Anda di halaman 1dari 21

i

MAKALAH

KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah: Praktikum Microteaching / PPL I

DOSEN PENGAMPU: Reza Noprial Lubis, M.Pd

Disusun oleh:

KELOMPOK 7

Hanny Audyna Armanza (21.02.0051)

Alvina Damayanti (21.02.0078)

Yuli Susanti Lase (21.02.0070)

Dwi Fahira Ramadhani (21.02.0082)

Cindy Hanipa Adnin (21.02.0093)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI VI-3)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “UISU”

PEMATANGSIANTAR

2024

i
ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah segala puji bagi Allah swt. Atas segala nikmat, karunia serta
kasih sayangNya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesakan tugas
makalah ini yang berjudul “Keterampilan Mengelola Kelas” tak lupa pula shalawat
berangkaikan salam kita hadiahkan kepada Nabi kita tercinta Muhammad SAW.
Juga dimana dalam pembuatan tugas ini jauh dari kata sempurna.

Pada kesempatan kali ini penulis berharap semoga makalah ini nantinya
dapat membantu teman – teman sekalian dalam proses pembelajaran, dalam
pembuatan makalah ini penulis tentunya masih mempunyai kekurangan di
dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran dari para teman
sekalian. Untuk itu penulis harap teman dan Bapak Dosen dapat memakluminya
dan sekian penulis ucapakan Terimah kasih.

Wassalamalaikum wr.wb.

Pematang Siantar, 29 Februari 2024

Penyusun

ii
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................2
C. Tujuan .......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas ..............................................3
B. Tujuan Pengelolaan Kelas ........................................................................4
C. Prinsip-prinsip Keterampilan Mengelola Kelas .......................................5
D. Komponen Keterampilan Mengelola Kelas .............................................7
E. Pendekatan dalam Pengelolan Kelas ........................................................9
F. Peran Guru dalam Pengelolan Kelas ......................................................12
G. Kelebihan dan Kekurangan dalam Mengelola Kelas .............................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................15
B. Saran .......................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru merupakan sosok yang menjadi panutan bagi muridnya, begitulah
filsafah yang sering kita dengar. Peranan guru sangat menentukan karena
kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu
kelas. Secara etimologi atau arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkan
suatu program kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan
pelajaran di sekolah atau kelas. Sedangkan secara lebih luas guru berarti orang
yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung
jawab dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan masing-
masing dalam berpikir dan bertindak. Guru dalam pengertian terakhir bukan
sekedar orang yang berdiri di depan kelas saja untuk menyampaikan materi dan
pengetahuan tertentu, akan tetapi guru juga merupakan anggota masyarakat
yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan
perkembangan anak didiknya menuju sebuah cita-cita luhur mereka. Untuk
mencapai hal tersebut maka dibutuhkan keterampilan-keterampilan dasar
seorang guru dalam mengajar. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki
seorang guru adalah keterampilan mengelola kelas.

Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung


jawab kegiatan belajar mengajar agar tercapai kondisi optimal sehingga
kegiatan proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan efektif dan efesien.
Di dalam belajar mengajar, kelas merupakan tempat yang mempunyai ciri khas
yang digunakan untuk belajar. Belajar memerlukan konsentrasi, oleh karena itu
perlu menciptakan suasana kelas yang dapat menunjang kegiatan belajar yang
afektif. Adapun tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di dalam kelas
dapat belajar dengan tertib sehingga tujuan pengajaran dicapai secara efektif
dan efesien.

1
2

Guru sangat berperan dalam pengelolaan kelas, apabila guru terampil


mengelola kelasnya dengan baik maka akan mudah bagi guru untuk mencapai
tujuan yang telah yang dirumuskan. Kelas yang efektif mewujudkan bahwa
guru-guru dapat berdampak pada tingkah laku dan hasil belajar siswa. Untuk
itu guru membuat perencanaan pengelolaan dan pengajaran dengan cara
tertentu agar siswa berhasil dan mencapai tujuan pengajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari makalah
ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan keterampilan mengelola kelas?
2. Apa tujuan dari pengelolaan kelas?
3. Apa saja prinsip-prinsip keterampilan mengelola kelas?
4. Apa saja komponen keterampilan mengelola kelas?
5. Bagaimana pendekatan dalam pengelolaan kelas?
6. Bagaimana peran guru dalam pengelolaan kelas?
7. Apa kelebihan dan kekurangan dalam pengelolaan kelas?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari keterampilan mengelola
kelas
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dari pengelolaan kelas
3. Untuk mengetahui dan memahami prinsip-prinsip keterampilan mengelola
kelas
4. Untuk mengetahui dan memahami komponen keterampilan mengelola
kelas
5. Untuk mengetahui dan memahami pendekatan dalam pengelolaan kelas
6. Untuk mengetahui dan memahami peran guru dalam pengelolaan kelas
7. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan dalam
pengelolaan kelas.

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Mengelola Kelas

Menurut Bahasa “keterampilan” artinya kecakapan untuk


menyelesaikan tugas.1 Sedangkan menurut istilah ”keterampilan” adalah
sekumpulan pengetahuan dan kemampuan yang harus dikuasai. Kemudian
”mengelola” menurut bahasa artinya mengendalikan, menyelenggarakan,
mengurus, menjalankan. Menurut istilah ”mengelola” adalah penciptaan suatu
kondisi yang memungkinkan belajar siswa menjadi optimal.

Seorang guru yang berhasil dalam mengajar bukan saja ditentukan oleh
hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar,
seperti perumusan tujuan secara tepat dan jelas, pemilihan pengajar,
penguasaan materi yang memadai, pemilihan metode mengajar yang tepat,
serta lengkapnya sumber belajar. Tetapi ada juga hal-hal yang menentukan
keberhasilan seorang guru seperti kemampuan guru dalam mencegah
timbulnya tingkah laku siswa yang mengganggu berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar serta keterampilan guru dalam mengelolanya.2 Keterampilan
mengelola kelas merupakan kecakapan atau kemampuan yang harus dimiliki
oleh seorang pendidik, yaitu mampu mengkoordinir kegiatan belajar mengajar
yang optimal bagi siswa serta dapat mengkondisikan jika terjadi gangguan saat
proses pembelajaran. Kurangnya pengalaman mengajar, menyebabkan kurang
terampilnya guru dalam mengelola kelas, sehingga membutuhkan perbaikan
pada beberapa aspek yaitu memberi teguran kepada siswa, memberi penguatan,
dan mengatasi tingkah laku siswa yang menyebabkan masalah.3

1
Pusat Bahasa Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa indonesia Edisi
Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001). h.1180
2
Ali Imran, Pembinaan Guru di Indonesia, (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995). h. 85.
3
Hakim, N., Yudiyanto, Hakiki, P.R.L., & Soleha, S., “Analisis Keterampilan Dasar Mengajar
Mahasiswa Tadris Biologi,” JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) 5, no.1 (2020), 56-63.

3
4

Jadi keterampilan mengelola kelas adalah merupakan kemampuan atau


kecakapan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal serta guru mampu mengembalikannya bila terjadi masalah dan
gangguan dalam proses belajar mengajar. Dalam artian, kegiatan-kegiatan
untuk memelihara kondisi belajar yang optimal dan mempertahankan kondisi
belajar apabila terjadi suatu gangguan dan masalah ketika proses belajar
mengajar berlangsung. Adapun yang termasuk ke dalam hal ini, seperti halnya
penghentian tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas,
memberikan ganjaran bagi siswa yang tidak menepati waktu yang telah
disepakati.4

B. Tujuan Pengelolaan Kelas

Menurut Ahmad (1995:2), tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai


berikut:5

1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar


maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi belajar mengajar.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta peralatan belajar yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan
sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.

Tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman (dalam Djamarah


2006:170) pada hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan
pengelolaan kelas adalah:

4
Syaiful Bahri Dzamarah. Guru dan Anak Didik dalam interaksi Edukatif Suatu Pendekatan
Teoritis Psikologis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005). h. 144-145.
5
Ellynady, “Keterampilan Mengelola Kelas,” dalam http://elinady.blogspot.com/2013/07/
keterampilan-mengelola-kelas.html diunduh pada 1 Mei 2020.

4
5

1. Penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam


lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.
2. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja.
3. Terciptanya suasana yang memberikan kepuasan, suasana disiplin,
perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada siswa.

Sedangkan Arikunto (dalam Djamarah 2006:178) berpendapat bahwa


tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan
tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.

C. Prinsip-prinsip Keterampilan Mengelola Kelas

Dalam melaksanakan komponen keterampilan pengelolaan kelas, perlu


diperhatikan pinsip-prinsip dasar pengelolaan kelas sebagai berikut:

1. Kehangatan dan Keantusiasan


Kehangatan dan keantusiasan guru dapat memudahkan terciptanya iklim
kelas yang menyenangkan sehingga dapat mewujudkan kegiatan belajar
yang optimal. Guru yang bersikap hangat dan akrab serta secara ajek
menunjukkan antusiasmenya terhadap tugas-tugas, kegiatan-kegiatan,
atau siswanya akan lebih mudah melaksanakan komponen-komponen
keterampilan pengelolaan kelas.
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi
kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang. Selain itu
perhatian dan minat siswa akan tetap terpelihara. Diusahakan, saat guru
memberi tantangan, soal dimulai dari yang mudah dan semua siswa bisa
menjawab sebagai motivasi untuk menjawab selanjutnya.
3. Bervariasi
Dalam penelitiannya Sadikin, dkk. (2018: 52), menuturkan bahwa salah
satu hal yang dapat dilakukan pendidik untuk meningkatkan hasil belajar

5
6

siswa adalah dengan menciptakan kondisi belajar yang menarik dan


menggunakan variasi assesment. Penggunaan variasi dalam media, gaya
dan interaksi belajar mengajar merupakan kunci pengelolaan kelas untuk
menghindari kejenuhan serta pengulangan aktivitas yang menyebabkan
menurunnya kegiatan belajar dan tingkah laku positif siswa. Jika terdapat
banyak variasi maka kejenuhan akan berkurang dan siswa akan cenderung
meningkatkan keterlibatannya dalam tugas dan tidak akan menunggu
temannya.
4. Keluwesan
Selama proses belajar mengajar, terdapat kemungkinan munculnya
gangguan-gangguan dari siswa. Untuk mencegah gangguan tersebut
diperlukan keluwesan tingkah laku guru untuk dapat merubah strategi
mengajarnya dengan memanipulasi berbagai komponen keterampilan
mengajar yang lain.
5. Penekanan pada Hal-hal yang Positif
Cara guru memelihara suasana yang positif diantaranya adalah dengan
memberi aksentuasi terhadap tingkah laku siswa yang positif dan
menghindari celaan terhadap tingkah laku yang kurang wajar dan
menyadari akan kemungkinan kesalahan yang dapat dibuatnya sehingga
akan mengganggu kelancaran dan kecepatan belajar siswa. Dalam
pelaksanaan kurikulum 2013, salah satu tanggungjawab guru dalam
mengajar adalah mengubah perspektif belajar berpusat pada guru menjadi
berpusat pada siswa. Dengan menerapkan belajar yang berpusat pada
siswa akan melahirkan kemampuan berpikir kritis pada siswa,6 dan secara
tidak langsung juga dapat memindahkan fokus siswa yang biasanya
melakukan kegaduhan, menjadi aktif dalam hal-hal positif misalnya ketika
berdiskusi dan presentasi.

6
Carolina, H. S., Sutanto, A., & Suseno, N., “Pengembangan Buku Ajar Perubahan
Lingkungan Berbasis Model Search, Solve, Create, Share (SSCS) untuk Memberdayakan
Kemampuan Berpikir Kritis,” Didaktika Biologi 1 no. 2 (2017), 79–87.

6
7

6. Penanaman Disiplin Diri


Siswa dapat mengembangkan diri sendiri merupakan tujuan akhir dari
pengelolaan kelas. Untuk mencapai tujuan ini guru harus selalu
mendorong siswa untuk melaksanakan disiplin diri sendiri. Hal ini akan
lebih berhasil jika guru sendiri menjadi contoh atau teladan tentang
pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab.

D. Komponen Keterampilan Mengelola Kelas

Komponen-komponen dalam pengelolaan kelas, sebagai berikut:7

1. Preventif, yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan


pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, seperti:
a. Menunjukan sikap tanggap, keterampilan ini menggambarkan tingkah
laku guru yang telah memperhatikan siswanya sehingga siswa merasa
bahwa guru hadir bersama mereka. Cara yang dilakukan dalam
menunjukkan sikap tanggap ini dengan cara memandang secara
seksama, gerak mendekati, memberikan pernyataan, memberikan
reaksi terhadap gangguan atau ketak-acuhan siswa.
b. Memberikan perhatian, pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru
mampu membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang
berlangsung dalam waktu yang sama. Cara yang digunakan dalam
membagi perhatian yaitu melalui visual dan verbal.
c. Memusatkan perhatian kelompok, seorang guru harus mampu
memusatkan kelompok terhadap tugas-tugas yang diberikan sehingga
siswa tetap terlibat dalam kegiatan belajar. Cara yang dilakukan yaitu
dengan menyiagakan siswa atau memusatkan pada suatu topik dan
menuntut tanggung jawab siswa untuk memperagakan alat atau
melaporkan hasil diskusi.

7
Didi Wahyudi, “Keterampilan Mengelola Kelas,” dalam https://areknerut.wordpress.com
/2012/12/30/keterampilan-mengelola-kelas/ diunduh pada 1 Mei 2020.

7
8

d. Memberikan petunjuk yang jelas, petunjuk yang jelas sangat diperlukan


oleh siswa sehingga siswa tidak mengalami kebingungan dalam
mengerjakan tugas atau perintah.
e. Menegur siswa bila melakukan tindakan menyimpang, siswa yang telah
mengganggu proses pembelajaran dapat diberi teguran. Teguran harus
tegas dan jelas namun menghindari perkataan kasar atau menghina.
Namun teguran ini dapat disepakati bentuknya saat membuat aturan-
aturan tertentu antara siswa dan guru. Guru harus lebih berhati-hati
dalam menasehati siswa terhadap kelas maupun perorangan.
f. Memberikan penguatan, segala tingkah laku hendaknya diberi
penguatan baik itu penguatan positif maupun negatif dan teguran pada
perilaku siswa yang telah menyimpang.
2. Represif, yaitu keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian
kondisi belajar yang optimal, yaitu berkaitan dengan respon guru terhadap
gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat
melakukan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang
optimal. Guru dapat menggunakan strategi:
a. Modifikasi tingkah laku, guru hendaknya menganalisis tingkah laku
siswa yang mengalami masalah/ kesulitan dan berusaha memodifikasi
tingkah laku tersebut dengan mengaplikasikan pemberian penguatan
secara sistematis.
b. Guru menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan
cara memperlancar tugas-tugas melalui kerjasama di antara siswa dan
memelihara kegiatan-kegiatan kelompok.
c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah. Disamping dua keterampilan pengelolaan kelas tersebut, guru
perlu memperhatikan perihal lainnya seperti, menghindari campur
tangan yang berlebihan, menghentikan penjelasan tanpa alasan,

