Anda di halaman 1dari 45

CP 2

2. KKO APAKAH YANG BIASA DIGUNAKAN UNTUK MEMPRESENTASIKAN KEMAMPUAN


BERPIKIR HOTS?
3. Bagaimana mengembangkan RPP yang berorientasi pada
HOTS, dari aspek penyusunan indikator?
Pengembangan indikator pencapain kompetensi memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1. Menentukan proses berpikir yang akan dilakukan oleh peserta
didik untuk mencapai kompetensi minimal yang ada pada KD
2. Rumusan IPK menggunakan kata kerja operasional yang bisa
diukur.
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas, dan mudah
dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda.
5. Hanya mengandung satu tindakan
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi, dan
kebutuhan peserta didik, sekolah, masyarakat, dan
lingkungan/daerah.
7. IPK dikategorikan menjadi tiga, yaitu ipk kunci, ipk pendukung,
dan upk pengayaan
4. Apakah pemberdayaan kemampuan berpikir HOTS
hanya terjadi pada bagian evaluasi saja?

• Tidak, selain pada bagian evaluasi,


pemberdayaan kemampuan berpikir HOTS
dapat terlihat pada IPK, Tujuan pembelajaran,
dan langkah-langkah pembelajaran.
1. Jelaskan klasifikasi kognitif menurut Bloom dan
Anderson, terkait dengan representasi kemampuan
berpikir HOTS?
Ranah kognitif Bloom terdiri atas 6 tingkatan
(C1 – C6), yakni ingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Sedangkan dalam Kurikulum 2013
menggunakan versi revisi (Anderson &
Krathwohl, 2001). Keenam tingkatan itu
meliputi ingatan, pemahaman, penerapan,
analisis/sintesis, evaluasi,
dan kreasi/mencipta.
Level berpikir rendah atau LOTS (low order
thinking skill) teriri atas ingatan dan
pemahaman (C1 dan C2).
Level berpikir sedang atau MOTS (middle order
thinking skill) terdiri atas penerapan dan
analisis/sintesis (C3 dan C4).
Level berpikir tinggi atau HOTS (higher order
thinking skill) terdiri atas evaluasi dan
kreasi/mencipta (C5 dan C6).
5. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang
berorientasi pada HOTs, dari aspek penyusnan proses
(langkah)?
• Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model
pembelajaran:
1. Pahami KD yang sudah dianalisis
2. Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan
3. Pahami sintak-sintak yang ada pada model pembelajaran, rumusan
kegiatan pendahuluan yang meliputi orientasi, motivasi, dan apersepsi.
4. Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada IPK, karakteristik peserta
didik, pendekatan saintifik, 4C (creativity, critikal, thingking,
comunication, collaboration), PPK dan literasi.
5. Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan kegiatan refleksi
baik individu maupun kelompok.yaitu memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil pembelajaran, melakukan kegiatan tindak
lanjut, menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya. Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir
sesuai KD bersangkutan.
6. Apakah RPP saudara sudah berorientasi untuk
memberdayakan kemampuan berpikir HOTS? Harap
ditunjukkan.
• Sudah, dari IPK, tujuan dan langkah-langkah
sudah menunjukkan memberdayakan
kemampuan berpikir HOTS, seperti KD dan
tujuan siswa mampu Menyimpulkan Isi teks
Prosedur dan menganalisis struktur teks
prosedur yang merupakan kognitif C4
CP 3
1. Bagaimana cara mengembangkan
materi ajar dari dokumen kurikulum?
Pengembangan MATERI AJAR hendaklah memperhatikan prinsisp-
prinsip pembelajaran. Di antara prinsip pembelajaran tersebut adalah:
• Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang
kongkret untuk memahami yang abstrak,
• Pengulangan akan memperkuat pemahaman
• Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap
pemahaman siswa
• Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan belajar
• Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap,
akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu.
• Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk
terus mencapai tujuan.
Materi yang mendukung HOTS
• Materi yang mendukung HOTS adalah materi yang relevan sesuai
KD sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang tepat.
• Berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS)
merupakan cara berpikir yang tidak lagi hanya menghafal secara
verbalistik saja namun juga memaknai hakikat dari yang terkandung
diantaranya, untuk mampu memaknai makna dibutuhkan cara
berpikir yang integralistik dengan analisis, sintesis, mengasosiasi
hingga menarik kesimpulan menuju penciptaan ide-ide kreatif dan
produktif.
• Tujuan pembelajaran bukan sekedar menghafal, akan tetapi peserta
didik dapat 1. mentransfer, menerapkan pengetahuan dan
keterampilan yang sudah dimilikinya ke konteks yang baru atau cara
yang lebih kompleks 2. berpikir kritis, menerapkan pertimbangan
yang bijaksana (wise judgement) atau menghasilkan kritik yang
berdasar (reasoned critique) 3. menyelesaikan masalah,
mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dalam kehidupannya.
2. Bagaimana cara mengajarkan materi yang
berkategori sebagai : a. Fakta b. Konsep c. Prosedur
• 1. Fakta yaitu segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran,
meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama
tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda,
dan sebagainya. Contoh dalam rpp saya adalah: contoh teks
prosedur
• 2. Konsep yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru
yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi,
pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya. Contoh,
dalam RPP saya : definisi teks prosedur, jenis-jenis teks prosedur,
cara menyimpulkan teks prosedur dan struktur teks prosedur.
• 3. Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan
dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem.
Contoh, dalam RPP saya : langkah-langkah menyimpulkan isi teks
prosedur, dan langkah-langkah menganalisisi struktur teks prosedur.
MATERI BIDANG STUDI LANJUT
ADVANCED MATERIAL
• Pengetahuan yang perlu dikuasai guru lebih dari
yang diketahui oleh peserta didik.
• Contoh kd menganalisis struktur teks prosedur
materi advancenya adalah membuktikan struktur
teks prosedur.
• Contoh materi pada pembelajaran menulis teks
prosedur di SMP. Peserta didik mampu membuat
teks prosedur sederhana, tetapi guru harus lebih
tahu cara membuat teks prosedur yang lebih
tinggi yaitu teks prosedur kompleks yang lebih
lengkap.
5. Dari 4 unsur keterampilan abad 21 (critical, Creative,
Colaboratif) unsur manakah yang menunjang untuk diterapkan
dalam pembelajaran? Apakah alasannya? Bagaimanakah langkah
– langkah pembelajarannya?
• Menurut saya keempat unsur menunjang
untuk diterapkan dalam pembelajaran karena
perkembangan ilmu kognitif menunjukkan
bahwa hasil yang diharapkan dalam
pembelajaran akan menigkatkan secara
signifikan ketika peserta didik terlibat dalam
pembelajaran melalui pengalaman dunia
nyata yang otentik.
5. Dari 4 unsur keterampilan abad 21 (critical, Creative, Colaboratif) unsur manakah yang menunjang untuk
diterapkan dalam pembelajaran? Apakah alasannya? Bagaimanakah langkah – langkah pembelajarannya?
SKILL KOMPETENSI BERPIKIR ABAD 21
CREATIVITY THINKING AND INOVATION Peserta didik dapat menghasilkan,
mengembangkan, dan
mengimplementasikan ide-ide mereka
secara kreatif baik secara mandiri maupun
kelompok

CRITICAL THINKING AND PROBLEM Peserta didik dapat mengidentifikasi,


SOLVING menganalisis, menginterpretasikan, dan
mengevaluasi bukti-bukti, argumentasi,
klaim, dan data-data yang tersaji secara
luas melalui pengkajian secara mendalam,
serta merefleksikannya dalam kehidupan
sehari-hari.

Comunication Peserta didik mengomunikasikan ide-ide


dan gagasan secara efektif menggunakan
media lisan, tertulis, maupun teknologi.
Colaboration Peserta didik dapat bekerjasama dalam
sebuah kelompok untuk memecahkan
masalah yang ditemukan
Prinsip Penyusunan Instrumen
Penilaian HOTS
CP 4
1. Salah satu teori belajar adalah kontruktivisme, bagaimana
teori ini diterapkan dalam proses pembelajaran? Model
pembelajaran mana yang cocok dengan teori kontruktivisme ini?
Langkah – langkah dari model tersebut seperti apa?
• Teori Konstruktivistik, yaitu teori yang memiliki anggapan bahwa jika persoalan ditampilkan dari
pancingan internal. Teori ini juga disimpulkan sebagai usaha untuk membuat formasi hidup yang
memiliki budaya kekinian.
• Dalam perkembangannya, pembelajaran PBL dilandasi oleh teori belajar konstruktivisme. Teori
Belajar Konstruktivisme Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan
pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatunya sendiri,
dan berusaha dengan susah payah dengan ide-idenya sendiri. Menurut teori kontruktivisme ini,
prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar
memberikan pengetahuan kepada siswa. Tetapi siswa juga harus membangun sendiri
pengetahuannya di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini dengan
memberi kesempatan kepada siswa menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri dan
mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk
belajar.
• Langkah-langkah PBL :
1. Orientasi peserta didik pada masalah
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan TPACK dan bagaimana
implementasinya dalam penyusunan RPP?
PENERAPAN TPACK
• karena pendekatan TPACK memadukan aspek
pengetahuan (Knowledge/K), cara membelajarkan
(Pedagogy/P), penguasaan materi pembelajaran sesuai
bidang (Content/C) dengan TIK (Technology/T). Dalam
masa pandemi covid-19 saat ini, dimana proses
pembelajaran telah dialihkan dari ruang kelas ke dalam
jaringan (daring), Teknologi telah mengambil peran
sangat penting. Karena itu, guru-guru perlu
mengintegrasikan Teknologi ke dalam pendekatan
PCK sehingga menjadi TPCK. Untuk memudahkan
penyebutannya, TPCK kemudian diubah menjadi
TPACK.
TPACK
• Pada dasarnya, konsep pendekatan pembelajaran TPACK melibatkan 7 domain
pengetahuan.
• Pertama, domain pengetahuan materi (content knowledge/CK). Domain ini
merupakan penguasaan yang harus dimiliki guru terkait bidang studi atau materi
pembelajaran yang diampu. Seorang guru bahasa indonesiaharus memahami
dengan baik materi-materi pembelajaran yang ada di mata pelajaran bahasa
indonesia
• Kedua, domain pengetahuan pedagogis (pedagogical knowledge/PK). Pengetahuan
ini merupakan pengetahuan dasar guru terkait proses dan strategi pembelajaran.
Secara sederhana, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha guru untuk
menerapkan dan mengelola berbagai metode pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
• Ketiga, domain pengetahuan teknologi (technological knowledge/TK). Domain ini
terkait pengetahuan guru dalam menggunakan teknologi digital baik hardware
maupun software.
• Pengetahuan teknologi tidak hanya soal bisa mengoperasikan komputer saja.
Pengetahuan tentang software atau aplikasi terbaru juga sangat diperlukan seperti
aplikasi-aplikasi web meeting dan software-software video editor.
• Keempat, domain pengetahuan pedagogi dan
materi (pedagogical content knowledge/PCK). Ini
merupakan gabungan pengetahuan tentang
bidang studi atau materi pembelajaran dengan
proses dan strategi pembelajaran.
• Materi pembelajaran tertentu akan dapat dicapai
dengan baik jika guru menerapkan strategi
pembelajaran tertentu pula. Dan satu strategi
pembelajaran, belum tentu cocok diterapkan
untuk semua materi pembelajaran.
• Kelima, domain pengetahuan teknologi dan
