Anda di halaman 1dari 6

AGORA Vol. 5, No.

1, (2017)

(9$/8$6, 0$1$-(0(1 .203(16$6, 3$'$ 37 -$<$ /(67$5,

Alexander Roy S dan Roy Setiawan


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: Alexanderroysaputro@hotmail.com,roy ; @peter.petra.ac.id

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana organisasi, seperti pembayaran di hari libur, asuransi kesehatan,
manajemen kompensasi pada PT. Jaya Lestari. Penelitian asuransi jiwa, dan tunjangan pensiun (Heru, 2010).
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan Pemberian kompensasi pada umumnya berdasarkan kinerja
kualitatif ini menggunakan teknik wawancara semi- karyawan. Kompensasi yang diberikan memberikan kontribusi
terstruktur dengan penetapan narasumber purposive dalam semangat kerja karyawan. Kompensasi dapat juga
sampling. dijadikan sebagai strategi bagi perusahaan untuk meningkatkan
Hasil penelitian dan pengamatan pada PT. Jaya Lestari kinerja dari karyawannya. Apabila tingkat produktivitas
menunjukkan bahwa dalam penetapan kompensasi karyawan tinggi sudah selayaknya kompensasi yang diperoleh
diberikan berdasarkan pengelompokan pekerjaan. Hal ini MXJD OHELK EHVDU 0HQXUXW 6LPDPRUD ³*DML GDSDW
dapat dijelaskan dan dijabarkan dari analisis survei berfungsi sebagai motivator perilaku, Gaji mengikuti apa yang
kompensasi, evaluasi pekerjaan, pengelompokkan VHKDUXVQ\D WHUNDLW GHQJDQ NLQHUMD´ 3HPEHULDQ NRPSHQVDVL
pekerjaan, pemberian kompensasi pada tingkat akan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak, baik
pembayaran baik kompensasi langsung dan kompensasi kepada pihak perusahaan maupun pihak karyawan.
tidak langsung, dan penentuan besaran kompensasi. PT Jaya Lestari merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
di bidang kontruksi bangunan di Surabaya. Perusahaan ini
Kata Kunci: memiliki pegawai tetap dan kontrak dimana perusahaan
Kompensasi, Langsung, Tidak Langsung, Sumber Daya memberikan kompensasi berupa gaji, tunjangan, dan bonus atas
Manusia, Gaji, Upah. kinerja karyawan berdasarkan pada jabatan, pendidikan, masa
kerja, serta kemampuan masing-masing setiap pegawai. PT
Jaya Lestari mempunyai prinsip untuk selalu memenuhi
I. PENDAHULUAN kebutuhan pelanggan. Dalam memenuhi kebutuhan pelanggan,
Sumber daya manusia merupakan harta yang paling penting kinerja karyawan merupakan hal utama yang harus diperhatikan
dimiliki oleh suatu perusahaan. Sadar akan pentingnya sumber karena jika kinerja karyawan itu baik senantiasa tujuan
daya manusia bagi kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan akan
perusahaan, maka perusahaan harus memberi perhatian khusus tercapai.