8
9

ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan, penyimpangan, dan


sikap yang terlalu bertele-tele.8

E. Pendekatan dalam Pengelolan Kelas

Penelitian Ali Sadikin dan Nasrul Hakim mengenai “Penerapan buku


ajar dasar-dasar dan proses pembelajaran biologi berbantuan model
pembelajaran “Everyone is A Teacher Here” menunjukan hasil bahwa tindakan
kelas tersebut mampu meningkatkan keterampilan dasar mengajar mahasiswa,
termasuk di dalamnya keterampilan mengelola kelas. Artinya untuk
meningkatkan keterampilan mengajar mahasiswa dapat dibantu oleh model
pembelajar yang tepat.9 Selain itu orang guru harus mendalami kerangka acuan
pendekatanpendekatan kelas sebagai pekerja profesional, sebab di dalam
penggunaan pendekatan tersebut harus terlebih dahulu yakin bahwa
pendekatan yang dipilih oleh guru merupakan alternatif yang baik untuk
menangani kasus pengelolaan kelas sesuai dengan masalahnya. Apabila
alternatif yang dipilih oleh guru tidak memberikan hasil yang memadai, maka
guru masih bisa melakukan analisa kembali terhadap pendekatan yang
digunakan tersebut. Adapun pendekatan dalam pengelolaan kelas ini antara
lain:10

1. Pendekatan Modifikasi Perilaku


Pendekatan modifikasi perilaku bertolak dari psikologi beharival yang
mengemukakan asumsi bahwa semua tingkah laku yang baik maupun yang
tidak baik merupakan hasil proses belajar untuk membina tingkah laku
siswa yang dikehendaki guru harus memberi penguatan positif (memberi

8
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:
Kencana, 2017). h. 198.
9
Sadikin, A., & Hakim, N., “Buku Ajar Berbantuan Model Pembelajaran Everyone is A Teacher
Here: Upaya Meningkatkan Keterampilan Dasar Mengajar Calon Guru Biologi,” Assimilation:
Indonesian Journal of Biology Education 2 no.2 (2019), 47-51.
10
Ahmad Rohani & Abu Ahmadi, Pedoman penyelenggaraan Administrasi Pendidikan Sekolah,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1991). h. 143.

9
10

stimulus positif sebagai pengajaran) dan penguatan negatif (memberi


stimulus negetif sebagai hukuman). Sedangkan untuk mengurangi tingkah
laku yang tidak dikehendaki guru menggunakan hukuman (stimulus
negetif).
2. Pendekatan Iklim Sosial Emosional
Pendekatan ini bertolak dari psikologis klinis dan konseling dengan
anggapan bahwa kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efesien
mempersyaratkan hubungan sosial emosional yang baik antara guru dengan
siswa. Untuk menciptakan hubungan yang baik antara guru dengan siswa,
guru menerapkan sikap-sikap seperti sikap terbuka, sikap menerima dan
menghargai siswa sebagai manusia, sikap empati, dan sikap demokratis.
3. Pendekatan Proses Kelompok
Pendekatan ini bertolak dari psikologi sosial dan dinamika kelompok
dengan asumsi bahwa kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efesien
berlangsung dalam konteks kelompok, yaitu kelompok kelas. Jadi peran
guru dalam rangka mengelola adalah menciptakan kelompok kelas yang
mempunyai ikatan kuat serta dapat bekerja secara efektif dan efesien. Ada
beberapa unsur yang diperlukan guna mengikat kerumunan siswa menjadi
satu kelompok yang mempunyai ikatan yang kuat, yakni tujuan kelompok
(guru mengarahkan siswa pada tujuan kelas yaitu tujuan pengajaran), aturan
(membuat aturan bersama antara guru dengan siswa), pemimpin (guru
dengan sendirinya menjadi pemimpin siswa juga bisa menjadi pemimpin
yang mengarahkan kelompok pada tujuan-tujuan yang telah ditetapkan).

Dalam usaha mengelola kelas secara efektif ada sejumlah kekeliruan


yang harus dihindari oleh guru, yaitu sebagai berikut.
1. Campur Tangan Yang Berlebihan (Teachers Instruction)
Apabila guru menyela kegiatan yang sedang asyik berlangsung dengan
komentar, pertanyaan, atau petunjuk yang mendadak, kegiatan itu akan
terganggu atau terputus. Hal ini akan memberi kesan kepada siswa

10
11

bahwa guru tidak memperhatikan keterlibatan dan kebutuhan anak. Ia


hanya ingin memuaskan kehendak sendiri.
2. Kelenyapan (Fade Away)
Hal ini terjadi jika guru gagal secara tepat melengkapi suatu instruksi,
penjelasan, petunjuk, atau komentar, dan kemudian menghentikan
penjelasan atau sajian tanpa alasan yang jelas. Juga dapat terjadi dalam
bentukwaktu diam yang terlalu lama, kehilangan akal, atau melupakan
langkah-langkah dalam pelajaran. Akibatnya ialah membiarkan pikiran
siswa mengawangngawang, melantur, dan mengganggu keefektifan
serta kelancaran pelajaran.
3. Ketidaktepatan Memulai dan Mengakhiri Kegiatan (Stops and Starts)
Hal ini dapat terjadi bila guru memulai suatu aktivitas tanpa mengakhiri
aktivitas sebelumnya menghentikan kegiatan pertama, memulai yang
kedua, kemudian kembali kepada kegiatan yang pertama lagi. Dengan
demikian guru tidak dapat mengendalikan
4. Penyimpangan (Digression)
Akibat guru terlalu asyik dalam suatu kegiatan atau bahan tertentu
memungkinkan ia dapat menyimpang. Penyimpangan tersebut dapat
mengganggu kelancaran kegiatan kelancaran kegiatan belajar siswa.
5. Bertele-tele (Overdwelling)
Kesalahan ini terjadi bila pembicaraan guru bersifat megulang-ulang
hal-hal tertentu, memperpanjang keterangan atau penjelasan, mengubah
teguran yang sederhana menjadi ocehan atau kupasan yang panjang.11

11
Sadikin, Ali dan Nasrul Hakim, Dasar Dasar dan Proses Pembelajaran Biologi, (Jambi:
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi, 2017), h. 90-91.

11
12

F. Peran Guru dalam Pengelolan Kelas

Secara umum peran guru dalam mengelola kelas yaitu:

1. Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap


lingkungannya.
2. Membangun pemahaman siswa agar mengerti dan menyesuaikan tingkah
lakunya dengan tata tertib kelas.
3. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta tingkah
laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.

Menurut Darmadi (2010: 6-7) ada beberapa peran guru dalam


pengelolaan kelas yaitu:
1. Memelihara lingkungan fisik kelas
2. Mengarahkan atau membimbing proses intelektual dan sosial siswa dalam
kelas
3. Mampu memimpin kegiatan pembelajaran yang efektif dan efesien.

Dalam mengelola kelas sering ditemui kendala-kendala yang dapat


menghambat terjadinya proses pembelajaran yang efesien dan efektif. Untuk
menciptakan proses pembelajaran yang kondusif selain menerapkan
prinsipprinsip pengelola juga kiat-kiat untuk mengatasi kendala tersebut yaitu:

1. Guru tidak boleh campur tangan yang berlebihan terhadap siswa.


2. Guru jangan sampai kehilangan konsentrasi yang dapat menimbulkan
kesenyapan atau pembicaraan terhenti tiba-tiba.
3. Menghindari ketidaktepatan menandai dan mengakhiri suatu kegiatan atau
guru harus tepat waktu
4. Guru harus dapat mengelola waktu karena berkaitan dengan disiplin diri
siswa.
5. Memberikan penjelasan yang jelas, sederhana, sistematis dan tidak
berteletele.

12
13

Manajemen pembelajaran yang efektif dapat terwujud dengan


melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Menetapkan Aturan Kelas (Class Routine)


Kita mengetahui bahwa kebiasaan tiap siswa berbeda. Seorang guru tidak
boleh menyalahkan atau membenci siswa karena kebiasaan mereka karena
kebiasaan baik dan buruk diperoleh dari pengalaman di jenjang pendidikan
sebelumnya dan lingkungan siswa berada. Sehingga untuk membentuk
kebiasaan-kebiasaan yang baik dengan melalui pemberian aturan saat
proses pembelajaran terutama pada awal pertemuan pembelajaran
sehingga terjadi kesepakatan antara siswa dan guru.
2. Memulai Kegiatan Tepat Waktu (Getting Started)
Dalam memulai suatu materi pembelajaran diperlukan ketepatan waktu
bagi guru maupun siswa (masalah keterlambatan telah diatur pada saat
menetapkan aturan kelas) sehingga pembelajaran efektif dan tidak ada
waktu yang terbuang banyak.
3. Mengatur Pelajaran (Managing the Lesson)
Proses pembelajaran yang efektif, guru harus mengatur dan menjaga agar
proses kegiatan berjalan lancar dan tidak mengalami gangguan atau
hambatan. Guru harus mengoptimalkan keikutsertaan siswa, kesempatan
melakukan, penggunaan peralatan, serta mengorganisir pembagian
kelompok, tidak terlalu banyak ceramah sehingga siswa tidak jenuh.
4. Mengelompokkan Siswa (Grouping the Student)
Pada saat meembahas materi tertentu, diperlukan juga siswa harus
berkelompok agar mereka dapat bekerja sama dan tidak individualis.
Kadangkadang diperlukan adanya ketua kelompok sehingga ketua tersebut
dapat memanage dirinya sendiri dan teman-temannya.
5. Mengakhiri pelajaran (Ending the Lesson)
Pada akhir pelajaran diharapkan siswa memiliki kesan yang baik selama
kegiatan berlangsung sehingga siswa selalu mengingat hal-hal yang
berupa pengalaman selama kegiatan. Maka dari itu, seorang guru harus

13
14

membuat klimaks naik pada saat pertemuan sehingga siswa berharap


adanya kegiatan lanjut yang lebih menarik pada pertemuan berikutnya.12

G. Kelebihan dan Kekurangan dalam Mengelola Kelas

Setiap keterampilan pasti ada kelebihan dan kekurangan. Kelebihan ini


akan muncul jika seorang guru mampu membawa suasana dan terampil dalam
mengelola kelas. Namun kekurangan atau kejelekan pengelolaan kelas ini akan
muncul atau guru merasa kewalahan bila belum memahami langkah
memahami keterampilan ini.

4. Kelebihan
a. Sangat efektif dalam pembelajaran
b. Siswa menjadi sangat nyaman bila ini sukses dilakukan
c. Menjadi pembelajaran yang nyaman
d. Siswa menjadi cepat menanggapi setiap pembelajaran yang ada

5. Kekurangan
a. Susah diterapkan
b. Biasanya hanya diterapkan pada tingkat SMP ke atas
c. Perlu menjaga wibawa dan cara bergaul guru
d. Senantiasa fokus pada kelas dan segala permasalahannya.13

12
Wartono, Keterampilan Dasar Mengajar, (Malang: Universitas Kanjuruhan Malang, 2003),
h. 51
13
M. Anuar Rofiq, Pengelolaan Kelas, (Malang: Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h. 51

14
15

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik beberapa


kesimpulan diantaranya yaitu sebagai berikut.

1. Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan atau kecakapan


guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal
serta guru mampu mengembalikannya bila terjadi masalah dan gangguan
dalam proses belajar mengajar.
2. Tujuan pengelolaan kelas adalah mewujudkan situasi dan kondisi kelas,
penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa dalam
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas, dan agar setiap
anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan
pengajaran secara efektif dan efisien.
3. Dalam melaksanakan komponen keterampilan pengelolaan kelas, perlu
diperhatikan pinsip-prinsip dasar pengelolaan kelas. Prinsip-prinsip
tersebut diantaranya yaitu kehangatan dan keantusiasan, tantangan,
bervariasi, keluwesan, penekanan pada hal yang positif, dan penanaman
disiplin diri.
4. Komponen-komponen dalam pengelolaan kelas ada dua yaitu preventif
dan represif.
5. Ada beberapa pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan kelas
diantaranya yaitu pendekatan modifikasi perilaku, pendekatan iklim sosial
emosional, dan pendekatan proses kelompok.
6. Salah satu peran guru dalam pengelolaan kelas adalah mendorong siswa
mengembangkan tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.

15
16

7. Adapun dalam penerapannya, keterampilan pengelolaan kelas memiliki


kelebihan salah satunya yaitu sangat efektif dalam pembelajaran, dan juga
memiliki kekurangan yaitu susah diterapkan.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah yang sangat sederhana ini tentunya banyak


kekurangan dan kekeliruan, yang menjadi sorotan adalah bagaimana makalah
ini dapat disusun setidaknya mendekati kata sempurna dan dapat mencakup
substansi materi yang ingin disampaikan sehingga tujuan pembelajaranpun
dapat terpenuhi. Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun tentunya sangat
mengharapkan segala saran,kritik dan pengayaan yang bersifat membangun
dan dapat diberikan landasan pijakan dari teori yang akan kami tambahkan
demi kesempurnaan penyusunan yang akan datang.

16
17

DAFTAR PUSTAKA

Ali Imran. 1995. “Pembinaan Guru di Indonesia”. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Carolina, H. S., Sutanto, A., & Suseno, N. (2017). “Pengembangan Buku Ajar
Perubahan Lingkungan Berbasis Model Search, Solve, Create, Share
(SSCS) untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis”. Didaktika
Biologi, 1(2), 79–87.
Ellynady. “Keterampilan Mengelola Kelas.” Dalam
http://elinady.blogspot.com/2013/07/keterampilan-mengelola-kelas.html
diunduh pada 1 Mei 2020.
Hakim, N., Yudiyanto, Hakiki, P.R.L., & Soleha, S. (2020). “Analisis Keterampilan
Dasar Mengajar Mahasiswa Tadris Biologi”. JPBIO (Jurnal Pendidikan
Biologi), 5 (1), 56-63. DOI: 10.31932/jpbio.v5i1.576.
Pusat Bahasa Departemen pendidikan Nasional. 2001 Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Rofiq, M. Anuar. 2009. “Pengelolaan Kelas”. Malang: Departemen Pendidikan
Nasional.
Rohani, Ahmad & Abu Ahmadi. 1991. “Pedoman penyelenggaraan Administrasi
Pendidikan Sekolah”. Jakarta: Bumi Aksara.
Rusman. 2017. “Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan”. Jakarta: Kencana.
Sadikin, A., & Hakim, N. (2019). “Buku Ajar Berbantuan Model Pembelajaran
Everyone is A Teacher Here: Upaya Meningkatkan Keterampilan Dasar
Mengajar Calon Guru Biologi”. Assimilation: Indonesian Journal of
Biology Education, 2(2), 47-51. https://doi.org/10.17509/aijbe.v2i2.19249
Sadikin, A., Aina, M., & Hakim, N. (2018). “PENERAPAN ASESMEN
BERBASIS PORTOFOLIO DAN JURNAL BELAJAR UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH

17
18

PERENCANAAN PENGAJARAN BIOLOGI”. BIODIK, 2(2), 50 - 61.


https://doi.org/10.22437/bio.v2iNo 2.4907.
Sadikin, Ali dan Nasrul Hakim. 2017. “Dasar Dasar dan Proses Pembelajaran
Biologi”. Jambi: Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Jambi.
Syaiful Bahri Dzamarah. 2005. “Guru dan Anak Didik dalam interaksi Edukatif
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis”. Jakarta: Rineka Cipta.
Wahyudi, Didi. “Keterampilan Mengelola Kelas.” Dalam
https://areknerut.wordpress.com/2012/12/30/keterampilan-mengelola
kelas/ diunduh pada 1 Mei 2020.
Wartono. 2003. “Keterampilan Dasar Mengajar”. Malang: Universitas Kanjuruhan
Malang.

18

Anda mungkin juga menyukai