materi (technological content knowledge/TCK).
Domain ini terkait pengetahuan guru tentang
teknologi digital dan pengetahuan bidang studi
atau materi pembelajaran.
• Keenam, domain pengetahuan tentang teknologi dan pedagogi
(technological paedagogical knowledge/TPK). Domain ini terkait
pengetahuan tentang teknologi digital dan pengetahuan mengenai
proses dan strategi pembelajaran.
• Untuk keperluan proses evaluasi pembelajaran secara daring
misalnya, dimana guru tidak mungkin melaksanakan penilaian
secara langsung. Penggunaan Google Form akan sangat menolong
guru untuk memberikan asesmen secara daring kepada siswa.
• Ketujuh, domain pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan
materi (technological, pedagogical, content knowledge/TPCK).
• Domain inilah yang sangat diharapkan terjadi, dimana guru memiliki
pengetahuan yang komprehensif tentang teknologi digital,
pengetahuan tentang proses dan strategi pembelajaran, serta
pengetahuan tentang bidang studi atau materi pembelajaran.
• Domain terakhir inilah yang merupakan kerangka pengembangan
penerapan TPACK. Dimana guru dapat mengintegrasikan teknologi
ke dalam proses pembelajaran yang melibatkan paket-paket
pengatahuan tentang teknologi, materi, dan proses atau strategi
pembelajaran.
• #1 Menggunakan TIK untuk proses penilaian peserta didik
Penerapan praktis yang dapat dilakukan guru misalnya
menggunakan Microsoft Excel untuk mengolah nilai, menggunakan
aplikasi kuis online untuk menilai pemahaman peserta didik,
menggunakan grup chatting untuk memahami karakter peserta
didik melalui cara berkomunikasi di medsos dan sebagainya.
• #2 Menggunakan TIK untuk memahami materi pembelajaran
Penerapan praktis yang dapat dilakukan oleh guru adalah
mengemas materi abstrak ke dalam animasi video, mensimulasikan
prinsip kerja mesin menggunakan animasi, memberikan rujukan
tautan untuk belajar lebih lanjut, menggunakan platform web
meeting untuk berdiskui dan sebagainya.
• #3 Mengintegrasikan TIK untuk memahami peserta didik
Contoh penerapan praktis yang dapat dilakukan guru adalah
meminta peserta didik memvisualisasikan idenya menggunakan
corel draw, menggunakan whatsapp, email atau aplikasi survey
online untuk menampung keluhan peserta didik, menyediakan
forum konsultasi secara online dan sebagainya.
• #4 Mengintegrasikan TIK dalam rancangan kurikulum termasuk kebijakan
Sekolah dapat mendorong guru untuk mengembangkan sumber belajar digital
seperti e-modul atau video pembelajaran, diskusi rutin pengembangan konten
digital, memasukkan program peningkatan kompetensi TIK bagi guru dan
sebagainya.
• #5 Mengintegrasikan TIK untuk menyajikan data
Penerapan praktis yang dapat dilakukan misalnya menggunakan TIK untuk
menyajikan data akademik seperti rapor digital, data induk peserta didik, data
mutasi peserta didik, membuat grafik dan sebagainya.
• #6 Mengintegrasikan TIK dalam strategi pembelajaran
Contoh yang dapat dilakukan misalnya mengembangkan pembelajaran
berbasis web, mengelola forum diskusi online, melaksanakan teleconference,
menggunakan video pembelajaran, mengembangkan virtual lab dan
sebagainya.
• #7 Menerapkan TIK untuk pengelolaan pembelajaran
Penerapan praktis yang dapat dilakukan contohnya menggunakan TIK untuk
presensi atau absensi online, memasukkan dan mengolah nilai peserta didik,
menggunakan sistem informasi akademik dan sebagainya.
• #8 Mengintegrasikan TIK dalam konteks mengajar
Contohnya menyediakan pilihan pembelajaran berbasis online, menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kaya sumber digital, memanfaatkan sumber
belajar berbasis teknologi dan sebagainya.
Teori belajar
• Teori Behavioristik, yakni teori yang memiliki fokus pada hasil yang bisa
diukur dan dilihat. Teori ini beranggapan bahwa agar tingkah laku yang
