Anda di halaman 1dari 17

HAMBATAN-HAMBATAN DALAM

MANAJEMEN KELAS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Peserta Didik”

Dosen Pembimbing : Novira Arafah, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 8

- M. Saddam
- Abdillah

Semester : III – B / Manajemen Pendidikan Islam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
LANGKAT
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan segala rahmat
dan rizkinya kepada kita semua dan tak lupa selawat berangkaikan salam kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw yang telah banyak mengajarkan kita
kepada akhlakul karimah serta ilmu pengetahuan.
Kami sangat bersyukur kehadirat Allah karena atas izinnyalah kami dapat
menyelesaikan Tugas Makalah Peserta Didik yang berjudul “Hambatan-
Hambatan dalam Manejemen Kelas”, tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih
kepada Bapak Novira Arafah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang sudah
memberikan arahan dan bimbingan demi terselesaikannya tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini kami buat, kami mohon maaf sebesar-besarnya bila
terdapat kekurangan dan kesalahan disana sini.

Tanjung Pura, 11 Desember 2021


Penyusun

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2


A. Penyebab Timbulnya Masalah dalam Manajemen Kelas .................... 3
B. Klasifikasi Masalah dalam Manajemen Kelas ..................................... 5
C. Mengidentifikasi Masalah-masalah Pengelolaan Kelas ....................... 8
D. Penyelesaian Masalah dalam Manajemen Kelas.................................. 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 13


A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peserta didik adalah penerus anak bangsa yang harus dicerdaskan melalui
proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah pada umumnya dengan
bimbingan guru dan penunjang lainnya baik berupa sarana dan prasarana maupun
dukungan orang tua.
Untuk menciptakan anak didik yang dapat mempertanggung jawabkan
penerus bangsa ini, sangatlah tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan
tetapi dengan usaha secara terus menerus tanpa jenuh agar tujuan yang diinginkan
dapat tercapai.
Dengan adanya proses pendidikan sepertinya cocok untuk sebagai solusi
bagaimana cara agar tujuan pendidikan dapat tercapai, salah satu caranya adalah
dengan memanajemen kelas dengan baik.
Manajemen besasal dari kata “Management” yang artinya “Pengelolaan”
adalah proses penggunaan sumber daya memberikan secara efektif untuk
mencapai sasaran. Pengelolaan adalah proses yang pengawasan dalam semua hal
yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dalam tercapainya tujuan. Kelas adalah
sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari
guru yang sama pula. Dengan demikian dapatlah simpulkan bahwa manajemen
kelas adalah penciptaan suasana atau kondisi yang memungkinkan siswa dalam
kelas tersebut dapat belajar dengan efektif (Hamzen Bunsu, power poin).
Manajemen kelas sangat mempengaruhi ketercapaian tujuan pembelajaran
sehingga dituntut kepada pendidik untuk lebih mempersiapkan diri dalam
menghadapi keadaan kelas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab timbulnya masalah dalam manajemen kelas?
2. Bagaimana klasifikasi masalah dalam manajemen kelas?
3. Bagaimana mengidentifikasi masalah-masalah manajemen kelas?
4. Bagaimana penyelesaian masalah dalam manajemen kelas?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penyebab timbulnya masalah dalam manajemen kelas.
2. Untuk mengetahui klasifikasi masalah dalam manajemen kelas.
3. Untuk mengetahui mengidentifikasi masalah-masalah manajemen kelas.
4. Untuk mengetahui penyelesaian masalah dalam manajemen kelas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyebab Timbulnya Masalah dalam Manajemen Kelas


Menurut Syaiful Bahri Djamarah faktor yang menyebabkan timbulnya
masalah-masalah dalam manajemen kelas adalah:1
1. Pengelompokkan, adanya pengelompokkan siswa berdasarkan kriteria
tertentu.
2. Karakteristik individual siswa.
3. Kelompok pandai merasa terhalangi terhadap kelambananan teman-
temannya yang tidak secerdas mereka.
4. Adanya keharusan bagi siswa untuk tenang dan bekerja selama jam
pelajaran sehingga akan menimbulkan ketegangan dan kecemasan.
5. Adanya organisasi kurikulum tentang team teaching.

Menurut Mulyadi timbulnya masalah dalam manajemen kelas dapat


disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:2
1. Faktor guru
Beberapa faktor penyebab timbulnya masalah dalam manajemen
kelas yang berasal dari guru diantaranya:
a. Tipe kepemimpinan guru yang otoriter
Tipe kepemimpinan guru dalam mengelola proses belajar
mengajar yang otoriter dan kurang demokratis akan meumbuhkan
sikap agresif atau pasif dari murid-murid. Kedua sikap murid ini
merupakan sumber masalah manajemen kelas.
b. Format belajar mengajar yang monoton
Format belajar mengajar yang monoton akan menimbulkan
kebosanan bagi siswa. Format belajarn yang tidak bervariasi dapat
menyebabkan para siswa bosan, kecewa, frustasi dan hal ini
merupakan pelanggaran disiplin.

1
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006),
h. 195
2
Mulyadi, Classroom Management, (Malang: UIN Malang Press, 2009), h. 6-11

3
c. Kepribadian guru
Seorang guru yang berhasil dituntut untuk bersikap adil, hangat,
objektif dan fleksibel sehingga terbina suasana emosional yang
menyenangkan dalam proses belajar mengajar. Sikap yang
bertentangan dengan kepribadian tersebut akan menimbulkan masalah
manajemen bagi siswa.
d. Terbatasnya kesempatan guru untuk memahami tingkah laku siswa
dan latar belakangnya.
Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya usaha guru dengan
sengaja memahami siswa dan latar belakangnya.
e. Terbatasnya pengetahuan guru tentang masalah manajemen dan
pendekatan manajemen baik yang sifatnya teoritis maupun
pengalaman praktis.
2. Faktor siswa
Kekurangsadaran siswa dalam memenuhi tugas dan haknya
sebagai anggota kelas dapat merupakan faktor utama penyebab masalah
manajemen kelas.
3. Faktor keluarga
Kebiasaan yang kurang baik di lingkungan keluarga, seperti tidak
patuh pada disiplin, tidak tertib, kebebasan yang berlebihan ataupun
dikekang berlebihan akan menyebabkan siswa melanggar disiplin di kelas.
4. Faktor fasilitas
Ruang kelas yang kecil dibanding dengan jumlah siswa dan
kebutuhan siswa untuk bergerak dalam kelas merupakan salah satu
problema yang terjadi pada manajemen kelas.
Jadi, dapat penulis kemukakan bahwa timbulnya masalah dalam manajemen
kelas dapat disebabkan oleh banyak hal. Jika dilihat dari asal penyebabnya,
masalah dalam manajemen kelas dapat timbul karena hal-hal berikut:3
1) Gaya kepemimpinan guru yang otoriter
Gaya kepemimpinan guru yang otoriter dapat menumbuhkan sikap
agresif, pasif dan takut dalam diri siswa. Sikap-sikap ini dapat

3
Gordon Thomas, Guru yang Efektif, (Jakarta: CV Raja Wali, 1984), hlm. 34.

4
menimbulkan tekanan mental bagi siswa. Sebagian siswa akan
merepresentasikan tekanan tersebut dengan memberontak dan melanggar
disiplin, sebagian lainnya merepresentasikan tekanan tersebut dengan
sikap „ogah‟ dan tidak mau tahu terhadap pembelajaran.
2) Penerapan gaya mengajar yang monoton
Dalam manajemen kelas, guru memiliki tanggung jawab untuk
membuat semua siswa terlibat dalam pembelajaran. Apabila guru hanya
memakai satu gaya mengajar didalam kelas akan timbul kebosanan siswa.
Hal tersebut dapat membuat guru kesulitan dalam menarik perhatian dan
minat siswa terhadap materi yang disampaikan.
3) Kurangnya kedekatan guru dengan semua siswanya di kelas
Untuk memudahkan dalam memanajemen kelas, seorang guru
harus dekat dengan siswa. Karena dengan dekat kepada siswa guru
tersebut akan mudah memahami setiap karakter siswa di kelasnya. Selain
itu, jika guru dekat dengan siswa secara otomatis siswa akan memiliki
Sense of Belonging and Sense of Responsibility terhadap gurunya, kelas
dan pembelajaran. Sebaliknya, jika rasa kedekatan seperti yang penulis
sebutkan diatas tidak terjalin, siswa secara otomatis tidak akan memiliki
rasa bertanggung jawab terhadap dirinya, guru, kelas dan pelajarannya.
4) Kurangnya kesadaran siswa dalam memenuhi tugasnya sebagai anggota
kelas.
5) Kebiasaan yang kurang baik di lingkungan keluarga
Kebiasaan yang kurang baik di lingkungan keluarga akan
berdampak pada sikap siswa didalam kelas.
6) Tidak memadainya fasilitas sekolah seperti tidak sesuainya antara jumlah
siswa dengan keluasan lokal ataupun jumlah tempat duduk.

B. Klasifikasi Masalah dalam Manajemen Kelas


Menurut M. Entang dan T. Raka Joni, masalah dalam manajemen kelas
dapat dikelompokkan menjadi dua kategori besar, yaitu:4

4 Mulyadi, op,cit, h. 11

5
1. Masalah perorangan
Dreikus dan Casse membedakan masalah perorangan dalam
manajemen kelas menjadi empat kelompok, yaitu:
a) Attention-getting behavior (tingkah laku menarik perhatian orang lain)
b) Power-seeking behavior (tingkah laku mencari kekuasaan)
c) Revenge-seeking behavior (tingkah laku menuntut balas)
d) Ungkapan ketidakmampuan dengan menolak melakukan apapun.
Menurut Maman Rahmat, dari keempat bentuk perilaku bermasalah
dalam kelas diatas akan mengakibatkan terbentuknya empat pola tingkah
laku yang sering terjadi pada usia sekolah, yaitu:
a) Pola aktif konstruktif, yaitu pola tingkah laku yang ekstrem, ambiguos
untuk menjadi superstar dikelasnya dan berusaha membentuk guru
dengan vitalitas dan sepenuh hati.
b) Pola aktif destruktif, yaitu pola tingkah laku yang diwujudkan dalam
membuat banyolan, suka marah, kasar dan memberontak.
c) Pola pasif konstruktif, yaitu pola yang menunjukkan pada suatu pola
tingkah laku yang lamban dengan maksud supaya selalu dibantu dan
mencari perhatian.
d) Pola pasif destruktif, yaitu pola tingkah laku yang menunjukkan
kemalasan (sifat malas) dan keras kepala.
2. Masalah Kelompok
Louis V Johnson dan Marry A Bany mengemukakan tujuh kategori
masalah dalam kelompok, yaitu:
a) Kelas kurang kohesif lantaran perbedaan jenis kelamin, suku, tingkat
sosial ekonomi, dan sebagainya.
b) Pelanggaran terhadap norma-norma tingkah laku yang disepakati
sebelumnya.
c) Kelas bereaksi negatif terhadap salah satu anggota kelas.
d) Membimbing anggota kelas yang justru melanggar norma kelas.
e) Kelompok cenderung mudah dialihkkan perhatiannya dari tugas yang
tengah dikerjakan.

6
f) Semangat kerja rendah atau melakukan semacam aksi protes kepada
guru karena menganggap apa yng diberikannya kurang adil.
g) Siswa kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru, seperti
gangguan jadwal, ataupun guru terpaksa diganti dengan guru yang
lain.
Secara umum, masalah-masalah yang berasal dari siswa yang ditemui di
dalam kelas dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Masalah individual
Masalah individual adalah masalah yang ditimbulkan oleh
perorangan siswa. Jika diklasifikasikan masalah individual ini dapat
dikelompokkan menjadi:
a. Masalah yang dibuat karena ingin menarik perhatian orang lain.
Masalah seperti ini biasanya timbul berupa perilaku yang
mengalihkan perhatian guru atau siswa lainnya dari pembelajaran
yang sedang berlangsung. Misalnya membuat banyolan ketika belajar.
b. Masalah yang dibuat karena ingin mencari kekuasaan.
Masalah seperti ini biasanya timbul berupa perilaku yang
berusaha mengendalikan guru dan siswa lainnya dengan
memperlihatkan kekuatannya. Misalnya selalu mendebat guru atau
siswa lainnya, menindas siswa yang lebih lemah, atau kehilangan
kendali emosional, marah-marah
c. Masalah yang dibuat karena ingin mengungkapkan ketidakmampuan
dirinya.
Masalah seperti ini biasanya timbul berupa perilaku yang
enggan dan malas melakukan tugas yang diperintah guru serta selalu
mengandalkan bantuan guru dan siswa lainnya.
2. Masalah kelompok
Masalah kelompok adalah masalah yang ditimbulkan oleh
kelompok siswa tertentu. Jika diklasifikasikan, masalah kelompok terbagi
atas:

7
a. Hubungan antara siswa kuarang harmonis sehingga muncul beberapa
kelompok yang tidak bersahabat, dan keonaran yang menyebabkan
proses belajar mengajar mengalami hambatan.
b. Kelas bereaksi negatif terhadap salah satu anggotanya, misalnya,
mengejek. Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar
norma kelompok, misalnya pemberian semangat kepada „badut kelas‟.
c. Kelompok cendrung mudah di alihkan perhatiannya dari tugas yang
tengah digarap.
d. Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru,
misalnya gangguan jadwal atau guru kelas terpaksa diganti semantara
oleh guru lain, dan sebagainya.

C. Mengidentifikasi Masalah-masalah Pengelolaan Kelas


Pada umumnya guru kurang atau belum menyadari bahwa apa yang
dihadapi adalah masalah dan tidak mempermasalahkan. Biasanya sesuatu baru
dianggap sebagai masalah jika guru telah merasa kewalahan, guru tidak lagi
berdaya dan tidak mampu menyelesaikan sendiri. Maka cara yang dapat dilakukan
oleh guru adalah sebagai berikut:
1. Guru menulis semua hal yang dirasakan memerlukan perhatian,
memerlukan kepedulian karena akan mempunyai dampak yang tidak
diharapkan terjadi, terutama terkait dengan pembelajaran.
2. Guru memilah-memilah masalah tersebut menurut jenis dan bidang
permasalahannya, berdasarkan jumlah siswa yang mengalami masalah
tersebut.
3. Masalah yang telah dipilah-pilah disusun secara berurutan dimulai dari
yang ringan. Jarang terjadi, serta berdasarkan banyaknya siswa yang
mengalami atau terlibat dari masing-masing masalah tersebut.
4. Dari setiap urutan masalah tersebut ambilah 3 atau 5 masalah dan coba
mengkonfirmasikan kepada guru yang mengajar bidang studi yang sejenis
atau mengkonfirmasikan terhadap sesama guru disekolah tersebut.

8
5. Jika masalah yang dirumuskan ternyata mendapat konfirmasi, maka
masalah tersebut memang merupakan masalah yang patut untuk diangkat
sebagai masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan.
6. Tingkah laku anak didik bervariasi. Variasi perilaku anak merupakan
permasalahan bagi guru dalam upaya pengelolaan kelas. Menurut Made
Pidarta, masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan
prilaku anak didik adalah:
a. Kurang kesatuan.
b. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok.
c. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok.
d. Mudah mereaksi kehal-hal yang mengganggu.
e. Tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah.

D. Penyelesaian Masalah dalam Manajemen Kelas


Masalah-masalah yang timbul dalam manajemen kelas harus diselesaikan.
Proses penuntasan masalah dalam manajemen kelas menururt Johar Purnama
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah siswa
Pada langkah ini guru mengenal masalah-masalah pengelolaan
kelas yang timbul dalam kelas. Berdasarkan masalh tersebut guru
mengidentifikasi jenis penyimpangan sekaligus mengetahui latar belakang
yeng membuat siswa melakukan penyimpangan tersebut.
b. Menganalisis masalah
Pada langkah ini guru menganalisis penyimpangan siswa dan
menyimpulkan latar belakang serta sumber-sumber dari penyimpangan
tersebut. Selanjutnya menentukan alternatif penanggulangannya.
c. Menilai alternatif-alternatif pemecahan
Pada langkah ini guru menilai dan memilih alternatif pemecahan
masalah yang dianggap tepat dalam menanggulangi masalah.
d. Mendapatkan balikan (feed-back)
Pada langkah ini guru melaksanakan monitoring, dengan tujuan
menilai keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan untuk mencapai

9
sasaran sesuai dengan yang direncanakan. Kegiata kilas balik ini dapat
dilaksanakan dengan mengadakan pertemuan dengan siswa.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (1993) mengidentifikasi langkah-
langkah penyelesaian masalah dalam manajemen kelas sebagi berikut:5
a. Identifikasi masalah siswa
Pada langkah ini guru melakukan kegiatan untuk mengenal dan
mengetahui masalah-masalah kelas yang muncul di dalam kelas.
b. Membuat rencana penanggulangan terhadap masalah siswa
c. Menetapkan waktu pertemuan dengan siswa yang bermasalah dengan
persetujuan kedua pihak tentang waktu dan tempat pertemuan itu sendiri.
d. Bila saatnya bertemu dengan siswa, jelaskan maksud pertemuan tersebut
dan jelaskan pula manfaat yang mungkin diperoleh, baik oleh siswa
ataupun oleh sekolah.
e. Tunjukkan kepada siswa bahwa gurupun bukan orang yang sempurna dan
tidak terlepas dari kekurangan dalam hal ini. Tetapi yang penting antara
guru dan siswa harus ada kesadaran untuk bersama-sama belajar saling
memperbaiki diri, saling mengingat bagi kepentingan bersama.
f. Guru berusaha untuk membawa siswa kepada masalahnya yaitu
pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di sekolah dengan sikap
yang sabar sehingga menumbuhkan kesadaran siswa secara perlahan.
g. Bila pertemuan yang diadakan ternyata siswa tidak responsif, maka guru
dapat mengajak siswa untuk melaksanakan diskusi pada waktu yang lain
tentang masalah yang dihadapinya. Tentukan waktu diskusi tersebut atas
dasar persetujuan antara guru dan siswa.
h. Pertemuan guru dan siswa harus sampai pada pemecahan masalah dan
sampai pada kontrak individual yang diterima siswa dalam rangka
memperbaiki tingkah laku siswa.
i. Melakukan tindak lanjut dengan mengikuti perkembangan siswa setelah
penyelesaian masalah (monitoring) agar masalah tersebut tidak terulang
lagi.

5 Ibid.,h. 27-33

10
Masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas haru segera diselesaikan agar
gangguan terhadap pelaksanaan pembelajaran tidak berlangsung lama. Secara
umum penulis menyarankan langkah penelesaina masalah dalam manajemen kelas
sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah siswa
Ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan guru guna
mengenal dan mengetahui masalah yang muncul. Misalkan siswa A selalu
menggosip ketika guru menerangkan pelajaran sedangkan siswa B sering
terlambat masuk kelas sehingga mengganggu siswa lain diawal
pembelajaran. Kedua masalh ini berbeda dan membutuhkan tindakan yang
berbeda juga.
b. Menganalisis masalah yang timbul
Pada langkah ini guru menganalisis penyimpangan siswa dan
menyimpulkan penyebab dari timbulnya masalah tersebut. Dengan
mengetahui sebabnya guru akan lebih mudah menentukan tindakan
selanjutnya.
c. Membuat rencana penanggulangan terhadap masalah siswa tadi
Hal-hal yang didapat dari langkah sebelumnya dijadikan
pertimbangan dalam menentukan tindakan yang akan diambil. Dengan
merencanakan terlebih dahulu tindakan yang akan diambil, guru akan
lebih mudah menerapkan tindakannya kepada siswa dan dengan tindakan
yang tepat siswa akan secara perlahan menerima masukan dan bimbingan
yang diberikan guru tersebut.
d. Menetapkan waktu pertemuan dengan siswa yang bermasalah dengan
memusyawarahkan tentang waktu dan tempat pertemuan itu sendiri.
e. Melakukan pertemuan dengan siswa sesuai kesepakatan pada langkah
sebelumnya
Ketika bertemu jelaskan maksud pertemuan tersebut dan jelaskan
pula manfaat yang mungkin diperoleh, baik oleh siswa ataupun oleh
sekolah. Perlihatkan ketulusan hati kita (guru) untuk membantu kepada
siswa. Dan berusahalah menimbulkan kesadaran siswa tersebut akan
kekeliruan yang telha dibuatnya.

11
f. Bila pertemuan yang diadakan ternyata siswa tidak responsif, maka guru
dapat mengajak siswa untuk melaksanakan diskusi pada waktu yang lain
tentang masalah yang dihadapinya. Tentukan waktu diskusi tersebut atas
dasar persetujuan antara guru dan siswa.
g. Pertemuan guru dan siswa harus sampai pada pemecahan masalah dan
sampai pada kontrak individual yang diterima siswa dalam rangka
memperbaiki tingkah laku siswa.
h. Monitoring perkembangan siswa agar masalah tersebut tidak terulang lagi.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak bagi
terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. Adapun tujuan manajemen kelas
adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai
tujuan pengajaran secara efektif dan efesien. Disamping itu, ada masalah-masalah
dan hambatan-hambatan dalam pengelolaan kelas itu sendiri baik masalah yang
ada pada guru, sekolah dan lingkungan. Karena tidak mudah menjadikan atau
mengelola kelas secara efektif, perlu keterampilan-keterampilan dan penguasa.
Penyebab timbulnya masalah tersebut dapat di timbulkan dari kurangnya
pengetahuan guru tentang bagaimana cara mengelola kelas yang baik, tidak
tepatnya menggunakan pendekatan-pendekatan dalam penbelajaran serta
kurangnya menguasai materi materi ajar. Selain itu juga permasalahan dalam
pengelolaan kelas ini juga dapat di sebabkan oleh faktor lingkungan kelas seperti
kondisi fisik kelas, sarana dan prasaran yang dimiliki dan lain sebagainya.

B. Saran
Demikianlah penyusunan makalah ini, kami sebagai penyusun makalah ini
sangat menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karenanya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk proses
penyusunan makalah selanjutnya yang lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri, 2006, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Thomas, Gordon, 1984. Guru yang Efektif, Jakarta: CV Raja Wali.

Mulyadi, 2009, Classroom Management, Malang: UIN Malang Press.

Mursell, Nasution, 2006, Mengajar dengan Sukses (Successful Teaching), Jakarta:


Bumi Aksara.

Roestiyah, 1994, Masalah Pengajaran sebagi Suatu Sistem, Jakarta: PT Rineka


Cipta.

W. James Poham, 1992, Teknik Mengajar Secara Sistematis, Jakarta. PT Rineka


Putra.

14

Anda mungkin juga menyukai