Defenisi
o Secara anatomi : Ulkus Peptikum merupakan kerusakan atau hilangnya jaringan mukosa, sub mukosa
sampai lapisan otot dari saluran cerna bagian atas.
o Secara klinis : Ulkus Peptikum merupakan hilangnya epitel superfisial atau lapisan lebih dalam
dengan diameter lebih dari 5mm yang dapat diamati secara endoskopi ataupun radiologis.
Epidemiologi
o Kasus ulkus tersering adalah ulkus duodenum (90%) dan ulkus lambung serta esofagus dan jejunum.
o Penyakit ini menjadi ancaman besar bagi penduduk dunia dengan tingginya angka morbiditas dan
mortalitas.
o Angka kejadian pada laki-laki 11-20% dan pada perempuan 8-11%, laki-laki > perempuan (3-4:1).
Namun apabila perempuan sudah memasuki masa menopause, maka angka kejadiannya hampir sama.
Etiologi
1. Esofagus (jarang)
2. Lambung
3. Duodenum
4. jejunum (jarang)
o Berdasarkan bentuk dan besar
1. Bentuk bulat
2. Bentuk garis
3. Bentuk ganda (multiple ulcer)
o Berdasarkan dalamnya ulkus
1. Mukosa
2. Sub mukosa
3. Muskularis
4. Serosa
Patogenesis
Faktor Agresif > Faktor Defensif
1. Lapisan mukosa
Sistem pertahanan mukosa gastroduodenal terdiri dari 3 faktor pertahanan :
o Pre-epitel
o Epitel
o Post epitel/sub epitel
2. Sel epitel permukaan
Epitel gastroduodenal mengalami iritasi oleh 2 faktor agresif :
o Perusak Endogen (HCl, pepsinogen/pepsin dan garam empedu).
o Perusak Eksogen (Bakteri H. Pylori, Obat-obat, kebiasaan merokok dan alkohol).
3. Aliran darah mukosa adekuat
Gejala Klinis
o Nyeri
1. Nyeri pekak, persiten, rasa terbakar pada mid epigastrium atau di punggung.
2. Nyeri hilang dengan makan atau minum antasida, namun apabila lambung sudah kosong dan
alkali hilang, nyeri akan kembali timbul.
3. Nyeri tekan tajam dengan memberikan tekanan kuat pada epigastrium, atau sedikit ke kanan
garis tengan tubuh.
o Pirosis (Nyeri Ulu Hati)
Sensasi terbakar pada esofagus atau lambung karena eruktasi asam.
o Muntah
Diagnosis
o GERD
o Gastritis
Tatalaksana
Sasaran penatalaksanaan adalah dengan mengatasi keasaman lambung.
o Terapi Konservatif
1. Diet
o Makanan yang dimakan harus lembek, mudah dicerna, tidak merangsang peningkatan
sekresi dan dapat menetralisir asam lambung.
o Makan dalam porsi kecil dan berulang kali.
o Dilarang makan pedas, asam dan alkohol.
o Perut tidak boleh kosong/terlalu penuh
2. Tata Cara Hidup
o Penderita harus banyak istirahat dan sebaiknya dirawat di Rumah Sakit untuk mencegah
terjadinya komplikasi.
o Bagi yang mengalami dasar kelainan psikis, emosional, sebaiknya perlu ketenangan atau bila
perlu dikonsulkan pada ahli jiwa klinik (psikologi klinik).
3. Merokok
Sampai sekarang rokok masih belum terbukti sebagai faktor predisposisi terjadinya ulkus.
Namun, merokok dapat mengurangi nafsu makan dan dengan menghentikan rokok, dapat
meningkatkan nafsu makan. Penderita ulkus yang merokok sebaiknya menghentikan rokoknya
supaya membantu proses penyembuhan.
4. Alkohol
o Terapi Medikamentosa
Obat yang digunakan biasanya bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri/keluhan, menyembuhkan
ulkus, mencegah kekambuhan dan mencegah komplikasi. Jenis obat : Antasida, antikolinergik,
prokinetik, obat golongan sitoprotektif, H2 reseptor antagonis dan omeprazol, antibiotik.
o Terapi Pembedahan
Bertujuan :
1. Menekan faktor agresif terutama sekresi asam lambung san pepsin terhadap patogenesis ulkus
peptikum.
2. Untuk mengeluarkan tempat yang paling resisten di antrum dan mengoreksi stasis di lambung.
o Gastroduodenostomi (Billroth I)
o Gastroyeyunostomi (Billroth II)
Akibat dari gastrektomi ini, akan timbul keluhan : refluks esofagal, pengosongan lambung terlalu
cepat (sindrom dumping), refluks enterogastrik, gastritis dan kemungkinan timbul Ca lambung di
daerah anstomosis.
4. Vagotomi
Bermanfaat untuk mengurangi sekresi asam lambung treutama pada ulkus duodenum.
Komplikasi
o Perdarahan
o Perforasi
o Obstruksi
o Ca Lambung
Prognosis
o Apabila penyebab yang mendasari dari ulkus peptikum ini diatasi, maka akan memberikan prognosis
yang baik.
o Kebanyakan penderita sembuh dengan terapi infeksi H. Pylori, menghindari OAINS dan meminum
obat anti sekretorus pada lambung.
o Terapi dengan infeksi H.pylori akan mengubah secara ilmiah riwayat penyakit dengan menurunkan
angka kejadian penyakit ini.