Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH 4

macam_macam metode pembelajaran biologi(ceramah,diskusi,tanya jawab,kerja


kelompok,praktikum,eksperimen,tutor sebaya,bermain peran,resitasi,demontrasi,jelejah
alam)
(Mata Kuliah Strategi Pendidikan Biologi)

Dosen Pengampu:
Supriyadi, M.Pd

Disusun Oleh:
Meri ardina 1811060302

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi proses untuk mengubah
tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akandicapai (Sanjaya 2008: 215). Pencapaian tujuan
pembelajran merupakan out put /out come dari sistem yang berjalan. Dalam sebuah sistem tentu ada
input-proses-output. Pemebalajaran berada pada posisi tengah yaitu pada proses.Keberlangsunngan
proses sangat dipengaruhi oleh input yang masukan. Sehingga out put sesuai dengan apa yang
diharapkan. Proses akan berjalan lancar apabiladidukung dengan pengetahuan dan komponen-
komponen yang memadai.Banyak pengajar yang dalam melaksanakan belajar mengajarnya tidak
bisamencapai tujuan/kompetensi yang ditentukan. Penyebabnya adalah pemebelajaran tidak sesuai
dengan karakteristik siswa. Siswa inginnya “begini pengajarmelakukan begitu”tidak ada sinergitas antara
pengajar dan siswa.Karakteristiksiswa merupakan salah satu faktor penyebab efektif dan tidaknya
pembelajaran.Dalam pembelajaran kita mengenal istilah pendekatan pemebelajaran,strategi
pemebelajaran dan metode pemebeljaran. Ketiga istilah itulah yangmenjadi fokus pembahasan dalam
makalah ini Karena itu merupakan komponenyang sangat mendukung untuk memahami karakteristik
siswa demi tercapainyatujuan pembelajaran. Proses pemebelajaran akan berjalan efektif jika pendidik
paham dan mengetahui pendekatan pembelajaran yang berlanjut terhadap pemahaman strategi
pembelajaran dan memahami metode pembelajaran. Ketigakomponen ini merupakan satu kesatuan
yang akan mendukung terhadap pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan karakteristik
siswa.Penulisan dalam makalah ini kami gunakan metode deskriptif kaji pustakadengan pendekatan
sistem pemebelajaran. Pembelajaran akan berjalan efektiftergantung sitem yang dijalankannya. Kami
menduga bahwa pendekatan pembelajaran strategi dan metode pemebelajaranlah yang membuat
pemebelajaran berjalan efektif. Kami berharap pembahasan ini akan bermanfaat bagi kelompokkami
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

1.2.Rumusan Masalah

Dari uraian di atas dapat kami rumuskan permasalahan yang akan menjadi pembahasan dalam makalah
ini diantaranya:

1.Bagaimana melaksanakan pemebelajaran yang efektifdan efisien?

2.Bagaimana pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran yang tepat?

1.3.Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan dalam makalah ini yaitu:


1.Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yanng efektif.

2. Untuk mengetahui penekatan pemebelajaran, strategi pembelajaran danmetode pembelajaran yang


tepat.

BAB II

MELAKSANAKAN PEMEBELJARAN YANG EFEKTIF


2.1.Pembelajaran yang Efektif dan Efisien

Yang namanya pemebelajaran, tentu tidak akan terlepas dari belajar danmengajar. Belajar dilakukan
oleh peserta didik beserta guru dan mengajardilakukan oleh guru atau pengajar. Supaya lebih jelas kami
kutif definisi belajardan mengajar dari beberapa ahli sebagai berikut:.Belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangatfundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
jenjang pendidikan (syah2010: 87). Sedangkan menurut skiner belajar adalah a proses of
progressivebehavior adaptationyang artinya suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progresif. mengajar yaitu: proses membimbing danmembantu peserta didik dalam
menjalani proses perubahanya sendiri, yakni proses belajar untuk meraih kecakapan cipta,rasa, dan
karsa yang menyeluruh danutuh.(syah 2010: 178). Sedanngkan efektif adalah pengerjaan sesuatu yang
benar(majalah talenta 2010: 6). Jadi belajar dan mengajar yang efektif adalah proses perubahan dan
bimbingan perubahan secara benar. Yang menjadi permasalahandisini adalah benar yang dimaksudm,
apa yang indikatornya? Asumsi kami benaryang dimaksud disini yaitu sesuai dengan apa yang
direncanakan atau tepatnyasesuai dengan tujuan.