terhadap faktor sumber daya manusia ini. Perusahaan harus Berdasarkan wawancara dengan pemimpin perusahaan,
dapat bersikap adil atas apa yang diberikan sumber daya terdapat masalah dalam pemberian kompensasi terhadap
manusia kepada perusahaan karena karyawan berhak karyawan. Terdapat beberapa karyawan yang keluar dari
mendapatkan timbal balik atas apa yang sudah diberikan perusahaan dikarenakan gaji atau upah yang tidak sesuai
kepada perusahaan sehingga dapat memberikan motivasi dengan yang diinginkan. Pemimpin perusahaan mengetahui
kepada karyawan dalam menjalankan kewajibannya sebagai permasalahan ini berdasarkan informasi yang beliau dapatkan
pekerja. Hubungan kerja yang saling menguntungkan antara dari mandor dimana karyawan keluar dari perusahaan
karyawan dan perusahaan itu sangat diperlukan guna dikarenakan pemberian gaji atau upah yang menurut mereka
mendorong semangat kerja karyawan. Dengan karyawan tidak sesuai. Pemberian kompensasi seperti bonus kepada
memberikan prestasi kerja yang baik maka perusahaan juga karyawan pun juga terkadang menimbulkan kecemburuan
akan memberikan kompensasi yang sesuai atas prestasi yang antara karyawan satu dengan yang lainnya yang mengakibatkan
dicapai karyawan terhadap perusahaan (Simamora, 2006). menurunnya kinerja pada karyawan yang merasa diberlakukan
Menurut Rivai (2009:741), kompensasi merupakan sesuatu dengan tidak adil. Kondisi seperti ini menimbulkan karyawan
yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa tidak dapat tidak produktif dalam bekerja dan pekerjaan tidak
mereka pada perusahaan. Kompensasi bisa diartikan sebagai dapat selesai dengan tepat waktu. Hal ini dapat merugikan
extrinsic rewards yang diterima oleh karyawan dalam bentuk perusahaan dan mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan
dalam bentuk upah atau gaji, insentif atau bonus, dan beberapa karena pekerjaan tidak selesai dengan tepat waktu. Oleh karena
tunjangan. Extrinsic rewards adalah imbalan langsung yang itu pemberian kompensasi yang adil dan benar akan
sifatnya berwujud upah atau gaji pokok yang diterima meningkatkan produktivitas karyawan dalam menyelesaikan
karyawan secara bulanan, mingguan atau setiap jam sebagai pekerjaan dengan tepat waktu.
hasil dari pekerjaan mereka. Insentif merupakan imbalan yang Dari uraian latar belakang tersebut, maka penelitian ini ingin
ditambahkan terhadap upah atau gaji dan biasaya berkaitan mengetahui lebih lanjut mengenai manajemen kompensasi pada
secara langsung dengan presentasi kerja seperti bonus, komisi. PT. Jaya Lestari.
Sedangkan benefit adalah imbalan yang diterima karyawan Menurut Simamora (2006 ³NRPSHQVDVL DGDODK
sebagai hasil dari pekerjaan dan posisi mereka dalam imbalan finansial dan nirwujud serta tunjangan yang diterima
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan Pengelompokkan Pekerjaan


kekaryawanan sebagai ganti kontribusi mereka terhadap Saat menggunakan evaluasi pekerjaan untuk menentukan
NRQWULEXVLQ\D NHSDGD SHUXVDKDDQ´ Mangkunegara (2009, p.83) nilai relative sebuah pekerjaan, komite dapat beralih kepada
PHQJDWDNDQ EDKZD ³NRPSHQVDVL DGDODK VHVXDWX \DQJ tugas yang memberikan tarif pembayaran kepada setiap
dipertimbangkan sebaga suatu penghargaan kepada karyawan pekerjaan, tetapi biasanya lebih dahulu mengelompokan
\DQJ VHEDQGLQJ GHQJDQ SHOD\DQDQ \DQJ WHODK GLEHULNDQ´ pekerjaan tersebut dalam tingkat pembayaran. Tingkat
Menurut Dessler (2015), manajemen kompensasi dapat pembayaran terdiri dari pekerjaan yang kira ± kira memiliki
diterapkan dalam beberapa hal antara lain survei kompensasi, tingkat kesulitan yang sama (Dessler, 2015).
evaluasi pekerjaan, pengelompokkan pekerjaan, memberikan Memberi Kompensasi Setiap Tingkat Pembayaran
kompensasi pada setiap tingkat pembayaran dimana dibagi Langkah berikutnya adalah memberikan taraf pembayaran
menjadi dua yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak kepada tingkatan pembayaran. Perusahaan akan melakukan
langsung. pembayaran upah kepada setiap karyawan atas pekerjaan yang
Survei Kompensasi telah mereka hasilkan sesuai dengan kelas atau divisi yang telah
Survei kompensasi merupakan sebuah metode yang ditentukan sebelumnya. Biasanya perusahaan akan
digunakan untuk mengetahui apakah karyawan diberikan menggunakan kurva upah untuk membantu mengalokasikan
pembayaran yang sesuai dengan pekerjaannya. Hal ini agar tingkat upah ke setiap tingkatan pembayaran atau kepada setiap
pengusaha mampu berkompetisi dalam memperoleh karyawan pekerjaan. Taraf pembayaran pada kurva biasanya merupakan
atau tenaga kerja yang berkualitas dengan memberikan upah yang sekarang dibayarkan oleh pengusaha. Kurva upah
kompensasi yang sesuai dengan pekerjaan yang dibebankan. memperlihatkan taraf pembayaran yang saat ini dibayarkan
Survei kompensasi merupakan data dasar dalam penetapan bagi pekerjaan dalam setiap tingkatan pembayaran, relative
kompensasi karyawan. Sebagai sebuah hasil dari proses terhadap poin atau peringkat yang diberikan kepada masing ±
evaluasi pekerjaan, maka pekerjaan diurutkan sesuai dengan masing pekerjaan atau tingkatan oleh evaluasi pekerjaan
nilai dari pekerjaan. Untuk menentukan tarif perusahaan yang (Dessler, 2015).
adil dan sesuai, sebagian besar perusahaan menggunakan Dessler (2003) menjelaskan bahwa terdapat dua jenis
sistem survei kompensasi secara rutin untuk mendapat hasil kompensasi yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak
yang komparatif tentang kebijakan, praktik, dan metode langsung. Kompensasi langsung adalah pembayaran dalam
pembayaran gaji dari organisasi lain (Dessler, 2015). bentuk upah, gaji, insentif, komisi dan bonus. Kompensasi tidak
Evaluasi Pekerjaan langsung ini disebut juga kompensasi pelengkap karena
Untuk menentukan sebuah manajemen kompensasi yang berfungsi melengkapi kompensasi yang diterima karyawan
sesuai menurut Dessler (2015), dibutuhkan metode evaluasi dan melalui upah atau gaji. Kompensasi tidak langsung merupakan
analisis pekerjaan yaitu penyusunan peringkat pekerjaan balas jasa yang diberikan dalam bentuk penghargaan karyawan
dimana metode ini disusun berdasarkan analisis pekerjaan dan yang tidak dikaitkan dengan prestasi kerja sebagai bagian dari
kemudian dibuat penyusunan dari tiap pekerjaan tersebut secara keuntungan perusahaan yang sesuai dengan kemampuan
subjektif. Metode ini terdapat 5 tahapan untuk melakukan perusahaan. Kompensasi tidak langsung diberikan pada
evaluasi pekerjaan dengan tahapan ini yaitu Informasi karyawan dengan tujuan memberikan dorongan kerja dan
pekerjaan dimana Informasi yang dikumpulkan berupa memberikan kepuasan pada karyawan sehingga diharapkan
deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan semacamnya, karyawan merasa nyaman bekerja dalam perusahaan. Selain itu
lalu memilih dan mengelompokkan pekerjaan dimana hal ini kompensasi tidak langsung juga diharapkan mampu
dilakukan biasanya diurutkan berdasarkan kedudukan atau meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan para karyawan
kelompok pekerjaan, Faktor kompensasi dimana faktor terhadap perusahaan tersebut.
kompensasi biasanya ditentukan berdasarkan faktor tertentu Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi
misal tingkat kerumitan pekerjaan atau menilai tingkat Menurut Sutrisno (2009:112), ada beberapa faktor yang
berdasarkan tugas keseluruhan, Tingkatan pembayaran dimana mempengaruhi pemberian kompensasi antara lain Produktivitas
dilakukan dengan pembuatan tabel dan menyusun tingkatan Kerja dimana pemberian kompensasi melihat besarnya
pekerjaan tersebut, dan terakhir Penggabungan rating dimana produktivitas yang disumbangkan oleh karyawan kepada pihak
hal ini merupakan langkah terakhir untuk melakukan evaluasi perusahaan. Untuk itu semakin tinggi tingkat output, maka
pekerjaan. Langkah ini merupakan merata ± rata nilai dari semakin besar pula komponen yang diberikan oleh perusahaan
masing ± masing pekerja. Metode lainnya adalah penilaian kepada karyawan, Kemampuan untuk membayar dimana secara
kelas pekerjaan atau klasifikasi pekerjaan lebih spesifik logis ukuran pemberian kompensasi sangat tergantung pada
dibandingankan dengan penentuan peringkat pekerjaan, metode kemampuan perusahaan dalam membayar kompensasi
perbandingan faktor merupakan metode peringkat khusus yang karyawan. Karena sangat mustahil perusahaan membayar
membandingkan antar faktor-faktor pekerjaan yang terkait. kompensasi diatas kemampuan yang ada, Kesediaan untuk
Faktor-faktor ini meliputi unsur-unsur umum untuk semua membayar dimana walaupun perusahaan mampu membayar
pekerjaan yang dievaluasi seperti tanggung jawab, keahlian kompensasi, namun belum tentu perusahaan tersebut mau
atau ketrampilan, dan syarat-syarat pekerjaan (pendidikan, membayar kompensasi tersebut dengan layak dan adil, dan
