Anda di halaman 1dari 11

Skip to content

maglearning.id

maglearning.id

Cara Belajar Menyenangkan

MODEL MODEL PEMBELAJARAN IPS

MODEL MODEL PEMBELAJARAN IPS

6 Desember, 2021 muhammad abdul ghofur PENDIDIKAN, Teknologi Pendidikan Leave a comment

Berikut ini akan kami sajikan bahasan tentang model model pembelajaran IPS beserta langkah-langkah
pembelajarannya. Ada 4 model utama dalam pembelajaran IPS yang akan kami bahas. Simak baik-baik
ya…

1. Model Pembelajaran IPS dengan Pendekatan Saintifik

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan:

mengamati (untuk mengidentifikasi masalah yang ingin diketahui),

merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis),

mengumpulkan data/informasi dengan berbagai teknik,

mengolah/menganalisis data/informasi dan menarik kesimpulan, dan

mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari
kesimpulan dan mungkin juga temuan lain yang di luar rumusan masalah untuk memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencipta. Berikut langkah-langkah dalam
kegiatan pembelajaran saintifik :

Tabel langkah-langkah pembelajaran saintifik

Langkah Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Kompetensi yang Dikembangkan

Langkah-1 Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Langkah-2 Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetis). Mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Langkah-3 Mengumpulkan Informasi/ menalar · melakukan eksperimen. · membaca sumber lain selain
buku teks. · mengamati obyek/kejadian/aktivitas. · wawancara dengan nara sumber.
Mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebablasan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Langkah-4 Mengasosiasikan/mengolah informasi/eksperimen/mencoba · mengolah informasi


yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. · Pengolahan informasi yang dikumpulkan
dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan. Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.

Langkah-5 Mengomunikasikan/Membentuk jejaring (networking) · Menyampaikan hasil


pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas dan mengembangkan berbahasa yang baik dan benar.

Kegiatan pembelajaran dalam metode pendekatan saintifik meliputi tiga kegiatan, yaitu :

a. Kegiatan pendahuluan, meliputi :


Peserta didik dan Guru mengucapkan salam.

Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah di pelajari oleh peserta didik yang
berkaitan dengan materi yang akan di pelajari.

Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuam pembelajaran yang di sampaikan Guru.

b. Kegiatan inti, meliputi :

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi/menalar

Mengasosiasikan/mengolah informasi/eksperimen/mencoba

Mengkomunikasikan/membentuk jejaring (networking).

c. Kegiatan penutup. Meliputi :

Peserta didik diminta untuk meningkatkan pemahamannya mengenai materi yang telah di pelajari dari
buku- buku pelajaran atau sumber informasi lain yang relevan.

Guru dapat memberikan beberapa situs di internet yang berkaitan dengan konsep, prinsip, atau teori
yang telah di pelajari oleh peserta didik dan kemudian meminta peserta didik untuk mengaksesnya.

Peserta didik menerima pesan-pesan moral dari guru.

2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Salah satu model model pembelajaran IPS yang paling umum digunakan adalah model pembelajaran
berbasis masalah (PBM). Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) atau sering disebut
PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (otentik).

Model pembelajaran IPS ini bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan berfikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial,
keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru.
Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah (PBM) sebagai berikut :

Tabel Langkah-langkah Pembelajaran Berbasih Masalah

Tahap Deskripsi

Tahap 1 Orientasi terhadap masalah Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik.

Tahap 2 Organisasi belajar Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang
telah di sajikan, yaitu mengidentifikasi apa yang mereka telah ketahui, apa yang perlu mereka ketahui,
dan apa yang perlu di lakukan untuk menyelesaikan masalah. Peserta didik berbagi peran/tugas untuk
menyelesaikan masalah tersebut.

Tahap 3 Penyelidikan individual atau kelompok Guru membimbing peserta didik melakukan
pengumpulan data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai macam cara untuk
menemukan berbagai alternatif penyelesaian masalah.

Tahap 4 Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah Guru membimbing peserta
didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai alternatif pemecahan
masalah yang peserta didik temukan. Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah,
misalnya dalam bentuk gagasan, model, bagan, atau power point slides.

Tahap 5 Analisis dan evaluasi proses penyelesaian Guru memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang dilakukan.

Dalam penilaian terdapat tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), kecakapan
(skill). Penilaian aspek pengetahuan mencakup dari nilai ujian akhir semester (UAS), ujian tengah
semester (UTS), PR, kuis, dokumen, dan laporan-laporan.

Sedangkan penilaian sikap dapat dilihat dari penguasaan softskill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam
diskusi, kemampuan bekerja sama dalam tim dan kehadiran dalam pembelajaran. Penilaian kecakapan
diukur dari penguasaan lat batu pembelajaran, baik software maupun kemampuan perancangan dan
pengujian.

3. Pembelajaran Berbasis Proyek

Model model pembelajaran IPS selanjutnya adalah model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based
Learning). Pembelajaran Berbasis Proyek adalah kegiatan pembelajaran yang menggunakan
proyek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Inti pembelajaran berbasis proyek terletak pada aktivitas-aktivitas peserta didik untuk
menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai
dengan mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata.