A.Belajar Efektif

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkankemampuan yang diharapkan sesuai
dengan tujuan instruksional yang ingindicapai. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu
memperhatikan beberapa hal berikut :a). Kondisi InternalYang dimaksud dengan kondisi internal yaitu
kondisi (situasi) yang ada di dalamdiri siswa itu sendiri misalnya kesehatannya, keamanannya,
ketentramannya,motivasinya dan lain halnya.yang terdiri dari aspek fisiologis(kondisi umum
jasmani),aspek psikologis daiantaranya ;intelegensi siswa,sikap siswa, bakatsiswa, minat siswa, dan
motivasi siswa.

b). Kondisi Eksternal

Yang dimaksud dengan kondisi eksternal adalah yang ada diluar diri pribadimanusia. Lingkungan sosial
diantaranya: para guru, para tenaga kependidikan danteman-teman sekelasnya; linngkunngan non sosial
daintaranya : gedung sekolah,alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar siswa.c). Strategi
BelajarBelajar yang efektif dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajaryang tepat.
Strategi belajar diperlukan untuk dapat mencapai hasil yangsemaksimal mungkin.(slameto 1987: 87)
Pendekatannya dapat digunakan pendekatan bigs, yaitu :

a.pendekatan tinggi:speculative, dan achieving

b. pendekatan sedang: analitical, dan deep

c. pendekatan rendah :repreduktive dan surface

(syah 2010: 136)Setelah aspek-aspek yang disebut di atas harus diperhatikan selanjutnyakita pahami
bagaimana belajar yanng efektif dan efisien itu. Menurut Prof.Muhibbin Syah efektivitas dan efisiensi
belajar yang dicapai siswa ada duamacam yaitu : 1) efisiensi usaha belajar, 2) efisiensi hasil belajar.(syah
2010:123).Yang dimaksud efisiensi usaha belajar yaitu prestasi belajar yang didapatdengan cara yang
benar dan usaha yang hemat dan minim. Prestasinya samanamun caranya berbeda atau dengan bahasa
lain sukses sama-sama dengan cara berbeda-beda. Sebagai contoh ada seorang siswa “a” yang
intelegensinya tinggi belajarnya giat dan full day sudah pasti dia akan berprestasi, namun tidak mustahil
untuk saat ini seorang siswa “b” dengan tingkat intelegen yang rendah belajarnyahanya setengah
bahkan seperempat dari anak “a”tetapi bisa mendapatkan prestasiatau hasil yang sama. Apa
penyebabnya? Inililah yang dimaksud dengan belajarefektif. Hasil dari efektifitas akan menimbulkan
efisien. Belajar yang tidak terlalulama namun belajar dengan cara dan pendekatan yang benar itulah
usaha belajarefisien. Bagaimana cara dan pendekatan yanng benar itu? Pada sub bab laian
akandijelaskan didepan.Selanjutnya, yang dimaksud efisiensi hasil belajar yaitu prestasi belajardidapat
berbeda meskipun dengan cara dan usaha yang sama. Efisiensi hasil belajar ini berbanding terbalik
dengan efisiensi usaha belajar. Dalam hal iniseseorang yang lagi belajar mendapatkan hasil yang
berbeda lebih baik dari pada yang lainnya meskipun cara dan usahanya sama. Sebagai contoh disatu
kelasterdapat 30 siswa, cara waktu dan tempat belajarnya sama namun pasti akan adayang lebih
diantara yang 30 siswa tadi. Ini dikarenakan guru atau siswa tadimemiliki penedekatan yang benar untuk
mendapatkan hasil dari belajarnya.

B.Mengajar Efektif

Di atas telah dibahas bagaimana belajar yang efektif. Pembahasan itu berguna bagi pengajar maupun
bagi siswa. Bagi pengajar mengetahui cara belajarefektif berguna sebagai referensi harus bagaimana
mereka memandang parasiswanya dan menjalankan proses belajar mengajarnya. Lalu,
bagaimanamengajar yang efektif? Pada susbab ini akan kami kupas sedikit tentanngmengajar yang efekif
menurut John W. Santrock.Mengajar merupakan hal yang kompleks karena murid-murid itu bervariasi
sehingga tidak akan ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuksemua hal. Namun setidaknya
seorang guru harus memahami dan mennguasai beragam perspektif dan strategi juga
mengaplikasikannya secara fleksibel.(santrock 2008 : 7). Hal ini membutuhkan dua hal utama yaitu : 1)
pengetahuandan keahlian profesional, dan 2) komitmen dan motivasi.

1)Pengetahuan dan keahlian profesional

Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atauketerampilan mengajar yang baik.
Memahami strategi pengajaran yang baik dandidukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan
pengajaran dan manajemenkelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomuikasi, dan
berhubungansecara efektif dengan murid-muridnya dengan berbagai karakter dan beragamlatar
belakang kultural. Sengaja pemabahsan mengenai belajar yang efektifdidahulukan karena untuk
mengajar yang efektif terlebih dahulu harusmengetahui belajar yang efektif.

2)Komitmen dan Motivasi


Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi.Aspek ini mencakup sikap yang
baikdan perhatian kepada murid.( santrock2008: 12). Komitmen dan motivasi akan lahir jika seseorang
memiliki landasandalam bekerjanya. Bagi seorang muslim, komitmen dan motivasi itu lahir jikamengajar
dijadikan sebagai pengabdian bentuk ibadah kepada allah SWT.Ibadah tentu berlandaskan ketauhidan.
Inti dari katauhidan adalah keikhlasan dan keikhlasanlah yang akan membuat seseorang komitmen.
Tidak ada tujuanlain selain mengharap ridla Allah SWT.Dengan keikhlasan sikap guru tidak akan
bergantung kepada apapun,entah itu gajih ataupun jabatan akademik guru. Dengan keikhlasan juga
sikapdan keperibadian seorang guru akan terbentuk. Guru harus memiliki kompetensikepribadian
mantap, stabil, dewasa, arif, dan dapat menjadi teladan.( Ruswandidkk 2010 : 35).

2.2.Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran

Efektivitas dan efisiensi pemebelajaran akan tercapai jika menggunakan pendekatan, strategi dan
metode yang tepat. Pada pembahasa sebelumnya telahdibahas bahwa pembelajaran efektif dan efisien
tidak akan tercapai jiks tidakmemahami ketiga komponen ini. Pada sub bab inilah akan dibahas
mengenai carauntuk mencapai efektivitas dan efisiensi yaitu dengan pendekatan, strategi danmetode
pembelajaran. .

a.Pengertian pendekatan pemebelajaran

Pendekatan pemebelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangantentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, di dalamnyamewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengancakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru
(teacher centeredapproach).

Akhir-akhir ini pembelajaran kontekstual merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang banyak
dibicarakan orang. CTL merupakan strategi yangmelibatkan siswa secara penuh dalam proses
pembelajaran. Siswa didorong untuk beraktivitas mempelajari materi pembelajaran sesuai dengan topik
yang akandipelajarinya. Belajar dengan konteks CTL bukan hanya sekedar mendengarkandan mencatat,
tetapi belajar adalah proses berpengalaman secara langsung.Melalui proses berpengalaman itu
diharapkan perkembangan siswa terjadi secara

utuh, yang berkembang tidak hanya asfek kognitif saja, tetapi aspek afektif dan psikomotor juga. Belajar
CTL diharapkan siswa dapat menemukan sendiri materiyang dipelajarinya.