pengalaman, dan kompleksitas), dan metode sistem point yang Penawaran dan permintaan tenaga kerja dimana penawaran dan
mengevaluasi faktor-faktor tiap pekerjaan (seperti permintaan tenaga kerja cukup berpengaruh terhadap
tanggungjawab dan usaha) dengan menggunakan unsur upah pemberian kompensasi. Jika permintaan tenaga kerja banyak
sebagai metode pembanding faktor. oleh perusahaan, maka kompensasi cenderung tinggi, demikian
sebaliknya jika penawaran tenaga kerja rendah, maka
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

pembayaran kompensasi cenderung menurun. Rumusan sampling dimana pengambilan sampel sumber datanya
masalahnya adalah bagaimana manajemen kompensasi pada menggunakan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2015).
PT. Jaya Lestari. Sumber data yang diperoleh peneliti adalah data primer dan
Kerangka Berpikir data sekunder. Sumber data primer yang peneliti peroleh
berasal dari pemilik perusahaan dan beberapa karyawan pada
Evaluasi Manajemen Kompensasi PT. Jaya Lestari
PT. Jaya Lestari. Sedangkan data sekunder yang peneliti
peroleh berasal dari data perusahaan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
Survey Kompensasi melakukan wawancara dengan pemilik dan beberapa karyawan
yang telah ditentukan, observasi partisipasi aktif dimana
peneliti datang ke perusahaan namun tidak ikut terjun dalam
Evaluasi Pekerjaan kegiatan perusahaan, dan juga tinjauan literatur yang
menggunakan data lapangan yang dapat membantu peneliti
mendapat data yang relevan.
Pengelompokkan Pekerjaan Teknik analisis data menggunakan teknik reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan teknik
uji keabsahan data menggunakan triangulasi dimana sebagai
Memberikan Kompensasi Setiap Tingkat Pembayaran pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
lain.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Survei kompensasi
Kompensasi langsung Kompensasi tidak Berdasarkan teori survei kompensasi digunakan untuk
Gaji langsung menentukan standar kompensasi karyawan. PT. Jaya Lestari
melakukan survei kompensasi untuk menentukan standar
Upah Benefit kompensasi untuk karyawan baik mandor maupun karyawan
Insentif (Cuti, Tunjangan) lapangan. PT. Jaya Lestari menentukan kompensasi karyawan
dari pasaran di luar perusahaan.
Komisi Jika dilihat berdasarkan teori survei kompensasi yang ada
Bonus yaitu karyawan diberikan pembayaran sesuai dengan
pekerjaannya, PT. Jaya Lestari sudah melakukan survei
kompensasi untuk karyawannya tetapi Ali Kohar juga
membandingkan dengan pekerjaan yang dikerjakan apakah
menurut beliau sudah memuaskan atau belum karena pendapat
Penentuan Besaran Kompensasi orang itu berbeda-beda ada yang menurut orang lain sudah
Sumber : Garry Dessler (2015), Sutrisno (2009) memuaskan tapi menurut beliau belum memuaskan. Jadi Ali
Kohar selaku pemilik perusahaan hanya mensurvei kisaran
kompensasinya apa saja tetapi belum tentu kompensasi tersebut
dilakukan. Oleh karena itu perusahaan lain mungkin saja
II. METODE PENELITIAN menerapkan kompensasi yang lebih tinggi dengan jenis dan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tingkat kesulitan pekerjaan yang sama dari PT. Jaya Lestari
penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2007), penelitian sehingga menimbulkan adanya kemungkinan karyawan
kualitatif adalah penelitan yang dialami oleh subjek penelitian memilih bekerja di perusahaan lain yang memiliki standart
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik upah yang lebih tinggi.
dan dengan cara diskripsi dalam bentuk kata ± kata dan bahasa, Evaluasi Pekerjaan
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan Evaluasi pekerjaan merupakan salah satu bentuk penerapan
memanfaatkan berbagai metode alamiah. Ada sebelas manajemen kompensasi. Evaluasi pekerjaan bertujuan agar
karakteristik dalam penelitian kualitatif, salah satunya yaitu perusahaan dapat menentukan kompensasi secara adil untuk
deskriptif. Ciri dari deskriptif adalah data yang dikumpulkan karyawan. Pada evaluasi pekerjaan terdapat 4 metode yaitu
hanya berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Data penyusunan peringkat pekerjaan, penilaian kelas pekerjaan,
tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan perbandingan faktor, dan sistem point. Biasanya metode
lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau penyusunan peringkat pekerjaan berdasarkan jabatan karyawan
memo, dan dokumen resmi lainnya (Moleong, 2007). pada perusahaan. sedangkan pada PT. Jaya Lestari
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan menggunakan evaluasi jabatan dengan metode penyusunan
kualitatif dimana penelitian ini dilakukan menggunakan teknik peringkat pekerjaan dimana kompensasinya berdasarkan
wawancara untuk memperoleh data dari narasumber yang tingkat kesulitan, hasil pekerjaan, dan juga keahlian karyawan.
bersangkutan pada PT. Jaya Lestari. Sistem evaluasi ini dirasa cukup membantu perusahaan
Objek penelitian ini adalah manajemen kompensasi pada PT. namun dengan sistem yang tidak rumit karena melihat
Jaya Lestari. Teknik yang digunakan adalah purposive karyawan-karyawan tidak hanya mengerjakan pekerjaan sesuai
dengan kemampuannya tetapi juga dapat membantu pekerjaan
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

karyawan lain yang bukan tanggungjawab mereka bila menimbulkan kecemburuan antara karyawan satu dengan
pekerjaan utamanya telah selesai. PT. Jaya Lestari merasa lainnya. Tentu hal itu berpengaruh terhadap perusahaan seperti
bahwa sistem evaluasi seperti ini jauh lebih mudah untuk fenomena perusahaan yang ada dimana terdapat karyawan
dilakukan. Karyawan yang memiliki kemampuan akan keluar dari perusahaan atau tidak produktiv karena merasa
diberikan tanggungjawab lebih besar sehingga karyawan pun diberlakukan tidak adil.
akan menerima kompensasi yang lebih besar juga dibandingkan Pengelompokkan Pekerjaan
karyawan yang mungkin sudah lama bekerja. 4 tahap evaluasi Saat menggunakan evaluasi pekerjaan untuk menentukan
pekerjaan berdasarkan penyusunan peringkat pekerjaan yang nilai relatif sebuah pekerjaan, biasanya terlebih dahulu
diterapkan pada PT. Jaya Lestari : mengelompokkan pekerjaan tersebut dalam tingkat
1. Informasi Pekerjaan pembayaran. Tingkat pembayaran terdiri dari pekerjaan yang
Menurut hasil wawancara dengan Ali Kohar selaku pemilik kira-kira memiliki tingkat kesulitan yang sama.
perusahaan, pada PT. Jaya Lestari untuk posisi mandor Pengelompokan pekerjaan merupakan tahap dimana
memiliki pekerjaan antara lain yaitu mengawasi dan perusahaan dapat memberikan kompensasi karyawan
mengkoordinir karyawan dalam melakukan pekerjaannya. berdasarkan jenis pekerjaan yang diberikan kepada karyawan
Mengawasi karyawan pun juga harus memiliki keahlian berdasarkan tingkat kesulitan.
tersendiri seperti mandor harus dapat membedakan mana Berdasarkan teori yang ada yaitu pengelompokkan pekerjaan
pekerjaan yang bagus dan mana yang kurang bagus bukan itu berdasarkan tingkat pembayaran dan tingkat pembayaran
hanya mengawasi tanpa memiliki keahlian dalam bidangnya. terdiri dari pekerjaan yang kira-kira memiliki tingkat kesulitan
Menurut Yono selaku mandor selain memiliki keahlian dalam yang sama, PT. Jaya Lestari sudah melakukan pengelompokan
mengawasi pekerjaan para pekerja, juga harus mencatat pekerjaan dengan baik dimana mengelompokan berdasarkan
kebutuhan-kebutuhan apa yang kurang untuk keperluan para tingkat kesulitan pekerjaan yang sama.
pekerja seperti kurangnya bahan yang dipakai. Sedangkan Memberi Kompensasi Setiap Tingkatan Pembayaran
untuk pekerjaan yang dilakukan karyawan bergantian sesuai Kompensasi dibagi menjadi dua yaitu kompensasi langsung
dengan kebutuhan pekerjaan yang dibutuhkan tetapi hal seperti dan tidak langsung. Kompensasi langsung merupakan
ini dilakukan apabila pekerjaan utamanya sudah selesai dan kompensasi berupa pembayaran langsung dalam bentuk gaji,
tidak memiliki pekerjaan yang bisa dikerjakan. upah, insentif, bonus, dan komisi. Sedangkan kompensasi tidak
2. Memilih dan mengelompokan pekerjaan langsung merupakan balas jasa yang diberikan dalam bentuk
Pengelompokkan pekerjaan pada PT. Jaya Lestari telah penghargaan karyawan biasanya berupa benefit dan tunjangan.
ditentukan oleh pimpinan selaku pemilik perusahaan. PT. Jaya Lestari memberikan kepada karyawan kompensasi
Pengelompokan pekerjaan ini dibagi menjadi mandor dan langsung dan tidak langsung. Kompensasi langsung yang
karyawan lapangan. Pekerjaan karyawan lapangan itu diberikan kepada karyawan lapangan PT. Jaya Lestari berupa
dibedakan menjadi 2 bagian antara lain pekerja berat dan upah, insentif, dan bonus. Upah diberikan berdasarkan waktu
pekerja ahli. Pekerja berat itu seperti menggali dan kerja karyawan yang dimana semakin rajin karyawan masuk
membongkar beton sedangkan pekerja ahli itu sesuai dengan bekerja semakin tinggi upah yang diterima. Untuk karyawan
keahlian mereka seperti tukang batu, tukang plaster, tukang dengan pekerjaan berat akan diberikan upah antara Rp. 150.000
keramik, tukang marmer, dll. ± Rp. 200.000 per harinya, karyawan dengan keahlian akan
3. Faktor kompensasi diberikan upah antara Rp. 100.000 ± Rp. 150.000 per harinya,
Menurut Ali Kohar, faktor kompensasi dibedakan dan untuk mandor akan diberikan upah antara Rp. 200.000 ±
berdasarkan 3 hal yaitu tingkat kesulitan pekerjaan, hasil kerja, Rp. 250.000 per harinya. Dari hasil wawancara yang diperoleh
dan juga keahlian karyawan. Lama kerja karyawan bukan dari narasumber 4 yang menjabat sebagai karyawan
menjadi penentu kompensasi untuk karyawan lapangan menyatakan cukup puas dengan kompensasi yang diterima dan
dikarenakan yang sudah lama bekerja belum tentu hal ini menandakan bahwa kompensasi berupa upah yang
menghasilkan hasil yang baik daripada karyawan baru. diterima karyawan sudah cukup memadai walaupun seharusnya
4. Tingkatan pembayaran akan lebih adil bila diterapkan berdasarkan lama kerja
Dari faktor penentuan kompensasi yang diterapkan oleh PT. karyawan tersebut. Dengan metode demikian akan lebih adil
Jaya Lestari tersebut kemudian dibuat susunan upah karyawan. untuk karyawan. Untuk bonus perusahaan memberikan dalam
Berikut ini merupakan bagan susunan upah karyawan lapangan bentuk uang dan kadang dapat dalam bentuk barang. Biasanya
pada PT. Jaya Lestari : pada PT. Jaya Lestari memberikan bonus saat pekerjaan itu
Mandor Rp. 200.000 ± 250.000 selesai dengan hasil yang memuaskan.
(upah harian) Jika dilihat dari bentuk kompensasi langsung pada PT. Jaya
Pekerja Berat Rp. 150.000 ± 200.000 Lestari, PT. Jaya Lestari hanya memberikan upah pada
(upah harian) karyawan lapangan, adanya insentif dalam bentuk sistem
Pekerja Ahli Rp. 100.000 ± 150.000 lembur yang bersifat sewaktu-waktu, dan juga bonus yang
(upah harian) dapat berbentuk uang maupun barang. Insentif juga merupakan
Tabel 4.2 Upah Karyawan kompensasi yang diberlakukan untuk karyawan lapangan pada
(Sumber : Pemilik Perusahaan) PT. Jaya Lestari. Sistem insentif yang dimaksud yaitu sistem
Jika dilihat dari evaluasi pekerjaan yang dilakukan oleh PT. lembur. Sistem lembur ini diberikan sewaktu-waktu dengan
Jaya Lestari, belum dilakukannya evaluasi pekerjaan tujuan untuk mengejar target penyelesaian pekerjaan. Sistem
berdasarkan informasi pekerjaan yang ada. Hal tersebut dapat lembur ini dimulai dari pukul 17.00 - 21.00 dan upah yang
diberikan itu dianggap 1 hari kerja. Menurut Yono dan Rokin
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

sistem lembur ini sangat bermanfaat karena dapat menambah pembagian kerja maka perusahaan dapat mempertahankan
penghasilan mereka. karyawan dan meningkatkan kinerja karyawan serta tentu saja
PT. Jaya Lestari tidak memberikan gaji bulanan dan komisi hal tersebut akan berdampak pada kemajuan perusahaan.
bagi karyawan. Secara teori, sifat bonus dan komisi memang Adapun saran-saran yaitu perusahaan seharusnya menentukan
hampir sama namun memiliki arti yang sedikit berbeda. Bonus pembagian job description yang jelas mengenai pekerjaan
sebagai bentuk penghargaan bagi karyawan yang melaksanakan masing-masing karyawan agar pemberian kompensasi pun akan
pekerjaannya dengan baik sedangkan komisi yaitu penghargaan lebih adil untuk karyawan, perusahaan seharusnya menetapkan
bagi karyawan yang melebihi target penjualan yang ditetapkan standar hasil kerja agar karyawan mengetahui bagaimana
perusahaan. standar hasil kerja yang bagus sehingga karyawan tidak merasa
Sedangkan untuk kompensasi tidak langsung PT. Jaya Lestari upah yang diberikan itu tidak sesuai dengan hasil yang
memberikan benefit dalam bentuk tunjangan. Karyawan PT. dihasilkan. Standar hasil kerjanya antara lain rapi, bersih,
Jaya Lestari mendapatkan tunjangan hari raya dan tunjangan pekerjaan selesai tepat waktu sesuai dengan perjanjian, sesuai
kesehatan. Perusahaan memberikan tunjangan kesehatan dengan gambar baik ukuran maupun bentuk dan kualitas
apabila terdapat karyawan yang mengalami kecelakaan di bangunan terjaga seperti pembuatan dinding lurus tidak miring,
tempat kerja. Tunjangan lainnya juga diberikan seperti barak dan lain-lain, dan perusahaan perlu memberikan tunjangan lain
pekerja, toilet untuk pekerja, serta fasilitas-fasilitas lain untuk seperti cuti dan hak pakai motor sebagai penunjang kinerja
pekerja. karyawan tersebut.
Perusahaan bisa menambahkan jenis kompensasi tidak
langsung pada karyawan seperti memberikan karyawan hak DAFTAR PUSTAKA
pakai sepeda motor untuk karyawan dalam bekerja. Jadi Amran. 2011. Analisa Sistem Kompensasi dan Pengembangan
perusahaan meminjamkan sepeda motor perusahaan untuk Karyawan.
karyawan yang melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga Angelina. 2014. Analisis Kompensasi pada PT. Cemara Emas
perusahaan dapat terus mempertahankan karyawan yang Indah di Surabaya.
potensial dan membuat karyawan semangat dalam bekerja. Dessler. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Penentuan Besaran Kompensasi Kesepuluh. Jilid 1. Jakarta : PT. Indeks.
Saat menentukan suatu kompensasi tentunya terdapat faktor Dessler. 2015. Human Resource Management. 14th Edition.
yang menjadi penentuan besar atau tidaknya kompensasi yang Florida International University.
diberikan kepada karyawan. PT. Jaya Lestari telah menentukan Fernanta. 2014. Analisa Penilaian Kinerja dan Kompensasi
besaran kompensasi berdasarkan faktor-faktor yang terdapat pada CV. Mutiara.
dalam teori penentu besaran kompensasi. Faktor-faktor tersebut Handoko, H. (2011). Manajemen personalia dan sumber daya
yaitu produktivitas kerja, kemampuan untuk membayar, manusia. Yogyakarta: BPFE.
kesediaan untuk membayar, dan penawaran dan permintaan Hasibuan. 2007. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah,
tenaga kerja. Bumi Aksara, Jakarta.
Heru. (2010). Manajemen sumber daya manusia sebagai dasar
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN meraih keunggulan bersaing. Yogyakarta: STIE YKPN
Berdasarkan hasil penelitian, PT. Jaya Lestari sudah Humaero. 2014. Sistem Kompensasi di Madrasah AL-Ihsan
melakukan manajemen kompensasi dengan baik antara lain Pandeglang Banten.
survei kompensasi, evaluasi pekerjaan, pengelompokkan Kirk. 2001. The Price is Right : Your Staff Compensation Plan
pekerjaan, memberikan kompensasi setiap tingkat pembayaran, Should Address Four Element: base pay, bonus,
dan penentuan besaran kompensasi namun belum sempurna incentives and non cash compensation.
dalam hal penyusunan peringkat pekerjaan dimana tidak Kristanto. 2014. Analisis Pelaksanaan Pelatihan dan Pemberian
berdasarkan informasi pekerjaan. PT. Jaya Lestari melakukan Kompensasi Bagi Karyawan pada Yayasan Pendidikan
survei kompensasi dengan mendapatkan informasi dari Kristen Sunodia di Samarinda, Kalimantan Timur.
perusahaan lain yang sejenis mengenai kompensasi apa saja Listyani. 2014. Analisis Kompensasi pada PT. Makmur Jaya
yang diberikan untuk karyawan. Hasil survei tersebut akan Mojokerto.
diterapkan apabila sesuai dengan standar hasil kerja PT. Jaya Madura. (2007). Pengantar Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Lestari. PT. Jaya Lestari melakukan evaluasi pekerjaan dengan Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif.
metode penyusunan peringkat pekerjaan yang berdasarkan Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
tingkat kesulitan pekerjaan, hasil kerja, dan juga keahlian Mangkunegara, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia.
karyawan. Namun PT. Jaya Lestari tidak melakukan Bandung: Remaja Rosdakarya.
penyusunan peringkat pekerjaan berdasarkan informasi Ningrum. 2012. Peranan Kompensasi Karyawan Dalam
pekerjaan dimana karyawan akan dipekerjakan sesuai Peningkatan Motivasi Kerja.
kebutuhan. PT. Jaya Lestari sudah melakukan pengelompokkan Rivai. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
pekerjaan dengan baik dimana mengelompokkan berdasarkan Perusahaan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
tingkat kesulitan pekerjaan yang sama. Riyadi (2011). Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya
PT. Jaya Lestari juga menerapkan pembagian kompensasi Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
untuk karyawan baik kompensasi langsung berupa upah, Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur.
insentif, dan bonus maupun kompensasi tidak langsung yaitu Rudiyansari. 2014. Sistem Kompensasi pada PT. Bondi Syad
tunjangan hari raya dan tunjangan kesehatan. Apabila Mulia.
perusahaan menerapkan kompensasi yang sesuai dengan
AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)

Sangadji, E.M. (2010). Pendekatan Praktis Dalam Metodologi


Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Setiyowati. 2009. Studi Deskriptif Sikap Karyawan Usia Tua
Terhadap Kompensasi Keuangan dan Non Keuangan
pada PT. Filma Utama Soap Surabaya.
Simamora, H. (2006). Manajemen sumber daya manusia. Edisi
ketiga. Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE YKPN.
Simamora, H. (2006). Riset sumber daya manusia dalam
organisasi. Yogyakarta: STIE YKPN
Sofyandi, H. 2008. Manajemen Sumber daya manusia, Edisi
Pertama, Graha ilmu, Yogyakarta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, E. 2009. Manajemen Sumber daya manusia. Edisi
pertama, cetakan pertama, penerbit kencana, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai