Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian HOTS (Highter Order Thinking Skill)


Hots ( Highter Order Thinking Skill) atau yang sering kita sebut sebagai kemampuan
ketrampilan atau konsep Berfikir tinggi merupakan suatu konsep reformasi pendidikan
berdasarkan pada taksonomi bloom yang di mulai pada awal abad ke-21.Tujuan konsep ini di
masukan dalam pendidikan untuk menyiapkan sumber daya Manusia dalam menghadapi
revolusi industry.
Ketrampilan HOTS (Higher Order Thinking Skill), atau bisa biasa kita sebut dengan
ketrampilan berfikir tinggi merupakan proses berfikir yang mnegharuskan murid untuk
mengembangkan ide- ide dalam cara tertentu yang memberikan memberikan pengertian dan
implikasi baru.Adapun HOTS sendiri Bukan mata pelajaran maupun soal ujian melainkan
HOTS adalah tujuan akhir yang akan di capai melalui pendekatan, proses dan metode
pembelajaran.
Menurut Thomas & Thorne, Hots adalah cara berfikir yang lebih tinggi dari pada
menghafalkan fakta, mengemukakan, atau menerapkan peraturan, rumus, serta
prosedur.Ketrampilan berfikir tinggi ini sendiri merupakan operasi kognitif yang banyak di
butuhkan pada proses-proses Berfikiryang terdiri dari Shorttem memory. Jika dikaitkan
dengan taksonomi bloom.Berfikir tigkat tinggi ini meliputi Analis, sintesis, dan
evaluasi.Selain itu berfikir tingkta tinggi (Higs Oreder Thinking) tersebut jauh lebih di
butuhkan di masa kini dari pada masa-masa sebelumnya.1
Dari beberapa pemaparan di atas dapat disimpulkan HOTS merupakan ketrampilan
berpikir tinggi yang harus ada pada diri peserta didik yang tidak hanya menguji kemampuan
intelektual dalam hal ingatan tetapi juga menguji kemampuan mengevaluasi, kreativitas,
analisis dan berfikir .Jadi disini ketrampilan berfikir tingkat tinggi tidak hanya menguji pada
ketrampilan menghafal sebuah materi tetapi lebih ke penerapan.
b. Perencanaan Pembelajaran HOTS
Perencanaan pembelajaran merupakan upaya guru untuk menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan dengan memilih, menetapkan dan mengembangkan
metode pebelajaran yang akan di gunakan.Dan dalm merumuskan perencanaan atau yang
biasa kenal dengan RPP ( Reancana Proses Pembelajaran).

1
Nugroho, HOTS., 16 – 17.
Dalam pengembangan progam merupakan rumusan – rumusan tentang langkah –
langakah yang akan di lakukan dalam proses pembelajaran.Dimana langakah langakah yang
di gunakan untuk mencapai dari tujuan suatu pembelajaran.Hal ini menunjukan bahwa guru
harus mempersiapkan pemeblajaran yang berguana untuk mempermudah dalam
merencanakan progam pembeelajaran.Hidayat mengemukakan bahwa perangkat yang harus
di Siapkan dalam perencanaan pembelajaran yakni :
a. Memahami kurikulum.
b. Menguasai bahwan ajar.
c. Menyusun Progam Pembelajaran.
d. Melaksanakan Progam Pembelajaran
e. Menilai Progam pembelajaran yang telah dilakukan.

Dalam Mengembangkan HOTS diperlukan kemmapuan guru untuk merencanakan


dan mengelola pembelajaran yang efektif dalam membelajrakan peserta didik dalam berfikir
secara logis, sikap, maupun ketrampilan.Guru yang efektif adalah guru yang mempunyai
persiapan dan pelaksanaan pembelajaran yag sistmatis , secara teoritis perangkat
pembelajaran merupakan bahan utama dalam mencapai kesukseskan pembelajaran dan
menciptakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif dan menyenangkan.2

c. Pembelajaran HOTS
Sebelum melaksanakan pembelajaran yang berbasis HOTS disini guru juga harus
menguasai dan faham tentang pembelajaran HOTS itu seperti apa. Guru juga harus
mendesain dan mempunyai gambaran metode yang cocok untuk mengembangkan
pembelajaran HOTS sesuai dengan peserta didik yang akan dihadapi sehingga pembelajaran
dapat berjalan secara optimal dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. dengan begini peserta
didik akan terbiasa berfikir HOTS.19 Semua peserta didik harus aktif berpikir dalam
pelaksanaan proses pembelajaran dan diharapka peran peserta didik lebih dominan daripada
guru.3
HOTS dalam pembelajaran harus memanfaatkan informasi dan gagasan dengan
mengubah makna serta implikasinya.Dalam peningkatam ketrampilan berfikir maka ada
beberapa hal yang harus di perhatikan guru teruatama dalam hal membentuk peserta didik
untuk terampil dan kreatif, berfikir Krtitis Problem Solving dan mengambil keputusan yang
etrmasuk karakteristik dari ketrampilan berfikir tinggi.
2
Edi Susanto, Heri Rahmawati, “Perangkat Pembelajaran Matematika Bercirikan Untuk Mengembangkan HOTS Siswa
SMA”, Jurnal Rises Pendidikan Matematika, 2 (November, 2016), 190.
3
Nugroho, HOTS., 67
1. Berfikir tinggi
Dalam melatih peserta didik untuk berfikir kreatif dapat dikembngkan dengan
peserta didik memberikan ide-ide kreatif dan pemdapatnya yang berbeda-beda
sesuai dengan kekreatifitasan peserta didik.Adapun ciri – ciri peserta didik yang
mempunyai ketramiplan berfikir kraatif.
a. Mengemukan ide-ide yang berbeda dari pemikiran Peserta didik lain
b. Mmemiliki keingintahuan yang besar
c. memiiliki sifat terbuka
d. suka mencipatakan hal baru
e. mengajukan pertanyaan aneh
f. menyukai hal aneh yang mennatang.
g. suak berdiskusi ide-ide daripada fakta.
h. lebih menyukai cara baru dalam menyelesaikan masalah

Dari beberapa paparan ciri – ciri peserta didik yang mempunyai ketrampilan
berfikir kreatif, dengan mengatahui karateristik peserta didik hal ini dapat
mempermudah guru lebih mudah menyikapi peserta didik dan mengetahui potensi
yang dimiliki setiap peserta didik baru dan guru dapat mengembangkan
kreativitas setiap peserta didik melalui pembelajaran dikelas , di antara lain :

a. Menerima dan mendorong pemikiran di vergen.


b. memaklumi jika terjadi perbedaan pendapat.
c. Mneodorong siswa agar yakin pada keputusan sendiri.
d. Menekankan bahwa setiap orang mampu berkreasi.
e. mendorong siswa untuk lebih kreatif.
f. Meluangkan waktu, ruamg, serta bahan untuk mendukung tugas
mereka.
d. Penilaian HOTS
Setiap tahapan pembelajaran pasti diakhiri dengan tahapan evaluasi. Disini evaluasi
merupakan sebagai alat ukur dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Proses penilaian
tidak terjadi secara tiba-tiba penilaian juga harus sudah dibuat ketikan membuat rencana
pembelajaran. jadi disini penilaian sangat berhubungan erat dengan proses pembelajaran yang
telah didesain oleh guru dan dilaksanakan bersama oleh peserta didik. Jadi disini guru harus
mengerti antara pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan evluasi (penilaian) yang
dilakukan itu sesuai.46 Dari keterangan diatas maka guru harus mengetahui dan
melaksanakan prinsip-prinsip dasar dalam melaksanakan penilaian, antara lain:
a. Sahih, merupakan data yang menujukkan kemampuan yang akan diukur mulai dari
level berpikir yang akan diukur, konten apa saja yang digunakan untuk mengukur, dan
hasil seperti apa yang ingin diperoleh dari siswa.
b. Objektif, penilaian dilakukan dengan berdasarkan prosedur yang sudah ditentukan
sebelumnya dan kriteria yang jelas sehingga sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
c. Akuntebel, penilaian yag sudah dilakukan dapat dipertanggung jawabkan hasilnya
dari segi posedur, teknik, hasil, dan tujuannyad. Terbuka, semua yang akan dilakukan
sebelumnya peserta didik harus mengetahui mulain dari prosedur pembelajaran,
kriteria pembelajaran, dan hasil penilaian itu sendiri.
d. Jelas, yaitu peserta didik memahami apa yang ditanyaakan dalam pertanyaan atau soal
tersebut baik dalam segi ruusan pertanyaan dan tampilan yang mudah difahami.

Beberapa cara menilai keterampilan berpikir kritis, dan berpikir kreatif


menurut beberapa tokoh, sebagai berikut:
a. Soal untuk menilai keterampilan berpikir kritis Setiap tokoh memiliki cara
sendiri untuk mengukur keterampilan peserta didik dalam berfikir kritis
antara lain, Paul dan Nosich, mengukur kemampuan peserta didik dengan
membuat daftar beberapa pertanyaan essay yang setiap pertanyaan memiliki
skala kesulitan yang berbeda. Dan setiap peserta didik dipersilahkan untuk
memilih. Berbeda dengan Sternberg memberikan contoh soal berpikir kritis
berbentuk pilihan ganda terkait dengan inferensi, melengkapi urutan angka,
belajar dari konteks, dan menggunakan wawasan untuk menyelesaikan soal
logika. Sugrue,, memberikan contoh soal dengan menilai konsep, menilai
prinsip, serta menilai hubungan antara konsep dengan kondisi dan prosedur
penerapan.
b. Soal untuk menialai keterampilan berpikir kreatif Dalam menilai
kemampuan berpikir kreatif pada umumnya peserta didik diberikan satu
permasalahan dan ditugaskan untuk menyelesaikannya dengan cara-cara
yang menarik dan kreatif. Tugas untuk peserta didik dapat juga berbentuk
kreasi gambar atau deskripsi kalimat.

Anda mungkin juga menyukai