ABSTRACT
Mengkonsumsi alkohol yang berlebihan dan dalam waktu jangka lama akan
berdampak buruk bagi sistem reproduksi pria, antara lain adalah penurunan kualitas dan
kuantitas sperma. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas dan
kuantitas sperma pada alkoholik di Desa Talumopatu Kecamatan Tapa Kabupaten Bone
Bolango. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif, desain penelitian Cross Sectional dengan menggunakan teknik
pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah univariat.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat efek alkohol terhadap kualitas dan kuantitas
sperma yaitu volume sperma sebanyak 43% rata-rata volume sperma diperoleh
sebanyak 1,5 ml. pH sperma sebanyak 28% rata-rata pH sperma diperoleh 9. Motilitas
sperma sebanyak 33% rata-rata motilitas diperoleh <50%. Morfologi sperma sebanyak
38% rata-rata morfologi sperma diperoleh bentuk sel spermanya ialah berkepala 2,
kepala kecil, kepala besar, dan ekor kecil dan Jumlah sperma sebanyak 24% rata-rata
jumlah sperma diperoleh <50 juta/ml.
Myanmar dan Indonesia sebesar 0,3% minumannya adalah Bir Bintang, Green
[30]. sand, Anker Bir, San Miguel, dan lain lain
Hasil Riset Kesehatan Dasar [20]
(Riskesdas) bahwa proporsi konsumsi Golongan B Minuman keras
minuman alkohol di Indonesia masih golongan B adalah minuman keras dengan
terbilang rendah, namun untuk beberapa kadar etanol (C2H5OH) lebih dari 5% -
provinsi ditemukan masih cukup tinggi. 20%. Contoh minuman golongan B antara
Pada penduduk Indonesia tahun 2018 lain Anggur Malaga, Kolesom cap 39,
menunjukkan persentase yang paling Anggur Ketan Hitam, Anggur Orang Tua,
tertinggi yang mengkonsumsi alkohol Shochu, Creme Cacao, dan jenis minuman
ditempati 3 provinsi yang yaitu provinsi anggur lainnya[20].
Sulawesi Utara sebesar 16%, kemudian Golongan C Minuman keras
provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar golongan C adalah minuman keras dengan
15%, dan provinsi Bali sebesar 14%. kadar etanol (C2H5OH) lebih dari 20% -
Untuk proporsi Provinsi Gorontalo 50%. Contoh minumannya adalah
menempati urutan ke empat, tercatat Mansion of House, Scotch Brandy,
jumlah pengguna alkohol sebesar 11,3% Stevenson, Tanqueray, Vodka, Brandy,
pada tahun 2018 mengalami kenaikan dan lainnya [20]. Minuman keras
[23]. tradisional juga merupakan salah satu
Hasil survey yang dilakukan oleh jenis minuman yang terkenal beberapa
peneliti di Kabupaten Bone Bolango tahun wilayah Indonesia yang dibuat secara
2020 khususnya di Desa Talumopatu sederhana dan sering dijadikan sebagai
terdapat sekitar 40 orang yang jamuan secara adat, seperti cap tikus dari
mengkonsumsi minuman keras. Konsumsi wilayah Manado dan Gorontalo, Ballo
minuman keras telah lama menjadi bagian dari wilayah Makassar, sopi dari wilayah
dari kehidupan sehari-hari dikalangan Maluku, lapen dari Yogyakarta, arak Bali
masyarakat sehingga menjadi kebiasaan [3].
mereka [19]. Alkoholik ini telah dianggap Mengkonsumsi alkohol yang
sebagai masalah yang terkait dengan berlebihan dan dalam waktu jangka lama
infertilitas pada pria. Beberapa kasus akan berdampak buruk bagi sistem
infertilitas pada pria di desa Talumopatu reproduksi pria, maka hal itu dapat
yaitu 37,6%. Hal disebabkan oleh mempengaruhi infertilitas pada pria,
kurangnya jumlah sel sperma atau tidak karena berkurangnya kadar hormon
mempunyai spermatozoa dalam semen testosteron, atrofi testis dan
yang dapat membuahi ovum [27]. ketidakteraturan dalam diameter tubulus
Minuman beralkohol minuman yang seminiferus pada pria[6]. Oleh karena itu
mengandung etanol (C2H5OH) terdiri dari hormon testosteron dibutuhkan dalam
tiga golongan ditinjau dari kadar alkohol jumlah yang cukup untuk performa
yang ada dalam berbagai jenis dan seksual dan juga untuk menjamin
kemasan minuman yang ada [20]. infertilitas pada pria [9].
Menurut peraturan Menteri Kesehatan Infertilitas merupakan sistem
Republik Indonesia reproduksi yang merusak atau
No.86/MenKes/Per/IV/77 tentang ketidaksuburan kemampuannya suatu
Minuman Keras, minuman beralkohol tubuh untuk melakukan fungsi reproduksi
dibagi dalam tiga golongan yaitu : [27]. Hal ini berdampak pada gaya hidup
Golongan A Minuman keras dan faktor lingkungan terutama yaitu
golongan A adalah minuman keras dengan Pria obesitas yang mengalami
kadar etanol (C2H5OH) 1% - 5%. Contoh obesitas akan mempengaruhi sperma
2
Sistem Pencatatan dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat
3
Sistem Pencatatan dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk 80%
Volume
Sperma
pH Sperma Bau Sperma Warna
Sperma
berkepala 2, kepala kecil, kepala besar,
Parameter Kualitas Sperma dan ekor kecil. Jumlah sperma
menunjukkan lebih banyak normal yaitu
76% rata-rata jumlah sperma diperoleh
Berdasarkan grafik 4.1 bahwa >60 juta/ml dibandingkan dengan
kualitas sperma pada alkoholik abnormal yaitu 24% rata-rata jumlah
menunjukkan bahwa volume sperma lebih diperoleh <50 juta/ml.
banyak normal yaitu 57% rata-rata
volume sperma diperoleh sebanyak 3 ml, PEMBAHASAN
dibandingkan dengan abnormal yaitu 43% Kualitas Sperma Pada Alkoholik
rata-rata volume sperma diperoleh Volume sperma yang normal
sebanyak 1,5 ml. pH sperma menunjukkan sebanyak 2-5 ml. Jika volume spermanya
lebih banyak normal yaitu 72% rata-rata <2 ml (hypospermia) atau >5 ml
pH sperma diperoleh 8, dibandingkan (hyperspermia). Hal ini menjelaskan
dengan abnormal yaitu 28% rata-rata pH bahwa pada varikokel terjadi dilatasi dari
sperma diperoleh 9. Bau dan Warna pleksus pampiniformis vena skrotum yang
sperma menunjukkan normal yaitu 100% mengakibatkan terjadinya gangguan
vaskularisasi testis yang akan
4
Sistem Pencatatan dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat
mengganggu proses spermatogenesis [29]. Nurparma dan Manuaba (2017) bau dan
Pada pH sperma yang normal yaitu 7,2 warna sperma hanya dipengaruhi infeksi
sampai dengan 7,8. Jika pH sperma <7 pada kelamin. Apabila terdapat sel darah
maka pH spermanya asam, hal ini sel merah (haemospermia) pada ejakulat,
spermanya lemah. Sedangkan, pH sperma menyebabkan warna sperma warna merah.
>8 maka pH spermanya basa, hal ini Warna kuning sering mengkonsumsi
diindikasi adanya infeksi pada sistem vitamin dan obat tertentu.
reproduksi [14]. Pada bau spermatozoid
memiliki bau khas yaitu seperti bau Kuantitas Sperma Pada Alkoholik
akasia. Bau-bau lain seperti amis dan Mengkonsumsi alkohol secara
busuk dapat dicurigai adanya leukosit berlebihan dapat menurunkan motilitas
(infeksi) atau sebab-sebab lain seperti sperma, hal ini disebabkan kadar
(parasit) begitu juga dengan warna sperma testosteron rendah, produksi fruktosa di
adanya sel darah merah bercampur dengan vesika seminalis juga berkurang. Keadaan
sperma [7]. ini menyebabkan berkurangnya motilitas
Berdasarkan hasil pemeriksaan sperma karena sperma menggunakan
kualitas sperma pada alkoholik didapatkan fruktosa sebagai sumber energi untuk
volume sperma lebih banyak normal yaitu menggerakkan flagellanya [27]. Motilitas
57% sebanyak 12 sampel sperma sperma >50% dikatakan kategori
dibandingkan dengan abnormal yaitu 43% pergerakan aktif sedangkan <30%
Sebanyak 9 sampel sperma. Pada pria dikatakan kategori pergerakan lemah dan
yang alkoholik menunjukkan bahwa <20% dikatakan kategori tidak bergerak.
jumlah testosteron akan menurun. Morfologi sperma normal >60%.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas Sedangkan morfologi sperma yang
sperma pada alkoholik didapatkan pH abnormal <40%) [14]. Hal ini disebabkan
sperma lebih banyak normal yaitu 72% karena adanya gangguan pematangan
sebanyak 15 sampel sperma dibandingkan spermatozoa dan gangguan pada proses
dengan abnormal yaitu 28% sebanyak 6 sintesis hormon sehingga menyebabkan
sampel sperma. Berdasarkan hasil gangguan pada proses pembentukan
pemeriksaan kualitas sperma pada spermatozoa dimana dengan adanya
alkoholik didapatkan bau maupun warna kelainan morfologi tersebut juga akan
sperma yaitu 100% sebanyak 21 sampel berpengaruh terhadap motilitas
sperma tidak berpengaruh pada bau spermatozoa [13]. Beberapa kasus
maupun warna spermanya. infertilitas pada pria disebabkan oleh
Dari hasil pemeriksaan volume kurangnya jumlah sperma atau tidak
sperma ini didukung oleh penelitian mempunyai spermatozoa yang dapat
Sutyarso dan Hendri (2003) bahwa 60% membuahi ovum. Penyebab umum
volume sperma menurun dikarenakan gangguan sistem reproduksi pria adalah
hormon testosteron sedikit. Kemudian produksi sperma yang terganggu, sistem
untuk hasil dari pemeriksaan pH sperma transportasi sperma yang terhambat,
didukung oleh penelitian Jensen (2014) kondisi kesehatan [27].
menunjukkan bahwa 30% mengkonsumsi Berdasarkan hasil pemeriksaan
alkohol mengalami penurunan terhadap kuantitas sperma pada alkoholik
konsentrasi sperma dan yang paling didapatkan motilitas sperma lebih banyak
signifikan yang ditemukan pada kerusakan normal yaitu 67% sebanyak 14 sampel
hormon reproduksi yaitu hormon sperma, dibandingkan dengan abnormal
testosterone. Hasil dari bau maupun warna yaitu 33% sebanyak 7 sampel sperma.
sperma didukung oleh penelitian Berdasarkan hasil pemeriksaan kuantitas
5
Sistem Pencatatan dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat
6
Sistem Pencatatan dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat
7
Sistem Pencatatan dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat
8
Sistem Pencatatan dan Pelaporan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat