• 1. penilaian sikap
• 2, penilaian pengetahuan
• 3. penilaian keterampilan
CP 7
1. Mengapa seorang guru profesional
diminta menjadi guru yang reflektif
• Guru harus banyak belajar bagaimana mengajar, yaitu
tentang bagaimana lebih banyak mendesain sejumlah
aktivitas yang digunakan di kelas sehingga proses
pembelajaran berlangsung secara efektif. Selain itu guru
harus memahami bagaimana siswa belajar dan mengingat
sejumlah faktor yang mempengaruhi kualitas belajar siswa
serta pemahaman mendasar tentang pemilihan dan
penggunaan pendekatan dan strategi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut dapat
dikembangkan dengan baik oleh guru jika mereka dapat
melakukan refleksi terhadap tugas dan fungsi
profesionalisme guru dengan baik. Refreksi diri merupakan
bagian penting dalam pengembangan profesionalisme
guru.
2. Apa makna guru reflektif dalam
pembelajaran?
• Salah satu karakter yang perlu dimiliki oleh seorang guru adalah
“reflektif.” Guru reflektif adalah guru yang mau “melihat” dirinya
sendiri. Mau melakukan refleksi dan introspeksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukannya. Mau mendengar saran dan
kritik baik dari pengawas, Kepala Sekolah, sesama guru bahkan
peserta didik. Seorang guru reflektif selalu melihat dari sisi positif
setiap saran dan kritik. Dia menjadikannya sebagai sarana untuk
memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kinerja. Guru reflektif
tidak pernah berhenti terus menelaah apakah pembelajaran yang
dilakukannya mampu mengantarkan peserta didik menguasai
kompetensi yang diharapkan? Apa kendala yang dihadapi peserta
didik selama pembelajaran? Bagi seorang guru reflektif, kendala
yang dihadapi tidak membuat semangatnya menjadi menurun, tapi
justru menjadikannya seagai tantangan sekaligus peluang untuk
memperbaikinya.
3. Bagaimana saudara melakukan refleksi atas
proses dan hasil pembelajaran yang akan
saudara lakukan
• Saya tidak selalu merasa puas terhadap pembelajaran yang
telah saya lakukan, saya tidak merasa apa yang saya
lakukan sudah sempurna sehingga saya bersifat statis
dalam mengajar. Saya akan berani jujur terhadap
kekurangan saya dalam melaksanakan pembelajaran. Saya
akan melakukan perubahan, mau belajar dan menerima
nilai-nilai baru. Saya mau bergabung organisasi profesi
sebagai wahana untuk meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme saya. Saya mau berbagi gagasan dan
pengalaman saya dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran yaitu membuat (best practices). Best
practices dapat menambah wawasan sekaligus informasi
yang bermanfaat bagi rekan-rekan sejawat saya.
4. Apakah saudara mempertimbangkan hasil
penelitian atau informasi baru dalam menyusun
RPP utamanya dengan cara diajarkan?
• Dalam menyusun RPP tentu saya mempertimbangakan
hasil penelitian atau informasi baru. Dengan penelitian
dapat mengidentifikasi permasalahan, guru mencari
akar penyebabnya. Misalnya karena metode yang
digunakan oleh guru dominan menggunakan ceramah,
tidak menggunakan metode yang variatif, sehingga
pembelajaran berjalan membosankan. Guru tidak
memanfaatkan alat peraga atau media pembelajaran,
guru kurang bisa mendesain pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM), dan
sebagainya.
5. Mengapa hasil penelitian atau informasi baru perlu
dipertimbangkan dalam menyusun RPP dan dalam
pelaksanaan pembelajaran?
• Guru kadang mengeluh terhadap rendahnya aktivitas dan hasil belajar peserta
didik. Guru telah merasa melakukan berbagai upaya untuk membuat kegiatan
pembelajaran lebih hidup dan prestasi belajarnya meningkat tetapi tidak
mengalami perubahan yang signifikan. Kegiatan belajar tetap berjalan monoton
dan hasil belajar peserta didik banyak yang belum mencapai KKM. Hal ini tentunya
perlu terus dievaluasi karena mungkin langkah yang dilakukan guru belum tepat.
Ibarat sebuah penyakit, supaya sembuh, tentunya antara obat yang diberikan
harus sesuai dengan penyakitnya.
• Setelah mengidentifikasi permasalahan, maka guru mencari alternatif solusi untuk
meningkatkan kulitas proses dan hasil pembelajaran. Dalam mencari alternatif
solusi, guru tentunya harus menganalisis Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan
pembelajaran terlebih dahulu supaya alternatif solusi yang diambil tidak salah.
Banyak sekali alternatif solusi yang bisa diambil. Misalnya dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif yang jumlahnya banyak, melengkapi pembelajaran
dengan alat peraga atau media pembelajaran supaya kegiatan pembelajaran
berjalan menyenangkan, melakukan inovasi pembelajaran, dan sebagainya.