Anda di halaman 1dari 9

1.

Kemampuan mengindentifikasi masalah


Sebelum mencari tahu bagaimana cara meningkatkan problem solving, akan lebih baik bila kamu mengetahui terlebih dahulu
pengertiannya. Problem solving merupakan kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi suatu masalah lalu berusaha mencari
jawaban atau solusi yang tepat dan efektif untuk memecahkannya.
a. Jenis Permasalah :
1. Penanganan siswa bermasalah dan berkebutuhan khusus,
2. Membangun relasi dengan siswa,
3. Melakukan disiplin positif,

4. Pemberian umpan balik (feedback) adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada peserta
didik untuk memperbaiki pencapaian hasil belajar:
a. Guru memberikan bimbingan ketika mengalami kesulitan, sehingga materi dapat dipahami dengan baik.
b. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan ketika kelas berlangsung.
c. Siswa Baik sekali! Kamu sudah menunjukkan peningkatan yang luar biasa dalam mata pelajaran ini. Jangan pernah
menyerah untuk belajar.
d. Siswa Bagus! Tugas dikumpulkan tepat waktu. Pertahankan kebiasaan ini

5. Metode pembelajaran:
1. Metode yang bagaimana biar bisa mengarah?

Secara singkat, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya pada strategi
discovery learning kita dapat memakai metode problem solving atau studi kasus.
Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry Learning) adalah memahami konsep, arti, dan
hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Metode umum pembelajaran adalah metode yang digunakan untuk semua mata pelajaran/bidang studi. Contohnya tanya
jawab, ceramah atau diskusi.
Metode Pembelajaran : Problem based learning (PBL)
Sintak atau langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah/PBL adalah;
1) orientasi siswa pada masalah,
2) mengorganisasi siswa untuk belajar,
3) membimbing penyelidikan individual maupun kelompok,
4) mengembangkan dan menyajikan hasil,
5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

6. Masalah motivasi :
 Cita-cita atau Aspirasi Siswa.
 Kemauan Siswa.
 Kondisi Siswa.
 Kondisi lingkungan Siswa.
 Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran.

7. Materi hots (high order thinking skills)


Bagaimana
HOTS merupakan suatu proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yaitu kemampuan
pemecahan masalah, kemampuan berpikir kreatif, berpikir kritis, kemampuan berargumen, dan kemampuan
mengambil keputusan.
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat
tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan Kembali (restate), atau
merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite).
Ciri-ciri dari soal HOTS yaitu menuntut kemampuan menggunakan penalaran dan logika untuk mengambil
keputusan (evaluasi), memprediksi & merefleksi, serta kemampuan menyusun strategi baru untuk memecahkan
masalah kontesktual yang tidak rutin.
Low Order Thinking Skill (LOTS) adalah sebuah kemampuan berfikir siswa secara fungsional. Sedangkan Higher
Order Thinking Skill (HOTS) atau kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif metakognitif, dan berfikir kreatif yang
merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Dalam dimensi asesmen berbasis HOTS ada tiga indikator inti yang digunakan yakni C4-C6: Analyzing (menganalisis),
Evaluating (menilai), Creating (mencipta).
Contoh :

8. Literasi numerasi :
9. Miskonsepsi,
10. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran,
11. Asesmen,
12. Interaksi dengan orang tua siswa,
13. Menggunakan model-model pembelajaran inovatif, dan
14. Masalah terkait lainnya yang menjadi tugas keseharian guru berdasarkan pengalaman anda saat menjadi guru

b. Masalah yang diidentifikasi


1. Penanganan siswa bermasalah dan berkebutuhan khusus,
2. Membangun relasi dengan siswa,
3. Melakukan disiplin positif,
4. Pemberian feedback,
5. Metode pembelajaran,
6. Masalah motivasi,
7. Materi hots (high order thinking skills),
8. Literasi numerasi,
9. Miskonsepsi,
10. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran,
11. Asesmen,
12. Interaksi dengan orang tua siswa,
13. Menggunakan model-model pembelajaran inovatif, dan
14. Masalah terkait lainnya yang menjadi tugas keseharian guru berdasarkan pengalaman anda saat menjadi guru
c. Analisis identifikasi masalah
a.

2. Kemampuan mengeksplorasi penyebab masalah


Kajian Literatur
a. Penggunan literatur google scoule bagaimana di internet?
 Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
 Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik masalah.
 Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan temuan dalam literatur.

Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di Sekolah:


 Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang
diidentifikasi.  Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab masalah tersebut.  Catat informasi yang
diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk menganalisis penyebab masalah. 3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya: 
Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.  Lakukan wawancara
dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.  Tanyakan saran atau
rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.  Mintalah masukan, arahan, dan saran
dari mereka untuk membantu Anda menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.

3. Kemampuan menentukan penyebab masalah

4. Kemampuan eksplorasi penentuan solusi

5. Kemampuan menentukan solusi

6. Kemampuan membuat rencana aksi

7. Kemampuan membuat rencana evaluasi


a. Bagaimana kemampuan membuat rencana evaluasi ?
b. Apa yang harus dibuat rencana evaluasi ?
c.

8. Penguasaan materi yang mendukung HOTS


a. Bagaimana materi mendukung hots?
Untuk mendukung Higher Order Thinking Skills (HOTS), guru dapat memberikan topik yang kontekstual dan relevan
yang dirancang menjadi proyek atau masalah yang menarik. Materi harus diajarkan menggunakan berbagai model
seperti pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran penemuan/inquiry.

b. Bagaimana penerapan Hots dalam kegiatan pembelajaran?


Dalam implementasi pembelajaran HOTS ini dalam pelaksanaannya ada 3 yakni menelaah informasi secara kritis,
menciptakan daya kreatif siswa, dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.

c. Bagaimana letak taksonominya : C4-C6: Analyzing (menganalisis), Evaluating (menilai), Creating (mencipta).

d. Materi yang bagaimana bisa hots


e. Ranah letak taksonominya bagaimana?
f. Untuk kongitif yang bagaimana?
g. Untuk pskomotorik hots bagaimana?
h. Metode pembelajaran
i. Instrumenisasi seperti apa hots?
j. Metodenya bagaimana yang mengarah pada hots?

k. Apa itu Hot dan Lots : Low Order Thinking Skill (LOTS) adalah sebuah kemampuan berfikir siswa secara fungsional.
Sedangkan Higher Order Thinking Skill (HOTS) atau kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif metakognitif, dan
berfikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Contohnya :
l.
9. Penguasaan literasi numerasi
a. Apa itu literasi dan numerasi ?
Literasi dan numerasi adalah kemampuan dasar yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Literasi merujuk
pada kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, dan memahami teks tertulis, sementara numerasi merujuk
pada kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, dan memanipulasi angka.

b. Bagaimana penguasan literasi numerasi ?

c. Dimana posisi literasi numerasi?

d. Mengapa kemampuan literasi numerasi penting?


Dengan kemampuan literasi numerasi yang baik siswa akan lebih siap menghadapi perkembangan zaman di abad
21 yang relative cepat dan dinamis. Selain itu, siswa akan dapat berpikir secara rasional, sistematis dan kritis dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada.

e. Literasi numerasi seperti apa?


Literasi numerasi adalah kecakapan untuk menggunakan berbagai angka dan simbol yang terkait dengan
matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.

f. Apa itu asesmen literasi dan numerasi di sekolah?


Asesmen literasi numerasi adalah komponen inti dari penilaian dan program. Contoh pelajaran agama juga
membutuhkan membaca, menulis, dan berhitung. Meskipun tidak semua materi bersifat digital, tujuannya adalah
agar siswa dapat berlatih. Seperti contohna, menghitung zakat, warisan dan ukuran kain kafan.
g.

10. Kemampuan mengintegrasikan TPACK dalam pembelajaran

a) Mengapa guru harus menguasai kemampuan TPACK?


Keutuhan TPACK menjadi prasyarat seorang guru dapat mengimplementasikan PCK sehingga pendekatan,
strategi, metode dan teknik pembelajaran dapat disesuaikan dengan spesifikasi substansi konten yang diajarkan.
b) Bagaimana inti pembelajaran dengan pendekatan TPACK?
TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge) merupakan pembelajaran yang menggunakan penerapan
gabungan system pendidikan yang mengedepankan teknologi dan aplikasi (konten) tertentu dalam Pembelajaran.

c) Langkah yang tepat dalam penerapan TPACK pada pembelajaran adalah?


Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan TPACK
1. Pertama, guru terlebih dulu menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa dilanjut dengan memberi
motivasi sebelum pembelajaran dimulai.
2. Guru menyampaikan poin-poin materi yang akan disampaikan kepada siswa melalui bantuan teknologi,
seperti melalui slide power point.
TPACK

RPP
1. Apa Langkah-langkah membuat RPP?
Langkah-langkah menyusun RPP adalah
a) mengisi kolom identitas,
b) Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah
ditetapkan,
c) Menentukan SK, KD, dan indikator yang akan digunakan yang terdapat
pada silabus yang telah disusun,
d) Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD dan indikator
2. Langkah-langkah penyusunan RPP Kurikulum 2013?
1) Mencantumkan Identitas. ...
2) Merumuskan Tujuan Pembelajaran. ...
3) Menetukan Materi Pembelajaran. ...
4) Menentukan Metode Pembelajaran. ...
5) Menetapkan Kegiatan Pembelajaran. ...
6) Memilih Sumber Belajar. ...
7) Menentukan Penilaian.

3. RPP dalam kurikulum merdeka disebut apa?


Istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar lainnya adalah Modul Ajar (MA). Istilah Modul Ajar dalam
Kurikulum Merdeka Belajar ini sama dengan istilah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dalam
Kurikulum 2013. Hanya saja, komponen Modul Ajar lebih lengkap dibandingkan RPP.

4. Apa saja komponen modul ajar pada kurikulum merdeka?


Secara umum, modul ajar yang dikontribusikan di Platform Merdeka Mengajar memiliki
ketentuan komponen minimum sesuai dengan Panduan Pembelajaran dan Asesmen, yakni:
 Tujuan pembelajaran.
 Rencana asesmen di awal dan akhir pembelajaran.
 Langkah pembelajaran.
 Media pembelajaran.

MODUL AJAR
Pembelajaran yang inovatif itu seperti apa?
Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang langsung memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh kelas, berdasarkan
kondisi kelas.jadi pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang berorientasi pada strategi, metode atau upaya menigkatkan
semua kemampuan positif dalam proses pengembangan potensi atau kemampuan ...

Anda mungkin juga menyukai