diharapkan menjadi rutinitas maka diperlukan perulangan.
• Teori Kognitif, yaitu teori yang memiliki paham bahwa proses belajar
berlangsung secara bersambung dan lengkap. Guru bukanlah sumber
evaluasi dan kepatuhan murid. Namun, teori ini merefleksikan hal-hal
yang dikerjakan oleh murid yang juga diperintah dan dikerjakan oleh guru.
• Teori Humanistik, yakni teori yang memanusiakan manusia. Teori ini
memandang proses belajar akan menjadi sukses jika pelajar telah mampu
lingkungannya dan dirinya sendiri. Pada teori ini, guru memiliki peran
sebagai fasilitator yang memberikan motivasi serta kesadaran tentang
makna kehidupan pada murid.
• Teori Konstruktivistik, yaitu teori yang memiliki anggapan bahwa jika
persoalan ditampilkan dari pancingan internal. Teori ini juga disimpulkan
sebagai usaha untuk membuat formasi hidup yang memiliki budaya
kekinian.
FAKTUAL, KONSEPTUAL, DAN
PROSEDURAL
Materi Pedagogi
• Gaya Belajar peserta didik merupakan sebuah kebiasaan yang melekat pada diri individu peserta
didik, sehingga dengan gaya belajar tersebut peserta didik mampu menangkap atau menerima
materi pembelajarn yang diajarkan oleh pendidik.
• ada beberapa macam gaya belajar peserta didik pada kelas saya yaitu sebagai berikut :
• Gaya belajar visual
• Gaya belajar merupakan gaya belajar yang bersumber dari indera penglihatan atau mata. Biasanya
peserta didik yang memiliki gaya belajar visual ini, kebanyakan mudah menerima rangsangan
belajar dengan menggunakan gambar-gambar, video atau benda-benda nyata.
• Ciri-ciri peserta didik yang memiliki gaya belajar visual adalah :
• § Bisa mengingat dengan lebih cepat dan kuat dengan melihat.
• § Tidak terganggu dengan suara- suara yang berisik.
• § Memiliki hobi membaca.
• § Suka melihat dan mendemonstrasikan sesuatu.
• § Memiliki ingatan yang kuat tentang bentuk, warna, dan pemahaman artistik.
• § Belajar dengan melihat dan mengamati pengajar.
• § Memiliki kemampuan menggambar dan mencatat sesuatu dengan detail.
GAYA BELAJAR
• Gaya belajar audiotory
• Gaya belajar audiotory merupakan gaya belajar yang bersumber dari indra
pendengaran atau sesuai apa yang didengar. Karakter yang dimiliki peserta didik
dengan gaya belajar audiotory ini adalah mampu mengingat informasi dengan cara
mendengarkan. Jadi peserta didik lebih mudah mengingat materi yang
disampaikan oleh guru atau pendidik dengan hanya mendengarkan guru
berceramah atau menjelaskan tanpa harus melihat langsung wajah gurunya, tidak
suka membaca, lebih suka banyak berbicara, suka berdiskusi dan berkomunikasi.
Kurang ahli dalam mengerjakan tugas karya tulis atau mengarang cerita, senang
membaca dengan suara yang keras.
• Ciri-ciri peserta didik yang memiliki gaya belajar audiotory adalah :
• Memiliki kemampuan mengingat yang baik dari mendengarkan.
• Tidak mampu berkonsentrasi untuk belajar jika suasananya berisik.
• Senang mendengarkan cerita atau dibacakan cerita
• Suka bercerita dan berdiskusi
• Bisa mengulangi informasi yang didengarnya.
GAYA BELAJAR
• Gaya belajar kinestetik
• Gaya belajar yang mengandalkan gerakan tubuh atau dengan
sentuhan sebagai cara belajarnya.
• Ciri peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik adalah :
• Tidak suka berdiam diri selalu ingin bergerak saat mendengarkan
guru menjelaskan materi
• Ketika menghafal yaitu dengan cara berjalan atau membuat
gerakan-gerakan.
• Menyukai belajar dengan praktik langsung atau menyentuh secara
langsung.
• Anak yang aktif dan banyak bergerak. Memiliki perkembangan otak
yang baik
• Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu
• Menyukai aktivitas pembelajaran yang aktif atau permainan.
PENERAPAN GAYA BELAJAR OLEH
GURU
• Oleh sebab itu saya sebagai guru bahasa indonesia di sekolah sering menerapkan kegiatan
pembelajaran dengan:

