Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH DIRECT TEACHING

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Model Pembelajaran penjas

DOSEN PENGAMPU:
Dr. SILVY YUDITYA M.Pd

DI SUSUN OLEH :
NANA PUJIANA 21520438
RENDI YANUAR 21520365

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan


Rekreasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakekatnya adalah pemberian bantuan kepada orang lain secara
sadar dan terencana untuk mewujudkan dan mengaktifkan potensi orang lain, agar yang
bersangkutan memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara (Musaheri, 2005:20). Menurut La sula (2000:34) “pendidikan adalah suatu kegiatan
yang sistematik dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik yang
berlangsung di semua lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat)”. Masalah interaksi di kelas, yaitu komunikasi antara guru dan murid dalam
proses belajar mengajar di kelas merupakan masalah pendidikan yang sangat menarik untuk
dibicarakan yang sampai kini tidak pernah ada habisnya. Oleh karena itu bagi para pendidik
serta pengelola pendidikan senantiasa diharapkan pemecahannya guna menuju proses belajar
mengajar dapat terlaksana dengan baik. Menurut Shachelford dan Fenak (dalam Ulfah,
2004:3), apa yang dikenal selama ini dalam proses belajar mengajar yaitu bahwa mengajar
harus menguasai: a. Apa yang diajarkan; b. Teori pengajaran yang relevan; c. Hal-hal baru
(mau melakukan penelitian untuk memperkaya isi bahan ajar yang diajarkan); d.
Karakteristik siswa. Setiap guru harus memiliki keahlian di dalam memilih model pengajaran
yang dipakai sehari-hari dikelas. Pemilihan model yang tepat dalam pengajaran tentu saja
berorientasi pada tujuan pengajaran termasuk tujuan setiap materi yang akan diberikan pada
siswa. Dari beberapa model pengajaran yang baru, salah satu bentuk model penyajian materi
yang penting untuk diketahui adalah model pengajaran langsung (Direct instruction). Model
pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan pengetahuan
prosedural dan pengetahuan deklaratif. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang
sesuatu sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana
melakukan sesuatu yang keduanya berstruktur dengan baik dapat dipelajari selangkah demi
selangkah (Nur, 2000:4-5).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran langsung?
2. Apa saja karakteristik dari model pembelajaran langsung?
3. Apa kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung?
4. Bagaimana syntak dari model pembelajaran langsung?
5. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran langsung?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelajaran langsung.
2. Mengetahui karakteristik pembelajaran langsung.
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung.
4. Mengetahui syntak model pembelajaran langsung.
5. Mengetahui pelaksanaan model pembelajaran langsung.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung atau Direct Instruction, juga dikenal dengan istilah
strategi belajar ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran langsung merupakan
suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau
keterampilan baru terhadap siswa. Menurut Arends (dalam Trianto, 2009) adalah suatu model
pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat
diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Model pengajaran langsung (Direct Instruction) dilandasi oleh teori belajar perilaku yang
berpandangan bahwa belajar bergantung pada pengalaman termasuk pemberian umpan balik.
Satu penerapan teori perilaku dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik
kepada siswa dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori
perilaku tersebut.
Lebih lanjut Arends (2001) menyatakan: ”Direct instruction is a teacher-centered model that
has five steps: establishing set, explanation and/or demonstration, guided practice, feedback,
and extended practice a direct instruction lesson requires careful orchestration by the teacher
and a learning environment that businesslike and task-oriented”. Artinya: Pengajaran
langsung adalah model berpusat pada guru yang memiliki lima langkah: menetapkan tujuan,
penjelasan dan/atau demonstrasi, panduan praktek, umpan balik, dan perluasan praktek.
Pelajaran dalam pengajaran langsung memerlukan perencanaan yang hati-hati oleh guru dan
lingkungan belajar yang menyenangkan dan berorientasi tugas.
Sedangkan menurut Hamzah (2008) bahwa model pembelajaran langsung adalah program
yang paling efektif untuk mengukur pencapaian keahlian dasar, keahlian dalam memahami
suatu materi dan konsep diri sendiri. Model pembelajaran langsung ini sangat ditentukan oleh
pendidik, artinya pendidik berperan penting dan dominan dalam proses pembelajaran.
Penyebutan ini mengacu pada gaya mengajar di mana pendidik terlibat aktif dalam
mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkannya kepada seluruh peserta
didik dalam kelas. Sedangkan Joyce, Weil, Calhoun (1972) berpendapat suatu model
pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau keterampilan baru
terhadap siswa.
Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati secara
selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Oleh karena itu hal penting
yang harus diperhatikan dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari
menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Di samping itu, model pengajaran
langsung mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep
dan keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih
terstruktur.
Guru yang menggunakan model pengajaran langsung tersebut bertanggung jawab dalam
mengidentifikasi tujuan pembelajaran, struktur materi, dan keterampilan dasar yang akan
diajarkan. Kemudian menyampaikan pengetahuan kepada siswa, memberikan
permodelan/demonstrasi, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan
konsep/keterampilan yang telah dipelajari, dan memberikan umpan balik.

B. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)


Salah satu karakteristik dari suatu model pembelajaran adalah adanya sintaks/tahapan
pembelajaran. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang akan menggunakan pengajaran
langsung juga harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lain, yaitu fokus akademik,
arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, waktu dan dampak dari
pembelajaran. Joyce and Weil berpendapat beberapa keunggulan terpenting dari pembelajaran
langsung adalah adanya Fokus akademik merupakan prioritas pemilihan tugas-tugas yang
harus dilakukan siswa selama pembelajaran, aktivitas akademik harus ditekankan.
Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika memilih tugas-tugas siswa dan melaksanakan
pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber belajar selama pembelajaran
dan meminimalkan kegiatan non akademik. Kegiatan pembelajaran diarahkan pada
pencapaian tujuan sehingga guru memiliki harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang
harus dilaksanakan oleh siswa. Dalam model pembelajaran langsung terdapat beberapa ciri-
ciri khusus yang memberikan keunggulan pada model ini. Adapun ciri-ciri tersebut,
diantaranya:
a. Fokus akademik
Fokus akademik berarti prioritas tertinggi yang diletakkan dalam penugasan dan penyelesaian
tugas akademik. Dalam hal ini, penggunaan perangkat non akademik seperti misalnya mainan
dan teka-teki tidak terlalu ditekankan atau bahkan ditiadakan. Menurut beberapa para ahli,
fokus yang kuat terhadap masalah akademik menciptakan keterlibatan siswa yang semakin
kuat dalam rangka menghasilkan dan memajukan prestasi mereka (Fisher, Berliner, Filby,
Marliave, Ghen, dan Dishaw, 1980; Madaus, Airasian, dan Kellaghan, 1980; Rosenshine,
1970, 1971, 1985).
b. Arahan dan kontrol guru
Kontrol dan arahan guru diberikan saat guru memilih dan mengarahkan tugas pembelajaran,
menegaskan peran inti selama memberi instruksi, dan meminimalisir jumlah percakapan
siswa yang tidak berorientasi akademik.
c. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
Guru memiliki harapan besar kepada peserta didik serta concern dalam bidang tersebut akan
berupaya menghasilkan kemajuan akademik serta perilaku kondusif demi terciptanya
kemajuan dalam pendidikan.
d. Sistem manajemen waktu
Salah satu tujuan dari model pembelajaran langsung, yaitu memaksimalkan waktu belajar
siswa. Dalam hal ini, perilaku-perilaku guru yang tampak berhubungan langsung dengan
waktu yang dimiliki siswa dan rating kesuksesan dalam mengerjakan tugas, yang pada
akhirnya juga berhubungan dengan tingkat kemajuan prestasi siswa. Menurut Rosenshine
(1970) siswa menghabiskan waktu 50% sampai 70% waktu untuk mengerjakan tugas seorang
diri. Artinya, siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas dalam 50% sampai 70% dari jumlah
waktu. Jika hal ini dimaksimalkan, akan berdampak pada kemajuan prestasi siswa yang
cukup signifikan.
e. Atmosfer akademik yang cukup netral
Lingkungan instruksi langsung adalah tempat dimana pembelajaran menjadi fokus utama dan
tempat diman siswa terlibat dalam tugas-tugas akademik dalam waktu tertentu dan mencapai
rating kesuksesan yang tinggi. Iklim sosial dalam lingkungan ini harus diciptakan secara
positif dan bebas dari pengaruh negatif. Dimana guru harus menghindari praktek-praktek
negatif, seperti mencela perilaku siswa.

C. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung


Dalam setiap model pembelajaran yang diterapkan oleh guru, pasti memiliki
kelebihan dan kelemahan. Tidak terkecuali model pembelajaran langsung. Adapun kelebihan
dan kelemahan model pembelajaran langsung, sebagai berikut:
a. Kelebihan model pembelajaran langsung :
o Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan
informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai
apa yang harus dicapai oleh siswa.
o Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
o Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang
mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
o Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan
faktual yang sangat terstruktur.
o Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-
keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.
o Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang
relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.
o Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata
pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan
dan antusiasme siswa.
o Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada
siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam
menyusun dan menafsirkan informasi.
o Secara umum, ceramah adalah cara yang paling memungkinkan untuk menciptakan
lingkungan yang tidak mengancam dan bebas stres bagi siswa. Para siswa yang
pemalu, tidak percaya diri, dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tidak merasa
dipaksa dan berpartisipasi dan dipermalukan.
o Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model
pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana suatu
permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatu
pengetahuan dihasilkan.
o Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner dalam
memandang dunia (dan) dengan menggunakan perspektif-perspektif alternatif” yang
menyadarkan siswa akan keterbatasan perspektif yang inheren dalam pemikiran
sehari-hari.
o Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya
ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok
belajar dengan cara-cara ini.
o Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia
secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil
penelitian terkini.
o Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi siswa tantangan
untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori (yang seharusnya
terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka lihat).
o Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu
tugas dan bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika
siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas
tersebut.
o Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model
pembelajaran langsung digunakan secara efektif.
o Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru
sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.

b. Kelemahan Model Pembelajaran Langsung


o Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk
mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan
mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut,
guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.
o Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal
kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar,
atau ketertarikan siswa.
o Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi
siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
o Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi
pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap,
berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan,
teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.
o Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru yang
tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran
langsung, dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah,
kemandirian, dan keingintahuan siswa.
o Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru.
Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan
model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan
banyak perilaku komunikasi positif.
o Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model
pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan yang cukup
untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
o Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai
bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau
dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara
pandang ini.
o Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan
kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi
yang disampaikan.
o Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat siswa
percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal
ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.
o Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru
sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat
membuat siswa tidak paham atau salah paham.
o Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya,
banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang
dimaksudkan oleh guru.
D. Langkah-langkah atau Sintak Model Pembelajaran Langsung
Pada Model Pembelajaran Direct Instruction terdapat lima fase yang sangat penting.
Sintaks Model tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, seperti ditunjukan table berikut:

Fase 1 : Fase Orientasi


Pada fase ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi pelajaran.
Kegiatan pada fase ini meliputi:
Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa
Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pembelajaran
Member penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan
Menginformasikan materi atau konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan
dilakukan selama pembelajaran
Menginformasikan kerangka pelajaran
Memotivasi siswa

Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi


Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep atau keterampilan.
Kegiatan ini meliputi:
Penyajian materi dalam langkah-langkah
Pemberian contoh konsep
Pemodelan/peragaan keterampilan
Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang dimengerti oleh siswa

Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur


Dalam fase ini, guru merencanakan dan memberikan bimbingan kepada siswa untuk
melakukan latihan-latihan awal. Guru memberikan penguatan terhadap respon siswa yang
benar dan mengoreksi yang salah

Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing


Pada fase berikutnya, siswa diberi kesempatan untuk berlatih konsep dan keterampilan serta
menerapkan pengetahuan atau keterampilan tersebut ke situasi kehidupan nyata.
Latihan terbimbing ini baik juga digunakan guru unruk mengakses kemampuan siswa dalam
melakukan tugas, mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik atau
tidak, serta memberikan umpan balik. Guru memonitor dan memberikan bimbingan jika
perlu.

Fase 5 : Fase Latihan Mandiri


Siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa dengan baik
jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85% - 90% dalam fase latihan terbimbing.
Guru memberikan umpan balik bagi keberhasilan siswa.
E. Pelaksanaan Pembelajaran Langsung
Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model pengajaran langsung
memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang jelas dari guru selama
berlangsungnya perencanaan, pada saat melaksanakan pembelajaran, dan waktu menilai
hasilnya. Ciri utama unik yang terlihat dalam melaksanakan suatu pengajaran langsung
adalan sebagai berikut.
a. Tugas-Tugas Perencanaan
Pengajaran langsung dapat diterapkan di bidang studi apa pun, namun model ini paling sesuai
untuk mata pelajaran yang berorientasi pada penampilan atau kinerja seperti menulis,
membaca, matematika, musik, dan pendidikan jasmani. Di samping itu pengajaran langsung
juga cocok untuk mengajarkan komponen-komponen keterampilan dan mata pelajaran
sejarah dan sains.
1) Merumuskan Tujuan, dapat digunakan Model Mager dalam Kardi dan Nur (2000:18).
Mager mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran khusus harus sangat spesifik. Tujuan yang
ditulis dalam format Mager dikenal sebagai tujuan perilaku dan terdiri dari tiga bagian:
Perilaku siswa, Situasi pengetesan dan Kriteria kinerja.
2) Memilih Isi, kebanyakan guru pemula meskipun telah beberapa tahun mengajar, tidak
dapat diharapkan akan menguasai sepenuhnya materi pelajaran yang diajarkan. Bagi mereka
yang masih dalam proses menguasai sepenuhnya materi ajar, disarankan agar dalam memilih
materi ajar mengacu pada GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu Kardi dan
Nur 2000:20).
3) Melakukan Analisis Tugas, analisis tugas ialah alat yang digunakan oleh guru untuk
mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang setepatnya dari suatu keterampilan
atau butir pengetahuan yang terstruktur dengan baik, yang akan diajarkan guru. Ide yang
melatar belakangi analisis tugas ialah, bahwa informasi dan keterampilan yang kompleks
tidak dapat dipelajari semua dalam kurun waktu tertentu.
4) Merencanakan Waktu dan Ruang, pada suatu pengajaran langsung, merencanakan dan
mengelola waktu merupakan kegiatan yang sangat penting. Ada dua hal yang perlu
diperhatikan oleh guru: (1) bakat dan kemampuan siswa, (2) memotivasi siswa agar mereka
tetap melakukan tugas-tugasnya dengan perhatian yang optimal.

b. Langkah-langkah Pembelajaran Model Pengajaran Langsung


Langkah-langkah pembelajaran model langsung pada dasarnya mengikuti pola-pola
pembelajaran secara umum. Menurut Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam
sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.
· Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam
tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang
diharapkan.
· Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan
pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
· Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi,
menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan
sebagainya.
· Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
· Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan
informasi baru secara individu atau kelompok.
· Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan reviu terhadap
hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang
benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan.
· Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas
mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah
mereka pelajari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran langsung atau Direct Instruction, juga dikenal dengan istilah
strategi belajar ekspositori dan whole class teaching. Pembelajaran langsung merupakan
suatu model pembelajaran yang terdiri dari penjelasan guru mengenai konsep atau
keterampilan baru terhadap siswa. Menurut Arends (dalam Trianto, 2009) adalah suatu model
pembelajaran dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, dapat
diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah.
Adapun karakteristik model pembelajaran langsung, yaitu:
a. Fokus akademik
b. Arahan dan kontrol guru
c. Harapan yang tinggi terhadap perkembangan siswa
d. Sistem manajemen waktu
e. Atmosfer akademik yang cukup netral
Model pembelajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting, yaitu :
a. Fase 1 : Fase Orientasi
b. Fase 2 : Fase Presentasi/Demonstrasi
c. Fase 3 : Fase Latihan Terstruktur
d. Fase 4 : Fase Latihan Terbimbing
e. Fase 5 : Fase Latihan Mandiri

B. Saran
Diharapkan para guru atau calon guru dapat menerapkan model pembelajaran
langsung dalam dunia pendidikan pada saat proses pembelajaran agar terciptanya suatu
pembelajaran yang bermakna. Selain itu, guru juga diharapkan membimbing siswa menuju
keberhasilan dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/01/27/model-pembelajaran-langsung/
http://nurmarifa8.blogspot.co.id/2014/12/pembelajaran-langsung-direct-instruction.html

Anda mungkin juga menyukai