Nim : 859880427
1. Model pembelajaran inkuiri adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong siswa untuk
menjadi peneliti dan mengeksplorasi pengetahuan secara mandiri. Berikut adalah langkah-
langkah umum dalam model pembelajaran inkuiri:
a. Penjelajahan Awal: Siswa diperkenalkan dengan topik atau konsep tertentu untuk
menarik minat dan merangsang pertanyaan.
b. Penentuan Pertanyaan: Siswa merumuskan pertanyaan atau masalah penelitian yang
ingin mereka jawab atau selidiki terkait dengan topik tersebut.
c. Perencanaan: Siswa merencanakan cara mereka akan menjawab pertanyaan atau
menyelidiki masalah, termasuk desain eksperimen atau pendekatan penelitian.
d. Implementasi: Siswa mengumpulkan data melalui eksperimen, observasi, atau
penelitian.
e. Analisis Data: Siswa menganalisis hasil yang diperoleh dari kegiatan penyelidikan
mereka.
f. Pembuatan Kesimpulan: Berdasarkan analisis data, siswa membuat kesimpulan dan
mencoba menjawab pertanyaan penelitian mereka.
g. Refleksi: Siswa merefleksikan proses pembelajaran, mengidentifikasi kesulitan, dan
memikirkan cara untuk meningkatkan penelitian mereka di masa depan.
h. Presentasi: Siswa berbagi hasil temuan mereka dengan kelompok atau kelas melalui
presentasi atau laporan.
i. Evaluasi: Siswa dan guru melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil pembelajaran,
serta memberikan umpan balik untuk perbaikan.
Model inkuiri meningkatkan keterlibatan siswa, mengembangkan keterampilan berpikir kritis, dan
mempromosikan pemahaman mendalam terhadap materi pembelajaran. Dari pernyataan di atas
dapat saya simpulkan langkah langkah model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah:
Model pembelajaran inkuiri melibatkan beberapa tahapan yang dapat membantu siswa memahami
konsep dasar IPS. Berikut adalah tahapan-tahapan model pembelajaran inkuiri:
a. Penentuan Masalah: Identifikasi topik atau masalah dalam konsep dasar IPS yang akan
dijelajahi.
b. Perencanaan: Siswa merencanakan cara mereka akan menyelidiki masalah atau topik
tersebut.
c. Pengumpulan Data: Proses eksplorasi dan pengumpulan informasi terkait konsep dasar
IPS.
d. Analisis Data: Siswa menganalisis data yang mereka kumpulkan untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik.
e. Pembuatan Kesimpulan: Berdasarkan analisis data, siswa membuat kesimpulan tentang
konsep dasar IPS yang sedang dipelajari.
f. Refleksi: Siswa merefleksikan pengalaman pembelajaran mereka, mengidentifikasi apa
yang telah dipelajari dan bagaimana mereka dapat mengembangkan pemahaman mereka
lebih lanjut.
g. Presentasi: Siswa berbagi temuan dan pemahaman mereka dengan anggota kelompok
atau kelas.
h. Evaluasi: Proses evaluasi diri dan evaluasi antar teman untuk meningkatkan pemahaman
dan keterampilan.
Penerapan model ini memungkinkan siswa untuk menjadi aktif dalam proses pembelajaran,
meningkatkan keterampilan penelitian, dan memperdalam pemahaman konsep dasar IPS.
Pengembangan keterampilan berfikir kritis melibatkan praktik secara teratur, evaluasi ide
dengan kritis, dan memecahkan masalah secara sistematis. Latihan seperti menganalisis argumen,
mempertanyakan asumsi, dan memecahkan masalah kompleks dapat membantu meningkatkan
kemampuan berfikir kritis Anda.
3. Keterampilan dasar adalah kemampuan atau kecakapan yang mendasar dan esensial yang
dapat dikembangkan dan diterapkan dalam berbagai konteks. Keterampilan dasar mencakup
aspek-aspek seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, serta kemampuan untuk meneliti,
bekerja sama, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah. Pengembangan
keterampilan dasar ini menjadi pondasi yang penting untuk mencapai pemahaman yang lebih
baik dan sukses dalam berbagai bidang kehidupan.
Dalam pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), beberapa jenis keterampilan dasar
yang dapat dikembangkan meliputi:
4. Pembelajaran IPS terpadu dengan tema “Potensi Bali sebagai Daerah Tujuan Wisata” di SD/MI
dapat memberikan pengalaman belajar holistik kepada siswa. Mereka dapat memahami aspek
geografi, sejarah, ekonomi, dan sosial budaya Bali secara terintegrasi. Selain itu, pembelajaran
semacam ini dapat merangsang rasa kebanggaan terhadap warisan budaya dan alam Bali,
sekaligus meningkatkan pemahaman akan dampak positif dan negatif dari industri pariwisata.
Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan
berpikir kritis melalui pemahaman yang menyeluruh terhadap topik tersebut.