• Menggunakan bahasa tubuh atau gambar dalam keadaan menerangkan

• Media gambar, video, poster dan sebagainya

• Buku yang banyak mencantumkan diagram atau gambar

• Flow chart

• Grafik

• Menandai bagian-bagian yang penting dari bahan ajar dengan menggunakan warna yang berbeda

• Simbol-simbol visual
Kelebihan dan kekurangan PBL
• Tujuan PBL adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi dan keterampilan mengatasi masalah, belajar peranan orang dewasa
yang autentik dan menjadi pembelajaran yang mandiri. Pemecahan masalah
merupakan salah satu strategi dalam pembelajaran berbasis masalah.
• Kelebihan PBL :
1. Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan
pengetahuan baru bagi siswa.
2. Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa.
3. Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami
masalah dunia nyata.
4. Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
5. Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan
kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
6. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
mereka miliki dalam dunia nyata.
7. Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekaligus
belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
8. Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna
memecahkan masalah dunia nyata.
Kekurangan PBL
• Manakala siswa tidak memiliki niat atau tidak
mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka
akan merasa enggan untuk mencobanya.
• Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa
pemahaman mengenai materi yang diperlukan
untuk menyelesaikan masalah mengapa mereka
harus berusaha untuk memcahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa
yang mereka ingin pelajari.
PENDEKATAN
• Proses Saintifik dalam model pembelajaran
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi
4. Menalar
5. mengomunikasikan
• Pada dasarnya, desain pembelajaran yang
dirancang oleh guru selalu bertujuan
memudahkan proses belajar peserta didik.
Karena itu, guru seharusnya tidak cepat
berpuas diri untuk mengembangkan
perangkat dan desain pembelajaran tetapi
terus melakukan inovasi-inovasi pembelajaran
demi meningkatkan dan mencapai tujuan
pembelajaran.
CP 6
1. Bagaimana saudara merancang instrument dan menerapkan
evaluasi autentik pada RPP dan pembelajaran?

• Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian


kompetensi. Penilaian tersebut dapat
dilakukan dengan beberapa teknik penilaian.
Penilaian dilakukan dengan merujuk pada kisi-
kisi soal yang dijabarkan dari indikator
pencapaian kompetensi
2. Aspek Evaluasi apa saja yang akan saudara lakukan
pada pembelajaran di RPP?

• 1. penilaian sikap
• 2, penilaian pengetahuan
• 3. penilaian keterampilan
CP 7
1. Mengapa seorang guru profesional
diminta menjadi guru yang reflektif
• Guru harus banyak belajar bagaimana mengajar, yaitu
tentang bagaimana lebih banyak mendesain sejumlah
aktivitas yang digunakan di kelas sehingga proses
pembelajaran berlangsung secara efektif. Selain itu guru
harus memahami bagaimana siswa belajar dan mengingat
sejumlah faktor yang mempengaruhi kualitas belajar siswa
serta pemahaman mendasar tentang pemilihan dan
penggunaan pendekatan dan strategi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut dapat
dikembangkan dengan baik oleh guru jika mereka dapat
melakukan refleksi terhadap tugas dan fungsi
profesionalisme guru dengan baik. Refreksi diri merupakan
bagian penting dalam pengembangan profesionalisme
guru.
2. Apa makna guru reflektif dalam
pembelajaran?
• Salah satu karakter yang perlu dimiliki oleh seorang guru adalah
“reflektif.” Guru reflektif adalah guru yang mau “melihat” dirinya
sendiri. Mau melakukan refleksi dan introspeksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukannya. Mau mendengar saran dan
kritik baik dari pengawas, Kepala Sekolah, sesama guru bahkan
peserta didik. Seorang guru reflektif selalu melihat dari sisi positif
setiap saran dan kritik. Dia menjadikannya sebagai sarana untuk
memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kinerja. Guru reflektif
tidak pernah berhenti terus menelaah apakah pembelajaran yang
dilakukannya mampu mengantarkan peserta didik menguasai
kompetensi yang diharapkan? Apa kendala yang dihadapi peserta
didik selama pembelajaran? Bagi seorang guru reflektif, kendala
yang dihadapi tidak membuat semangatnya menjadi menurun, tapi
justru menjadikannya seagai tantangan sekaligus peluang untuk
memperbaikinya.
3. Bagaimana saudara melakukan refleksi atas
proses dan hasil pembelajaran yang akan
saudara lakukan
• Saya tidak selalu merasa puas terhadap pembelajaran yang
telah saya lakukan, saya tidak merasa apa yang saya
lakukan sudah sempurna sehingga saya bersifat statis
dalam mengajar. Saya akan berani jujur terhadap
kekurangan saya dalam melaksanakan pembelajaran. Saya
akan melakukan perubahan, mau belajar dan menerima
nilai-nilai baru. Saya mau bergabung organisasi profesi
sebagai wahana untuk meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme saya. Saya mau berbagi gagasan dan
pengalaman saya dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran yaitu membuat (best practices). Best
practices dapat menambah wawasan sekaligus informasi
yang bermanfaat bagi rekan-rekan sejawat saya.
4. Apakah saudara mempertimbangkan hasil
penelitian atau informasi baru dalam menyusun
RPP utamanya dengan cara diajarkan?
• Dalam menyusun RPP tentu saya mempertimbangakan
hasil penelitian atau informasi baru. Dengan penelitian
dapat mengidentifikasi permasalahan, guru mencari
akar penyebabnya. Misalnya karena metode yang
digunakan oleh guru dominan menggunakan ceramah,
tidak menggunakan metode yang variatif, sehingga
pembelajaran berjalan membosankan. Guru tidak
memanfaatkan alat peraga atau media pembelajaran,
guru kurang bisa mendesain pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM), dan
sebagainya.
5. Mengapa hasil penelitian atau informasi baru perlu
dipertimbangkan dalam menyusun RPP dan dalam
pelaksanaan pembelajaran?
• Guru kadang mengeluh terhadap rendahnya aktivitas dan hasil belajar peserta
didik. Guru telah merasa melakukan berbagai upaya untuk membuat kegiatan
pembelajaran lebih hidup dan prestasi belajarnya meningkat tetapi tidak
mengalami perubahan yang signifikan. Kegiatan belajar tetap berjalan monoton
dan hasil belajar peserta didik banyak yang belum mencapai KKM. Hal ini tentunya
perlu terus dievaluasi karena mungkin langkah yang dilakukan guru belum tepat.
Ibarat sebuah penyakit, supaya sembuh, tentunya antara obat yang diberikan
harus sesuai dengan penyakitnya.
• Setelah mengidentifikasi permasalahan, maka guru mencari alternatif solusi untuk
meningkatkan kulitas proses dan hasil pembelajaran. Dalam mencari alternatif
solusi, guru tentunya harus menganalisis Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan
pembelajaran terlebih dahulu supaya alternatif solusi yang diambil tidak salah.
Banyak sekali alternatif solusi yang bisa diambil. Misalnya dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif yang jumlahnya banyak, melengkapi pembelajaran
dengan alat peraga atau media pembelajaran supaya kegiatan pembelajaran
berjalan menyenangkan, melakukan inovasi pembelajaran, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai