C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari barisan dan deret diharapkan peserta didik dapat:
3.6.1 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya
3.6.2 Menentukan rumus suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
3.6.3 Menentukan suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
3.6.4 Menentukan rasio barisan geometri dan suku ke-n barisan geometri
3.6.5 Menentukan jumlah deret aritmatika dan geometri
4.6.1 Menyajikan hasil, menemukan pola barisan dan deret dan penerapannya dalam penyelesaian masalah
sederhana.
4.6.2 Menggunakan rumus bunga, pertumbuhan dan peluruhan untuk menyelesaikan model matematika
untuk memperoleh solusi permasalahan yang diberikan
4.6.3 Menerapkan konsep dalam menyelesaikan masalah nyata terkait perhitungan bunga majemuk,
pertumbuhan, dan peluruhan
D. Materi Pembelajaran
1. Menemukan Pola Barisan aritmetika
Masalah 1 :
Seorang anak mengumpulkan batu kerikil dalam perjalanan pulang dari sekolah. Tiap hari ia
mengumpulkan 5 kerikil lebih banyak dari hari sebelumnya. Jika pada hari pertama ia membawa 1
kerikil.
Dapatkah kamu tentukan pola barisan tersebut ? Dapatkah kamu tentukan banyak kerikil yang dibawa
pada hari ke-10 ?
Alternatif jawaban
Jika dinyatakan dalam barisan adalah 1, 6, 11, 16, 21, ...
Hari Banyaknya kerikil pola
1 1 1=1
2 6 1 + 5 = 1 + 5.1
3 11 1+10 = 1 +5.2
4 16 1+15 = 1 +5.3
5 21 1+ 20 = 1+ 5.4
n ? 1+5.(n-1)
Jadi
pola dari barisan tersebut adalah 1+5(n-1) = 5n - 4
Banyak kerikil yang di bawa pada hari ke-10 adalah : 5.10 - 4 = 46
2. Menemukan Konsep Barisan aritmetika
Masalah 2 :
Seorang seniman membuat suatu karya seni yang memuat 5 ornamen di bagian atas karya tersebut, 7
ornamen di lapisan kedua, 9 ornamen dilapisan ketiga, dan seterusnya. Bagaimana bentuk umum
suku ke-n barisa aritmetika tersebut ?
Alternatif Jawaban :
5, 7, 9, 11, .......
2 2 2
Ternyata beda setiap 2 bilangan yang berdekatan adalah 2, sedangkan suku pertama adalah 5. Sehingga
barisan bentuk dia atas dapat ditentukan polanya sbb:
U1 : suku ke-1
U1 = 5 = 5 + 0.2 untuk n= 1 0
U2 = 7 = 5 + 2 = 5 + 1.2 untuk n = 2 1
U3 = 9 = 5 + 4 = 5 + 2.2 untuk n = 3 2
U4 = 11= 5 + 6 = 5 + 3.2 untuk n = 4 3
Dst.........
Un = 5 + (n-1) 2
Sehingga 5 adalah suku pertama ( a) dan selisih dua suku yang berurutan 2 adalah beda (b), maka
rumus umum barisan tersebut di atas adalah Un = a + (n – 1)b
Jadi barisan aritmetika adalah suatu barisan yang beda setiap suku berurutan adalah sama. Beda
dinotasikan “b” dan rumus umum ke-n barisan aritmetika adalah
Un = a + (n – 1)b
3. Rumus Suku ke n Barisan Geometri
Rumus suku ke-n dari barisan geometri adalah : Un = ar n-1
Contoh 1 :
Tentukan suku ke tujuh dari barisan geometri 6, 12, 24, …
Jawab :
12
a = 6 r = =2
6
Un = arn-1
U7 = a. r 6
= 6.26
= 6.64
= 384
Contoh 2 :
Dalam barisan geometri diketahui suku kelima adalah 512 dan suku kedua adalah 8, tentukan suku
keempat
Jawab :
U5 = 512 a.r4 = 512……………..1)
U2 = 8 ar = 8… ……………..2)
Dari 1) dan 2) diperoleh
ar4 = 512
ar.r3 = 512
8.r3 = 512
r3 = 64
r=√ 3
64 = 4
Rumus jumlah Barisan Aritmatika
Dari barisan aritmatika 4, 7, 10, 13, 16, . . . dapat dibentuk suatu deret yang merupakan penjumlahan dari
suku barisan tersebut, yaitu 4 + 7 + 10 + 13 + 16 + . . . . Karena suku-suku yang dijumlahakan
merupakan suku-suku dari barisan aritmatika, maka deret yang terbentuk disebut deret aritmatika.
Jika Sn merupakan jumlah n suku pertama dari suatu deret aritmatika, maka rumus umum untuk S n dapat
ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Sn = U1 + U2 + U3 + . . . + Un
Maka
Sn = a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) + . . . + (a + (n -1)b)
Sn = Un + (Un+ b) + (Un+ 2b) + (Un+ 3b) + . . . + a +
2Sn = (a + Un) + (a + Un) + (a + Un) + (a + Un) + . . . + (a + Un)
Penjumlahan sebanyak n suku
Sn = n [a + (a + (n – 1) b)]
Sn = n [2a + (n – 1) b]
Deret Geometri
Deret geometri adalah suatu deret yang merupakan penjumlahan berurut dari suku suku barisan
geometri. Rumus umum deret geometri adalah :
a ( 1−r )
n
S n= ,untuk r < 1
1−r
a(r n−1)
atau S n= , untuk r >1
r−1
dimana Sn adalah jumlah n suku pertama
d) Besarnya bunga dalam 2 tahun 6 bulan dan 50 hari dapat dicari dengan jalan menjumlahkan
bunga 2 tahun + bunga 6 bulan + bunga 50 hari:
Atau dapat dicari dengan jalan menghitung waktu seluruhnya dalam hari,
sehingga 2 tahun 6 bulan 50 hari = 950 hari, sehingga:
p t
i= xMx
100 360
18 950
i= x 1000000 x = 475000
100 360
Jadi besarnya bunga selama 2 tahun 6 bulan dan 50 hari adalah Rp 475.000,00
5. BUNGA MAJEMUK
Jika kita menyimpan modal berupa uang di bank selama periode bunga tertentu, misalnya satu
tahun maka setelah satu tahun kita akan mendapatkan bunga sebesar p % kali modal yang kita
bungakan. Jika bunga itu tidak kita ambil, tetapi ditambahkan pada modal awal untuk dibungakan lagi
pada periode berikutnya, sehingga besarnya bunga pada setiap periode berikutnya berbeda jumlahnya
(menjadi bunga berbunga), maka dikatakan modal tersebut dibungakan atas dasar bunga majemuk.
M 2=M 1+ ( P
+
P
100 100)M 1+ (
P
100 )
( 100
=M 1+
P
)(1+100
P
)
=M (1+
100 )
2
P
Setelah n tahun
( )
n
P
M n =M 1+
100
Contoh soal
Modal sebesar Rp 1.000.000,00 diperbungakan dengan dasar bunga majemuk 3% setahun. Hitunglah
nilai akhir modal setelah 3 tahun.
Jawab : Misalkan M = 1.000.000,00, n = 3 tahun, p = 3%.
M3 = M (1+i)3
= 1.000.000 (1+0,03)3
= 1.000.000 (1,03)3
= 1.000.000 x 1,092727
= 1.092.727
Jadi nilai akhir setelah 3 tahun = Rp 1.092.727,00
6. Model Pertumbuhan Penduduk
Penerapan deret ukur yang paling konvensional di bidang ekonomi adalah dalam hal
penaksiran jumlah penduduk. Sebagaimana pernah dinyatakan oleh Malthus, penduduk dunia
tumbuh mengikuti pola deret ukur. Secara matematik, hal ini dapat dirumuskan sebagai :
Pt = P1 R t-1
Dimana
R =1+r
P1 = jumlah pada tahun pertama (basis)
Pt = jumlah pada tahun ke-t
r = persentase pertumbuhan per-tahun
t = indeks waktu (tahun)
Contoh Soal 1.
Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta pada tahun 1991, tingkat
pertumbuhannya 4% per tahun. Hitunglah jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2006.
Jawaban :
P1 = 1.000.000
r = 0,04
R = 1,04
P2006 = P16= 1000000 (1,04)15
= 1.000.000 ( 1,800943)
= 1.800.943
Contoh Soal 2.
Jumlah penduduk kota X pada tahun 1994 mencapai 2 juta jiwa. Bila jumlah penduduk di kota
tersebut meningkat dengan laju 2,5% pertahun dan andaikan laju pertambhan itu tetap sebesar
itu dalam setiap tahunnya, tentukanlah banyaknya penduduk di kota X pada tahun 1999.
Penyelesaian :
Pertumbuhan penduduk pada dasarnya sama dengan pertambahan tabungan yang disimpan di
Bank. Jadi, apabila banyaknya penduduk mula-mula P dengan tingkat kenaikan penduduk I%,
sedangkan banyaknya penduduk setelah t tahun adalah P t, maka tentunya banyaknya
penduduk pada saat t tahun adalah :
Pt = P(1 + I)t
Jadi, dari soal di atas kita dapatkan, banyaknya penduduk di kota X pada tahun 1999 (setelah
5 tahun) menjadi :
P5 = 2.000.000 (1 + 0,025)5
= 2 . 106 . (1,025)5
Dengan bantuan kalkulator, kita dapatkan
P5 = 2 . 106 (1,025)5
= 2 . 106 (1,1314)
= 2.262.816 (dibulatkan).
E. Model dan Pendekatan/metode Pembelajaran : Kooperatif dengan strategi quick on the draw, tanya
jawab, penugasan dan diskusi
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Indikator:
3.6.1 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya
3.6.2 Menentukan rumus suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
3.6.3 Menentukan suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
3.6.4 Menentukan rasio barisan geometri dan suku ke-n barisan geometri
3.6.5 Menentukan jumlah deret aritmatika dan geometri
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
c. Penutup
Jenis kegiatan Kegiatan Guru
Refleksi dan tindak Mengingatkan peserta didik agar mempelajari materi yang akan dipelajari
lanjut pada pertemuan berikutnya
(pemberian tugas) Guru melakukan umpan balik untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran
terjadi pada peserta didik
Mengakhiri dengan mengucapkan salam
Pertemuan Kedua
Indikator:
4.6.1 Menyajikan hasil, menemukan pola barisan dan deret dan penerapannya dalam penyelesaian masalah
sederhana.
a. Kegiatan Pendahuluan
Jenis kegiatan Kegiatan Guru
Fase 1 Memberi salam, mengajak peserta didik berdo’a dan mengecek kehadiran peserta
Menyampaikan didik.
tujuan dan Mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan
memotivasi dicapai peserta didik.
peserta didik Mengecek kemampuan prasyarat peserta didik dengan tanya jawab.
b. Kegiatan Inti
Jenis Kegiatan Kegiatan Guru
Fase 2 Memberikan pemahaman tentang bunga, pertumbuhan dan peluruhan
Mendemonstrasikan Menjelaskan cara penyelesaian masalah sehari – hari terkait barisan, deret dan
keterampilan atau lainnya
mempresentasikan Peserta didik diberikan kesempatan untuk memahami, mencari tahu serta
informasi memberikan contoh terkait materi yang diberikan
Jenis Kegiatan Kegiatan Guru
Peserta didik diberikan bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas
Fase 3 Peserta didik duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Mengorganisasikan
peserta didik ke
dalam kelompok
Fase 4 Guru mengarahkan masing- masing kelompok membaca dan mengerjakan
Membimbing LKS sesuai materi yang diberikan
kelompok bekerja Setiap kelompok membahas dan menuliskan hasil diskusinya pada buku tulis
dan belajar masing – masing peserta didik.
Perwakilan kelompok diminta melakukan presentasi untuk
mengkomunikasikan hasil kerjanya secara klasikal.
Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab berkaitan
dengan presentasi tersebut.
Fase 5 Membahas semua pertanyaan dengan cara menunjuk salah satu kelompok
Evaluasi untuk menyampaikan jawaban yang telah mereka jawab
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan.
Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi pelajaran dari hasil
diskusi
Fase 6 Kelompok pemenang diberikan penghargaan.
Memberikan
penghargaan
c. Penutup
Jenis kegiatan Kegiatan Guru
Refleksi dan tindak Peserta didik secara individu melakukan refleksi (penilaian diri) tentang
lanjut apasaja yang sudah dan belum dipahami.
(pemberian tugas) Guru memberikan tugas PR beberapa soal terkait bunga majemuk,
pertumbuhan dan peluruhan
Pertemuan Ketiga-kelima
Indikator:
4.6.2 Menggunakan rumus bunga, pertumbuhan dan peluruhan untuk menyelesaikan model matematika
untuk memperoleh solusi permasalahan yang diberikan
4.6.3 Menerapkan konsep dalam menyelesaikan masalah nyata terkait perhitungan bunga majemuk,
pertumbuhan, dan peluruhan
a. Kegiatan Pendahuluan
Jenis kegiatan Kegiatan Guru
Fase 1 Memberi salam, mengajak peserta didik berdo’a dan mengecek kehadiran peserta
Menyampaikan didik.
tujuan dan Mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan
memotivasi dicapai peserta didik.
peserta didik Mengecek kemampuan prasyarat peserta didik dengan tanya jawab.
b. Kegiatan Inti
Jenis Kegiatan Kegiatan Guru
IPK :
3.6.1 Memprediksi pola barisan dan deret aritmetika dan geometri atau barisan lainnya
3.6.2 Menentukan rumus suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
3.6.3 Menentukan suku ke-n dari suatu barisan bilangan aritmetika.
3.6.4 Menentukan rasio barisan geometri dan suku ke-n barisan geometri
3.6.5 Menentukan jumlah deret aritmatika dan geometri
Disajikan banyaknya
sebuah penduduk di suatu
negara dan pertambhan
penduduk, peserta didik
menentukan banyaknya
peduduk di akhir tahun 5
tertentu
Lembar Instrumen:
1. Tentukan tiga suku pertama pada barisan berikut ini, jika suku ke-n dirumuskan
sebagai Un = 3n + 1.
81
3. Diketahui suku pertama suatu barisan geometri adalah 8, dan suku ke lima adalah .
32
Tentukan rasio dari barisan tersebut.
5. Di tahun 1970 jumlah penduduk di Negara X ada 100 juta orang. Bila pertambahan
penduduk 4% pertahun, berapa jumlah penduduk itu pada akhir tahun 1995?
Pedoman Penskoran
N Penyelesaian Jumlah
o Skor
1 Suku ke-n, un = 3n + 1 20
Untuk n = 1, diperoleh u1 = 3(1) + 1 = 4
n = 2, diperoleh u2 = 3(2) + 1 = 7, dan
n = 3, diperoleh u3 = 3(3) + 1 = 10
jadi, tiga suku pertama barisan itu adalah u1 = 4, u2 = 7, dan u3 = 10
2, 5, 8, . . .
2 U1 = a = 2
b = u 2 – u1 = 5 – 2 = 3
n = 50 20
un = a + ( n-1 )b
= 2 + ( 50-1 )3
= 149
Diketahui 20
U1 = 8 a = 8
3 81 81
U5 = a.r4 =
32 32
81
8. r4 =
32
81 1
r4 = x
32 8
81
r4 =
256
r =±
3
√
4 81
256
r =±
4
−3 3
Jadi rasionya adalah atau
4 4
4 Masalah ini dapat diselesaikan dengan langkah-langkah berikut.
a. Memahami masalah 20
Deret (barisan) aritmatika dengan n = 10, suku awalnya 5 dan suku akhirnya 41
b. Merencanakan penyelesaian dengan rumus jumlah n suku pertama.
c. Perhitungan:
Un = a + (n-1)b
41 = 5 + (10-1)b
41 = 5 + 9b
41-5 = 9b
9b = 36
b =4
sn = ½ n (a+un)
= ½ . 10 (5+41)
= 5 (46)
= 230
Jadi, panjang tali adalah 230 cm
5 Diketahui : 20
P = 100
k = 4% = 0,04
n = 1995 – 1970 = 25
Ditanya : Jumlah penduduk pada akhir tahun 1995
Jawab :
Pn=P × ekn
0,04 × 25
¿ 100 ×e
¿ 100 ×2,71828
¿ 271,828 juta orang
Jadi jumlah penduduk pada akhir tahun 1995 adalah 271,828 juta orang
Jumlah Skor 100
INSTRUMEN TES PRAKTEK
IPK :
4.6.1 Menyajikan hasil, menemukan pola barisan dan deret dan penerapannya dalam penyelesaian
masalah sederhana.
4.6.2 Menggunakan rumus bunga, pertumbuhan dan peluruhan untuk menyelesaikan model
matematika untuk memperoleh solusi permasalahan yang diberikan
4.6.3 Menerapkan konsep dalam menyelesaikan masalah nyata terkait perhitungan bunga
majemuk, pertumbuhan, dan peluruhan
Instrumen Penilaian:
1. Rina menanam modal sebesar Rp20.000.000,- dengan bunga majemuk 5%. Berapakah besar
modal setelah 2 tahun?
2. Modal sebesar Rp50.000,- disimpan dengan dengan bunga majemuk 10%. Hitunglah nilai akhir
itu setelah satu tahun!
Rubrik Penilaian
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
skor maksimal
KISI-KISI PENULISAN SOAL HOTS
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Kompetensi Dasar : Menggunakan pola barisan aritmetika atau geometri untuk menyajikan
dan menyelesaikan masalah kontekstual (termasuk pertumbuhan,
peluruhan, bunga majemuk, dan anuitas)
Materi : perhitungan bunga majemuk, pertumbuhan, dan peluruhan
Indikator Soal : Soal 1 - Disajikan sebuah permasalahan tentang waktu paruh. Peserta
didik menentukan waktu yang diperlukan supaya nuklida itu meluruh
sebanyak 75%
Soal 2 – Disajikan sebuah permasalahan tentang deret aritmatika dengan
beberapa ketentuan. Peserta didik menentukan besar uang saku dalam
kurun waktu tertentu
1. Waktu paruh 24 ❑ Na adalah 15 hari. Berapa waktu yang diperlukan supaya 75% yang mengandung
nuklida ini meluruh?
2. Beni berhasil lulus ujian saringan masuk PT (perguruan tinggi). Sebagai mahasiswa, mulai bulan 1
agustus 2013, ia menerima uang saku sebesar Rp. 15.000.000 untuk satu triwulan. Uang saku ini
diberikan setiap permulaan triwulan. Untuk setiap triwulan berikutnya uang saku yang diterima naik
sebesar R. 2.500.000. Berapa besar uang saku yang akan diterima Beni pada awal tahun 2018?