Anda di halaman 1dari 14

Penyalahgunaan Alkohol

Arta Suliana Setyoningrum, S.Ked J510195015


Ameilia Inantia Mubarokah, S.Ked J510195061
Danny Marga Rezha, S.Ked J510195064
Frisky Lutfia Windradini, S.Ked J510195052

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PENDAHULUAN

ALKOHOL FISIK MENTAL


World Health Organization
(WHO)
 jumlah pecandu alkohol diseluruh dunia men
capai 64 juta orang.
 Di Indonesia, pada tahun 2013 penyalahguna
an NAPZA mencapai 3,7 jiwa (22%).

BADAN Pada tahun 2014 : 3,2 juta orang (1,5% dari total populasi)
NARKOTIKA di Indonesia mempunyai riwayat menggunakan NAPZA di
NASIONAL antaranya 46% adalah perilaku minum alkohol.
(BNN)
Data dinas penelitian dan
pengembangan (Dislitbang
Polri, 2014)
⪢ pengguna alkohol remaja mulai dari usia
14-16 tahun (47,7%), 17-20 tahun (51,1%)
dan 21-24 tahun (31%).

Riskesdas pada tahun 2009


⪢ jumlah peminum alkohol adalah 22%. Mengalami
peningkatan pada tahun 2010, menurut Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Tengah diperkirakan
sekitar 25% remaja telah menggunakan minuman
keras.

4
ALKOHOL

neurotoksik yang mempengaruhi otak dengan cara


yang kompleks melalui paparan yang lama dan
putus alkohol berulang, mengakibatkan morbiditas
Dan mortalitas yang signifikan.

Gangguan psikiatri yang banyak terjadi


pada penyalahgunaanan zat diantaranya
adalah gangguan psikotik.
EPIDEMIOLOGI

85% penduduk Amerika Serikat pernah menggunakan


alkohol dan 51% orang dewasa di Amerika Serikat
merupakan pengguna alkohol.

Setelah penyakit jantung dan kanker, gangguan


penyalahgunaan alkohol merupakan masalah
kesehatan nomor 3 terbesar di Amerika Serika

200.000 kematian setiap tahunnya


akibat penyalahgunaan alkohol

Penyebab kematian akibat penyalahgunaan


alkohol adalah bunuh diri, kanker, penyakit
jantung dan penyakit hati.

Penyalahgunaan alkohol menurunkan harapan


hidup 10 tahun.
TINJAUAN PUSTAKA

Alkohol: neurotoksik  paparan lama dan putus


alkohol berulang  morbiditas dan mortalitas
signifikan.
Gangguan psikiatri psikotik.
Di Jawa Tengah (2009) jumlah peminum alkohol
22% (Dinkes Provinsi Jateng, 2010).
Gangguan terkait alkohol  masalah kesehatan
nomor 3 terbesar di Amerika Serikat 200.000
kematian/ tahun  bunuh diri, kanker, penyakit
jantung dan penyakit hati.
Efek Jangka Pendek

1 Menghilangkan rasa sakit.

2 Sedatif  orang tertidur, bahkan kematian.

3 Menciptakan efek yg menyenangkan.

4 Berbicara tidak jelas & hilangnya memori.

5 Mengurangi kecemasan, meningkatkan sosiabilitas,


melenturkan hambatan
Efek Jangka Panjang
Kemunduran
psikologis & kerusakan biologis parah.

Efek negatif bagi hampir setiap jaringan & organ tubuh


malnutrisi parah

Tinggi kalori
Para mahasiswa yg menyalahgunakan
tapi tidak mengandung berbagai zat gizi
alkohol
yg dibutuhkan kesehatan tubuh
kelemahan dlm berbagai test neuropsikologis

Mengurangi efektifitas sistem imun


↑ kerentanan terhadap infeksi & kanker

Wanita hamil konsumsi sangat banyak


penyebab retardasi mental, pertumbuhan janin melambat
& kelainan tempurung kepala, wajah serta anggota tubuh
Bahaya Penggunaan Alkohol
03
02 Perilaku yg
Berisiko
01 Dewasa
Remaja • penyerangan
• aktifitas seksual yg riskan
Pesta Miras • mengembang mjd penyalahgunaan
konsumsi 5/lebih, dlm rentang rata-rata 2 obat-obatan.
jam secara berturut-turut

 Frekuensi lebih sering, volume lebih banyak  14 thn perempuan: 3 botol/ lebih, laki-laki 14-15 thn: 4 botol/ lebih, 16-17 thn:
5 botol/ lebih.
 Terkait dg budaya taruhan & uji nyali diantara para remaja  risiko tinggi overdosis alkohol/ keracunan alkohol  aliran
pernafasan tersumbat.
 Penyebab kematian remaja di AS: kecelakaan kendaraan bermotor, bunuh diri, dan pembunuhan.
 Gangguan mental & fisik.
 Secara psikologis: tidak ada gairah semangat (mood disorders), terutama depresi, gelisah/fobia; kurang fokus/ konsentrasi
hingga gangguan attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD); perilaku/ tabiat terganggu; bulimia; dan schizophrenia.
Gangguan Psikotik akibat
Penyalahgunaan Alkohol
Gangguan yg ditandai:
• Halusinasi menonjol/ waham akibat alkohol  halusinasi auditori
k
(memfitnah, mencela, mengancam), <1 minggu.
• Hendaya menilai realitas, mayoritas sadar sifat halusinasi dari
gejalanya.
• Terjadi selama, atau dalam waktu 1 bulan setelah keadaan intoks
ikasi alkohol/ episode putus alcohol.
• Kesadaran & orientasi baik.
• Tilikan diri terganggu.
• Gejala psikotik berlangsung minimal 1 hari.
Intoksikasi Alkohol

Keadaan dg gangguan koordinasi, cara bicara dan perubahan perilaku karena alkohol tersebut.
Bila parah  koma, depresi pernafasan & kematian, baik karena henti pernafasan/ aspirasi muntah.
Kriteria Diagnostik untuk Intoksikasi Alkohol yaitu:
A. Baru saja menggunakan alkohol.
B. Perilaku maladaptive/ perubahan psikologis (misalnya perilaku seksual/ agresif yg tidak tepat,la
bilitas mood, gangguan pertimbangan, gangguan fungsi social/ pekerjaan) selama/ segera sete
lah ingesti alkohol.
C. Satu (atau lebih) tanda berikut ini, yg berkembang selama/ segera setelah pemakaian alkohol
1) Bicara cadel
2) Inkoordinasi
3) Gaya berjalan tidak mantap
4) Nistagmus
5) Gangguan atensi/ daya ingat
6) Stupor/ koma
D. Gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum & tidak lebih baik diterangkan oleh ganggua
n mental lain.
TERAPI
Psikoterapi
Terapi Perilaku (Behavioral Treatment): mengubah perilaku minum melalui konseling (konseli
ng alcohol)  mengembangkan keterampilan utk menghentikan/ mengurangi minum, memba
ngun sistem dukungan sosial, mengatasi/ menghindari pemicu kekambuhan.
– Latihan relaksasi
– Latihan ketegasan
– Keterampilan mengendalikan diri
Terapi perilaku meliputi:
1. Terapi Kognitif – Perilaku: 1 lawan 1 dg terapis/ dlm kelompok kecil.
o Mengidentifikasi perasaan & situasi
o Mengelola stres
2. Konseling Keluarga: menggabungkan pasangan & anggota keluarga lainnya.
o Proses perawatan
o Memperbaiki & meningkatkan hubungan keluarga
o Meningkatkan kemungkinan mempertahankan pantang (berhenti minum)
3. Terapi Intervensi singkat: 1 lawan 1 atau kelompok kecil
o Berlangsung sekitar 5 hingga 10 menit
TERAPI
Acamprosate (nama merek Campral)
– Bantu cegah kekambuhan orang yg telah berhasil berhenti dari konsumsi al
kohol.
– Memengaruhi kadar zat kimia di otak gamma-aminobutyric acid (GABA), ter
kait dorongan keinginan seseorang untuk minum alkohol.
– Diberikan segera setelah withdrawal & dapat diberikan hingga 6 bulan.
Disulfiram (nama merek Antabuse)
– Menghambat enzim aldehida dehydrogenase
– Dapat digunakan jika pasien berusaha berhenti mengkonsumsi alkohol teta
pi khawatir jika mungkin akan kambuh, atau jika sudah pernah kambuh seb
elumnya.
– Dosis awal 800 mg sekali minum  dosis dikurangi 200 mg setiap hari, jan
gka waktu pengobatan <6 bulan.
Naltrexone dan Nalmefene (nama merek Selincro)
– Mencegah kekambuhan/ membatasi jumlah alkohol yg diminum seseorang.
– Memblokir reseptor opioid dlm tubuh & menghentikan efek alkohol.

Anda mungkin juga menyukai