Dan memperkenankan peserta didik untuk bekerja sendiri atau kelompok. Produk yang di hasilkan
dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain. Di bawah ini
adalah langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) :

model pembelajaran IPS berbasis proyek

Gambar Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek

Hal-hal yang perlu di pertimbangkan dalam penilaian pembelajaran berbasis proyek sebagai berikut :

Kemampuan pengolahan. Kemampuan peserta didik dalam memilih tema/topik yang relevan dengan
bahasa dan materi pelajaran, mengelola waktu (tugas, materi, proyek) sesuai perencanaan proyek,
mencari serta menemukan informasi/produk sesuai dengan jenis tugas proyek dan penulisan laporan.

Relevansi. Kesesuaian hasil tugas proyek dengan materi pelajaran yang di berikan guru dengan
mempertimbangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik dalam pembelajaran.

Keaslian. Produk atau hasil karya tugas projek yang di kerjakan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya sendiri baik secara individu maupun kelompok.

4. Pembelajaran Discovery Learning-Inquiri

Sebagai model terakhir yang kami bahas dalam model model pembelajaran IPS kali ini adalah Metode
discovery learning, yang diartikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak di sajikan
dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi di harapkan siswa mampu mengorganisasikan sendiri.
Sebagai strategi pembelajaran discovery learning mempunyai prinsip yang sama dengan inquiri maupun
problem solving.
Discovery learning lebih menekankan pada konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui,
sedangkan pada inkuiri dan problem solving masalah yang di hadapkan pada siswa di rekayasa oleh
guru.

Pembelajaran discovery learning menghendaki guru memberi kesempatan terhadap peserta didik untuk
menjadi problem solving, scientis ataupun historian. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir,
sehingga peserta didik dituntut untuk melakukan kegiatan menghimpun informasi, membandingkan,
mengatagorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat
kesimpulan-kesimpulan.

Langkah-langkah operasional pemebelajaran discovery learning sebagai berikut :

a) Persiapan

Menentukan tujuan pembelajaran.

Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan
sebagainya).

Memilih materi pelajaran.

Menentukan topik-topik yang harus di pelajari peserta didik secara induktif (dari contoh-contoh
generalisasi).

Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagiannya
untuk di pelajari peserta didik.

Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau
dari tahapan aktif ikonik sampai ke simbolik.

Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik.

b) Pelaksanaan

Stimulisasi/pemberian rangsangan. Pertama-tama peserta didik di hadapkan pada sesuatu yang


menimbulkan masalah. Kemudian guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan,
anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah.
Pernyataan/identifikasi masalah. Guru memberi kesempatan keapada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah
satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk jawaban sementara atas pertanyaan masalah.

Pengumpulan Data. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan/masalah. Peserta didik di
berikan kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca
RADARSEMARANG.ID, SEBAGIAN peserta didik menganggap pelajaran IPS adalah pelajaran menghafal
dan membosankan. Bagi peserta didik pelajaran IPS adalah pelajaran yang dikaitkan dengan pelajaran
menghafal tahun, nama tokoh sehingga pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, karena
dilakukan hanya teori saja. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya minat belajar pesrta didik pada
pelajaran IPS. Kenyataan ini juga terjadi di SMP Negeri 2 Bukateja, tempat penulis mengajar mata
pelajaran IPS.

Pelajaran IPS bukan sekadar pelajaran menghafal, tapi menuntut siswa untuk memiliki keterampilan dan
memecahkan masalah masalah. Pendidikan IPS di sekolah diharapkan peserta didik dapat mempelajari
diri sendiri secara langsung di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya yaitu proses mencari tahu dan
berbuat. Agar pelajaran IPS disenangi peserta didik, penulis punya beberapa tips. Pertama, jalinlah
hubungan baik guru dan peserta didik. Bersikaplah empati pada peserta didik. Hubungan baik itu akan
menjalin rasa kedekatan antara peserta didik dengan pendidik. Hal itu akan memberikan rasa nyaman
tidak takut pada pendidik. Kenyamanan itulah yang akan melahirkan rasa kepercayaan diri pada peserta
didik. Kepercayaan diri akan melahirkan sifat kemandirian dan keberanian. Keberanian akan memberi
motivasi di antaranya berani bertanya, berani mengemukakan pendapat, bahkan berani menyampaikan
ide.

Baca juga: Pembelajaran Sebuah Teks Ilmiah Fakta pada Masa Pandemi Covid-19

Menurur Hambly (1992) kepercayaan diri diartikan sebagai keyakinan terhadap diri sendiri sehingga
mampu menangani segala situasi dengan tenang. Tidak merasa inferior dihadapan siapapun dan tidak
merasa canggung apabila berhadapan dengan banyak orang.literatur, mengamati objek, wawancara
dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya

Pengolahan Data. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dsb. Di olah, di klasifikasikan,
dan di tabulasi bahkan bila perlu dihitung dengan model tertentu serta di maknai.

Pembuktian. Pada tahap ini peserta didik melkaukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan
benar atau tidaknya jawaban sementara atas pertanyaan masalah penarikan kesimpulan/generalisasi.

Tahap generalisasi/menarik kesimpulan. Tahap generalisasi adalah proses menarik sebuah kesimpulan
yang dapat di jadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi.
c) Penilaian

Penilaiannya dapat menggunakan metode tes dan non tes. Penilaian yang digunakan berupa penilaian
kognitif, sikap atau penilaian hasil kerja siswa. Jika penilaiannya dalam bentuk kognitif maka dapat di
nilai dengan menggunakan tes tertulis. Jika penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap ataupun
penilaian hasil kerja maka pelaksanaan penilaiannya dengan pengamatan.

Demikianlah bahasan kami mengenai model model pembelajaran IPS yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran IPS kurikulum 2013. Semoga tulisan ini bermanfaat (maglearning.id).

%%footer%%

Bagikan ini:

Related

Konsep Pembelajaran Terpadu dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP

Jenis Jenis Model Komunikasi dan Komunikasi Sosial

Navigasi pos

Previous Post: Macam Macam Jaringan Tumbuhan

Next Post:Percepatan Rumus dan Contoh Soal

Tinggalkan Balasan
Search …

AWAN KATEGORI

BIOLOGI SMABISNISEKONOMI DIGITALHUKUMIPA SMPIPS SMPKEWIRAUSAHAANKOMPUTERMEDIA


PEMBELAJARANMETODE PENELITIANORGANISASIPAI SDPAI SMPPENDIDIKANPUBLIKASI
ILMIAHSTATISTIKTEMA SDTIPS & TRICKTIPS KESEHATANTIPS KEUANGAN

STATISTIK

4,133,100 tampilan

cara menghubungkan mendeley ke word (Install Ms Word Plugin)

Materi IPA Kelas 6 Tema 5 Subtema 1 “Bentuk, Sifat, dan Gaya Magnet”

Materi IPA Kelas 3 Tema 3 Subtema 3 “Perubahan Wujud Benda”

Materi IPA Kelas 4 Tema 7 Subtema 1 “Gaya dan Macam-macamnya”

PAI Kelas 6 Pelajaran 5: Keteladanan Rasulullah saw. dan Sahabatnya

Grand Teori dan Middle Range Teori

Materi IPA Kelas 3 Tema 3 Subtema 2 “Wujud Benda”

STATISTIK PENELITIAN

Pengertian Analisis Diskriminan, dan Kapan Digunakan ?

Eviews 11: Perangkat Lunak Ekonometri Terbaik Saat Ini

Menguji Asumsi Autokorelasi Pada Model Regresi Menggunakan Gretl (Uji Durbin-Watson)

MENGIMPOR DAN MENGEDIT DATA MENGGUNAKAN GRETL


TRANSFORMASI DATA KE Z-SCORE MENGGUNAKAN EVIEWS

PROSES PENYIMPULAN STATISTIK DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN

PERAN dan Fungsi STATISTIK DALAM PENELITIAN ILMIAH

PENGERTIAN DAN FUNGSI STATISTIK

TUTORIAL MENDELEY

Mendeley Error Format Citation, ini cara mengatasinya!

Sudah Instal Plugin Tapi KENAPA Mendeley TIDAK Muncul di Word, ini Solusinya!

Mengatasi Plugin Mendeley Tidak Terbaca di Office 2019

MENAMBAH DATA REFERENSI MENDELEY (Bagian 3: MENGGUNAKAN ANDROID)

Cara Mensitasi di Awal Kalimat Menggunakan Mendeley

Menambahkan Nomor Halaman di Sitasi Mendeley

Cara Instalalasi Web Importer Mendeley

MENAMBAH REFERENSI MENDELEY (Bagian 2: CARA ONLINE)

MENAMBAH REFERENSI MENDELEY (Bagian 1: CARA OFFLINE)

CARA MELAKUKAN SITASI MENGGUNAKAN MENDELEY

TENTANG BISNIS

Tips Memilih Asuransi Terbaik Untuk Melindungi Properti

Tiap Pekerjaan Membutuhkan Entrepreneur

Tips Memulai Bisnis Ayam Geprek Untuk Pemula

Tips Meningkatkan Penjualan Melalui Website Affiliate Marketing

Tips Menyiapkan Dana Liburan Akhir Tahun

Jenis jenis Fraud (Penipuan) dan Cara Mencegahnya

Cara Menabung Untuk Biaya Pernikahan Dengan Gaji 2 juta, Simak Ya!
Pentingnya Perencanaan Bisnis Sebelum Membangun Bisnis Baru

Strategi Iklan Radio Agar Efektif dan Menjual

Strategi Komunikasi dan Strategi Pemasaran Yang Efektif

Manfaat Komersial Alga Coklat

Pentingnya RCSA (Risk Control Self Assessment)

INVESTASI

No Deposit Bonus Forex : Pengertian, Cara Dapat Dan Daftar Brokernya

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tawarkan Program Deposito Bunga Tinggi

Penipuan Investasi Bodong, Tips Agar Tidak Terjebak !

Analisa Fundamental Trading Forex Berdasarkan News

Mengatur Dana Pensiun, Bagaimana Sebaiknya ?

Pilihan Investasi

Anda mungkin juga menyukai