Ada tiga hal yang harus kita pahami dalam konteks CTL.Pertama,CTLmenekankan kepada proses
keterlibatan siswa untk menemukan materinya,artinya proses belajar diorientasikan pada proses
pengalama secara langsung. Kedua,CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara
materiyang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapatmenangkapCTL
mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materiyang dipelajari dengan situasi
kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapatmenangkap hubungan antara pengalaman belajar
disekolah dengan kehidupannyata.Ketiga,CTL mendorong siswa dapat menerapkan dalam kehidupan,
artinyaCTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yangdipelajarinya, akan tetap
bagaimana materi tersebut dapat mewarnai prilakunyadalam kehidupan sehari-hari.Pendekatan di atas
akan memengaruhi keberhasilan pemebelajaran.Apakah guru memeandanng siswa sebagai orang yang
sama sekali tidak tahu(objek learning) atau menganggap siswa memiliki berbagai potensi sehingga
guruhanya sebagai fasilitator? Yang jelas, Dari pendekatan pembelajaran yang telahditetapkan
selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran.

b.Strategi pembelajaran

Secara harfiah, kata “strategi” dapat di artikan sebagai seni malaksanakan stratagem yakni siasat atau
rencana (McLeod,1989) dikutif oleh (syah 2010: 210).Dalam perspektif psikologi, kata strategi yanng
berasal dari bahas yunani itu, berarti rencana tindakan yang terdiri atas seperngkat langkah untuk
memecahakanmaslah atau mencapai tujuan (reber, 1988). Selanjutnya menurut Muhibbin Syah,strategi
yaitu sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapaitujuan pengajaran tertentu
(syah 2010: 211).Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untukmengimplementasikannya
digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu.Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of
operation achieving something ”sedangkan metode adalah “a way in achieving something ” (Sanjaya
(2008).

c.Strategi Pembelajaran Afektif

Dalam undang-undang No.20 Tahun 2003 Pasal 3 dijelaskan bahwaPendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentukwatak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskankehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik,
agarmenjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yanng Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negarayang demokratis serta bertanggung
jawab.Rumusan tujuan pendidikan diatas, serat dengan pembentukan sikap. Dengandemikian, tidaklah
lengkap manakala dalam strategi pembelajaran tidakmembahas strategi pembelajaran yang
berhubungan dengan pembentukan sikap dan nilai.

Proses pembentukan sikap

1. Pola pembiasaan

Dalam proses pembelajaran disekolah, baik secara disadari maupun tidak,guru dapat menanamkan sikap
tertentu kepada siswa melalui proses pembiasaan.Misalnya, siswa yang setiap kali menerima perlakuyan
yang tidak mengenakandari guru, misalnya perilaku mengejek atau perilaku yang menyinggung
perasaananak, maka lama-kelamaan akan timbul rasa benci dari anak tersebut, dan perlahan-lahan anak
akan mengalihkan sikap sikap negatif tersebut bukan hanyakepada gurunya itu sendiri, akan tetapi juga
kepada mata pelajaran yangdiajarinya. Kemudian, anak mengembalikannya ke sikap positif tidaklah
mudah baginya.Belajar membentuk sikap melalui pembiasaan itu jugadilakukan oleh Skinnermelalui
teorinya conditioning.Proses pembentukan sikap melalui pembiasaanyang dilakukan Watson berbeda
dengan proses pembiasaan sikap yang dilakukanSkinner. Pembentukan sikap yang dilakukan Skinner
menekankan pada proses peneguhan respons anak. Setiap kali anak menunjukan prestasi yang
baikdiberikan hadiah atau perilaku yang menyenangkan. Lama-kelamaan, anak berusaha meningkatkan
sikap positifnya.

2. Modeling

Salah satu karakteristik anak didik yang sedang berkembang adalahkeinginannya untuk melakukan
peniruan (imitasi). Hal ditiru itu adalah perilaku- perilaku yang diperagakan atau didemonstrasikan oleh
orang yang menjadiidolanya.Pemodelan biasanya dimulai dari perasaan kagum. Anak kagum
terhadapkepintaran orang lain, misalnya terhadap guru yang dianggapnya bisa melakukansegala sesuatu
yang tidak bisa dilakukannya. Secara perlahan perasaan kagumakan memengaruhi emosinya dan secara
perlahan itu pula anak akan meniru perilaku yang dilakukan idolanya.CTL sebagai suatu pendekatan
pembelajaran yang memiliki 7 asas. Asas-asasini yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan CTL, yaitu :

1)Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan barudalam struktur kognitif
siswa berdasarkan pengalaman.

2)Inkuiri

Inkuiri adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuanmelalui proses berfikir
secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah faktahasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari
proses penemuan sendiri. Belajar padadasarnya merupakan proses mental seseorang yang tidak terjadi
secara mekanis.Melalui proses mental itulah diharapkan siswa berkembang secara utuh baikintelektual,
mental, emosional, maupun pribadinya.Secara umum inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah,
yaitu :a. Merumuskan masalah b.Mengajukan hipotesisc.Mengumpulkan data d.Menguji hipotesis
berdasarkan data yang ditemukan e.Membuat kesimpulan

3) Bertanya (Questioning)

Belajar pada hakikatnya bertanya dan menjawabpertanyaan. Bertanya dapatdipandang sebagai refleksi
dari keingintahuan dari setiap individu, sedangkanmenjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan
seseorang dalam berfikir.

4) Pemodelan (Modeling)
Asas modeling adalah proses pembelajaran yang memperagakan sesuatusebagai contoh yang dapat
ditiru oleh setiap siswa. Misalnya guru memberi contoh bagaimana cara mengoprasikan suatu alat, cara
melafalkan kalimat asing,dan sebagainya.

5) Refleksi(Reflection)

Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yangdilakukan dengan cara
mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dipelajarinya.Dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan CTL, setiap berakhir proses pembelajaran, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untukmengingat kembali apa yang telah dipelajarinya.

6) Penilaian Nyata (Authentic Assessment)

Dalam CTL keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh perkembangan kemampuan
intelektual saja, akan tetapi perkembangan seluruhaspek. Oleh sebab itu, penilaian keberhasilan tidak
hanya ditentukan oleh aspekhasil belajar seperti tes, akan tetapi proses belajar melalui penilaian
nyata.Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkaninformasi tentang
perkembangan belajar yang dilakukan siswa.

d.Pengertian Metode Pembelajaran

Secara umum metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu.Secara khusus, metode pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara atau polayang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar
pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada
diri pembelajaran. (Gintings, Abdorrakhman. 2008. h: 42)Metode pembelajaran didefinisikan sebagai
cara yang digunakan guru,sehingga dalam menjalankan fungsinya, metode merupakan alat
untukmencapai tujuan pembelajaran. (Siregar, Evelin dan Hartini Nara. 2010. h: 80)Jadi, Metode
pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan guruuntuk mencapai tujuan pembelajaran.

e.Pertimbangan dalam Pengembangan Metode Pembelajaran

Sebelum menentukan metode pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang
harus diperhatikan.

1.Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapaiPertimbangan ini merupakan
pertimbangan pertama yang harusdiperhatikan. Semakin kompleks tujuan yang ingin dicapai maka
semakin rumit juga metode pembelajaran yang harus dibuat, metode dibuat sebagaicara untuk
mencapai tujuan pembelajaran.

2.Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaranMateri atau pengalaman
belajar merupakan pertimbangan kedua yangharus diperhatikan.

3.Pertimbangan dari sudut siswaSiswa adalah subjek yang akan kita ajar. Keadaan siswa yang berbeda-
beda membuat kita untuk merancang metode yang yang sesuai dengan siswatersebut.

f.Berbagai Metode Pembelajaran


Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan, tetapi adametode pembelajaran yang mendasar,
sedangkan selebihnya adalah kombinasiatau modifikasi dari metode dasar tersebut. Berikut ini adalah
metode pembelajaran dasar, yaitu:

1. Metode Ceramah

Dalam metode ceramah guru menyampaikan materi secara lisan dan peserta didik mendengarkan.
Keunggulan metode ceramah adalah, dapatdigunakan untuk mengajar dalam jumlah peserta didik yang
banyak, tujuan pembelajaran dapat disampaikan dengan mudah, dll. Sedangkankekurangannya adalah,
Komunikasi cenderung hanya satu arah, sangattergantung pada kemampuan komunikasi verbal guru, dll.

2.Metode Tanya Jawab

Materi pembelajaran disampaikan melalui proses tanya-jawab antaraguru dengan peserta didik, dan
sesama peserta didik. Keunggulan metodetanya jawab adalah, memotivasi siswa untuk mengikuti
pembelajaran secaraaktif, mendorong siswa untuk berfikir kritis, dll.

3.Metode DiskusiDalam metode diskusi proses pembelajaran berlangsung melaluikegiatan berbagi


informasi atau pengetahuan diantara sesama peserta didik.Keunggulan metode diskusi adalah,
menumbuhkan sikap ilmiah dan jiwademokratis, menciptakan suasana belajar yang interaktif, dll.
Adapunkekurangannya adalah, pembicaraan dalam diskusi bisa keluar dari topik yangsedang dibahas,
diskusi tidak mencapai hasil yang ditentukan jika batas waktutelah tiba.

4.Metode Peragaan atau Demonstrasi

Metode peragaan dapat digunakan sebagai bagian dari pembelajaranteori maupun praktek. Keunggulan
metode peragaan adalah, peserta didikakan lebih mudah memahami materi belajar, akan menciptakan
suasana belajar aktif, dll. Sedangkan kekurangannya adalah, memerlukan waktu persiapan yang lebih
lama, membutuhkan peralatan yang kadangkala tidaktersedia di sekolah, dll.

5.Metode Bermain Peran

Metode bermain peran sangat efektif digunakan untukmenstimulasikan keadaan nyata. Keunggulan
metode bermain peran adalah,mampu melatik kompetensi siswa dalam melakukan kegiatan praktis
yangmendekati keadaan yang sebenarnya. Kekurangan metode ini adalah, tidaksemua guru memiliki
kompetensi merancang kegiatan simulasi, memerlukan persiapan dan penyiapan yang matang serta
membutuhkan banyak waktu dansumberdaya lainnya, dll.

6.Metode Pembelajaran Praktek

Keunggulan metode pembelajaran praktek adalah, mempermudah danmemperdalam pemahaman


tentang berbagai teori yang terkait dengan praktekyang sedang dikerjakan, meningkatkan motivasi dan
gairah belajar siswa, dll.Sedangkan kelemahannya adalah, memerlukan persiapan yang matangmeliputi
kegiatan dan peralatan yang diperlukan, memerlukan biaya tinggiuntuk pengadaan bahan dan peralatan
praktek, dll.
7.Metode Tutorial

Metode tutorial adalah metode pembelajaran dengan mana seorang gurumemberikan bimbingan
belajar kepada peserta didik secara individual.Keunggulan metode tutorial adalah, peserta didik
memperoleh pelayanan pembelajaran secara individual sehingga permasalahan spesifik
yangdihadapinya dapat dilayani secara spesifik pula, seorang peserta didik dapat belajar dengan
kecepatan yang sesuai dengan kemampuannya tanpa harusdipengaruhi oleh kecepatan belajar peserta
didik yang lain. Sedangkankelemahannya adalah, memerlukan waktu yang lama karena guru
harusmelayani peserta didik dalam jumlah banyak, memerlukan kesabaran dankeluasan pemahaman
guru tentang materi yang dipelajari siswa.

BAB III

SIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat kami simpulkan, bahwa untuk dapatmelaksanakan tugasnya secara
profesional yakni melaksanakan pemebelajaransesusai dengan kompetensi dan karakteristik siswa
seorang guru dituntut dapatmemahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam
mengembangkan pendektan, strategi dan metode ssehingga menghasilkan berbagai model
pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkandalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

John. W. Santrock. Psikologi Pendidikan edisi kedua.2008.jakarta:kencana

Gintings., abdurarakhman.Belajar dan Pemebelajaran.2008. Bandung:Humaniora.

Siregar, eveline dan hartin.Teori Belajarda dan Pemebeljaran.2010. Bogor:ghalia indonesia.

Wina, sanjaya.Kurikulum dan Pemebelajaran.20010. Jakarta: Kencana prenadaMedia Group.Uus,

Ruswandi dan Badrudin.Pengembangangn Kepribadian Guru. 2010.Bandung: Insan Mandiri.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.1997. Bandung:Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai