DISUSUN OLEH :
Kurikulum sangat penting dalam pendidikan karena berperan sebagai panduan sistematis untuk
merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi proses pembelajaran. Berikut beberapa
alasan mengapa kurikulum penting dalam pendidikan:
1. Menentukan Fokus Pembelajaran: Kurikulum membantu menetapkan tujuan dan fokus
pembelajaran. Ini membantu sekolah dan guru menentukan materi apa yang harus
diajarkan dan keterampilan apa yang harus dikembangkan oleh siswa.
2. Menjamin Kualitas Pendidikan: Dengan adanya kurikulum, standar dan kualitas
pendidikan dapat dijaga. Ini memastikan bahwa setiap siswa menerima pengetahuan dan
keterampilan yang sesuai dengan tingkat pendidikan mereka.
3. Menyesuaikan dengan Perkembangan Masyarakat: Kurikulum harus selalu diperbarui
untuk mencerminkan perkembangan masyarakat dan kebutuhan pekerjaan. Ini membantu
siswa mempersiapkan diri untuk tuntutan dunia nyata.
4. Mengarahkan Pengajaran Guru: Guru menggunakan kurikulum sebagai panduan untuk
merencanakan dan mengajar. Ini membantu dalam memastikan konsistensi dan
keseragaman dalam pendidikan.
5. Mendorong Inovasi dan Pembaharuan: Kurikulum yang fleksibel mendukung inovasi
dalam metode pengajaran dan memungkinkan integrasi teknologi serta pendekatan
pembelajaran yang baru.
6. Mengakomodasi Kebutuhan Siswa: Kurikulum yang dirancang dengan baik
mempertimbangkan kebutuhan dan gaya belajar siswa. Ini menciptakan lingkungan
pembelajaran yang inklusif dan mendukung perkembangan setiap individu.
7. Mengukur Keberhasilan Pendidikan: Kurikulum memberikan dasar untuk mengevaluasi
pencapaian siswa dan keberhasilan sistem pendidikan secara keseluruhan. Ini membantu
untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
2. Jelaskan dengan contoh relevan, apa perbedaan metode dengan teknik! (skor 25)
Pada dasarnya Metode dapat diartikan sebagai cara mengajar yang tepat. Metode
pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah
cara yang digunakan, yang bersifat implementasional. Jadi, Metode adalah pendekatan atau cara
umum dalam mengajar yang mencakup serangkaian langkah atau strategi yang lebih besar.
Contoh: Metode pembelajaran berbasis proyek. Dalam metode ini, siswa terlibat dalam proyek
atau tugas yang melibatkan penelitian, kerjasama tim, dan presentasi. Ini menciptakan
pengalaman pembelajaran yang mendalam dan praktis.
Sedangkan teknik adalah Teknik adalah cara konkret yang dipakai saat proses
pembelajaran berlangsung. Teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis
di kelas saat pembelajaran berlangsung. Jadi Teknik adalah strategi khusus atau langkah-langkah
yang diambil oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Contoh: Teknik diskusi kelompok. Meskipun metodenya mungkin adalah pembelajaran berbasis
proyek, teknik dapat mencakup penggunaan diskusi kelompok untuk memfasilitasi interaksi
siswa, berbagi ide, dan merangsang pemikiran kritis.
Jadi, dalam istilah sederhana, metode adalah pendekatan umum atau kerangka kerja,
sedangkan teknik adalah langkah-langkah spesifik atau strategi yang digunakan dalam konteks
metode tersebut. Pemahaman dan penggunaan yang baik dari kedua aspek ini membantu
menciptakan pengalaman pembelajaran yang efektif dan beragam.
Memotivasi siswa yang memiliki keterlambatan membaca dan menulis memerlukan pendekatan
yang sensitif dan inklusif. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan, diantaranya adalah
1. Pahami Kebutuhan Individual:
Identifikasi penyebab keterlambatan dan pahami kebutuhan individual siswa. Mungkin
ada tantangan khusus yang perlu diperhatikan. Hendaknya guru selalu mengobservasi
semua muridnya terutama siswa yang mengalami keterlambatan membaca dan menulis.
2. Gunakan Metode Pembelajaran yang Beragam:
Terapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa. Beragam metode,
seperti pembelajaran visual, auditori, atau kinestetik, dapat membantu siswa merasa lebih
terlibat.
3. Berikan Umpan Balik Positif:
Berikan umpan balik positif secara teratur untuk memberikan dorongan kepercayaan diri.
Apresiasi keberhasilan kecil mereka untuk membangun motivasi.
4. Relevankan Pembelajaran:
Hubungkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Materi yang relevan dan
bermakna dapat meningkatkan motivasi karena siswa dapat melihat nilai dalam apa yang
mereka pelajari.
5. Libatkan Orang Tua:
Kolaborasi dengan orang tua untuk memahami lingkungan pembelajaran di rumah dan
mendukung upaya di sekolah. Keterlibatan orang tua dapat memberikan dukungan
tambahan.
6. Berikan Dukungan Tambahan:
Berikan dukungan tambahan, seperti bimbingan, pelatihan keterampilan, atau program
remedial, sesuai kebutuhan. Pastikan ada sumber daya yang memadai untuk membantu
mereka.
7. Buat Pembelajaran Menyenangkan:
Integrasikan elemen-elemen permainan atau kegiatan yang menyenangkan ke dalam
pembelajaran. Ini dapat membantu mengubah persepsi mereka terhadap membaca dan
menulis.
8. Perhatikan Kemajuan dan Perbaikan:
Pantau kemajuan siswa secara teratur dan terus-menerus beradaptasi dengan perubahan
kebutuhan mereka. Memberikan solusi yang bersifat dinamis dapat meningkatkan
motivasi.
Dengan pendekatan yang teliti, penuh perhatian, dan menyeluruh, siswa yang mengalami
keterlambatan membaca dan menulis dapat diberdayakan untuk mencapai potensi penuh mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Solehan, W., dkk. 2023. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka