USULAN PENELITIAN
FIRDA MAULYAWATIE
18.05.1.0013
Tiada kata paling indah selain puji dan rasa syukur kepada Allah SWT,
hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
skripsi ini masih kurang dari sempurna, hal itu disadari karena keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Besar harapan bagi penulis,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak lain pada
dukungan motivasi, bantuan berupa bimbingan yang sangat berharga dari pihak
i
1. Bapak Dr. Indra Adi Budiman, M.Pd, selaku Rektor Universitas Majalengka.
2. Bapak H. Masduki, Ir., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Majalengka.
4. Untuk seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis
diberikan.
5. Seluruh sahabat dan teman yang telah banyak memberikan dukungan, bantuan,
Majalengka, 2022
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
iii
3.3. Populasi, Sampel dan Penentuan Ukuran Sampel.....................................53
3.3.1 Populasi................................................................................................53
3.3.2 Sampel.................................................................................................54
3.3.3 Penentuan Ukuran Sampel.................................................................55
3.4. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................56
3.4.1 Jenis dan Sumber Data.......................................................................56
3.4.2 Prosedur Pengumpulan Data.............................................................56
3.5. Pengajujian Instrumen Penelitian................................................................56
3.5.1 Uji Validitas........................................................................................56
3.5.2 Uji Realibilitas....................................................................................57
3.6. Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis..............................................57
3.6.1 Analisis Deskriptif..............................................................................58
3.6.2 Analisis Verifikatif............................................................................58
3.6.3 Uji Asumsi Klasik.............................................................................58
3.6.4 Analisis Regresi Berganda.................................................................61
3.6.5 Analisis Koefisien Determinasi.........................................................62
3.6.7 Uji Kelayakan Model (Uji F)............................................................62
3.7. Uji Hipotesis..................................................................................................64
3.7.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t).............................................................64
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................67
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
iv
Tabel 1.1 Data Penjualan Seblak Ceker Naga Majalengka Periode Maret 2021 – Maret
2022
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 3.1 Kurva Uji F
vi
BAB I
PENDAHULUAN
era digital.
Indonesia. Menurut riset platform manajemen media sosial HootSuite dan agensi
online. Strategi promosi melalui internet khususnya dengan social media dapat
yang mahal.
1
2
saja, melainkan saat ini kuliner sudah menjadi gaya hidup dari
masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya bisnis kuliner saat ini
yang berkembang dengan kreatifitas dan inovasi yang tinggi guna untuk
melalui social media harus dapat menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan.
setiap perusahaan, jika ingin bersaing di pasar maka produk yang dihasilkan
harus mempunyai kualitas yang baik sehingga bisa memuaskan kebutuhan dan
pembelian konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
akan memberikan referensi yang baik kepada orang lain. Lupiyoadi dalam
Sitorus dan Utami (2017:147) menyatakan bahwa informasi dari mulut ke mulut
sebagai salah satu strategi promosi yang efektif, karena yang akan
disadari karena kepuasan akan pelayanan atau produk yang diberikan. Word of
Mouth antar konsumen yang muncul secara alami dan jujur merupakan efek
yang diinginkan oleh perusahaan, dan ini diakui oleh semua pakar marketing
bahwa pesan pemasaran yang dihasilkannya pun jauh lebih efektif di banding
social media sebagai sarana promosi bisnis kuliner. Seblak Ceker Naga memulai
usahanya pada bulan Februari 2014, pada awalnya hanya dijual melalui aplikasi
BBM, kemudian beralih ke grobak depan rumah, dan kini berupa kafe, Seblak
produk dari konten foto yang diunggah melalui akun Instagram. Konsumen
Seblak Ceker Naga tidak hanya di kafe Jl. Imam Bonjol Majalengka Kulon
tetapi juga sudah ada beberapa cabang di Yogya Grand lt.3, Surya Kadipaten,
usahanya di Kafe Jl. Imam Bonjol dulu adalah rumah tinggal owner. Rumah
bergaya jadul itu, secara bertahap beralih fungsi menjadi tempat jualan. Pada
awalnya, hanya teras rumah yang digunakan, lalu ruang tamu di pakai, hingga
akhirnya seluruh rumah diapakai. Hal ini membuat sang empunya rumah harus
pindah.
menggunakan social media didukung juga oleh kualitas produk makanan yang
produk merupakan hal yang sangat penting sebelum konsumen melakukan suatu
atau yang biasa disebut dengan word of mouth. Keputusan pembelian seorang
konsumen selain dipengaruhi oleh kualitas dari suatu produk, tidak jarang juga
cukup pesat dari industri kuliner, Seblak Ceker Naga tetap bertahan, walaupun
usahanya. Fenomena diatas yang terjadi di industri kuliner Seblak Ceker Naga
5
dan hasil penelitian terdahulu maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
ini. Berikut adalah total penjualan Seblak Ceker Naga pada tahun 2021.
Tabel 1.1
Seblak Ceker Naga mengalami peningkatan dan penurunan, pada bulan Maret
2021 penjualan Seblak Ceker Naga sebanyak 3.203 porsi. Sedangkan pada bulan
April sebanyak 3.216 porsi terjadi peningkatan sebesar 20% Pada bulan Mei
Selanjutnya pada bulan Juni penjualan sebanyak 3.260 porsi terjadi peningkatan
sebesar 11% lalu pada bulan Juli penjualan sebanyak 3.303 porsi maka terjadi
peningkatan sebesar 13% pada bulan Agustus jumlah penjualan sebanyak 3.245
porsi terjadi penurunan sebesar 17%, pada bulan September penjualan sebanyak
6
sebanyak 3.216 porsi terjadi peningkatan sebesar 18%, lalu pada bulan Januari
dan terakhir pada bulan Maret 2022 sebanyak 3.245 porsi mengalami
peningkatan 26% total penjualan Seblak Ceker Naga pada tahun 2021-2022
sebanyak 42.131 dan berdasarkan hasil wawancara dengan Owner Seblak Ceker
Naga dari total penjualan Seblak tersebut sebesar 90% merupakan pemesanan
secara online dan sisanya yang datang langsung ke Seblak Ceker Naga. Selain
Efek dari adanya word of Mouth sangat besar bahkan banyak pemasar
yang telah memanfaatkannya karena berasal dari sumber terpercaya (Bagas &
dari orang lain maka Seblak Ceker Naga memanfaatkan testimoni dari konsumen
sebagai salah satu informasi untuk dijadikan acuan bagi konsumen lai yang akan
Word Of Mouth dan Kulitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada
ceker naga.
ceker naga
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi
penyusunan skripsi yang akan diajuakan sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar S-1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Majalengka.
empiris tentang :
8
ceker naga.
word of Mouth dan kualitas produk. Selain itu sebagai sarana dalam
Agar penelitian ini dapat dilakukan secara efektif dan efisien, maka waktu yang
digunakan untuk melakukan penelitian ini diperkirakan dari bulan Maret 2022 sampai
Table 1.2
Tahun 2022
No Tahap Kegiatan Bulan
tindakan menciptakan guna atau manfaat karena tempat, waktu dan kepemilikan.
komersial yang berhubungan dengan arus barang dan jasa antara produsen dan
konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2009), “Pemasaran adalah salah satu
kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan
11
12
penghasilan dengan biaya yang layak. Setiap perusahaan menganut salah satu
1. Konsep Produksi
produksi atau operasi (internal). Asumsi yang diyakini adalah konsumen hanya
2. Konsep Produk
3. Konsep Penjualan
4. Konsep Pemasaran
13
lebih inovatif dan menyeleksi pangsa pasar yang sesuai dengan yang diharapkan
oleh perusahaan serta mempromosikan produk baru tersebut pada calon pembeli.
Pemasaran merupakan suatu seni dan ilmu di dalam pasar sasaran untuk
menarik,
menyusun, menentukan harga, serta menyalurkan suatu produk, jasa dan ide
perusahaan tersebut.
menyusun, dan menjaga keuntungan dari pertukaran dengan tujuan pasar untuk
produk terhadap pasar sasaran untuk mencapai tujuan di dalam organisasi atau
mengatur kegiatan).
dengan peluang dan ancaman di pasar yang selalu berubah-ubah dan bertujuan
15
dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mnecapai tujuan dari sebuah
(2017) strategi pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu:
pasar dan posisi pasar maka dapat disusun strategi bauran pemasaran (marketing
aktifitas pemasaran yang lebih baik dalam mencapai tujuan perusahaan. Program
atau rencana pemasaran tersebut terdiri dari beberapa alat pemasaran yang
price, place and promotion), sedangkan untuk pemasaran jasa menurut Nirwana
(Ryan dan Edwin, 2013) terdapat tiga variabel tambahan (physical evidence,
1. Product (Produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk dapat berupa sub
kategori yang menjelaskan dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan
2. Price (Harga)
dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan
bauran pemasaran yang bersifat fleksibel dimana suatu harga akan stabil dalam
jangka waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat meningkat atau menurun
3. Place (Tempat)
The various the company undertakes to make the product accessible and
tersedia pada konsumen sasaran. Tempat memiliki peranan yang sangat penting
tujuan dari tempat adalah menyediakan brang dan jasa yang dibutuhkan dan
4. Promotion (Promosi)
communicate and promote is product the target market”. Promosi adalah semua
yang ada sebagai cara untuk memperkenalkan suatu produk atau jasa
Bukti yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen
sebagai usulan nilai tambah konsumen. Bukti fisikmerupakan wujud nyata yang
6. People (Orang)
7. Process (Proses)
Semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana jasa
lokasi social online dimana para pelanggan secara alami menghabiskan waktu.
pengakuan, ingatan dan bahkan tindakan terhadap suatu merek, produk, bisnis,
individu, atau kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan alat dari web sosial seperti blogging, microblogging, dan jejaring
sosial
Menurut (Ariadi & Saino, 2014) pemasaran media sosial adalah upaya
perusahaan, produk atau jasa yang berharga. Pemasaran media sosial adalah
pratekkan untuk melibatkan pelanggan pada lokasi social online dimana para
adalah kegiatan pemasaran yang memamfaat kan media sosial dimana media
yang berkaitan dengan produk yang dijual antara perusahaan dan konsumen atau
cara yang praktis, salah satunya menggunaka social media. Menurut (Gunelius,
2011) tujuan paling umum penggunaan social media adalah sebagai berikut:
negatif.
5. Riset pasar: menggunakan alat-alat dari web sosial untuk belajar tentang
produk, jasa, atau ide yang menggunakan media sosial sebagai medianya.
2. Pemasaran melalui media sosial. Selain iklan online, para pemasar juga
(Facebook atau Instagram), dunia virtual (Second Life, There, atau Kaneva),
Pemasaran melalui media sosial adalah salah satu bentuk periklanan yang
mungkin masuk ke dalam lebih dari satu kategori tertentu tergantung pada
sebagai berikut :
1. Publikasi Web
2. Jejaring Sosial
berbagi informasi dengan pengguna lain. Sebuah layanan jaringan sosial pada
dasarnya terdiri dari perwakilan dari tiap pengguna, hubungan sosial pengguna,
dan berbagai layanan tambahan. Platform Umum jaringan sosial meliputi: Alat
22
(IdeaScale, Chaordix).
online yang dirancang khusus untuk menyimpan konten. Platform umum untuk
Drupal).
Sedangkan Menurut (Kotler & Keller, 2014) ada tiga jenis utama untuk
sosial media:
Komunitas online dan forum datang dalam segala bentuk dan ukuran.
Banyak yang dibuat oleh pelanggan atau kelompok pelanggan tanpa bunga
melalui posting, instan messaging, dan chatting diskusi tentang minat khusus
2. Blogs
Ada tiga juta pengguna blogs dan mereka sangat bervariasi, beberapa
3. Social Networks
pasca pembelian).
pesan dan penerima pesan dimana penerima pesan menerima pesan dengan cara
tidak komersil mengenai suatu produk, pelayanan, atau merek. Word of mouth
24
Silviana, & Melone, 2011) Word of Mouth adalah kegiatan pemasaran yang
dan mau menjual merek kita kepada orang lain. Word of mouth (WOM) adalah
pernyataan (secara personal atau non personal) yang disampaikan oleh orang
lain selain organisasi (service provider) kepada konsumen (Tjiptono & Chandra,
2014).
bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan
kepada orang lain sehingga secara tidak langsung konsumen tersebut telah
1. Organic Word of Mouth adalah pembicaraan yang bersemi secara alami dari
Menurut (Harjadi & Fatmasari, 2010) dari perspektif strategi dan fungsi
1. Talking.
Level pertama ini merupakan word of mouth yang paling mendasar yang sering
terjadi dan dilakukan. Word of Mouth pada level ini tidak berhubungan langsung
dengan penjualan.
2. Promoting.
kepada orang lain (word of mouth to make your customers do the promotion). 3.
Selling.
make your customer do the selling).Ini merupakan tahapan word of mouth yang
paling penting bagi sebuah perusahaan. Pada level ini konsumen membuat suatu
dari segi produk utama yang mereka konsumsi maupun service atau
melakukan word of mouth karena motif emosi atau perasaan terhadap produk
lain.
bagian dari suatu kelompok adalah perasaan manusia yang paling kuat. Setiap
individu ingin merasa terhubung dengan individu yang lain dan terlibat dalam
suatu lingkungan sosial. Membicarakan sauatu produk adalah salah satu cara
Menurut (Harjadi & Fatmasari, 2010) ada beberapa cara yang dapat
adalah:
pelanggan.
fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuan untuk
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Martono dan Iriani (2014) arti dari
pemilihan suatu produk oleh konsumen. Produk yang ditawarkan haruslah suatu
produk yang benar-benar teruji dengan baik mengenai kualitasnya. Karena bagi
konsumen yang diutamakan adalah kualitas dari produk itu sendiri. Konsumen
akan menyukai dan memilih produk yang mempunyai kualitas lebih baik bila
dibandingkan dengan produk lain sejenis yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginanannya.
dihasilkannya sudah melalui prosedur kerja yang cukup baik, namun jika tetap
kualitas barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen tersebut tetap dinilai
sebagai suatu yang memiliki kualitas yang rendah. Disamping harus mampu
29
barang yang dihasilkan juga dapat dilihat dari konsistensi keterpenuhan harapan
berhubungan dengan harapan dari pelanggan itu sendiri terhadap kualitas produk
yang dirasakannya.
produk yaitu:
1. Bentuk (Form) Produk dapat dibedakan secara jelas dengan yang lainnya
dan pengembangannya.
digunakan.
perbaikan atas produk jika rusak. Idealnya produk akan mudah diperbaiki
Dalam hal mutu suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
kadang mengalami keragaman. Hal ini disebabkan mutu suatu produk itu
bahwa suatu produk dapat memenuhi standar yang telah ditentukan atau tidak,
1. Manusia
sangat mempengaruhi secara langsung terhadap baik buruknya mutu dari produk
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Maka aspek manusia perlu mendapat
2. Manajemen
dalam bebarapa kelompok yang biasa disebut dengan Function Group. Dalam
hal ini pimpinan harus melakukan koordinasi yang baik antara fungtion group
koordinasi tersebut maka dapat tercapai suasana kerja yang baik dan harmonis,
3. Uang
mesin atau peralatan produksi, perbaikan produk yang rusak, dan lain-lain.
4. Bahan Baku
Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan akan
mempengaruhi mutu suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan. Untuk itu
pengendalian mutu bahan baku menjadi hal yang sangat penting dalam hal bahan
baku, harus memperhatikan beberapa hal antara lain: seleksi sumber dari bahan
serta penyimpanan. Hal hal tersebut harus dilakukan dengan baik sehingga
yang kurang lengkap serta mesin yang sudah kuno dan tidak ekonomis akan
produk yang dihasilkan kemungkinan tidak akan laku dipasarkan. Hal ini akan
dan jasa untuk konsumsi pribadi, secara umum konsumen mengikuti suatu
2008:178)
pembelian adalah “salah satu tahap dari keseluruhan proses mental dan
kegiatankegiatan fisik lainnya yang terjadi dalam proses pembelian pada suatu
periode dan waktu tertentu serta pemenuhan kebutuhan tertentu atau dengan kata
lain merupakan suatu rangkaian tahapan yang diambil oleh seorang konsumen”.
adalah sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang atau jasa, konsumen
atau jasa tersebut dapat dibeli, bagaimana dengan cara pembayaranya dan
bagaimana manfaat sebuah produk atau jasa tersebut agar sesuai dengan
kebutuhan.
keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk
pembelian.
Amstrong (2008:178-179).
Gambar 2.1
1. Pengenalan Kebutuhan
akan merasa lapar dan haus timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga
2. Pencarian Informasi
mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu kuat dan produk yang memuaskan
ada di dekat konsumen. Jika tidak konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu
tampilan), sumber public (media massa dan pencarian internet), dan sumber
1. Evaluasi Altenatif
samai pada sejumlah pilihan merek akhir. Bagaimana cara konsumen memeilih
pilihan merek. Konsumen sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda
2. Keputusan Pembelian
yang paliang di sukai, tetapi dua factor bisa berada antara niat pembelian dan
keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, apabila seseorang
yang mempunyai arti penting bagi Anda berfikir bahawa Anda seharusnya
mebeli suatu produk maka Anda akan menirunya. Faktor kedua adalah
produk yang diharapkan namun kejadian tidak terduga bisa mengubah niat
pembelian.
Setelah pembelian produk konsumen akan mersakan puas atau tidak puas
dan terlibat dalam perilaku pasca pembelian yang harus diperhatikan oleh
digunakan dalam penelitian ini merujuk pada Kotler dan Amstrong adalah
sebagai berikut :
36
keilmiahan suatu penelitian. Kajian pustaka memuat berbagai sumber yang diacu
dalam sajian pustaka seorang peneliti bukan sekedar menjadi “compiler”, tetapi
ia harus bertindak sebagai “analyticcal and critical thinker”, sehingga dia akan
37
mampu melebur berbagai konsep dalam acuan tersebut untuk diramu dengan
analisis data menjadi suatu teori yang partly modified or fully modified.
dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini penulis memakai
beberapa penelitian yang dilakukan oleh orang lain, yang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 2.1
Pada penelitian ini yang dilakukan oleh Gede Wisnu Saputra (2020)
penelitian ini adalah kuantitatif. Perbedaanya pada populasi. Pada penelitian ini
strategi promosi social media dan kualitas produk serta word of Mouth
sido semi malang). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif teknik pengambilan
digunakan.
donuts and coffee kota samarinda. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif teknik
40
Pada penelitian yang dilakukan oleh Nuraini dan Musthofa Hadi (2019)
pengakuan, ingatan dan bahkan tindakan terhadap suatu merek, produk, bisnis,
individu, atau kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan alat dari web sosial seperti blogging, microblogging, dan jejaring
sosial.
41
dikarenakan konsumen tidak perlu datang langsung ke toko yang tentunya akan
berbelanja secara online. Sesperti yang dinyatakan oleh Gunelius dalam Lubiana
Molinari, Abratt, & Dion (2008) yaitu pembelian dan Word of Mouth
komunikasi dari mulut ke mulut dan merekomendasikan kepada orang lain atas
suatu produk, jika mereka memperoleh nilai dari suatu produk sehingga memicu
menghendaki informasi dari mulut ke mulut karena mereka tidak percaya kepada
iklan dan pesan penjualan. Atau mungkin mencari informasi tambahan untuk
(2009), “Word of Mouth memiliki pengaruh yang sangat penting dan menjadi
manusia suka berbicara dan memberitahukan apa yang dialami kepada orang
lain”
keahlian lawan bicara, kepercayaan terhadap lawan bicara, daya tarik lawan
bicara, kejujuran lawan bicara, objektivitas lawan bicara, niat lawan bicara.
berbagai alternaif pilihan yang ada terhadap produk yang paling sesuai dengan
produk adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung
untuk menarik perhatian konsumen. Hal ini di dukung oleh penelitian yang
dilakukan Ana Agutina, Rahayu Puji Suci, Wahju Wulandari (2021) yang
keputusan pembelian dan menggunakan suatu produk (Syarif & Gultom, 2008).
Pendapat tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Monalisa,
Anis, & Sunarti (2015) yang mengungkapkan bahwa kualitas produk yang
konsumen untuk membeli suatu barang sudah bulat yang meliputi mengenai
barang yang akan dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana
menurut Kotler dan Amstrong dalam Donni (2017:479) yqng terdiri dari :
marketing Seperti yang disebutkan dalam penelitian yang dilakukan Nuraini dan
Musthofa Hadi (2019) bahwa social media marketing secara parsial berpengaruh
Semakin banyak yang menggunakan media sosial tersebut maka peluang pasar
akan semakin luas, dan dengan kemudahan penggunaan sosial media juga akan
keputusan pembelian. Seperti yang disebutkan dalam penelitian Bagas & Siti
salah satu strategi yang mampu memberikan pengaruh yang optimal bagi
Melalui word of Mouth, informasi yang positif maupun negatif tentang barang
atau jasa mampu menyebar dengan cepat dari satu individu ke individu lainnya.
produk yang dijual oleh perusahaan tersebut, karena saat ini konsumen lebih
percaya dengan yang dikatakan orang lain daripada yang dikatakan oleh
yaitu : keahlian lawan bicara, kepercayaan terhadap lawan bicara, daya tarik
lawan bicara, kejujuran lawan bicara, objektivitas lawan bicara, niat lawan
bicara.
Selain social media marketing dan word of Mouth, kualitas produk juga
Ana Agutina, Rahayu Puji Suci, Wahju Wulandari (2021) menunjukan bahwa
social media dan kualitas produk secara langsung berpengaruh positif signifikan
baik social media dan kualitas produk positif signifikan terhadap keputusan
pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian tidak terbukti. Hal ini
kualitas produk merupakan hal yang menentukan apakah produk bertahan lama
peredarannya di pasaran.
Gambar 2.2
2.1 Hipotesis
pembelian.
METODE PENELITIAN
data dengan tujuan dan keguanaan tertentu, cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian ini didasarkan dengan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan
sistematis.
survey merupakan penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri)
variabel yang lain (Sugiyono, 2016:53). Dengan metode analisis deskriptif dapat
50
dengan tujuan untuk menguji. Dalam penelitian ini, engujian digunakan untuk
antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain
adalah konstuk (construct) atau sifat yang akan dipelajari. Deiberikan contoh
menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil
dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian varibel itu
variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat aau nilai dari orang, obyek
mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas
adalah Social Media Marketing (X1) Word Of Mouth (X2) dan Kualitas Produk
(X3).
akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen ini adalah tipe variabel
yang dujelaskan atau dipengaruhi variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel
Tabel 3.1
Skala Likert
Tabel 3.2
3.3.1 Populasi
terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
Majalengka.
54
3.3.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti dapat mengguanakan
dan keterlibatan waktu serta tenaga yang dimiliki oleh peneliti terbatas, maka
sampel sebelumnya.
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
sampel, bila dipandang oang lain kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data. Adapun kriteria yang ditetapkan oleh peneliti sebagai responden adalah
Menurut Rao Purba dalam Sujarweni (2015: 155) jika popilasi tidak
n = Z2
4 (moe) 2
Keterangan :
n = ukuran sampel
moe = Margin Of Error Max yaitu tingkat kesalahan maksimal sebesar 10%
n = 1,962
4(0,1)2
= 96,04
bisa menjadi sampel peneliti, yaitu konsumen Seblak Ceker Naga Majalengka.
56
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer.Data primer
merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian secara empiris melalui penyebaran
data primer.Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
ukur mampu mengukur apa yang ingin di ukur (Syofian 2017: 46). Uji validitas
57
valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
2. Apabila rhitung<rtabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.
ukur. Konsep reabilitas dalam arti reabilitas alat ukur berkaitan erat dengan
reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.60 (Cronbach
Alpha > 0.60). Pada umumnya reabilitas kurang dari 0.6 dianggap tidak reliable,
jika realibilitas berada pada kisaran 0.7 akan diterima dan 0.8 maka dianggap
tertentu.
Menganalisis secara deskriptif yaitu dengan bantuan tabel dalam bentuk jumlah
kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksakan melalui pengumpulan data dilapangan
dan digunakan untuk meneliti hubungan antar variabel yang ditelit, selanjutnya
Uji asumsi klasik digunakan untuk meliht atau menguji suatu model yang
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan
baik dan layak digunakan dalam penelitian ini adalah data yang memiliki
SPSS versi 25 untuk pengujian data dan sampel yang telah didapat melalui
normalitas data dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal danmengikuti arah garis diagonal
normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal tidak menunjukan pola distribusi normal maka model regresi
Untuk melengkapi hasil uji grafik histogram maka digunakan uji statistic
lain untuk mengkaji normalitas residual yaitu uji statistic non parametric
1. Jika Uji K-S (P-value) menunjukkan tingkat signifikan > 0,05 maka data
2. Jika Uji K-S (P-value) menunjukkan tingkat signifikan < 0,05 maka data tidak
tidak bisa konsisten, dan efisien, tetapi standar errornya menjadi semakin besar.
adalah nila tolerance< 0,10 atau sama dengan nilai VIF (Imam Ghozali,
2016:103).
koefisien korelasi antar variabel independent haruslah lemah, jika antar variabel
bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90) maka hal ini
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
tidak terjadi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili
ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatter Plot antara SRESID dan ZPRED
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada berbentuk pola tertentu yang
2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
dua atau lebih variabel independent sebagai faktor prdiktor dimanipulasi (dinaik
Y = a + b1X1 + b2X2+e
Keterangan :
Y = Variabel dependen
a = Konstanta
62
e = faktor kesalahan
berpengaruh terhadap variabel terikat dapat dihitung dengan suatu besaran yang
KD = r2x 100%
Keterangan :
apakah model dari penelitian tersebut sudah sesuai atau tidak sesuai. Dapat
Fhitung = R(n-m-1)
m(1-R2)
Keterangan :
n = jumlah responden
Ho = Pyxi = 0 ; I = 1 dan 2
Ha = Pyxi ≠ 0 ; I = 1 dan 2
Ho : Social Media Marketing, Word Of Mouth dan Kualitas Produk tidak dapat
b. Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha tidak diterima artinya tidak signifikan.
64
Gambar 3.1
Kurva Uji F
bisa benar atau salah sehingga menimbulkan risiko. Besar kecilnya risiko
variabel bebas secara individual (parsial) terhadap varaiabel terikat, yaitu menguji
hipotesis Social Media Marketing (X1), Word Of Mouth (X2), Kualitas Produk (X3)
dan Keputusan Pembelian (Y). Uji t dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikan
pengaruh masing-masing variabel bebas yang lain tidak berubah. Menurut Sugiyono
(2017:230), untuk pengujian signifikan digunakan uji t. uji signifikan ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat signifikan hipotesis asosiatif yang ada dalam penelitian.
r √ n−2
t=
√1−r 2
65
Keterangan :
t= Uji Signifikasi
r= Koefisien korelasi
atau ditolak maka nilai t yang telah dihitung dengan rumus diatas t hitung
dibadingkan dengan ttabel dengan menggunkan tingkat signifikansi (a) adalah 0,05
(5%) dan derajat kebebasan (dk) = n-2. Berdasarkan rumus signifikansi tersebut
hipotesis statistiknya dapat dilihat seberapa besar pengaruhnya antara efikasi diri
1. Jika thitung≥ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh
2. Jika thitung≥ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh
Keputusan Pembelian.
66
3. Jika thitung> ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh
Gambar 3.1
Kotler, P., & Keller, L. K. (2014). Marketing Management, Edisi 14. New
Jersey.
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta. Bandung.
Suliyanto. 2018. Metode Penelitian Bisnis Untuk Skripsi, Tesis % Disertasi.
Yogyakarta : Andi.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&. Alfabeta.
Bandung.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
LAMPIRAN 1
Hormat saya,
Firda Maulyawatie
A. Identitas Responden
responden. Berilah tanda centang (ü) pada salah satu kolom yang tersedia dari setiap
pernyataan.
checklist (ü) pada kolom jawaban yang tersedia dengan ketentuan sebagai
berikut.
Keterangan Skor
Setuju (S) 4
No PERNYATAAN JAWABAN
SS S R TS STS
1 Penjualan memberikan informasi yang
jelas mengenai produk Seblak Ceker
Naga
2 Pembeli bisa mendapatkan informasi
mengenai produk Seblak Ceker Naga
secara lengkap
3 Penjual bersedia menjawab setiap
pertanyaan konsumen mengenai produk
di Seblak Ceker Naga
4 Informasi yang di cantumkan di sosial
media Seblak Ceker Naga mudah
dimengerti
5 Foto produk yang di unggah di sosial
media Seblak Ceker Naga memmbuat
saya tertarik untuk melakukan
pembelian
6 Kontak yang dicantumkan di akun
sosial media Seblak Ceker Naga
memudahkan saya menghubungi
penjual
No PERNYATAAN JAWABAN
SS S R TS STS
1 Saya membicarakan mengenai produk
Seblak Ceker Naga kepada orang lain
2 Saya merasa puas membeli Seblak yang
di produksi Seblak Ceker Naga
3 Produk yang saya beli di Seblak Ceker
Naga tidak mengecewakan
4 Saya memberikan informasi mengenai
Seblak di Seblak Ceker Naga kepada
orang lain
KUALITAS PRODUK (X3)
No PERNYATAAN JAWABAN
SS S R TS STS
1 Tampilan yang disajikan produk Seblak
Ceker Naga meanarik
2 Produk Seblak Ceker Naga bersih
3 Produk Seblak Ceker Naga memiliki
porsi yang pas
4 Porsi yang disajikan produk Seblak
Ceker Naga sesuai dengan harga
5 Penyajian produk Seblak Ceker Naga
selalu dalam keadaan fresh
6 Tekstuk produk Seblak Ceker Naga
lembut
7 Produk Seblak Ceker Naga memiliki
rasa yang enak
8 Produk Seblak Ceker Naga memiliki
rasa sesuai dengan harapan konsumen