posisi guru dalam
kelas. Bagi siswa, variais tersebut dilihat sebagai sesuatu yang energik, antusias, bersemangat, dan
semuanya memiliki relevansi dengan hasil belajar. Perilaku guru dalam proses belajar mengajar akan
menjadi dinamis dan mempertinggi komunikasi anatara guru dan anak didik, menarik perhatian anak
didik, menolong penerimaan bahan pelajaran, dan memeberi stimulasi. Variasi dalam gaya mengajar
ini adalah sebagai berikut:

1. Variasi suara. Suara guru dapat bervariasi dalam berintonasi, nada, volume, dan kecepatan.
Menunjukkan hal-hal yang dianggap penting, berbicara pelan dengan seorang anak didik,
atau berbicara secara tajam kepada anak didik yang kurang perhatian.
2. Penekanan (focusing). Untuk memfokuskan perhatian anak didik pada suatu aspek yang
penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan “penekanan secara verbal”, misalnya
“Perhatikan baik-baik!” Penekanan seperti itu biasanya dikombinasikan dengan gerakan
anggota badan yang dapat menunjukkan dengan jari atau memberi tanda papan tulis.
3. Pemberian waktu(pausing). Untuk menarik perhatian anak didik, dapat dilakukan dengan
mengubah yang bersuara menjadi sepi, dari suatu kegiatan menjadi tanpa kegiatan atau
diam, di akhir bagian pelajaran kebagian berikutnya. Bagi anak didik, pemberian waktu
dipakai untuk mengorganisasi jawaban yang diajukan oleh guru agar jawabannya menjadi
lengkap.
4. Kontak Pandang. Bila guru berbicara atau berinterasi dengan anak didik, sebaiknya
mengarahkan pandangannya keseluruh kelas, menatap mata setiap anak didik untuk dapat
membentuk hubungan positif dan menhindari hilangnya kepribadian.
5. Gerakan Anggota Badan (Gesturing). Variasi dalam mimik, gerakan kepala atau badan
merupakan bagian yang penting dalam komunikasi. Tidak hanya untuk menarik perhatian
saja, tetapi juga menolong dalam menyampaikan arti pembicaraan.
6. Pindah Posisi. Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu menarik
perhatian anak didik, dapat meningkatkan kepribadian guru. Perpindahannya dari muka
ke bagian belakang, dari sisi kiri ke kanan, atau antara anak didik dari belakang ke
samping anak didik.

Variasi Media dan Bahan Ajaran


Tiap anak didik mempunyai kemampuan indra yang tidak sama, baik pendengaran maupun
penglihatannya, dan kemampuan berbicara. Dengan variasi penggunaan media, kelemahan indra
yang dimiliki tiap anak didik, misalnya guru dapat memulai dengan berbicara terlebih dahulu,
kemudian menulis di papan tulis, dilanjutkan dengan melihat contoh konkret. Dengan variasi seperti
itu dapat memberi stimulasi terhadap indra anak didik. Ada tiga komponen dalam variaasi
penggunaan media, yaitu :

1. Variasi media pandang. Penggunaan media pandang dapat diartikan sebagai penggunaaan
alat dan bahan ajaran khusus untuk komunikasi seperti media cetak, media audio, media
visual, dan media audio-visual. Penggunaan yang lebih luas dari alat-alat tersebut akan
memiliki keuntungan: 1) Membantu secara konkret konsep berpikir, dan mengurangi
respon yang kurang bermanfaat. 2) Memiliki secara potensial perhatian anak didik pada
tingkat yang tinggi. 3) Dapat membuat hasil belajar yang riil yang akan mendorong
kegiatan mandiri anak didik. 4) Mengembangkan cara berpikir berkesinambungan, seperti
halnya dalam film. 5) Memberi pengalaman yang tidak mudah dicapai oleh alat lain. 6)
Menambah frekuensi kerja, lebih dalam, dan variasi belajar.
2. Variasi Media Dengar. Pada umumnya dalam proses belajar mengajar di kelas, suara guru
adalah alat utama dalam komunikasi. Terdapat sejumlah media dengar lainnya yang dapat
dipakai untuk itu diantaranya iaalah pembicaraan anak didik, rekaman bunyi dan suara,
rekaman musik, rekaman drama, wawancara yang semua itu dapat memiliki relevansi
dengan pelajaran.
3. Variasi Media taktil. Ketrampilan menggunakan variasi media dan bahan ajar adalah
penggunaan media yang memberikan kesempata anak didik untuk menyentuh dan
memanipulasi benda atau bahan ajar. Dalam hal ini melibatkan anak didik dalam kegiatan
penyusunan atau pembuatan model, yang hasilnya dapat disebutkan sebagai “media
taktil”. Dapat dilakukan secara individu atau kelompok. Contohnya dalam bidang sejarah
membuat maket desa zaman Majapahi, dan pada bisang geografi membuat model lapisan
tanah.

Variasi Interaksi
Pola interaksi guru dengan anak didik dalam kegiatan belajar-mengajar sangat beraneka ragam.
Penggunaan variasi pola interkasi dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta
untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan. Adapun pola
interaksi (gaya interaksi) dapat digambarkan sebagai berikut :

Pola guru-murid: Komunikasi sebagai aksi (satu arah)

1. Pola guru-murid-guru: Ada balikan (feedbacak) bagi guru, tidak ada interaksi antar siswa
(komunikasi sebagai interaksi
2. Pola guru-murid-murid: Ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain
3. Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid: Interaksi optimal antara guru dengan murid
dan antara murid dengan murid (komunikasi sebagai transaksi,multiarah)
4. Pola melingkar: Setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau
jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat
giliran.
Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Variasi dalam penggunaan metode pembelajaran.
2. Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar.
3. Variasi dalam pemberian contoh dan ilustrasi.
4. Variasi dalam interaksi dan kegiatan peserta didik.

3. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Keterampilan mengajar pertama yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah keterampilan
membuka dan menutup pelajaran atau yang disebut dengan set induction and closure.

Keterampilan membuka pelajaran adalah berkaitan dengan usaha guru dalam menarik perhatian
siswa, memberikan motivasi, memberi acuan tentang rujukan, memberikan pokok persoalan yang
akan dibahas, apa saja rencana kerja serta pembagian waktunya, dan bagaimana cara mengaitkan
pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dengan topik yang baru.

Dengan menyiapkan mental murid agar semua siap memasuki persoalan baru yang akan dibicarakan
serta usaha dalam membangkitkan minat dan perhatian siswa yang akan dibicarakan dalam kegiatan
belajar mengajar.

Sementara itu, kegiatan menutup pelajaran adalah meliputi proses merangkum atau meringkas inti
pokok pelajaran, melakukan konsolidasi perhatian pada peserta didik tentang masalah pokok
pembahasan agar informasi yang diterima dapat membangkitkan minat dan kemampuan terhadap
pelajaran selanjutnya.

Terakhir, kegiatan menutup pelajaran ini juga penting untuk mengorganisasikan semua pelajaran
yang sudah dipelajari sehingga memerlukan kebutuhan dalam memahami materi pelajaran dan
memberikan tindak lanjut berupa saran dan ajakan untuk mempelajari materi yang baru.

Anda mungkin juga menyukai