Anda di halaman 1dari 14

Pendekatan manajemen, Proses

manajemen, dan MBS


Kelompok 4:
Alfi Sahrina
Ayu Setyorini
Isro Sekar Ayu WS
Putri Ayu Maharani

Program Studi Pendidikan Matematika 2017 C


STKIP PGRI SIDOARJO
Pada dasarnya manajemen itu penting sebab pekerjaan itu berat
dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga itu perlu pembagian
kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil
guna semua potensi yang dimiliki. Manajemen selalu dibutuhkan
dalam setiap kerjasama dalam sekelompok orang.

Dalam Menajemen diperlukan pula seorang pemimpin yang


mampu mengayomi para anggotanya, sehingga terjalin
komunikasi yang baik dalam menajemen tersebut. Jadi setiap
manejer dalam pelaksanaan tugasnya, aktivitasnya, dan
keterampilannya untuk mencapai tujuan harus melaksanakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
dengan baik.
Pendekatan Manajemen
1. Manajemen Adalah Kerjasama Orang-Orang
Untuk mencapai tujuan sekolah/organisasi yang telah dirumuskan yang
membutuhkan berbagai keahlian dalam berbagai bidang pendidikan, secara internal
sebuah sekolah yang ingin berkualitas membutuhkan orang-orang yang memiliki
keahlian seperti kepala sekolah sebagai manajer dengan keahliannya sebagai
pemimpin, sedangkan para guru yang memiliki keahlian menejemen kelas yang
baik, tenaga bimbingan dan konseling, ketatausahaan yang memiliki keterampilan
dalam sistem manajemen informasi dan administrasi, guna berbagai kebutuhan data
berkenaan kegiatan sekolah dan yang tidak kalah pentingnnya untuk mengambil
keputusan manajer.
2. Manajemen adalah suatu proses
manajemen adalah suatu proses, pendekatan ini menekankan perilaku sebagaimana fungsi manajemen itu sendiri
yaitu proses planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, dan budgeting.

3. Kepemimpinan Dalam Menajemen


Sifat-sifat kepemimpinan
Menurut abdurrahaman, ada lima sifat pokok kepemimpinan secara umum yaitu:
a. Adil
b. Penuh inisiatif
c. Penuh daya tarik
d. Suka melindungi
e. Penuh percaya diri

ada beberapa sifat yang dibutuhkan dalam kepemimpinan dalam hal pendidikan. Diantaranya ialah:
1) Rendah hati dan sederhana
2) Bersifat suka menolong
3) Sabar dan memiliki kestabilan emosi
4) Pecaya pada diri sendiri
5) Jujur, adil dan dapat dipercaya
6) Keahlian dalam jabatan
4. Komunikasi Dalam Menajemen Pendidikan
Reca (2010: 2) menungkapkan komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan
kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi.
Proses komunikasi memungkinkan manajer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka.
Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan,
agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan.
Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan
kelompok dapat tercapai. Oleh karena itu, seorang manajer akan dapat melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain. Jadi komunikasi dalam
menajemen itu sangat diperlukan karena dengan adanya komunikasi maka segala sesuatu
dapat tercipta dan terlaksana.
5. Tantangan Menajemen Pendidikan
Menurut Ali Idrus, (2011:4) dunia pendidikan Indonesia, saat ini, setidaknya menghadapi
empat tantangan besar yang kompleks, yaitu:
1. Tantangan untuk meningkatkan nilai tambah (added value)
2. Tantangan untuk melakukan pengkajian secara komprehensif dan mendalam terhadap
terjadinya transformasi (perubahan) struktur masyarakat, dari masyarakat yang agraris ke
masyarakat industri yang menguasai teknologi dan informasi, yang implikasinya pada
tuntutan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
3. Tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat
4. Munculnya kolonialisme politik. Dengan demikian kolonialisme kini tidak lagi berbentuk
fisik, melainkan dalam bentuk informasi
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Manajemen berbasis sekolah atau madrasah atau sering
disingkat MBS adalah bentuk otonomi manajemen
pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini
kepala sekolah atau madrasah dan guru dibantu oleh komite
sekolah atau madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan
(UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 51 Ayat 1 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional).
Manajemen berbasis sekolah merupakan model penyelenggaraan pendidikan yang
memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk menyusun dan melaksanakan program
pendidikan di sekolah sesuai dengan kebutuhannya melalui pemberdayaan sumber-sumber
daya yang ada termasuk partisipasi masyarakat sehingga lebih mencerminkan adanya upaya
peningkatan pemberian pelayanan penyelenggaraan pendidikan secara demokratis, transparan
dan akuntabel secara nyata untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih efisien dan efektif
tanpa mengesampingkan tujuan Pendidikan Nasional.
Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah 

menurut Mulyasa (2006), tujuan manajemen berbasis sekolah yaitu:


Peningkatan efisiensi, antara lain diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya
partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi. 
Peningkatan mutu, antara lain melalui partisipasi orang tua terhadap sekolah, fleksibilitas
pengelolaan sekolah dan kelas, peningkatan profesionalisme guru dan kepala sekolah. 
Peningkatan pemerataan, antara lain diperoleh melalui peningkatan partisipasi masyarakat
yang memungkinkan pemerintah lebih berkonsentrasi pada kelompok tertentu.
Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah
 Sekolah sebagai lembaga pendidikan lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman bagi dirinya dibandingkan dengan lembaga-lembaga lainnya, sehingga dia dapat
mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk memajukan lembaganya. 
 Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan yang akan
dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik. 
 Sekolah bertanggung jawab tentang mutu pendidikan masing-masing kepada pemerintah,
orang tua peserta didik, dan masyarakat pada umumnya, sehingga dia akan berupaya
semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan mencapai sasaran mutu pendidikan yang
telah direncanakan.
Konsep Manajemen Berbasis Sekolah 

Menurut Depdiknas (2005), konsep dasar pelaksanaan manajemen berbasis sekolah adalah:

 Otonomi.
 Kemandirian
 Demokratis
Prinsip Manajemen Berbasis Sekolah 
a. Prinsip Ekuifinalitas (Principle of Equifinality) 
b. Prinsip Desentralisasi (Principle of Decentralization) 
c. Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri (Principle of Self-Managing
System) 
d. Prinsip Inisiatif Manusia (Principle of Human Initiative) 
Komponen Manajemen Berbasis Sekolah 

 a. Manajemen kurikulum 
 b. Manajemen kesiswaan 
 c. Manajemen guru 
 d. Manajemen keuangan dan pembiayaan 
 e. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan 
 f. Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat 
 g. Manajemen layanan khusus 
Simpulan

manajemen itu penting sebab pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga
itu perlu pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya. Manajemen
yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiliki.
Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerjasama dalam sekelompok orang.
Manajemen berbasis sekolah atau madrasah atau sering disingkat MBS adalah bentuk otonomi
manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolah atau
madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah atau madrasah dalam mengelola kegiatan
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai