Anda di halaman 1dari 6

Identifikasi dan Klasifikasi Rayap

( Praktikum Termitologi )

Dosen Pengampu : Anisa Oktina Sari Pratama,M.Pd

Disusun oleh :

Agnes Deka Melinia (1811060450)

Cindy putri (1811060468)

Devy Labitta Derky (1811060035)

Marisa Putri (1811060315)

Salsabila Nadhifa (1811060211)

Yessi Wulandari (1811060154)

Kelas Bio A

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ISLAM RADNE INTAN

T. A. 2021
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan serta mengkalisifikasikan rayap


yang ada di lingkungan sekitar mahasiswa. Metode dalam pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode Standardized transec dan Observasi langsung. Data yang
diperoleh kemudian diamati secara deskriptif dengan mengamati tubuh rayap diantaranya
ukuran badan, bentuk mandible , ukuran kepala, dan jumlah segmen antena. Rayap termasuk
hewan yang unik dikarenakan hidupnya yang berkoloni dan bentuk tubuhnya yang terbilang
cukup unik, untuk itu dilakukan penelitian terhadap identifikasi dan klasifikasi rayap.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan ditempat berbeda-beda ditemukan spesies rayap
dari masing-masing koloni yaitu rayap pekerja, rayap prajurit, dan rayap reproduktif.

Kata kunci : Indentifikasi, klasifikasi, Rayap


Landasan Teori

Rayap merupakan serangga sosial dengan sistem kasta polimorfik, pemakan selulosa
dan tinggal di dalam sarang atau termitarium yang dibangunnya. Serangga ini memiliki
ukuran tubuh yang relatif kecil (Borror, Triplehorn & Johnson, 1992), sepintas mirip dengan
semut, dijumpai di banyak tempat, di hutan, pekarangan, kebun, dan bahkan di dalam rumah.
Sarang rayap terdapat di tempat lembab di dalam tanah dan batang kayu basah, tetapi ada
juga yang hidup di dalam kayu kering. Makanan utamanya adalah kayu dan bahan-bahan dari
selulosa lain serta jamur (Amir, 2003).

Kehidupan di bumi merupakan sejarah interaksi antara makhluk hidup dan


lingkungannya. Alam telah mengajarkan kepada kita beberapa peristiwaperubahan bentuk
fisik dan kebiasaan mahluk hidup yang dibentuk oleh lingkungannya.Indonesia merupakan
daerah dataran rendah tropis yang memiliki curah hujan yang merata sepanjang tahun seperti
Indonesia, memiliki keragaman makhluk hidup atau biodeversitasyang tinggi. Keragaman
tersebut tersebar luas di seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Masing-masing wilayah
memiliki fauna dan flora dengan karakter tersendiri.1Indonesia merupakan negara yang
dilintasi oleh garis khatulistiwa dan beriklim tropis.(Amir,2003).Tingkat sebaran populasi
makhluk hidup di suatu wilayah tidak terlepas dari konsep ekosistem, diantaranya: bersaing,
saling membutuhkan atau bersimbiosis dan terjadi natural selection. Hal tersebut
mengakibatkan terbentuknya konsep rantai makanan sehinggaterjadi aliran energi dalam
ekosistem. Populasi makhluk hidup akan berkembang dengan baik jika konsep ekosistem
yang seimbang.Secara astronomis Negara Indonesia terletak pada garis lintang 11°LU-11°LS
garis ini termasuk pada daerah persebaran rayap.

Rayap merupakan bagian yang sangat penting di dalam daur ulang nutrisi tanaman
melalui proses disintegrasi dan dekomposisi material organik dari kayu dan serasah tanaman.
Namun demikian, rayap seringkali juga merusak kayu sebagai bagian dari konstruksi
bangunan dan material berselulosa lainnya di dalam bangunan gedung atau menyerang pohon
dan tanaman hidup sehingga menjadi hama yang potensial. Rayap merupakan bagian
serangga yang penting dalam daur ulang materi melalui proses disintergarasi. Rayap
termasuk ke dalam famili Termitidae dari ordo Isoptera dan tersebar luas di daerah tropis dan
subtropis (Sornnuwat, Charunee & Yoko, 2004); (Krishna & Weesner, 1969). Organisme ini
memiliki morofologi tubuh berupa mandibel, labrum, kepala, pronotum, mesonotum,
metanotum, 3 pasang kaki dan abdomen (Pearce, 1999). Kebanyakan dijumpai pada banyak
tempat seperti di hutan, pekarangan, kebun dan bahkan di dalam rumah. Makanan utamanya
adalah kayu dan bahan-bahan dari selulosa lain serta jamur. Serangga ini sangat bermanfaat
untuk membantu menguraikan sisa-sisa kayu, serasah dan sejenisnya menjadi unsur-unsur
hara untuk mendukung kehidupan selanjutnya. Akan tetapi permasalahan muncul bila
serangga ini mulai menyerang berbagai material kebutuhan manusia seperti peralatan rumah
tangga yang tebuat dari kayu (Santoso, Yolanda & Purnama, 2015). Rayap bersifat polimorfis
yaitu hidup secara berkoloni yang memiliki sistem kasta. Setiap kasta memiliki morfologi
tubuh yang berbeda. Kasta prajurit memiliki bentuk mandibula yang khas. Rayap dapat
diidentifikasi dengan mengamati ukuran kepala serta mandibel dari kasta prajurit (Haneda &
Firmansyah, 2012).Rayap berperan penting dalam dekomposisi, perputaran unsur hara dan
proses di dalam tanah. Rayap memiliki kepekaan terhadap perubahan penggunaan lahan dan
tingkat kerusakan habitat sehingga dapat digunakan sebagai bioindikator (Tarumingkeng,
1971).

Santoso, R., Yolanda, R., & Purnama, A. A. (2015). Jenis-jenis Rayap


(insekta:isoptera) yang terdapat di kecamatan bangun purba kabupaten rokan hulu provinsi
riau. Riau: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pogram Studi Pendidikan Biologi.
METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


1. Alat : Siapkanlah beberapa kuas, siapkanlah kantung plastik, siapkanlah
cawan petri, botol sampe/wadah, golok pisau, mikroskop, thermometer,
kamera, spatula, siapkanlah aspirator, GPS, masker dan alat tulis.
2. Bahan : Rayap dari kasta reproduktif, prajurit, dan pekerja.
B. Prosedur Percobaan
1. Siapkanlah alat dan bahan yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu.
2. Datangilah langsung ke sarang rayap disektiar lingkungan mahasiswa
(sebanyak 4 tempat).
3. Lalu ambilah masing-masing spesies dari 3 kasta rayap
4. Lakukanlah indestifikasi terhadap deskriptif dengan mengamati karakter tubuh
rayap dianataranya ukuran badan, bentuk mandible, ukuran kepala, dan jumlah
segmen antena.
5. Fotolah secara utuh tubuh rayap
6. Ukurlah panjang tubuh rayap dan difoto.
7. Ukurlah panjang kepala rayap dari mandible sampai pangkal kepala dan
difoto.
DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. (2003). Rayap dan Peranannya. Dalam: M. Amir dan S . Kahono.


Serangga Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Bagian Barat. Biodiversity
Conservation Project. LIPI. 51-62.

Krishna, K dan F.M. Weesner (Eds.). (1969/1970). Biology of Termites, Vol. I


dan II. Academic Press, New York etc. Vol I 598 p, Vol. II 643 p.

Pearce, C, Evelyn, 1999, Anatomi dan Fisiologisuntuk Paramedis, Jakarta :


Gramedia Pustaka Utama.

Santoso, R., Yolanda, R., & Purnama, A. A. (2015). Jenis-jenis Rayap


(insekta:isoptera) yang terdapat di kecamatan bangun purba kabupaten rokan hulu provinsi
riau. Riau: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pogram Studi Pendidikan Biologi.

Anda mungkin juga menyukai